BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang
membuat hubungan antar manusia lebih terbuka, serta arus globalisasi membuat
Indonesia, sebagai negara berkembang, juga mengembangkan infrastruktur
transportasi maupun teknologi komunikasi. Perkembangan jaringan komunikasi
dan keterbukaan ekonomi Indonesia, menyebabkan meningkatnya jumlah orang
yang berkunjung dan mencari kerja bahkan menetap di Indonesia dan tidak
sedikit pula warga negara Indonesia yang juga berkunjung, mencari kerja bahkan
juga menetap di luar negeri.
Masyarakat Indonesia kini semakin terbuka, dan sejak dahulu memang
sudah bersinggungan dengan kebudayaan lain, baik yang datang ke Indonesia
maupun negara yang masyarakat Indonesia datangi. Nilai-nilai, sikap dan
tindakan, serta benda-benda budaya dan kebudayaan yang di miliki masyarakat
Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, sebagai suatu masyarakat
yang terbuka, tidak bisa melepaskan diri dari lingkungan masyarakat Indonesia.
Hal ini telah menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk perlu
memahami budaya bangsa lain dan melakukan komunikasi dengan para ahli yang
berasal dari kelompok, ras, etnik atau bangsa lain.
1
2
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi berperan penting dalam
melakukan kontak sosial di kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi medium yang
tidak boleh diabaikan dalam pembentukan dan pengembangan pribadi. Dengan
mempelajari budaya bangsa lain dan pemahaman tentang hubungan antar budaya,
sebenarnya masyarakat Indonesia mempelajari budaya bangsa Indonesia sendiri,
termasuk pengaruhnya atas cara berkomunikasi dengan orang lain. Dari interaksi
dan komunikasi yang terjalin antara orang-orang pribumi dengan orang-orang
pendatang dari bangsa lain, sering terjadi pertemuan atau interaksi antar pribadi.
Komunikasi antar pribadi merupakan isu yang sebenarnya sangat krusial
di dalam hubungan antar manusia, ketika manusia diposisikan sebagai sebuah
pribadi. Memahami komunikasi antar pribadi dengan baik, pribadi-pribadi yang
saling membangun hubungan demi tujuan tertentu, mulai dari rumah tangga, akan
lebih mudah mencapai tujuan yang mereka harapkan.
Karena dengan teknologi dunia semakin kecil, orang semakin bebas
bergerak di luar lingkup negaranya. Teknologi komunikasi dan transportasi telah
mempertemukan manusia dari berbagai budaya yang berlainan. Mobilitas
masyarakat dunia telah meningkat sehingga jarak dan waktu, bukan menjadi suatu
masalah yang berarti saat ini. Di masa sekarang, pernikahan beda bangsa biasa
terjadi. Meningkatnya hubungan antar pribadi pada pasangan beda bangsa atau
perkawinan campur antara dua kebudayaan yang berbeda menjadi hal yang
menarik untuk diteliti. Pernikahan beda negara atau beda bangsa memang tengah
marak di kalangan masyarakat, di Indonesia bisa dikatakan bahwa saat ini
pernikahan beda bangsa bukan hal yang baru lagi, hal ini terbukti kenaikan nya
3
sejumlah 12 persen dari tahun 2013, menurut catatan dinas kependudukan dan
pencatatan sipil di Jakarta. Apalagi, era yang semakin terbuka ini makin
memudahkan seseorang untuk melakukan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan di
Jakarta, dalam kurun waktu Juni 2013 sampai dengan Agustus 2014.
Pernikahan beda bangsa, mungkin bagi sebagian orang Indonesia punya
kebanggaan tersendiri. Menikah dengan warga negara asing menjadi hal yang
istimewa untuk warga Indonesia, karena beranggapan bahwa para pasangan yang
merupakan warga negara asing diharapkan dapat memberi kebahagiaan lebih jika
dibandingkan dengan pasangan yang satu negara atau sama bangsa.
Belakangan juga fenomena wanita Indonesia lebih memilih warga negara
asing sebagai pasangan nya dan banyak pria warga negara asing yang
menjatuhkan pilihan pada wanita Indonesia sebagai pasangannya. Hal ini
dikarenakan adanya anggapan stereotif bahwa “Wanita Timur Hot” (Kompas,
Kolom Kita,14 Juni 2013) dilain pihak banyak nya alasan yang mengemuka
tentang pernikahan beda bangsa yang dapat membuat seseorang menjadi lebih
terlihat mapan secara finansial, karena adanya anggapan bahwa para orang asing
yang bekerja atau tinggal di Indonesia adalah orang-orang yang mapan secara
finansial. Dan juga adanya anggapan jika pria asing menikahi wanita yang berasal
dari Indonesia, mereka akan dianggap sebagai raja, karena segala sesuatu atau
kebutuhan hidupnya dilayani oleh pasangannya yang berasal dari Indonesia, hal
ini dikarenakan masyarakat Indonesia masih memegang teguh adat ketimuran
yang berarti suami harus dilayani.
4
Alasan lain yang juga mengemuka, selain salah satu pasangan yang ingin
lebih mapan secara finansial adalah alasan ingin memperbaiki keturunan atau
ingin anak yang dilahirkan dari pasangan beda bangsa lebih cantik atau lebih
tampan parasnya karena memiliki keturunan dari bangsa yang berbeda dari
orangtua mereka. Hal ini terbukti dengan meningkatnya pertambahan pernikahan
beda bangsa dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 12 persen.
Pernikahan beda bangsa atau yang biasa disebut dengan pernikahan
campur bukan hanya tentang penjanjian hidup bersama antara dua manusia yang
berbeda bangsa. Di Indonesia, pernikahan beda bangsa bukanlah hal yang mudah
seperti yang dilakukan di negara-negara lain. Ada persyaratan atau hal khusus
yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh setiap pasangan sebelum melakukan
pernikahan beda bangsa, seperti kelengkapan surat atau dokumen pendukung yang
harus dipenuhi oleh pasangan warga negara asing yang akan mendaftarkan
pernikahan mereka di Indonesia. Pendaftaran pernikahan mereka pun juga harus
terdaftar pada kedutaan masing-masing pasangan dari beda bangsa ini. Status
kewarganegaraan dari anak yang lahir dari pasangan beda bangsa juga menjadi
kendala tersendiri, cara mendidik dan membesarkannya pun menjadi hambatan
yang akan dihadapi oleh pasangan pernikahan beda bangsa. Status anak dari
pernikahan beda negara masih jadi perhatian utama dari banyak kalangan dari
setiap negara. Hal tersebut berhubungan dengan cara anak dalam menentukan
status kewarganegaraannya. Oleh sebab itu sebaiknya para pasangan beda bangsa
sudah merundingkan terlebih dahulu mengenai hal ini.
5
Permasalahan atau hambatan yang dihadapi pernikahan beda bangsa pada
dasarnya sama saja dengan pernikahan pasangan sama bangsa, namun kendala
yang dihadapi umumnya adalah kendala bahasa, perbedaan nilai, dan perbedaan
pola perilaku kultural. Dua hal terakhir yang sangat penting terutama bagi
masyarakat Indonesia yang terpenting adalah bagaimana menyikapi dan
menyiasati perbedaan yang mereka hadapi. Adanya perbedaan aspek dimensi
budaya dapat memicu timbulnya konflik dalam sebuah hubungan. Keberhasilan
pasangan pernikahan beda bangsa atau pernikahan campuran membutuhkan
pengetahuan dan penghormatan terhadap masing-masing nilai, adat istiadat dan
budaya. Juga kualitas dari sebuah komunikasi yang terjadi dalam sebuah
hubungan dapat menentukan keharmonisan hubungan tersebut. Sehingga terwujud
nya komunikasi yang efektif diantara para pasangan beda bangsa menjadi
mungkin untuk dilakukan.
1.2. Fokus Penelitian
Dalam perkawinan antar bangsa yang menjadi kendala adalah masalah bahasa,
kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing pasangan sejak kecil.
Perbedaan bahasa, kepercayaan dan nilai-nilai menciptakan kesalahpahaman
daripada pengertian. Dalam hubungan antarpribadi pada pasangan yang berbeda
bangsa terkait dengan konteks budaya.
Agar komunikasi lebih efektif pada pasangan yang berbeda bangsa,
tampaknya para pasangan harus lebih memahami tahapan dan hambatan
6
komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya dan bahasa dan beberapa aspek
budaya lainnya harus dijalankan dengan ketulusan, kejernihan, keterbukaan,
keterusterangan, kesederhanaan dan kesantunan dalam berbicara dan bertindak,
terutama yang paling penting adalah hubungan antar pribadi antar pasangan tidak
akan bertahan tanpa adanya saling menyesuaikan diri dengan kebudayaan masingmasing dan bersikap komunikatif dengan pasangan.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai bagaimana tahapan komunikasi dan hambatan komunikasi yang terjadi
dalam proses hubungan antar pribadi pada pasangan yang berbeda bangsa.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai
tahapan komunikasi dan hambatan yang terjadi dalam proses hubungan antar
pribadi pada pasangan yang berbeda bangsa.
1.4.Manfaat Penelitian
Peneliti berharap bahwa dimasa yang akan datang penelitian ini dapat
menjadi sumbangsih bagi akademisi dalam bidang hubungan pribadi dalam hal
komunikasi khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tahapan
komunikasi dan hambatan yang terjadi pada pasangan antar budaya.
7
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, kegunaan peneliian ini adalah sebagai sumbangan terhadap
ilmu komunikasi, khususnya Public Relations, terutama yang berkaitan sebagai
salah satu konsep komunikasi antarbudaya dalam hubungan antarpribadi pada
pasangan yang berbeda bangsa. Peluang meningkatnya jumlah perkawinan antar
bangsa. Namun dengan adanya perbedaan konteks budaya ini memberi
kemungkinan akan adanya perbedaan perilaku tertentu dalam kedua jenis
masyarakat tersebut. Dengan demikian, kultur yang berlainan, seringkali
menyebabkan kesalahpahaman daripada saling pengertian. Setiap kebudayaan
mempunyai aturan-aturan tersendiri untuk berkomunikasi.
Oleh karena itu membangun komunikasi antar budaya, antar ras, antar
etnik maupun antarnegara yang berbeda dalam apapun juga sukar dilakukan tanpa
memahami karakter dan unsur-unsur penting yang terdapat dalam kebudayaan.
Dalam kenyataan persentuhan nilai-nilai budaya sebagai manifestasi dinamika
kebudayaan tidak selamanya berjalan dengan mulus. Permasalahan silang budaya
dalam masyarakat majemuk (heterogen) dan jamak (pluralistis) seringkali
bersumber dari masalah komunikasi, kesenjangan tingkat pengetahuan, status
sosial, geografis, adat kebiasaan dapat merupakan kendala bagi tercapainya suatu
konsensus yang perlu disepakati dan selanjutnya ditaati secara luas.
Kebudayaan yang menjadi latar belakang kehidupan, akan mempengaruhi
perilaku komunikasi manusia. Semakin besar derajat perbedaan antar budaya
maka semakin besar pula kehilangan peluang untuk merumuskan suatu tingkat
8
kepastian sebuah komunikasi yang efektif. Hal ini disebabkan karena
berkomunikasi dengan seseorang dari kebudayaan yang berbeda maka muncul
pula perbedaan sejumlah hal.
b. Manfaat Sosial
Memberikan tambahan masukan dan wawasan
mengenai pemahaman
tahapan komunikasi antar budaya dan hambatan komunikasi yang terjadi pada
pasangan beda bangsa agar kegiatan komunikasi dapat berjalan dengan baik
meskipun budaya yang dimiliki tiap pasangan beranekaragam. Perbedaan budaya
tersebut bukan dijadikan kendala melainkan dijadikan hal yang menarik sebagai
pengetahuan untuk terciptanya saling hormat-menghormati dan agar dapat
memahami konteks komunikasi antar budaya sebagai bagian dari pembelajaran
mengenai budaya lain pada pasangan yang berbeda bangsa.
Download