BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sebagai mahluk pribadi, manusia memiliki beragam perilaku yang berhulu dari
kepentingan diri dan ego yang sering kali merusak tatanan dan norma. Namun
sebagai makhluk sosial, manusia mengukuhkan kehadirannya di dunia dengan
penciptaan tata nilai yang mengayomi sesamanya. Berbeda dengan mahluk lain, kita
disiplin diri dengan ketaatan pada peraturan dan sistem. Muaranya adalah
keseragaman perilaku yang berasaskan standar yang sama compliance. Sehingga
nilai yang kemudian ditimbulkan dari ketaatan adalah konsistensi penyerahan diri
kepada tatanan yang lambat laun yang kemudian akan menjadi tradisi sehingga tidak
dapat di hilangkan begitu saja.
Secara umum kita tahu bagaimana cara mengatur, dan bagaimana memastikan
ketaatan terhadap tata olah dan aturan dalam suatu perusahaan yang baik yang
mengutamakan kepentingan masyarakat. Dengan kata lain perusahaan perlu
memperhatikan sumber daya manusia yang ditinjau dari workload, role conflict dan
physical environment terhadap employee job satisfaction . Dalam pembahasan ini
sedikit mengupas apa yang dimaksud dengan employee job satisfaction terhadap
perusahaan.
Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan
guna pencapaian tujuan perusahaan. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
1
2
sumber daya selalu dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas kerjanya demi
kelangsungan peningkatan kinerja serta pendapatan dan keuntungan perusahaan. Bila
dalam suatu perusahaan dengan banyak karyawan yang mengalami gangguan
produktivitas dan kesehatan, maka perusahaan dapat terganggu. Gangguan yang
dimaksud meliputi beberapa hal, Diantaranya tidak ada gairah kerja karyawan yang
menyebabkan produktivitas kerja menurun, hal ini mengakibat rutinitas yang terus
menerus yang berdampak pada kebosanan dan ketidakpuasan kerja. Karyawan yang
mengalami ketidakpuasan kerja akan merasa pekerjaannya merupakan suatu beban
yang harus dikerjakan. Keadaan terbeban mendasari suatu keterpaksaan dalam
bekerja, sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak memberikan hasil maksimal,
sesuai dengan harapan dan tujuan dari perusahaan.
Untuk itu mengusahakan apa yang disebut kepuasan kerja karyawan adalah
sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Peningkatan kemampuan perusahaan,
mutu hidup karyawan, kepuasan karyawan dan kesejahteraan karyawan akan lebih
baik, bila pengembangan sumber daya manusia lebih harus diutamakan disetiap
perusahaan. Kepuasan kerja dan kesejahteraan karyawan hanya mungkin
ditingkatkan kalau perusahaan maju dan berkembang. Jadi employee job satisfaction
mengandung arti yang sangat penting, baik dari sisi pekerja maupun perusahaan serta
bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu maka menciptakan keadaan yang
bernilai positif dalam lingkungan kerja suatu perusahaan mutlak merupakan
kewajiban dari setiap jajaran pimpinan perusahaan yang bersangkutan. Kesuksesan
perusahaan didasarkan pada tingkat kualitas dan kuantitas sumber daya manusia itu
sendiri. Perusahaan harus mengutamakan karyawan atau pekerja sebagai asset
perusahaan, kesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor terpenting yang
3
harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menghindar terjadinya timbulnya role
conflict antara pekerja dengan perusahaan.
Arika, (2011) pada workload yang diberikan oleh perusahaan terlalu
berlebihan. Perusahaan harus memperhatikan volume kerja yang harus ditanggung
para pekerja, sehingga faktor lingkungan dapat terjaga oleh para pekerja. Workload
adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang
ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang
terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja
tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis.
Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat,
mendorong. Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat
keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya.
Arika, (2011) Beban kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain:
A. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja seperti :
1. Tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, alat
dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas yang bersifat
psikologis, seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan, tanggung jawab
pekerjaan.
2. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift kerja,
kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan
tugas dan wewenang.
3. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,
lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.
B. Faktor internal
4
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat
dari reaksi beban kerja eksternal.
2. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh,
status gizi, dan kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi,
kepercayaan, keinginan dan kepuasan).
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan maka dibutuhkan pengukuran beban kerja sehingga karyawan dapat
optimal dalam menjalankan pekerjaannya. Pengukuran beban kerja diperlukan untuk
menetapkan waktu bagi seorang karyawan yang memenuhi persyaratan qualified
dalam menjalankan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang telah ditetapkan.
Menteri Aparatur Pendayagunaan Negara (No.20:2005), Pengukuran beban kerja
diperlukan untuk menganalisis waktu efektif yang diperlukan dalam menyelesaikan
satu produk atau pekerjaan. Pengukuran beban kerja juga dapat digunakan untuk
menghitung jumlah kebutuhan karyawan berdasarkan standar waktu kerja efektif per
tahun. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif perusahaan
membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
Tantangan yang dihadapi setiap perusahaan saat ini terfokus pada pelayanan
kebutuhan konsumen dan pelanggan, yang terkonsentrasi tidak hanya pada customer
satisfaction tetapi lebih berorientasi pada nilai costumer value. Berdasarkan hal
tersebut perusahaan harus mampu memberikan tanggapan yang cepat terhadap
perubahan mengenai kebutuhan dan tuntutan pekerja. Oleh karena itu diperlukan
perencanaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa faktor
yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menghadapi persaingan yang semakin
kompetitif adalah kompetensi bidang tugas yang dapat dipenuhi oleh sumber daya
5
manusia, kemampuan profesionalisme dan komitmen karyawan terhadap tuntutan
yang diinginkan perusahaan.
Menurut Camelia Malik (2007:2), mengenai Lingkungan kerja fisik yaitu
semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi
karyawan
baik
secara
langsung
maupun
scara
tidak
langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (seperti: pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya)
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan
kerja
yang
mempengaruhi
kondisi
manusia,
misalnya
:temperatur,
kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau
tidak sedap, warna, dan lain. Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan
fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari
manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai
fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik
yang sesuai.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan,
maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan
tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar
memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
Seperti telah kita ketahui bahwa karyawan adalah manusia biasa yang
memiliki berbagai keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh
perusahaan tempat mereka bekerja. Di lain pihak perusahaan juga menginginkan
6
karyawannya untuk melakukan pekerjaan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Pekerja harus mampu menangkap berbagai dorongan yang diberikan oleh perusahaan
sehingga dapat memacu motivasi kerja disamping itu juga meningkatkan
kemampuan kerja. Perusahaan juga harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan
karyawan yang sesuai dengan jasa yang diberikan perusahaan. Selain itu lingkungan kerja
fisik didalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen
perusahaan. Lingkungan kerja fisik yang cukup memuaskan para karyawan
perusahaan akan mendorong para karyawan tersebut untuk bekerja dengan baik.
Lingkungan kerja fisik didalam hal ini adalah merupakan suatu lingkungan fisik
dimana para karyawan tersebut bekerja. Dengan demikian sebenarnya kondisi kerja
ini akan termasuk sebagai salah satu unsur lingkungan kerja fisik. Dengan kata lain
dapat dinyatakan bahwa lingkungan kerja fisik didalam perusahaan tersebut bukan
hanya terdiri dari kondisi kerja saja, melainkan kondisi kerja ini dengan ditambah
beberapa aspek lain yang akan membentuk lingkungan kerja fisik didalam
perusahaan yang bersangkutan. Ada beberapa dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa hubungan variabel kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan
kerja fisik terhadap kinerja karyawan memiliki hasil yang berbeda. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya penelitian di perusahaan CV. Harim Mobilindo, dimana
pada penelitian tersebut variabel kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Ridwan Khairandy (2007) untuk mencapai pencitraan perusahaan
yang baik perlu penerapan yang telah dijelaskan diatas bagaimana pengelola
perusahaan sesuai dengan organisasi manajemen yang baik dan strategi guna
mencapai perusahaan yang eksis dalam persaingan global. Penerapan tersebut
mempunyai tujuhan strategi, tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
7
1. Untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan.
2. Untuk dapat mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efektif dan
efisien.
3. Untuk dapat meningkatkan disiplin dan tanggungjawab dari organ perusahaan
demi menjaga kepentingan para shareholders dan stakeholders perusahaan.
4. Untuk
meningkatkan
kontribusi
perusahaan
(khususnya
perusahaan
pemerintah) terhadap perekonomian nasional.
5. Meningkatkan investasi nasional.
6. Sukseskan program privatisasi perusahaan pemerintahan.
Perusahaan
yang
dikelola
dengan
baik
adalah
perusahaan
yang
memiliki strategic plan jangka panjang dan untuk itu perlu memperhatikan
kepentingan berbagai pihak yang terkait, baik secara langsung ataupun tidak
langsung, internal atau eksternal. Dengan adanya Organisasi dalam pengelola sistem
manajemen yang baik, maka pengelola perusahaan harus memenuhi standar usaha
dan memenuhi prinsip manajemen sebagaimana harusnya berjalan pada sebuah
perusahaan.
Sebagian perusahaan
adanya
organ
yang
belum
dapat
dilaksanakan fungsi, tugas, dan tanggungjawab secara baik, perlu diperhatikan
workload yang dihadapi oleh setiap karyawan yang diberikan oleh perusahaan harus
benar diperhatikan. Role conflict dengan mudah timbul antara pekerja dengan
perusahaan, hal ini disebabkan perusahaan tidak memperhatikan kepentingan yang
harus diutamakan oleh para karyawan. Permasalahan ini terjadi karena para pekerja
merasa diabaikan hak sebagai karyawan.
Di satu sisi Perusahaan tidak menjamin perlindungan bagi pekerja. Hal ini
pernah terjadi pada saat perusahaan CV. Harim Mobilindo di tahun 2004 hingga
tahun 2006 sampai dengan tepuruk tahun 2008. Sistem pengelola perusahaan
8
sangatlah bergantung pada sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan
dengan segala kebutuhannya. Sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu organisasi
atau institusi akan ditentukan oleh faktor manusianya atau karyawannya dalam
mencapai tujuannya.
Perusahaan CV. Harim Mobilindo Pernah mengalami pengurangan karyawan
yang di sebabkan ketidak mampuan manajeman perusahaan dalam mengatasi
workload,
role
conflict,
employee
job
satisfaction
serta
employee
job
satisfaction yang tidak mendukung terhadap karyawan. Perusahaan dituntut untuk
melakukan pembaharuan sumber daya manusia guna kepentingan perusahaan.
Berdasarkan pada tahun 2008 pendapatan perusahaan CV. Harim Mobilindo
mengalami penurunan dengan adanya pengurangan karyawan yang tidak produktif
sebesar 10 persen dari jumlah karyawan. Hal ini merupakan dampak dari kepuasan
kerja yang tidak dapat diciptakan oleh perusahaan. Dengan adanya workload yang
dilakukan oleh para pekerja maka perusahaan melakukan pengurangan dengan atas
dasar guna menghindari role conflict yang terus - menerus. Menurut Baron dan
Byrne (2004) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor
pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim
kerja. Faktor kedua yaitu faktor individual atau karakteristik karyawan. Faktor
organisasi kebijakan perusahaan dan iklim kerja yang pada saat itu pernah dialami
oleh perusahaan CV. Harim Mobilindo.
Setelah tahun 2010 perusahaan CV. Harim Mobilindo mengalami adanya
perubahan dalam pengelola perusahaan dengan memperhatikan sumber daya
9
manusia yang berkualitas serta lebih memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan
pekerja. pendapatan di tahun 2010 cukup meningkat di tahun-tahun sebelumnya.
Penambah karyawan setiap tahun sekitar 5 persen dari jumlah permintaan pencari
kerja sebesar 35 persen atau 75 lamaran yang di terima oleh perusahaan, hal ini
dilakukan perusahaan terus melakukan pembaharuan dalam sistem pengelola
manajemen yang baik.
Sistem absensi dan penggajian merupakan aspek yang sangat penting
bagi perusahaan manapun. Karena bagi perusahaan absensi karyawan merupakan
hal yang penting untuk melihat kinerja setiap karyawan yang rajin masuk atau
tidak, sehingga dapat berimbas terhadap gaji atau yakni imbalan atas usaha dan
kinerja mereka dalam bekerja. Untuk setiap hal penting yang terdapat didalam
sebuah perusahaan, tentu saja membutuhkan sistem yang terorganisir dengan
baik, termasuk didalamnya sistem absensi dan penggajian yang mempunyai
peranan penting bagi kinerja perusahaan dan kita liat di tabel bahwa ini :
1. Bulan December bahwa 30 yang di tidak masuk dengan presentase sekitar 9,9
persen.
2. Jumlah absensi yang besar adalah bulan April sekitar 40 yang tidak masuk
dengan presentase 10 persen.
Tabel Absensi Karyawan CV. Harim Mobilindo
Bulan
Jumlah Absensi
Naik/Turun
Presentase
December
30
-
January
33
3
9,9 %
February
34
1
2,9 %
March
36
2
5,5 %
10
April
40
4
10 %
Penyaringan dalam penerimaan lapangan kerja cukup ketat dilakukan oleh
perusahaan, perusahaan tidak mau dirugikan dengan menerima karyawan yang tidak
berproduktif. Segala psikotes yang dilakukan guna menunjukan bakat seseorang atau
kualitasnya seseorang dalam melakukan dunia pekerjaan. Untuk saat ini perusahaan
memiliki sumber daya manusia yang berproduktif serta bertanggung jawab
dibidangnya secara profisional. Pengembangan perusahaan dilihat dari sumber daya
manusia itu sendiri, dari kemampuan karyawan dalam melakukan negoisasi dengan
para konsumen setiap melakukan penjualan mempunya cara tersendiri. Cara tersebut
dengan tidak lain memberikan pelayanan yang baik sehingga konsumen merasa lebih
puas dalam pelayanan.
Denga adanya kepuasan tersebut maka sistem penjualan semakin meningkat,
hal ini perusahaan dapat menciptakan kepercayaan secara terus menerus bagi
kepentingan konsumen itu sendiri. Dalam melakukan penjualan setiap bulannya bisa
mencapai 20 unit kendaraan roda empat belum termasuk kendaraan roda empat yang
baru. Setiap bulannya ada peningkatan dalam penjualan yang dilakukan oleh
karyawan. Dari jumlah kendaraan yang dijual oleh perusahaan kurang lebih 189
kendaraan, perusahaan juga mempasok kendaraan baru untuk setiap tahunnya bisa
ditaksirkan mencapai 25 persen per unit kendaraan yang siap dijual kembali, hal ini
dapat dilihat berdasarkan kebutuhan atau permintaan para konsumen.
Perusahaan ini dalam melakukan penjualan untuk menekan harga jual di
sesuaikan dengan kualitas kendaraan yang akan dijual. Oleh karena itu kualitas
sangat menentukan harga guna menjaka kepercayaan konsumen dalam melakukan
transaksi. Perusahaan harus dapat menekan kerugian yang dikeluarkan dalam setiap
11
transaksi. Oleh karena itu kepercayaan konsumen merupakan bagian dari sistem
pengelola perusahaan dengan manajemen yang baik serta jujur dalam transaksi
dengan konsumen.
Pengelola perusahaan yang baik dapat diartikan sebagai workload dapat
dikendalikan dari sisi physical environment yang merupakan syarat terpenting dalam
pengembangan usaha dan sumber daya manusia, serta dapat dikaitkan dengan
bersumber dari budaya perusahaan, etika, sistem nilai, proses bisnis, kebijakan dan
struktur organisasi yang bertujuan untuk mendorong :
1. Pertumbuhan kinerja Perusahaan
2. Pengelola sumberdaya dan resiko secara lebih efisien dan efektif
3. Pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemegang saham.
Dalam pembahasan tersebut di atas menurut pendapat penulis tidak lepas
bagaimana sistem struktur pengelola perusahaan yang baik dan benar, Suatu
perusahaan memiliki hubungan sebatas hubungan antara employee dengan pemilik
owners, yaitu pemilik sekaligus bertindak sebagai pengelola. Menurut Munir Fuady
(2005:5) mengatakan bahwa pemilik proprietor dan perusahaan adalah indentik.
Teori ini adalah proprietary theory yang dipandang sebagai pusat keseluruhan
aktivitas yang memiliki sekaligus harta serta kewajiban perusahaan. Dapat
disimpulkan bahwa pemilik selaku pemegang perusahaan mempunyai kewenangan
penuh dalam membuat sistem tatanan pengelola perusahan yang baik. Perusahaan
perlu menciptakan pembaharuan dalam sistem pengelola guna meningkatkan kinerja
perusahaan dan karyawan, sehingga sistem yang dibuat merupakan bentuk sosialisasi
dalam pemecahan masalah secara internal anatara badan usaha, pemilik dan para
pekerja.
12
Keharmonisan perusahaan dan karyawan merupakan keberhasilan dalam
menerapkan pengelola yang baik. Oleh karena itu, CV. Harim Mobilindo yang
didirikan sejak tahun 1992 sebagaimana perusahaan yang dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja terutama para karyawan di tuntut untuk dapat berkarier
yang dapat membawa kemajuan bagi perusahaan dimana tempatnya bekerja.
Karyawan membawa kontribusi yang cukup baik bagi perusahaan, sehingga antara
karyawan
dan
perusahaan
Berdasarkan penjelasan tersebut
bagaimana pengaruh workload,
mempengaruhi Job
sama
membutuhkan
diatas,
role
penulis
satu
ingin
conflict dan physical
Satisfaction melalui
skripsi
yang
sama
lain.
menganalisa
environment dapat
berjudul, “Analisis
Pengaruh Workload, Role Conflict dan Physical Environment terhadap Employee Job
Satisfaction pada CV. Harim Mobilindo.
1.2 Rumusan Masalah
Mempertahankan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sulit dilakukan
perusahaan dalam dunia bisnis yang syarat akan kompetitif seperti sekarang ini.
Diperlukan hal-hal yang dapat menarik minat karyawan untuk bertahan dan
berkomitmen pada perusahaan. Dukungan penuh organisasi dalam mengutamakan
Workload, Role Conflict dan Physical Enviroment dalam ruang lingkup karyawan
perusahaan merupakan faktor-faktor dalam organisasi bisnis yang dianggap mampu
memberikan keunggulan bagi perusahaan untuk bersaing di dalam pengelolaan
sumber daya manusia. Ketiga hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan Employee
Job Saticfaction para karyawan.
13
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, Penulis hendak
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh workload terhadap employee job satisfaction di
CV. Harim Mobilindo secara parsial?
2. Seberapa besar pengaruh role conflict terhadap employee job satisfaction
di CV. Harim Mobilindo secara parsial?
3. Seberapa besar pengaruh physical environment terhadap employee job
satisfaction di CV. Harim Mobilindo secara parsial?
4. Seberapa besar pengaruh workload, role conflict dan physical enironment
terhadap employee job satisfaction di CV. Harim Mobilindo secara
simultan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari peneitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh workload terhadap employee job
satisfaction di CV. Harim Mobilindo secara parsial.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh role conflict terhadap employee
job satisfaction di CV. Harim Mobilindo secara parsial.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh physical environment terhadap
employee job satisfaction di CV. Harim Mobilindo secara parsial.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh workload, role conflict dan
physical enironment terhadap employee job satisfaction di CV. Harim
Mobilindo secara simultan.
14
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan CV. Harim Mobilindo dan penulis menetapkan
showroom mobil sebagai objek penelitian ini. Responden yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 66 responden. Variabel yang akan penulis teliti yaitu
variabel Workload, Role Conflict dan Physical Environment terhadap Employee Job
Satifaction. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Variabel workload memiliki 2 dimensi yaitu internal dan external.Variabel
Role conflict memiliki 4 dimensi yaitu intra-sender, inter-sender, intra-role conflict
dan inter role conflict. Variabel physical environment memiliki 6 dimensi yaitu
Warna,
Kebersihan,
Pertukaranudara,
Penerangan,
Keamanan
dan
Kebisingan.Variabel employee job satisfaction memiliki 5 dimensi yaitu pay
satisfaction, promotion satisfaction, supervision satisfaction, co-woker satisfaction
dan satisfaction with the work it self.
1.5 Manfaat Penelitian
Bagi Perusahaan:
1. Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh workload terhadap
employee job satisfaction dari karyawan mereka.
2. Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh role conflict
terhadap employee job satisfaction karyawan mereka.
3. Perusahaan
dapat
mengetahui
sejauh
mana
pengaruh
physical
environment terhadap employee job satisfaction karyawan mereka.
4. Perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari perbaikan workload, role
conflict dan physical environment organisasi mereka dan dapat
melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang masih ada.
15
Download