BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diuraiakan berdasarkan kelas dan jenis kelamin. Subjek penelitian ini adalah siswa siswi SMP Darul Muttaqien Jakarta Selatan yang berjumlah 100 orang dalam rentang usia 13-15 tahun. 1. Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Kelas Tabel 4.1 Gambaran Umum Berdasarkan Kelas Kelas Jumlah Kelas 1 SMP 51 orang Kelas 2 SMP 49 orang Total 100 orang Berdasarkan tabel diatas, subjek penelitian berjumlah 100 siswa SMP Darul Muttaqien Jakarta Selatan dengan rincian 51 siswa kelass 1 SMP dan 49 siswa kelas 2 SMP Darul Muttaqien Jakarta Selatan. 2. Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Gambaran Umum Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Laki-laki 58 siswa Perempuan 42 siswa Total 100 siswa 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 Pada tabel diatas, gambaran umum subjek bila dilihat berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 58 siswa sedangkan perempuan 42 siswi. B. Analisis Deskriptif Big Five Personality Berdasarkan norma harapan pada kategori big five personality, terdapat 35 item pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban sehingga memiliki skor norma harapan maksimal 140 dan skor minimal 35. Dengan mean 87,5 dan standart deviasi sebesar 17,5. Sedangkan pada norma kenyataan, skor maksimal 140 dan skor minimal 85 dengan mean 112,5 dan standart deviasi 9,2. Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Norma Harapan dan Norma Kenyataan Big Five Personality Kategori Norma Norma Frekuensi % harapan kenyataan Rendah <70 <103 8 8,0 Sedang 70-105 103-121 50 50,0 Tinggi >105 >121 42 42,0 Jumlah 100,0 Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil kategorisasi big five personality melalui tiga kategori. Dimana jumlah responden dengan kategori rendah yaitu 8 orang dengan presentase 8,0% dan jumlah responden dengan kategori sedang yaitu 50 orang dengan presentase 50,0% serta jumlah responden dengan kategori tinggi 42 orang dengan presentase 42,0%. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 C. Analisis Deskriptif Tradisional Bullying Berdasarkan norma harapan pada kategori tradisional bullying, terdapat 16 item pernyataan dengan 5 (lima) pilihan jawaban sehingga memiliki skor norma harapan maksimal 64 dan skor minimal 16. Dengan mean 45 dan standart deviasisebesar 8. Sedangkan pada norma kenyataan, skor maksimal 64 dan skor minimal 33 dengan mean 48,5 dan standart deviasi 5,2. Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Norma Harapan Dan Norma Kenyataan Tradisional Bullying Kategori Norma Norma Frekuensi % harapan kenyataan Rendah <37 <43 5 5,0 Sedang 37-54 43-54 43 43,0 Tinggi >54 >54 52 52,0 Jumlah 100,0 Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil kategorisasi perilaku tradisional bullying melalui tiga kategori. Dimana jumlah responden dengan kategori rendah yaitu 5 orang dengan presentase 5,0% dan jumlah responden dengan kategori sedang yaitu 43 orang dengan presentase 43,0% serta jumlah responden dengan kategori tinggi 52 orang dengan presentase 52,0%. D. Analisis Deskriptif Cyberbullying Berdasarkan norma harapan pada kategori cyberbullying, terdapat 8 item pernyataan dengan 5 (lima) pilihan jawaban sehingga memiliki skor norma http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 harapan maksimal 32 dan skor minimal 8 dengan mean 20 dan standart deviasi sebesar 4. Sedangkan berdasrkan norma kenyataan, skor maksimal 34 dan skor minimal 18 dengan mean 26 dan standart deviasi 2,7. Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Norma Harapan Dan Norma Kenyataan Cyberbullying Kategori Norma Norma Frekuensi % harapan kenyatan Rendah <16 <23 7 7,0 Sedang 16-24 23-28 51 51,0 Tinggi >24 >28 42 42,0 100 100,0 Jumlah Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil kategorisasi perilaku cyberbullying melalui tiga kategori. Dimana jumlah responden dengan kategori rendah yaitu 7 orang dengan presentase 7,0% dan jumlah responden kategori sedang 51 orang dengan presentase 51,0% serta jumlah responden dengan kategori tinggi 42 orang dengan presentase 42,0%. E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Reliabilitas Berikut ini akan dipaparkan hasil uji reliabilitas dari variabel big five personality, tradisional bullying dan cyberbullying. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Tabel 4.6 Hasil reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Keterangan Big Five Personality 0,943 Reliabel Tradisional Bullying 0,901 Reliabel Cyberbullying 0,624 Reliabel Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa alat ukur big five personality memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,943 dan dinyatakan reliabel. Dan alat ukur tradisional bullying yaitu The Resived Olweus Bully/Victim Questionnaire memiliki reliabilitas sebesar 0,901 dan dapat dinyatakan reliabel. Serta alat ukur cyberbullying yaitu Electronic Bullying Qustionnaire (EBQ) yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,624 dan dapat dinyatakan reliabel. 2. Uji validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 22.00. pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel. Nilai validitas dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correction. Suatu pernyataan dikatakan valid, jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correction lebih besar dari r-tabel. Nilai r-tabel didapat dari df (degree of freedom) adalah n-2, yakni 100-2=98 dengan taraf signifikan 5%, sehingga didapat r-tabel 0,165. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka dinyatakan valid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Tabel 4.7 Uji validitas Blue printTradisional Bullying Aspek Indikator Item Tradisional a. Sebagai korban 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bullying b. Sebagai pelaku 9, 10, 11, 12, 13, 14*, 15, 16 Ket: * item gugur F. Analisis SEM Alat Ukur Cyberbullying Untuk melihat apakah alat ukur cyberbullying ini cocok digunakan di indonesia, peneliti ingin mengujinya dengan melakukan analisis fit. Dari hasil analisis, ternyata alat ukur EBQ tidak fit. Dari 8 item diperoleh chisquare = 94,0 ,df =20 , CMI/DF = 4,698 , RMSEA = 0,193 , CFI = 0,469 ,GFI = 0,827 , AGFI= 0,460. Oleh sebab itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model. Dan Setelah dianalisis ternyata diperoleh data fit dengan chisquare = 10,891 , df=16 , CMIN/DF=0,681, RMSEA = 0,000, CFI= 1 , GFI=0,973, AGFI= 0,938. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 E1 E2 E3 CB1 CB2 CB3 E4 E5 E6 E7 E8 CB4 CB5 CB6 CB7 CB8 Cyberbully ing Gambar 4.1 Model Analisis Fit Alat Ukur Cyberbullying G. Hasil Uji Korelasi Analisis korelasi antara variabel big five personality dengan perilaku bullying (tradisional bullying dan cyberbullying) secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan analisis pearson correlation menggunakan program SPSS 22.0 for windows. Berikut adalah pemaparan hasil uji korelasi antara big five dengan perilaku bullying (tradisional bullying dan cyberbullying): http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 Tabel 4.8 Hasil Analisis Korelasi Antara Big Five Personality Dengan Perilaku Bullying No. 1. Variabel Sig. Big five Tradisional personality Bullying five 0,000 Big 0,953** Cyberbullying 0,562** personality 2. 0,000 0,953** Cyberbullying 0,000 0,562** Tradisional 0,545** bullying 3. 0,545** Dari tabel diatas dapat dapat disimpulkan bahwa hubungan antara big five personality dengan tradisional bullying memiliki nilai korelasi (r) sebesar 0,953 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,005). Serta hubungan antara big five personality dengan perilaku cyberbullying memiliki nilai korelasi (r) sebesar 0,407 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,005). Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara big five personality dengan perilaku bullying dengan dua tipe, yaitu tradisional bullying dan cyberbullying. Selain korelasi variabel secara keseluruhan sebagaimana di atas, penelitian ini juga melihat korelasi antara lima dimensi kepribadian yaitu ekstraversion, agreeableness, neuroticism, openness to experience dan conscientiousness dengan indikator dari dua tipe kepribadian sebagai referensi tambahan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 Tabel 4.11 Hasil Korelasi Dimensi Big Five Dengan Indikator Dari Perilaku Bullying Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Extraversion 2. Agreeableness ,937** 3. Neuroticism ,941** ,899** 4. Openness ,880** ,965** ,820** 5. Conscientiousness ,892** ,959** ,864** ,964** 6. Cyber_Sbg_Pelaku ,304** ,313** ,277** ,295** ,296** 7.Cyber_Sbg_Korban ,325** ,337** ,362** ,289** ,349** ,295** 8. Tbull_Sbg_Korban ,903** ,872** ,941** ,804** ,863** ,245* ** ** ** ** ** 9.Tbull_Sbg_Pelaku ,364** ,803* ,871 ,873 ,874 ,841 ,878 ,259 ** ,329 ** * Dari tabel diatas dapat dapat dilihat bahwa besarnya nilai korelasi antara lima dimensi dari big five personality dengan indikator dari perilaku bullying (tradisional bullying dan cyberbullying) yaitu: dimensi ekstraversion memiliki nilai korelasi sebesar 0, 903 dengan indikator dari tradisional bullying sebagai korban dan signifikansi 0,000 (p<0,005). Dimensi agreeableness dengan indikator tradisional bullying sebagai korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,872 (p= 0,000). Dimensi neuroticism hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,941 dengan signifikansi 0,000. Serta dimensi openness to experinece hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai korban memiliki korelasi sebesar 0,804 (p=0,000). Dan dimensi conscientiousness hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,863 (p=0,000). Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dimensi dari big five personality dengan perilaku tradisional bullying sebagai korban memiliki korelasi yang sangat kuat. Dikatakan sangat kuat karena nilai korelasi (r) > 0,75. Dari tabel di atas, dimensi ekstraversion memiliki nilai korelasi sebesar 0,871 dengan indikator dari tradisional bullying sebagai pelaku dan signifikansi 0,000 (p<0,005). Dimensi agreeableness dengan indikator tradisional bullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,873 (p= 0,000). Dimensi neuroticism hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,874 dengan signifikansi 0,000. Serta dimensi openness to experinece hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai pelaku memiliki korelasi sebesar 0,841 (p=0,000). Dan dimensi conscientiousness hubungannya dengan perilaku tradisional bullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,878 (p=0,000). Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dimensi dari big five personality dengan perilaku tradisional bullying sebagai korban memiliki korelasi yang sangat kuat. Dikatakan sangat kuat karena nilai korelasi (r) > 0,75. Berdasarkan tabel ditas, dimensi ekstraversion memiliki nilai korelasi sebesar 0,304 dengan indikator dari cyberbullying sebagai pelaku dan signifikansi 0,002 (p<0,05). Dimensi agreeableness dengan indikator cyberbullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,313 (p= 0,001). Dimensi neuroticism hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,277 dengan signifikansi 0,005. Serta dimensi openness to http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 experinece hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai pelaku memiliki korelasi sebesar 0,295 (p=0,003). Dan dimensi conscientiousness hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai pelaku memiliki nilai korelasi sebesar 0,296 (p=0,003). Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dimensi dari big five personality dengan perilaku cyberbullying sebagai pelaku memiliki korelasi yang cukup. Dikatakan cukup karena nilai korelasi (r) > 0,25-0,5. Dan berdasarkan tabel diatas, dimensi ekstraversion memiliki nilai korelasi sebesar 0,325 dengan indikator dari cyberbullying sebagai korban dan signifikansi 0,001 (p<0,05). Dimensi agreeableness dengan indikator cyberbullying sebagai korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,337 (p= 0,001). Dimensi neuroticism hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,362 dengan signifikansi 0,000. Serta dimensi openness to experinece hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai korban memiliki korelasi sebesar 0,289 (p=0,004). Dan dimensi conscientiousness hubungannya dengan perilaku cyberbullying sebagai korban memiliki nilai korelasi sebesar 0,349 (p=0,000). Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dimensi dari big five personality dengan perilaku cyberbullying sebagai korban memiliki korelasi yang cukup. Dikatakan cukup karena nilai korelasi (r) > 0,25-0,5. http://digilib.mercubuana.ac.id/