lapora program p2m pe laporan akhir program

advertisement
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat
SD di Kecamatan Kubu
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 27/UN48.15/PM/2016
Oleh:
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si.
NIP. 198302172006041003
Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.
NIP. 196208271989031001
Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.
NIP. 196012311986011003
( Angota)
(Anggota)
(Anggota)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Ketua
b. NIP/NIDN
c. Bidang Keahlian
d. Jabatan/Pangkat/Gol.
e. Jurusan/Fakultas
f. Alamat Rumah/telp
3. Jumlah Anggota Tim
a. Identitas Anggota 1
- Nama Lengkap
- NIP
- Jabatan/Pangkat/Gol
b. Identitas Anggota 2
- Nama Lengkap
- NIP
- Jabatan/Pangkat/Gol
4. Lokasi Kegiatan
. Jumlah Biaya yang diusulkan
:
Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade
Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu
:
:
:
:
:
:
:
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si.
198302172006041003/0017028301
Matematika
Lektor/Penata Tk I/IIId
Pendidikan Matematika/MIPA
Perum Kartika Kencana IV 15 Panji, Singaraja / 2 orang
:
:
:
Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.
196208271989031001
Guru Besar/ Pembina Tk I/Ivb
:
:
Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.
196012311986011003/0016086004
Lektor Kepala / Pembina Utama Madya/Ivc
Kecamatan Kubu
Rp 12.500.000,(Dua belas juta lima ratus ribu rupiah)
:
:
Singaraja, 9 Agustus 2016
Ketua Pelaksana,
Mengetahui
Dekan Fakultas MIPA,
Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si
NIP. 196507111990031003
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si.
NIP. 198302172006041003
Menyetujui
Ketua LP2M Undiksha
Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum.
NIP. 195612311983031022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas
perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada masyarakat
yang berjudul “Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD
di Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1) Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.
2) Ketua UPTD Disdikpora Kecamatan Kubu, Ibu Ni Nengah Sari, S.Pd. M.Ag
atas segala bantuan dan kerjasamanya.
3) Ketua Gugus II SD Kecamatan Kubu dan Kepala SD N 1 Sukadana yang telah
memfasilitasi tempat dan akomodasi kegiatan.
4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD se-Kecamatan Kubu atas partisipasinya
untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan
kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima
kasih.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan,
khususnya di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Singaraja, Nopember 2016
Tim Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
Halaman Muka
i
Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar isi
iv
Daftar Tabel
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Analisis Situasi
1
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah
3
1.3.Tujuan Kegiatan
3
1.4.Manfaat Kegiatan
3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1.Khalayak Sasaran
5
2.2.Kerangka Pemecahan Masalah
5
2.3.Keterkaitan
6
2.4.Metode Kegiatan
7
2.5.Rancangan Evaluasi
7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan
8
3.2.Pembahasan
13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan
14
4.2.Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Absensi Peserta Kegiatan
2. Foto-Foto Kegiatan
3. Peta Lokasi
4. Produk P2M
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Susunan Acara Pelatihan
Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes
9
12
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
ANALISIS SITUASI
Kecamatan Kubu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Karangasem yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Lokasinya
sekitar 50 km dari Kota Amlapura dan 65 Km dari kota Singaraja. Terdapat 50
buah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di sembilan desa dalam wilayah
kecamatan ini yang pada tahun pelajaran 2015/2016, total jumlah gurunya adalah
sebanyak 596 orang dan siswanya sebanyak 7.617 orang. Sungguh potensi yang
begitu besar yang perlu dikelola secara optimal.
Kuantitas sumber daya yang sangat potensial perlu mendapat perhatian
dan partisipasi
kita semua untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas
khususnya di Kecamatan Kubu. Prestasi siswa-siswi SD di Kecamatan Kubu
dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Karangasem dalam ajang
OSN bidang matematika di tingkat kabupatenpun belum begitu menggembirakan.
Prestasi tertinggi yang diraih dalam 5 tahun terakhir hanya pernah sekali meraih 6
besar di tahun 2013. Oleh karenanya perlu upaya pengembangan potensi yang
dimiliki siswa secara lebih intensif lagi.
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan Kepala Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pendidikan dan Olahraga (UPTD)
Kecamatan Kubu, Ibu Ni
Nengah Sari, S.Pd. M.Ag., diperoleh beberapa informasi berkaitan dengan belum
optimalnya prestasi siswa SD Kecamatan Kubu dalam olimpiade khususnya
dalam bidang matematika, yaitu sebagai berikut.
1. Wakil sekolah umumnya ditunjuk langsung oleh sekolah, tanpa proses seleksi
terlebih dulu. Siswa yang dipilih biasanya siswa yang memiliki nilai bagus di
kelas. Pola seperti ini memiliki kelemahan karena tidak jarang siswa yang
memiliki nilai matematika bagus untuk soal-soal rutin, tetapi begitu diminta
untuk mengerjakan soal-soal non rutin mereka menjadi bingung dan tidak tahu
apa
yang
harus
dikerjakan.
Seharusnya
sekolah
harus
mampu
1
mengidentifikasi siswa-siswa mana saja yang mempunyai potensi/bakat
matematika maupun yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja dalam
matematika. Untuk dapat mengidentifikasi potensi tersebut sangat diperlukan
instrumen soal yang tepat. Dalam hal ini harus berupa soal non rutin yang
sederhana.
2. Pembinaan di tingkat sekolah jarang dilakukan, dan kalaupun ada, materinya
lebih ditekankan pada apa yang ada di kurikulum yang cenderung berupa
soal-soal rutin yang ada di buku paket/buku siswa. Padahal
soal-soal
olimpiade dirancang agar menjadi atau terkategori sebagai ‘masalah’ bukan
soal latihan (rutin). Soal olimpiade berorientasi pada pemecahan masalah yang
dalam penyelesaiannya lebih memerlukan ide matematika yang kreatif
daripada sekedar kemampuan mengingat rumus dan kecepatan berhitung.
3. Sekolah kesulitan dalam mencari guru yang bersedia untuk ditugaskan
membina siswa-siswa yang dianggap berpotensi. Guru-guru beralasan tidak
menguasai matematika dengan baik dan juga kesulitan mendapatkan dan
mengembangkan materi untuk pembinaan olimpiade matematika.
4. Partisipasi SD-SD di Kecamatan Kubu dalam olimpiade matematika selain
OSN, seperti Gema Lomba Matematika, LCC MIPA dan Lomba Lima Mata
Pelajaran tingkat SD yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa di
Universitas Pendidikan Ganesha, masih minim. Berdasarkan daftar peserta
lomba Gema Lomba Matematika SD 3 tahun terakhir, tidak tercatat ada
peserta dari SD-SD dari Kecamatan Kubu. Padahal akses transportasi dari
Kubu ke Singaraja sangat mudah dengan jarak tempuh kurang lebih 60 – 80
menit.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa akar permasalahan
belum
optimalnya prestasi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam ajang olimpiade
matematika adalah belum adanya sistem pembinaan yang matang di masingmasing sekolah dalam membina siswa-siswa yang berpotensi. Guru-guru SD yang
nota bene adalah guru kelas merasa belum siap dan merasa kesulitan dalam
melakukan pembinaan karena penguasaan materi olimpiade yang kurang dan
merasa kurang mampu dalam mencari dan mengembangkan materi untuk
pembinaan. Apabila kondisi ini dibiarkan, ajang OSN yang seharusnya menjadi
2
wahana untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang matematika,
hanya akan menjadi kegiatan rutin yang bersifat formal belaka dan potensi besar
yang dimiliki siswa tidak akan berkembang secara optimal. Oleh karenanya perlu
upaya peningkatan kemampuan guru-guru SD dalam melakukan pembinaan
olimpiade matematika.
1.2.
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Dari analisis situasi di atas jelas guru-guru SD di Kecamatan Kubu
mengalami kesulitan dalam melakukan pembinaan siswanya untuk persiapan
dalam menghadapi olimpiade matematika. Guru-guru perlu diberikan wawasan
tentang apa itu olimpiade matematika dan bagaimana melakukan pembinaan
olimpiade matematika. Kegiatan pengayaan materi olimpiade tentang tife-tife soal
olimpiade matematika dan strategi pemecahannya, perlu diberikan kepada guruguru sebagai bekal bagi mereka untuk melakukan pembinaan. Dari permasalahan
yang teridentifikasi di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
“Kemampuan guru-guru SD di Kecamatan Kubu dalam penguasaan materi
olimpiade matematika masih rendah”
1.3.
TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah
sebagai berikut.
“Meningkatkan kemampuan penguasaan materi olimpiade matematika
guru-guru SD di Kecamatan Kubu”
1.4.
MANFAAT KEGIATAN
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan
kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, khususnya
pendidikan matematika di jenjang SD. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan
pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Para guru pembina Olimpiade Matematika memperoleh pendalaman materimateri matematika dalam tataran olimpiade sehingga dapat meningkatkan
3
kemampuan akademiknya dalam membina siswanya dalam persiapan
menghadapi Olimpiade khususnya OSN matematika.
2. Tersedianya materi pembinaan olimpiade yang dilengkapi soal-soal dan
pemecahannya yang akan dapat digunakan oleh para guru pembina melatih
siswanya dalam persiapan menghadapi OSN matematika.
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1.
Khalayak Sasaran
Muara dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi
pembinaan olimpiade matematika SD. Terkait dengan hal ini, khalayak sasaran
yang strategis dan tepat untuk dilibatkan dalam kegiatan ini adalah masing-masing
satu orang guru pembina OSN Matematika dari semua SD yang ada di Kecamatan
Kubu yaitu sebanyak 50 orang guru.
2.2.
Kerangka Pemecahan Masalah
Menindaklanjuti keterbatasan dan kesulitan yang dialami guru-guru SD di
Kecamatan Kubu dalam melakukan pembinaan olimpiade matematika terhadap
siswa-siswi berbakat matematika maka disusunlah kerangka pemecahan masalah
sebagai berikut.
5
2.3.
Keterkaitan
Instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Unit Pelaksana Teknis Disdikpora (UPTD) Kecamatan Kubu yang
bertanggung jawab langsung terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh
SD-SD di Kecamatan Kubu. Kepala UPTD telah menyatakan kesediaannya
dalam penugasan guru peserta serta untuk menyediakan tempat dan fasilitas
demi berlangsungnya kegiatan.
2. SD-SD di Kecamatan Kubu, dimana para gurunya mendapat pelatihan
langsung dalam kegiatan P2M ini. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam
kaitannya dengan pembinaan olimpiade matematika akan meningkat dan
harapannya dapat melakukan pembinaan yang intensif kepada siswa dan
akhirnya mampu memperbaiki prestasi siswa-siswi Kubu dalam ajang
olimpiade matematika.
3. Universitas Pendidikan Ganesha yang merupakan instansi dari tim pengabdian
yang menyediakan sumber dana untuk berlangsungnya kegiatan.
6
2.4.
Metode Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan dengan tahapan sebagai berikut.
a.
Informasi, tanya jawab, dan diskusi
Metode ini dimaksudkan untuk memperdalaman dan pemahaman wawasan
guru pembina tentang silabus dan lingkup materi olimpiade, pola seleksi,
tipe-tipe soal-soal dan cara strategi pemecahan masalah. Pemberian informasi
melalui diberikan oleh nara sumber dari tim pembina olimpiade matematika
provinsi Bali dan juga melibatkan dosen tim pengabdian yang juga
membidangi tentang olimpiade matematika SD.
b. Latihan dan Praktek
Metode ini dimaksudkan untuk merealisasikan teori yang diperoleh melalui
infomasi, tanya jawab dan diskusi, sehingga keterampilan guru pembina dapat
ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, peserta secara bersama-sama dalam
bentuk kerja kelompok mencoba menyelesaiakan beberapa soal-soal
olimpiade matematika SD yang telah dirumuskan tim pengabdian. Peserta
juga dilatih untuk mengembangkan sendiri materi pembinaan berupa
penyusunan soal-soal olimpiade SD dengan tingkat kesulitan yang berjenjang.
2.5.
Rancangan Evaluasi
Ada 2 aspek yang dievaluasi pada kegiatan ini.
a) Aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung. Keberhasilan dapat dilihat
dari kehadiran dan aktivitas peserta selama kegiatan baik bertanya, menjawab
pertanyaan dan berdiskusi. Kegiatan dikatakan berhasil jika minimal 85%
sasaran hadir, dan minimal 85% peserta yang hadir mengikuti kegiatan secara
penuh.
b) Tingkat penguasaan materi. Keberhasilannya dilihat dari skor perolehan pada
Post Tes, yaitu berhasil jika tergolong tuntas yaitu rata-rata skor post tes
minimal 70 dengan minimal 85% peserta skornya lebih dari 70.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pelatihan Guru-Guru
Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu”
melibatkan masing-masing 1 orang guru dari 51 SD yang ada di wilayah
Kecamatan Kubu.
Seluruh sub kegiatan sudah terlaksana dengan baik di
antaranya adalah 1) pnyusunan materi pelatihan dan 2) pelatihan berupa
pemantapan materi ajar olimpiade untuk tingkat SD
Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut.
a.
Penyusunan Materi Pelatihan
Tim pengabdian menyusun analisis kebutuhan terhadap materi pelatihan
yang akan diberikan kepada peserta. Analisis kebutuhan ini selanjutnya
dikoordinasikan dengan narasumber pelatihan, Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd.
M.Stat. Sci untuk selanjutnya dikembangkan menjadi materi pelatihan. Materi
pelatihan yang disusun berjudul “Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade
Matematika Sekolah Dasar”. Materi yang dikembangkan terdiri dari 17 halaman
yang memuat 1) pengantar, 2) materi matematika dalam OSN dan 3) strategistrategi pemecahan masalah. Beberapa strategi pemecahan masalah yang dibahas
diantaranya 1) mencari pola, 2) membuat gambar, 3) teknisi dan periksa, 4)
membuat daftar semua kemungkinan, 5) membuat daftar, 6) bekerja mundur, dan
7) sederhanakan permasalahan. Secara lengkap materi pelatihan dapat dibaca pada
lampiran.
b.
Pelatihan Pembinaan Olimpiade Matematika Tingkat SD
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan mengundang
masing-masing 1 orang guru dari 50 SD di wilayah Kecamatan Kubu. Dengan
demikian ada sejumlah 50 orang yang diharapkan hadir sebagai peserta. Kegiatan
hanya dihadiri oleh 28 orang peserta dikarenakan pada saat bersamaan beberapa
sekolah sedang menerima tim asesor dalam rangka visitasi akreditasi sekolah.
Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukadana. Adapun susunan acara kegiatan
adalah sebagai berikut.
8
Tabel 1. Susunan Acara Pelatihan
Waktu
08.00 -08.30
08.30 – 10.30
10.30-11.45
11.45-12.45
12.45 – 13.00
Kegiatan
Pembukaan
Pemaparan Materi
” Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika
Sekolah Dasar”
Diskusi dan Latihan
Post tes
Penutup
Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah
Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih
kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian
masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut untuk tahun-tahun yang akan
datang.
9
Acara berikutnya adalah pemaparan materi oleh narasumber dengan didampingi
oleh tim pengabdian. Narasumber menyampaikan materi secara lugas dan
terstruktur sehingga peserta dapat mengikuti apa yang disajikan dengan baik.
Narasumber juga menampilkan beberapa contoh soal dan permasalahan dalam
olimpiade matematika SD.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dan latihan soal-soal.
Diskusi mengarah kepada metode pembinaan dan tife-tife soal dalam olimpiade.
Selanjutnya dilakukan latihan soal-soal untuk memantapkan penguasaan materi
pelatihan.
10
Pada akhir kegiatan dilakukan post tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi
pelatihan berupa tes essay sejumlah 4 item soal dan juga dihimpun tanggapan
peserta terhadap pelaksanaan kegiatan.
11
Acara pelatihan ditutup oleh ketua gugus II selaku tuan rumah kegiatan. Dalam
sambutannnya
beliau
menyatakan
harapan
kepada
guru-guru
untuk
menindaklanjuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan terus berlatih dan
meningkatkan kompetensinya sebagai pembina olimpiade dan juga diharapkan
nantinya siap bila ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN Guru.
c.
Tingkat Penguasaan Materi Pelatihan
Post tes berupa soal essai yang dengan tife soal pemecahan masalah. Jawaban
peserta selanjutnya diberikan skor dengan menggunakan rubrik holistik berikut.
Skor
4
3
2
1
Uraian
Jawaban benar dan lengkap
Jawaban benar namun masih ditemukan beberapa kesalahan kecil
Hanya sebagian jawaban yang benar.
Hanya sebagian kecil jawaban yang benar, banyak syarat/kondisi
belum dipergunakan.
0
Berusaha menjawab namun sama sekali tidak benar / tidak ada
jawaban
Sebaran nilai 28 peserta dari soal nomor 1 sampai nomor 4 adalah sebagai
berikut.
Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes
No soal
1.
2.
3.
4.
Banyak Peserta yang Memperoleh Skor
0
1
2
3
4
0
3
9
0
16
0
5
21
2
0
11
0
8
9
0
12
11
1
0
0
Skor
Total
85
53
43
13
194
Rata-rata
3.0
1.9
1.5
0.5
6.9
12
Rata-rata skor peserta secara keseluruhan adalah 6,9 dari skor maksimum 16.
Dengan demikian persentase penguasaan materinya adalah 44%.
3.2.
PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat“Pelatihan Guru-Guru
Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu” telah
berjalan dengan baik dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam
melakukan pembinaan olimpiade matematika tingkat SD. Materi pelatihan
“Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika Sekolah Dasar”
dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan
olimpiade matematika di sekolahnya masing-masing.
Pada sesi pelatihan dari ke 28 peserta yang hadir seluruhnya mengikuti
kegiatan secara penuh. Selama kegiatan pelatihan, mereka juga sangat antusias
menyimak penjelasan narasumber dan aktif dalam menyelesaikan/menanggapi
permasalahan-permasalahan yang dilontarkan narasumber. Peserta juga aktif
bertanya atau menyampaikan masalah terkait soal-soal olimpiade matematika.
Secara keseluruhan pelatihan telah berlangsung dengan baik. Peserta merespon
positif terhadap kegiatan ini dan pada akhir kegiatan secara lisan mereka
menyampaikan harapan agar dilibatkan dalam kegiatan yang sejenis dan dalam
waktu yang lebih lama.
Pengukuran penguasaan materi pelatihan dilakukan dengan pemberian
post tes berbentuk essay dengan tife soal pemecahan masalah. Ada empat strategi
pemecahan masalah yang harusnya peserta bisa kenali untuk dapat menjawab
permasalahan dengan benar yaitu 1)memperhatikan semua kemungkinan secara
sistematik, 2) tebak dan periksa, 3) menyederhanakan masalah dan 4) membuat
gambar. Persentase penguasaan materi hanya mencapai 44%, masih di bawah
indicator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan kemampuan
pemecahan masalah guru-guru masih perlu ditingkatkan lagi. Bila diperhatikan
skor pada masing-masing item soalnya terlihat bahwa sebagian besar guru telah
mampu memecahkan masalah nomor 1 yaitu terkait strategi “memperhatikan
semua kemungkinan”.
13
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan
Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut.
i. Telah dihasilkan materi pembinaan olimpiade matematika tingkat SD yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melakukan
pembinaan di sekolahnya masing-masing.
ii. Telah terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang pembinaan olimpiade
matematika SD namun kemampuan pemecahan masalah guru masih perlu
ditingkatkan lagi.
4.2.Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai
berikut.
i. Guru-guru
Pembina
olimpiade
matematika
SD
hendaknya
lebih
memantapkan pemahamannya terhadap materi matematika berorientasi
olimpiade (tife pemecahan masalah).
ii. Melihat antusias keikutsertaan para peserta perlu diupayakan langkah yang
lebih konkrit terutama oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Karangasem dengan bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Matematika
untuk melakukan kegiatan pelatihan model ini secara terprogram dalam
upaya meningkatkan daya kompetisi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam
ajang olimpiade matematika.
14
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I W P. 2007. Model Pembinaan Olimpiade Matematika Sekolah Dasar Di
Propinsi Bali . Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha No 2. Hal
270 – 285
Direktorat Pembinaan SD. 2015. Panduan Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional
Tingkat Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kemendikbud
Lidinillah, D.A.M. 2008. Strategi Pembelajaran pemecahan masalah di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nomor 10. Hal –
Sanjaya, D dan Surya W. 2007. Strategi Penyelesaian Soal-soal Matematika yang
Mengasyikkan. Karawaci: Kandel Shadiq, F. 2010. Olimpiade
Matematika,
OSN
dan
OSTN.
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo.
-.
Olimpiade
Dasar/Madrasah
Sains
Nasional
Bidang
Ibtidaiyah.
Matematika
Sekolah
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo. 2007 . Sistem Pembinaan siswa Berbakat Matematika. Diakses pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo.
-
.
Apakah
Olimpiade
Matematika
Itu?
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
15
Download