Siaran Pers Pemeriksaan Kinerja RSUD Ende

advertisement
SIARAN PERS
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi NTT
Hasil Pemeriksaan BPK: Pengelolaan Pelayanan Rawat Inap RSUD Ende Belum
Sepenuhnya Efektif
Kupang, Selasa (13 Januari 2015) – Dalam rangka menilai efektivitas pengelolaan
pelayanan rawat inap pada RSUD Ende, BPK melaksanakan pemeriksaan atas hal tersebut.
Pemeriksaan diarahkan pada aspek perencanaan kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Inap,
aspek pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Inap, serta monitoring dan evaluasi
pada pelayanan Instalasi Rawat Inap TA 2013 s.d Semester I TA 2014. BPK menyimpulkan
bahwa kegiatan pengelolaan pelayanan rawat inap belum sepenuhnya efektif yang dilihat
dari aspek perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi.
Hal ini tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kinerja atas Pengelolaan
Pelayanan Rawat Inap TA 2013 s.d Semester I TA 2014 pada RSUD Ende yang diserahkan
oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTT, Khabib Zainuri kepada Ketua DPRD Ende,
Herman Yosef Wadhi dan Bupati Ende, Marselinus Y.W Petu serta Direktur RSUD Ende,
Mariane Evelyn Pani di Kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT di Kupang pada Selasa
(13/01/2015). Melalui pemeriksaan kinerja, BPK memberikan rekomendasi perbaikan dan
peningkatan kinerja pengelolaan pelayanan pada RSUD Ende. BPK berharap pemeriksaan ini
dapat membantu peningkatan kualitas pelayanan pengelolaan rawat inap pada RSUD Ende.
Permasalahan pokok dan rekomendasi BPK untuk setiap aspek yang dinilai adalah
sebagai berikut:
1. Aspek Perencanaan
RSUD Ende belum memiliki unit pengawasan yaitu Satuan Pemeriksaan/Pengawas
Internal (SPI) dan Dewan Pengawas. Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD belum
sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Pada SPM RSUD Ende hanya
mengakomodir sebagian dari ketentuan tersebut. RSUD Ende belum memiliki Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang mengatur keterangan yang lengkap dan informasi yang
berkaitan dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu jenis pelayanan
pelaksaanaan. Disamping itu Instalasi Rawat Inap belum memiliki rencana strategi dan
program kerja serta anggaran tersendiri.
SIARAN PERS
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi NTT
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan RSUD Ende antara lain:
1.
Lebih proaktif melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ende untuk
membentuk unit SPI dan Dewan Pengawas, Bidang Keperawatan dan Seksi secara
lengkap sesuai Pedoman Tata Kelola RSUD Ende;
2.
Menyusun dan menetapkan SPM sesuai ketentuan yang berlaku;
3.
Melakukan pemutakhiran atas SPO yang belum memiliki keterangan yang lengkap dan
informasi yang berkaitan dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu
jenis pelayanan pelaksaanaan dan telah berumur diatas tiga tahun;
4.
Menyusun rencana strategis dan program kerja pelayanan rawat inap sesuai dengan
ketentuan.
2. Aspek Pelaksanaan
Standar Prosedur Operasi (SPO) atas perawatan, tindakan, observasi, pemindahan dan
pemulangan pasien belum dilaksanakan secara memadai. RSUD Ende belum melakukan
pengukuran tingkat pencapaian SPM dan melaporkannya secara berkala kepada Bupati.
Kondisi sarana dan prasarana belum mendukung pelayanan rawat inap dan belum dikelola
secara memadai. Disamping itu, pada waktu tertentu terjadi kekososongan obat untuk
pelayanan rawat inap.
Atas permasalahan tersebut, BPK RI merekomendasikan RSUD Ende antara lain :
1. Mengutamakan pelayanan yang baik kepada pelanggan, dan menyusun kebijakan
mengenai transparansi atas informasi biaya klaim pelayanan administrasi pasien kepada
pasien dan/atau keluarga pasien;
2. Melakukan pengukuran tingkat pencapaian SPM dan melaporkannya secara berkala
kepada Bupati;
3. Melakukan perbaikan/mengganti sarana dan prasarana yang rusak dan melakukan
kalibrasi atas alat kesehatan secara berkala; dan
4. Lebih cermat melakukan perencanaan dan pengelolaan pengadaan perbekalan farmasi
yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Aspek Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Kegiatan Komite Medik, Komite Keperawatan, Supervisi Keperawatan, Tim Peningkatan
Mutu
atau
Quality
Improvement,
pengelolaan
tindak
lanjut
dan
pengaduan
pasien/masyarakat belum memiliki SPO monev. Komite Keselamatan Pasien belum
SIARAN PERS
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Perwakilan Provinsi NTT
melaksanakan SPO monev berupa ronde keselamatan dan pelaporan insiden ke Komite
Nasional Keselamatan Pasien.
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan RSUD Ende antara lain:
1. Menyusun dan menetapkan SPO yang berkaitan dengan pelaksanaan monev meliputi
kegiatan evaluasi interen, audit kinerja interen, dan pengukuran SPM rumah sakit,
pengelolaan tindak lanjut, serta penanganan pengaduan pasien/masyarakat;
2. Melakukan koordinasi dengan Komite Keselamatan Pasien dan Komite Keperawatan
agar melaksanakan monitoring dan evaluasi sesuai dengan SPO yang ada.
Pemerintah Kabupaten Ende menyatakan telah menyusun rencana aksi untuk
menindaklanjuti rekomendasi BPK dalam rangka perbaikan dan peningkatan fungsinya
melaksanakan pelayanan rawat inap secara lebih efektif pada RSUD Ende.
HUMAS BPK PERWAKILAN PROVINSI NTT
Informasi lebih lanjut:
Humas Perwakilan BPK RI Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. W.J. Lalamentik, Kupang, Nusa Tenggara Timur
Telp.(0380) 840600, Fax. (0380) 840601, Email : [email protected]
Download