BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S esuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. AA > 85 – 100 Memuaskan 2. A > 75 – 85 Sangat Baik 3. B > 65 – 75 Baik 4. CC > 50 – 65 Cukup Baik 5. C > 30 – 50 Agak Kurang 6. D 0 – 30 Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 20 mengenai sebab – sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Secara umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010 2015 . Telah ditetapkan 4 sasaran dengan 6 indikator sasaran, dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator Sasaran 4 terdiri dari 2 indikator, Secara terinci capaian sasaran terlihat seperti pada tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2013. 3.1 Evaluasi Kinerja Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung terhadap hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran. Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal – hal yang mendukung keberhasilan sekaligus hal – hal yang menghambat sehingga menimbulkan kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah – langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah semakin baik pada masa – masa yang akan datang. Secara rinci prosentase pencapaian indikator sasaran pada Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 21 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2013 No. 1 2 1. Semakin lancarnya transportasi 2 3. 4. 3.2 Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan. Meningkatnya pelayanan umum di bidang Perhubungan. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif. Indikator Target 3 Realisasi Capaian kinerja % 6 4 5 - Jumlah Daerah Rawan Kemacetan 22 Lokasi 19 Lokasi 113,64 - Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) - Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light 0,78 0,62 121 66,66 66,67 100,02 - Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan - Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 17.321 unit 17.655 unit 101,9 132.000 orang 218.729 orang 166 - Jumlah SKPD yang online 30 SKPD 31 SKPD 103,33 Analisis Pencapaian Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Badung Tahun 2013 berdasarkan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi pembuat keputusan, agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah. Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran. Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh Bupati Badung berupa Dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Badung, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 22 Daerah tentang prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2013 serta dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara umum Pemerintah Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masingmasing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1, Semakin lancarnya transportasi Tahun 2011 No Indikator Sasaran Satua n Targe Realisas t i Capaia n Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Targe Realisa t si Capaia n Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Targe Rea t lisa Capaian Kinerja Tahun 2013 si 1 2 1 - Jumlah 3 Lokasi 4 29 5 29 6 100% 7 27 8 28 Daerah 9 96,42 10 22 11 19 12 113,64 % % Rawan Kemacetan 2 - Tingkat - 0,83 0,85 97,64 kepadatan 0,80 0,81 98,76 0,78 % 0,6 121% 2 lalu lintas (V/C Ratio) Transportasi memegang peranan penting dalam sektor perekonomian dan pembangunan pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan sistem transportasi yang aman,tertib dan lancar. Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan serta pengelolaannya. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 23 Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor (car ownership) di Kabupaten Badung yang semakin meningkat setiap tahunnya serta perkembangan mobilitas penduduk antar kota dikenal sebagai kawasan SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah sangat tinggi yang tentunya mempengaruhi pengelolaan transportasi di Kabupaten Badung. Saat ini tingkat kemacetan di Kabupaten Badung terutama dibeberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Badung tingkat kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi sehingga banyak menyumbangkan kemacetan pada ruas jalan lainnya. Didalam pencapaian sasaran 1 telah ditetapkan 2 (dua) indikator yaitu : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan dan Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) yang didukung oleh 2 (dua) program dan 17 kegiatan, antara lain : 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan 14 kegiatan pendukung , yaitu ; Pengecatan canstin di Kabupaten Badung, Pemeliharaan marka jalan, Pengadaan dan pemasangan rambu – rambu lalu lintas di Kabupaten Badung, Pengadaan Cermin Tikungan di Kabupaten Badung, Monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran di Kabupaten Badung, Pengadaan fasilitas keselamatan lalu lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas jalan di Kabupaten Badung, Rehabilitasi/pemeliharaan lampu penerangan jalan di Kabupaten Badung, Pemeliharaan rambu lalu lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan (guardrail) di Kabupaten Badung, Penyusunan DED Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas jalan di Kabupaten Badung, Penyusunan DED Pembangunan ATCS (Area Traffic Control System), Operasional UPT LLA Kawasan Kuta, Pengadaan dan pemasangan rambu dan marka Zona Selamat Sekolah di Kabupaten Badung. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 24 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ; dengan 2 kegiatan pendukung, yaitu ; Penyusunan kinerja jaringan jalan di Kabupaten Badung, Pengadaan jasa layanan trayek pengumpan Trans Sarbagita Secara terinci capaian masing –masing indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Suatu daerah dikatakan rawan kemacetan apabila pada daerah tersebut terjadi peningkatan arus lalu lintas yang menimbulkan adanya tundaan yang menghambat perjalanan. Tundaan yang cukup tinggi menimbulkan kejadian kendaraan berhenti dan bergerak pelan serta mulai terjadi kemacetan. Hambatan pergerakan disepanjang jalan antara lain diakibatkan volume kendaraan melampaui kapasitas jalan, manuver keluar – masuk kendaraan dari tempat aktivitas, manuver parkir di badan jalan, dan banyaknya pejalan kaki yang menyeberang telah menyebabkan relatif lambatnya kecepatan perjalanan. Pada umumnya permasalahan transportasi yang pada akhirnya mengakibatkan munculnya Daerah Rawan Kemacetan (DRK) yang terdapat di Kabupaten Badung saat ini diakibatkan oleh beberapa hal yaitu rata – rata pertumbuhan jalan di Kabupaten Badung dari tahun 2011 s/d 2013 sebesar 3,97% tidak sebanding dengan rata - rata pertumbuhan kendaraan di Kabupaten Badung dari tahun 2011 s/d 2013 sebesar 14,33% , perparkiran di badan jalan (on street parking), tingginya angka pelanggaran lalu lintas, kurangnya jumlah personil yang terlatih yang ditempatkan pada lokasi rawan kemacetan yang terjadi pada jam – jam yang hampir bersamaan. Faktor lain yang diduga ikut memberi andil terhadap permasalahan transportasi tersebut adalah tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 25 kabupaten, sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dengan cepat. Untuk masyarakat dengan mengalihkan kebutuhan masyarakat dari angkutan pribadi menjadi angkutan itu perlu mengubah paradigma masal dengan harapan dengan adanya angkutan umum penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Penggunaan kendaraan pribadi merupakan penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas. Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi awal jumlah daerah rawan Kemacetan di Kabupaten Badung sebanyak 31 Lokasi Daerah Rawan Kemacetan, yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten Badung namun dalam rencana 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung merencanakan jumlah daerah rawan kemacetan tersisa menjadi 14 lokasi Daerah Rawan Kemacetan. Jadi lokasi rawan kemacetan yang ingin diturunkan dalam 5 tahun sebanyak 17 lokasi dan sisanya 14 lokasi akan direalisasikan pada perencanaan 5 tahun berikutnya. Dari 31 Daerah Rawan Kemacetan di Kabuaten Badung sebagian besar terjadi di wilayah karakteristik Badung Selatan pengembangan wilayahnya ini disebabkan karena berorientasi pada sektor kepariwisataan. Bagian Selatan didominasi oleh menjamurnya hotel, pusat bisnis, perdagangan dan rekreasi yang berimplikasi pada tingginya pergerakan orang maupun barang (lalulintas) saat ini dan dalam jangka panjang telah menjadi kontributor utama permasalahan transportasi di Kabupaten Badung, peningkatan arus lalulintas yang pesat ini tidak berimbang dengan peningkatan kapasitas jaringan, sehingga mulai dirasakan pengguna jalan (masyarakat) adanya penurunan efisiensi jaringan (dalam bentuk kemacetan dan tundaan perjalanan). Berbeda dengan Badung Utara yang lebih dominan berkarakteristik pertanian. Dengan demikian Traffic Generation di bagian utara jauh lebih kecil dari bagian Selatan. Oleh karenanya kebutuhan penyediaan prasarana jalan di bagian utara jauh lebih kecil dari bagian Selatan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 26 Tabel 3.3 menunjukkan jumlah lokasi daerah rawan kemacetan di Kabupaten Badung. Tahun 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menargetkan jumlah lokasi rawan kemacetan yang tersisa sebanyak 22 lokasi atau lokasi kemacetan yang diturunkan sebanyak 4 lokasi. Dari 22 lokasi rawan kemacetan yang ditargetkan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 telah berhasil menurunkan menjadi 19 lokasi kemacetan yang tersisa dengan realisasi 9 lokasi rawan kemacetan yang berhasil diturunkan dengan capaian kinerjanya sebesar 113,64% . Tabel 3.3 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan No Daerah Rawan Kemacetan 2011 2012 2013 2015 Kondisi Awal Target Realis asi Targ et Realisa si Target Realisasi Target akhir 31 29 29 27 28 22 19 14 x x x x x x 1 Kecamatan Kuta Perempatan Temacun , Kec. Kuta 2 Jalan Legian , Kec. Kuta 3 Hard Rock , Kec. Kuta 4 Bemo Corner , Kec. Kuta 5 Pantai Kuta , Kec. Kuta 6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta 7 Dewa Ruci , Kec. Kuta 8 Selatan Bose , Kec. Kuta 9 Krisna Tuban , Kec. Kuta 10 Joger , Kec. Kuta 11 Kuta squer, Kec. Kuta x x 12 x x 14 Centro , Kec. Kuta Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar , Kec. Kuta Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x 15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta 16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk 17 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan Kecamatan Kuta Utara x x 18 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec. Kuta Utara Pertigaan Camat kuta Utara Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu , Kec. Kuta Utara LP Kerobokan , Kec. Kuta Utara 13 19 20 21 22 x x LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 x x 27 No Daerah Rawan Kemacetan 2011 2012 2013 2015 Kondisi Awal Target Realis asi Targ et Realisa si Target Realisasi Target akhir 31 29 29 27 28 22 19 14 x x x x x x x x x x x x x x Kecamat Kuta Selatan 23 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan 24 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan 25 28 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta Selatan Kecamatan Mengwi Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi Pasar Beringkit , Kec. Mengwi 29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi 30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi 31 Kecamatan Abiansemal Pertigaan Pasar Mambal , Kec. Abiansemal 26 27 x - Kecamatan Petang Jumlah 2 x - - - 3 - 12 ( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan terealisasi sesuai target) Penurunan tingkat kemacetan sangat tergantung pada kebijakan serta pelaksanaan tupoksi instansi lainnya untuk mengimbangi pertumbuhan volume lalu lintas seperti ketersediaan prasarana jalan dan trotoar serta tata guna lahan. Begitu pula keberhasilan turunnya jumlah daerah rawan kemacetan di kabupaten Badung khususnya di wilayah Badung Selatan tidak lepas dari dibangunnya underpass untuk mengurai kemacetan di Simpang Dewa Ruci dan Jalan Diatas Perairan (JDP) Bali Mandara, disamping upaya – upaya yang dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung seperti membuat suatu terobosan inovatif dalam mengantisipasi kemacetan di wilayah Badung Selatan dengan pembentukan UPT LLA Badung Selatan sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dalam rangka penjagaan, pengaturan dan pengendalian lalu lintas angkutan di wilayah Badung Selatan. Langkah – langkah lainnya yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika untuk menurunkan lokasi lokasi kemacetan pada ruas –ruas jalan atau persimpangan yang ada di LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 28 Kabupaten Badung dengan adanya kegiatan – kegiatan yang mendukung Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan serta Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu ; - Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas perlengkapan jalan sesuai kebutuhan berdasarkan hasi kajian atau fasibility study. - Menekan angka pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan disiplin para pengguna jalan dengan pemasangan fasilitas lalu lintas dan penempatan petugas lalu lintas yang terlatih. - Pemasangan rambu larangan parkir disisi kiri/kanan jalan. - Meningkatkan fungsi warning Light menjadi traffic Light - Pada simpang yang terlalu dekat dengan simpang berikutnya dilakukan perubahan arus kendaraan. - Tersedianya Pengumpan jasa Trans layanan angkutan Sarbagita, tahun umum 2013 melalui Trayek Kabupaten Badung menyediakan 14 unit kendaraan pengumpan pada Trayek Trans Sarbagita untuk melayani 2 trayek yaitu Trayek GWK – Tanjung Benoa dan Taryek Kelan - Uluwatu yang jumlah penumpangnya dibandingkan tahun 2012 mengalami peningkatan diatas 100% . Setelah dilakukan analisis capaian kinerja pada indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan (DRK) dapat disampaikan capaian kinerja indikator jumlah Daerah Rawan Kemacetan tahun 2013 capaian kinerjanya 113,64 % dibandingkan dengan tahun 2012 capaian kinerjanya 96,42% atau meningkat sebesar 17,22% yang artinya memuaskan. Perkembangan capaian kinerja penurunan jumlah daerah rawan kemacetan periode tahun 2011 sampai dengan 2012 menunjukkan trend penurunan, namun tahun 2013 capaian kinerjanya menunjukkan peningkatan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 29 Grafik 3.1 Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung Tahun 2011 – 2013 35 30 25 20 15 Target Realisasi 10 5 0 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Namun saat ini tetap diupayakan terobosan – terobosan guna mengatasi kemacetan pada lokasi – lokasi rawan kemacetan di wilayah Kabupaten Badung, salah satu inovasi yang akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan tahun 2014, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dengan dibangunnya ATCS ( Area Traffic Control System ). Ditingkat Provinsi belum bisa kami bandingkan karena ketidak samaan pada indikator namun kami bandingkan ditingkat nasional dengan daerah lainnya seperti Kota Sukabumi, tahun 2013 terdapat 26 Lokasi Rawan Kemacetan yang ditargetkan akan tetapi realisasinya masih 0 (belum ada realisasi). Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 30 Tabel 3.4 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 ; Indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 1. Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Lokasi 19 Berdasarkan tabel diatas realisasi Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosentase Capaian Kinerja 14 64,29% akumulasi daerah rawan kemacetan yang tersisa s/d tahun 2013 sebanyak 19 lokasi atau jumlah lokasi kemacetan yang berhasil diturunkan sebanyak 12 lokasi dari 9 lokasi yang ditargetkan sehingga diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan yang cukup baik. Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Kabupaten Badung secara kewilayahan tidak bisa dilepaskan dari wilayah yang secara geografis maupun demografis SARBAGITA dan saling mempengaruhi yaitu (Denpasar, Badung, Gianyar Tabanan). Dilihat dari struktur jaringan jalan di Kabupaten Badung dalam perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling menghubungkan Kabupaten Badung menuju /dari Denpasar, Gianyar dan Tabanan menunjukkan peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 31 tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas. Kepadatan lalu lintas merupakan ratio perbandingan antara Volume Kedaraan dengan kapasitas Jalan (V/C Ratio) yang merupakan salah satu parameter yang dipergunakan untuk mengukur kwalitas palayanan dari ruas jalan atau level of service (LOS) suatu ruas jalan dapat juga digunakan sebagai indikator tingkat kemacetan jalan dengan formula; Rata – rata VCR pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas jalan. Yang dimaksud dengan volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik lokasi yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan tertentu, kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat melalui satu titik lokasi yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan tertentu. Untuk menentukan kwalitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut berikut : Karakteristik Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan A B C D E F Karakteristik – karakteristik Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar. Batas lingkup V/C 0,00-0,20 0,21-0,44 0,45-0,74 0,75-0,84 0,85-1,00 >1,00 Tingkat kepadatan lalulintas (V/C Ratio) dan kecepatan lalulintas merupakan parameter dalam mengukur kwalitas pelayanan dari ruas jalan, dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 32 Gambar 3.2 Tingkat pelayanan A Kecepatan Rata-rata Tingkat pelayanan B Tingkat pelayanan C Tingkat pelayanan D Tingkat pelayanan E nF layana e p t a k Ting 0 Rasio volume/kuwantitas 1.0 Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun 2013 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 atau V/C Ratio rata – rata ruas jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,62 berarti rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan tersebut. Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat disampaikan capaian indikator sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2013 sebesar 121% dibandingkan tahun 2012 menghasilkan capaian kinerja 98,76% atau capaian kinerjanya meningkat sebesar 22,24% . Perkembangan capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio ) periode tahun 2011 sampai dengan 2013 menunjukkan peningkatan yang signifikan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 33 Grafik 3.3 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada ruas jalan di Kabupaten Badung Badung Tahun 2011 – 2013 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 Target 0.3 Realisasi 0.2 0.1 0 Th. 2011 Upaya Dinas Th. 2012 Perhubungan, Th. 2013 Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung didalam menurunkan angka V/C Ratio dengan cara meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui kegiatan – kegiatan dalam Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan kegiatan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran dengan menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan tetap optimal dengan mengurangi hambatan – hambatan samping jalan, pengadaan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL dan menekan volume lalu lintas melalui strategi – strategi TDM. Selain upaya – upaya yang dilakukan diatas keberhasilan menurunkan tingkat V/C Ratio disebabkan dengan adanya pembangunan Jalan Diatas Perairan (JDP) dan pembangunan underpass di wilayah Badung Selatan. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 34 Tabel 3.5 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 : Indikator Tingkat Kepadatan Lalu Lintas ( V/C Ratio ) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan 1. Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja 0,62 0,60 96,67% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkata memuaskan. Sebagai pembanding capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio ) di tingkat Provinsi belum dapat dilakukan karena ketidaksamaan pada indikator namun ditingkat nasional dapat dibandingkan dengan daerah lain dalam hal ini Kabupaten Bandung dengan data tahun 2012, yang menargetkan penurunan V/C ratio tahun 2012 sebesar 0,84 terealisasi 0,345 atau capaian kinerjanya 158,93% sedangkan Kabupaten Badung tahun 2012 realisasi penurunan v/c ratio 0,81 atau capaian kinerjanya 98,76. (Sumber data : Laporan Akuntabilitas Kabupaten Bandung tahun 2012). SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA PRASARANA PERHUBUNGAN Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2011 No 1 1 Indikator Sasaran 2 - Prosentase Satuan 3 Persen Targe Realisa t si 4 60,78 5 60,78 Capaia n Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Targe Realisa t si 6 100 7 62,74 8 62,75 Capaia n Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Targe Realis t asi 9 100,02 10 66,66 11 66,67 Capaia n Kinerja Tahun 2013 12 100,02 persimpangan yang terpasang Traffic Light LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 35 Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana perhubungan memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan dan kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Didalam analisis pencapaian sasaran 2 ditetapkan 1 (satu) indikator yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light yang didukung oleh 1 (satu) program dan 4 (empat) kegiatan antara lain : 1. Pengadaan dan pemasangan traffic light di kawasan Terminal Penumpang Tipe A Mengwi. 2. Pengadaan controller traffic Light di Kabupaten Badung 3. Pengadaan dan pemasangan counter down di Kabupaten Badung 4. Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light di Kabupaten Badung Secara rinci capaian kinerja indikator pada sasaran 2, Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan dapat dijelaskan sebagai berikut : INDIKATOR 3 : PROSENTASE PERSIMPANGAN YANG TERPASANG TRAFFIC LIGHT Persimpangan merupakan simpul pada jaringan jalan dimana jalan – jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing – masing menggunakan kaki ruang persimpangan jalan pada persimpangan secara bersamaan dengan lalu lintas lainnya. Sasaran yang harus dicapai pada pengendalian persimpangan adalah: 1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik konflik. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 36 2. Menjaga agar kapasitas persimpangan operasinya dapat optimal sesuai rencana. 3. Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana, dalam mengarahkan lalu lintas merupakan pertemuan arus lalu lintas yang menggunakan persimpangan. Terdapat 6 (enam) kriteria bahwa suatu persimpangan sudah harus dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah : 1) Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata – rata diatas 750 kendaraan /jam selama 8 jam dalam sehari. 2) Atau bila waktu menunggu / hambatan rata – rata kendaraan di persimpangan telah melampaui 30 detik. 3) Atau persimpangan digunakan oleh rata – rata lebih dari 175 pejalan kaki /jam selama 8 jam dalam sehari. 4) Atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan. 5) Atau merupakan kombinasi dari sebab – sebab yang disebutkan diatas. 6) Atau karena pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu sistem pengendalian lalu lintas terpadu ( area traffic control / ATC) sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas. Kondisi tahun 2010 Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light di Kabupaten Badung sebesar 56,86% atau 29 simpang yang telah terpasang traffic light. Berdasarkan kriteria diatas tahun 2011 s/d 2015 terdapat 51 persimpangan di Kabupaten Badung yang harus dilengkapi alat pemberi isyarat lalu lintas dalam hal ini Traffic Light dan Warning Light. Prosentase Persimpangan yang terpasang Traffic Light tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light sebesar 66,67 % terjadi peningkatan prosentase persimpang yang terpasang traffic light meningkat sebesar 3,92 % sehingga secara keseluruhan dari tahun 2011 s/d 2013 Simpang yang terpasang traffic LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 37 light di Kabupaten Badung meningkat sebanyak 2 simpang dengan lokasi Simpang 3 terminal sisi barat yang merupakan pemasangan traffic light dan Simpang 4 Angantaka yang merupakan peningkatan status dari Warning Light menjadi traffic Light. Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2011 s/d tahun 2013 seperti dalam tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.7 Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light 2011 Data Capaian 60,78% 2012 2013 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target 62,74% 62,75% 66,66% 66,67% 78,43% Kecamatan Kuta 1 Simpang dewa ruci X X X X X 2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X 3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X 4 Simpang 4 Silitiga X X X X X 5 Simpang 3 Tuban X X X X X 6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X 7 Simpang 4 Kalianget X X X X X 8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X 9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X 10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X 11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X 12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X 13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X 14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta 15 Simpang 3 Oberoi X X X X X 16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X 17 Simpang Sunset Barat 18 Simpang Arjuna Seminyak 19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja Kecamatan Kuta Utara 20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X 21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X 22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X 23 Simpang 3 Camat Kuta Utara 24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X 25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 38 No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light 26 Simpang 3 Canggu 27 Simpang 3 Bangsal 2011 Data Capaian 2012 2013 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target Kecamatan Kuta Selatan 28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X 29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X 30 Simpang 4 Unud X X X X X 31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X 32 Simpang 3 Kediri X X X X X 33 Simpang 4 Pecatu Kecamatan Mengwi 34 Simpang 4 lukluk X X X X X 35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X 36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X 37 Simpang 3 kapal X X X X X 38 Pasar Sempidi X X X X X 39 Simpang 3 Pasar Beringkit 40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X 41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X x 42 Simpang 4 Penarungan 43 Simpang 3 Den Kayu 44 Simpang 3 Terminal sisi barat X x 45 Simpang 3 Munggu 46 Simpang 3 Sempidi X X Kecamatan Abiansemal 47 Simpang 4 Angantaka 48 Simpang 3 Sedang 49 Simpang 3 Darmasaba 50 Simpang 3 Abiansemal 51 Simpang 3 Mambal Jumlah 31 32 34 ( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan terealisasi sesuai target.) Dari tabel 3.7 diatas dapat disampaikan prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light tahun 2013 dari 51 simpang yang dipandang perlu untuk dipasang traffic light 66,67% atau 34 simpang yang terpasang traffic light. Capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100,02% yang berarati kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 39 Badung memuaskan. Pencapaian ini disebabkan karena kegiatan pemasangan traffic light di 2 lokasi telah berjalan 100%. Perkembangan pemasangan traffic light pada persimpang – persimpangan yang ditargetkan terpasang traffic light dalam 3 tahun ( tahun 2011 s/d tahun 2013 ) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Grafik 3.4 Perkembangan Pemasangan Traffic Light pada persimpangan di Kabupaten Badung Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. 68 67 66 65 64 63 Target 62 Realisasi 61 60 59 58 57 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Pada indikator Prosentase Persimpangan yang terpasang Traffic Light baik ditingkat Provinsi maupun Nasional belum bisa kami jadikan pembanding karena ketidaksamaan pada indikator namun berdasarkan data pada Dinas Perhubungan Kota Denpasar prosentase Traffic Light yang terpasang dari 441 persimpangan sebesar 14,29% atau 65 unit Traffic Light dibandingkan dengan Kabupaten Badung dari 51 simpang 66,67% telah terpasang Traffic Light. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 40 Tabel 3.8 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 2 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja 1. Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja Persen 66,67 78,43 85,01% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan sebesar 85,01% yang interprestasinya bermakna memuaskan. SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI PERHUBUNGAN. BIDANG Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2011 No 1 1. Indikator Sasaran 2 Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan Satu an 3 unit Target Realis asi 4 14.531 5 13.232 Capai an Kiner ja Tahu n 2011 6 91% Tahun 2012 Target Realisa si Capaian Tahun 2013 Kinerja Realis Tahun Target asi 2011 7 15.747 8 15.878 9 100,83% 10 17.321 11 17.655 Capaia n Kinerja Tahun 2013 12 101,9% Kendaraan yang dimaksud diatas adalah mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor. Adapun jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan komponen yang diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda, LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 41 ban, sistem penerangan, alat perlengkapan (rem, lampu), emisi gas buang, nomor mesin, nomor sasis. Indikator Jumlah armada yang beroperasi dalam keadaan laik didukung oleh 2 (dua) program dan 2 (dua) kegiatan yaitu 1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan - kegiatan uji kelayakan sarana transportasi. 2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan - kegiatan pengadaan sarana uji kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan merupakan indikator sasaran yang capaian kinerjanya secara rinci dijelaskan sebagai berikut : Indikator 4 : Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan Kendaraan transportasi penting darat dalam adalah yang merupakan memegang pemindahan alat peranan barang dan pemindahan orang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam hal ini kendaraan yang dimaksud adalah kendaraan transportasi umum seperti mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang. Pemerintah Kabupaten Badung memberikan pelayanan melalui Informatika Kabupaten Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Badung dengan kendaraan bermotor untuk mengetahui melaksanakan pengujian kelaikan pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dengan diakibatkan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang kerusakan teknis pada kendaraan tersebut. Selain itu diharapkan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan oleh polusi udara dari gas buang kendaraan tersebut. Kondisi awal tahun 2010 jumlah kendaraan yang lulus uji baik sebanyak 11.256 unit. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 42 Kabupaten Badung menargetkan tahun 2015 jumlah kendaraan yang lulus uji baik sebanyak 20.958 unit. Tahun 2013 realisasi Jumlah kendaraan yang lulus uji mencapai 17.655 unit dari 17.321 yang ditargetkan tahun 2013 dengan capaian kinerja sebesar 101,9%. Dibandingkan dengan tahun 2012 Jumlah kendaraan lulus uji sebesar 15.878 unit dengan capaian kinerja sebesar 100,83 % . Grafik 3.5 Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan di Kabupaten Badung tahun Tahun 2011 – 2013 20000 18000 16000 14000 12000 10000 Target 8000 Realisasi 6000 4000 2000 0 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Peningkatan capaian kinerja ini dikarenakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung berusaha memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang ingin melakukan pengujian kendaraan bermotor baik uji pertama maupun uji berkala kendaraan bermotor melalui program – program dan kegiatan yang telah ditetapkan, dengan melaksanakan perawatan sarana dan prasarana pengujian kendaraan bermotor khususnya peralatan mekanis yang berada di dalam Gedung Pengujian Kendaraan Barmotor, menyiapkan bahan pengendalian kelayakan sarana uji termasuk pemantauan analisis dan penilaian terhadap pengoperasian sarana uji kendaraan bermotor serta memberikan bimbingan pada pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor. Tahun 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung melakukan renovasi pada gedung pengujian kendaraan bermotor LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 43 dan ruang tunggu pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang juga merupakan bagian dari pelayanan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat yang melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Untuk meningkatkan capaian kinerjanya Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dinas Perhubungan, Badung tahun 2014 akan melakukan inovasi baru berupa kegiatan Sistem Informasi Manajemen Pengujian Kendaraan Bermotor. Dengan demikian diharapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung melalui Bidang Teknik Pengujian dan Perawatan Kendaraan dapat memberikan kepuasan yang akan melakukan wajib uji kendaraan kepada masyarakat mengingat pentingnya kendaraan /armada beroperasi dalam keadaan laik jalan. Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat diketahui indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 101,9% . Apabila di bandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 yang capaian targetnya 100,83% terjadi peningkatan sebesar 1,07% atau jumlah kendaraan yang laik jalan di Kabupaten Badung meningkat sebanyak 334 kendaraan. Gambar 3.6 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 44 Bila dibandingkan dengan Kota Denpasar, jumlah kendaraan yang lulus uji di Kota Denpasar tahun 2013 sebesar 22.131 unit dari jumlah wajib uji kendaraan sebesar 44.427 unit ( 99,63 % )sedangkan di Kabupaten Badung jumlah kendaraan yang lulus uji tahun 2013 sebesar 17.655 unit dari jumlah wajib uji kendaraan sebesar 35.309 unit (100% ), pembanding tersebut tidak berdasarkan indikator tetapi berdasarkan data pada Dinas Perhubungan Kota Denpasar, karena ketidaksamaan indikator pada Dinas Perhubungan baik di tingkat Provinsi maupun ditingkat Nasional. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra adalah sebagai berikut : Tabel 3.10 Realisasi Akumulasi Pencapaian sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d th. 2013 1. Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan unit 17.655 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD th.2015 Prosetase Capaian Kinerja 20.958 84,24% Berdasarkan tabel 3.13 diatas dapat disampaikan bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 mencapai target sebesar 84,24% yang bermakna memuaskan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 45 Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara Efektif. Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2011 No Indikator Sasaran Satua n 1 1. 2 Jumlah pengunjun g website Kabupaten Badung 3 orang 2 Jumlah SKPD yang online SKPD i Capai an Kinerj a Tahu n 2011 4 80.000 5 127.626 6 159% 7 7 100% Target Realisas Tahun 2012 i Capai an Kinerj a Tahu n 2012 7 120.000 8 207.627 9 173% 30 30 100% Target Realisas Tahun 2013 i Capaian Kinerja Tahun 2013 10 132.000 9 218.729 10 166% 30 31 Target Realisas 103,33% Sasaran 4 mengenai meningkatnya pemanfaatan teknologi secara efektif untuk mencapai pemerintahan Kabupaten Badung berbasis E – Government. Indikator yang mendukung sasaran tersebut adalah indikator jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah SKPD yang online. Indikator diatas didukung oleh 1 (satu) program dan 7 (tujuh) kegiatan yaitu : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu : 1. Pemeliharaan Web Kabupaten Badung. 2. Pemeliharaan tower jaringan intranet/internet di Kabupaten Badung. 3. Pendayagunaan Sistem Informasi di lingkungan Pemerintah Informasi Pemerintah Kabupaten Badung. 4. Penyusunan Rencana Detail Sistem Kabupaten Badung. 5. Pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet/internet di Kabupaten Badung 6. Pembangunan Sistem Informasi Pemerintah Kabupaten Badung LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 46 7. Pembangunan infrastruktur Hotspot di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Secara rinci capaian dari masing – masing indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kabupaten Badung E – Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik atau suatu penataan system manajemen dan proses kerja mengoptimalkan pemanfaatan di lingkungan teknologi pemerintah informasi dan dengan komunikasi. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten www.badungkab.go.id Badung membuat situs website merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, program – program layanan yang pemerintah dapat menyampaikan dapat menunjang pembangunan perekonomian masyarakat serta program – program pemerintah yang terkait dengan pelayanan umum lainnya.Selain itu memberikan kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak untuk mengakses kebijakan dan program – program pemerintah dengan cepat dan akurat tanpa harus meninggalkan rumah atau tempatnya bekerja. Pada awalnya tahun 2011 ketertarikan masyarakat utuk mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127. 676 pengunjung. Berdasarkan tabel 3.12 tersebut diatas terlihat bahwa antusias masyarakat untuk mengakses website Kabupaten Badung cukup tinggi LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 47 dilihat dari jumlah pengunjung website tahun 2013 sebesar 218.729 orang dibandingkan tahun 2012 sebesar 207.627 orang. Indikator sasaran jumlah pengunjung website Kabupaten Badung tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 166% . Apabila dibandingkan antara tahun 2012 dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7%. Hal ini disebabkan karena antusias masyarakat untuk mengunjungi website sangat dipengaruhi oleh adanya penerimaan CPNS tahun 2013. Upaya – upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi Kabupaten Badung untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke website Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan, Komunikasi Kabupaten Badung melakukan beberapa hal seperti up date berita, mengubah tampilan / up date lay out, perawatan dari virus dan serangan. Sampai dengan tahun 2013 pengunjung website Kabupaten Badung semakin mengalami peningkatan yang positif. Jika dibandingkan dengan Kota Denpasar tahun 2013, jumlah pengunjung website Pemerintah Kota Denpasar mencapai 209.126 orang (Sumber data : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar), karena ketidaksamaain indikator kami tidak dapat bandingkan dengan Kabupaten / Kota baik di tingkat Provinsi maupun Nasional. Gambar 3.7 dibawah ini menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2013) : Gambar 3.7 JUMLAH PENGUNJUNG WEBSITE DI KABUPATEN BADUNG JUMLAH PENGUNJUNG 250 207.627 218.729 200 150 127.676 100 50 0 2011 2012 2013 TAHUN LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 48 Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online SKPD adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas – tugas pemerintah untuk mencapai pembangunan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas– tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat koordinasi diperlukan adanya antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up to date. Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung 6 SKPD sudah memanfaatkan teknologi namun masih bersifat parsial belum efektif, untuk mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik sebagai pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh gedung dan mengoneksikan antar SKPD. Didalam Pemerintah Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD yang direncanakan terhubung on line tetapi tahun 2012 s/d tahun 2014 SKPD yang direncanakan online adalah SKPD yang berada di lingkungan Pusat Pemerintahan kabupaten Badung ditambah dengan 6 (enam) kecamatan. Di Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD termasuk didalamnya 6 Kecamatan, 16 Kelurahan dan 2 lembaga lain seperti BPBD (yang terbentuk tahun 2011 dan BPPT yang terbentuk tahun 2013) Tahun 2013 SKPD yang telah terhubung online sebanyak 31 SKPD, dalam Tabel 3.12 diatas dapat disampaikan capaian kinerja indikator sasaran 103,33% jumlah SKPD yang online tahun 2013 sebesar dibandingkan dengan tahun 2012 SKPD yang online sebanyak 30 SKPD capaian kinerjanya sebesar 100% . LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 49 Peningkatan ini tidak lepas dari upaya – upaya Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Informatika dalam mengambil langkah – Komunikasi langkah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi atau yang disebut dengan Government – to – Government memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar SKPD atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi. Langkah – langkah dimaksud antara lain : 1. Membuat infrastruktur jaringan. 2. Mengembangkan aplikasi, dengan melakukan identifikasi 34 sistem yang perlu dikembangkan di Kabupaten Badung dan dilanjutkan dengan pembuatan aplikasi yang terkoneksi antar SKPD. 3. Memberdayakan SDM dengan mengadakan Bintek dan pendampingan dari beberapa konsultan. Adapun langkah – langkah inovatif yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung antara lain: 1. Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) sehingga panggilan telepon dalam kawasan Puspem bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan jaringan fiber optik yang telah tertanam di areal Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanpa terkena biaya. 2. Pembangunan SIMDA Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung sehingga database SIMDA Pemerintah Kabupaten Badung bisa diakses dari mana saja dengan memanfaatkan jaringan intranet/internet. 3. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan Sistem Informasi manajemen Dokumen Elektronik sehingga proses surat menyurat dan dokumentasi bisa dikelola secara elektronik dengan banyak kelebihan dibandingkan dilaksanakan secara manual. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 50 Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosetase Capaian Kinerja 1. Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung orang 218.729 159.720 136,95% 2. Jumlah SKPD yang online SKPD 31 53 58,49% Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah menunjukkan angka positif dengan katagori Capaian Kinerja rata – rata memuaskan. Gambar 3.8 dibawah ini menunjukkan target jumlah SKPD yang online dalam 5 (lima) tahun dari tahun 2011 s/d 2015 serta realisasi dari tahun 2011 s/d 2013, sebagai berikut : Gambar 3.8 Karena ketidak samaan indikator pada kabupaten / Kota baik ditingkat Provinsi maupun Nasional, kami bandingkan berdasarkan data LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 51 yang ada pada Pemerintah Kota Denpasar jumlah instansi yang telah terhubung online tahun 2012 sebanyak 43 SKPD. (Sumber data : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar) Pada akhirnya keberhasilan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam pencapaian kinerja keempat Sasaran yang telah ditetapkan, tidak lepas dari upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung mengawal pelaksanaan setiap kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran dengan melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap jalannya kegiatan. 3. 3 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 rencana kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung sebesar Rp. 66.465.568.249,akan tetapi pada saat Anggaran perubahan menjadi Rp 62.359.913.731,00 hal ini disebabkan karena adanya kegiatan yang tidak dapat direalisasikan seperti Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Pada Ruas Jalan By Pass Ngurah Rai Kabupaten Badung dengan anggaran sebesar Rp 3.780.364.300 karena pada saat bersamaan diarea pemasangan LPJ sedang dlaksanakan pembuatan underpass dan pembongkaran median jalan. Dari anggaran perubahan yang telah ditetapkan terealisasi sebesar Rp 56.117.753.751,53 atau 90% terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar 10% . Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung sebagai berikut : NO JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI % 1 Belanja Tidak Langsung Rp. 22.765.361.336,- Rp. 19.021.740.561,- 84 2 Belanja Langsung Rp. 39.594.552.395,- Rp. 37.096.013.190,53 94 a. Belanja Pegawai Rp. 1.565.915.000,- Rp. 1.350.118.350,- 86 b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 25.725.516.036,- Rp. 23.985.820.328,23 93 c. Belanja Modal Rp. 12.303.121.359,- Rp. 11.760.074.512,30 96 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 52 Dari anggaran tersebut sebesar 43% atau Rp 24.314.967.142,53,dari belanja langsung didistribusikan untuk kegiatan – kegiatan pada 3 program pendukung indikator utama, dengan rincian sebagai berikut : NO JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI % Program pendukung indikator Sasaran 1 dan Sasaran 2 1 Program Rp. Rp. Pembangunan 16.630.987.009,00 15.752.001.603,93 Prasarana 95 dan Fasilitas Perhubungan Program pendukung indikator sasaran 3 2 Program Peningkatan Rp. Pelayanan Angkutan 5.448.246.400,00 Rp. 5.345.919.831,60 98 Rp. 3.217.045.707,00 98 Program pendukung indikator Sasaran 4 3 Program Rp. Pengembangan 3.297.721.200,00 Komunikasi, Informasi dan Media Massa Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi lewat 8 program dengan 96 kegiatan telah terlaksana dengan sangat baik Pencapaian keuangan 90% untuk mewujudkan aktivitas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2013 memiliki komposisi yang rasional dibandingkan dengan realisasi fisik yang mencapai 100% . 3.4 Capaian prestasi dan penghargaan. Prestasi yang diraih oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2013 antara lain: 1. Piala Wahana Tata Nugraha katagori kota sedang untuk ke 14 (empat belas) kalinya untuk katagori Kota Sedang. 2. Penghargaan Indonesian Digital Society Awards (IDSA) LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2013 53