BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu No 1. a. b. c. Nama Peneliti Judul Penelitian Publikasi Jurnal a. a. Lingga Utami Putri b. Strategi Promosi Paradigma / Tipe Penelitian Metode Penelitian Teori Yang Digunakan Hasil Penelitian Penilaian / Kritik a. Deskriptif Hasil penelitian ini yaitu Menurut b. Metode bagaimana jurnal b. c. Event Mag Infinite 8 Th Anniversary Kualitatif Deskriptif c. Brand meningkatkan Image, Dalam Meningkatkan Periklanan, Jumlah Beli Konsumen Pengunjung Minat cara penulis ini mungkin jumlah lebih memperhatikan pengunjung dari sebuah lagi strategi yang di Mal gunakan Hasil penelitian ini yaitu Menurut bagaimana penelitian Mal Artha Gading c. Jurnal Universitas Mercu Buana, Fakultas Ilmu Komunikasi 2. a. Achmad Baihaki a. Deskriptif b. Strategi Promosi Mall b. Metode Central Park Jakarta c. Jurnal Universitas Kualitatif Deskriptif c. Brand meningkatkan Image, Padjadjaran, Fakultas Periklanan, Ilmu Beli Konsumen Komunikasi, Jurusan Minat cara jumlah penulis fokus ini lebih kepada pengunjung dari sebuah pembahasan Mal konseptual secara dengan dasar teori utama. Ilmu Manaajemen Komunikasi. 3. a. Opih Libarta a. Deskiptif b. Strategi Promosi Mall b. Metode Pluit Junction Dalam Meningkatkan Jumlah Kualitatif Deskriptif c. Brand Hasil penelitian ini yaitu Menurut bagaimana jurnal meningkatkan Image, cara penulis ini mungkin jumlah lebih memperhatikan pengunjung dari sebuah lagi strategi yang di 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Pengunjung Periklanan, Jurnal Universitas Beli Konsumen Mercu Buana, Fakultas Minat Mal gunakan Ilmu Komunikasi 4. Menurut a. Adi Priyanto b. Strategi Promosi IKAPI Deskiptif b. Metode Untuk Meningkatkan Jumlah c. a. Kualitatif Deskriptif c. penelitian bagaimana fokus cara meningkatkan Brand Image, Pengunjung Periklanan, Jurnal Universitas Beli Konsumen Mercu Buana, Fakultas Hasil penelitian ini yaitu Minat jumlah penulis ini lebih kepada pembahasan secara pengunjung dari sebuah konseptual dengan Mal dasar teori utama. Ilmu Komunikasi 5. Menurut a. Fransiska Virginia a. b. Strategi Promosi Bella b. Donna Group Dalam Meningkatkan Jumlah c. Deskriptif Metode Penelitian Jurnal Universitas Mercu Buana, Fakultas penelitian bagaimana fokus cara jumlah kepada meningkatkan pembahasan Analisa Swot pengunjung dari sebuah konseptual website mal dasar teori utama. Ilmu Komunikasi 2.1.1 Deskripsi Penelitian Terdahulu Penulis ingin penelitian terdahulu penulis ini lebih Kualitatif Pengunjung c. Hasil penelitian ini yaitu memaparkan tentang gambaran umum dalam yang digunakan sebagai acuan. Di mulai dari penelitian pertama yaitu Lingga Utami Putri dengan judul Strategi Promosi Event Mag Infinite 8Th Anniversary Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Mal Artha Gading Metode yang digunakan adalah Metode Kulitatif Deskriptif 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ secara dengan Kemudian untuk penelitian kedua yaitu Achmad Baihaki dengan judul Strategi Promosi Mall Central Park Jakarta Metode yang digunakan adalah Metode Kulitatif Deskriptif Kemudian untuk penelitian ketiga yaitu Opih Libarta dengan judul Strategi Promosi Mall Pluit Junction Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Metode yang digunakan adalah Metode Kulitatif Deskriptif Kemudian untuk penelitian keempat yaitu Adi Priyanto dengan judul Strategi Promosi IKAPI Untuk Meningkatka Jumlah Pengunjung Metode yang digunakan adalah Metode Kulitatif Deskriptif Kemudian untuk penelitian kelima yaitu Fransiska Virginia dengan judul Strategi Promosi Bella Donna Group Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjun Metode yang digunakan adalah Metode Kulitatif Deskriptif 2.2 Kerangka Konsep 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran.6 Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilainilai (pertukaran) antara mereka dengan konsumen. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran adalah gabungan dari semua unsur dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.7 Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.8 Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksenya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini , komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin 6 Prisgunanto, Ilham.Komunikasi Pemasaran: Strategi & Taktik Dilengkapi Analisis SOSTAC & STOP-SIT. Jakarta: Ghalia, 2006, hal 8. 7 Shimp, Terence A.Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta : Penerbit Erlangga, hal 4. 8 Tjipto, Fandi. Strategi Pemasaran (jilid III).Yogyakarta : Andi, hal 219. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.9 Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran promosi (promotion mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing).10 Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran, yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun yang tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi 9 10 Purba, Amir dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan : Pustaka Bangsa Press, 2006, hal Ibid. 127 126. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ memegang peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship) pada pemasaran. Terence A. Shimp mendefinisikan ”Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu. Menurut Terence A. Shimp bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi:11 1. Penjualan perorangan (personal selling) Personal selling adalah bentuk komunikasi pemasaran antar individu dimana tenaga penjual/ wiraniaga menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk/ jasa perusahaan. Usaha penjualan ini disederhanakan dengan memberikan diskon perkenalan kepada pengecer dan meyakinkan mereka melalui iklan, pemberian contoh produk secara cuma-cuma dan kupon yang dapat mendongkrak penjualan. 11 Terence a. Shimp,2003 Bentuk-Bentuk Utama Dari Komunikasi Pemasaran 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Iklan (advertising) Iklan merupakan komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan media lain (billboard, internet, dan sebagainya), atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis (business-to-business) maupun pemakai akhir. Kedua bentuk komunikasi ini dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (non personal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beraneka ragam, bukan kepada individu tertentu/ personal atau kelompok kecil. Iklan langsung (direct advertising), biasa disebut pemasaran berdasarkan data base marketing, telah mengalami pertumbuhan pesat akibat efektifitas komunikasi yang terarah serta teknologi komputer yang memungkinkan hal itu terjadi. 3. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan memberikan berbagai jenis bonus untuk meningkatkan respon dari pedagang besar dan pengecer. Promosi penjualan berorientasi konsumen menggunakan kupon, kontes/ undian, potongan harga setelah pembelian dan lain-lain. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Pemasaran sponsorship (sponsorship marketing) Pemasaran sponsorship adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. 5. Publisitas (publicity) Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya. 6. Komunikasi di tempat pembelian (point-of-purchase communication) Komunikasi di tempat pembelian melibatkan peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli di tempat pembelian. Secara ringkas manajer komunikasi pemasaran mempunyai berbagai alat komunikasi yang dapat mereka gunakan. Pentingnya alat-alat ini dan aplikasinya secara spesifik tergantung kepada situasi yang harus dihadapi suatu perusahaan dalam suatu perusahaan.12 Chriss Fiil berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang mengatakan bahwa didalam sistem komunikasi pemasaran terdapat bauran 12 Terence A. Shimp. 2003 hal 160. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I. Jakarta: Erlangga. 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pemasaran, yang mana bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari setiap perencanaan pemasaran didalam sebuah perusahaan sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan. Namun semua hal tersebut tidak terlepas dari peran penting sebuah komunikasi dalam pemasaran atau biasa disebut juga dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produsen kepada konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh khalayak sasaran dan bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil dilakukan yaitu dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi strategi pemasarannya maupun strategi komuniksainya dengan anggaran biaya yang sesuai.13 2.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).14 Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi: 1. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. 2. Efek afektif, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang diharapkan adalah reaksi pembelian. 3. Efek konatif atau perilaku yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, perilaku yang diharapkan adalah pembelian 13 14 Ibid, hal 66 Tjipto, Fandi. Strategi Pemasaran (jilid III). Yogyakarta : Andi, 1995, hal 220. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ulang. 4. Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik komunikasi pemasaran. Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam beberapa tingkatan berikut: 1. Tahap knowings (mengetahui / kenal) 2. Tahap feelings (merasakan / hasrat) 3. Tahap actions (tindakan terpengaruh)15 Komunikasi pemasaran dalam konteks ini juga harus lebih diartikan sebagai kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari komunikasi adalah adanya perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang diartikan sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh komunikator dalam pertukaran dimaksud. Diharapkan, komunikan akan menerima pesan, terpengaruh, bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni membeli atau mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan keingintahuan dan rasa penasaran mereka.16 15 Prisgunanto, Ilham.Komunikasi Pemasaran: Strategi & Taktik Dilengkapi Analisis SOSTAC & STOP-SIT. Jakarta: Ghalia, 2006, hal 69. 16 Ibid. 10 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.3 Promosi Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut.17 Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.18 2.3.1 Target Promosi Tidak semua konsumen akan dapat dijadikan audiens atau target promosi. Dalam proses pembelian terdapat berbagai peran yang dijalankan konsumen. Ada konsumen yang bertindak sebagai peran pembeli, pengguna, inspirator, provokator, atau peran pengambil keputusan pembelian. Masingmasing peran ini sering diperankan oleh orang yang berlainan atau berbeda (sesuai keputusan pembelian keluarga atau kelompok), tapi juga peranan-peranan itu dapat dirangkap seseorang sekaligus (sebagi keputusan pembelian tunggal). 17 18 Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman 2002 : 123 Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Jakarta : Alfabeta, 2006, hal 179. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.3.2 Tujuan Promosi Tujuan promosi adalah untuk mempengaruhi suatu konsumen dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan volume penjualan, di segi lain ada juga dari promosi yaitu menjual suatu barang atau jasa. Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu menciptakan suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki produk. Dengan demikian promosi yang akan dilakukan haruslah selalu berdasarkan atas beberapa hal sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Basu Swastha dan Irawan mengemukakan tujuan promosi adalah: a. Modifikasi tingkah laku b. Memberitahu c. Membujuk d. Mengingatkan.19 2.4 Bauran Promosi Periklanan (Advertising) Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. 19 Basu, Swastha dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta, 2008, hal 353. 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity) Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. Penjualan Persoanal (Personal Selling) Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Komnikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.20 2.5 Strategi Promosi Strategi promosi adalah hal yang berkaitan dengan masalah - masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikai persuasif dengan khalayak 20 Djaslim Saladin 2004 : 172 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sasaran, strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan.21 Sedangkan, perencanaan strategi adalah proses managerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus menerus antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang tepat di lingkungan.22 2.5.1 Elemen - Elemen Strategi Promosi Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu: Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, gesain. fitur, nama merek, dan kemasan. 21 22 Fandy tjiptono.1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:ANDI. Hal 233 Philip kotler, Management Pemasaran, edisi keenam,jilid satu,Erlangga.1993.hal 64 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.23 2.5.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Promosi Berikut ini adalah faktor – faktor yang menentukan bauran promosi : 1. Faktor Produk Yaitu mempertimbangkan spesifikasi, karakteristik dan bagaimana produk tersebut dibeli, dikonsumsi dan dipersepsikan konsumen. 2. Faktor Pasar Faktor ini menjelaskan adanya tahap-tahap yang biasa disebut PLC ( Product Life Cycle ). Adapun tahapnya sebagai berikut : 23 “Prinsip-prinsip Pemasaran” oleh Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008., edisi 12. Penerbit Erlangga Jakarta 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Tahap Perkenalan Penekanan utama untuk produk konsumsi ada pada iklan, guna menginformasikan keberadaan produk dan menciptakan permintaan awal yang didukung oleh personal selling dan sales promotion. Melalui tahap ini dengan ketertarikan yang tercipta, masyarakat diharapkan berani mencoba produk baru. b. Tahap Pertumbuhan Konsumen sudah tidak asing terhadap produk yang ditawarkan, dengan adanya peningkatan permintaan produk dan masuknya pesaing kaitannya yang menawarkan produk yang sejenis, maka metode promosinya digeser pada distribusi iklannya saja. c. Tahap Kedewasaan Tahap ini disebut juga tahap stabil dimana produk yang ditawarkan sudah menguasai pasar konsumen. Maka promosi yang diberikan hanya untuk membedakan produk perusahaan dari milik pesaing. d. Tahap Penurunan Produk yang dipromosikan mengalami masa penurunan dalam hal permintaan karena sedikitnya jumlan iklan yang dipublikasikan. Apabila persaingan sangat ketat, ketiga metode promosi (personal selling, mass selling dan sales promotion) dibutuhkan untuk mempertahankan posisi produk. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sebaliknya pada persaingan yang sangat terbatas, penekanan promosi dapat hanya pada mass selling atau personal selling. 3. Faktor Pelanggan Konsumen lingkup rumah tangga lebih tepat dipengaruhi promosi oleh iklan, sedangkan jika sasaran yang dituju adalah konsumen lingkup industri, maka perusahaan harus menggunakan personal selling agar dapat memberi penjelasan – penjelasan dan jasa – jasa tertentu yang berkaitan dengan produk secara tepat dan jelas. Dalam kaitannya dengan sasaran yang dituju, ada dua strategi yang dapat digunakan, yaitu : a. Push Strategy Yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara, dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual serta mempromosikan produk yang dihasilkan produsen. b. Pull Strategy Yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir dengan tujuan agar mereka mencarinya pada perantara, kemudian memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen Personal selling lebih baik digunakan pada geografis pada yang kecil dan penduduknya padat. Sebaliknya jika geografis pasar semakin luas dan penduduknya jarang, iklanlah yang lebih sesuai. Hal tersebut dimaksudkan pencapaian target secara efektif dan efesien. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Faktor Anggaran Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan bersifat nasional juga besar. Sebaiknya jika dana yang bersifat terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, sales promotion atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional. Sehingga perusahaan-perusahaan tingkat kecil dan menengah cenderung lebih memilih promosi melalui personal selling, sales promotion ataupun iklan di media lokal. Dimana berusaha mengusai pasar lingkup pedesaan atau wilayah terpencil yang belum dikuasai perusahaan ternama. 5. Faktor Pemasaran Bauran Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Dalam kasus demikian, maka penggunaan iklan lebih tapat untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk – produk yang harganya mahal. Akan tetapi iklan tersebut diperuntukkan untuk menguasai pasar konsumen tingkat atas. Sehingga diperlukan analisa dalam penentuan target pasar yang akan dikuasai. 2.6. Proses Perencanaan Strategi Promosi Dari ketepatan strategi yang disusun, ditentukan oleh bagaimana strategi itu dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Sebelum perencanaan ini dibuat, asumsi atas keputusan yang diambil akan didasarkan pada hasil analisa. Analisa yang dibutuhkan untuk membantu menyusun perencanaam Integrated 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Marketing Communication.24 1. Mengidentifikasi Target Market Pada tahap ini kegiatan yang paling penting dilakukan adalah membuat segmentasi pasar. Kegiatan segmentasi adalah kegiatan mengelompokkan pelanggan atau prospek sesuai dengan karakteristik, gaya hidup, kebutuhan, keinginan maupun alasan produk / jasa yang ingin mereka beli. Setelah dilakukan segmentasi, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan segmen mana yang paling potential (penentuan target market). Kegiatan targeting adalah kegiatan yang dilakukan dengan analisis Cross Tabulasi untuk mengetahui hubungan antara profile target market dan masing-masing segmen. Hubungan masingmasing segmentasi ini akan menghasilkan kesimpulan segmen mana yang paling potential dan paling menguntungkan untuk dijadikan target jualan produk / jasa yang kita inginkan. Targeting berfokus pada: 1. Pelanggan sekarang yang memiliki kecenderungan untuk membeli kembali atau mengajak orang lain untuk melakukan pembelian. 2. Pelanggan atau prospek yang memiliki kesamaan karakteristik dengan produk / jasa yang ingin ditawarkan 3. Penentuan targeting harus tepat sehingga target market yang dituju akan semakin jelas dan focus. Artinya, dengan semakin jelas mengetahui siapa 24 Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi yang Kreatif, Jakarta, Gramedia, 2009, hal 64 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ target market yang dituju kita dapat dengan mudah menentukan strategi yang sesuai sehingga menarik perhatian target market yang dituju. 2. Melakukan Analisis SWOT SWOT merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT adalah evaluasi mengenai kekuatan, kelemahan semua indicator internal atau indicator internal atau indicator yang dapat dikendalikan perusahaan. Sedangkan, analisis peluang dan ancaman analisis semua indicator eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan factor yang sangat penting dalam analisis SWOT bila ingin membuat perencanaan karena hanya pada kedua factor inilah perusahaan dapat memegang kendali. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan factor yang sangat penting dalam analisi SWOT bila ingin membuat perencanaan karena hanya pada kedua factor inilah perusahaan dapat memegang kendali. Kekuatan merupakan keunggulan bersaing sehingga harus dipertahankan dan diperkuat. Sedangkan, kelemahan merupakan suatu kerugian dalam persaingan sehingga kelemahan harus diminimalkan. Untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dapat digunakan metode kekuatan dan kelemahan dapat digunakan metode bobot dan rating, yaitu membandingkannya dengan pesaing utama, yang meliputi indikator : 1. Kualitas produk 2. Harga 3. Saluran distribusi 4. Program-program promosi yang dilakukan 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Persentase jumlah pelanggan yang telah mencoba 6. Persentase jumlah pelanggan yang membeli kembali 7. Jumlah pelanggan yang tidak kembali Peluang dan ancaman adalah semua faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Indikator ini meliputi : 1. Perubahan selera konsumen 2. Daya beli 3. Perilaku pelanggan 4. Peraturan pemerintah 5. Kondisi persaingan 6. Banyaknya pemain baru yang muncul 7. Kekuatan pesaing 8. Analisis Pesaing 2.7. Promosi Sebagai Proses Komunikasi Pemasaran Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ besangkutan.25 25 Fandi Tjiptono “strategi pemasaran”edisi II. Penerbit Andi, Yogyakarta 1997, hal 219 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/