Cara Mudah Belajar Shalat Khusyu

advertisement
Cara Mudah Belajar Shalat Khusyu’
Dan
Berlatih Membangun Akhlak Mulia
Penulis
Tim MGMP PAI SD Ar-Rafi’
Editor
Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd
i
Kata Pengantar
Salah satu kecakapan dasar yang harus dimiliki lulusan Sekolah Dasar (SD) /
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA),
adalah kecerdasan emosional – sosial - spiritual, yang dilandasi oleh nilai-nilai
aqidah. Kecerdasan ini merupakan fondasi bagi keberhasilan mereka baik dalam
menempuh pendidikan selanjutnya maupun dalam mengarungi kehidupannya kelak
di dunia maupun di akhirat. Para pakar pendidikan mengemukakan bahwa 80 %
keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosional (kecakapan proses
bersikap) yang meliputi nilai-nilai kewiraswastaan (entrepreneurship) yang harus di
karakterisasikan kepada anak-anak sejak dini menjadi akhlak mulia. Kemudian 20 %
didukung oleh kecerdasan intelektual (kecakapan proses berpikir), yang diperlukan
untuk menjadi sosok manajer dan pemimpin.
Dengan kata lain pendidikan karakter merupakan fondasi bagi seseorang
untuk menggapai keberhasilan, baik dalam meraih pendidikan maupun dalam
kehidupan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya (rahmatan lil
‘alamin). Tugas Rasulullah Muhammad Saw adalah menyempurnakan akhlak,
dilaksanakannya dan dicontohkannya. Beliau adalah Guru Besar Pendidikan Agama
Islam (PAI), yang harus diteladani oleh Guru-guru PAI, sebagai ulama pewaris nabi.
Mengapa Rasulullah Muhammad Saw memerintahkan umatnya untuk
membelajarkan shalat pada anak-anak sejak usia 6-7 tahun? Karena shalat
merupakan media komunikasi antara manusia (mahluk) dengan Tuhannya (kholik).
Melalui latihan berkomunikasi inilah nilai-nilai keimanan (aqidah) dibangun dalam
qalbu-nya. Selanjutnya berlandaskan pada nilai-nilai aqidah inilah anak-anak dilatih
untuk membiasakan diri bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai qur’ani dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pelatihan ber-akhlak mulia.
Melalui buku ini diharapkan lulusan SD/MI/MDTA, dapat belajar shalat
dengan khusyu’ dan latihan pengamalannya dalam kehidupan menjadi ahlak mulia.
Dengan harapan mereka menjadi hamba-hamba Allah Swt (abdullah), calon
pemimpin (khalifah) masa depan yang dapat menyebarkan rahmatan lil’alamin.
Buku Cara Mudah Belajar Shalat khusyu’ ini dikembangkan oleh Tim MGMP
PAI SD Ar Rafi’ Bandung, SD Ar Rafi’ Bale Endah dan Ar Rafi’ Drajat Center (ADC).
Dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Direktur Cipta Cekas
Grafika yang telah mencetak buku CMBS ini dengan gratis, semoga Allah Swt
membalasnya berlipat ganda, aamiin YRA.
Bandung, Januari 2016
Direktur Ar Rafi’ Drajat Center
Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar dari Direktur Ar’Rafi Drajat Center........................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab 1 Perintah Mendirikan Shalat ...................................................................1
Bab 2 Manfaat Mendirikan Shalat.....................................................................4
Bab 3. Melaksanakan Shalat Khusyu’.............................................................10
3.1 Takbir dan Iftitah.................................................................................10
3.2 Membaca Ta’awudz............................................................................13
3.3 Membaca Surah Al-Fatihah.................................................................13
3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud..........................................................................17
3.5 Do’a I’tidal (bangkit dari ruku’).............................................................18
3.6 Do’a Iftirosy (duduk diantara dua sujud)..............................................19
3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir............................................................21
3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir.............................................................25
3.9 Salam...................................................................................................27
3.10 Do’a Setelah Shalat...........................................................................28
3.11 Do’a Sebelum Wudhu........................................................................33
3.12 Do’a Setelah Wudhu..........................................................................33
Bab 4. Surat-Surat Pilihan................................................................................34
4.1 Surah An-Naas (Manusia)...................................................................34
4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)...........................................................37
4.3 Surah Al-Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah)..................................40
Bab 5. Penutup ..................................................................................................43
ii
Bab 1
Perintah Mendirikan Shalat
1. Tujuan Penciptaan Manusia
Anak-anakku, manusia diciptakan Allah Swt di muka bumi untuk menjadi
hamba-Nya atau abdi-abdi Allah Swt (abdullah), sebagaimana firman-Nya:
Wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduuni
Dan tiada Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” [Qs. Adz-Zariyat (51): 56].
Oleh karena itu kita semua harus mengabdi kepada Allah Swt atau beribadah
kepada-Nya. Beribadah merupakan suatu kewajiban bagi kita dan merupakan wujud
syukur atas nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada setiap manusia
dan semua mahluk dimuka bumi. Segala sesuatu yang kita lakukan di muka bumi
harus merupakan pengabdian kepada Allah Swt, atau ibadah kepada-Nya.
2. Perintah Mendirikan Shalat
Ibadah yang pertama dan utama dari seorang muslim adalah mendirikan shalat,
sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw bahwa:
“Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali diperhitungkan
(dihisab) adalah shalatnya. Jika shalatnya di nilai baik, maka bahagia dan
tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.”
[HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i].
Anak-anakku, hadits ini menjelaskan bahwa ibadah manusia yang pertama
yang akan diperhitungkan (dihisab) oleh Allah di hari kiamat adalah shalatnya. Jika
shalatnya baik atau benar, maka mereka akan bahagia dan selamat. Namun jika
shalatnya rusak maka rugi dan sengsaralah mereka. Oleh karena itu kita harus
belajar shalat dengan baik dan benar sejak kecil, agar kita terbiasa. Lebih lanjut
Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
ِ ‫ِيل‬
ُ ‫ م‬،‫رأ ُس ا َألم ِر اإلسال ُم‬
.”‫للا‬
ِ ‫ و ُذ ْر موة مس نما ِم ِه ا ِجلهما ُد يف مسب‬،ُ‫وَعو ُد ُه الصالة‬
ِ
Ro’sul amri al-Islaamu wa ‘amuuduhu ash-sholaatu wadzirwatu sanaamihi al-jihaadu
fii sabiilillahi.
1
Artinya: “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah
jihad fi sabilillah.” (HR. At-Tirmidzi)
Hadits ini menegaskan bahwa, seluruh permasalahan pokok dalam kehidupan yang
sejahtera adalah Islam (selamat), penyelenggaraannya adalah dengan mendirikan
shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu selanjutnya
Rasulullah bersabda bahwa:
“Shalat itu tiangnya agama, apabila shalatnya tegak maka tegaklah agamanya,
dan apabila shalatnya runtuh maka runtuhlah agamanya”. [HR. Baihaqi)
Dari ketiga hadits ini dapat disimpulkan bahwa shalat yang baik adalah shalat yang
bermanfaat bagi diri sendiri, baik di dunia maupun akhirat dan juga bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya. Sabda Rasulullah Saw tersebut dilandasi oleh
perintah Allah Swt untuk mendirikan shalat sesuai firman-Nya:
Utlu maa uuhiya ilayka minal kitaabi wa aqimish-shalaata Inna ashalaata tanha ‘ani
alfahsyaa-i walmunkari waladzikru Allahi akbaru Wa Allahu ya’lamu maa
tashna’uuna
Artinya: “Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji
dan mungkar. Dan mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya. Dan
Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”. [Qs. Al-Ankabut (29): 45)
Dari ayat ini dapat ditafsirkan bahwa shalat akan menjadi tiangnya agama,
apabila kita mendirikan shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan khusyu’ yang
ditindak lanjuti dengan perilaku untuk tidak berbuat keji kepada sesama manusia
dan tidak melanggar aturan Allah Swt. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungannya, serta bagi diri sendiri dalam bentuk mendapatkan keridhoan Allah
Swt. Bagaimana cara mendirikan shalat yang baik dan benar?
3. Cara Mendirikan Shalat
Shalatnya Rasulullah Muhammad Saw, merupakan contoh bagi kita
bagaimana mendirikan shalat. Mendirikan shalat bukanlah hal mudah, oleh karena
itulah sejak usia tujuh tahun kita harus belajar shalat dengan khusyu’ seperti yang
dicontohkan Rasulullah, sesuai sabdanya:
2
‫مصلُّوا م ممَك مر َأيْ ُت ُم ِوِن ُأ مص ِ ّل‬
“Sholluu kamaa roaitumuuniiushollii”
Artinya:“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”
(H.R. Bukhari).
Rasulullah Muhammad Saw menegaskan bahwa kita harus shalat seperti
shalat beliau, baik gerakan dan ucapannya dalam shalat serta pemahaman terhadap
apa yang diucapkannya dalam shalat. Kemudian diyakinkan dalam hati dan
diamalkan dalam kehidupan. Shalat seperti ini akan mendatangkan rahmat Allah,
dan jika rahmat Allah telah kita peroleh, maka dengan keridho’an-Nya kita akan
dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah Muhammad Saw memberikan contoh shalat
dengan khusyu’ dan diikuti dengan perilaku akhlak mulia, agar menjadi teladan bagi
umatnya, seperti sabdanya:
“ Sesungguhnya tiada aku diutus kedunia kecuali untuk menyempurnakan akhlak “
(HR. Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
Berdasarkan hadits ini, Rasulullah Saw diutus ke muka bumi ini adalah untuk
menyempurnakan akhlak manusia.
4. Perintah Belajar Shalat Sejak Kecil
Belajar shalat dengan benar dan khusyu merupakan suatu keharusan bagi
anak yang telah berusia lebih dari 7 tahun atau mereka yang telah duduk di bangku
SD/MI/MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah). Oleh karena itu di usia lebih
dari 7 tahun mereka harus sudah diperintahkan untuk shalat, sebagaimana
sabdanya:
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia
tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan
shalat” [HR. Abu Dawud dan Ahmad]
Hadits ini dengan tegas menyatakan bahwa perintahkanlah/ajarilah anakanakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, bahkan jika seorang anak di usia
sepuluh tahun masih belum mau melaksanakan shalat, maka pukullah mereka. Hal
ini menggambarkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan, sehingga rasul
memerintahkan shalat dengan kalimat yang tegas.
Anak-anakku, oleh karena itu, mari kita mulai belajar shalat khusyu sejak dini,
agar kita terbiasa shalat dengan benar dan melatih pengamalannya dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak mulia, sehingga memberi keuntungan
bagi kehidupan pribadi, lingkungan dan masyarakat.
3
Bab 2
Manfaat Mendirikan Shalat
Anak-anakku, Allah Swt memerintahkan kita dan seluruh orang yang beriman
untuk mendirikan shalat, karena shalat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di
dunia dan juga di akhirat nanti. Ada dua manfaat shalat bagi kehidupan di dunia,
pertama untuk kebahagiaan hidup kita sendiri dan kedua bagi kebahagiaan
kehidupan masyarakat dan lingkungan alam yang berdampak bagi kebahagiaan kita
di akhirat kelak.
A. Manfaat Shalat Bagi Diri Sendiri
Bagaimana manfaat shalat bagi kebahagiaan diri kita, Allah Swt menjelaskan
antara lain dalam firman-Nya sbb:
1. Kita Meminta Pertolongan Allah Melalui Shalat
Yaa ayyuhalladziina aamanuu-sta’iinuu bishabri washolaati innallaha ma’ashshoobiriina
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
[QS. Al-Baqarah(2): 153].
Anak-anakku, dalam ayat diatas, Allah memerintahkan agar kita selalu meminta
pertolongan kepada Allah dengan sabar dan (melalui) shalat. Ketika kita ditimpa
masalah (musibah) maka kita harus sabar, dalam arti bahwa kita harus
mengupayakan pemecahan masalah dan minta pertolongan kepada Allah Swt
agar diberi petunjuk (solusinya), atau diberi jalan terbaik agar keluar dari masalah
(musibah), seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam hadits berikut ini:
“Bahwa Rasulullah jika menghadapi suatu masalah, maka beliau mengerjakan
shalat.” (HR. Ahmad dan an-Nasai).
Bukan hanya minta pertolongan, namun banyak bacaan dalam shalat yang
merupakan permintaan atau permohonan kepada Allah Swt. Dengan
melaksanakan shalat khusyu’ sebenarnya kita berdo’a kepada-Nya, untuk
kebahagiaan kita.
4
2. Bersyukur Pada Allah Melalui Shalat
Anak-anakku, sungguh banyak keni’matan yang diberikan Allah Swt kepada kita,
oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada-Nya. Atau kita harus
bersyukur kepada Allah Swt, antara lain melalui shalat dan berqurban, sesuai
dengan firman-Nya:
Innaa a’thoiynaaka alkautsara (1) Fasholli lirobbika wanhara (2) inna syaani’aka
huwa al-abtara (3)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak
(1) Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah (2) Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (3)
[QS. Al Kautsar (108): 1-3].
Nikmat Allah yang diberikan kepada kita tidak terhitung banyaknya, mulai dari
nikmat hidup, nikmat bisa melihat, bisa mendengar, bisa berjalan, bisa makan dan
minum dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus bersyukur atas nikmat yang
diberikan Allah Swt dengan shalat yang khusyu’. Dalam shalat yang khusyu’ kita
berterima kasih kepada Allah Swt dengan memuji-Nya dan berjanji kita akan
mematuhi perintah-Nya dan tidak akan melakukan apa-apa yang dilarang oleh
Allah Swt. Disamping itu rasa syukur kepada Allah Swt kita laksanakan antara lain
melalui berqurban.
Shalat adalah ibadah perorangan yang langsung (mahdloh) kepada Allah Swt.
Kemudian diikuti oleh ibadah sosial (ghair mahdloh), yaitu berbuat baik kepada
sesama manusia, dan memberi kebahagiaan kepada orang lain atas perintah
Allah Swt. Antara lain dengan menyembelih hewan qurban pada hari raya,
kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir dan miskin.
3. Memohon Kemuliaan Kepada Allah Swt Melalui Shalat Tahajjud
Anak-anakku, untuk keberhasilan kita di masa depan Allah Swt memberi petunjuk
agar kita melakukan shalat tahajjud, sesuai firman-Nya:
Wa min allaili fatahajjad bihi naafilatan laka ‘asaa anyab’atsaka robbuka maqooman
mahmuudan.
5
Artinya: “Dan di sebagian malam hari bertahajudlah sebagai ibadah tambahan
bagimu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji, "
[QS Al-Isra (17): 79].
Dalam Surah Al-Isra ayat 17 ini, Allah Swt menjelaskan bahwa orang yang
senantiasa melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan hadiah dari Allah
berupa kedudukan (derajat) yang terpuji disisi Allah. Shalat tahajud adalah shalat
sunnah yang paling utama setelah shalat fardlu yang dikerjakan pada sepertiga
malam, yaitu sekitar jam 3.00 s/d 4.00 pagi. Hal ini dilakukan agar seorang hamba
merasa lebih dekat kepada Allah dan lebih khusyu’, sehingga do’a-do’a dalam shalat
akan lebih dihayati dan diyakini.
Abu Hurairah R.A. meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
“Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir”, dan
berfirman:”Siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang memohon
kepada-Ku pasti Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku
ampuni!” (HR. Jamaah).
Hadits ini menegaskan bahwa apabila kita rajin melaksanakan shalat tahajjud
dengan khusyu’ maka do’a-do’a kita akan dikabulkan-Nya. Allah Swt tidak pernah
menyalahi janji.
4. Allah Akan Memberi Keberuntungan Kepada Kita Jika Melaksanakan
Shalat dengan Khusyu’
Anak-anakku, apa itu shalat khusyu’? Secara sederhana shalat khusyu’ adalah
shalat yang dilakukan dengan konsentrasi. Bahwa kita sedang menyembah Allah
Swt, sedang memuji-Nya, sedang meminta pengampunan-Nya, sedang memohon
pertolongan-Nya, dan lain sebagainya, maka segala apa yang kita lakukan harus
ditujukan hanya kepada Allah. Oleh karena itulah maka kita harus memahami makna
gerakan dalam shalat, dan memahami arti dari apa yang dibaca dalam shalat, serta
meyakininya dalam hati untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Shalat yang dilaksanakan dengan benar dan khusyu’ akan mendatangkan
kebahagiaan atau keberuntungan, sesuai firman-Nya:
Qod aflahal mu’minuuna (1) Alladziina hum fii shalaatihim khasyiiuuna
(1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (2) (yaitu) orangorang yang khusyu' dalam sholatnya,
6
Dengan melaksanakan shalat khusyu’, sudahkah kita mendirikan shalat?
Jawabannya, belum. Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama
melaksanakan shalat (ibadah langsung/mahdloh) dengan khusyu’, dan kedua
mengamalkannya dalam kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan (ibadah sosial/gho’ir mahdloh). Sesuai dengan firman-Nya bahwa setelah
melaksanakan shalat denga khusyu’ kita harus mengamalkannya dalam kehidupan.
B. Manfaat Mendirikan Shalat Bagi Masyarakat dan Lingkungan
Anak-anakku, mendirikan shalat bukan hanya akan memberi manfaat bagi diri kita
sendiri, melainkan juga ada manfaatnya bagi orang lain. Mengapa?
Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama kita melaksanakan
shalat dengan khusyu’. Kemudian Allah Swt memerintahkan kita untuk
mengaplikasikannya dalam kehidupan, sehingga memberi manfaat kebaikan bagi
orang lain, namun Allah akan membalas kebaikan tersebut kepada kita di akhirat
kelak. Hal ini ditegaskan olah Allah Swt dengan firman-Nya:
Walladziina hum ‘anillaghwi mu’ridhuuna (3) walladziina hum lizzakaati faa’iluuna (4)
walladziina hum lifuruujihim haafidzuuna (5)
(3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna, (4) dan orang-orang yang menunaikan zakat, (5) dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya,
[QS.Al-Mu’minun(23):3-5]
Ketiga ayat ini menjelaskan bahwa setelah melaksanakan shalat khusyu’, kita
diwajibkan untuk:
 Menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak berguna. Artinya bahwa segala
perbuatan kita harus bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi
masyarakat dan lingkungan alam. Oleh karena itulah Rasulullah Muhammad
Saw bersabda bahwa:
Khairunnaasi anfauhum linnasi
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain"


Menunaikan zakat. Zakat merupakan salah satu amalan shalat yang akan
memberi manfaat bagi orang lain, khususnya kaum dhu’afa.
Menghindarkan diri dari perbuatan zina.
7
Selanjutnya dalam untaian surat Al-Mu’minun dari ayat (1) hingga ayat (11) ini, Allah
Swt memerintahkan kepada kita untuk mengaplikasikan shalat dalam kehidupan
sesuai firman-Nya:
Walladziina hum liamaanaatihim wa’ahdihim roo’uuna
(8) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya.
[Qs.Al-Mu’minun(23):8]
Ayat ini menjelaskan bahwa setelah kita melaksanakan shalat khusyu’, kita
diwajibkan untuk melakukan pekerjaan kita dengan amanah dan memenuhi janji-janji
kita kepada orang lain.
Seluruh amalan shalat dalam kehidupan tersebut merupakan perilaku seorang
muslim yang disebut sebagai orang yang memelihara shalatnya, sesuai dengan
firman-Nya:
Walladziina hum ‘alaa shalawaatihim yuhaafidzuuna
(9) dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
[Qs.Al-Mu’minun(23):9]
Dengan demikian mendirikan shalat adalah melaksanakan shalat dengan khusyu’
dan sesudahnya tetap memelihara shalatnya dengan perilaku yang memberi
manfaat bagi orang lain. Tetapi ingatlah anak-anakku bahwa Allah Swt akan
membalas kebaikan kita kepada orang lain tersebut sesuai firman-Nya:
Ulaaika humu alwaritsuuna (10) Alladziina yaritsuunal firdausa hum fiihaa
khaaliduuna.
(10) mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (11) (yakni) yang akan
mewarisi surga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
[Qs.Al-Mu’minun(23):10-11]
Pada kedua ayat ini Allah akan memasukkan kita sebagai pewaris surga firdaus dan
kekal di dalamya, kelak di alam akhirat, aamiin.
8
C. Kesimpulan
Anak-anakku, itulah sebagian kecil penjelasan dari Al-Qur’an yang harus kita jadikan
panduan dalam kehidupan di dunia agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan
juga di akhirat kelak dan terhindar dari azab neraka. Seperti do’a yang diajarkan
Rasulullah Muhammad Saw kepada kita, yaitu:
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan wa qinaa a
‘adzaabannari
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka"
[Qs.Al-Baqarah(2):201]
Oleh karena itu anak-anakku biasakanlah berdo’a seperti yang diajarkan Rasulullah,
dan dirikanlah shalat agar Allah Swt mengabulkan do’a kita.
Demikian pentingnya mendirikan shalat, sehingga Rasulullah Muhammad Saw
bersabda, sesuai hadits berikut:
Dari Jabir ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran
adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim).
Anak-anakku, hadits tersebut menjelaskan bahwa pembeda antara seorang muslim
dan kafir adalah shalat. Orang yang mengaku dirinya seorang muslim maka cirinya
dia mendirikan shalat dengan patuh. Sementara orang yang mengaku muslim tetapi
tidak mendirikan shalat, maka dia sesungguhnya bukan seorang muslim sejati
karena telah mengingkari perintah Allah Swt. Naudzubillahi min dzalik. Semoga
hadits ini menjadi penyemangat agar kita selalu mendirikan shalat.
Mari kita mulai dengan belajar shalat khusyu’ dan melatihkan amalannya dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga Allah Swt memudahkan anak-anakku dalam belajar
shalat dengan mencontoh Junjungan Alam Rasulullah Muhammad Saw.
Aamiin.
9
Bab 3
Mendirikan Shalat Dengan Khusyu’
3.1 Takbir dan Iftitah
Anak-anakku, melaksanakan shalat diawali dengan takbiratul ihram, yaitu kita
memulai dengan mengangkat kedua belah tangan sambil mengucapkan takbir.
‫ما ُهلل ام ْك م ُب‬
“Alloohu Akbar”
“Allah Maha Besar.”
Selanjutnya kita membaca do’a iftitah:
‫ْش ِق موالْ مم ْغ ِر ِب‬
ِ ْ ‫اَ ّٰلل ُهمَ مَب ِع ْد بميْ ِ ِْن موب م ْ مْي خ ممط ماَي مي م ممَك مَبعم ْد مت ب م ْ مْي الْ مم‬
‫ا ّٰلل ُهمَ ن م ِقّ ِ ِْن ِم ْن خ ممط ماَي مي م ممَكيُنمقَّى الث َّْو ُب ْا َألبْ مي ُض ِم من ادلَّ ن م ِس‬
‫ا ّٰلل ُهمَ ا ْغ ِسلْ ِ ِْن ِم ْن خ ممط ماَي مي َِبلْ مما ِء موالثَّلْ ِج موالْ م مب ِد‬
“Alloohumma baa’id bainii wabaina khothooyaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi
wal-maghribi.
Alloohumma naqqinii min khothooyaaya kamaa yunaqqots-tsaubul-abyadhuu minaddanasi.
Alloohummaghsilnii min khothooyaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barodi”
“Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana
Engkau jauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih
dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
(H.R.Bukhari Muslim)
Anak-anakku, apabila dalam iftitah kita memohon kepada Allah Swt untuk dijauhkan
dari dosa, dibersihkan dari dosa hingga bersih seperti kain putih, dan mohon kepada
Allah agar kita dicuci dari dosa-dosa dengan air, salju dan embun, apa maknanya?
Maknanya adalah bahwa kita dalam kehidupan tidak boleh lagi berbuat dosa atau
kita harus berusaha menghindarkan diri dari perbuatan dosa, sehingga kita akan
menjadi orang yang bersih dari dosa seperti bersihnya kain yang putih.
Latihan:
Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam iftitah, yaitu:
1.
Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan
terjemahkan dalam bahasa Indonesia!
10
2.
3.
Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa
Arab!
Lakukan berulang-ulang hingga hafal!
Latihan
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫م ممَك‬
Ya Allah
Alloohumma
jauhkanlah
‫بميْ ِ ِْن‬
antara aku
‫مَبعم ْد مت‬
bainii
‫موب م ْ مْي‬
sebagaimana
kamaa
‫مَب ِع ْد‬
baa’id
Bahasa
Indonesia
baa’adta
Engkau
jauhkan
‫ب م ْ مْي‬
antara
baina
‫ْش ِق‬
ِ ْ ‫مالْ مم‬
dan antara
wa baina
al-masyriqi
‫خ ممط ماَي مي‬
‫موالْ مم ْغ ِر ِب‬
kesalahankhotooyaaya kesalahanku
wal-maghribi
11
timur
dan barat
Latihan
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ْ َاألبْ مي ُض‬
Ya Allah
Alloohumma
‫ن م ِقّ ِ ِْن‬
naqqinii
‫ِم ْن‬
dari
‫ِم من ادلَّ ن م ِس‬
َ‫ا ّٰلل ُهم‬
Alloohumma
‫خ ممط ماَي مي‬
‫ِا ْغ ِسلْ ِ ِْن‬
kesalahankhotooyaaya kesalahanku
‫يُنمقَّى‬
yunaqqo
‫الث ْمو ُب‬
kain
Ya Allah
cucilah aku
ighsilnii
‫ِم ْن خ ممط ماَي مي‬
sebagaiman
a
dibersihkann
ya
dari noda
minad-danasi
min
kamaa
yang putih
al-abyadhu
bersihkan
aku
‫م ممَك‬
Bahasa
Indonesia
min
khotooyaaya
‫َِبلْ مما ِء موالثَّلْ ِج‬
bilmaa-i watstsalji
‫موالْ م مب ِد‬
ats-tsaubu
wal-barodi
12
dari
kesalahankesalahanku
dengan air
dan salju
dan embun
3.2 Membaca Ta’awudz
Ta’awudz artinya berlindung. Bacaan ta’awudz yaitu:
َّ ‫ما ُع ْو ُذ َِب ِهلل ِم من‬
‫الش ْي مط ِان َّالر ِج ْ ِي‬
“A’uudzu billaahi minasy-syaithoonirrojiim”
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Anak-anakku, kalau dalam shalat kita meminta perlindungan pada Allah Swt dari
godaan-godaan syetan, apakah dalam kehidupan sehari-hari syetan tidak menggoda
kita? Oleh karena itu biasakanlah ber-ta’awudz setiap akan melakukan sesuatu dan
hindarilah perbuatan yang sia-sia, berbuat keji pada orang lain, karena itu
merupakan “perbuatan syetan”.
Latihan
Bahasa Arab
‫ما ُع ْو ُذ‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
َّ ‫ِم من‬
‫الش ْي مط ِان‬
aku berlindung
minasysyaithooni
a’uudzu
‫َِب ِهلل‬
‫ما َّلر ِج ْ ِي‬
kepada Allah
billaahi
ar-rojiimi
3.3 Membaca Surah Al-Fatihah
Selanjutnya kita membaca Surah Al-Fatihah:
13
Bahasa
Indonesia
dari godaan
setan
yang terkutuk
Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi (1) Al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiina (2) Arrohmaanir-rohiimi (3) Maaliki yaumid-diini (4) Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu
(5) Ihdinash-shiroothol-mustaqiima (6) Shiroothol-ladziina an’amta ‘alaihim ghoirilmaghdhuubi ‘alaihim waladh-dhoolliina (7)
“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1)
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2) Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang (3) Yang menguasai di hari pembalasan (4) Hanya Engkaulah yang kami
sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (5) Tunjukilah
kami jalan yang lurus (6) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat (7). “
Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a.
Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt?
Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a.
Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt?
1. Berusaha untuk memperoleh apa yang kita kehendaki dan memulai pekerjaan
kita dengan mengucapkan basmallah, disamping kita berta’awudz
2. Kita harus menyadari bahwa segala puji milik Allah Swt, jadi kalau ada yang
memuji kita, maka kita ucapkan Alhamdulillah (segala puji kepunyaan Allah)
3. Kita harus yakin bahwa Allah Swt. Tuhan kita adalah Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Apabila kita bekerja keras dan belajar sungguh – sungguh
dengan izin-Nya kita akan berhasil.
4. Kita harus sadar bahwa apabila kita melanggar aturan Allah Swt. maka kita
akan mendapat hukuman pada hari kiamat.
5. Kita harus yakin hanya kepada Allah Swt. kita menyembah dan kepada-Nya
kita meminta keberhasilan usaha kita.
6. Agar usaha kita berhasil maka kita harus melakukan sesuai petunjuk-Nya.
7. Dan jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya. Maka Insya Allah kita
akan berhasil.
Latihan
Bahasa
Arab
‫ب ِْس ِم‬
Bismi
Bahasa
Indonesia
Dengan
nama
Bahasa
Arab
Bahasa
Indonesia
‫ماهلل‬
Allah
Alloohi
14
Bahasa
Arab
‫ما َّلر ْ ّْٰح ِن‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ما َّلر ِح ْ ِي‬
Bahasa
Indonesia
Ar-rohmaani
Yang Maha
Pemurah
‫ما َّلر ِح ْ ِي‬
Ar-rohiimi
Yang Maha
Penyayang
Maaliki
Yang
merajai
ُ‫مالْ مح ْمد‬
segala puji
‫ي م ْو ِم‬
hari
Ar-rohiimi
ِ ِ ‫ّٰم‬
‫ل‬
Al-hamdu
‫ِ ّٰ ّ ِِل‬
yaumi
‫ّ ِادل ْي ِن‬
bagi Allah
lillaahi
‫مر ِ ّب‬
‫ِا ََّيكم‬
Tuhan
Iyyaaka
ُ‫ن م ْع ُبد‬
semesta alam
al-‘aalamiina
‫ما َّلر ْ ّْٰح ِن‬
Ar-rohmaani
pembalasan
ad-diini
robbi
‫الْ معال م ِم ْ مْي‬
Yang Maha
Penyayang
na'budu
‫موِا ََّيكم‬
Yang Maha
Pemurah
wa iyyaaka
15
hanya
kepada-Mu
kami
beribadah
dan hanya
kepada-Mu
Bahasa
Arab
‫ن م ْس مت ِع ْ ُْي‬
nasta’iinu
‫ِا ْه ِدنم‬
ihdinaa
‫الّص ماط‬
‫ِّ م‬
ashshirootho
‫الْ ُم ْس مت ِق ْ مي‬
almustaqiima
‫ِص ماط‬
‫ِ م‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مانْ مع ْم مت‬
Bahasa
Indonesia
kami minta
pertolongan
an’amta
telah
Engkau beri
nikmat
tunjukkanlah
kami
‫عملم ْ ِْي ْم‬
atas mereka
‘alaihim
‫غم ْ ِْيالْ ممغْضُ ْو ِب‬
jalan
yang lurus
ghoirilmaghduubi
bukan jalan
orang yang
dimurkai
‫عملم ْ ِْي ْم‬
atas mereka
‘alaihim
‫مو مإلالضَّ آ ِل ّ ْ مْي‬
jalan
shirootho
waladhdhoolliina
‫ما َّ َِّل ْي من‬
‫مانْ مع ْم مت‬
orang-orang
an’amta
al-ladziina
dan bukan
jalan orang
yang
tersesat
telah
Engkau beri
nikmat
Keterangan:
# Setelah kita selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kita disunahkan untuk
membaca “aamiin” yang artinya “semoga Allah Swt. memperkenankan”.
16
# Setelah selesai membaca “aamiin”, dilanjutkan dengan membaca salah satu
surat/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal agar tidak mengganggu dan mengurangi
kekhusyuan dalam shalat.
3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud
Do’a ruku’ dan sujud yang dicontohkan Rasulullah Saw. itu ada beberapa
macam, salah satunya yaitu:
‫ُس ْب محان ممك مال ّٰل ّهُ َّم مربَّنم ماو ِ مِب ْم ِدكم مال ّٰل ّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِل‬
“Subhaanaka alloohumma robbanaa wabihamdika alloohummaghfirlii”
“Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilah dosaku.”
Dalam ruku’ kita memuji-Nya dan minta pengampunan dosa. Maknanya kita jangan
berbuat dosa lagi, kita wajib melakukan ruku’ secara tertib dan benar sebagaimana
dicontohkan Nabi Saw. Bacalah “Allaahu Akbar” sambil mengangkat tangan hingga
kedua telapak tangan sejajar dengan telinga. Kemudian bungkukkan badan hingga
tulang belakang rata dengan kepala dan letakkan telapak tangan pada lutut dan jari
jemari direnggangkan, cengkeram lutut, serta renggangkan lengan dari rusuk.
Kemudian bacalah do’a ruku’.
Latihan:
Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a ruku’ dan sujud,
yaitu:
1.
Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan
terjemahkan dalam bahasa Indonesia!
2.
Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa
Arab!
3.
Lakukan berulang-ulang hingga hafal!
Latihan
Bahasa Arab
‫ُس ْب محان ممك‬
Subhaanaka
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Maha Suci
Engkau
Alloohumma
17
Bahasa
Indonesia
ya Allah
Bahasa Arab
‫مربَّنما‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Tuhan kami
Robbanaa
‫مو ِ مِب ْم ِدكم‬
wabihamdika
Bahasa
Indonesia
ya Allah
Alloohumma
‫ِا ْغ ِف ْر ِل‬
dan dengan
memuji-Mu
ighfirlii
ampunilah
dosaku
3.5 Do’a I’tidal (Bangkit dari Ruku’)
Dalam i’tidal kita harus membaca do’a, yaitu :
ُ‫للا ِل مم ْن م ِْحدم ُه مربَّنم ماو م مَل الْ مح ْمد‬
ُ ‫م َِس مع‬
“Sami’alloohu liman hamidahu robbanaa walakal-hamdu”
“Allah maha mendengar kepada siapapun yang memuji-Nya, ya Tuhan kami bagiMu segala puji.” (H.R. Muslim).
Maknanya kita harus yakin bahwa Allah Swt mendengar ucapan kita yang memujiNya. Dengan demikian juga dalam kehidupan kita tidak bisa merahasiakan sesuatu
terhadap Allah. Allah Swt Maha Mendengar apa yang kita ucapkan dan Maha
Mengetahui apa yang ada dalam hati kita.
Latihan:
Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’tidal (bangkit dari
ruku’), yaitu:
1.
Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan
terjemahkan dalam bahasa Indonesia!
2.
Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa
Arab!
3.
Lakukan berulang-ulang hingga hafal!
18
Latihan
Bahasa Arab
‫م َِس مع‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مربَّنما‬
Bahasa
Indonesia
Sami’a
Maha
Mendengar
Robbanaa
Ya Tuhan
kami
‫ما ُهلل‬
Allah
‫مو م مَل‬
dan bagi-Mu
Alloohu
walaka
‫ِل مم ْن‬
ُ‫مالْ مح ْمد‬
kepada orang
liman
‫م ِْحدم ُه‬
hamidahu
segala puji
al-hamdu
yang memujiNya
Keterangan:
# Setelah i’tidal, kemudian melakukan sujud dengan membaca do’a yang sama
ketika membaca do’a ruku’.
3.6 Do’a Iftirosy (Duduk di antara Dua Sujud)
Ketika duduk iftirosy (duduk diantara dua sujud) kita membaca do’a, yaitu:
‫و ْار ُز ْق ِِن‬،‫وا ْه ِد ِِن م‬،‫وا ْج ُ ْب ِِن م‬،‫و ْار م ْْح ِِن م‬،‫مال ّٰل ّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِل م‬
“Alloohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii”
Ya Allah, ampunilah aku, berilah aku rahmat, sehatkanlah aku, berikan kepadaku
petunjuk, dan berilah aku rezeki.” (H.R. Abu Dawud)
19
Dalam duduk diantara dua sujud kita meminta pengampunan dosa, minta rahmatNya, minta disehatkan, minta petunjuk dan minta rezeki. Dapatkah semua ini
dikabulkan Allah Swt.? Jawabannya Allah Swt. akan mengabulkan doa kita apabila
kita tidak lagi berbuat dosa, selalu berbuat agar disayangi Allah, selalu membaca AlQur’an yang merupakan pedoman hidup dan berusaha mencari rezeki. Anak-anak,
ketahuilah bahwa rezeki meliputi ilmu dan kesehatan bukan hanya berupa uang atau
harta kekayaan saja.
Latihan:
Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’ftirosy (duduk
diantara dua sujud), yaitu:
1.
Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan
terjemahkan dalam bahasa Indonesia!
2.
Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa
Arab!
3.
Lakukan berulang-ulang hingga hafal!
Latihan
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫موا ْج ُ ْب ِِن‬
Ya Allah
Alloohumma
wajburnii
‫ِا ْغ ِف ْر ِل‬
‫موا ْه ِد ِِن‬
ampunilah aku
ighfirlii
‫مو ْار م ْْح ِِن‬
warhamnii
wahdinii
‫مو ْار ُز ْق ِِن‬
berilah aku
rahmat
warzuqnii
20
Bahasa
Indonesia
sehatkanlah
aku
berikan
kepadaku
petunjuk
dan berilah
aku rezeki
Keterangan:
# Kemudian melakukan sujud kedua, setelah itu kita bangkit dari sujud sambil
membaca “Alloohu Akbar” untuk berdiri lagi pada rakaat kedua.
# Pada rakaat kedua, kita langsung membaca surah Al-Fatihah dan membaca salah
satu surah/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal, pada rakaat ketiga dan keempat,
hanya membaca surat Al-Fatihah saja.
3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir
Dalam tasyahud awal kita membaca do’a, yaitu :
‫ ما َّلس مال ُم‬،‫الصلم مو ُات ا َّلط ِ ّي مب ُات ِ ّٰ ّ ِِل‬
َّ ‫مالتَّ ِح َّيات ُالْ ُم مب مار مَك ُت‬
ِ ّ ّٰ ‫ ما َّلس مال ُم عملم ْينما موعم ّٰٰل ِع مبا ِد‬،ُ‫اِل مو بم مر مَكتُه‬
ِ ّ ّٰ ‫عملم ْي مك َأُّيُّ ماالنَّ ِ ُِّب مو مر ْ مْح ُة‬
،‫الصا ِل ِح ْ مْي‬
َّ ‫اِل‬
ِ ّ ّٰ ‫ مو َأ ْشهمدُ َأ َّن ُم مح َّمدً ا َّر ُس ْو ُل‬،‫اِل‬
.‫اِل‬
ُ ّ ّٰ َّ‫َأ ْشهمدُ َأ ْن إلَّ ا ّٰ مٰل اإل‬
ِ ِ
ْ‫ مو مَب ِرك‬,‫ م ممَك مصل َّ ْي مت عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي موعم ّٰٰل ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي‬,‫مال ّٰل ّهُ َّم مص ِ ّل عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد موعم ّٰٰل ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد‬
ِ
ٍ,‫عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد موعم ّٰٰل ّٰا ِل ُم مح َّم ِد‬
.‫ ِِف الْ معال م ِم ْ مْي ان مَّك م ِْح ْيد َّم ِج ْيد‬,‫م ممَك مَب مر ْك مت عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي موعم ّٰٰل ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي‬
ِ
ِ
ِ
“Attahiyyaatul-mubaarokaatush-sholawaatuth-thoyyibaatu lillaah, as-salaamu ’alaika
ayyuhan-nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuh, as-salaamu ’alainaa wa ’alaa
’ibaadillaahish-shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna
muhammadarrosuulullooh.
Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollayta
‘alaa Ibroohiim, wa ‘alaa aali Ibroohiim, wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali
Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohiim,
fil-‘aalamiina innaka hamiidum majiid”
“Segala penghormatan, kebahagiaan, shalawat, dan kebajikan adalah kepunyaan
Allah. Keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi Muhammad, begitu pun rahmat
serta berkah Allah. Semoga keselamatan terlimpah pula atas kami dan juga atas
hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana
Engkau memberi shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah
barokah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau
memberikan barokah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di semesta alam
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
(H.R. Muslim)
21
Latihan
Bahasa Arab
‫مالتَّ ِح َّي ُات‬
at-tahiyyaatu
‫مالْ ُم مب مار مَك ُت‬
almubaarokaatu
‫ما َّلصلم مو ُات‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫عملم ْي مك‬
segala
penghormatan
‘alaika
‫َأُّيُّ ما‬
kebahagiaan
‫مالنَّ ِ ُِّب‬
shalawat
an-nabiyyu
‫ما َّلط ِ ّي مب ُات‬
‫مو مر ْ مْح ُة‬
kebajikan
ath-thoyyibaatu
lillaahi
‫ما َّلس مال ُم‬
terlimpah
atasmu
wahai
ayyuhaa
ash-sholawaatu
‫ِ ّٰ ّ ِِل‬
Bahasa
Indonesia
wa rohmatu
‫ما ِهلل‬
kepunyaan
Allah
Nabi
(Muhammad)
begitu pun
rahmat
Allah
Alloohi
‫موبم مر مَكتُ ُه‬
Keselamatan
As-salaamu
wa barokaatuhu
22
serta berkahNya
Bahasa Arab
‫ما َّلس مال ُم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫َأ ْن‬
keselamatan
As-salaamu
‫عملم ْينما‬
Bahasa
Indonesia
bahwa
an
‘alainaa
terlimpah
atasmu
‫إلَّ ا ّٰ مٰل‬
ِ
laa ilaaha
tiada Tuhan
‫موعم ّٰٰل‬
dan juga atas
‫اِل‬
ُ ّ ّٰ ‫ا ّإل‬
ِ
illalloohu
melainkan
Allah
‫ِع مبا ِد‬
hamba-hamba
wa ‘alaa
‘ibaadi
‫ما ِهلل‬
ُ‫مو َأ ْشهمد‬
Allah
Alloohi
‫ما َّلصا ِل ِح ْ مْي‬
Waasyhadu
dan aku
bersaksi
‫َأ َّن‬
bahwa
anna
‫ُم مح َّمدً ا‬
ash-shoolihiin
Muhammadan
Nabi
Muhammad
ُ‫َأ ْشهمد‬
ِ ّ ّٰ ‫َّر ُس ْو ُل‬
‫اِل‬
utusan Allah
yang saleh
aku bersaksi
asyhadu
Rosuululloohi
23
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
Ya Allah
‫مص ِ ّل‬
sholli
‫عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد‬
‘alaa
Muhammadin
‫موعم ّٰٰل‬
limpahkan
sholawat
aali
Muhammadin
‫م ممَك‬
shollayta
‫موعم ّٰٰل‬
dan kepada
‫ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي‬
ِ
kepada Nabi
Muhammad
aali Ibroohiima
ْ‫مو مَب ِرك‬
dan kepada
wa baarik
‫عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد‬
keluarga
Muhammad
‘alaa Muhammadin
‫موعم ّٰٰل‬
sebagaimana
keluarga
Ibrahim
dan berikan
berkah
kepada Nabi
Muhammad
dan kepada
wa ‘alaa
Kamaa
‫مصل َّ ْي مت‬
kepada Nabi
Ibrahim
wa ‘alaa
wa ‘alaa
‫ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد‬
‫عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي‬
ِ
‘alaa Ibroohiima
Aloohumma
Bahasa
Indonesia
‫ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد‬
Engkau telah
memberi
shalawat
aali Muhammadin
24
keluarga
Muhammad
Bahasa Arab
‫م ممَك‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
sebagaimana
kamaa
‫مَب مر ْك مت‬
baarokta
‫عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي‬
ِ
kepada Nabi
Ibrahim
‘alaa ibroohiima
‫موعم ّٰٰل‬
‫ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي‬
ِ
keluarga
Ibrahim
‫ِِف الْ معال م ِم ْ مْي‬
di alam
aali Ibroohiima
Engkau telah
memberi
berkah
Bahasa
Indonesia
fil-‘aalamiina
‫ان مَّك‬
ِ
innaka
‫م ِْح ْيد َّم ِج ْيد‬
dan kepada
hamiidun
majiidun
wa ‘alaa
sesungguhnya
Engkau
Maha Terpuji
Maha Agung
3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir
Do’a saat tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal. Selesai membaca do’a
tasyahud dan sebelum salam, sebaiknya membaca do’a, yaitu:
ِ ‫و ِم ْن ِف ْتنم ِة الْ مم ْح ميا موالْ مم مم‬،‫ مو ِم ْن عم مذ ِاَبلْ مق ْ ِب م‬،‫ا ّٰلل ُهمَا ِ ّ ِْن َأ ُع ْو ُذب مِك ِم ْن عم مذ ِاب م مَج َّ مَّن‬
،‫ات‬
ِ
ْ
ِ
ِ
ِ
ِ
‫ش ف ْتنمة ال ممس ْي ِح ادلَّ َّج ِال‬
ِ ّ ‫موم ْن م‬
“Alloohumma innii a’uudzubika min ‘adzaa bi jahannama, wa min adzaabil-qobri, wa
min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal”
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam, dari
siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah almasih
dajjal.” (H.R. Muslim)
25
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫عم مذ ِاب‬
Ya Allah
‫َأ ُع ْو ُذب مِك‬
a’uudzubika
‫ِم ْن‬
‫مالْ مق ْ ِب‬
sesungguhnya
aku
kubur
al-qobri
‫مو ِم ْن‬
memohon
perlindungan
pada-Mu
wa min
Dari
‫ِف ْتنم ِة‬
min
fitnati
‫عم مذ ِاب‬
‫مالْ مم ْح ميا‬
siksa
‘adzaabi
‫م مَج َّ مَّن‬
siksa
‘adzaabi
Alloohumma
‫ا ِ ّ ِْن‬
ِ
innii
Bahasa
Indonesia
dan dari
fitnah
hidup
al-mahyaa
jahanam
ِ ‫موالْ مم مم‬
‫ات‬
jahannama
wal-mamaati
‫مو ِم ْن‬
‫مو ِم ْن‬
dan dari
wa min
wa min
26
dan mati
dan dari
Bahasa Arab
‫ش‬
ِّ ‫م‬
syarri
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مالْ مم ِس ْي ِح‬
al-masiihi
kejahatan
‫ِف ْتنم ِة‬
fitnati
Bahasa
Indonesia
pengembara
‫مادلَّ َّج ِال‬
ad-dajjaali
fitnah
Dajjal
3.9 Salam
Ketika salam, bacaan yang kita baca yaitu:
َُ‫للاَوب ركاتُه‬
َ‫السَل َُمَعلْي ُك ْمَور ْْحةَُ ه‬
“Assalaamu ‘alaikum warohmatulloohi wabarookaatuhu”
“Semoga keselamatan atasmu beserta rahmat Allah dan berkah-Nya.”
(H.R. Abu Dawud)
Latihan
Bahasa Arab
‫ما َّلس مال ُم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫عملم ْي ُ ْك‬
keselamatan
‘alaikum
As-salaamu
27
Bahasa
Indonesia
atas kalian
Bahasa Arab
‫مو مر ْ مْح ُة‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫موبم مر مَكتُ ُه‬
dan rahmat
wa rohmatu
‫ما ِهلل‬
wa barokaatuhu
Bahasa
Indonesia
dan berkahNya
Allah
Alloohi
3.10 Do’a Setelah Shalat
Sesudah shalat kita bisa membaca do’a, yaitu:
Bacaan istighfar (3x)
‫للا‬
‫ما ْس مت ْغ ِف ُر م‬
“Astaghfirullooha”
“Aku mohon ampun kepada Allah.”
Latihan
Bahasa Arab
‫ما ْس مت ْغ ِف ُر‬
Astaghfiru
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ما مهلل‬
Aku mohon
ampun
Bahasa
Indonesia
Allah
Allooha
Kemudian membaca do’a, yaitu:
‫َت بارْكتََيَذاَا ْْلَل هلَو ْه‬.‫َوهمْنكَالسَل ُم‬.‫ا ّٰلل ُهمََأنْتَالسَل ُم‬
َ‫اْل ْكرهام‬
“Alloohumma antas-salaamu, waminkas-salaamu, tabaarokta yaa dzal-jalaali
wal-ikroomi”
28
Ya Allah Engkaulah keselamatan dan dari-Mu jualah segala keselamatan. Maha
Berkah Engkau wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemuliaan.”
Latihan
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ما َّلس مال ُم‬
Ya Allah
Alloohumma
‫َأن مْت‬
keselamatan
as-salaamu
‫تم مب مار ْك مت‬
Engkau
anta
‫ما َّلس مال ُم‬
Bahasa
Indonesia
tabaarokta
‫مَي مذاالْ مج مال ِل‬
keselamatan
as-salaamu
yaa
dzal-jalaali
‫مو ِم ْن مك‬
‫مو ْاإل ْك مرا ِم‬
ِ
dan dari-Mu
wa minka
Maha Berkah
Engkau
wahai yang
memiliki
keagungan
dan kemulyaan
wal-ikroomi
Kemudian membaca do’a, yaitu:
‫مال ّٰل ّهُ َّم مإل مما ِن مع ِل مما َأع مْط ْي مت مو مإل ُم ْع ِط مي ِل مما ممنم ْع مت مو مإل ي م ْن مف ُع مذاالْ مج ِّد ِمنْ مك الْ مج ُّد‬
“Alloohumma laa maani’a limaa a’thoita walaa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u
dzal-jaddi minkal-jaddu”
“Ya Allah tiada orang yang kuasa menolak terhadap apa yang Engkau berikan dan
tiada orang yang kuasa memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tiada
bermanfaat segala keagungan karena keagungan itu hanyalah dari
Engkau.” (H.R. Bukhari-Muslim)
29
Latihan
Bahasa Arab
‫مال ّٰل ّهُ َّم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مو مإل‬
Ya Allah
Alloohumma
‫مإل مما ِن مع‬
laa maani’a
‫ِل مما‬
a’thoita
dan tiada
wa laa
‫ُم ْع ِط مي‬
tiada orang
yang kuasa
menolak
mu’thiya
terhadap apa
‫ِل مما‬
limaa
‫َأع مْط ْي مت‬
Bahasa
Indonesia
yang kuasa
memberi
terhadap apa
limaa
‫ممنم ْع مت‬
yang Engkau
berikan
mana’ta
30
yang Engkau
cegah
Bahasa Arab
‫مو مإل‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مذا الْ مج ِّد‬
dan tiada
wa laa
dzal-jaddi
‫ي م ْن مف ُع‬
‫ِمنْ مك الْ مج ُّد‬
yanfa’u
bermanfaat
minkal-jaddu
Bahasa
Indonesia
segala
keagungan
karena
keagungan
dari Engkau
Kemudian membaca dzikir berikut ini:
ِ ‫ُس ْب مح مان‬
‫للا‬
(33 kali)
“Subhaanalloohi”
“Maha Suci Allah”
‫مالْ مح ْمدُ ِ ّٰ ّ ِِل‬
(33 kali)
“Alhamdulillaahi”
“Segala puji bagi Allah”
‫(ََ ما ُهلل ام ْك م ُب‬33 kali)
“Alloohu Akbaru”
“Allah Maha Besar”
Selanjutnya mengucapkan kalimat tahlil, yaitu:
ُ ْ ‫شيْ مك م ُٰل م ُٰل الْ ُم‬
ّ ِ ُ ‫ل مو م ُٰل الْ مح ْمدُ موه مُوعم ّٰٰل‬
‫َش ٍء قم ِد ْير‬
ِ ‫للا مو ْحـدم ُه مإل م‬
ُ َّ‫مإل ا ّٰ مٰل اإل‬
ْ‫ك م‬
ِ ِ
“Laailaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu lahul-mulku walahul-hamdu wa huwa 'alaa
kulli syai-in qodiirun”
“Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. milik-Nya segala
kerajaan dan milik-Nya pula segala puji. Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu.”
31
Latihan
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
‫مإلا ّٰ مٰل‬
ِ
Laa ilaaha
tidak ada
Tuhan
wa lahu
kecuali Allah
ُ‫مالْ مح ْمد‬
‫للا‬
ُ َّ‫اإل‬
ِ
illalloohu
‫مو ْحـدم ُه‬
Bahasa Arab
‫مو م ُٰل‬
laa
syariikalahu
‫م ُٰل‬
‫موه مُو‬
yang tunggal
segala puji
dan Dia
wa huwa
ّ ِ ُ ‫عم ّٰٰل‬
‫ك‬
tiada sekutu
bagi-Nya
‘alaa kulli
milik-Nya
‫َش ٍء‬
ْ‫م‬
Lahu
ُ ْ ‫مالْ ُم‬
‫ل‬
dan milik-Nya
al-hamdu
wahdahu
‫شيْ مك م ُٰل‬
ِ ‫مإل م‬
Bahasa
Indonesia
atas segala
sesuatu
syai-in
‫قم ِد ْير‬
kerajaan
al-mulku
qodiirun
32
Maha Kuasa
Wudhu
3.11 Do’a Sebelum Wudhu
ِ ّ ّٰ ‫ب ِْس ِم‬
‫اِل َّالر ْ ّْٰح ِن َّالر ِح ْ ِي‬
“Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi”
Latihan
Bahasa Arab
‫ب ِْس ِم‬
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ما َّلر ْ ّْٰح ِن‬
Dengan nama
Bismi
Ar-rohmaani
‫ما ِهلل‬
‫ما َّلر ِح ْ ِي‬
Allah
Alloohi
Ar-rohiimi
Bahasa
Indonesia
yang Maha
Pemurah
yang Maha
Penyayang
3.12 Do’a Sesudah Wudhu
‫شيْ مك م ُٰل مو َأ ْشهمدُ َأ َّن ُم مح َّمدً ا مع ْبدُ ُه مو مر ُس ْو ُ ُٰل‬
ِ ‫للا مو ْحدم ُه مإل م‬
ُ َّ‫َأ ْشهمدُ َأ ْن مإل ا ّٰ مٰل اإل‬
ِ ّٰ ِ
ْ
ْ
ْ
‫مالل ّهُ َّم ا ْج معل ِ ِْن ِم من التَّ َّواب ْ مِْي موا ْج معل ِ ِْن ِم من ال ُم مت مطهِّ ِرْي من‬
“Asyhadu an laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu. Alloohummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii
minal-mutathohhiriina”
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya “Ya
Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
bersuci.”
(H.R. Muslim-Tirmidzi)
33
Bab 4
Surat-Surat Pilihan
4.1 Surah An-Naas (Manusia)
Makiyyah
Surat ke-114: 6 ayat.
Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi
Qul a’uudzu bi robbin-naasi (1) Malikin-naasi (2) Ilaahin-naasi (3) Min syarrilwaswaasil-khonnaasi (4) Alladzi yuwaswisu fii shuduurin-naasi (5) Minal-jinnati
wan-naasi (6)
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (Pencipta, Pengatur) manusia
(1) Raja manusia (2) Tuhannya manusia (3) Dari kejahatan bisikan (setan) yang
biasa bersembunyi (4) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5)
Dari golongan jin dan manusia (6).”
34
Latihan:
Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam surat An-Naas,
yaitu:
1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan
terjemahkan dalam bahasa Indonesia!
2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam
bahasa Arab!
3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ِا ّٰ ِٰل‬
‫ُق ْل‬
Qul
katakanlah
‫ما ُع ْو ُذ‬
a’uudzu
‫ِب مر ِ ّب‬
bi robbi
aku berlindung
an-naasi
min
manusia
dari
‫ش‬
ِّ ‫م‬
manusia
syarri
kejahatan
‫مالْ مو ْس مو ِاس‬
al-waswaasi
Raja
bisikan
‫مالْ مخنَّ ِاس‬
‫مالنَّ ِاس‬
an-naasi
Tuhan
‫ِم ْن‬
kepada
Penguasa
(Tuhan)
ِ ِ ‫مم‬
‫ل‬
Maliki
Ilaahi
‫مالنَّ ِاس‬
‫مالنَّ ِاس‬
an-naasi
Bahasa
Indonesia
manusia
35
al-khonnaasi
yang
bersembunyi
Bahasa Arab
َ‫ال هذ ْي‬
al-ladzii
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مالنَّ ِاس‬
yang
an-naasi
membisikkan
dalam
al-jinnati
dari
golongan jin
‫موالنَّ ِاس‬
‫ُصدُ ْو ِر‬
shuduuri
min
‫مالْ ِجنَّ ِة‬
‫ِ ْيف‬
fii
manusia
‫ِم ْن‬
‫يُ مو ْس ِو ُس‬
yuwaswisu
Bahasa
Indonesia
dada
wan-naasi
dan manusia
Penjelasan:
Dalam surat ini ada tiga dasar tauhid atau landasan nilai – nilai keimanan
yang difirmankan Allah pada ayat pertama, kedua dan ketiga. Ayat pertama
merupakan landasan keyakinan bahwa Allah Swt adalah Penguasa, Pencipta, dan
Pengatur alam semesta (Tauhid Rububiyyah). Dialah yang memiliki alam semesta,
memberi rizki kepada semua makhluknya dan Dialah yang menghidupkan dan
mematikan semua mahluk yang hidup dimuka bumi. Ayat kedua merupakan
landasan keyakinan bahwa Allah Swt merajai dengan segala kekuasaan-Nya di
alam semesta dan membuat aturan kehidupan manusia serta makhluk yang ada
dimuka bumi (Tauhid Mulkiyah). Al-Qur’an merupakan pedoman bagi kehidupan
manusia dimuka bumi dengan contohnya Rasulullah Muhammad Saw. Ayat yang
ketiga merupakan landasan keyakinan bahwa hanya Allah Swt yang merupakan
Tuhan yang wajib kita sembah dan beribadah kepada-Nya (Tauhid Uluhiyyah).
36
Tauhid merupakan keutuhan dari ketiga landasan keimanan tersebut baik
Tauhid Rububiyah, Tauhid Mulkiyah, maupun Tauhid Uluhiyyah. Artinya bahwa kita
manusia harus yakin bahwa Allah lah yang telah menciptakan alam semesta,
Penguasa alam semesta (Tauhid Rububiyah). Dan selanjutnya kita harus
melaksanakan shalat serta rukun Islam lainnya karena kita harus patuh kepada Allah
Swt sebagai Raja yang mengatur alam semesta dan hari akhir (Tauhid Mulkiyah)
dan selanjutnya manusia tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah Swt (Tauhid
Uluhiyyah) .
Ayat keempat, dan kelima menjelaskan bahwa syetan selalu berupaya
menjauhkan manusia dari Al-Qur’an, oleh karena itu dalam membaca Al-Qur’an kita
harus menggunakan akal fikiran dan qolbu. Dengan kecerdasan berfikir (intelektual)
manusia diharapkan menjadi pemimpin dimuka bumi (khalifah) dan dengan
kecerdasan emosional spiritual (qalbu) maka manusia adalah sebagai abdullah yang
harus mengabdi kepada-Nya. Inilah tuntunan secara garis besar dari Al-Qur’an
terhadap sosok manusia yang insya Allah akan terhindar dari godaan syetan.
Ayat keenam menjelaskan bahwa syetan terdiri dari golongan jin dan
manusia. Syetan dari golongan jin membisiki kesadaran manusia untuk selalu ingkar
dari aturan Allah, sedangkan syetan dari golongan manusia yaitu mereka yang
ingkar dari aturan Allah dan mengajak manusia lainnya untuk bersama-sama
dengan mereka berbuat maksiat, naudzubillahi miindzaalik.
4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)
Makiyyah
Surat ke-113: 5 ayat
Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi
Qul a’uudzu bi robbil-falaqi (1) Min syarri maa kholaqa (2) Wa min syarri ghoosiqin
idzaa waqoba (3) Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqodi (4) Wa min syarri haasidin
idzaa hasada (5)
37
Artinya: “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (1)
Dari kejahatan apa yang Dia ciptakan (makhluk-Nya) (2) Dan dari kejahatan malam
apabila telah gelap gulita (3) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
meniup buhul-buhul (4) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki
(5).
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
kholaqo
katakanlah
‫ِب مر ِ ّب‬
bi robbi
aku berlindung
syarri
waktu subuh
dari
idza waqoba
‘alaa
kejahatan
malam
apabila telah
gelap gulita
‫ ِم ْن‬kulli
‫مو‬
kejahatan
wa min
dan dari
apa
‫ش‬
ِ‫عم ّٰ ّٰل‬
‫م‬
kejahatan
‫مما‬
maa
ghoosiqin
‫ِا مذا موقم مب‬
‫ش‬
ِّ ‫م‬
syarri
dan dari
‫غم ِاس ٍق‬
‫ِم ْن‬
min
wa min
‫ش‬
ِّ ‫م‬
kepada
Penguasa
(Tuhan)
‫مالْ مفلم ِق‬
al-falaqi
yang Dia
ciptakan
‫مو ِم ْن‬
‫ما ُع ْو ُذ‬
a’uudzu
Bahasa
Indonesia
‫مخلم مق‬
‫ُق ْل‬
Qul
Bahasa Arab
38
‫عم ّٰٰل‬
syarri
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مالنَّ ّٰفّ ّٰث ِت‬
an-naffaatsaati
‫ش‬
ِّ ‫م‬
wanita tukang
sihir
‫ِِف الْ ُع مق ِد‬
fil-‘uqodi
syarri
kejahatan
‫مح ِاس ٍد‬
yang meniup
buhul-buhul
haasidin
orang yang
dengki
‫ِا مذا مح مسدم‬
‫مو ِم ْن‬
wa min
Bahasa
Indonesia
idzaa hasada
‘alaa
dan dari
kulli
apabila dia
dengki
Penjelasan:
Surat ini bertujuan menyadarkan kita agar selalu berlindung kepada Allah Swt
apabila kita mendapat gangguan dari mahluk – mahluk yang diciptakan oleh Allah.
Artinya pertama kita tidak boleh meminta pertolongan dari gangguan jin kepada
orang – orang yang menggunakan bantuan jin (dukun). Jadi satu – satunya yang
patut kita minta pertolongan adalah Allah. Demikian juga apabila kita mendapatkan
gangguan dari hasudnya manusia, tetaplah kita meminta pertolongan kepada Allah
karena Allah dapat membolak-balikan hati manusia. Hal ini sejalan dengan apa yang
kita ucapkan dalam shalat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”.
39
4.3 Surah Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
Makiyyah
Surat ke-112: 4 ayat
Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi
Qul huwalloohu ahadun (1) Alloohush-shomadu (2) Lam yalid walam yuulad (3) Wa lam
yakullahuu kufuwan ahadun (4)
Artinya: “Katakan! “Dia-lah Allah Yang Maha Esa (1) Allah, tempat bergantung segala
sesuatu (2) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (3) Dan tidak ada seorang pun
yang setara dengan-Nya (4).”
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫ما ُهلل‬
‫ُق ْل‬
Qul
katakanlah
Alloohu
ahadun
Dia
‫عم ّٰٰل‬
‘alaa
kulli
Allah
‫ما محد‬
‫ه مُو‬
huwa
Bahasa
Indonesia
40
Yang Maha
Esa
Bahasa Arab
Bahasa
Indonesia
Bahasa Arab
‫مول م ْم‬
‫ما ُهلل‬
Alloohu
Allah
wa lam
tempat
bergantung
‫ل م ْم‬
lam
tidak
lahuu
beranak
kufuwan
bagi-Nya
yang
menyamai
‫ما محد‬
dan tidak
ahadun
‫يُ ْو م ْدل‬
yuulad
ada
‫ُك ُف ًوا‬
‫مول م ْم‬
wa lam
yakun
‫َّ ُٰل‬
‫ي م ِ ْل‬
yalid
dan tidak
‫يم ُك ْن‬
ُ‫ما َّلص ممد‬
ash-shomadu
Bahasa
Indonesia
diperanakkan
41
ke-Esaan-Nya
Penjelasan:
Surat ini merupakan ketegasan tentang konsep ke-Tuhanan dalam Islam
yaitu Ke Esaan Tuhan yaitu Allah, sehingga manusia dilarang menyembah Tuhan
selain Allah. Allah lah yang harus menjadi tumpuan harapan manusia dalam
kehidupannya dimuka bumi agar mendapat kebahagiaan serta kehidupan akhirat
yang terhindar dari api neraka. Dalam ayat kedua tersirat arti bahwa didalam
bermohon manusia tidak memerlukan perantara, karena Allah itu Qarib (sangat
dekat) cukuplah kita dengan berdoa kepada Allah dengan do’a- do’a yang afdhol
yaitu do’a – do’a yang terdapat dalam Al – Qur’an dan yang dicontohkan oleh para
nabi dan rasul.
Ayat ketiga menegaskan bahwa Allah tidak beranak dan mustahil beranak.
Yang memerlukan anak hanyalah makhluk bernyawa yang menghendaki keturunan
yang akan melanjutkan hidupnya. Orang yang hidup dan tidak memiliki keturunan
akan merasa cemas karena tidak ada pelanjut kehidupannya. Oleh sebab itu maka
Allah Subhanahu wa Ta’ala mustahil memerlukan anak. Sebab Allah hidup terus,
tidak akan pernah mati. Allah Swt tidak berpemulaan dan akhirnya tidak
berkesudahan. Dia hidup terus dan kekal terus, sehingga tidak memerlukan anak
yang akan melanjutkan atau menyambung kekuasaan-Nya.
Ayat terakhir menegaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang Maha luhur yang
tidak ada tandingan dengan sesuatu apapun yang dipertuhankan oleh manusia. Dan
Allah berbeda dengan makhluknya dalam segala dimensinya.
Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya
42
Bab 5
Penutup
Anak-anakku, shalat khusyu’ yang dimaksud oleh buku ini adalah bagaimana kita
melaksanakan shalat dengan baik dan benar, yaitu baik tata caranya, gerakannya,
bacaannya dan pemahamannya harus mengikuti apa yang dicontohkan oleh
Rasulullah Muhammad Saw. Bahkan amalannya dalam kehidupan pun, kita harus
berupaya mencontoh Rasulullah, yaitu perilaku akhlak mulia.
Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang amanah,
tabligh, siddiq dan fathonah. Oleh karena itu kita harus belajar menjadi orang yang
amanah, yaitu orang yang dapat dipercaya. Kita harus belajar menjadi orang yang
tabligh, yaitu orang yang selalu menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an meskipun hanya
satu ayat. Kita harus belajar menjadi orang yang siddiq, yaitu orang yang selalu
berperilaku berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Kita harus belajar menjadi orang yang
fathonah, yaitu orang yang pandai.
Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang bermoralkan
Al-Qur’an. Dapatkah kita mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan seharihari? Kita harus belajar dan berlatih, berusaha sejak kecil mencontoh Rasulullah
Muhammad Saw, agar kita bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat, dan terhindar
dari azab neraka. Aamiin.
Bagaimana caranya?
Mulailah belajar shalat dengan khusyu’. Dan berlatih mengamalkan nilai-nilai AlQur’an dalam kehidupan di sekolah, di rumah dan dimana saja kita berada, agar
nilai-nilai aqidah tertanam dalam qalbu kita.
Anak-anakku, nilai-nilai aqidah merupakan landasan kecerdasan emosional-sosial
dan spiritual yang merupakan fondasi utama bagi keberhasilan dalam kehidupan di
dunia dan akhirat. Dengan kata lain, nilai-nilai aqidah merupakan landasan untuk
menjadi abdi Allah (abdullah), selanjutnya kita harus belajar berpikir rasional
berdasarkan metoda ilmiah agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang cerdas,
kompetitif, produktif dan berakhlak mulia, yang dapat menyebarkan rahmatan
lil’alamin.
Anak-anakku, kalian tidak cukup hanya belajar dari buku yang sederhana ini, kalian
harus memperluasnya dari Al-Qur’an, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Ilmu Tarikh, agar
ibadah kalian akan selalu meningkatkan nilai-nilai iman kalian, dan berperilaku lebih
bijaksana berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Selamat belajar!
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
43
Download