HELMINTHES (CACING) * NEMATODA Bentuk : Selinder Tidak bersegmen Bagian Anterior Tanpa alat isap Tanpa kait-kait Mempunyai mulut Rongga Badan Ada Saluran Pencernaan Ada, mempunyai anus Kelamin Terpisah jantan dan betina * CESTODA * TREMATODA Bentuk : Seperti Pita Bersegmen Bagian Anterior Mempunyai alat isap Bentuk : Seperti Daun Tidak Bersegmen Bagian Anterior Mempunyai alat isap Kadang2 ada kait2 Tanpa kait-kait Tanpa mulut Mempunyai mulut Rongga Badan Rongga Badan Tidak ada Tidak ada Saluran Pencernaan Saluran Pencernaan Tidak ada Ada tanpa anus Kelamin Kelamin Hermafrodit Umumnya Hermafrodit kecuali Schistosoma HELMINTHES (CACING) Nematoda - Ascaris lumbricoides - Trichuris trichiura - Necator americanus - Ancylostoma duodenale - Strongyloides stercoralis - Oxyuris vermicularis - Trichinella spiralis - Wuchereria bancrofti - Brugia malayi - Brugia timori - Loa loa* - Onchocerca volvulus* - Dipetalonema perstans* - Dipetalonema streptocerca* - Mansonella ozzardi* - Capillaria hepatica - Toxocara cati - Toxocara canis - Gnathostoma spinigerum *Tidak ada di Indonesia Cestoda - Taenia saginata Trematoda - Fasciolopsis buski - Taenia solium - Echinostoma ilocanum - Hymenolepis nana - Echinostoma malayanum - Hymenolepis diminuta - Heterophyes heterohyes* - Dipylidium caninum - Metagonimus yokogawai* - Diphyllobothrium latum* - Gastrodiscoides hominis* - Fasciola hepatica - Clonorchis sinensis* - Opisthorchis felineus* - Opisthorchis viverrini* - Dicrocoelium denditicum* - Paragonimus westermani - Schistostoma japoinicum - Schistostoma mansoni* - Schistostoma haematobium* - Schistosoma mekongi* Ascaris lumbricoides Roundworm, Cacing Gelang Hospes : Manusia Penyakit : Askariasis Habitat : Usus halus Penyebaran geografik : Kosmopolit, terutama negara-negara tropik dan subtropik MORFOLOGI : Cacing dewasa : * bentuk bulat panjang (silindris) * kedua ujung lebih kecil * Pada mulut terdapat 3 bibir * Jantan 15 – 31 cm ekor melengkung ke ventral, mempunyai 2 spikula * Betina 20 – 35 cm ekor lurus Telur tidak dibuahi - Bentuk Lonjong - 90 x 40 mikron - Dinding diliputi lapisan luar albuminoid tipis tidak teratur - Lapisan hialin bening, tebal - Lapisan vitellin tipis - Isi : granula yang atropis (penuh) - Antara sel telur dan dinding tidak ada rongga kosong Telur dibuahi - Bentuk agak bulat - 60 x 45 mikron - Lapisan luar albuminoid agak tebal teratur - Lapisan hialin bening, tebal - Lapisan vitellin tipis - Isi : Sel telur yang tidak bersegmen - Antara sel telur dan dinding telur ada rongga kosong berbentuk bulan sabit Dalam tinja kadang-kadang ditemukan telur Ascaris lumbricoides yang dinding albuminoidnya tidak ada (telur dekortikasi) Bila telur telah berisi larva disebut telur matang DAUR HIDUP Cacing dewasa jantan dan betina hidup dalam rongga usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur 100.000 - 200.000 butir/hari terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi, telur-telur tersebut keluar bersama tinja penderita. Dalam lingkungan yang sesuai (tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25 – 30 °C), telur yang dibuahi berkembang menjadi telur matang (bentuk infektif) dalam waktu ± 3 minggu. Telur matang bila tertelan oleh manusia, menetas di usus halus mengeluarkan larva, kemudian larva tersebut menembus dinding usus halus masuk ke pembuluh darah atau saluran limfe, dialirkan ke jantung kanan lalu ke paru. Di paru larva menembus dinding pembuluh darah alveolus, masuk ke rongga alveolus, kemudian naik ke bronchiolus, bronchus, trachea sampai ke pharynx. Dari pharynx larva tertelan ke dalam esofagus lalu menuju ke usus halus. Di usus halus larva berkembang menjadi cacing dewasa jantan dan betina. Waktu yang diperlukan mulai telur matang tertelan sampai cacing dewasa betina mengeluarkan telur ± 2 bulan ( 8 - 10 minggu). Makanan cacing dewasa adalah zat-zat makanan dalam rongga usus halus. Cacing dewasa dapat hidup selama 1 – 1½ tahun dalam rongga usus halus DAUR HIDUP Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar, Whipworm, cacing cambuk) Hospes : manusia Penyakit : Trikuriasis Habitat : Usus besar terutama sekum Penyebaran geografik : Kosmopolit, terutama negara tropik dan subtropik MORFOLOGI : * cacing dewasa berbentuk seperti cambuk * 3/5 bagian anterior, halus seperti benang * 2/5 bagian posterior, lebih gemuk - Cacing jantan : * 3 - 4 cm * Bagian posterior melingkar ke ventral > 360°, mempunyai 1 spikulum - Cacing betina : * 4 - 5 cm * Bagian posterior, membulat tumpul, melengkung < 360° - Telur : * ± 50 x 32 * seperti tempayan, pada kedua kutub terdapat tonjolan jernih * dinding : - luar : kuning tengguli - dalam : jernih * Isi : sel telur DAUR HIDUP Cacing dewasa hidup di sekum dan kolon asendens dengan bagian anteriornya yang halus masuk kedalam mukosa usus. Cacing betina mengeluarkan telur 3.000 – 10.000 butir/hari, telur tersebut keluar bersama tinja penderita. Dalam lingkungan yang sesuai (tanah lembab, tempat teduh, suhu 25 – 30 °C) telur tersebut berkembang menjadi telur matang (bentuk infektif) dalam waktu 3 – 6 minggu. Telur matang bila tertelan oleh manusia, menetas di usus halus mengeluarkan larva lalu menjadi cacing dewasa jantan dan betina. Setelah menjadi dewasa, cacing menuju ke sekum dan kolon asendens. Waktu yang diperlukan mulai tertelannya telur sampai cacing betina mengeluarkan telur ± 30 – 90 hari (1 – 3 bulan). Cacing dewasa dapat hidup 1-2 tahun. DAUR HIDUP Trichuris trichiura CACING TAMBANG (Hookworm) Pada Manusia : - Necator americanus nekatoriasis - Ancylostoma duodenale ankilostomiasis Habitat : Usus halus (jejenum dan duodenum) Penyebaran geografik : Kosmopolit, terutama negara-negara tropik dan subtropik MORFOLOGI : Cacing dewasa : * Berbentuk silinder/selindrik * Berwarna putih keabuan - Cacing jantan : * 5 – 11 mm * Ekor melebar (bursa kopulatriks) * Mempunyai 2 spikula - Cacing betina : * 9 – 13 mm * Ekor lancip Necator americanus : Bentuk badan seperti huruf S Dalam mulut terdapat sepasang benda khitin Ancylostoma duodenale : Bentuk badan seperti huruf C Dalam mulut terdapat 2 pasang gigi sama besar Telur : - Lonjong - ± 60 x 40 mikron - Dinding : tipis, bening, tidak berwarna - Isi : tinja segar : embrio stadium morula 2 – 16 sel telur tinja lama : larva Larva rhabditiform : - ± 250 mikron - esofagus mempunyai bulbus ( rhabditoid) 1/3 panjang badan - mulut terbuka, panjang dan sempit - genital premordial kecil Larva filariform : - ± 700 mikron - esofagus lurus (filariform), 1/4 panjang badan - mulut tertutup - ekor runcing - mempunyai selubung (sarung) * Larva filariform adalah bentuk infektif DAUR HIDUP Cacing dewasa hidup melekat pada usus halus. Cacing betina N. americanus bertelur ± 9.000 butir/hari, sedangkan A. duodenale ± 10.000 butir/hari. Telur-telur tersebut keluar bersama tinja penderita, setelah 1 – 1½ hari telur menetas mengeluarkan larva rhabditiform. Dalam waktu 3 – 5 hari larva rhabditiform tumbuh menjadi larva filariform (bentuk infektif) yang dapat menembus kulit dan dapat hidup selama 7 – 8 minggu ditanah (tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur tercampur humus dan terlindung dari sinar matahari langsung, suhu untuk N. americanus 28 – 32 °C, sedangkan untuk A. duodenale 23 – 25 °C). Cara infeksi adalah larva filiriform menembus kulit masuk kapiler darah, mengikuti aliran darah ke jantung kanan lalu ke paru. Setelah sampai diparu larva filariform menembus dinding alveolus masuk ke alveolus kemudian naik ke bronchiolus, bronchus, trachea sampai ke pharynx. Dari pharynx larva tertelan masuk ke esofagus, lambung sampai usus halus. Setelah sampai di usus halus larva filariform berkembang menjadi cacing dewasa jantan dan betina yang melekat pada mukosa usus halus. Waktu yang diperlukan sejak larva filariform menembus kulit sampai menjadi cacing dewasa di usus halus 10 – 12 minggu. Cacing dewasa dapat hidup selama ± 5 tahun. Seekor cacing N. americanus dapat mengisap darah 0,05 – 0,1 cc/hari, sedangkan A. duodenale dapat mengisap darah 0,08 – 0,34 cc/hari. DAUR HIDUP Hookworm (Cacing tambang) Strongyloides stercoralis Threadworm, Cacing benang Hospes : Manusia, kucing, anjing, kera, simpanse. Habitat : Usus halus Penyakit : Strongiloidiasis Penyebaran geografik : Kosmopolit terutama daerah tropik dan subtropik MORFOLOGI : - Cacing dewasa ada 2 macam : 1. Cacing dewasa bentuk parasiter * Hanya ditemukan cacing betina * Panjang ± 2 mm * Bentuk halus tidak berwarna * Esofagus 1/3 panjang badan, bentuk filariform * Uterus berisi telur * Ekor berujung lancip pe n d e k 2. Cacing dewasa bentuk bebas * Cacing jantan : - Panjang ± 0,75 mm - Esofagus : mempunyai bulbus, (bentuk rhabditoid), ¼ panjang badan - Ekor : melengkung dgn 2 spikula * Cacing betina : - Panjang ± 1 mm - Esofagus bulbus, pendek (rhabditoid), ¼ panjang badan - Uterus berisi telur - Ekor berujung lancip Telur : Mirip telur cacing tambang, jarang ditemukan oleh karena telurnya langsung pecah menghasilkan larva rhabditiform Larva rabditiform - Panjang ± 225 mikron - Mulut terbuka, pendek dan lebar - Esofagus mempunyai bulbus (rhabditoid) ¼ panjang badan - Ekor berujung lancip -Genital premordial besar Larva filariform - Panjang < 700 mikron - Bentuknya lansing - Tidak bersarung - Mulut tertutup - Esofagus lurus (filariform) ½ panjang badan - Ekor ujungnya bercabang dua (menyerupai huruf W) * Larva filariform adalah bentuk infektif DAUR HIDUP Cacing dewasa betina bentuk parasitik hidup di mukosa usus halus (duodenum dan jejenum) berkembang biak secara partenogenesis, mengeluarkan telur beberapa lusin perhari; telur tersebut langsung menetas mengeluarkan larva rhabditiform yang masuk kedalam rongga usus halus lalu keluar bersama tinja penderita. S. stercoralis mempunyai 3 macam daur hidup. Daur hidup langsung Larva rhabditiform yang keluar bersama tinja penderita setelah 2 - 3 hari di tanah/air bertumbuh menjadi larva filariform (bentuk infektif) yang dapat menembus kulit. Bila larva filariform tersebut menembus kulit manusia masuk ke kapiler darah, mengikuti aliran darah ke jantung kanan lalu ke paru. Setelah sampai di paru, larva filariform menembus dinding alveolus lalu masuk ke alveolus kemudian ke bronchiolus, bronchus, trachea dan pharynx. Dari pharynx larva tertelan masuk ke esofagus, lambung, usus halus lalu menjadi dewasa di usus halus. Waktu yang diperlukan saat larva filariform menembus kulit sampai cacing betina mengeluarkan telur kira-kira 28 hari. Daur hidup langsung sering terjadi di daerah beriklim dingin. DAUR HIDUP Daur tidak langsung Larva rhabditiform yang keluar bersama tinja penderita, ditanah akan bertumbuh menjadi cacing jantan dan cacing betina bentuk bebas. Kemudian cacing jantan akan membuahi cacing betina. Cacing betina mengeluarkan telur, kemudian telur tsb. menetas mengeluarkan larva rhabditiform lalu bertumbuh menjadi larva filariform yang infektif yang dapat menembus kulit atau bertumbuh lagi menjadi cacing dewasa bentuk bebas. Bila larva filariform dari bentuk bebas tersebut menembus kulit, maka proses selanjutnya seperti pada daur langsung, sampai menjadi cacing dewasa betina bentuk parasitik diusus halus. Daur hidup tidak langsung sering terjadi di daerah beriklim panas. Oto-infeksi Pada oto-infeksi, larva rhabditiform berkembang menjadi larva filariform didalam usus halus atau disekitar anus (perianal). Bila larva filariform tersebut menembus mukosa usus halus atau kulit perianal penderita, maka proses selanjutnya seperti pada daur langsung, sampai menjadi cacing betina bentuk parasitik di usus halus. Oto-infeksi tersebut penyebabnya belum diketahui. Adanya oto-infeksi dapat menyebabkan strongyloidiasis menahun pada seseorang. DAUR HIDUP Strongyloides stercoralias 1. Daur hidup langsung 2. Daur hidup tidak langsung 3. Oto-infeksi Oxyuris vermicularis Enterobius vermicularis Pinworm, Seatworm, Cacing kremi Hospes : Manusia Penyakit : Oksiuriasis/enterobiasis Habitat : Sekum Penyebaran geografik : Kosmopolit MORFOLOGI : - Cacing dewasa : * Kecil berwarna putih, pada ujung anterior mempunyai pelebaran kutikulum seperti sayap (cervical alae) * Bulbus esofagus jelas sekali (rhabditoid) * Cacing jantan : - Panjang 2 – 5 mm - Ekor melingkar sehingga bentuknya nampak seperti tanda tanya (?) mempunyai 2 spikula * Cacing betina - Panjang 10 - 13 mm - Ekor panjang dan runcing sehingga nampak seperti jarum - Uterus cacing betina yang gravid melebar dan berisi telur Telur : - 50 – 60 mikron - Bentuk asimetris - Dinding tipis tidak berwarna - Berisi larva DAUR HIDUP Cacing dewasa jantan dan betina hidup pada rongga sekum, usus besar dan usus halus yang berdekatan dengan sekum. Setelah cacing jantan membuahi cacing betina, maka cacing betina yang gravid bermigrasi ke daerah peri anal pada malam hari untuk mengeluarkan telurnya yang berjumlah 11.000 – 15.000 butir. Dalam waktu ± 6 jam setelah telur dikeluarkan oleh cacing betina, telurtelur tersebut menjadi matang (bentuk infektif). Cara infeksi adalah menelan telur matang atau bila larva dari telur yang menetas didaerah perianal bermigrasi kembali ke sekum. Bila telur matang tersebut tertelan, telur akan menetas di usus halus mengeluarkan larva lalu menjadi cacing dewasa di sekum. Waktu yang diperlukan mulai telur tertelan sampai menjadi cacing dewasa ± 2 minggu sampai 2 bulan. Bila telur matang pecah didaerah perianal maka keluar larva kemudian larva tersebut bermigrasi kembali ke sekum, melalui anus, rektum, kolon sigmoid, kolon desendens, kolon transversum dan kolon asendens. Proses tersebut disebut retrograde infeksi atau retro-infeksi atau oto-infeksi. Cacing jantan mati setelah kopulasi (membuahi yang betina), sedangkan cacing betina mati setelah mengeluarkan telur-telurnya. DAUR HIDUP Enterobius vermicularis Taenia saginata Beef tapeworm, Cacing pita sapi Hospes definitif : Manusia Penyakit : Teniasis saginata Hospes perantara : Sapi dan kerbau Habitat : Cacing dewasa hidup dalam usus halus Penyebaran geografis : Kosmopolit Morfologi : - Cacing dewasa : * Berbentuk pita terdiri atas : - Kepala (skoleks) - Leher (Collum) - Badan (strobila) : proglotid immature proglotid mature proglotid gravida - Panjang 4 – 12 m terdiri dari 1000 – 2000 proglotid * Skoleks : - Bulat 1 – 2 mm - Mempunyai 4 batil isap, tanpa rostelum dan kait-kait. * Proglotid gravida: - Berbentuk segi empat, panjang > lebar - Uterus mempunyai 15 – 30 cabang lateral - Lubang genital di bagian lateral (unilateral) - Lubang uterus tidak ada Telur : - Bentuk agak bulat - (30 – 40) x (20 – 30) mikron - Dinding bergaris radial - Isi heksakan embrio (embrio dengan 6 kait-kait) Larva (sistiserkus bovis) : - Gelembung - ½ - 1 cm - Berisi cairan dan skoleks DAUR HIDUP Taenia saginata Taenia solium Pork tapeworm, Cacing pita babi Hospes defenitif : Manusia Hospes perantara : Babi dan kadang-kadang Manusia Penyakit : - Cacing dewasa Teniasis solium - Larva Sistiserkosis Habitat : Cacing dewasa dalam rongga usus halus Larva dalam otot, otak, mata, hati Penyebaran geografis : Kosmopolit, terutama pada negara-negara yang penduduknya suka makan daging babi kurang matang Morfologi : * Cacing dewasa : * Berbentuk pita terdiri atas : - Kepala (skoleks) - Leher (collum) - Badan (strobila) : proglotid immature proglotid mature proglotid grafida - Panjang 2-4 m kadangk a da n g 8 m - Jumlah proglotid < 1000 * Skoleks : - Bulat, kecil - ± 1 mm - 4 batil isap dan rostelum dengan 2 baris kait-kait * Proglotid gravida : - Berbentuk segi empat, panjang > lebar - Uterus mempunyai 7 – 12 cabang lateral - Lubang genital di bagian lateral (unilateral) - Lubang uterus tidak ada Telur : - Bentuk agak bulat - (30 – 40) x (20 – 30) mikron - Dinding bergaris radial - Isi heksakan embrio (embrio dengan 6 kaitkait) Larva (sistiserkus selulose) : - Gelembung - ½ - 1 cm - Berisi cairan dan skoleks dengan kait-kait DAUR HIDUP Taenia solium Fasciolopsis buski Giant Intestinal fluke Hospes defenitif : Manusia, Babi, anjing, kucing Penyakit : Fasciolopsiasis Habitat : Usus halus Hospes perantara pertama : Keong air tawar (Segmentina, Hippeutis) Hospes perantara kedua : tumbuh-tumbuhan air (Eichornia grassipes, Trapa natans, T. bicornis, Morning glory, Elichoris tuberosa, Zizania) Penyebaran geografis : China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Laos, India Vietnam dan Indonesia (Kalimantan Selatan) Morfologi : - Cacing dewasa :* Bentuk ovoid berwarna kemerahan * Ukuran (20 – 75) x( 8 – 20) x (1 – 3) mm * Batil isap mulut < batil isap perut * Testes bercabang-cabang, atas bawah * Ovarium bercabang-cabang * Kelenjar vitalaria bagian lateral * Sekum tidak bercabang * Uterus berkelok kelok Telur : * Bentuk lonjong * Mempunyai operculum * Dinding transparant * Ukuran (130 – 140) x (80 – 85) mikron * Isi sel telur (unembryonated) DAUR HIDUP Fasciolopsis buski