BAB III PERANCANGAN ALAT

advertisement
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat
menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Base Transceiver
Station (BTS) yang dapat ditampilkan di web dan jaringan nirkabel untuk
mengirimkan peringatan berupa SMS dengan identifikasi password. Penelitian
tersebut terdiri dari beberapa tahap yaitu rancangan umum alat, tahap perancangan
secara blok diagram, tahap perancangan analisa rangkaian secara detail, tahap
perancangan dan analisa secara flowchart, perancangan program software arduino
serta perancangan analisis secara program. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
3.1
Perancangan Umum Alat
Sistem monitoring status BTS dengan identifikasi password adalah
sebuah rancangan alat sistem elektronika yang digunakan untuk mengetahui
keadaan dari suatu BTS yang dapat di monitoring pada web browser yang
dapat dilihat oleh Network Operation Center (NOC) pada layar monitor.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Untuk data yang ditampilkan didapatkan dari komponen sensor suhu, sensor
PIR, sensor asap, limit switch, sensor arus dan sensor tegangan. Untuk
peringatan adanya pembobolan shelter komponen yang digunakan antara
lain buzzer, dan GSM/GPRS Shield. GSM/GPRS Shield berfungsi untuk
mengirimkan peringatan jarak jauh berupa SMS yang dikirimkan ke nomor
telephon genggam milik NOC yang ditentukan saat melakukan
pemograman pada arduino.
3.2
Tahap Perancangan Secara Diagram Blok
Pada bagian ini akan dibahas mengenai blok diagram dengan prinsip
kerja masing-masing blok diagram. Blok diagram terdiri dari rancangan
blok activator (sumber tegangan), rancangan blok input (masukan),
rancangan blok proses, dan rancangan blok output (keluaran). Dimana
setiap blok memiliki fungsi yang berbeda beda. Gambar 3.1 merupakan
bagian yang saling berhubungan antara sumber tegangan yang dibutuhkan,
elemen input yang mempengaruhi proses sehingga mengahasilkan suatu
keluaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Gambar 3.1 Blok Diagram Rangkaian
Berdasarkan pada Gambar 3.1 dapat dilihat rancangan rangkaian
secara blok diagram yang terdiri dari blok sumber tegangan, blok masukan,
blok proses dan blok keluaran. Dimana blok masukan menjelaskan tentang
masukan untuk mikrokontroler serta media masukannya, blok proses
menjelaskan proses setelah masukan masuk dan komponen yang berperan
sebagai pemroses masukan, sedangkan blok keluaran menjelaskan tentang
keluaran yang dihasilkan serta media keluarannya. Secara rinci uraian
Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut.
3.2.1
Rancangan Blok Masukan
Rancangan blok masukan berfungsi untuk mendata setiap
komponen yang digunakan sebagai media masukan yang akan di proses
sehingga menghasilkan output sesuai yang diharapkan. Masukan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
diperoleh dari rangkaian monitoring status BTS didapatkan dari beberapa
jenis komponen berikut.
A. Keypad Matrix 4x4
Konstruksi matrix keypad 4×4 cukup sederhana, yaitu terdiri dari 4
baris dan 4 kolom dengan keypad berupas saklar push buton yang diletakan
disetiap persilangan kolom dan barisnya. Rangkaian matrix keypad terdiri
dari 16 saklar push buton dengan konfigurasi 4 baris dan 4 kolom. 8 line
yang terdiri dari 4 baris dan 4 kolom tersebut dihubungkan dengan port
mikrokontrol 8 bit. Sisi baris dari matrix keypad ditandai dengan nama
Row1, Row2, Row3 dan Row4 kemudian sisi kolom ditandai dengan nama
Col1, Col2, Col3 dan Col4. Sisi input atau output dari matrix keypad 4×4
ini tidak mengikat, dapat dikonfigurasikan kolom sebagi input dan baris
sebagai output atau sebaliknya tergantung programernya.
Gambar 3.2 Skema Matrix Keypad 4x4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Proses scanning mikrokontroler pada keypad 4x4 adalah untuk
membaca penekanan tombol pada matrix keypad 4x4 yang dilakukan secara
bertahap kolom demi kolom, dari kolom pertama sampai kolom ke-4 dan
baris pertama hingga baris ke-4. Program untuk scaning matrix keypad 4×4
dapat bermacam-macam, tapi pada intinya sama.
Gambar 3.3 Konfigurasi Matrix Keypad 4x4
B. Sensor Suhu
Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 akan mengirimkan sinyal
informasi berupa data Digital Suhu dan kelembaban dari ruangan sekitar
dari Pin 1 Sensor DHT11 yang diterima oleh PIN 42 Digital mikrokontroler
Arduino Mega2560.
Sinyal tersebut kemudian diolah oleh mikrokontroler Arduino
Mega2560 dan ditransmisikan oleh Ethernet Shield untuk kemudian
diproses sebagai input data dan ditampilkan secara visual oleh web browser.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Gambar 3.4 Skema Rangkaian DHT11
C. Sensor Asap
Sensor Gas dan Asap MQ5 akan mendeteksi apakah ada tidaknya
Gas atau Asap yang terdeteksi disekitar ruangan, jika terdeteksi maka akan
ada nilai dari Gas/Asap part per million (ppm), yang kemudian diterima oleh
Arduino, Nilai tersebut kemudian dapat di olah, berapa batasan dari nilai
tersebut yang kemudian dapat didefinisikan sebagai Alarm yang di
tampilkan pada web browser.
Gambar 3.5 Skema Rangkaian Sensor Asap MQ5
D. Sensor PIR
Pada alat ini, sensor PIR digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya seseorang yang berada didalam ruang shelter. Sensor PIR juga di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
letakan didalam tempat penyimpanan baterai. Pada sensor PIR IR Filter
akan menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter
dimodul sensor PIR mampu menyaring panjang gelombang sinar
inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang
gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9
sampai 10 mikrometer dapat dideteksi oleh sensor.
Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan
akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal:
manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda
(misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah
yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan
terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Pin 2 akan bernilai HIGH jika
ada Manusia yang terdeteksi didepan sensor PIR, dan bernialai LOW jika
tidak ada yang terdeteksi.
Gambar 3.6 Skema Rangkaian Sensor PIR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
E. Sensor Arus
Pada sensor Arus SCT 013-000 prinsip kerja yang digunakan adalah
mengukuran Arus bolak balik dari kabel beban tegangan AC yang melewati
transformer (CT) yang terdapat pada komponen didalam sensor arus ini.
Seperti transformator pada umumnya, transformator di sensor arus
ini memiliki gulungan primer, inti magnetik, dan gulungan sekunder.
Gambar 3.7 Skema Rangkaian Sensor Arus
Langkah – langkah pembuatan rangkaian sensor Arus :

Arduino hanya dapat menerima tegangan dari 0 – 5 volt, maka perlu
mengkonversi arus menjadi tegangan, dan diperlukan penambahan
resistor pada sensor ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54

Untuk memaksimalkan resolusi pengukuran, tegangan maksimal yang
Arduino bisa terima 5V/ 2 = 2.5V.
Dan perhitungan untuk menentukan resistor yang digunakan sebagai
berikut:
Sekarang penulis menghitung lebih tahanan nilai resistor.
R (beban) = V (sensor) / I (sensor) = 2.5V / 0.0707A = 35.4Ω
Beban resistor yang ideal adalah 35.4Ω, namun disini penulis mengunakan
resistor 33Ω.

Arduino tidak dapat mengukur tegangan negatif, jadi kita perlu
menambahkan 2.5V untuk V (sensor) sehingga membuat tegangan
terukur. Antara 0V dan 5V

2 resistor (10kΩ baik untuk menghindari terlalu banyak konsumsi
energy, Kapasitor C1 (10uF) memiliki reaktansi rendah - beberapa ratus
ohm - dan menyediakan jalur alternatif untuk arus bolak-balik untuk
memotong resistor.
F.
Sensor Tegangan
Rangkaian dibawah ini merupakan rangkaian yang digunakan untuk
menurunkan tegangan dari 220 Volt AC menjadi 5 Volt AC sehingga yang
kemudian dikombinasikan dengan jembatan diode dan multitoned 10k ohm
untuk mengubahnya menjadi 5 Volt DC dan mempermudah kalibrasi nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
dari alat tersebut dengan Arduino. Pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan untuk memilih komponen-komponen ini adalah sebagai berikut:
1. Harga komponen sangat murah.
2. Dapat dilakukan pengaturan ulang untuk level tegangan yang
lainnya.
3. Mudah dilakukan penggantian apabila terjadi kerusakan.
4. Bentuk komponen sangat kecil.
Cara pembuatan sensor pengukur Tegangan :

Pada 2 buah terminal ( 0 Volt AC dan 220 Volt AC ) yang terhubung
dengan jala-jala listrik PLN dipasang 2 buah sekering untuk mencegah
hubungan pendek terjadi.

Pada ujung kedua buah sekering tersebut dihubungkan dengan 2 buah
resistor 100 K ohm (masing-masing sekering) untuk membatasi arus
yang masuk kedalam rangkaian.

Pada ujung kedua buah resistor tersebut dipasang 1 buah jembatan diode
( apabila tidak ada dibuat dari 4 buah diode ) yang memiliki lambang ~.

Pada terminal keluaran positif (lambang +) dari jembatan diode
dipasang potensiometer multiturn pada ujung kanan kakinya, dan pada
output terminal jembatan diode negative ( lambang - ) yang kemudian
akan terhubung dengan ujung kiri dari potensimeter tersebut.

Pada kaki tengah potensiometer multiturn kemudian terhubung pararel
dengan terminal positif kapasitor 1000 uF. Kemudian terminal negatif
dari kapasitor akan terhubung dengan ground rangkaian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56

Pada kaki tengah potensiometer multiturn kemudian diberikan kabel
jumper sehingga terhubung dengan Pin analog module Arduino
Mega2560.
Gambar 3.8 Skema Rangkaian Pengukur Tegangan
Pada program Sensor tegangan terdapat perumusan untuk
mendapatkan nilai dari Tegangan Power PLN. Dimana nilai tengangan DC
yang dihasilkan dari rangkaian minimal – maksimal tengangan Sensor 0
Volt dc – 5 Volt dc, Tegangan akan dibaca oleh Arduino dengan konversi
Analog to Digital (IRMS) yang mana nilai IRMS ini ada lah 0 – 1023.
Perumusannya sebagai berikut :
440 volt = 5 Volt = 1023
1 IRMS = 0.00488758553 volt
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
G. Limit Switch
Limit switch pada Gambar 3.9 berfungsi sebagai penanda apabila
pada saat pintu dalam keadaan terbuka atau tertutup. Switch tersebut dalam
pengoprasiannya adalah aktif low saat ditekan dan akan menjadi aktif high
jika switch tidak ditekan. Dengan pull-up resistor, pin input akan terbaca
high saat tombol tidak ditekan. Dengan kata lain, sejumlah kecil arus
mengalir antara VCC dan pin input (tidak ke ground), sehingga pin input
dibaca mendekati VCC. Ketika tombol ditekan, maka akan menghubungkan
pin input langsung ke ground, arus mengalir melalui resistor ke ground,
sehingga pin input terbaca dalam keadaan low. Perlu diingat, jika resistor
itu tidak ada, tombol akan menghubungkan VCC ke ground, keadaan ini
sangat buruk dan juga sering disebut hubung singkat (short).
Gambar 3.9 Konfigurasi Limit Switch
3.2.2
Rancangan Blok Proses
Pada alat ini yang berfungsi sebagai proses adalah Arduino
Mega2560, GSM/GPRS Shield dan Ethernet Shield.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
A. Arduino Mega2560
Arduino Mega2560 burfungsi untuk memproses setiap masukan
sesuai dengan kondisi logika pemograman yang telah di flash/upload
sebelumnya. Setelah mikrokontroler pada arduino memproses setiap
masukan maka hasil akan keluar melalui pin digital berupa digit biner ‘0’
atau ‘1’. Dimana nilai biner ‘0’ menyatakan tegangan ‘low’ dan biner ‘1’
merupakan tegangan ‘high’.
Dari gambar 3.10 dibawah adalah perancangan blok proses pada
Arduino Mega2560 dan beberapa komponen sebagai masukannya yang
kemudian akan di proses oleh mikrokontroler dan akan menghasilkan
keluaran.
Gambat 3.10 Rancangan Blok Proses Arduino Mega2560
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Masukan dari keypad, sensor suhu, sensor asap, sensor PIR, switch
pintu, sensor arus, dan sensor tegangan terhubung pada Arduino Mega2560
pin :
Tabel 3.1 Komponen Masukan ke Pin Arduino Mega2560
No
Komponen
1
Keypad
2
3
4
5
6
7
8
Sensor Suhu
Sensor Asap
Sensor PIR 1
Sensor PIR 2
Swicth Pintu
Sensor Arus
Sensor Tegangan
Pin Arduino Mega2560
A8, A9, A10, A11, A12,
A13, A14, A15
42
A5
40
41
43
A2
A0
B. GSM/GPRS Shield
GSM/GPRS shields ini digunakan untuk mengirim SMS ke telepon
genggam milik NOC atau PIC (Person In Charge) dari suatu site BTS, yang
berisi peringatan tanda adanya ancaman pembobolan keamanan dan juga
mengirimkan SMS jika tegangan dari PLN mengalami gangguan atau mati.
Pada perancangan alat ini, TX (transmitter) dan RX (receiver) GSM/GPRS
shields dan mikrokontroler arduino mega 2560 saling dihubungkan dengan
cara cross (saling bertukar). TX (transmitter) pada GPRS shields
dihubungkan dengan RX (receiver) pada mikrokontroler arduino mega
2560. Sedangkan pada RX (receiver) GPRS shields dihubungkan dengan
TX (transmitter) pada mikrokontroler arduino mega 2560. Sehingga
keduanya saling menerima dan mengirim data yang akan mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
output. Pada gambar 3.12 menjelaskan bahwa GSM/GPRS Shields Arduino
menggunakan 2 pin mengirimkan sms yaitu pin 7 TX dan pin 8 RX yang
terhubung ke board arduino pin 14 TX dan pin 15 RX. GSM/GPRS Shields
merupakan media pengiriman sms yang berupa short massage.
Gambar 3.11 Konfigurasi GSM/GPRS Shield
C. Ethernet Shield
Arduino
Mega2560
berkomunikasi
dengan
ethernet
shield
menggunakan bus SPI. Komunikasi SPI ini diatur oleh library SPI.h dan
Ethernet.h. Bus SPI pada arduino uno menggunakan pin digital 10, 11, 12
dan 13. Pin-pin arduino uno yang dipakai untuk berkomunikasi dengan
ethernet shield tidak dapat digunakan untuk kemperluan yang lain.
Arduino web server bertindak sebagai sebuah web server yang
tertanam, yang menyimpan halaman web sederhana untuk menampilkan
status BTS. Pada Ethernet Shield dilakukan pengaturan IP seperti yang
diatur pada komputer dan dilakukan pengaturan port forwading untuk
koneksi dengan HTML di web browser.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Gambar 3.12 Konfigurasi Ethernet Shield
Pengaturan yang akan digunakan sebagai PC monitoring dilakukan
dengan mengatur IP yang berada dalam satu lingkup jaringan dengan
Ethernet Shield. Berikut langkah-langkah melakukan pengaturan IP pada
komputer.
1.
Membuka Control Panel - Network and Internet - Network and Sharing
Center – Change Adapter Setting.
3.2.3
2.
Mengklik kanan pilihan Local Area Network – Properties
3.
Mengklik Internet Protocol Version 4 (TCP/IP4).
4.
Mengatur IP yang satu jaringan dengan Ethernet Shield.
Rancangan Blok Keluaran
Setelah pemrosesan telah selesai pada blok proses, maka keluarlah
output yaitu berupa suara buzzer, cahaya LED (merah dan hijau), SMS,
tampilan informasi pada web browser dan LCD. Network Operation Center
dapat melihat hasil tampilan sensor di browser dari blok masukan yang telah
di proses oleh Arduino Mega2560 untuk dirubah menjadi data digital dan
diproses lebih lanjut. Kemudian di transmisikan oleh Ethernet Shield ke
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
jaringan Metro-E. Fungsi LCD adalah sebagai komponen yang digunakan
untuk menampilkan setiap nilai atau tombol yang ditekan. LED hijau akan
aktif jika pengisian kata sandi sesuai dengan yang ditentukan. LED merah
akan aktif jika sistem dalam keadaan standby atau aktif, dalam keadaan
seperti ini jika sensor PIR mendeteksi adanya gerakan, buzzer akan
berbunyi dan GSM/GPRS Shield akan mengirimkan SMS ke nomor telepon
genggam yang sudah ditentukan.
Gambar 3.13 Rangkaian Blok Keluaran Arduino Mega2560
Pada gambar 3.13 menjelaskan LCD, LED dan buzzer yang
digunakan dan terhubung pada board Arduino pada pin :
Tabel 3.2 Komponen Keluaran dari Pin Arduino Mega2560
No
1
2
3
4
Komponen
LCD 20x4
LED Hijau
LED Merah
Buzzer
Pin Arduino Mega2560
22, 23, 24, 25, 26, 27
36
37
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
3.3
Tahap Perancangan dan Analisa Rangkaian Secara Detail
Analisa secara detail berfungsi untuk mengetahui alur cara kerja
alat. Pada gambar 3.14 dibawah ini merupakan rangkaian keseluruhan dari
kendali sistem monitoring status BTS dengan identifikasi password.
Gambar 3.14 Rangkaian Keseluruhan Alat Monitoring Status BTS
dengan Identifikasi Password
Rangkaian tersebut menggunakan tegangan atau catu daya DC
(Direct Current) sebesar +5 volt
yang didapat dari adaptor. Arduino
Mega2560 dengan mikrokontroler ATMega2560 merupakan komponen
yang memproses data masukan dari keypad, sensor suhu, sensor PIR, sensor
asap, limit switch, sensor tegangan dan sensor arus. Kemudian
mikrokontroler mengolah data yang diterima sesuai dengan program yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
dibuat sebelumnya dan mikrokontroler mengeluarkan output sesuai dengan
program yang sudah ditanamkan.
Pada alat monitoring keadaan BTS ini, ada beberapa input yang
mempunyai fungsinya masing-masing, antara lain ialah :
a. Sensor Suhu
Berfungsi untuk mengetahui keadaan suhu ruangan BTS.
b. Sensor PIR
Berfungsi untuk mengetahui apakah ada teknisi yang berada didalam
BTS. Dalam pembuatan alat kali ini, PIR digunkan untuk kemanan BTS
karena pada saat memasuki dan meninggalkan BTS, teknisi wajib
melaporkan ke NOC.
c. Sensor Asap
Berfungsi untuk mengetahui keamanan BTS dari kebakaran.
d. Limit Switch
Berfungsi untuk mengetahui keadaan pintu dalam keadaan terbuka atau
tertutup.
e. Keypad Matrix 4x4
Komponen yang berfungsi untuk memasukan kata sandi.
f. Sensor Tegangan
Berfungsi untuk mengetahui tegangan power PLN. Jika terjadi tegangan
turun, dapat dilakukan percepatan penanganan gangguan.
g. Sensor Arus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Berfungsi untuk mengetahui arus di pada salah satu phasa panel power
di BTS. Jika terjadi kelebihan arus pada phasa dapat dilakukan
percepatan penanganan gangguan.
Data output dari mikrokontroler diolah menjadi program webserver
kemudian ditransmisikan menggunakan Ethernet shield lalu di tampilkan
pada web browser. Pada alat ini, ada pula output yang berfungsi sebagai
indikator yaitu cahaya LED, suara buzzer dan SMS.
3.4
Tahap Perancangan dan Analisis Secara Flowchart
Untuk mempermudah pembuatan program, penulis terlebih dahulu
membuat diagram alur atau bisa juga disebut dengan flowchart. Flowchart
ini di maksudkan sebagai pemandu penulis dalam membuat program agar
kesalahan dapat diminimalisir, juga bertujuan agar program yang dibuat
merupakan suatu algoritma yang tepat. Cara kerja alat secara diagram alur
dijabarkan dalam bentuk flowchart pada gambar 3.15. Dalam flowchart
tersebut memiliki 2 kondisi utama yaitu ketika sistem keamanan aktif dan
kondisi dimana password ditekan dengan benar. Pada keadaan sistem aktif
dan sensor PIR menangkap adanya pergerakan, GSM/GPRS Shield akan
mengirimkan SMS peringatan kepada NOC. Pada kondisi password
dimasukan dengan benar, penulis mengasumsikan bahwa pada saat itu
sedang ada teknisi yang bekerja dilokasi BTS itu berada. Jika password
yang dimasukan salah, makan akan muncul notifikasi pada LCD. Dalam
flowchart ini juga memiliki kondisi dimana sewaktu PLN sedang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
mengalami gangguan, GSM/GPRS Shield juga akan mengirimkan
peringatan berupa SMS. Untuk pergantian password tidak dapat diganti
secara manual dikarenakan program yang tertanam hanya menyimpan data
password, bukan pergantian data password. Untuk output pada flowchart
tersebut adalah tampilan berupa informasi dari beberapa sensor yang dapat
dilihat pada web browser.
Gambar 3.15 Flowchart Rancangan Alat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
3.5
Perancangan Program Software Arduino
Perancangan software ini akan membahas mengenai tahap
perancangan perangkat lunak yang menggunakan software Arduino. Tujuan
perancangan lunak ini adalah untuk mempermudah dalam memprogram
yang
akan
dimasukan
atau
ditanamkan
kedalam
mikrokontroler
ATMega2560 menggunakan software Arduino.
a. Langkah pertama membuka software Arduino dengan mengklik 2 kali
Arduino.exe
b. Membuat koding yang akan dimasukan ke dalam mikrokontroler sesuai
dengan kebutuhan alat.
c. Lalu untuk mengecek struktur dan kebenaran koding dapat diklik
tombol verify untuk mendeteksi apakah masih ada syntax yang error.
d. Jika kodingan sudah tidak ada kesalahan, maka untuk memasukan
program ke dalam mikrokontroler pilih tombol Upload pada software.
Gambar 3.16 Software Arduino
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
3.6
Perancangan Analisis Secara Program
Berikut ini adalah daftar program yang telah di upload ke dalam
mikrokontroler Arduino Mega2560, agar semua masukan yang berupa
sensor dapat bekerja dengan baik dan mengahasilkan keluaran yang
diinginkan.
Gambar 3.17 Program Password dengan Keypad
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Gambar 3.18 Program Sensor Suhu
Gambar 3.19 Program Sensor Asap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Gambar 3.20 Program Sensor PIR
Gambar 3.21 Program Limit Switch
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Gambar 3.22 Program Sensor Arus
Gambar 3.23 Program Sensor Tegangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Gambar 3.23 Program LCD
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download