Persamaan Akuntansi

advertisement
Alga
Sumber : www.e-dukasi.net
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa
kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh chlorococcus sp), koloni (volvox sp), benang
(filamen) (contoh spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh ulva sp, sargasum sp dan Euchema
sp).
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini
dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam
sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang
terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses
fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat
organik dan zat-zat anorganik.
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah:
Fikosianin = warna biru;
Xantofil = warna kuning;
Karoten = warna keemasan;
Fikosantin = warna pirang;
Fikoeritrin = warna merah.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 6 fillum yaitu:
No
Fillium Alga
Klorofil
Pigmen
Cadangan Makanan
1.
Chlorophyta
a dan b
Karoten dan Xantcfil
Pati
2.
Phaeophyta
a dan c
Karoten dan Xantcfil
Limosin Manitol
3.
Rhodophyta
a dan c
4.
5.
Chrysophyta
Eugenophyta
a dan c
a dan c
Karoten, Xantcfil,
fikoeritrin
Karoten dan Xantcfil
Karoten dan Xantcfil
Dinding Sel
selulosa, pektin,
algin
Selulosa, pektin,
algin
Bahan agar-agar
Selulosa
Pati
Pati
Selulosa
Pati
Pengelompokan alga berdasarkan pigmentasi sebagai berikut:
1. Chlorophyta (alga hijau)
Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan
bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang mengandung karoten. Banyak terdapat di
danau, kolam tetapi sebagian ada juga yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering Anda
jumpai di kolam sekitarmu antara lain:
a.
b.
Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
1. Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis,
bentuk bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan
metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan,
bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan
dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun
Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan)
.
2. Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu
kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
.
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
1. Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu
nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma
(bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan
konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).
c.
d.
Gambar 9.
a. Bentuk sel Chlamydomonas
b. Daur hidup Chlamydomonas
.
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran
cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan
zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan
membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
.
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh: Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah. Tiap sel
memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual
dengan konjugasi sel-sel gamet.
Gambar 10. Konjugasi sel gamet Volvox
.
e.
Chlorophyta berbentuk benang
Contoh:
1. Spyrogyra
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang,
dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. Adapun langkahlangkah konjugasi antara lain
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi.
Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua
plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh peleburan inti
yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk zigospora diploid. Zigospora
mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra
baru yang haploid.
Gambar 11. Konjugasi pada Spirogyta
.
f.
2. Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan.
Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang
berflagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat
kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada
benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium
akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk
zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu
.
. Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh:
1. Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti
lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora
tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian
secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan
dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang
diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah
mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid
(perhatikan gambar di bawah).
Gambar 12. Siklus hidup Ulva
.
2. Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-
batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan
bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam
nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat
anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan
menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan
dengan cara fragmentasi.
Gambar 13. Chara
Bagaimana? Anda sudah paham dengan penjelasan yang telah disampaikan. Cobalah untuk membaca
kembali materi yang kurang Anda pahami. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba jawab dulu
pertanyaan berikut:
1.
2.
3.
4.
Sebutkan pengelompokkan alga berdasarkan pigmen yang dimilikinya!
Sebutkan pembagian Chlorophyta atas dasar cara hidupnya.
Bagaimanakah siklus hidup Spirogyra
Apakah bedanya Ulva dan Chara
Phaeophyta (alga coklat)
Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batubatuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast). Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen
yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil. Contohnya : Sargassum, Macrocystis,
Ectocarpus, dan Fucus.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin yang
disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan
di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi
ovum yang menghasilkan zigot.
Rhodophyta (alga merah)
Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh
bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin.
Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh
menjadi ganggang merah.
Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata.
Euchemma spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai
pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini
memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak
dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi matahari ke molekul
klorofil.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air
laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas,
yaitu:
a.
b.
c.
Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Berdasarkan pembagian di atas marilah kita uraikan satu persatu.
a.
Kelas alga Hijau-Kuning
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau
kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk
benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid
yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot
tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya
mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
Gambar 14. Vaucheria
.
b.
c.
Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu,
contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
.
Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding
sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara
aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Gambar 15. Bermacam-macam bentuk kerangka Diatom
.
Alga Api (Pyrrhophyta)
Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel
dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing
mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri, kebanyakan hidup di laut dan
sebagian kecil hidup di air tawar.
Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor
yang memancarkan cahaya.
Euglenophyta
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan
mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan karena memiliki
klorofil dan mampu berfotosintesis. Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab, contohnya:
Euglena.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel
terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma)
yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas
yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena berwarna hijau.
Contohnya Euglena viridis, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga
dapat memakan zat-zat organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup
secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik
yang tersedia. Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner.
Gambar 16. Struktur sel Euglena viridis
Protista mirip Jamur (jamur Protista)
Kelompok jamur lendir dan jamur air dimasukkan dalam Kingdom Protista. Kelompok ini memiliki ciri-ciri:
aktif seperti Amoeba yang akan berkembang menjadi fase multiseluler dan akan menghasilkan spora.
Jamur ini dibagi dalam dua filum yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air).
1. Myxomycota
Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab,
sampah basah, kayu lapuk. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan
generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan
berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna
ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium
(kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin.
Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini
melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama
(yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot
tumbuh dewasa.
Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat
(Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul
membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi
menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai
(stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora
melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid.
Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum
2. Oomycota (jamur air)
Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab (air). Ciri-cirinya:
a.
b.
c.
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah
banyak
Dinding selnya terdiri dari selulosa
Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk
berenang.Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi membentuk
zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
 Saprolegnia = Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air
 Phytophthora = Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup
parasit.

Yang parasit =
1. Phytophtora infestans = parasit pada kentang
2. P. nicotinae parasit pada tembakau
3. P palmifera parasit pada kelapa
Dengan demikian Anda telah menyelesaikan materi tentang jamur lendir dan jamur air serta sebelumnya
telah mempelajari Alga, berarti Anda telah menyelesaikan kegiatan 2. Bagaimana sudah Anda paham
semuanya? Jika belum, cobalah ulangi sekali lagi agar Anda dapat memahami secara keseluruhan.
Baiklah untuk mengingat kembali tentang jamur lendir coba jawab pertanyaan berikut:
1. Jelaskan siklus hidup jamur lendir.
2. Sebutkan ciri-ciri jamur air
3. Mengapa kedua jamur di atas tidak tergolong ke dalam jamur (Kingdom Fungsi)?
Latihan:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jelaskan alasan tubuh Alga disebut talus?
Apakah dasar penggolongan Alga? Sebutkan penggolongannya?
Apakah fungsi plastida dan pigmen?
Jelaskan manfaat Chlorella!
Sebutkan Alga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia?
Apakah persamaan jamur lendir dengan ciri-ciri kelompok jamur sejati? Mengapa jamur lendir
digolongkan protista? Jelaskan!
Jawaban:
1. Karena sudah memiliki akar, batang dan daun semu (bukan sebenarnya)
2. Atas dasar pigmen yang dimilikinya:
a. Chlorophyta
b. Phaeophyta
c. Phyrophyta
d. Rhodophyta
e. Chrysophyta
f. Euglenophyta
3. Fungsi Plastida: organel sel ang mengandung zat warna pada alga
Pigmen : memberi zat warna (misal: klorofil, xantofil, karoten, fikoerithrin, xanthofil)
4. Manfaat Chlorella: digunakan untuk suplemen makanan (sumber makanan baru)
5. a. Alga merah : agar, kosmetik
b. Diatom : untuk bahan isolasi
c. Chlorella : sumber makanan baru
6. Persamaan jamur lendir dengan fungi:
- Reproduksi secara generatif sama dengan fungi
- Sporangium yang di bentuk sama dengan sporangium fungi
Digolongkan protista karena tubuh uniseluler cara reproduksi vegetatif berbeda dengan kelompok
fungi.
Download