BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1
Sejarah Instansi
Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari
Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas
jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara KemijenTanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan
kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk
membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau
pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau
tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405
km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera
Utara (1886), Sumatera Barat (1891), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah
dibangun jalan KA
sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar,
yang
pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang-Maros
belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat
6
dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan.
Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi
pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811
km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang
lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan
Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750
mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang
dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km,
sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km
antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan
teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai
pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000
diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta
sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya
bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api"
(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan
sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa
mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan
7
bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan
urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28
September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya
"Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) namanya diubah sejak tanggal 15
September 1971 menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Pada tanggal 2
Januari 1991, PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka),
dan sejak tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Periode
Th. 1864
Status
Pertama
kali
dibangun
Dasar Hukum
Jalan
Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh
Pemerintah
Hindia
Belanda
1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS)
IBW
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
1945 s.d 1950
DKA
IBW
1950 s.d 1963
DKA - RI
IBW
1963 s.d 1971
PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998
PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. ......
PT. KERETA API (Persero)
PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
8
Akte Notaris Imas Fatimah
Table 2-1 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
2.1.2
Logo Instansi
Gambar 2-1 Logo PT. Kereta Api Indonesia
Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan
70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api
kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan, serta di bagian bawah
tertulis “KERETAPI” warna biru. Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas,
pasti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung
lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolakbalik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan
menerima).
Gaya Gambar yaitu Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf
teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan
arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak
terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau
runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada
senjata tajam, duri dan semacamnya.
9
Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang
dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.
2.1.3
Badan Hukum Instansi
Menurut PP. No. 19 Th. 1998 dan Keppres No. 39 Th. 1999 serta dicatatkan di
Akte Notaris Imas Fatimah, bentuk dan badan hukum PT. Kereta Api Indonesia
adalah Persero, Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara
atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero
yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham. Persero dipimpin oleh
direksi dan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (PERSERO). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas
negara.
10
2.1.4
Struktur Organisasi dan Job Description
Direktur Utama
Direktur
Keuangan
Direktur Teknik
Direktur Operasi
Direktur SDM dan
Umum
Direktur
Pengembangan
Usaha
Sekretaris
Perusahaan
Pusat
Perencanaan dan
Pengembangan
Pusat
Keselamatan dan
Manajemen
Resiko
Divisi Sarana
Divisi Pelatihan
Satuan Pengawas
Intern
Divisi Properti
DAOP (I-IX)
Divisi Regional
di Jawa
(1-3) di Sumatera
Gambar 2-2 Struktur Organisasi Perusahaan
11
2.2
Landasan Teori
2.2.1
Definisi Jaringan
Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat
yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan
pesan-pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut
pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling berbagi-pakai terhadap
informasi yang tersedia.
Pada umumnya yang dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro,
terminal, printer dan media penyimpan data, serta perangkat jaringan lainnya.
Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Berikut akan kami jelaskan masing-masing dari tiga jenis jaringan diatas.
2.2.1.1 Local Area Network (LAN)
Local Area network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation
dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama
sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Secara
garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan
jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to Peer, setiap komputer yang
terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server.
12
Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas
sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN
tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik)
dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan
yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi,
sampai ratusan megabit/detik.
Gambar 2-3 Jaringan LAN Peer To Peer
Gambar 2-4 Jaringan LAN Client Server
13
2.2.1.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya
mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan
tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui
beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi
lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
ditentukannya standar untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang
diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual
Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel
unidirectional dimana semua komputer dihubungkan.
14
Gambar 2-5 Jaringan MAN
2.2.1.3 Wide Area Network (MAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan
untuk menjalankan program aplikasi. Mesin-mesin ini biasa disebut HOST.
Didalam literature juga biasa disebut sebagai End System. Host dihubungkan
dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet
adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon
yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan
memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek
aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
15
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel
transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel,
atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element
switching
adalah
komputer
khusus
yang
dipakai
untuk
menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel
penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan
pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam
menamakan komputer seperti
ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket
switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.
Kita biasa menyebut komputer switching dengan ROUTER. Setiap host
dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam
beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah
router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan
membentuk subnet.
Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan router-router
dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host tujuan. Akan
tatapi, beberapa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan
dengan pengalamatan jaringan.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau
saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak
mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus
berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket
dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau
16
lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai
saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Gambar 2-6 Jaringan WAN
2.2.2
Topologi Jaringan
Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu
jaringan komputer. Dapat juga diartikan suatu cara menghubungkan komputer
yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Pada PT.
Kereta Api Indonesia menggunakan topologi jaringan star. Berikut berikut ini
adalah beberapa tipe topologi jaringan komputer lainnya yang banyak digunakan.
BUS
STAR
RING
TREE
17
Masing-masing topologi diatas mempunyai ciri-ciri dan karakteristik tersendiri
serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut akan kami jelaskan
beberapa tipe jaringan diatas.
2.2.2.1 Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan
hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer
yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap
Ethernetnya sepanjang kabel.
Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya,
kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke
satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server,
dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,
yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data
dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya
tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu
node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
18
Keunggulan
topologi
Bus
adalah
pengembangan
jaringan
atau
penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu workstation lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector
(dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat
jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama
dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial
yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguhsungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan
dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk
menghubungkan dengan client atau node).
Gambar 2-7 Topologi Bus
19
2.2.2.2 Topologi Star
Topologi star dirancang sedemikian, sehingga seluruh komputer dan peralatan
lain terhubung secara langsung pada suatu pusat jaringan yang berupa hub atau
konsentrator.Hub atau konsentrator bertindak sebagai pengelola dan pengendali
semua fungsi dalam jaringan. Hub juga berfungsi sebagai repeater aliran data.
Data pada jaringan bertopologi star selalu melintasi hub atau konsentrator
sebelum melanjutkan ketujuan akhirnya.
1. Kelebihan topologi star :
Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada
saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
2. Kelemahan topologi star :
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan
terhenti.
3. Penanganan :
Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
20
Gambar 2-8 Topologi Star
2.2.2.3 Topologi Ring
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan
komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap
simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah
data itu untuknya atau bukan. Pada topologi ring, komunikasi data dapat
terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
Gambar 2-9 Topologi Ring
21
2.2.2.4 Topologi Tree
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai
topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi
antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah
digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki
semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan
komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau
simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih
dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6
sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini
adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat.
Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal
pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi,
maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak
efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
22
Gambar 2-10 Topologi Tree
2.2.3
Komponen Jaringan
Secara umum suatu jaringan terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :
•
NIC (Network Interface Card)
•
Router
•
Modem
•
Hub
•
Switch
•
Bridge
•
Repeater
2.2.3.1 NIC
NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan peralatan
yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer
workstation atau jaringan dengan komputer server.
NIC berfungsi untuk
menghubungkan antara komputer dengan kabel jaringan yang terpasang secara
fisik. Pemasangan card ini dihubungkan pada slot ekspansi dalam komputer baik
23
slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI bahkan pada beberapa motherboard
komputer NIC sudah terpasang secara onboard. Dalam komputer notebook NIC
kadang-kadang dipasang pada slot PCMCIA. Secara umum NIC tersedia untuk
kabel Coaxial dan kabel Twisted-pair.
Gambar 2-11 NIC 10 base 2
Gambar 0-12 NIC 10 base T
24
2.2.3.2 Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu
jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol
tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam
sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang
dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop
by hop.
IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing
hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih
dekat ke host tujuan.
Gambar 2-13 Dua jaringan yang terhubung melalui router
2.2.3.3 Modem
Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman
data pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data
dilakukan secara serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip
25
dasar modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat
sinyal digital mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh
redaman maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog
meskipun mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama
pengiriman tetapi hal ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi.
Gambar 2-14 Modem
2.2.3.4 Hub
Hub meupakan pusat koneksi semua node pada jaringan. Semua peralatan
jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui hub. Hub bertindak sebagai
titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolan serta pengembangan jaringan.
Gambar 2-15 Jaringan yang terhubung melalui hub
26
2.2.3.5 Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN
yang terpisah dan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan
cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil.
Meskipun terhubung dengan jaringan yang bebeda pada masing-masing port,
switch dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
Gambar 2-16 Switch
2.2.3.6 Bridge
Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan besar
dalam dua jaringan yang lebih kecil. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay.
Bridge juga transparan terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP
datagram ke host yang lain, IP tidak akan diawasi oleh bridge dan langsung cross
ke host yang dituju.
27
Gambar 2-17 Bridge
2.2.3.7 Repeater
Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat atau sinyal
jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara
memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima serta memancarkannya
kembali isyarat tersebut. Repeater apa berupa alat yang terpisah atau menjadi satu
dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang
melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Repeater juga
berfungsi untuk mempebesar batasan panjang satu segmen.
28
Gambar 2-18 Repeater
2.2.4
Protokol Jaringan
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara
beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya
petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan,
topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.
Protokol-Protokol yang dikenal adalah sebagai berikut :
1. Ethernet
2. Local Talk
3. Token Ring
4. FDDI
5. ATM
29
2.2.4.1 Ethernet
Ethernet mula-mula dikembangkan oleh Digital Equipment Cooporation
(DEC), Intel dan Xerox mulai tahun 1980. Usaha pembakuan telah dilakukan oleh
Intitute Of Electronics and Electrical Engineers (IEEE). Pembakuan atau standar
ini dikenal sebagai standar IEEE 802.3 yang menjadi dasar perkembangan
Ethernet selanjutnya. Protocol Ethernet sejauh ini adalah protocol yang paling
banyak digunakan, Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD
(Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection). Sistem ini menjelaskan
bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum
mengirimkan sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau
bersih komputer akan mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam
kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika
jaringan telah bersih. Kadangkala dua buah komputer melakukan transmisi pada
saat yang sama, ketika hal ini terjadi, masing-masing komputer akan mundur dan
akan menunggu kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali.
Metode ini dikenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan
transmisi dari network. Ada beberapa macam tipe jaringan
Ethernet antara lain sebagai berikut :
10 Base-5 menggunakan kabel coaxcial tebal (RJ-8)
10 Base-2 menggunakan kabel coaxcial tipis (RJ-58)
10 Base-36 menggunakan kabel broadband
10 Base-T menggunakan kabel UTP kategori 3 (UTP Cat-3)
10 Base-F menggunakan kabel serat optik (fiber optic)
30
Sebagai perkembangan dari standar ethernet 802.3 ditetapkan standar jaringan
Fast Ethernet IEEE 802.3u untuk jaringan ethernet yang memerlukan kecepatan
transmisi yang lebih tinggi. Standar ini meningkatkan kecepatan jaringan Ethernet
dari 10 Mbps menjadi 100 Mbps dengan perubahan pada struktur kabel. Ada tiga
tipe jaringan fast Ethernet yaitu :
100 Base-TX menggunakan kabel UTP cat-5
100 Base-FX menggunakan kabel serat optik
100 Base-T4 menggunakan kabel UTP cat-3
Standar 100 Base-TX menjadi popular karena sangat kompatibel dengan standar
10 Base-T. Perkembangan berikutnya dari jaringan Ethernet adalah Gigabit
Ethernet yang menggunakan standar IEEE 802.3z. sistem jaringan ini mampu
melakukan transmisi data maksimum sampai 1000 Mbps. Ada dua tipe jaringan
ini yaitu :
1000 Base-X menggunakan kabel serat optik dan twinax
1000 Base-T menggunakan kabel UTP cat-5e
2.2.4.2 Local Talk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang dikembangkan oleh Apple
Komputer, Incu ntuk mesin-mesin komputer Macintosh . Metode yang digunakan
oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision
Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD. Adapter LocalTalk dan cable
twisted pair khusus dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer
melewati port serial. Sistem operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara
jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus Protokol
31
LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan garis lurus, bintang, ataupun
model pohon dengan menggunakan kabel twisted pair . Kekurangan yang paling
mencolok yaitu kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.
2.2.4.3 Token Ring
Protokol Token Ring di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980.
Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti
Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan
yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah sinyal token bergerak berputar dalam
sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah
komputer menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu
komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya
ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling
mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.
Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan bintang atau star dengan
menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic . Dan dapat melakukan
kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan
Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.
2.2.4.4 FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah Protokol jaringan yang
menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh.
Metode aksesnya yang digunakan oleh FDDI adalah model token. FDDI
menggunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi baiasanya
menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara
32
otomatis menggunakan ring yang kedua. Sebuah keuntungan dari FDDI adalah
kecepatan dengan menggunakan fiber optic kabel pada kecepatan 100 Mbps.
2.2.4.5 ATM
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah
protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih.
ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain
mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti
video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi bintang ,
dengan menggunakan kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada
umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga
banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan
kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
2.2.4.6 Media Transmisi
Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer
ke komputer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi
yang nantinya digunakan untuk keperluan transmisi. Media transmisi memerlukan
suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media
transmisi dibagi menjadi dua yaitu :
1. Media Terarah (Guided Transmision Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang
satu
dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh : kabel. Bila sumber data dan
penerima
33
jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area local, maka dapat digunakan kabel
sebagai media transmisinya. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang
paling rentan dan harus diinstalasi secra cermat dan teliti. Kabel sebagai media
transmisi yang terpadu yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah
coaxcial, twisted pair, dan fiber optic.
Coaxcial
Coaxcial secara umum digunakan sebagai antenna televisi, transmisi telephone
jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxcial dapat digunakan untuk sinyal analog
maupun digital. Coaxcial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi
pada pita frekuensi. Kabel coaxcial terdiri dari dua penghantar yaitu penghantar
dalam yang berupa inti tembaga dan penghantar luar yang berbentuk serabut
(shield).
Twisted Pair
Twisted pair merupakan jenis kabel paling sederhana yang paling banyak
digunakan dalam membangun jaringan komputer. Kabel berpilin (Twisted Pair),
menggunakan kabel berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek
crosstalk. Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu
mengirimkan bandwidth dengan jumlah yang besar. Kabel ini menggunakan
konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dari jenis kategorinya. Untuk
kategori 2 menggunakan RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan
RJ-45.
34
Fiber Optic
Fiber optik adalah teknologi perkabelan terkini yang memiliki kecepatan sangat
tinggi. Kabel fiber optic bentuknya sama dengan kabel coaxcial. Jenis kabel ini
tidak menggunakan tembaga (cooper), melainkan serat optik. Dimana sinyal yang
dialirkan berupa berkas cahaya. Mampu mengirimkan bandwidth lebih banyak.
Banyak digunakan untuk komunikasi antar Backbone, LAN dengan kecepatan
tinggi. Pada pusat kebel terdapat inti kaca yang merupakan tempat cahaya akan
berpropagasi. Pada fiber bermode banyak, diameter inti sebesar 50 mikron (
setebal diameter rambut manusia). Sedangkan fiber bermode tunggal memiliki
diameter setebal 8-10 mikron.
Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO, kabel FO dibagi
menjadi 2 yaitu:
Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter core
dengan ukuran 50 micron – 100 micron
Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core dengan
ukuran 2 – 8 micron
Sistem Komunikasi Fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
a. Transmitter berupa Laser Diode ( LD ) dan Light Emmiting Diode (LED)
b. Media transmisi berupa fiber optik
c. Receiver yang merupakan detektor penerima digunakan PIN dan APD.
2. Media Tak Terarah (Un-Guided Transmision Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung
yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar, contoh : nirkabel (wireless).
35
Komunikasi
ini
mengirimkan
sinyal
ke
udara
berdasarkan
spektrum
elektromagnetik.
2.2.4.7 OSI Model
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards
Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protocol
nternasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI
(Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi
pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem
yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
36
Gambar 2-19 OSI Model
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh
layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan
standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda
tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur
jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
37
2.2.5
Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terus
berkembang. Beberapa kasus menyangkut keamanan sistem saat ini menjadi suatu
garapan yang membutuhkan biaya penanganan dan proteksi yang sedemikian
besar. Sistem-sistem vital seperti sistem pertahanan, sistem perbankan dan sistemsistem setingkat itu, membutuhkan tingkat keamanan yang sedemikian tinggi. Hal
ini lebih disebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep
open sistemnya sehingga siapapun, di manapun dan kapanpun, mempunyai
kesempatan untuk mengakses kawasan-kawasan vital tersebut.
Keamanan jaringan didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya
daya terhadap upaya penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan
perusakan oleh person yang tidak diijinkan. Beberapa insinyur jaringan
mengatakan bahwa hanya ada satu cara mudah dan ampuh untuk mewujudkan
sistem jaringan komputer yang aman yaitu dengan menggunakan pemisah antara
komputer dengan jaringan selebar satu inci, dengan kata lain, hanya komputer
yang tidak terhubung ke jaringanlah yang mempunyai keamanan yang sempurna.
Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi ini menjadi trade-off antara
pertimbangan fungsionalitas dan memasukan kekebalan terhadap gangguan.
Protokol suatu jaringan sendiri dapat dibuat
aman. Server-server baru yang
menerapkan protokol-protokol yang sudah dimodifikasi harus diterapkan. Sebuah
protokol atau layanan (service) dianggap cukup aman apabila mempunyai
kekebalan ITL klas 0 (tentang ITL akan dibahas nanti). Sebagai contoh, protokol
seperti FTP atau Telnet, yang sering mengirimkan password secara terbuka
38
melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik enkripsi.
Jaringan daemon, seperti sendmail atau fingerd, dapat dibuat lebih aman oleh
pihak vendor dengan pemeriksaan kode dan patching. Bagaimanapun,
permasalahan mis-konfigurasi, seperti misalnya spesifikasi yang tidak benar dari
netgroup, dapat menimbulkan permasalahan kekebalan (menjadi rentan).
Demikian juga
kebijakan dari departemen teknologi informasi seringkali
memunculkan kerumitan pemecahan masalah untuk membuat sistem menjadi
kebal.
2.2.6
Mikrotik Router Os™ Sebagai Router Pada Jaringan Komputer
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base
diperuntukkan
kemudahan
sebagai
bagi
network
penggunanya.
router.
Didesain
yang
untuk memberikan
Administrasinya bisa dilakukan melalui
Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada
Standard komputer PC (Personal
Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan
resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai
gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing
yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang
memadai.
2.2.6.1 Sejarah MikroTik RouterOS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan
Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang
39
berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana
Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia
pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan
sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN
(WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru
kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan
membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan
dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen
John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain
termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama
kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama
denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik
yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut
Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga
lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara
marathon.
2.2.6.2
Jenis-Jenis Mikrotik
1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download
di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).
2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus
dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik
RouterOS.
40
2.2.6.3 Fitur-Fitur Mikrotik
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi
CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka
ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge
interface, bridging firewalling.
5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,
PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP
Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP
address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP,
TCP Flags dan MSS.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung
limit data rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann
groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi
menggunakan
DES,
3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect
Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
41
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle,
Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco
Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph
yang dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator;
protokol
otentikasi
menggunakan
PAP,
CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE;
kompresi untuk PPoE; limit data rate.
16. Proxy
: Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;
transparent proxy untuk
DNS
dan
HTTP;
mendukung
protokol
SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
42
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes;
sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d
(ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay
jenis LMI.
22. Tool :
Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;
packet sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet
dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.
Download