Cara Mudah Belajar Shalat Khusyu’ Dan Berlatih Membangun Akhlak Mulia Penulis Tim MGMP PAI SD Ar-Rafi’ Editor Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd i Kata Pengantar Salah satu kecakapan dasar yang harus dimiliki lulusan Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), adalah kecerdasan emosional – sosial - spiritual, yang dilandasi oleh nilai-nilai aqidah. Kecerdasan ini merupakan fondasi bagi keberhasilan mereka baik dalam menempuh pendidikan selanjutnya maupun dalam mengarungi kehidupannya kelak di dunia maupun di akhirat. Para pakar pendidikan mengemukakan bahwa 80 % keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosional (kecakapan proses bersikap) yang meliputi nilai-nilai kewiraswastaan (entrepreneurship) yang harus di karakterisasikan kepada anak-anak sejak dini menjadi akhlak mulia. Kemudian 20 % didukung oleh kecerdasan intelektual (kecakapan proses berpikir), yang diperlukan untuk menjadi sosok manajer dan pemimpin. Dengan kata lain pendidikan karakter merupakan fondasi bagi seseorang untuk menggapai keberhasilan, baik dalam meraih pendidikan maupun dalam kehidupan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya (rahmatan lil ‘alamin). Tugas Rasulullah Muhammad Saw adalah menyempurnakan akhlak, dilaksanakannya dan dicontohkannya. Beliau adalah Guru Besar Pendidikan Agama Islam (PAI), yang harus diteladani oleh Guru-guru PAI, sebagai ulama pewaris nabi. Mengapa Rasulullah Muhammad Saw memerintahkan umatnya untuk membelajarkan shalat pada anak-anak sejak usia 6-7 tahun? Karena shalat merupakan media komunikasi antara manusia (mahluk) dengan Tuhannya (kholik). Melalui latihan berkomunikasi inilah nilai-nilai keimanan (aqidah) dibangun dalam qalbu-nya. Selanjutnya berlandaskan pada nilai-nilai aqidah inilah anak-anak dilatih untuk membiasakan diri bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai qur’ani dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelatihan ber-akhlak mulia. Melalui buku ini diharapkan lulusan SD/MI/MDTA, dapat belajar shalat dengan khusyu’ dan latihan pengamalannya dalam kehidupan menjadi ahlak mulia. Dengan harapan mereka menjadi hamba-hamba Allah Swt (abdullah), calon pemimpin (khalifah) masa depan yang dapat menyebarkan rahmatan lil’alamin. Buku Cara Mudah Belajar Shalat khusyu’ ini dikembangkan oleh Tim MGMP PAI SD Ar Rafi’ Bandung, SD Ar Rafi’ Bale Endah dan Ar Rafi’ Drajat Center (ADC). Dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Direktur Cipta Cekas Grafika yang telah mencetak buku CMBS ini dengan gratis, semoga Allah Swt membalasnya berlipat ganda, aamiin YRA. Bandung, Januari 2016 Direktur Ar Rafi’ Drajat Center Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd i DAFTAR ISI Kata Pengantar dari Direktur Ar’Rafi Drajat Center........................................i Daftar Isi..............................................................................................................ii Bab 1 Perintah Mendirikan Shalat ...................................................................1 Bab 2 Manfaat Mendirikan Shalat.....................................................................4 Bab 3. Melaksanakan Shalat Khusyu’.............................................................10 3.1 Takbir dan Iftitah.................................................................................10 3.2 Membaca Ta’awudz............................................................................13 3.3 Membaca Surah Al-Fatihah.................................................................13 3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud..........................................................................17 3.5 Do’a I’tidal (bangkit dari ruku’).............................................................18 3.6 Do’a Iftirosy (duduk diantara dua sujud)..............................................19 3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir............................................................21 3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir.............................................................25 3.9 Salam...................................................................................................27 3.10 Do’a Setelah Shalat...........................................................................28 3.11 Do’a Sebelum Wudhu........................................................................33 3.12 Do’a Setelah Wudhu..........................................................................33 Bab 4. Surat-Surat Pilihan................................................................................34 4.1 Surah An-Naas (Manusia)...................................................................34 4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)...........................................................37 4.3 Surah Al-Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah)..................................40 Bab 5. Penutup ..................................................................................................43 ii Bab 1 Perintah Mendirikan Shalat 1. Tujuan Penciptaan Manusia Anak-anakku, manusia diciptakan Allah Swt di muka bumi untuk menjadi hamba-Nya atau abdi-abdi Allah Swt (abdullah), sebagaimana firman-Nya: Wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduuni Dan tiada Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” [Qs. Adz-Zariyat (51): 56]. Oleh karena itu kita semua harus mengabdi kepada Allah Swt atau beribadah kepada-Nya. Beribadah merupakan suatu kewajiban bagi kita dan merupakan wujud syukur atas nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada setiap manusia dan semua mahluk dimuka bumi. Segala sesuatu yang kita lakukan di muka bumi harus merupakan pengabdian kepada Allah Swt, atau ibadah kepada-Nya. 2. Perintah Mendirikan Shalat Ibadah yang pertama dan utama dari seorang muslim adalah mendirikan shalat, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw bahwa: “Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali diperhitungkan (dihisab) adalah shalatnya. Jika shalatnya di nilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.” [HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i]. Anak-anakku, hadits ini menjelaskan bahwa ibadah manusia yang pertama yang akan diperhitungkan (dihisab) oleh Allah di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik atau benar, maka mereka akan bahagia dan selamat. Namun jika shalatnya rusak maka rugi dan sengsaralah mereka. Oleh karena itu kita harus belajar shalat dengan baik dan benar sejak kecil, agar kita terbiasa. Lebih lanjut Rasulullah Muhammad Saw bersabda: ِ ِيل ُ م،رأ ُس ا َألم ِر اإلسال ُم .”للا ِ و ُذ ْر موة مس نما ِم ِه ا ِجلهما ُد يف مسب،ُوَعو ُد ُه الصالة ِ Ro’sul amri al-Islaamu wa ‘amuuduhu ash-sholaatu wadzirwatu sanaamihi al-jihaadu fii sabiilillahi. 1 Artinya: “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad fi sabilillah.” (HR. At-Tirmidzi) Hadits ini menegaskan bahwa, seluruh permasalahan pokok dalam kehidupan yang sejahtera adalah Islam (selamat), penyelenggaraannya adalah dengan mendirikan shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu selanjutnya Rasulullah bersabda bahwa: “Shalat itu tiangnya agama, apabila shalatnya tegak maka tegaklah agamanya, dan apabila shalatnya runtuh maka runtuhlah agamanya”. [HR. Baihaqi) Dari ketiga hadits ini dapat disimpulkan bahwa shalat yang baik adalah shalat yang bermanfaat bagi diri sendiri, baik di dunia maupun akhirat dan juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Sabda Rasulullah Saw tersebut dilandasi oleh perintah Allah Swt untuk mendirikan shalat sesuai firman-Nya: Utlu maa uuhiya ilayka minal kitaabi wa aqimish-shalaata Inna ashalaata tanha ‘ani alfahsyaa-i walmunkari waladzikru Allahi akbaru Wa Allahu ya’lamu maa tashna’uuna Artinya: “Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”. [Qs. Al-Ankabut (29): 45) Dari ayat ini dapat ditafsirkan bahwa shalat akan menjadi tiangnya agama, apabila kita mendirikan shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan khusyu’ yang ditindak lanjuti dengan perilaku untuk tidak berbuat keji kepada sesama manusia dan tidak melanggar aturan Allah Swt. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, serta bagi diri sendiri dalam bentuk mendapatkan keridhoan Allah Swt. Bagaimana cara mendirikan shalat yang baik dan benar? 3. Cara Mendirikan Shalat Shalatnya Rasulullah Muhammad Saw, merupakan contoh bagi kita bagaimana mendirikan shalat. Mendirikan shalat bukanlah hal mudah, oleh karena itulah sejak usia tujuh tahun kita harus belajar shalat dengan khusyu’ seperti yang dicontohkan Rasulullah, sesuai sabdanya: 2 مصلُّوا م ممَك مر َأيْ ُت ُم ِوِن ُأ مص ِ ّل “Sholluu kamaa roaitumuuniiushollii” Artinya:“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (H.R. Bukhari). Rasulullah Muhammad Saw menegaskan bahwa kita harus shalat seperti shalat beliau, baik gerakan dan ucapannya dalam shalat serta pemahaman terhadap apa yang diucapkannya dalam shalat. Kemudian diyakinkan dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan. Shalat seperti ini akan mendatangkan rahmat Allah, dan jika rahmat Allah telah kita peroleh, maka dengan keridho’an-Nya kita akan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah Muhammad Saw memberikan contoh shalat dengan khusyu’ dan diikuti dengan perilaku akhlak mulia, agar menjadi teladan bagi umatnya, seperti sabdanya: “ Sesungguhnya tiada aku diutus kedunia kecuali untuk menyempurnakan akhlak “ (HR. Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim). Berdasarkan hadits ini, Rasulullah Saw diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. 4. Perintah Belajar Shalat Sejak Kecil Belajar shalat dengan benar dan khusyu merupakan suatu keharusan bagi anak yang telah berusia lebih dari 7 tahun atau mereka yang telah duduk di bangku SD/MI/MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah). Oleh karena itu di usia lebih dari 7 tahun mereka harus sudah diperintahkan untuk shalat, sebagaimana sabdanya: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat” [HR. Abu Dawud dan Ahmad] Hadits ini dengan tegas menyatakan bahwa perintahkanlah/ajarilah anakanakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, bahkan jika seorang anak di usia sepuluh tahun masih belum mau melaksanakan shalat, maka pukullah mereka. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan, sehingga rasul memerintahkan shalat dengan kalimat yang tegas. Anak-anakku, oleh karena itu, mari kita mulai belajar shalat khusyu sejak dini, agar kita terbiasa shalat dengan benar dan melatih pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak mulia, sehingga memberi keuntungan bagi kehidupan pribadi, lingkungan dan masyarakat. 3 Bab 2 Manfaat Mendirikan Shalat Anak-anakku, Allah Swt memerintahkan kita dan seluruh orang yang beriman untuk mendirikan shalat, karena shalat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di dunia dan juga di akhirat nanti. Ada dua manfaat shalat bagi kehidupan di dunia, pertama untuk kebahagiaan hidup kita sendiri dan kedua bagi kebahagiaan kehidupan masyarakat dan lingkungan alam yang berdampak bagi kebahagiaan kita di akhirat kelak. A. Manfaat Shalat Bagi Diri Sendiri Bagaimana manfaat shalat bagi kebahagiaan diri kita, Allah Swt menjelaskan antara lain dalam firman-Nya sbb: 1. Kita Meminta Pertolongan Allah Melalui Shalat Yaa ayyuhalladziina aamanuu-sta’iinuu bishabri washolaati innallaha ma’ashshoobiriina Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” [QS. Al-Baqarah(2): 153]. Anak-anakku, dalam ayat diatas, Allah memerintahkan agar kita selalu meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan (melalui) shalat. Ketika kita ditimpa masalah (musibah) maka kita harus sabar, dalam arti bahwa kita harus mengupayakan pemecahan masalah dan minta pertolongan kepada Allah Swt agar diberi petunjuk (solusinya), atau diberi jalan terbaik agar keluar dari masalah (musibah), seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam hadits berikut ini: “Bahwa Rasulullah jika menghadapi suatu masalah, maka beliau mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad dan an-Nasai). Bukan hanya minta pertolongan, namun banyak bacaan dalam shalat yang merupakan permintaan atau permohonan kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan shalat khusyu’ sebenarnya kita berdo’a kepada-Nya, untuk kebahagiaan kita. 4 2. Bersyukur Pada Allah Melalui Shalat Anak-anakku, sungguh banyak keni’matan yang diberikan Allah Swt kepada kita, oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada-Nya. Atau kita harus bersyukur kepada Allah Swt, antara lain melalui shalat dan berqurban, sesuai dengan firman-Nya: Innaa a’thoiynaaka alkautsara (1) Fasholli lirobbika wanhara (2) inna syaani’aka huwa al-abtara (3) Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (1) Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah (2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (3) [QS. Al Kautsar (108): 1-3]. Nikmat Allah yang diberikan kepada kita tidak terhitung banyaknya, mulai dari nikmat hidup, nikmat bisa melihat, bisa mendengar, bisa berjalan, bisa makan dan minum dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt dengan shalat yang khusyu’. Dalam shalat yang khusyu’ kita berterima kasih kepada Allah Swt dengan memuji-Nya dan berjanji kita akan mematuhi perintah-Nya dan tidak akan melakukan apa-apa yang dilarang oleh Allah Swt. Disamping itu rasa syukur kepada Allah Swt kita laksanakan antara lain melalui berqurban. Shalat adalah ibadah perorangan yang langsung (mahdloh) kepada Allah Swt. Kemudian diikuti oleh ibadah sosial (ghair mahdloh), yaitu berbuat baik kepada sesama manusia, dan memberi kebahagiaan kepada orang lain atas perintah Allah Swt. Antara lain dengan menyembelih hewan qurban pada hari raya, kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir dan miskin. 3. Memohon Kemuliaan Kepada Allah Swt Melalui Shalat Tahajjud Anak-anakku, untuk keberhasilan kita di masa depan Allah Swt memberi petunjuk agar kita melakukan shalat tahajjud, sesuai firman-Nya: Wa min allaili fatahajjad bihi naafilatan laka ‘asaa anyab’atsaka robbuka maqooman mahmuudan. 5 Artinya: “Dan di sebagian malam hari bertahajudlah sebagai ibadah tambahan bagimu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji, " [QS Al-Isra (17): 79]. Dalam Surah Al-Isra ayat 17 ini, Allah Swt menjelaskan bahwa orang yang senantiasa melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan hadiah dari Allah berupa kedudukan (derajat) yang terpuji disisi Allah. Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang paling utama setelah shalat fardlu yang dikerjakan pada sepertiga malam, yaitu sekitar jam 3.00 s/d 4.00 pagi. Hal ini dilakukan agar seorang hamba merasa lebih dekat kepada Allah dan lebih khusyu’, sehingga do’a-do’a dalam shalat akan lebih dihayati dan diyakini. Abu Hurairah R.A. meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad Saw bersabda: “Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir”, dan berfirman:”Siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni!” (HR. Jamaah). Hadits ini menegaskan bahwa apabila kita rajin melaksanakan shalat tahajjud dengan khusyu’ maka do’a-do’a kita akan dikabulkan-Nya. Allah Swt tidak pernah menyalahi janji. 4. Allah Akan Memberi Keberuntungan Kepada Kita Jika Melaksanakan Shalat dengan Khusyu’ Anak-anakku, apa itu shalat khusyu’? Secara sederhana shalat khusyu’ adalah shalat yang dilakukan dengan konsentrasi. Bahwa kita sedang menyembah Allah Swt, sedang memuji-Nya, sedang meminta pengampunan-Nya, sedang memohon pertolongan-Nya, dan lain sebagainya, maka segala apa yang kita lakukan harus ditujukan hanya kepada Allah. Oleh karena itulah maka kita harus memahami makna gerakan dalam shalat, dan memahami arti dari apa yang dibaca dalam shalat, serta meyakininya dalam hati untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Shalat yang dilaksanakan dengan benar dan khusyu’ akan mendatangkan kebahagiaan atau keberuntungan, sesuai firman-Nya: Qod aflahal mu’minuuna (1) Alladziina hum fii shalaatihim khasyiiuuna (1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (2) (yaitu) orangorang yang khusyu' dalam sholatnya, 6 Dengan melaksanakan shalat khusyu’, sudahkah kita mendirikan shalat? Jawabannya, belum. Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama melaksanakan shalat (ibadah langsung/mahdloh) dengan khusyu’, dan kedua mengamalkannya dalam kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan (ibadah sosial/gho’ir mahdloh). Sesuai dengan firman-Nya bahwa setelah melaksanakan shalat denga khusyu’ kita harus mengamalkannya dalam kehidupan. B. Manfaat Mendirikan Shalat Bagi Masyarakat dan Lingkungan Anak-anakku, mendirikan shalat bukan hanya akan memberi manfaat bagi diri kita sendiri, melainkan juga ada manfaatnya bagi orang lain. Mengapa? Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama kita melaksanakan shalat dengan khusyu’. Kemudian Allah Swt memerintahkan kita untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan, sehingga memberi manfaat kebaikan bagi orang lain, namun Allah akan membalas kebaikan tersebut kepada kita di akhirat kelak. Hal ini ditegaskan olah Allah Swt dengan firman-Nya: Walladziina hum ‘anillaghwi mu’ridhuuna (3) walladziina hum lizzakaati faa’iluuna (4) walladziina hum lifuruujihim haafidzuuna (5) (3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (4) dan orang-orang yang menunaikan zakat, (5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, [QS.Al-Mu’minun(23):3-5] Ketiga ayat ini menjelaskan bahwa setelah melaksanakan shalat khusyu’, kita diwajibkan untuk: Menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak berguna. Artinya bahwa segala perbuatan kita harus bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat dan lingkungan alam. Oleh karena itulah Rasulullah Muhammad Saw bersabda bahwa: Khairunnaasi anfauhum linnasi "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain" Menunaikan zakat. Zakat merupakan salah satu amalan shalat yang akan memberi manfaat bagi orang lain, khususnya kaum dhu’afa. Menghindarkan diri dari perbuatan zina. 7 Selanjutnya dalam untaian surat Al-Mu’minun dari ayat (1) hingga ayat (11) ini, Allah Swt memerintahkan kepada kita untuk mengaplikasikan shalat dalam kehidupan sesuai firman-Nya: Walladziina hum liamaanaatihim wa’ahdihim roo’uuna (8) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. [Qs.Al-Mu’minun(23):8] Ayat ini menjelaskan bahwa setelah kita melaksanakan shalat khusyu’, kita diwajibkan untuk melakukan pekerjaan kita dengan amanah dan memenuhi janji-janji kita kepada orang lain. Seluruh amalan shalat dalam kehidupan tersebut merupakan perilaku seorang muslim yang disebut sebagai orang yang memelihara shalatnya, sesuai dengan firman-Nya: Walladziina hum ‘alaa shalawaatihim yuhaafidzuuna (9) dan orang-orang yang memelihara shalatnya. [Qs.Al-Mu’minun(23):9] Dengan demikian mendirikan shalat adalah melaksanakan shalat dengan khusyu’ dan sesudahnya tetap memelihara shalatnya dengan perilaku yang memberi manfaat bagi orang lain. Tetapi ingatlah anak-anakku bahwa Allah Swt akan membalas kebaikan kita kepada orang lain tersebut sesuai firman-Nya: Ulaaika humu alwaritsuuna (10) Alladziina yaritsuunal firdausa hum fiihaa khaaliduuna. (10) mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (11) (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. mereka kekal di dalamnya. [Qs.Al-Mu’minun(23):10-11] Pada kedua ayat ini Allah akan memasukkan kita sebagai pewaris surga firdaus dan kekal di dalamya, kelak di alam akhirat, aamiin. 8 C. Kesimpulan Anak-anakku, itulah sebagian kecil penjelasan dari Al-Qur’an yang harus kita jadikan panduan dalam kehidupan di dunia agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat kelak dan terhindar dari azab neraka. Seperti do’a yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw kepada kita, yaitu: Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan wa qinaa a ‘adzaabannari "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka" [Qs.Al-Baqarah(2):201] Oleh karena itu anak-anakku biasakanlah berdo’a seperti yang diajarkan Rasulullah, dan dirikanlah shalat agar Allah Swt mengabulkan do’a kita. Demikian pentingnya mendirikan shalat, sehingga Rasulullah Muhammad Saw bersabda, sesuai hadits berikut: Dari Jabir ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim). Anak-anakku, hadits tersebut menjelaskan bahwa pembeda antara seorang muslim dan kafir adalah shalat. Orang yang mengaku dirinya seorang muslim maka cirinya dia mendirikan shalat dengan patuh. Sementara orang yang mengaku muslim tetapi tidak mendirikan shalat, maka dia sesungguhnya bukan seorang muslim sejati karena telah mengingkari perintah Allah Swt. Naudzubillahi min dzalik. Semoga hadits ini menjadi penyemangat agar kita selalu mendirikan shalat. Mari kita mulai dengan belajar shalat khusyu’ dan melatihkan amalannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah Swt memudahkan anak-anakku dalam belajar shalat dengan mencontoh Junjungan Alam Rasulullah Muhammad Saw. Aamiin. 9 Bab 3 Mendirikan Shalat Dengan Khusyu’ 3.1 Takbir dan Iftitah Anak-anakku, melaksanakan shalat diawali dengan takbiratul ihram, yaitu kita memulai dengan mengangkat kedua belah tangan sambil mengucapkan takbir. ما ُهلل ام ْك م ُب “Alloohu Akbar” “Allah Maha Besar.” Selanjutnya kita membaca do’a iftitah: ْش ِق موالْ مم ْغ ِر ِب ِ ْ اَ ّٰلل ُهمَ مَب ِع ْد بميْ ِ ِْن موب م ْ مْي خ ممط ماَي مي م ممَك مَبعم ْد مت ب م ْ مْي الْ مم ا ّٰلل ُهمَ ن م ِقّ ِ ِْن ِم ْن خ ممط ماَي مي م ممَكيُنمقَّى الث َّْو ُب ْا َألبْ مي ُض ِم من ادلَّ ن م ِس ا ّٰلل ُهمَ ا ْغ ِسلْ ِ ِْن ِم ْن خ ممط ماَي مي َِبلْ مما ِء موالثَّلْ ِج موالْ م مب ِد “Alloohumma baa’id bainii wabaina khothooyaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghribi. Alloohumma naqqinii min khothooyaaya kamaa yunaqqots-tsaubul-abyadhuu minaddanasi. Alloohummaghsilnii min khothooyaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barodi” “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.” (H.R.Bukhari Muslim) Anak-anakku, apabila dalam iftitah kita memohon kepada Allah Swt untuk dijauhkan dari dosa, dibersihkan dari dosa hingga bersih seperti kain putih, dan mohon kepada Allah agar kita dicuci dari dosa-dosa dengan air, salju dan embun, apa maknanya? Maknanya adalah bahwa kita dalam kehidupan tidak boleh lagi berbuat dosa atau kita harus berusaha menghindarkan diri dari perbuatan dosa, sehingga kita akan menjadi orang yang bersih dari dosa seperti bersihnya kain yang putih. Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam iftitah, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 10 2. 3. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab! Lakukan berulang-ulang hingga hafal! Latihan Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab م ممَك Ya Allah Alloohumma jauhkanlah بميْ ِ ِْن antara aku مَبعم ْد مت bainii موب م ْ مْي sebagaimana kamaa مَب ِع ْد baa’id Bahasa Indonesia baa’adta Engkau jauhkan ب م ْ مْي antara baina ْش ِق ِ ْ مالْ مم dan antara wa baina al-masyriqi خ ممط ماَي مي موالْ مم ْغ ِر ِب kesalahankhotooyaaya kesalahanku wal-maghribi 11 timur dan barat Latihan Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab ْ َاألبْ مي ُض Ya Allah Alloohumma ن م ِقّ ِ ِْن naqqinii ِم ْن dari ِم من ادلَّ ن م ِس َا ّٰلل ُهم Alloohumma خ ممط ماَي مي ِا ْغ ِسلْ ِ ِْن kesalahankhotooyaaya kesalahanku يُنمقَّى yunaqqo الث ْمو ُب kain Ya Allah cucilah aku ighsilnii ِم ْن خ ممط ماَي مي sebagaiman a dibersihkann ya dari noda minad-danasi min kamaa yang putih al-abyadhu bersihkan aku م ممَك Bahasa Indonesia min khotooyaaya َِبلْ مما ِء موالثَّلْ ِج bilmaa-i watstsalji موالْ م مب ِد ats-tsaubu wal-barodi 12 dari kesalahankesalahanku dengan air dan salju dan embun 3.2 Membaca Ta’awudz Ta’awudz artinya berlindung. Bacaan ta’awudz yaitu: َّ ما ُع ْو ُذ َِب ِهلل ِم من الش ْي مط ِان َّالر ِج ْ ِي “A’uudzu billaahi minasy-syaithoonirrojiim” “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Anak-anakku, kalau dalam shalat kita meminta perlindungan pada Allah Swt dari godaan-godaan syetan, apakah dalam kehidupan sehari-hari syetan tidak menggoda kita? Oleh karena itu biasakanlah ber-ta’awudz setiap akan melakukan sesuatu dan hindarilah perbuatan yang sia-sia, berbuat keji pada orang lain, karena itu merupakan “perbuatan syetan”. Latihan Bahasa Arab ما ُع ْو ُذ Bahasa Indonesia Bahasa Arab َّ ِم من الش ْي مط ِان aku berlindung minasysyaithooni a’uudzu َِب ِهلل ما َّلر ِج ْ ِي kepada Allah billaahi ar-rojiimi 3.3 Membaca Surah Al-Fatihah Selanjutnya kita membaca Surah Al-Fatihah: 13 Bahasa Indonesia dari godaan setan yang terkutuk Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi (1) Al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiina (2) Arrohmaanir-rohiimi (3) Maaliki yaumid-diini (4) Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu (5) Ihdinash-shiroothol-mustaqiima (6) Shiroothol-ladziina an’amta ‘alaihim ghoirilmaghdhuubi ‘alaihim waladh-dhoolliina (7) “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3) Yang menguasai di hari pembalasan (4) Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus (6) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7). “ Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a. Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt? Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a. Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt? 1. Berusaha untuk memperoleh apa yang kita kehendaki dan memulai pekerjaan kita dengan mengucapkan basmallah, disamping kita berta’awudz 2. Kita harus menyadari bahwa segala puji milik Allah Swt, jadi kalau ada yang memuji kita, maka kita ucapkan Alhamdulillah (segala puji kepunyaan Allah) 3. Kita harus yakin bahwa Allah Swt. Tuhan kita adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Apabila kita bekerja keras dan belajar sungguh – sungguh dengan izin-Nya kita akan berhasil. 4. Kita harus sadar bahwa apabila kita melanggar aturan Allah Swt. maka kita akan mendapat hukuman pada hari kiamat. 5. Kita harus yakin hanya kepada Allah Swt. kita menyembah dan kepada-Nya kita meminta keberhasilan usaha kita. 6. Agar usaha kita berhasil maka kita harus melakukan sesuai petunjuk-Nya. 7. Dan jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya. Maka Insya Allah kita akan berhasil. Latihan Bahasa Arab ب ِْس ِم Bismi Bahasa Indonesia Dengan nama Bahasa Arab Bahasa Indonesia ماهلل Allah Alloohi 14 Bahasa Arab ما َّلر ْ ّْٰح ِن Bahasa Indonesia Bahasa Arab ما َّلر ِح ْ ِي Bahasa Indonesia Ar-rohmaani Yang Maha Pemurah ما َّلر ِح ْ ِي Ar-rohiimi Yang Maha Penyayang Maaliki Yang merajai ُمالْ مح ْمد segala puji ي م ْو ِم hari Ar-rohiimi ِ ِ ّٰم ل Al-hamdu ِ ّٰ ّ ِِل yaumi ّ ِادل ْي ِن bagi Allah lillaahi مر ِ ّب ِا ََّيكم Tuhan Iyyaaka ُن م ْع ُبد semesta alam al-‘aalamiina ما َّلر ْ ّْٰح ِن Ar-rohmaani pembalasan ad-diini robbi الْ معال م ِم ْ مْي Yang Maha Penyayang na'budu موِا ََّيكم Yang Maha Pemurah wa iyyaaka 15 hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu Bahasa Arab ن م ْس مت ِع ْ ُْي nasta’iinu ِا ْه ِدنم ihdinaa الّص ماط ِّ م ashshirootho الْ ُم ْس مت ِق ْ مي almustaqiima ِص ماط ِ م Bahasa Indonesia Bahasa Arab مانْ مع ْم مت Bahasa Indonesia kami minta pertolongan an’amta telah Engkau beri nikmat tunjukkanlah kami عملم ْ ِْي ْم atas mereka ‘alaihim غم ْ ِْيالْ ممغْضُ ْو ِب jalan yang lurus ghoirilmaghduubi bukan jalan orang yang dimurkai عملم ْ ِْي ْم atas mereka ‘alaihim مو مإلالضَّ آ ِل ّ ْ مْي jalan shirootho waladhdhoolliina ما َّ َِّل ْي من مانْ مع ْم مت orang-orang an’amta al-ladziina dan bukan jalan orang yang tersesat telah Engkau beri nikmat Keterangan: # Setelah kita selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kita disunahkan untuk membaca “aamiin” yang artinya “semoga Allah Swt. memperkenankan”. 16 # Setelah selesai membaca “aamiin”, dilanjutkan dengan membaca salah satu surat/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal agar tidak mengganggu dan mengurangi kekhusyuan dalam shalat. 3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud Do’a ruku’ dan sujud yang dicontohkan Rasulullah Saw. itu ada beberapa macam, salah satunya yaitu: ُس ْب محان ممك مال ّٰل ّهُ َّم مربَّنم ماو ِ مِب ْم ِدكم مال ّٰل ّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِل “Subhaanaka alloohumma robbanaa wabihamdika alloohummaghfirlii” “Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji-Mu ya Allah ampunilah dosaku.” Dalam ruku’ kita memuji-Nya dan minta pengampunan dosa. Maknanya kita jangan berbuat dosa lagi, kita wajib melakukan ruku’ secara tertib dan benar sebagaimana dicontohkan Nabi Saw. Bacalah “Allaahu Akbar” sambil mengangkat tangan hingga kedua telapak tangan sejajar dengan telinga. Kemudian bungkukkan badan hingga tulang belakang rata dengan kepala dan letakkan telapak tangan pada lutut dan jari jemari direnggangkan, cengkeram lutut, serta renggangkan lengan dari rusuk. Kemudian bacalah do’a ruku’. Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a ruku’ dan sujud, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal! Latihan Bahasa Arab ُس ْب محان ممك Subhaanaka Bahasa Indonesia Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Maha Suci Engkau Alloohumma 17 Bahasa Indonesia ya Allah Bahasa Arab مربَّنما Bahasa Indonesia Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Tuhan kami Robbanaa مو ِ مِب ْم ِدكم wabihamdika Bahasa Indonesia ya Allah Alloohumma ِا ْغ ِف ْر ِل dan dengan memuji-Mu ighfirlii ampunilah dosaku 3.5 Do’a I’tidal (Bangkit dari Ruku’) Dalam i’tidal kita harus membaca do’a, yaitu : ُللا ِل مم ْن م ِْحدم ُه مربَّنم ماو م مَل الْ مح ْمد ُ م َِس مع “Sami’alloohu liman hamidahu robbanaa walakal-hamdu” “Allah maha mendengar kepada siapapun yang memuji-Nya, ya Tuhan kami bagiMu segala puji.” (H.R. Muslim). Maknanya kita harus yakin bahwa Allah Swt mendengar ucapan kita yang memujiNya. Dengan demikian juga dalam kehidupan kita tidak bisa merahasiakan sesuatu terhadap Allah. Allah Swt Maha Mendengar apa yang kita ucapkan dan Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’tidal (bangkit dari ruku’), yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal! 18 Latihan Bahasa Arab م َِس مع Bahasa Indonesia Bahasa Arab مربَّنما Bahasa Indonesia Sami’a Maha Mendengar Robbanaa Ya Tuhan kami ما ُهلل Allah مو م مَل dan bagi-Mu Alloohu walaka ِل مم ْن ُمالْ مح ْمد kepada orang liman م ِْحدم ُه hamidahu segala puji al-hamdu yang memujiNya Keterangan: # Setelah i’tidal, kemudian melakukan sujud dengan membaca do’a yang sama ketika membaca do’a ruku’. 3.6 Do’a Iftirosy (Duduk di antara Dua Sujud) Ketika duduk iftirosy (duduk diantara dua sujud) kita membaca do’a, yaitu: و ْار ُز ْق ِِن،وا ْه ِد ِِن م،وا ْج ُ ْب ِِن م،و ْار م ْْح ِِن م،مال ّٰل ّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِل م “Alloohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii” Ya Allah, ampunilah aku, berilah aku rahmat, sehatkanlah aku, berikan kepadaku petunjuk, dan berilah aku rezeki.” (H.R. Abu Dawud) 19 Dalam duduk diantara dua sujud kita meminta pengampunan dosa, minta rahmatNya, minta disehatkan, minta petunjuk dan minta rezeki. Dapatkah semua ini dikabulkan Allah Swt.? Jawabannya Allah Swt. akan mengabulkan doa kita apabila kita tidak lagi berbuat dosa, selalu berbuat agar disayangi Allah, selalu membaca AlQur’an yang merupakan pedoman hidup dan berusaha mencari rezeki. Anak-anak, ketahuilah bahwa rezeki meliputi ilmu dan kesehatan bukan hanya berupa uang atau harta kekayaan saja. Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’ftirosy (duduk diantara dua sujud), yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal! Latihan Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab موا ْج ُ ْب ِِن Ya Allah Alloohumma wajburnii ِا ْغ ِف ْر ِل موا ْه ِد ِِن ampunilah aku ighfirlii مو ْار م ْْح ِِن warhamnii wahdinii مو ْار ُز ْق ِِن berilah aku rahmat warzuqnii 20 Bahasa Indonesia sehatkanlah aku berikan kepadaku petunjuk dan berilah aku rezeki Keterangan: # Kemudian melakukan sujud kedua, setelah itu kita bangkit dari sujud sambil membaca “Alloohu Akbar” untuk berdiri lagi pada rakaat kedua. # Pada rakaat kedua, kita langsung membaca surah Al-Fatihah dan membaca salah satu surah/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal, pada rakaat ketiga dan keempat, hanya membaca surat Al-Fatihah saja. 3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir Dalam tasyahud awal kita membaca do’a, yaitu : ما َّلس مال ُم،الصلم مو ُات ا َّلط ِ ّي مب ُات ِ ّٰ ّ ِِل َّ مالتَّ ِح َّيات ُالْ ُم مب مار مَك ُت ِ ّ ّٰ ما َّلس مال ُم عملم ْينما موعم ّٰٰل ِع مبا ِد،ُاِل مو بم مر مَكتُه ِ ّ ّٰ عملم ْي مك َأُّيُّ ماالنَّ ِ ُِّب مو مر ْ مْح ُة ،الصا ِل ِح ْ مْي َّ اِل ِ ّ ّٰ مو َأ ْشهمدُ َأ َّن ُم مح َّمدً ا َّر ُس ْو ُل،اِل .اِل ُ ّ ّٰ ََّأ ْشهمدُ َأ ْن إلَّ ا ّٰ مٰل اإل ِ ِ ْ مو مَب ِرك, م ممَك مصل َّ ْي مت عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي موعم ّٰٰل ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي,مال ّٰل ّهُ َّم مص ِ ّل عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد موعم ّٰٰل ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد ِ ٍ,عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد موعم ّٰٰل ّٰا ِل ُم مح َّم ِد . ِِف الْ معال م ِم ْ مْي ان مَّك م ِْح ْيد َّم ِج ْيد,م ممَك مَب مر ْك مت عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي موعم ّٰٰل ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي ِ ِ ِ “Attahiyyaatul-mubaarokaatush-sholawaatuth-thoyyibaatu lillaah, as-salaamu ’alaika ayyuhan-nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuh, as-salaamu ’alainaa wa ’alaa ’ibaadillaahish-shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna muhammadarrosuulullooh. Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa Ibroohiim, wa ‘alaa aali Ibroohiim, wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohiim, fil-‘aalamiina innaka hamiidum majiid” “Segala penghormatan, kebahagiaan, shalawat, dan kebajikan adalah kepunyaan Allah. Keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi Muhammad, begitu pun rahmat serta berkah Allah. Semoga keselamatan terlimpah pula atas kami dan juga atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah barokah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberikan barokah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di semesta alam sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.” (H.R. Muslim) 21 Latihan Bahasa Arab مالتَّ ِح َّي ُات at-tahiyyaatu مالْ ُم مب مار مَك ُت almubaarokaatu ما َّلصلم مو ُات Bahasa Indonesia Bahasa Arab عملم ْي مك segala penghormatan ‘alaika َأُّيُّ ما kebahagiaan مالنَّ ِ ُِّب shalawat an-nabiyyu ما َّلط ِ ّي مب ُات مو مر ْ مْح ُة kebajikan ath-thoyyibaatu lillaahi ما َّلس مال ُم terlimpah atasmu wahai ayyuhaa ash-sholawaatu ِ ّٰ ّ ِِل Bahasa Indonesia wa rohmatu ما ِهلل kepunyaan Allah Nabi (Muhammad) begitu pun rahmat Allah Alloohi موبم مر مَكتُ ُه Keselamatan As-salaamu wa barokaatuhu 22 serta berkahNya Bahasa Arab ما َّلس مال ُم Bahasa Indonesia Bahasa Arab َأ ْن keselamatan As-salaamu عملم ْينما Bahasa Indonesia bahwa an ‘alainaa terlimpah atasmu إلَّ ا ّٰ مٰل ِ laa ilaaha tiada Tuhan موعم ّٰٰل dan juga atas اِل ُ ّ ّٰ ا ّإل ِ illalloohu melainkan Allah ِع مبا ِد hamba-hamba wa ‘alaa ‘ibaadi ما ِهلل ُمو َأ ْشهمد Allah Alloohi ما َّلصا ِل ِح ْ مْي Waasyhadu dan aku bersaksi َأ َّن bahwa anna ُم مح َّمدً ا ash-shoolihiin Muhammadan Nabi Muhammad َُأ ْشهمد ِ ّ ّٰ َّر ُس ْو ُل اِل utusan Allah yang saleh aku bersaksi asyhadu Rosuululloohi 23 Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab Ya Allah مص ِ ّل sholli عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد ‘alaa Muhammadin موعم ّٰٰل limpahkan sholawat aali Muhammadin م ممَك shollayta موعم ّٰٰل dan kepada ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي ِ kepada Nabi Muhammad aali Ibroohiima ْمو مَب ِرك dan kepada wa baarik عم ّٰٰل ُم مح َّم ٍد keluarga Muhammad ‘alaa Muhammadin موعم ّٰٰل sebagaimana keluarga Ibrahim dan berikan berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada wa ‘alaa Kamaa مصل َّ ْي مت kepada Nabi Ibrahim wa ‘alaa wa ‘alaa ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي ِ ‘alaa Ibroohiima Aloohumma Bahasa Indonesia ّٰا ِل ُم مح َّم ٍد Engkau telah memberi shalawat aali Muhammadin 24 keluarga Muhammad Bahasa Arab م ممَك Bahasa Indonesia Bahasa Arab sebagaimana kamaa مَب مر ْك مت baarokta عم ّٰٰل ا ْب مرا ِه ْ مي ِ kepada Nabi Ibrahim ‘alaa ibroohiima موعم ّٰٰل ّٰا ِل ا ْب مرا ِه ْ مي ِ keluarga Ibrahim ِِف الْ معال م ِم ْ مْي di alam aali Ibroohiima Engkau telah memberi berkah Bahasa Indonesia fil-‘aalamiina ان مَّك ِ innaka م ِْح ْيد َّم ِج ْيد dan kepada hamiidun majiidun wa ‘alaa sesungguhnya Engkau Maha Terpuji Maha Agung 3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir Do’a saat tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal. Selesai membaca do’a tasyahud dan sebelum salam, sebaiknya membaca do’a, yaitu: ِ و ِم ْن ِف ْتنم ِة الْ مم ْح ميا موالْ مم مم، مو ِم ْن عم مذ ِاَبلْ مق ْ ِب م،ا ّٰلل ُهمَا ِ ّ ِْن َأ ُع ْو ُذب مِك ِم ْن عم مذ ِاب م مَج َّ مَّن ،ات ِ ْ ِ ِ ِ ِ ش ف ْتنمة ال ممس ْي ِح ادلَّ َّج ِال ِ ّ موم ْن م “Alloohumma innii a’uudzubika min ‘adzaa bi jahannama, wa min adzaabil-qobri, wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal” “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah almasih dajjal.” (H.R. Muslim) 25 Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab عم مذ ِاب Ya Allah َأ ُع ْو ُذب مِك a’uudzubika ِم ْن مالْ مق ْ ِب sesungguhnya aku kubur al-qobri مو ِم ْن memohon perlindungan pada-Mu wa min Dari ِف ْتنم ِة min fitnati عم مذ ِاب مالْ مم ْح ميا siksa ‘adzaabi م مَج َّ مَّن siksa ‘adzaabi Alloohumma ا ِ ّ ِْن ِ innii Bahasa Indonesia dan dari fitnah hidup al-mahyaa jahanam ِ موالْ مم مم ات jahannama wal-mamaati مو ِم ْن مو ِم ْن dan dari wa min wa min 26 dan mati dan dari Bahasa Arab ش ِّ م syarri Bahasa Indonesia Bahasa Arab مالْ مم ِس ْي ِح al-masiihi kejahatan ِف ْتنم ِة fitnati Bahasa Indonesia pengembara مادلَّ َّج ِال ad-dajjaali fitnah Dajjal 3.9 Salam Ketika salam, bacaan yang kita baca yaitu: َُللاَوب ركاتُه َالسَل َُمَعلْي ُك ْمَور ْْحةَُ ه “Assalaamu ‘alaikum warohmatulloohi wabarookaatuhu” “Semoga keselamatan atasmu beserta rahmat Allah dan berkah-Nya.” (H.R. Abu Dawud) Latihan Bahasa Arab ما َّلس مال ُم Bahasa Indonesia Bahasa Arab عملم ْي ُ ْك keselamatan ‘alaikum As-salaamu 27 Bahasa Indonesia atas kalian Bahasa Arab مو مر ْ مْح ُة Bahasa Indonesia Bahasa Arab موبم مر مَكتُ ُه dan rahmat wa rohmatu ما ِهلل wa barokaatuhu Bahasa Indonesia dan berkahNya Allah Alloohi 3.10 Do’a Setelah Shalat Sesudah shalat kita bisa membaca do’a, yaitu: Bacaan istighfar (3x) للا ما ْس مت ْغ ِف ُر م “Astaghfirullooha” “Aku mohon ampun kepada Allah.” Latihan Bahasa Arab ما ْس مت ْغ ِف ُر Astaghfiru Bahasa Indonesia Bahasa Arab ما مهلل Aku mohon ampun Bahasa Indonesia Allah Allooha Kemudian membaca do’a, yaitu: َت بارْكتََيَذاَا ْْلَل هلَو ْه.َوهمْنكَالسَل ُم.ا ّٰلل ُهمََأنْتَالسَل ُم َاْل ْكرهام “Alloohumma antas-salaamu, waminkas-salaamu, tabaarokta yaa dzal-jalaali wal-ikroomi” 28 Ya Allah Engkaulah keselamatan dan dari-Mu jualah segala keselamatan. Maha Berkah Engkau wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemuliaan.” Latihan Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab ما َّلس مال ُم Ya Allah Alloohumma َأن مْت keselamatan as-salaamu تم مب مار ْك مت Engkau anta ما َّلس مال ُم Bahasa Indonesia tabaarokta مَي مذاالْ مج مال ِل keselamatan as-salaamu yaa dzal-jalaali مو ِم ْن مك مو ْاإل ْك مرا ِم ِ dan dari-Mu wa minka Maha Berkah Engkau wahai yang memiliki keagungan dan kemulyaan wal-ikroomi Kemudian membaca do’a, yaitu: مال ّٰل ّهُ َّم مإل مما ِن مع ِل مما َأع مْط ْي مت مو مإل ُم ْع ِط مي ِل مما ممنم ْع مت مو مإل ي م ْن مف ُع مذاالْ مج ِّد ِمنْ مك الْ مج ُّد “Alloohumma laa maani’a limaa a’thoita walaa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal-jaddi minkal-jaddu” “Ya Allah tiada orang yang kuasa menolak terhadap apa yang Engkau berikan dan tiada orang yang kuasa memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tiada bermanfaat segala keagungan karena keagungan itu hanyalah dari Engkau.” (H.R. Bukhari-Muslim) 29 Latihan Bahasa Arab مال ّٰل ّهُ َّم Bahasa Indonesia Bahasa Arab مو مإل Ya Allah Alloohumma مإل مما ِن مع laa maani’a ِل مما a’thoita dan tiada wa laa ُم ْع ِط مي tiada orang yang kuasa menolak mu’thiya terhadap apa ِل مما limaa َأع مْط ْي مت Bahasa Indonesia yang kuasa memberi terhadap apa limaa ممنم ْع مت yang Engkau berikan mana’ta 30 yang Engkau cegah Bahasa Arab مو مإل Bahasa Indonesia Bahasa Arab مذا الْ مج ِّد dan tiada wa laa dzal-jaddi ي م ْن مف ُع ِمنْ مك الْ مج ُّد yanfa’u bermanfaat minkal-jaddu Bahasa Indonesia segala keagungan karena keagungan dari Engkau Kemudian membaca dzikir berikut ini: ِ ُس ْب مح مان للا (33 kali) “Subhaanalloohi” “Maha Suci Allah” مالْ مح ْمدُ ِ ّٰ ّ ِِل (33 kali) “Alhamdulillaahi” “Segala puji bagi Allah” (ََ ما ُهلل ام ْك م ُب33 kali) “Alloohu Akbaru” “Allah Maha Besar” Selanjutnya mengucapkan kalimat tahlil, yaitu: ُ ْ شيْ مك م ُٰل م ُٰل الْ ُم ّ ِ ُ ل مو م ُٰل الْ مح ْمدُ موه مُوعم ّٰٰل َش ٍء قم ِد ْير ِ للا مو ْحـدم ُه مإل م ُ َّمإل ا ّٰ مٰل اإل ْك م ِ ِ “Laailaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu lahul-mulku walahul-hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiirun” “Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya pula segala puji. Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu.” 31 Latihan Bahasa Arab Bahasa Indonesia مإلا ّٰ مٰل ِ Laa ilaaha tidak ada Tuhan wa lahu kecuali Allah ُمالْ مح ْمد للا ُ َّاإل ِ illalloohu مو ْحـدم ُه Bahasa Arab مو م ُٰل laa syariikalahu م ُٰل موه مُو yang tunggal segala puji dan Dia wa huwa ّ ِ ُ عم ّٰٰل ك tiada sekutu bagi-Nya ‘alaa kulli milik-Nya َش ٍء ْم Lahu ُ ْ مالْ ُم ل dan milik-Nya al-hamdu wahdahu شيْ مك م ُٰل ِ مإل م Bahasa Indonesia atas segala sesuatu syai-in قم ِد ْير kerajaan al-mulku qodiirun 32 Maha Kuasa Wudhu 3.11 Do’a Sebelum Wudhu ِ ّ ّٰ ب ِْس ِم اِل َّالر ْ ّْٰح ِن َّالر ِح ْ ِي “Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi” Latihan Bahasa Arab ب ِْس ِم Bahasa Indonesia Bahasa Arab ما َّلر ْ ّْٰح ِن Dengan nama Bismi Ar-rohmaani ما ِهلل ما َّلر ِح ْ ِي Allah Alloohi Ar-rohiimi Bahasa Indonesia yang Maha Pemurah yang Maha Penyayang 3.12 Do’a Sesudah Wudhu شيْ مك م ُٰل مو َأ ْشهمدُ َأ َّن ُم مح َّمدً ا مع ْبدُ ُه مو مر ُس ْو ُ ُٰل ِ للا مو ْحدم ُه مإل م ُ ََّأ ْشهمدُ َأ ْن مإل ا ّٰ مٰل اإل ِ ّٰ ِ ْ ْ ْ مالل ّهُ َّم ا ْج معل ِ ِْن ِم من التَّ َّواب ْ مِْي موا ْج معل ِ ِْن ِم من ال ُم مت مطهِّ ِرْي من “Asyhadu an laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu. Alloohummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal-mutathohhiriina” "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci.” (H.R. Muslim-Tirmidzi) 33 Bab 4 Surat-Surat Pilihan 4.1 Surah An-Naas (Manusia) Makiyyah Surat ke-114: 6 ayat. Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi Qul a’uudzu bi robbin-naasi (1) Malikin-naasi (2) Ilaahin-naasi (3) Min syarrilwaswaasil-khonnaasi (4) Alladzi yuwaswisu fii shuduurin-naasi (5) Minal-jinnati wan-naasi (6) Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (Pencipta, Pengatur) manusia (1) Raja manusia (2) Tuhannya manusia (3) Dari kejahatan bisikan (setan) yang biasa bersembunyi (4) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5) Dari golongan jin dan manusia (6).” 34 Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam surat An-Naas, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal! Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Arab ِا ّٰ ِٰل ُق ْل Qul katakanlah ما ُع ْو ُذ a’uudzu ِب مر ِ ّب bi robbi aku berlindung an-naasi min manusia dari ش ِّ م manusia syarri kejahatan مالْ مو ْس مو ِاس al-waswaasi Raja bisikan مالْ مخنَّ ِاس مالنَّ ِاس an-naasi Tuhan ِم ْن kepada Penguasa (Tuhan) ِ ِ مم ل Maliki Ilaahi مالنَّ ِاس مالنَّ ِاس an-naasi Bahasa Indonesia manusia 35 al-khonnaasi yang bersembunyi Bahasa Arab َال هذ ْي al-ladzii Bahasa Indonesia Bahasa Arab مالنَّ ِاس yang an-naasi membisikkan dalam al-jinnati dari golongan jin موالنَّ ِاس ُصدُ ْو ِر shuduuri min مالْ ِجنَّ ِة ِ ْيف fii manusia ِم ْن يُ مو ْس ِو ُس yuwaswisu Bahasa Indonesia dada wan-naasi dan manusia Penjelasan: Dalam surat ini ada tiga dasar tauhid atau landasan nilai – nilai keimanan yang difirmankan Allah pada ayat pertama, kedua dan ketiga. Ayat pertama merupakan landasan keyakinan bahwa Allah Swt adalah Penguasa, Pencipta, dan Pengatur alam semesta (Tauhid Rububiyyah). Dialah yang memiliki alam semesta, memberi rizki kepada semua makhluknya dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan semua mahluk yang hidup dimuka bumi. Ayat kedua merupakan landasan keyakinan bahwa Allah Swt merajai dengan segala kekuasaan-Nya di alam semesta dan membuat aturan kehidupan manusia serta makhluk yang ada dimuka bumi (Tauhid Mulkiyah). Al-Qur’an merupakan pedoman bagi kehidupan manusia dimuka bumi dengan contohnya Rasulullah Muhammad Saw. Ayat yang ketiga merupakan landasan keyakinan bahwa hanya Allah Swt yang merupakan Tuhan yang wajib kita sembah dan beribadah kepada-Nya (Tauhid Uluhiyyah). 36 Tauhid merupakan keutuhan dari ketiga landasan keimanan tersebut baik Tauhid Rububiyah, Tauhid Mulkiyah, maupun Tauhid Uluhiyyah. Artinya bahwa kita manusia harus yakin bahwa Allah lah yang telah menciptakan alam semesta, Penguasa alam semesta (Tauhid Rububiyah). Dan selanjutnya kita harus melaksanakan shalat serta rukun Islam lainnya karena kita harus patuh kepada Allah Swt sebagai Raja yang mengatur alam semesta dan hari akhir (Tauhid Mulkiyah) dan selanjutnya manusia tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah Swt (Tauhid Uluhiyyah) . Ayat keempat, dan kelima menjelaskan bahwa syetan selalu berupaya menjauhkan manusia dari Al-Qur’an, oleh karena itu dalam membaca Al-Qur’an kita harus menggunakan akal fikiran dan qolbu. Dengan kecerdasan berfikir (intelektual) manusia diharapkan menjadi pemimpin dimuka bumi (khalifah) dan dengan kecerdasan emosional spiritual (qalbu) maka manusia adalah sebagai abdullah yang harus mengabdi kepada-Nya. Inilah tuntunan secara garis besar dari Al-Qur’an terhadap sosok manusia yang insya Allah akan terhindar dari godaan syetan. Ayat keenam menjelaskan bahwa syetan terdiri dari golongan jin dan manusia. Syetan dari golongan jin membisiki kesadaran manusia untuk selalu ingkar dari aturan Allah, sedangkan syetan dari golongan manusia yaitu mereka yang ingkar dari aturan Allah dan mengajak manusia lainnya untuk bersama-sama dengan mereka berbuat maksiat, naudzubillahi miindzaalik. 4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh) Makiyyah Surat ke-113: 5 ayat Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi Qul a’uudzu bi robbil-falaqi (1) Min syarri maa kholaqa (2) Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqoba (3) Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqodi (4) Wa min syarri haasidin idzaa hasada (5) 37 Artinya: “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (1) Dari kejahatan apa yang Dia ciptakan (makhluk-Nya) (2) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita (3) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup buhul-buhul (4) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki (5). Bahasa Arab Bahasa Indonesia kholaqo katakanlah ِب مر ِ ّب bi robbi aku berlindung syarri waktu subuh dari idza waqoba ‘alaa kejahatan malam apabila telah gelap gulita ِم ْنkulli مو kejahatan wa min dan dari apa ش ِعم ّٰ ّٰل م kejahatan مما maa ghoosiqin ِا مذا موقم مب ش ِّ م syarri dan dari غم ِاس ٍق ِم ْن min wa min ش ِّ م kepada Penguasa (Tuhan) مالْ مفلم ِق al-falaqi yang Dia ciptakan مو ِم ْن ما ُع ْو ُذ a’uudzu Bahasa Indonesia مخلم مق ُق ْل Qul Bahasa Arab 38 عم ّٰٰل syarri Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Arab مالنَّ ّٰفّ ّٰث ِت an-naffaatsaati ش ِّ م wanita tukang sihir ِِف الْ ُع مق ِد fil-‘uqodi syarri kejahatan مح ِاس ٍد yang meniup buhul-buhul haasidin orang yang dengki ِا مذا مح مسدم مو ِم ْن wa min Bahasa Indonesia idzaa hasada ‘alaa dan dari kulli apabila dia dengki Penjelasan: Surat ini bertujuan menyadarkan kita agar selalu berlindung kepada Allah Swt apabila kita mendapat gangguan dari mahluk – mahluk yang diciptakan oleh Allah. Artinya pertama kita tidak boleh meminta pertolongan dari gangguan jin kepada orang – orang yang menggunakan bantuan jin (dukun). Jadi satu – satunya yang patut kita minta pertolongan adalah Allah. Demikian juga apabila kita mendapatkan gangguan dari hasudnya manusia, tetaplah kita meminta pertolongan kepada Allah karena Allah dapat membolak-balikan hati manusia. Hal ini sejalan dengan apa yang kita ucapkan dalam shalat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”. 39 4.3 Surah Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah) Makiyyah Surat ke-112: 4 ayat Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi Qul huwalloohu ahadun (1) Alloohush-shomadu (2) Lam yalid walam yuulad (3) Wa lam yakullahuu kufuwan ahadun (4) Artinya: “Katakan! “Dia-lah Allah Yang Maha Esa (1) Allah, tempat bergantung segala sesuatu (2) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (3) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya (4).” Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Arab ما ُهلل ُق ْل Qul katakanlah Alloohu ahadun Dia عم ّٰٰل ‘alaa kulli Allah ما محد ه مُو huwa Bahasa Indonesia 40 Yang Maha Esa Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Arab مول م ْم ما ُهلل Alloohu Allah wa lam tempat bergantung ل م ْم lam tidak lahuu beranak kufuwan bagi-Nya yang menyamai ما محد dan tidak ahadun يُ ْو م ْدل yuulad ada ُك ُف ًوا مول م ْم wa lam yakun َّ ُٰل ي م ِ ْل yalid dan tidak يم ُك ْن ُما َّلص ممد ash-shomadu Bahasa Indonesia diperanakkan 41 ke-Esaan-Nya Penjelasan: Surat ini merupakan ketegasan tentang konsep ke-Tuhanan dalam Islam yaitu Ke Esaan Tuhan yaitu Allah, sehingga manusia dilarang menyembah Tuhan selain Allah. Allah lah yang harus menjadi tumpuan harapan manusia dalam kehidupannya dimuka bumi agar mendapat kebahagiaan serta kehidupan akhirat yang terhindar dari api neraka. Dalam ayat kedua tersirat arti bahwa didalam bermohon manusia tidak memerlukan perantara, karena Allah itu Qarib (sangat dekat) cukuplah kita dengan berdoa kepada Allah dengan do’a- do’a yang afdhol yaitu do’a – do’a yang terdapat dalam Al – Qur’an dan yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul. Ayat ketiga menegaskan bahwa Allah tidak beranak dan mustahil beranak. Yang memerlukan anak hanyalah makhluk bernyawa yang menghendaki keturunan yang akan melanjutkan hidupnya. Orang yang hidup dan tidak memiliki keturunan akan merasa cemas karena tidak ada pelanjut kehidupannya. Oleh sebab itu maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mustahil memerlukan anak. Sebab Allah hidup terus, tidak akan pernah mati. Allah Swt tidak berpemulaan dan akhirnya tidak berkesudahan. Dia hidup terus dan kekal terus, sehingga tidak memerlukan anak yang akan melanjutkan atau menyambung kekuasaan-Nya. Ayat terakhir menegaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang Maha luhur yang tidak ada tandingan dengan sesuatu apapun yang dipertuhankan oleh manusia. Dan Allah berbeda dengan makhluknya dalam segala dimensinya. Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya 42 Bab 5 Penutup Anak-anakku, shalat khusyu’ yang dimaksud oleh buku ini adalah bagaimana kita melaksanakan shalat dengan baik dan benar, yaitu baik tata caranya, gerakannya, bacaannya dan pemahamannya harus mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. Bahkan amalannya dalam kehidupan pun, kita harus berupaya mencontoh Rasulullah, yaitu perilaku akhlak mulia. Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang amanah, tabligh, siddiq dan fathonah. Oleh karena itu kita harus belajar menjadi orang yang amanah, yaitu orang yang dapat dipercaya. Kita harus belajar menjadi orang yang tabligh, yaitu orang yang selalu menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an meskipun hanya satu ayat. Kita harus belajar menjadi orang yang siddiq, yaitu orang yang selalu berperilaku berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Kita harus belajar menjadi orang yang fathonah, yaitu orang yang pandai. Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang bermoralkan Al-Qur’an. Dapatkah kita mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan seharihari? Kita harus belajar dan berlatih, berusaha sejak kecil mencontoh Rasulullah Muhammad Saw, agar kita bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat, dan terhindar dari azab neraka. Aamiin. Bagaimana caranya? Mulailah belajar shalat dengan khusyu’. Dan berlatih mengamalkan nilai-nilai AlQur’an dalam kehidupan di sekolah, di rumah dan dimana saja kita berada, agar nilai-nilai aqidah tertanam dalam qalbu kita. Anak-anakku, nilai-nilai aqidah merupakan landasan kecerdasan emosional-sosial dan spiritual yang merupakan fondasi utama bagi keberhasilan dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan kata lain, nilai-nilai aqidah merupakan landasan untuk menjadi abdi Allah (abdullah), selanjutnya kita harus belajar berpikir rasional berdasarkan metoda ilmiah agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, kompetitif, produktif dan berakhlak mulia, yang dapat menyebarkan rahmatan lil’alamin. Anak-anakku, kalian tidak cukup hanya belajar dari buku yang sederhana ini, kalian harus memperluasnya dari Al-Qur’an, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Ilmu Tarikh, agar ibadah kalian akan selalu meningkatkan nilai-nilai iman kalian, dan berperilaku lebih bijaksana berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an. Selamat belajar! Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. 43