RTH PERKOTAAN PERLU BASIS PARTISIPASI MASYARAKAT

advertisement
RTH PERKOTAAN PERLU BASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
Upaya perwujudan ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan yang semakin langka akan jauh lebih
efektif ketika dilakukan dengan pendekatan berbasis partisipasi masyarakat. Salah satunya adalah
proses perwujudan RTH Bukit Kayu Manis, Bogor, yang merupakan best practice bagi pengadaan
RTH di kota-kota Indonesia karena prosesnya yang sejak awal berangkat dari prakarsa
masyarakat. Demikian disampaikan Direktur Perkotaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan
Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Joessair Lubis dalam Peresmian Taman Bukit Kayu
Manis di Bogor, beberapa waktu yang lalu.
Pembangunan Taman Bukit Kayu Manis di Bogor adalah salah satu bagian dari rangkaian
kegiatan Kota Lestari yang memiliki tujuan umum menerapkan konsep Pembangunan Kota
Berkelanjutan (Sustainable Urban Development – SUD) dalam pengembangan kota-kota di
Indonesia. Semangat yang dikandung dalam pelaksanaan kegiatan Kota Lestari secara
keseluruhan adalah suatu proses penjaringan prakarsa masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti
dengan pemberian bantuan dalam bentuk pembangunan berbagai fasilitas umum maupun sosial
pada berbagai kota peserta kegiatan tersebut.
Kegiatan Kota Lestari ini merupakan kelanjutan kegiatan sayembara Prakarsa Masyarakat dalam
Penataan Ruang yang dilaksanakan pada tahun 2010. Selain di Kota Bogor, terdapat 8 lokasi
lainnya yang terpilih untuk mendapatkan bantuan pembangunan fasilitas serupa, yaitu: Kota
Bandung, DKI Jakarta, Kota Pekalongan, Kepulauan Seribu, Kota Yogyakarta, Kabupaten
Sukoharjo, Kota Palu dan Kota Baubau.
Sebagai bentuk peningkatan intensitas kegiatan dan perluasan skala kegiatan penjaringan
prakarsa segenap pemangku kepentingan dalam pembangunan perkotaan, Kementerian PU
tengah menggulirkan
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang dilaksanakan
bersama-sama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pelaksanaan P2KH
ini merupakan sebuah aktualisasi, semangat implementasi prakarsa pemangku kepentingan
pembangunan perkotaan.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu mewujudkan karyanya melalui proses
partisipatif. “ Selanjutnya, untuk keberlanjutan RTH publik seperti Taman Bukit Kayu Manis ini,
diperlukan kebersamaan antara pemerintah Kota dan masyarakat dalam memelihara
kelangsungan pemanfaatan taman," ujar Joessair. Kegiatan peresmian ini dihadiri pula oleh
Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Lingkungan Kota Bogor Erna Ernawati. (cae/nik)
page 1 / 2
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download