Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 98~104 98 PENGARUH E-INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP SIKAP KONSUMEN HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA Chriswardana Bayu Dewa AMIK BSI Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstrak Seiring dengan perkembangan teknologi, pemasaran juga ikut berkembang dalam hal jalur komunikasi. Internet membuat jalur komunikasi baru yang lebih efektif dan efisien. Internet dapat dengan mudah menghubungkan para penggunanya. Dunia pemasaran saat ini menggunakan internet sebagai media untuk membuat intergrasi pemasaran, yaitu integrasi antara iklan online, promosi penjualan online dan hubungan masyarakat online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh E-Integrated Marketing Communication (E-IMC) yang terdiri dari Iklan online, Promosi Penjualan online, dan Hubungan Masyarakat online terhadap Sikap Konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar kepada 100 responden yang merupakan tamu menginap di Hotel Grha Somaya Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembentuk E-IMC yaitu Iklan online, Promosi Penjualan online , dan Hubungan Masyarakat online berpengaruh positif terhadap Sikap Konsumen. Keywords: E-Integrated Marketing Communication, dan Sikap Konsumen. 1. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi, dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama setelah terciptanya jalur komunikasi baru yaitu melalui internet dan smartphone. Percepatan pengembangan internet beriringan dengan perkembangan jumlah penggunanya secara global (Lovett, 2010). Karakteristik internet yang interaktif, transparan, dan memiliki daya simpan informasi , mentranformasi profil dan perilaku para pengguna internet untuk lebih proaktif dalam menggali informasi secara lebih detail (Gurau, 2008). Melalui internet, para pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dua arah dengan organisasi (Valos et al, 2010). Bukan hanya itu saja, para pengguna internet dapat dengan mudah terkoneksi dengan pengguna lainnya, sehingga dapat saling memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap informasi-informasi yang mereka terima (Owen dan Humphrey, 2009). Jadi dengan adanya perkembangan internet, para pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi-informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Menurut www.kominfo.go.id jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2016 mencapai 102,8 juta orang. Hal ini merupakan kenaikan jumlah pengguna, yang ditahun 2015 mencapai 93,4 juta orang dan tahun 2014 83,4 juta orang. Indonesia menduduki peringkat ke 6 di dunia untuk jumlah penguna internet. Menurut www.jurnalweb.com , keyword hotel menduduki urutan ke-5 yang paling dicari oleh netizen di Indonesia. Hal ini memicu pelaku bisnis di industri jasa perhotelan memasarkan usahanya melalui internet dan bekerja sama dengan bisnis start-up aplikasi tiket pesawat dan hotel seperti agoda.com, traveloka.com, pegipegi.com dan lain-lain. Dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan pengguna internet, industri perhotelan di Indonesia juga mengalami pertumbuhan. Menurut data Biro Pusat Statistik Indonesia triwulan II-2012, sektor hotel dan restoran mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 persen dan akan terus bertumbuh ditahun-tahun berikutnya. Hal ini terbukti dengan jumlah hotel yang bekerja sama dengan situs traveloka.com yaitu 14.384 hotel di Indonesia. Menurut PHRI, di kota Yogyakarta pertumbuhan hotel pada tahun 2016 sangat berkembang pesat, yaitu berjumlah 1.160 hotel (www.jogjatribunnews.com ). Banyaknya hotel yang dibangun di kota Yogyakarta, membuat persaingan di industri Diterima 20 Januari 2016; Revisi 15 Februari 2016; Disetujui 15 Maret 2016 ISBN: 978-602-61242-4-1 perhotelan semakin tinggi, tidak terkecuali Hotel Grha Somaya. Hotel Grha Somaya adalah salah satu hotel bintang tiga di Yogyakarta, yang memiliki ulasan yang cukup baik dari pelanggan. Persaingan industri perhotelan yang semakin ketat, membuat perusahaan harus meningkatkan dan mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif untuk digunakan menyampaikan pesan kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen mengetahui informasi tentang jasa yang ditawarkan. Peningkatan model komunikasi pemasaran tidak hanya meningkatkan hubungan yang mendalam dengan konsumen, tetapi juga dapat memaksimalkan return on investment (ROI) perusahaan (Kumar, 2012). Hal ini mempengaruhi perubahan komunikasi pemasaran yang memicu terciptanya EIntegrated Marketing Communication (E-IMC) sebagai perkembangan dari IMC. E-IMC bertumbuh menjadi komponen penting dalam bauran pemasaran perusahaan (Boutin, 2011) dan menjadi fenomena terkini, dimana E-IMC dapat mensinergikan bauran pemasaran dengan komunikasi berbasis internet sehingga dapat memperluas distribusi pemasarannya. E-IMC memiliki kemampuan yang menguntungkan perusahaan dalam hal kecepatan komunikasi, penghematan biaya, dapat dilakukan jarak jauh, dan efisiensi. (Kumar, 2012). Perkembangan komunikasi pemasaran yang sangat cepat ini dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap perkembangan teknologi produk di pasar (Ozuem et al, 2007). Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan diluar Indonesia, menemukan bahwa E-IMC dapat membuat peningkatan terhadap manajemen customer relationship dan dapat mengembangkan strategi alokasi anggaran promosi yang efektif, dimana strategi ini berpengaruh terhadap sikap konsumen, niat pembelian dan kuantitas pembelian. Konsumen membutuhkan pertimbangan dan informasi di internet sebelum melakukan keputusan pembelian (Jahangir dan Begum, 2007). Konsumen mencari informasi tentang fungsi yang dirasakan (perceived of usefulness), kemudahan penggunaan (ease of use), keamanan (security), dan privasi dari produk atau jasa yang akan digunakan (Suleiman, et al, 2015). Faktor-faktor tersebut membentuk sikap konsumen dan menjadi kebiasaan mereka sebelum melakukan keputusan transaksi. Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa sikap konsumen memiliki dampak yang kuat terhadap niat dan perilaku pembelian. Hal ini yang dilakukan oleh banyak perusahaan untuk menempatkan eksistensi produk atau jasa mereka di dunia maya, dan mempengaruhi sikap konsumen (Kumar, 2012). Pada penelitian ini, perumusan masalah mengacu pada apakah variabel-variabel dari E-Integrated Marketing Communication memiliki peran positif atau negatif dalam membentuk sikap konsumen Hotel Grha Somaya Yogyakarta, serta untuk mengetahui dan menjelaskan variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap sikap konsumen. 2. Metode Penelitian Jensen (2007), memaparkan 5 model pembentuk E-IMC dengan menyimpulkan 13 variabel dari ilmu komunikasi. 5 model tersebut adalah iklan online, online relationship marketing, komunikasi interaktif online, hubungan masyarakat online, dan mobile communication. While Winer (2009) mengatakan bahwa media mengalami perubahan yang sangat besar di abad 21 ini, karena pengaruh dari munculnya teknologiteknologi baru. Internet advertising menambah jumlah alat-alat pemasaran selama 51 tahun terakhir (Suleiman, et al, 2015). Alexandru dan Carmen (2011) meneliti peran komunikasi online terhadap relationship marketing. Mereka meneliti tentang cara manajer dari perusahaan Romanian tourism dalam menggunakan alat-alat komunikasi online untuk menarik, menjaga dan mengembangkan hubungan jangka panjang dengan konsumen-konsumen dalam lingkungan online. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa alat-alat pemasaran online yang paling efesien untuk menarik konsumen baru adalah website perusahaan, search engines, sponsored links, enewsletters, email marketing, media sosial dan online advertising. Sementara itu, alat pemasaran yang paling efisien untuk memelihara hubungan konsumen adalah website, e-newsletter, email marketing, media sosial, dan instant messaging. Morozan dan Ciacu (2012) menekankan bahwa komunikasi pemasaran sudah menjadi hal umum di internet. Penerimaan teknologi baru yang sangat cepat mentransformasi proses produksi, distribusi dan konsumsi. Optimisasi saluran-saluran online harus berakar dalam dan berdasarkan oleh KNiST, 30 Maret 2016 99 ISBN: 978-602-61242-4-1 performa kinerja. Internet tidak menjamin kesuksesan tetapi diperlukan originalitas atas produk dan ide. IMC tradisional memiliki lima aspek, yaitu media, metode komunikasi, jalur komunikasi, dan interaksi konsumen (Rakic dan Rakic, 2014). Iklan online menurut Jensen (2007) diklasifikasi menjadi 3 bagian utama yaitu, pertama display iklan seperti banners, popups, dan interstitials. Kedua, search engine optimization (SEO) atau search engine marketing (SEM). SEO dapat dibagi menjadi organik dan optimisasi berbayar. SEO dapat memberikan kedudukan iklan di posisi atas secara permanen, sehingga display iklan ramai dilihat orang. Ketiga adalah affiliate program, biasanya dibayarkan kepada host atas dasar jumlah lead yang dikonversi menjadi konsumen, pay-per-conversion atau dengan jumlah lead yang dirujuk. Mohammed dan AlKubise (2012) menekankan pentingnya hubungan positif antara sikap konsumen kepada website terhadap efektifitas iklan online dalam isu kepercayaan konsumen terhadap iklan online. Kepercayaan konsumen terhadap sistem belanja online merupakan studi yang sangat penting, karena memberikan pengaruh kepada minat beli konsumen. Hubungan masyarakat online merupakan alat yang berbentuk brosur elektronik untuk menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh konsumen (Suleiman, et al, 2015). Hubungan masyarakat online memiliki nilai yang menarik, karena kemampuannya untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi-informasi dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang dimanapun (Jensen, 2007). Lebih lagi saat ini sudah berkembang SEO dan berkembangnya komunitas-komunitas dalam chatting rooms dan discussion group (Boutin, 2011). Huang et al (2012) mengkategorikan hubungan masyarakat online sebagai Virtual Press Centre yang sangat mudah untuk diaplikasikan. Viral Marketing menyebar pesan dari mulut ke mulut secara online dengan menggunakan email, video dan audio streaming, games, program-program, website, gambar atau dokumen. Deodhar (2014) meyebutkan bahwa situs jejaring sosial memiliki potensi sebagai media pemasaran, karena memiliki interaktifitas, aksesbilitas dan efesiensi. Menurutnya, sosial media dapat memperkuat hubungan dengan konsumen utama sehingga dapat meningkatkan profit. Promosi penjualan online biasanya berbentuk kupon elektronik, sample elektronik, lomba dan undian elektronik. Menurut Al Shoubaki (2008) tujuan dari promosi penjualan online adalah untuk meningkatkan trafik dan membangun database konsumen. Disisi lain Jensen (2007), telah mengklasifikasi promosi penjualan online sebagai komunikasi interaktif yang terjadi di dunia maya. Terdapat banyak sekali studi yang berbicara tentang sikap konsumen sebagai subjek penelitian yang sangat signifikan bagi para pemasar. Al-Alak dan Al-Saed (2006) meneliti tentang dampak dari sikap konsumen terhadap website dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi merek dan iklan internet. Mereka menemukan bahwa terdapat dampak yang positif antara sikap konsumen terhadap merek yang dilihat konsumen di internet. Berdasarkan penelitian tersebut, konsumen perlu untuk diberikan pengarahan tentang fasilitas-fasilitas yang terdapat pada website dan para pemasar perlu melakukan uji coba sebelum meluncurkan website agar dapat meningkatkan efektifitas layanan website. Jahangir dan Begum (2007) melakukan penelitian tentang kerangka konseptual dampak dari fungsi yang dirasakan (perceived of usefulness), kemudahan penggunaan (ease of use), keamanan (security), dan privasi terhadap sikap konsumen. penelitian tersebut menghasilkan dampak positif, artinya fungsi yang dirasakan (perceived of usefulness), kemudahan penggunaan (ease of use), keamanan (security), dan privasi mempengaruhi sikap konsumen. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan perlu membangun keyakinan positif konsumen terhadap merek. Selain itu, menurut Ujang Samarwan (2003) sikap konsumen terhadap suatu produk atau jasa dibentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan (kognitif), emosi (afektif), dan keinginan berperilaku (konatif), ketiga komponen ini disebut dengan The Tricomponent Attitude Model. Pembentukan sikap tidak terlepas dari pembelajaran individu selama hidup, sehingga terbentuknya sikap dipengaruhi oleh lingkungan pembelajaran konsumen, seperti pengalaman langsung, pengaruh keluarga, teman sebaya, pemasaran langsung dan tayangan media elektronik ( Tatik Suryani, 2008). Madhavaram dan Appan (2010) dalam penelitiannya menemukan yaitu pertama bahwa komunikasi pemasaran berbasis web mempengaruhi sikap konsumen terhadap KNiST, 30 Maret 2016 100 ISBN: 978-602-61242-4-1 merek secara eksplisit. Kedua, perusahaanperusahaan yang berfokus pada komunikasi pemasaran berbasis web memiliki dampak positif pada pelanggan untuk mendorong pembelian sehingga membentuk sikap terhadap merek tertentu. Ketiga, walaupun komunikasi pemasaran berbasis web memiliki dampak positif terhadap niat beli pelanggan, tetap saja sikap merek pelanggan dalam transaksi online terhadap produk terkenal akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak terkenal. Huang et al (2012) mengkonfirmasi bahwa komunikasi pemasaran berbasis internet memiliki dampak positif terhadap sikap dan behavioral intention konsumen pada produk dan jasa tertentu. Konsumen bergantung pada komunitas online untuk memperoleh informasi tentang kualitas produk atau jasa merek tertentu. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Iklan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen H2 : Promosi penjualan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen H3 : Hubungan masyarakat online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen Promosi Penjualan Online Iklan online Hubungan Masyarakat Online Sikap Konsumen Gambar 1. Model Hipotesis Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk menggambarkan objek secara sistematis, sesuai dengan fakta dan karakteristik objek yang diteliti. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel independen dari E-IMC yang terdiri dari iklan online, hubungan masyarakat online dan promosi penjualan online dengan variabel dependen yaitu sikap konsumen di Hotel Grha Somaya Yogyakarta. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang bermalam di Hotel Grha Somaya Yogyakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu mengumpulkan informasi yang berasal dari populasi secara acak dengan mengacu pada rumus Machin dan Champbell (1987) sehingga terkumpul 100 orang responden. Validitas dalam penelitian ini akan diuji menggunakan alat ukur analisis faktor yang diperoleh dengan program SPSS 16. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha menggunakan SPSS 16 sebagai alat uji. Nilai cronbach’s alpha dikategorikan sebagai berikut : 1) 0,8-1,0: reliabilitas baik, 2) 0,67,9: reliabilitas diterima, 3) <0,6: reliabilitas buruk. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan SEM dengan bantuan program AMOS 16.0. Pengujian hipotesis dari H1, H2, dan H3, diuji dengan melihat significant path pada penelitian. 3. Pembahasan Pada tabel 6 ditemukan bahwa iklan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen (β= 0,346, P<0,05). Hasil analisis ini mendukung hipotesis pertama peneliti. Jadi, dapat diartikan bahwa, penggunaan iklan melalui media online, maka meningkatkan sikap konsumen yang positif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan melalui iklan tersebut. Menurut Mohammed dan AlKubise (2012) iklan yang sering muncul pada media yang sering digunakan konsumen, akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan sehingga dapat mempengaruhi sikap konsumen dalam menentukan pilihan pembelian. Promosi penjualan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen (β= 0,384, P<0,05). Hasil analisis ini mendukung hipotesis kedua peneliti. Jadi, Promosi penjualan online dapat meningkatkan sikap konsumen yang positif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Penelitian ini mendukung pernyataan Jensen (2007), bahwa alat-alat promosi penjualan online mampu mendorong sikap konsumen untuk mencoba membeli, terlibat dengan produk atau jasa dengan melakukan transaksi berulang sehingga dapat meningkatkan pendapatan. . Hubungan masyarakat online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen (β= 0,277, P<0,05). Hasil ini mendukung hipotesis ketiga peneliti. Jadi, Hubungan masyarakat online yang baik akan mendorong sikap konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan menjadi positif. Menurut Suleiman (2015) Hubungan masyarakat onlines merupakan alat yang berbentuk brosur elektronik yang sangat efektif dalam menyajikan informasiinformasi yang dibutuhkan oleh konsumen KNiST, 30 Maret 2016 101 ISBN: 978-602-61242-4-1 sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sikap pembelian Tiga variabel utama yang membentuk E-IMC berpengaruh positif terhadap sikap konsumen pada produk atau jasa, jadi dapat disimpulkan bahwa E-IMC merupakan alat pemasaran yang efektif untuk mendorong sikap konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan menjadi positif. Sehingga akan memiliki dampak terhadap keputusan pembelian di masa mendatang. Hasil Penelitian Pada pengujian validitas dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa setiap item pertanyaan untuk setiap variabel valid, sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Iklan online Kode Item Pernyataan IO1 Saya menginap karena pesan mengenai hotel grha somaya di internet disampaikan dengan menarik, lengkap, jelas dan benar. Saya mengetahui hotel grha somaya karena iklan hotel berada pada halaman pertama di search engine. Saya mengetahui hotel grha somaya karena melihat iklan hotel pada situs lain IO2 IO3 Faktor Loading 0,835 Status 0,865 Valid 0,881 Valid Valid Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Promosi penjualan online Kode Item Pernyataan OS1 Saya menginap karena mendapatkan potongan harga melalui voucher elektronik yang dikirim via e-mail oleh hotel grha somaya OS2 Saya akan sering menginap jika sering diberikan potongan harga melalui voucher elektronik Saya tertarik menginap di hotel grha somaya karena sering memberikan undian dan lomba menarik yang disebarkan melalui media sosial OS3 Faktor Loading 0,829 Status 0,809 Valid 0,812 Valid Valid milik hotel grha somaya Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Konsumen Kode Item Pernyataan SK1 Iklan hotel grha somaya di internet membuat saya ingin menjadikan hotel ini sebagai pilihan utama saya ketika menginap di Yogyakarta Jasa dan promosi yang ditawarkan oleh hotel grha somaya mempengaruhi sikap saya untuk menentukan pilihan tempat menginap Dengan melihat iklan hotel grha somaya saya jadi memiliki kepercayaan terhadap jasa yang ditawarkan. SK2 SK3 Item Pernyataan Variabel Iklan online Promosi penjualan online Hubungan masyarakat online Sikap Konsumen OP1 Saya tertarik menginap, karena sering mendapatkan undangan elektronik via media sosial atau e-mail untuk event yang diadakan hotel grha somaya Saya tertarik menginap karena membaca berita-berita mengenai hotel grha somaya di situs lain OP2 OP3 Saya tertarik menginap karena membaca informasi mengenai hotel grha somaya disitus resmi Status 0,865 Valid 0,832 Valid 0,834 Valid 0,851 Valid Valid Cronbach alpha 0,826 Kategori Reliabilitas baik 0,774 Reliabilitas baik 0,716 Reliabilitas baik 0,924 Reliabilitas baik Setelah mengetahui bahwa setiap item pertanyaan valid, berarti setiap variabel sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan pengujian hipotesis. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 6 . Hasil Uji Hipotesis No. Faktor Loading 0,855 Status Setelah melakukan uji validitas, data pada item pertanyaan yang valid diuji reliabilitasnya menggunakan metode cronbach’s alpha. Berdasarkan pengujian didapat bahwa variabel Iklan online, promosi penjualan online, hubungan masyarakat online dan sikap konsumen adalah reliabel. Hasil output uji reliabilitas untuk variabel kualitas pesan iklan, citra merek dan minat beli dapat diringkas pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5 . Hasil Uji Reliabilitas Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Hubungan masyarakat onlines Kode Faktor Loading 0,877 H1 Valid H2 H3 Isi Hipotesis Iklan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen Promosi penjualan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen Hubungan masyarakat Standardized Regression Weights P Keterangan 0,346 <0,01 Hipotesis diterima 0,384 <0,01 Hipotesis diterima 0,277 <0,01 Hipotesis diterima KNiST, 30 Maret 2016 102 ISBN: 978-602-61242-4-1 online berperngaruh positif terhadap sikap konsumen 4. Simpulan Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel pembentuk E-IMC berpengaruh positif terhadap sikap konsumen Hotel Grha Somaya Yogyakarta. Hal ini meyakinkan para pemasar menggunakan E-IMC sebagai sarana penunjang pemasaran. Iklan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen. Hal ini dikarenakan Hotel Grha Somaya menggunakan web, akun media sosial, memasang banners dan pop-ads, dan melakukan program afiliasi dengan situs lain seperti traveloka, agoda dan lain sebagainya dengan tujuan untuk memberikan kemudahan jangkauan dan keterlibatan antara konsumen dengan informasi yang diberikan oleh Hotel Grha Somaya, sehingga membentuk sikap positif konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Melalui iklan online konsumen dapat dengan mudah menjangkau dan terlibat dengan organisasi (Suleiman, 2015). Promosi penjualan online berpengaruh positif terhadap sikap konsumen. Hal ini dikarenakan, Hotel Grha Somaya sering memberikan diskon berupa voucher elektronik, yang diberikan melalui e-mail kepada pelanggan individu maupun corporate. Selain voucher elektronik, Hotel Graha Somaya juga memberikan undian dan kuis di media sosial. Sehingga dengan adanya beberapa promosi yang dilakukan oleh Hotel Grha Somaya, mendorong sikap positif konsumen terhadap jasa yang ditawarkan Hotel Grha Somaya dan meningkatkan grafik okupansi hotel. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Jensen (2007), bahwa promosi penjualan online adalah alat efektif untuk mendorong keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa. Hubungan masyarakat online berpengaruh secara positif terhadap sikap konsumen. Hal ini dikarenakan media online yang digunakan untuk menyampaikan kegiatan humas yang dilakukan oleh Hotel Grha Somaya sangat banyak sehingga dapat mencakup masyarakat luas. Media online tersebut dalam bentuk media sosial (instagram dan facebook), youtube, website,dan e-mail. Media sosial yang paling sering digunakan oleh Hotel Grha Somaya dalam menginformasikan kegiatan-kegiatan hotel, karena cakupan media sosial sangat luas dan memiliki pengguna yang sangat banyak di Indonesia. Dengan kata lain dengan cakupan masyarakat yang luas, para pelanggan dapat memberikan penilaian pandangan mereka terhadap citra Hotel Grha Somaya dan akan mengarahkan ke sikap konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra perusahaan dimata masyarakat cukup baik, dikarenakan informasi kegiatan dan undangan-undangan kegiatan yang diberikan kepada masyakarat, sehingga mendorong sikap positif konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh Hotel Grha Somaya. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Deodhar (2014) bahwa situs jejaring sosial merupakan alat untuk mempererat hubungan perusahaan dengan konsumen sehingga dapat meningkatkan profit secara signifikan. Saran Berdasarkan hasil penelitian, Hotel Grha Somaya dalam menjalankan program E-IMC sudah efektif, tetapi harus terus melakukan inovasi dalam hubungan masyarakat, karena variabel ini memiliki perngaruh yang paling kecil terhadap sikap konsumen. Selain itu, hal-hal yang berkaitan dengan promosi penjualan harus dipertahankan, karena variabel ini menjadi variabel yang berpengaruh dominan terhadap sikap konsumen. Dengan adanya penelitian ini, perlu diperluas lagi oleh peneliti yang akan datang mengenai variabel-variabel lain dari E-IMC yang sesuai dengan kebutuhan konsumen maupun calon konsumen, karena perubahan lingkungan yang dinamis seiring dengan perkembangan teknologi yang ada. Sehingga penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dalam mengenali variabel-variabel dari E-IMC yang dibutuhkan konsumen maupun calon konsumen. Referensi Al-Alak, B. A. And Al-Saed, R.M (2006). “Measuring the Effectiveness of Internet Advertising in Jordan”, Jordan Journal of Business Administration, 2 , 317‐325. Al Shoubaki, O. (2008). “The Extent of Using E-Integrated Marketing Communication Tools and Their Effect on The Export Performance KNiST, 30 Maret 2016 103 ISBN: 978-602-61242-4-1 of Jordanian Companies”, Unpublished Master’s Thesis, University of Jordan, Amman. Alexandru, P.N. and Carmen, A. (2011). “A Qualitative Research Regarding the Marketing Communication Tools Used in the Online Environment”, Annals of the University of Oradea, Economic Science Series. 119‐125. Boutin, P.J. (2011). “Mobile and Online Marketing Communications; Formulation of the Online Marketing Communications Mix”, American Marketing Association, 22, 29-30. Deodhar, M. (2014). “To Like or Not to Like : When Social Media Marketing is Effective”, Unpublished Bachelor’s Thesis, Robert D. Clark Honors College, Eugene. Gurau, Kumar, A. (2012). “Managing Marketing Mix and Communications in a Digital Era : The Role Traditional and New Media in a Multichannel Environment”, Unpublished PhD Thesis, University of Buffalo, New York. Lovett, K.L. (2010). “Integrated Marketing Communication and the Promotion of iPhone Application”, Unpublished Master Thesis, Hawaii Pasific University, Hawaii. Machin, David & Michael J. Champbell (1987). Statistical Table for The Design of Clinical Trial. Oxford London. Blackwell Scientific Publication. C. (2008). “Integrated Online Marketing Communication: Implementation and Management”, Journal of Communication Management,12, 169-184. Huang, J.-H., Hsiao, T.-T. and Chen, Y.-F. (2012) “ The Effects of Electronic Word of Mouth on Product Judgment and Choice: The Moderating Role of The Sense of Virtual Community”, Journal of Applied Social Psychology, 42, 2326-2347. Jahangir, N. and Begum, N. (2007). “ Effect of Perceived Usefulness, Ease of Use, Security and Privacy on Customer Attitude”, Journal of Management Research, 7, 147- 157. Jensen, M.B. and Jepsen, A.L. (2006). “ Online Marketing Communications: Need for a New Typology for IMC?”, Journal of Website Promotion, 2, 19-35. Jensen, M.B. (2007). “Online Marketing Communication Potential: Priorities in Danish Firms and Advertising Agencies”, European Journal of Marketing, 42, 502-525. KNiST, 30 Maret 2016 104