4.2 KEHAMILAN DAN HIPERTENSI-

advertisement
Hipertensi
Dalam
Kehamilan
• Setiap bentuk hipertensi yang
muncul dalam kehamilan.
Hipertensi dalam kehamilan
berarti tekanan darah meninggi
saat hamil. Keadaan ini
biasanya mulai pada trimester
ketiga, atau tiga bulan terakhir
kehamilan. Kadang-kadang
timbul lebih awal, tetapi hal ini
jarang terjadi.
Klasifikasi
Pregnancy Induced Hipertension
(PIH)
Klasifikasi Hipertensi dalam
kehamilan meliputi :
1. Hipertensi tanpa proteinuria
atau edema patologik
Beberapa kepustakaan
menyebutkan sebagai transient
hypertension, peningkatan
tekanan darah selama
kehamilan atau dalam 24 jam
pertama pasca persalinan tanpa
adanya komplikasi lainnya
2. Preeklamsi
Hipertensi disertai proteinuria
dan atau edema patologik
biasanya terjadi setelah
minggu ke-20 (atau lebih
awal pada adanya kasus
penyakit trofoblastik seperti
mola atau hidrops).
Terbagi atas :


Preeklamsi Ringan
Preeklamsi Berat
3. Eklampsia
Hipertensi disertai proteinuria
dan/atau edema patologik dan
konvulsi/kejang dan atau
koma
Pregnancy Aggravated
Hypertension
Hipertensi yang telah ada
diluar kehamilan yang
diperberat dengan adanya
kehamilan
 Superimposed Pre-eclampsia
 Superimposed Eclampsia
Coincidental Hypertension
Hipertensi kronik yang
muncul sekitar masa
kehamilan dan menetap
setelah persalinan
Gejala dan tanda
yang selalu ada












Tekanan Diastolik ≥ 90 mmHg
pada kehamilan < 20 Mg
Tekanan diastolik 90 – 110
mmHg pada kehamilan <20 Mg
Proteinuria < ++
Tekanan diastolik 90 – 110
mmHg (2 pengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan > 20 Mg
Proteinuri Tekanan diastolik 90 – 110
mmHg (2 pengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan > 20 Mg
Proteinuri sampai ++
Tekanan diastolik ≥ 110 mmHg 
pada kehamilan > 20 Mg

Proteinuri ≥+++




Kejang

Tekanan
diastolik≥90mmHg 
pada kehamilan > 20 Mg
Proteinuria ≥ ++
Gejala dan tanda yang
kadang – kadang ada
Diagnosis
Kemungkinan
Hipertensi Kronik
Hipertensi
Kronik
dengan
Superimposed
preeklampsia
ringan
Hipertensi dalam kehamilan
Preeklampsia ringan
Hiperrefleksia
Preeklamspsia berat
Nyeri Kepala (tidak hilang
dengan analgetika biasa)
Penglihatan kabur
Oliguria (<400ml/24 jam)
Nyeri
abdomen
atas
(epigastrium)
Edema paru
Koma
 Eklampsia
Sama seperti preeklamsi
berat
Faktor risiko terhadap hipertensi pada kehamilan
/ pre-eklampsia / eklampsia
Usia
Insidens tinggi pada primigravida
muda, meningkat pada primigravida
tua. Pada wanita hamil berusia
kurang dari 25 tahun insidens > 3
kali lipat
Pada wanita hamil berusia lebih dari
35 tahun, dapat terjadi hipertensi
laten
Paritas
- Angka kejadian tinggi pada
primigravida, muda maupun tua
- Primigravida tua risiko lebih tinggi
untuk preeklamsi berat
Ras / golongan etnik
bias (mungkin ada perbedaan
perlakuan / akses terhadap berbagai
etnikdi banyak negara)
Faktor keturunan
Jika ada riwayat preeklampsia/eklampsia pada ibu/nenek
penderita, faktor Risiko meningkat
sampai +25%
Faktor gen
Diduga adanya suatu sifat resesif
(recessive trait), yang ditentukan
genotip ibu dan janin
Diet / gizi
Tidak ada hubungan bermakna
antara menu / pola diet tertentu
(WHO). Penelitian lain : kekurangan
kalsium berhubungan dengan
angka kejadian yang tinggi. Angka
kejadian juga lebih tinggi pada ibu
hamil yang obese / overweight
Iklim / musim
Di daerah tropis insidens lebih tinggi
Tingkah laku / sosioekonomi
Kebiasaan merokok : insidens
pada ibu perokok lebih rendah,
namun merokok selama hamil
memiliki risiko kematian janin
dan pertumbuhan janin
terhambat yang jauh lebih tinggi.
Hiperplasentosis
Proteinuria dan hipertensi
gravidarum lebih tinggi pada
kehamilan kembar, dizigotik
lebih tinggi daripada
monozigotik
Etiologi
Sampai dengan saat ini etiologi pasti
dari preeklampsia/ eklampsi masih
belum diketahui.
1. Peran Prostasiklin dan
Tromboksan
2. Peran Faktor Imunologis.
3. Peran Faktor Genetik/Familial.
4. Invasi trophoblas abnormal
5. Maladaptasi maternal terhadap
perubahan kardiovaskular dan
peradangan dari kehamilan normal
6. Faktor nutrisi.
Tatalaksana
• Pengurangan stres
• Penilaian keadaan ibu dan janin
• Terapi tekanan darah bila diastolik >
110 mmHg
• Terapi mual dan muntah
• Terapi nyeri epigastrik
• Pertimbangkan profilaksis kejang
• Pertimbangkan waktu/cara
persalinan
•
Pengurangan Stres
• komponen TD ibu adalah adrenergik
• minimalkan rasa tidak nyaman ibu
• beberapa komponen
• ruangan tenang, tidak terlalu terang,
terisolasi
• protokol tatalaksana terencana dengan
baik
• penjelasan rencana dengan jelas pada
pasien/keluarga
• minimalkan rangsangan
• pendekatan tim yang konsisten dan
meyakinkan bidan/perawat,
obstetri, anestesi, hematolog, dr. Anak
•
Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
• Tekanan Darah
• penilaian derajat keparahan
• konsistensi dalam pengukuran
• hubungan TD tinggi dengan CVA bukan
kejang
• Sistem Saraf Pusat
•
•
•
•
keberadaan dan keparahan sakit kepala
gangguan penglihatan –buta kortikal, kabur
tremor, iritabilitas, hiperrefleksi, somnolen
mual dan muntah
• Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
• Hematologi
• edema
• perdarahan, petekiae
• Hepatik
• nyeri kuadran kanan atas dan
epigastrik
• mual dan muntah
• Ginjal
• output dan warna urin
• Penilaian Keadaan Ibu –
Laboratorium
• Hematologi
• hemoglobin, platelet, apusan darah :burr
cell
• PTT, INR, fibrinogen, FDP
• LDH, asam urat, bilirubin
• Hepatik
• SGPT-SGOT, LDH
• (glukosa, amonia terhadap R/O AFLP)
• Ginjal
• proteinuria
• kreatinin, urea, asam urat
•
Penilaian Keadaan Janin
• Gerakan janin
• Penilaian denyut jantung janin
• Ultrasonografi untuk
perkembangan
• Profil biofisik
• Indeks cairan amnion
• Pemeriksaan Doppler arus darah :
tali pusat, a.cerebri media
•
Terapi
• Mual dan Muntah
• antiemetik pilihan
• Nyeri subhepatik -Epigastrik
• morfin 2-4 mg IV
• antasid
• Minimalkan palpasi
•
Kapan Persalinan Dilakukan
• 37 minggu dengan hipertensi
gestasional
• 34 minggu dengan hipertensi
gestasional berat
• <34 minggu dengan:
• TD diastolik yang sulit dikontrol
• bukti lab adanya keterlibatan multiorgan yang memburuk
• dugaan gawat janin
• kejang tidak terkontrol
• Gejala tidak responsif terhadap
terapi yang sesuai
•
Persalinan- Pengobatan
• Persalinan disaat tepat
meminimalkan morbiditas ibu dan
morbiditas serta mortalitas neonatal,
mis :35 minggu
• mengoptimalkan status ibu sebelum
intervensi persalinan
• Tunda persalinan untuk
mendapatkan maturitas janin dan
lakukan rujukan hanya jika kondisi
ibu dan janin memungkinkan
• Hipertensi gestasional merupakan
penyakit progresif, manajemen
konservatif potensial berbahaya bila
ada penyakit yang berat atau
dugaan gawat janin
•
Tatalaksana Peri- dan
Postpartum
• jangan turunkan TD terlalu
rendah karena berisiko gawat
janin
• jangan berikan cairan berlebih 1500-2000 ml/h
• analgesi epidural lebih dipilih bila
tidak ada koagulopati atau jumlah
platelet yang rendah
• pendekatan multispesialisasi
• post-partum pasien harus
dimonitor
PREEKLAMPSIA
DAN
EKLAMPSIA
Preeklampsia  akibat kehamilan
berakhir terminasi kehamilan.
Patofisiologi : sernakin jelas
Etio : belum jelas
Preeklampsia dibagi : ringan & berat
+ kejang  eklampsia.
Kehamilan lebih dari 20 minggu :
tekanan darah > 140/90
proteinuria lebih dari 0.3 g/L,
diagnosis preeklampsia
Diagnosis pre-eklampsia
ditegakkan berdasarkan :
•
•
•
•
•
•
Peningkatan tekanan darah yang lebih besar atau
sama dengan 140/90 mmHg
atau peningkatan tekanan sistolik > 30 mmHg
atau diastolik > 15 mmHg
atau peningkatan mean arterial pressure >20
mmHg, atau MAP > 105 mmHg
Proteinuria signifikan, 300 mg/24 jam atau > 1
g/ml
Diukur pada dua kali pemeriksaan dengan jarak
waktu 6 jam
Edema umum atau peningkatan berat badan
berlebihan
Kriteria Diagnostik
Preeklampsia Berat
•
•
•
•
•
•
•
•
Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau
diastolik > 110 mmHg.
Proteinuria = 5 atau (3+) pada tes celup strip.
Oliguria, diuresis < 400 ml dalam 24 jam
Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan
Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
abdomen atau ada ikterus
Edema paru atau sianosis
Trombositopenia
Pertumbuhan janin yang terhambat
faktor predisposisi:
hipertensi esensial/kronik
diabetes
penyakit ginjal
gemelli
SLE
riwayat keluarga hipertensi
bekerja fisik lama
Konsep disfungsi endotel:
• kerusakan endotel ginjalproteinuria
• Kegagalan a. spiralis berdilatasi 
peningkatan tromboxan dan penurunan
prostasiklin.
• Hipertensi : gejala awal dari disfungsi
endotel.
• Sistem imun bereaksi merupakan akibat:
berupa systemic inflammatory response
syndrome pada keadaan yang berat.
• Akibat dari agregasi trombosit akan terjadi
deposit fibrin yang luas atau KID.
• Hipertensi kronik jika telah ditemukan
sebelum kehamilan 20 minggu
• Bila timbul komplikasi proteinuria progresif
 superimposed Preeklampsia
PREEKLAMPSIA RINGAN
 Tekanan sistolik > 30 atau 140 mmHg
 Diastolik meningkat 15 atau menjadi
90 mmHg
Pengambilan tensi haruslah baku
 Berat badan meningkat dengan
2 kg / minggu
 Protein urin : > 2+.
PREEKLAMPSIA BERAT
diastolik > 110 dan atau diastolik > 160 mmHg.
proteinuria > 3 g/hari
hiperrefleksia
oliguria < 400 m/hari
trombosit < 100.000/mm3
kadar enzim hati abnormal
gangguan visual/buta kortikal dan nyeri kepala hebat
nyeri eipgastrik dan subhepatik menetap
edema paru
sianosis
pertumbuhan janin terhambat
Sindrom HELLP : komplikasi
multiorgan
• Hemolisis
petekie, ekimosis, hematuria
laboratorik : Burr cells pada
apusan darah tepi.
• Elevated liver enzymes
Dengan meningkatnya SGOT,
SGPT (>70 iu) dan LDH (>600 iu)
• Low Platelets
Jumah trombosit < 100.000/mm3
EKLAMPSIA
• Bila terdapat kejang pada
pasien hipertensi dalam
kehamilan, maka diagnosis
kerja utama ialah eklampsia.
• Dengan adanya data
proteinuria dan kelainan
seperti pada preeklampsia
berat maka kita yakin akan
hal ini, meskipun 20%
mungkin tensi tidak terlalu
tinggi.
PENANGANAN
PREKLAMPSIA RINGAN
• Banyak istirahat
• Pemeriksaan antenatal lebih
cepat dari jadwal
• Disamping itu juga diingatkan
kepada pasien bila timbul
keluhan subyektif agar segera
kembali untuk diperiksa.
• PENANGANAN PREEKLAMPSIA
BERAT
• Penanganan medik
• Tidak merawat di kamar gelap
• Obat antihipertensi.
Nifedipin 3 x 10 mg
• Obat anti kejang
Magnesium sulfat  intravena atau
intra-muskuler. Dosis awal : 4 gram
perlahan-lahan
 Dosis maintenance 4 gram per
jam
Kombinasi magnesium sulfat dan
nifedipin  hipotensi.
• Diuretik
Diuretik  bila terdapat edema
pulmonum.
Penanganan obstetrik.
Beberapa pertanyaan yang perlu
dijawab:
• kapan janin harus dilahirkan
• apakah persalinan pervaginam atau
dengan seksio
• Bila pervaginam apakah boleh
partus spontan atau dengan
bantuan cunam/ekstraktor vakum
• Bila dilakukan seksio jenis anestesi
mana yang sebaiknya dipakai
KESIMPULAN
• Preeklampsia merupakan penyakit
yang relatif banyak dengan risiko
pada ibu dan bayi serius pada
tingkat berat. Penyakit selesai
dengan terminasi secara tepat.
• Dalam jangka panjang bayi baru
lahir yang menderita PJT
mempunyai risiko sakit bahkan
kematian, sehingga memerlukan
konseling dan upaya pencegahan.
Terima Kasih
Be a good midwife...
Download