BAB XIV PENUTUP Proses demokratisasi pembangunan telah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama proses pembangunan, sedang peran pemerintah lebih bersifat sebagai regulator, fasilitator dan stimulator. Perubahan paradigma pembangunan tersebut mengubah peran masyarakat dalam proses pembangunan dan yang bersifat partisipasi masyarakat menjadi prakarsa masyarakat. Dengan demikian, ujung tombak pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat. Kementerian Koperasi dan UKM dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia menempatkan perannya hanya sebagai stimulator, fasilitator dan dinamisator pemberdayaan koperasi dan UMKM. Pemberdayaan KUMKM pada masa mendatang diharapkan tumbuh dari prakarsa masyarakat dan dilaksanakan oleh masyarakat secara mandiri dalam tatanan sistem ekonomi kerakyatan. Peran Kementerian Koperasi dan UKM akan difokuskan pada fungsi regulasi dan fasilitasi untuk menciptakan struktur pasar dan persaingan yang sehat sebagai lapangan bermain bagi koperasi, pengusaha kecil dan menengah, serta mengoreksi ketidaksempurnaan mekanisme pasar dengan menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, serta memberikan dukungan perkuatan bagi koperasi, pengusaha kecil dan menengah hanya sebagai stimulan program. Rencana Program Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan program pemberdayaan KUMKM yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada periode tahun 2005-2009. Rencana Program ini hanya merupakan program dasar pemberdayaan KUMKM, sedang pengembangannya akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan kebutuhan KUMKM di Indonesia. Dengan demikian, Rencana Program ini memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan bersifat dinamis, sepanjang proses pemberdayaan KUMKM dilaksanakan secara efisien, tepat sasaran dan berdaya guna, serta sesuai dengan misi pemberdayaan KUMKM yang telah ditetapkan. Pemberdayaan KUMKM dilaksanakan oleh masyarakat, yang didukung oleh pemerintah. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM perlu mendorong peran serta masyarakat dalam proses pemberdayaan KUMKM. Mempertimbangkan banyaknya komponen masyarakat, instansi pemerintah dan bukan pemerintah yang berperan utama dalam proses pemberdayaan KUMKM ini, maka diperlukan mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program secara intensif dan terintegrasi. Kementerian Koperasi dan UKM dituntut secara proaktif meningkatkan peran koordinasinya dengan masyarakat, instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam proses pemberdayaan KUMKM, serta keberanian untuk mengubah tatanan struktur perekonomian nasional yang lebih berimbang, demokratis dan adil. 92 LAMPIRAN MATRIK PROGRAM PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PERIODE TAHUN 2005 -2009 93