SKRIPSI PERBEDAAN pH SALIVA PADA PEMAKAIAN MADU MURNI DENGAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL OLEH : Euodya Evanggeline Sirait NPM : 12.8.03.81.41.1.5.053 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2016 ABSTRAK Derajat keasaman (pH) saliva merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi proses terjadinya demineralisasi pada permukaan gigi. Saliva normalnya memiliki rentang nilai pH 6,2-7,6 dengan 6,7 sebagai nilai rata-ratanya. Penurunan pH saliva pada level tertentu dapat menyebabkan demineralisasi email dan terjadi karies. Madu mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu karbohidrat, asam amino, mineral, enzim, vitamin dan air. Madu yang kaya akan mineral, pH-nya akan tinggi. Xylitol merupakan salah satu gula alkohol yang memiliki rasio rasa manis mirip dengan sukrosa dan tidak dapat difermentasi oleh bakteri. Xylitol dewasa ini sering digunakan sebagai pemanis pengganti gula pada berbagai produk, salah satunya adalah permen karet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pH saliva pada pemakaian madu murni dengan permen karet yang mengandung xylitol. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pretestposttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa atau Mahasiswi Universitas Mahasaraswati Denpasar berjumlah 60 sampel, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok I sebanyak 30 sampel yang diberi perlakuan mengonsumsi madu murni dan Kelompok II sebanyak 30 sampel yang diberi perlakuan mengonsumsi permen karet yang mengandung xylitol. Sebelum diberi perlakuan, pH saliva tiap-tiap sampel pada masing-masing kelompok diukur terlebih dahulu, kemudian tiap-tiap sampel diberi perlakuan dan diukur kembali pH salivanya. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai signifikansi < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pH saliva pada pemakaian madu murni dan permen karet yang mengandung xylitol. Kata kunci : pH saliva, madu murni, permen karet yang mengandung xylitol