Program Hibah Sanitasi Berikan 10 M untuk Tiap Daerah Pemerintah Australia akan memberikan dana hibah sekitar Rp 10 miliar kepada setiap daerah yang berminat dalam Program Hibah Pembangunan Sanitasi. Hibah ini akan diberikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu 2012-2014. Berdasarkan penjaringan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU), saat ini terdapat 34 kabupaten/kota yang berminat mengikuti program ini. Demikian disampaikan Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Antonius Budiono saat membuka acara Workshop Pembahasan Kegiatan Program Hibah Pembangunan Sanitasi di Jakarta, Selasa (8/11). Menurut Antonius, Pemerintah Australia melalui AusAid kembali telah menyatakan minatnya untuk membantu Indonesia dengan melanjutkan Program Pembangunan Sanitasi berupa dana hibah yang besarnya hampir 8 kali lipat dari sebelumnya. Total dana hibah yang diberikan (sebesar AUD 40 juta) yang dapat digunakan sampai dengan Tahun Anggaran (TA) 2014. “Saat ini kita telah mulai merasakan banyaknya negara donor yang mulai tertarik untuk memberikan dukungannya pada sektor sanitasi di Indonesia. Terkait dana hibah ini, saya berikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Australia atas dukungan terhadap pembangunan sektor sanitasi di Indonesia,” kata Antonius. Untuk mendapatkan dana hibah tersebut, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah (pemda). Di antaranya, daerah harus memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) atau dokumen perencanaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU Cipta Karya yang masih berlaku hingga TA 2014, mempunya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk kegiatan air limbah dan persampahan untuk TA 2012-2014, dan bersedia mengalokasikan anggaran untuk kegiatan air limbah dan persampahan. “Komitmen daerah dalam sanitasi sangat penting. Menurut catatan saya, 30% pendanaan sanitasi berasal dari dana APBN, 25% dari APBD, dan sisanya melalui alternatif pembiayaan. Hal ini menunjukkan masih rendahnya komitmen dari pemda,” tambah Antonius. Workshop pembahasan kegiatan hibah ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi sebelumnya yang dilakukan secara bertahap. Sosialisasi tersebut telah dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan mengundang 121 kabupaten/kota yang telah mengikuti program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dan 142 kabupaten/kota yang berminat untuk mengikuti program PPSP 2012. Sementara itu, tujuan dari pelaksanaan acara ini adalah untuk menyampaikan konsep pedoman program serta melihat komponen kegiatan yang akan dilaksanakan TA 2012 oleh kabupaten/kota page 1 / 2 yang eligible untuk digantikan dana hibah. Selain itu, sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah Australia, kegiatan hibah sanitasi 2012-2014 akan menggunakan nama program Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG), di mana sebelumnya adalah Infrastructure Enhancement Grants (IEG). (dvt/ifn) page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)