PEMIKIRAN TEOLOGl ISLAM A. HASSAN (Kajian Analitis Untuk Mengetahui Posisi Pemikiran Teologi Islam A. Hassan) Oleh: Noer Iskandar Al-Barsany NIM: 88117 I S3 DISERTASI Diajukan Kepada fustitut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat GWla Memperoleh Gelar Doktor Dalam Ilmu Agama Islam ~·y._ Yogyakarta 1997 1 ·4 ~ BAR f DEPAATEllEN AOAllA IAIN SUNAN KALUAGA PROGRAM PASCASARJANA YOOY~A Ndsuhc;;J.fi¥-U:. PROMOTOR I Piof.DR.Harnn PROMOTOR II P<of.DR.H.Noenq Muhadji( ~~ \ ) ) ABSTRAK Kajian ini merupakan stud1 analitik untuk corak pemikiran Teologi Islam A. Hassan. substantif aliran corak Karena pemikiran teologi Islam dari dapat dipolakan menjadi tiga corak; rasional, tradisional mengetahui secara berbagai liberal dan variaei diantara atau liberal dan tradisional atau moderat. Dari pertimbangan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian disertasi ini ialah bahwa teologi sebagai refleksi keimanan aktivitas rang yang secara teoritik dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. memiliki etos kerja tinggi secara Seseoteologik adalah karena dorongan dan motivasi dari reflekei pemahaman keimanan yang bercorak liberal atau rasional, sebalik- nya seseorang yang tidak memiliki etos kerja tinggi adalah karena refleksi pemahaman keimanan yang bercorak Sedangkan pemahaman keimanan yang bercorak fatalis. variasi di antara liberal dan tradisional dapat mempengaruhi tampilan seseorang dapat berarti kepada A. yang liberal moderat .. Moderat yang dimaksud moderat dengan kecenderungan dan atau dekat Hassan adalah seorang ulama yang kepada dikenal di lebih eini dekat tradisional. progresif, memiliki etos kerja tinggi dan senang 1'timad ala al-nafs, berdiri di atas kaki sendiri, bahkan ia dinyatakan sebagai ulama mutakhir kenamaan di Indonesia yang berpaham radikal. 2 Permasalahan yaitu dirumuakan, A. tersebut di bagaimana atae pemikiran Hassan; apakah termaauk dalam atau tradisional d11dent1f1kas1 corak dan Teologi Islam raaional-liberal dan atau moderat yang mencakup elemen liberal dan tradiaional. Adapun penulisan yang menjadi disertasi tujuan ini ialah dalam untuk penelitian dan mengetahui poeiei corak pemikiran Teologi Islam A. Hassan, baik yang berhu- bungan dengan eoal-soal Tuhan, manusia dan alam. gus untuk diketahui 1nstrumen berpikir A. merumuskan Dari Sekali- Hassan dalam ijtihad pemikirannya di bidang teologi pengetahuan itu diharapkan dapat memberikan Islam. kontri- busi perumusan pemikiran teologi Islam yang berwawasan ke depan. menemukan Untuk A. Hassan corak pemikiran dalam penelitian dan penulisan Teologi Islam disertasi 1ni I digunakanlah (l1berary metoda pengumpulan data melalui kepustakaan research) dengan teknik penelusuran naekah karya tulle A. Hassan, dan melalui interview, yaitu wancarai A. orang atau tokoh yang pernah Hassan sebagai murid atau sebagai yang masih lisis teman hidup, sampai saat penelitian disertasi ini. dengan bergaul Analitik, mewadengan seperjuangan dan penuliaan Data yang telah terkumpul kemudian cara Konten dan yaitu diana- menganaliais pemikiran Teologi Islam A. Hassan yang terutama dihaailkan dari penelusuran naekah dan karya tulis tersebut melalui I 3 pendekatan raeionalieme dengan tata pikir deduktif, melihat kecenderungan-kecenderungan tereebut. untuk pemikiran-pemikiran Kemudian data tereebut dikaji ulang dan diana- lieie dengan bangunan akeioma dalil-dalil Ilmu Kalam sudah dipolakan seperti eecara tersebut di eubstantif atas. menjadi Selain itu metoda komparatif untuk membandingkan Teologi Islam induktif tiga juga corak digunakan pem1k1ran-pem1k1ran A. Hassan dengan pemikiran dari berbagai aliran. yang teologi Islam Setelah itu dianalieie dengan untuk menemukan. kesimpulan dari cara basil analieie Disertasi ini berupaya mencari jawaban dari permasa- sebelumnya. lahan tersebut di atae yang kemudian ditampilkan dalam bentuk kesimpulan eeperti berikut. 1. Dilihat dari segi instrumen berpikir, A. Hassan adalah seorang ulama ijtihad kembali kepada al-Qur#an dan al-Sunnah menentang senantiasa keras bertaklid kepada mazhab soal agama. bidang progresif yang dalam Islam, ia - dan dengan mendasarkan yang Untuk membela pend1r1annya ini ia selalu Islam qat#l hanya dalil penuh formal sehingga di eatu sisi terlihat A. serta soal- Dalam merumuskan ijtihad pemikirannya teologi logika menekankan obscur. Karena untuk Hassan terikat dengan 11teral1s-tekstual1s. kepada kehati-hatian. menggunakan kadang-k~dang menafsirkan cara di berpikir ia ajaran yang 4 2. Materi produk pemikiran Teologi Islam A. Hassan, yang baik berhubungan dengan soal-aoal Tuhan, manuaia mencakup al am elemen-elemen tradisional. Karena pemikirannya cenderung di ras1onal-11beral satu lebih dan pihak dekat dan banyak kepada produk teologi Islam liberal dan di pihak lain cenderung dekat·kepada teologi Islam tradiaional. Corak seperti ini kemudian menempatkan posisi pemikiran A. Hassan berada diantara pemikiran sional. teologi Islam rasional-liberal Selain itu paham dan 1kht1ar yang tradi- dikembangkan A. Hassan mencerminkan setingkat lebih maju dari paham kasb (ecqu1s.1t.1on/perolehan) yang Imam al-Asy .. ari. kesanggupan bukan kesanggupan 3. akal perolehan, untuk tetapi melakukan sesuatu semata-mata karena akal menangkap teka-teks ajaran Islam. Secara garis besar mater! basil ijtihad paham Islam A. oleh Karena paham 1kht1ar menggambarkan otoritas karena dikembangkan Hassan banyak paralel dengan tradisional. Tetapi instrumen paham berpikir A. Teologi aliran Hassan memberikan akses untuk merumuskan kembali paham teologi Islam yang berwawasan ke depan. 5 Menurut kebanyakan penulia, aoaok A. Hassan berbeda ulama Pondok Pesantren di Jawa yang dengan sebagian beaar berpaham tradiaonal-fatalia di bidang teologi Islam. Sedangkan A. Haaaan namPak lebih progresif pemahaman teologi Ialamnya lebih karena menggambarkan corak corak tradisional yang dinamis. Keterangan Dengan Abatrak yang baru 1n1. berarti Abstrak yang telah terjilid dinyatakan tidak ada. Promovendus ABSTRAK Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, sepertin dikemukakan di dalam bukunya "Teologi Islam", Teologi Islam atau Ilmu Kalam yang diajarkan di Indonesia pada umumnya adalah teologi dalam bentuk ilmu tau~Id, sehingga pembahasannya biasanya kurang luas dan kurang bersif at f ilosof is cenderung membahas satu aliran yaitu aliran Imam Abu Hasan al-Asy'arI {lahir di mazhab} bahkan (firqah, Basrah Irak .. tahun 260 H/ 873 M dan wafat di Bagdad tahun 324 H/935 M), atau aliran al-Asy'ariyah (ulama pengikut Imam Abu al-Asy'ari). Terutama -seperti yang dikemukakan Prof. Dr. H.M. Rasyidi dalam "Kata Pengantar"nya buku seperti Pesant~en, Aqidatul Awam, Sanusiyah kitab-kitab; dan Ummul kitab-kitab oleh terhadap "Teologi Islam" tersebut; yang diajarkan di pondok Hasan PondokBarah1n, sejenisnya, menjadi out of date karena hanya membahas sifat dua puluh, nama-nama para Perguruan Tinggi Nabi dan sebagainya.kecuali Islam seperti di PTAIN di beberapa Yogyakarta, di mana Prof. K.H.M. Taib Thahir Abd. Mu' in mengajarkan kitab Taudih al-Adillah tersebut Kalam karya Abdurrahman al-Jazairi. membahas secara luas dan mendalam def inisi dan Asy'ariyah juga dan perdebatan antara paham Maturidiyah. Istilah teologi Ilmu Kalam semakin populer setelah istilah itu menjadi kurikulum di IAIN tahun 1975. i Ilmu Mu'tazilah, Islam atau ditetapkan Bersamaan itu lahir karya para pakar di lingkungan IAIN Kitab dengan menggunakan istilah "Teologi Kalam" di Islam" atau dengan penjelasan di dalam dua tanda kurung, sebagai titel bidang teolqgi yang membicarakan (u~ul agama -seperti tentang "Ilmu karyanya dasar-dasar al-cli.n). Dari situ masyarakat di luar dikemukakan oleh Prof. Dr. Harun Nasution "Pengantar" karyanya "Muhammad Abduh dan Teologi IAIN dalam Rasional Mu'tazilah"- mengenal pemikiran yang berkembang dari para teolog Islam berbagai aliran. Ulama banyak karya menggunakan tentang ilmu keislarnan, titel membicarakan Sehingga, tidak melahirkan yakni karya kitabnya dengan lengkapnya Kitab At-Tauhid) untuk (judul yang kenamaan Indonesia yang produktif A. Hassan, istilah judul dasar-dasar agama Islam karyanya aqa'id. atau seperti umumnya ulama konservatif lain, membahas ilmu tentang sistematis dan filosofis. dasar-dasar agama Hassan secara Ini diakui Hassan sendiri bahwa dalam bidang ini ia tidak perlu berpikir secara Karena yang terpenting bagi Hassan bukanlah masalah-masalah Tauhid di bidang itu, tetapi ialah mendalam. mendiskusikan mengamalkan ajaran-ajaran yang diperintahkan oleh Allah swt. Maka popular pembaruan Hassan dalam disebut sebagai reformis atau Islam, meskipun mujaddid ia kenamaan Islam di Indonesia dan pengaruhnya meluas sampai ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, banyak perhatiannya kepada bidang hukum Islam (fiqh) dan sebagian kepada bidang akidah dalam arti keyakinan yang berhubungan dengan iman dan praktek-praktek keagamaan dalarn kehidupan sehari- ii hari. Sehingga corak pembaruan dalam Islam Hassan lebih tepat dikatakan pembaruan pemurnian (puritanisasi) untuk mengembalikan bentuk keimanan dan praktek-praktek keagamaan sehari-hari umat Islam Indonesia sesuai dengan tuntunan doktrinal murni al-Qur'an dan al-Sunnah. Menurut Prof. Dr. Hamka, Hassan termasuk salah seorang pembaru Islam Indonesia yang dipengaruhi oleh Syekh Muhammad Abduh Mesir. Sedangkan pengaruh Abduh itu menurut dari Prof. Harun Nasution tidak sepenuhnya melainkan sebagian, dalam hal pembaruan mengembalikan praktek-praktek bentuk keagamaan secara murni oleh lain, kebanyakan muslim di Indonesia. praktek bermazhab dalam Islam yang umat Islam Indonesia, ditentang keras dan al-Qur'an dan al-Sunnah, karena banyaknya penyimpangan yang kan Dr. yakni keimanan kepada di dilaku- Dengan kata dilakukan oleh oleh Hassan dan dianjurkan berijtihad kembali kepada sumber otentik Islam, al-Qur'an dan al-Sunnah, seperti juga dianjurkan oleh gerakan Muhammadiyah. Atas karyanya dasar itu maka perhatian Hassan dan dengan organisasi Persatuan ban yak dalam (PERSIS) Islam sebagai media dakwahnya ialah meluruskan kepercayaan membawa kepada kemusyrikan seperti tawassul dan praktek keagamaan sehari-hari yang dinilainya tidak sesuai ajaran Islam seperti praktek u~ulli dalam salat dan talqin orang mati di alam kubur, misalnya. sendiri adalah penganjur paham iii dengan men- Dakwah seperti ini dilaksanakan oleh Hassan karena ia menurut nya yang "Wahabi" pengakuandi Jawa. Penulisan Hassan dibidang dasar-dasar agama Islam ditujukan untuk misi dakwahnya itu dan menulis ilmu tentang dasar-dasar agama seperti lazimnya dengan tepat masalah penulisan moderen yang dihadapi oleh banyak karenanya secar~ tidak sistematis karena disesuaikan Hassan. Setidaknya untuk masa Hassan dan tidak tepat untuk masa kini. Tetapi jasa-jasanya tetap menjadi sumbangan berharga kemajuan Islam di Indonesia. Untuk itu perlu bagi dilanjutkan dengan berusaha menelusuri karya-karya Hassan khususnya di bidang ilmu dasar-dasar agama Islam. Menurut Hassan komentar Howard M. pemikiran Federspiel, di bidang keyakinan, mencakup elemen konservatif dan elemen modernis. Dan dalam kesempatan lain ia mengatakan sebagai dibuktikan variasi dari golongan modernis. dalam metoda berpikir keagamaan Itu dapat Islam Hassan dengan instrumen yang radikal karena hanya kembali kepada doktrinal murni al-Qur'an dan al-Sunnah dan menetang keras bertaqlid kepada imam atau mazhab. Sedangkan materi produk pemikiran keagamaannya-khususnya di bidang Teologi banyak paralel Hassan banyak menekankan ikhtiar untuk mengejar dalam dengan kehidupan, pemikiran golongan tetapi bukan karena Islam- Tradisional. pemahaman kemajuan tentang kesanggupan akal dengan free will dan free actnya, melainkan semata-mata karena adanya perintah dalam al-Qur'an dan kemudian perintah itu di tangkap oleh akal. pihak lain menentukan Hassan menggambarkan nasib manusia sendiri iv Karena itu di ketidaksanggupan akal (predestination). Dan akal kata Hassan - tidak sanggup mengenal mengetahui nas Tuhan yang baik dan yang buruk sebelum ada petunjuk atau wahyu dari Tuhan; akal hanyalah saksi dan yang dapat membantu memahami nas atau wahyu yang kan. Tetapi paham ikhtiar yang dikemukakan atau alat diturun- Hassan me- nunjukkan posisi setingkat lebih maju dari paham Jabariah. Atau dengan kata lain berada di posisi antara Qadariyah dan Jabariyah. Hassan tentang yang tidak materi-materi ikut terlibat Teologi Islam, dalam karena polemik menurutnya terpenting adalah mengamalkan ajaran Islam. tanpa agama pun, materi-materi Maka ingin Bahkan manusia akan memperdebatkan juga tentang yang diperdebatkan oleh kaum teolog Islam. Hassan selalu berpikir mengambil jalan tengah untuk mempertemukan dua pendapat yang berbeda dan mengisi dengan jiwa serta ajaran-ajaran semangat menjalankan agama. perintah-perintah Namun upaya mengambil jalan atau tengah ini menjadi obscur ketika Hassan terikat dengan cara pendekatan berpikirnya yang tekstual dan literalis. Dari sini tampaklah bahwa Hassan benar-benar seorang tradisionalis yang sangat terikat dengan nas atau teks dan tidak yang menafsirkan ajaran agama dengan menggunakan menjadi kecenderungan masyarakat moderen. berpikir tekstualis dan literalis inilah yang ta'wil Paradigma kemudian dapat menjawab dan menjelaskan keobscuran berpikir Hassan. Dawam Raharjo menulis, bahwa penafsiran terhadap ajaran agama di zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan tekno- v logi secara tradisional kurang mampu berbicara, penafsiran secara tekstual tidak lagi sementara memuaskan. yang diperlukan sekarang ialah penaf siran secara tual. Sejalan Harun Nasution, dengan pernyataan ini ialah bahwa pemikiran teologi Maka kontekspernyataan Islam golongan Mu'tazilah lebih dapat diterima oleh masyarakat terpelajar daripada pemikiran teologi Islam Asy'ariyah. Pertama diterima, karena kerasionalannya dan kedua ditolak, karena ketradisioanalannya. Maka meskipun secara fisik Mu'tazi- lah tidak berpengaruh, tetapi secara intelektual pengaruh Mu'tazilah mulai tumbuh dan berkembang terutama dikalangan masyarakat terpelajar Islam. Meskipun material pemikiran bercorak Teologi Islam paham Wahabi dan Hassan secara jauh berbeda tidak dengan paham Teologi Islam tradisioanl Asy'ariyah, instrumen sional berpikir Hassan memberikan akses seperti sistem berpikir Mu'tazilah tetapi berpikir karena rauntuk membela pendiriannya Hassan juga menggunakan logika f ilsafat atau mantiq. kognitif Bahkan Hassan menganjurkan pendekatan atau menggunakan informasi ilmiah moderen seba- gaimana dibenarkan oleh Ibnu Taimiyah dan M. Arkoun, untuk memahami ajaran Islam. Untuk itu, seperti diakuinya Hassan sendiri, Hassan adalah pembela paham akidah dengan menggunakan logika-filsafat. Seperti al-Asy'ari, adalah gunakan dia membela paham akidahnya logika juga menurutnya dengan f ilsaf at yang telah ia kuasai vi Wahabi halnya yang paham akidah Imam Ahmad bin Hanbal, oleh rneng- karena ia sebelumnya adalah penganut paham Mu'tazilah memahami tepat kognitif dan tekstualis atau literalis paradigma Teologi Islam Moderen; halnya yang terdapat dalam paham Teologi Islam seperti Mu'tazilah dengan paham Sunnnatullahnya. Karena dinyatakan oleh Prof. Dr. H. Simuh paham dalarn moderen. menjadi berpijak dengan rnengutip pendapat Prof. Dr. Harun Nasution, terhadap pengetahuan hukum alam yang Menurutnya, bersifat seperti tersebut di atas untuk ilmu pengetahuan paradigma mendukung dan teknologi. Pendekatan perlu mekanis. demikian perlu ada teologi Islam dengan baru ini pidato tempat pengislaman ilmu yang seperti pengukuhan guru besarnyam nendukung dan sekaligus Dengan untuk ajaran Islam yang metaf isis seperti inilah menjadi terutama waktu Mengkompromikan yang cukup lama, yaitu empat puluh tahun. pendekatan dalam kemajuan seperti ini menurut Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir disebut dengan istilah Ilahiyah-Insaniyah, diperlukan, seperti atau Teistis-Bumanistis. Jadi yang Dr. H.M. pernah ditulis oleh Prof. Rasyidi, bukan Teologi baru dalarn arti substansial, tetapi cara menjelaskan teologi Islam itu dapat dipahami dengan perkembangan zaman. vii sejalan BEBERAPA CATATAN TEKNIS MENGENAI TRANSLITERASI dan TERJEMAH AL-QUR'AN Transliterasi dasarkan kepada Arab-Latin dalam disertasi buku Pedoman Transliterasi ini Bahasa yang disusun oleh Johanners dan Heijer bekerjasama Ab diArab dengan Massier, diterbitkan oleh INIS Jakarta 1992 seri INIS volume XIII, ialah sebagai berikut I. Vokal pendek (short vowels) a = Vokal i pada = u =~ / akhir kata tidak ditulis kecuali pada fi'il yang berdiri sendiri. II. Konsonan = ....) . v c..:r . gh = f ~ k b ' r = w z = t = . = w s = sy = = s j h Kh d z = = = = = - = u. q = = s 1 = d m = t n = z w = = y h = = III. Syaddah ditulis dengan huruf dobel. Tanda (-) dipa- kai untuk memisahkan dua konsonan yang tanpa tanda ini bisa dikira sebagai pengganti satu huruf Arab. Hamzah di awal kata tidak ditulis. viii IV. Mad atau vokal panjang (long vowels) ditandai dengan (-) di atas vokal. V. Diftong/Diphthongs ditulis dengan au untuk (__,..) dan .. ai untuk ( _....; ) . VI. Pembauran katasandang tertentu atau Asimilation the Definite Article seperti Al ( <.Jt ) ta'rif lis dengan al dalam keadaan apa pun, of ditu- kecuali pada istilah-istilah yang sudah populer. VII. Untuk terjemah al-Qur'an didasarkan pada terjemah al-Qur'an oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah al- Qur'an Proyek Pengadaan Kitab suci al-Qu'an Departemen Agama Republik Indonesia. ayat al-Qur'an kepada tertentu Kecuali untuk terjemahannya ayat- didasarkan terjemah al-Qur'an "Tafsir al-Furqan" karya A. Hassan. VIII. Penyimpangan terpaksa dilakukan bila hal itu mempermudah dengan dan terutama dalam hal-hal istilah yang yang telah baku atau berhubungan terjadi nama yang harus di tulis sesuai dengan aslinya. ix pada KATA PEHGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Perhatian penulis kepada pemikiran Teologi dalam Islam yang akhirnya memuncak pada penulisan disertasi ini, dimulai Dr. dengan kuliah-kuliah yang disampaikan oleh Prof. Harun Nasution pada program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga tahun akademik 1988 - 1989. Perhatian khusus kepada pemikiran Teologi Islam A. ketika suatu ketika Prof. Dr. H. A. Mukti suatu secara Hassan tumbuh Ali dalam kesempatan mengisi kuliah di program Pasca Sarjana tersebut - mendiskusikan pemikiran para ulama pesantren di Jawa, terutama para ulama pesantren yang produktif menga- rang karya tulis tentang pengetahuan agama Islam. Anekdot tentang para ulama pesantren yang sering diceritakan oleh Mukti Ali mengingatkan penulis kepada seorang ulama Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) Bangil yang dikenal Hassan Bandung atau Hassan Bangil. Hassan dengan Banyaknya karya sebagai pemikir Islam radikal, modernis, reformis dan mujaddid Islam mutakhir serta luas pengaruhnya ke negara tetangga, membuat penulis semakin ingin banyak tentang Hassan dan secara khusus tentang Teologi Islamnya. Dalam kesempatan yang pemikiran bulatlah obyek tekad pemikiran Teologi Islam penulis untuk Teologi ulama menulis Islam Hassan lain, x pesantren. disertasi untuk sampai tahu pemikiran Nasution paralel dengan Mukti Ali tentang perlunya tahui tulis Harun mengeMaka dengan mengetahui posisi pemikiran Teologi Islamnya dengan rujukan pemikiran Teologi Islam Klasik. Masih disertasi arahan berkenaan dengan asal muasal munculnya ini, Prof. Dr. H. sistematis Noeng Muhadjir topik memberikan dalam kesempatan konsultasi awal pe- nulis, disertai dengan menghadiahkan dua judul buku kepada penulis sehingga tekad bulat penulis menulis disertasi _dengan topik ini semakin kuat dan mulailah penulis mempers iapkan langkah terasa jelas penulis awal penulisan disertasi urgensi penulisan ini. disertasi Semakin ini dalam kesempatan sebuah seminar setelah mendapatkan kesempatan sebagai pembicara bersama Dr. H. M. Amin Abdullah. Karena pada waktu itu penulis mendapatkan baru dari Amin Abdullah rnengenai buah pikiran M. yang kemudian awal telah ikut memperkuat penulis persiapkan. penulis rnerasa berterimakasih wajib premis-premis Atas jasa-jasa bersyukur kepada informasi mereka Allah Arkoun yang itulah swt. dan kepada mereka, khususnya kepada Prof. Dr. Harun Nasution dan Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir yang sedia menjadi prornotor I dan promoter II penulis berdalam penulisan disertasi ini. Terimakasih KB. A. Islam juga harus penulis Latief Muchtar, M.A., Pimpinan sarnpaikan Pusat (PERSIS) di Bandung, yang dengan ramah kepada Persatuan dan ikhlas menerima penulis untuk wawancara dan rnencari banyak inf ormasi tentang dicatat A. Hassan dan buku-buku karyanya. tersendiri, kernurahan Latief Muchtar xi Perlu rnerninjamkan banyak dan buku karya-karya Hassan, buku-buku tentang majalah-majalah yang diterbitkan oleh Hassan Persis serta oleh al-Muslimun Bangil; semuanya ikut membantu memperlancar penulisan disertasi ini. perlu disampaikan Hassan, Tidak lupa pula kepada Ustaz Gazi terimakasih Abdul Qadir, cucu pimpinan Pondok Pesantren Persis di Bangil yang telah dengan ramah menerima penulis dan bersedia membantu serta mengikhlaskan kepada penulis untuk membaca buku-buku yang ada di Perpustakaan Pesantren Persis di Bangil. Kepada Bapak Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar, Rektor IAIN Sunan Kalijaga, sekaligus kepada para stafnya, juga bapak Prof. Dr. H. Simuh, Rektor IAIN Sunan Kalijaga sebelumnya, dan Prof. H. A. Mu'in Umar, Rektor terdahulu, yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan, penulis menyampaikan banyak terimakasih pula. tersendiri, yang Begitu pula perlu staf Perpustakaan Pusat IAIN Sunan dengan ramah melayani penulis; disebut Kalijaga, penulis sampaikan banyak terimakasih. Terimakasih Nourouzzaman Sarjana juga Shiddiqi, IAIN Sunan disampaikan kepada Prof. M.A., Direktur Kalijaga dan Prof. Dr. Program Dr. Hj. Pasca Zakiah Daradjat, Direktur Program Pasca Sarjana IAIN Sunan jaga terdahulu, yang telah banyak memberikan kemudahan dan dorongan kepada penulis untuk pendidikan Dr. H. program Kalibantuan menyelesaikan penulis di program Pasca Sarjana. Juga M. Amin Abdullah serta para Pasca Sarjana yang telah xii pengelola banyak H. kepada dan mendorong staf dan membantu kepada penulis untuk menyelesaikan studi di program Pasca Sarjana ini. Kepada Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Purwokerto, terutama semenjak Bapak Drs. menginduk ke IAIN H. Muslich Walisongo Sunan yang Kalijaga, telah memberikan kelonggaran penulis untuk mengikuti studi di program Pasca Sarjana Begitu juga pula penulis sampaikan terimakasih kepada staf perpustakaan kepadanya. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Purwokerto, perlu penulis sampaikan terimakasih atas keramahannya melayani penulis ketika memerlukan buku-buku~ yang penulis perlukan. Kepada ayah-bunda penulis, almarhum KH. Iskandar dan Ny. Hj. Alfiyah, yang karena didikan dan do'anya dapat menyelesaikan studi ini. mereka penulis Ini semua adalah tanaman yang dengan tekun mereka rawat dengan penuh sayang; penulis wajib berterimakasih kepadanya dan kasih mudah- mudahan disertasi ini menjadi saksi sejarah (jariyah) yang pahalanya dapat terimakasih famili penulis, Kediri, nulis perlu ayah petik di alam sana. penulis sampaikan kepada baik yang berada di Tidak semua Jakarta, Malang, Lumajang, Bondowoso dan sanak Semarang, Banyuwangi, sampaikan terimakasih atas bantuan dan lupa pe- dorongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di program Pasca Sarjana ini. Kepada keluarga di Purwokerto, para Ustaz dan santri di pondok pesantren penulis, Pondok Pesantren Al-Hidayah, khususnya kepada istri tercinta penulis, Dra. Hj. Nadhiroh xiii dan anak-anak penulis, Yusuf Noeris yang sedang belajar di kota Malang, Banyuwangi, dan Nita Hamida Noeris yang sedang Ahmad Arif Noeris, Syarifah al-Zahra' Muhammad hanya Faiz Noeris di mengucapkan mereka Purwokerto, terimakasih, tetapi ditinggal belajar, penulis diberkahi belajar hidupnya berdo'a oleh Allah swt. Noeris penulis atas di tidak pengorbanan mudah-mudahan Amin. Begitu pula terimakasih secara khusus disampaikan kepada para Ustaz di Pondok Pesantren al-Hidayah Purwokerto yang dengan membantu penulis menghidupkan kegiatan sehingga para santri tetap tekun dan Perlu dicatat tersendiri, terimakasih kepada ikhlas Pondok Pesantren istiqomah belajar. perlu Saudara Mustakhudin, sekretaris disampaikan Pondok Pesantren al-Hidayah, yang dengan tekun dan ikhlas membantu pengetikan penulisan disertasi ini dari awal sampai akhir. Begitu pula saudara Agus Maftuh Rasyid, mahasiswa Fakultas Sarjana dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pasca sekaligus Fakultas Syari'ah di IAIN yang sama serta juga Direktur Al-Alamia Computer (Pusat Komputer Studi Keislaman) Yogyakarta, yang telah dengan ikhlas membantu penulis menyele- saikan pengetikan disertasi ini; mudah-mudahan Allah swt. membalas amal baiknya. Akhirnya kepada semua pihak yang penulis dalam bentuk apa pun, khususnya Dr. Ridwan Nasir, M.A. dosen Fakultas M. telah membantu sahabat penulis Syari'ah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang telah berkenan mengirimkan copy disertasi - Syaf iq A. Mughni yang berjudul "HanbalI xiv Move- in men ts (d.329/941) telah Baghdad Abu Muhammad al-BarbaharI to Abu Ja'far al-HashimI (d.470/1077)", membantu penulis From penyelesaian penulisan disertasi mengucapkan terimakasih, walaupun tanpa yang ini, menyebut nama mereka satu persatu di sini. Hanya kepada Allah swt. penulis memohon kepada jalan Mudah-mudahan bermanfaat. yang paling benar dan diridlai penulisan disertasi ini menjadi pertolongan oleh-Nya. ilmu yang Amin. Purwokerto, J. Awwal 1418 H September 1997 M Penulis, Noer Iskandar Al-Barsany xv DAFTAR ISI HaJaman HALAMAN JUDUL ...................................... LEMBAR PENGESAHAN ................................. . LEMBAR DEWAN PENGUJI .............................. . LEMBAR PROMOTOR ................................... . ABSTRAK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i BEBERAPA CATATAN TEKNIS ............................. viii KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi I . PENDAHULUAN ............................... . 1 A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah...... 1 B. Landasan Teor i. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. .. ... ... . 12 D. Metoda Penelitian.... ... . . . . . .. .. . .. . . . . 13 E. Hipotesis............................... 14 F. Sistematika Penulisan..... ... . .. . ... .. . . 15 II. BIOGRAFI A. HASSAN ......................... A. Pengaruh Keluarga dan Lingkungan ........ 18 B. Pengaruh Pendidikan dan Pergaulan ....... 22 Pengaruh Bacaan ......................... 26 D. Kary a Tulis A. Hassan ................... 28 BAB BAB c. xvi 18 BAB III. PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM A. HASSAN.......... 32 A. Teologi Islam: Yang Klasik dan Yang Baru 32 1. Teologi Islam Klasik................. 34 a. Teologi Liberal................... 35 b. Teologi Tradisional............... 39 c. Teologi Moderat................. .. 43 2. Teologi Islam Baru ............... -::1.. 52 a. Free Will dan Predestination dalam Teologi Islam..................... 53 b. Teologi Islam Baru................ 65 B. PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM A. HASSAN....... 76 1. Tentang Tuhan..... ................... 76 a. Hakekat dan Wujud Tuhan........... 77 b. Sifat Tuhan... .... .. ..... .. . . . .... 79 c. Ketuhanan Kekuasaan Mutlak Tuhan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 6 d. Ancaman dan Keadilan Tuhan........ 117 2. Tentang Manusia dan Alam............. 123 a. Ten tang BAB dan Rasul Allah dan Secara Khusus Ten tang Nabi Muhammad saw .. b. Ten tang Manusia ................... c. Ten tang Kalamullah al-QUr I an.•••., 126 d. Ten tang Alam (Makhluk/Kosmos) ..... 148 IV. ANALISIS PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM A. HASSAN. 155 A. Analisis Pola Pemikiran A. Hassan....... 155 B. Analisis Pemikiran A. Hassan 141 Tentang Tuhan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii 133 160 C. Analisis Pemikiran A. Hassan Tentang Manusia dan Hubungannya dengan Tuhan.... D. Analisis Pemikiran A. Hassan 173 Tentang Alam ...... :............................. 194 1. Tentang Kalamullah Al-Qur'an......... 194 2. Tentang Alam (Makhluk/Kosmos)...... .. 197 IV. PENUTUP.................................... 203 A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 3 B. Saran-saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 207 1. Untuk Para Ilmuwan Agama Islam....... 210 2. Untuk Para Scientist Muslim.......... 210 DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 212 BAB RIWAYAT HIDUP PENULIS xviii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAB Salah nesia, A. populer disebut Hassan Pendiriannya Bangil. al-Qur'an dan Bandung keras, tegas dan al-Hadis yang berhati-hati dalam membicarakan Karena agama menurutnya, adalah di Lebih-lebih hal dalam masalah akidah atau Indobernama Hassan berpegang dipandang sangat Dalam Islam ialah seorang ulama yang berpaham radikal Hassan, pada satu tokoh penting dari pemikir teguh sahI~ soal-soal dan agama. atas segala-galanya. atau teologi yang terakhir ini ia berpendirian harus Islam. men- dasarkannya pada dalil yang qa~'i. 1 > ----------------------------1 )secara harfiyah qat'1 berarti bersifat pasti atau mutlak dan atau absolut. ·sedangkan yang dimaksud dengan da7i7 qat'1 ialah petunjuk atau pedoman, yang datang dari Allah SWT. berupa ayat-ayat atau diktum-diktum dalam al-Our'an yang bersifat absolut artinya sehingga tidak memungkinkannya menjadi kawasan penalaran intelektual ( ijtihad) dan oleh karena itu tidak mengandung arti selain arti leterleknya. Ayat-ayat serupa ini sedikit jumlahnya dan para ulama tidak berbeda pemahamannya mengenai artinya, seperti ayat tentang wajibnya salat, zakat serta haji dan haramnya zina, khamr, riba dan membunuh manusia tanpa sebab. Berbeda dengan dalil zann1 yang memungkinkan diberi arti selain arti leterleknya karena dalil tersebut bersifat zann1 atau tidak absolut. Ayat serupa ini banyak jumlahnya; seperti kata "yadun'' yang dinisbatkan kepada Allah yang berarti kekuasaan Allah. Ayat-ayat al-Qur'an mengenai keimanan, seperti dikatakan Harun Nasution dengan mengutip pendapat Abdul Wahhab Khallaf jumlahnya kurang lebih 130 ayat yang juga sifatnya tidak mengandung perincian. Baca, Harun Nasution, ''Metode Berpikir Keislaman dalam Rangka Mengembangkan Ilmu-ilmu Islam dan Memecahkan Berbagai Masalah Kemasyarakatan Sebagai Dampak Modernisasi", dalam Kajian Islam Tentang Berbagai Masa1ah Kontemporer (Jakarta: P~nerbit Hikmat Syahid Indah, 1988), hal. 8-9. Lihat juga, Abdul Wahhab Khallaf, 11mu Usu7 a7-Fiqh (Jakarta-Indonesia: al-Majlis al-a'la al-Indoriisi li alda'wah al-Islamiyah, 1392 H/1972 M), hal. 34 - 35. 2 A. Hassan termasuk seorang tokok pemikir Islam berpikir hingga Ia literalis dan tekstualis di bidang banvak produk pemikirannya akidah, bercorak tidak menggunakan penalaran secara leterlek zann1 sehingga pemikiran teologinya cenderung mengikuti produk teologi Salaf.2) sebagai pembaru di bidang hukum Islam dan bukan di bidang teologi Namun bukan itu ia lebih pemikiran dikenal Islam. Karena se- tradisional. hanya mengartikan ayat-ayat al-Qur'an secara dan yang berarti bahwa pemikiran di bidang teologi Islam. seperti tulisnya, karya Shalat, An-NubuMtfah, Kitab ia tidak mempunyai Karena dalam At-Taubid, Hi 'raj, Sejarah Isra' beberapa Pengajaran Tafsir al- Furqan, serta artikel-artikel dan tulisannya dalam majalah Pembela Islam dan al-Lisan, dapat dikutip secara terserakserak pandangan-pandangannya tentang teologi Islam. Dalam salah satu tulisannya ia menyatakan : Kita tidak perlu fikir terlalu banyak dalam hal ini, karena bagaimanapun kita berfikir, tidak akan terlepas daripada wajib menjalankan perintah-perintah Allah. 3 ) Pernyataan sikap Hassan tersebut nampak sebagai kecenderungan dalam membahas masalah teologi, yaitu ke- cenderungan mengikuti ulama salaf yang tergolong literalis atau tekstualis, terlalu yang merasa tidak mendalam atau secara f ilosof is perlu membicarakan tentang masalah- 2)Pembicaraan tentang teologi Salaf banyak dijelaskan dalam bab IV. 3 )A. Hassan, Pengafaran I s 1 am , 1 9 8 5 ) , h a 1 • 1 5 4 . Sha7at (Bangil: Persatuan 3 masalah keimanan, karena secara literalis atau tekstualis dianggap telah cukup lengkap apa yang dari Nabi dan para sahabatnya. 4 > Meskipun be~itu, Hassan tidak dapat melepaskan diri juga dari keterlibatan membahas yang menjadi yakni topik sentral para teolog Islam sebelumnya, para ulama rnazhab dalam Ilmu Kalarn, rnisalnya rnasalah taqdir. masalah itu. 5 > Dalam pikir masalah-masalah dengan Bahkan secara khusus ia banyak membahas pembahasannya Hassan menggunakan metoda tidak terikat mazhab Ilrnu Kalarn tertentu. kepada dalarn ber- pandangan-pandangan Karena itu ia terrnasuk tokoh ulama tajdici'> di Indonesia yang berpaham salaf 7 ), sekaligus radikal dan mempunyai pengaruh yang cukup luas. 4 )c. Snouck Hurgronye, 1925), hal. 80. Islam (Leiden: E.J. Brill, 5 >saca misalnya karya Hassan, Kitab at-Tauhid, hal. 12, Pengajaran Shalat, hal. 155-161 dan "Dari Hal Taqdir" dalam A7-Lisan No. 56, hal. 36. Dalam disertasi ini dapat dibaca dalam bab III. 6 >secara harf i yah tajd]d berakar kat a dari jaddada yang berarti memperbarui. Secara teknis tajd1d berarti modernisasi atau pembaharuan yang terjadi dalam Islam dengan mengacu kepada hadis Nabi yang menerangkan bahwa di setiap tahun pasti ada seorang ulama pembaru yang berusaha melakukan reinterpretasi terhadap penafsiran ajaran Islam. Pembaruan da lam Is 1am banyak coraknya; di ant aranya i a 1ah mengembalikan kepada sumber otentiknya, yaitu al-Qur'an dan al-Sunnah. 7 >sa7af menurut bahasa berarti dahulu, lawan katanya ialah kha7af yang berarti kemudian atau belakangan. Sedangkan yang dimaksud paham Sa1af ialah paham yang mengacu kepada pemikiran golongan Salaf, yang dipelopori oleh Imam Ahmad bin Hanbal dengan kecenderungan paham hanya terikat, selain kepada teks-teks al-Qur'an, kepada Hadis-hadis Nabi Muhammad saw. 4 Keluasan pengaruh Hassan dapat dilihat dari beberapa karya tulisnya yang meluas dikalangan umat Islam di nesia dan mengalami banyak diantaranya yang Indo- diterbitkan beberapa kali cetak ulang. 8 ) Karena dengan itulah di Singapura pada tanggal 28 sampai 30 Januari 1979 diselenggarakan seminar tentang Hassan dan ia dinyatakan sebagai pemikir mutakhir pelopor pembawa aliran tajdid di Indonesia. angket Islam yang sekaligus sebagai Didukung yang diadakan oleh organisasi pula Himpunan Pengarang Islam Jakarta pada Desember 1957 yang menunjukkan bahwa Hassan adalah termasuk sepuluh oleh hasil, pengarang Islam terkemuka pada peringkat kedelapan.9) Meskipun kecuali begitu, sebagai bidang hukum terbukti pemikir Islam pengaruh Hassan dan pembaru dan bukan di belum Islam bidang terungkap radikal teologi. dalam beberapa soal-jawab yang ditulisnya di Ini dalam beberapa edisi majalah "al-Lisan" dan "Pembela Islam" yang lebih memusatkan kajian agama Islam pada soal-soal Islam (Fiqh) daripada soal-soal akidah. Oleh sebab hukum itu perlulah dikaji pemikiran-pemikirannya di bidang teologi. Apalagi mendasar masalah-masalah teologi adalah masalah S)Penerbit yang mengkonsentrasikan kegiatan mencetak dan menerbitkan kembali karya-karya Hassan, kecuali Penerbit al-Muslimun di Bangil, ialah Penerbit C.V. Diponegoro di Bandung. 9)Tamar Djaya, Riwayat Hidup A. Hassan (Jakarta: Mutiara, 1980), hal. 39 dan 159. Salah seorang peserta mukatamar dari Indonesia ialah Bapak KH. L. Mukhtar, Ketua PP Persis di Bandung. (Wawancara dengan Bapak KH.L.Mukhtar di rumah kediamannya di Bandung tanggal 24-8-1991). 5 dalarn agama, dan di Indonesia membicarakan masalah teo- logi, setelah Ilmu kalam atau teologi Islam termasuk dalam kurikulum IAIN semenjak tahun 1975, tidak rnenimbulkan keganjilan sosial dan keagamaan, khususnya dikalangan umat Islam. 10 > Dari hasil kaj ian itu diharapkan dapat diketahui posisi pemikiran teologi Islam A. Hassan; apakah termasuk dalam golongan sional pemikiran atau pemikiran teologi teologi Islam liberal, Islam yang tradi- bervariasi di antara liberal dan tradisional. B. LAJfDASAN TBORI Teologi yang dalam bahasa Arab disebut dengan istilah u~iil pokoknya manusia al-din, membahas ajaran-ajaran dasar yang pada membicarakan terhadap tentang Tuhan. Di ketuhanan dalam Islam u~ul tentang teologi umumnya diberi judul pengertian "dasar-dasar orang yang mendasar agama". ingin menyelami dan mendalam, i tu. ajaran dasar tersebut disebut aqa'id. dalam Islam disebut juga Ilm dalam juga al-Tauhid, dikenal sebagai sebutan 1 O >Ha run berarti secara teologi Islam bahwa yang ajaran- Selain itu teologi merupakan sifat yang terpenting dari Tuhan. kalam kajian-kajian agamanya mernpelajari Di hubungan al-din, dengan ini seluk beluk perlu diaj arkan dalarn agamanya Hal dan bagi karena taubid Narna ilm alteologi Islam Nasuti on, Muhammad Abduh dan Teo 7ogi Rasiona7 Mu'taziTah (Jakarta: UI-Press, 1987), hal. VI. 6 dengan dua penafsiran. Kalau kalam tersebut dinisbatkan kepada Allah, dimaksudkan bahwa kalam Allah atau al-Qur'an pernah menjadi pokok pembicaraan yang saling antara kalam bertentangan pelbagai aliran di dalam Islam, sedang kalau dinisbatkan kepada manusia berarti bahwa teologi, kepandaian berbicara untuk dapat sangat diperlukan. Ahmad Hanafi, di kata dalam mempertahankan pen- Satu hal lagi ditambahkan oleh M.A. dalam bukunya Theology Islam, yaitu karena pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai logika dalam agama filsafat, maka pembuktian dalam ini dinamai ilmu kalam untuk membedakan buktian soal-soal agama itu dengan logika soal-soal cara pem- filsafat. 11 ) Teolog Islam lazim disebut al-mutakallim, yaitu ahli debat yang mahir menggunakan kata-kata dalam teologi. membahas masalah Istilah teologi lebih populer belakangan ini di Indonesia dengan kecenderungan manka yang lebih luas dari seperti tauhid dan aqa'id upamanya, ter- istilah-istilah utama setelah lahir karya-karya dari almarhum A. Hanafi, M.A. dan Prof. Dr. Harun Nasution yang menggunakan istilah teologi Islam sebagai titel karyanya. Karya dua pakar ini kemudian seakan-akan menjadi induk dari karya-karya dahnya. sesu- Sehingga karya-karya sesudahnya di bidang teologi Islam dapat dikatakan sebagai catatan kaki atas karya dua pakar itu. 11 )Ahmad Hanafi, Theology Bintang, 1974), hal. 12. Islam (Jakarta: Bulan 7 Dalam pembahasan teologi, baik akal maupun wahyu dipakai sebagai dasar untuk mengetahui soal-soal ketuhanan dan hubungan manusia terhadap Tuhan. Penggunaan akal dan wahyu tersebut melahirkan dua soal besar, yaitu sejumlah manakah kemampuan kewajiban-kewajiban akal manusia manusia mengetahui kepada Tuhan Tuhan dan serta sejumlah manakah fungsi wahyu untuk kedua hal itu. Kalau pemakaian dasar tersebut dihubungkan dengan dua masalah pokok pembicaraan dalam hal teologi, yakni tentang Tuhan, manusia dan hubungan manusia terhadapNya, akan tampil pula dua masalah besar, yaitu, sebagaimana disebutkan oleh al-Syahrastani, ma'rifatullah dan ma'rifatu al-~usn wa hal yang al-qubb. Lebih rinci lagi ia menyebutkan empat nantinya merupakan ciri dari aliran-aliran teologi Islam yaitu : 1. husul ma'rifat Allah (jangkauan untuk rnengetahui adanya Tuhan); 2. wujUb ma'rifat Allah (kewajiban untuk rnengetahui adanya Tuhan); 3. hUlfUl ma 'rifat al-~usn wa al-qubh ( jangkauan untuk rnengetahui baik dan buruk); 4. wujUb i'tinaq al-~usn wa al-ijtinab al-qubh (kewajiban rnengerjakan yang baik dan rnenghindari yang buruk).12) Masalah yang dibawa dalam pembicaraan teologi Islam adalah; apakah akal dapat menjangkau empat hal di atas 12)Al-Syahrastani, Nihayat a1-Iqdam fT I1m a1-Ka1am (London: Oxford Univ. Press, 1934), hal. 317. 8 seluruhnya atau tidak, dalam pengertian menunggu datangnya wahyu ? Dalam memberi jawaban terhadap masalah tersebut, kaum teolog Islam terpilah menjadi dua aliran pokok, di samping aliran antara yang bervariasi di antara kedua aliran pokok tersebut. Aliran Mu' tazilah menyatakan bahwa empat hal pokok di atas dapat dijangkau oleh akal manusia, sementara aliran al-Asy' ariyah menunjukkan adanya kesesuaian paham bahwa yang dapat dijangkau oleh akal mengenai wujud Tuhan.13) manusia hanyalah Pendapat-pendapat yang merupakan antara yang bervariasi di antara kedua aliran pokok tersebut misalnya pendapat Abu Man~ur Yusr Muhammad al-BazdawI.1 4 ) Yang pertama populer dengan sebutan al-MaturidI Samarqand dan al-MaturidI dan Abu yang kedua populer dengan sebutan al-Maturidi Bukhara. Di samping masalah kekuasaan akal di atas, fungsi wahyu merupakan konsekuensi yang harus dibicarakan pula. Bagi aliran Mu' tazilah nampaknya fungsi wahyu dalam keempat hal pokok di atas tidak mempunyai fungsi apa-apa, namun tidaklah berarti bahwa wahyu tidak berfungsi sama sekali. Bagi kaum Mu'tazilah wahyu berfungsi sebagai berikut 13)Harun Nasution, Teo1ogi Is1am (Jakarta: UI-Press, 1972), hal. 81 dan 85. 14)1bid., hal. 87 - 88. 9 1. Fungsi informatif, yakni untuk mengetahui cara melaksanakan peribadatan, mengetahui sebagian yang baik dan yang buruk, mengetahui perincian pahala dan siksa; 2. Fungsi menguj i, yakni untuk memberikan uj ian kepada manusia; 3. Fungsi sesuatu konf irmatif, yang telah yakni untuk menegaskan kebenaran dicapai lebih dahulu oleh akal manusia; 4. Fungsi peringatan, yakni untuk mengingatkan manusia dari kelalaian dan kealpaan; 5. Fungsi rnernperpendek jalan rnanusia untuk rnengetahui Tuhan dan segala yang berkaitan denganHya.15) Bagi pengikut Asy'ari fungsi wahyu menduduki tempat yang amat penting, ketahui sebab segala sesuatu hanya dapat diDengan demikian dengan wahyu. boleh dikatakan bahwa bagi Asy'ari wahyu adalah segala-galanya, tidak ada kewajiban apapun bagi manusia kalau tidak ada wahyu yang turun. Sebagai akibat dari pandangan tentang kekuasaan akal manusia yang dianut oleh Mu'tazilah, rnaka manusia di- pandang memiliki daya yang amat besar dan bebas, karenanya mereka berpandangan bahwa manusia berkuasa untuk menciptakan perbuatan-perbuatannya sendiri, sedang menurut Asy'ari yang memandang manusia memiliki daya dan kemampuan yang amat kecil, berpandangan bahwa semua perbuatan-perbuatannya bergantung kepada kehendak dan kekuasaan Tuhan. 15)Ibid., hal. 99 - 100. 10 Dalam hubungan kebebasan dan keterikatan manusia dalam perbuatannya dengan kehendak Tuhan, maka timbul dua konsep tentang kehendak Tuhan. Aliran Mu'tazilah berpan- dangan bahwa kehendak Tuhan tidak mutlak, sedang Asy'ari menyatakan bahwa kehendak Tuhan tetap mutlak, dengan pengertian Tuhan dapat menyiksa orang yang selama hidupnya berbuat baik, atau sebaliknya, juga dapat memberikan beban apa saja kepada memikulnya. manusia, walaupun manusia tidak mampu Dalam kaitan ketidakmutlakan kehendak Tuhan, kaum Mu'tazilah menyatakan bahwa Tuhan tidak boleh menyalahi janji-janjiNya, tetapi Asy'arr menyatakan bahwa Tuhan tidak terikat kepada norma-norma keadilan. Dalam pembicaraan ten tang kekuasaan mutlak Tuhan, terasa adanya kaitan dengan masalah keadilan dan ketidakadilan. Bagi kaum Mu'tazilah, kalau seseorang yang telah berbuat baik dapat dimasukkan ke dalam neraka, a tau se- baliknya, maka yang nampak bagi mereka adalah ketidak- adilan. Titik tolak pandangan mereka adalah manusia, karena manusia adalah makhluk tertinggi untuk siapa Tuhan menciptakan segala ujud yang ada. 16 > Tetapi bagi kalangan pengikut Asy'ari, segalanya dipandang dari titik tolak Tuhan, apa pun bentuk dan akibatnya, adalah adil, karena ia di bawah kewenanganNya. Karena a lam ini mi lik Tuhan semata, maka Dia berwenang untuk berbuat segala sesuatu, tanpa tujuan. Tuhan tidak berkewajiban apa pun, termasuk berbuat baik kepada manusia, seperti mengirimkan utusan 16)Al-Syahrastani, op. cit., hal. 397. 11 untuk kepentingan kesejahteraan manusia.17) Selain persoalan-persoalan di berbagai aliran persoalan besar, lain yang al-Mu'tazilah atas menjadi dan masih ciri terdapat dari kedua al-Asy'ariyah, serta pendapat-pendapat antara yang bervariasi di antara kedua aliran Misalnya tersebut. masalah sifat Tuhan, ayat mutasyabibat, melihat Tuhan dan konsep tentang iman. Keragaman pemahaman teologi tersebut dapat disimpulkan seperti Muhadjir, apa bahwa yang dalam dinyatakan studi oleh Islam populer; tekstual dan kontekstual. Prof. dikenal Dr. Noeng dua aliran Yang pertama mengguna- kan pendekatan formal legalistik, mencari kebenaran hanya menurut teks menggunakan harfiyah al-Qur' an. pendekatan Sedangkan yang empirik-pbenomonologik, kebenaran dengan berupaya memahami konteksnya.18) bahasa yang lebih populer ialah pendekatan kedua mencari Dal am ta'wil,19) 17)Harun Nasution, op. cit., hal. 131 - 132. 18)Noeng Muhadjir, Metodo7ogi Pene7itian Kua1itatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1989), hal. 191. 1 9)Menurut Muhammad Quraish Shihab, ta,w17 identik dengan tams17 atau metafora, yaitu sebuah pendekatan atau metoda penafsiran terhadap al-Qur'an yang tidak literalis. Pemahaman terhadap nas atau teks ajaran agama secara ta'w'il dapat memperlu·as makna tetapi tidak menyimpang. Sedangkan pemahaman secara literal is tidak jarang menimbulkan problrma atau ganjalan-ganjalan dalam pemikiran, apalagi ketika pemahaman tersebut dihadapkan dengan realitas sosial, hakekat ilmiah atau keagamaan. Baca, Muhammad Quraish Shihab, "Dasar-Dasar Tafsir bagi Masyarakat Modern", da lam a 7-Burhan Nomor I/th. I /1995, (Jakarta: PTIQ, 1995), hal. 10-16. Bandingkan dengan Nurcholish Madjid, "Masalah Ta'wil sebagai Metodologi Penafsiran al-Qur'an", dalam Budhy Munawar Rahman, Kontekstua1isasi Doktrin Is1am Da1am Sejarah, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadinam 12 yakni memberikan dengan selain atau qarinah yang dibenarkan menurut bahasa dan kaidah-kaidah agama. Dan leterleknya makna karena suatu adanya kata petunjuk makna dengan dua metoda itulah para pemikir Islam generasi demi generasi melakukan aktualisasi menghidupkan reinterprestasi ajaran-ajaran itu ajaran-ajaran ajaran dalam itu Islam kehidupan dan secara murni pula demi demi dan benar. Bahkan terdapat pula metoda yang mempunyai kecenderungan mengombinasikan dua metoda tersebut atau bervariasi di antara keduanya. Artinya kelompok ini juga menggunakan ta 'wil tetapi tidak terlalu jauh seperti yang dilakukan kelompok Mu' tazilah, umpamanya. Yang relevan dengan ke- cenderungan perubahan zaman yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Islam yang bercorak rasional ialah pemikiran teologi atau yang menggunakan pen- dekatan ta 'w"i.1, karena masyarakat yang semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologinya sulit untuk dapat menerima ajaran agama yang penafsirannya bercorak tradisional. C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hasilnya akan dijadikan disertasi adalah : 1. Ingin mengetahui posisi pemikiran teologi Islam Hassan, sebagai ulama pemikir radikal di Indonesia; 1994), hal. 11-12. A. 13 2. Untuk dapat memenuhi syarat terakhir bagi penyelesaian studi program Doktor (S 3 ) dalam rangka memperoleh derajat Doktor dalam ilmu u~ul al-din; 3. Sebagai sumbangan intelektual kepustakaan Islam di Indonesia, Islam bagi khazanah sehingga dapat meng- ilhami telaah lebih jauh tentang teologi Islam secara detail dan dapat menjadi kerangka acuan dasar bagi perkembangan pemikiran Teologi Islam selanjutnya. D. METODA PENELITIAN Penggunaan metoda dalam penyusunan disertasi ini diklasif ikasikan menjadi dua : metoda pengumpulan data dan metoda analisis data. 1. Metoda Pengumpulan Data a. Metoda Kepustakaan (Library research); dengan teknik penelusuran naskah-naskah Artinya, naskah-naskah dan dan karya karya tulis tulis Hassan. tersebut ditelusuri pendapat-pendapat dan pemikiran teologi Islam A. Hassan yang terdapat di dalamnya. b. Metode Interview, yai tu dengan mewawancarai orang atau tokoh yang pernah bergaul dengan Hassan sebagai murid atau sebagai teman seperjuangan yang masih hidup sampai saat ini; baik murid yang langsung atau generasi pertama maupun generasi berikutnya; untuk memperoleh informasi tentang pribadi dan pemikiranpemikirannya, khususnya di bidang teologi Islam. 14 2. Metoda Analisis Data Dalam menganalisis data metoda dipergunakan kualitatif dengan teknik : a. Konten logis Analitik, yaitu menganalisis pemikiran Hassan yang terdapat di dalam beberapa teokarya tulisnya melalui pendekatan rasionalisme dengan tata pikir dedukatif, untuk dapat ditemukan kecenderung- an-kecenderungan pemikiran tersebut. b. Deduktif, digunakan sebagai patokan aksiomatik untuk melihat pandangan teologi Islam. analisis dan pemikiran Hassan di Setelah itu dikaji ulang dengan bangunan aksioma dari bidang dan di- dalil-dalil ilmu kalam yang ada yang sudah dipolakan dari kajian substansif. Dan metoda induktif digunakan dalam penulisan kesimpulan. c. Komparatif, yaitu membandingkan pandangan-pandangan dan pemikiran Hassan di bidang teologi Islam dengan pandangan-pandangan Islam; baik teologi dalam teologi dengan pola yang disebut liberal, tradisional maupun moderat atau yang bervariasi diantara liberal dan tradisional. E. HIPOTESIS Dari pemikiran dapatlah penelitian A. sementara Hassan terutarna di terhadap bidang diasurnsikan untuk sementara pernyataan seperti berikut : pernikiran- teologi waktu, Islam, pernyataan- 15 1. A. Hassan yang adalah seorang pembaru Islam berusaha otoritas Dalam berpikir mandiri di tanpa Indonesia terikat mazhab mana pun termasuk mazhab oleh Ilmu Kalam. metoda berpikir terlihat instrumen yang liberal dan dalam hal subtansi terlihat tradisional. 2. Pembaharuan pemikiran dalam Islam oleh A. Hassan banyak terf okus lebih di bidang f iqh dan bukan di bidang secara logis seperti dalam paham Mu'tazilah teologi Islam. 3. Berpikir tidak termasuk dapat dihindari oleh A. Hassan membicarakan tentang manusia. pandangan seorang Sebagai konsekuensinya, ini dapat membentuk pribadi ulama progressif yang cukup Hassan jelas ter- Di sisi n pemikiran Hassan di bidang Islam. sebagai berpengaruh hadap umat Islam khususnya di Indonesia. terlihat ketika lain teologi keobscuran pemikiran Hassan dapat menjadi setelah dipahami sisi lain dari corak berpikir Hassan yang tekstualis dan literalis. 4. Secara ban yak material, paralel pemikiran Teologi Islam dengan corak pemikiran A. Hassan Teologi Islam Tradisional. F. SISTEMATIKA PENULISAM Penulisan disertasi ini menggunakan urutan bab bab sesudah Kata Pengantar dan Daftar Isi. Setelah demi bab diakhiri dengan Daftar Pustaka dan Riwayat penulis. demi bab hidup 16 Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi penegasan dan judul, latar belakang masalah serta hal-hal lain yang terkait dengan tentang rumusannya landasan teori tentang teologi Islam serta teknis pengoperasian disertasi ini. Dari situ dapat dipahami motivasi, tujuan serta hal lain yang terkait dengan penulisan judul hal- disertasi ini. · Bab dua berisi tentang Biograf i A. Hassan. Di dalam bab ini diuraikan, meskipun secara ringkas, latar belakang silsilah A. Hasan, pengaruh pendidikannya, pengaruh bacaannya dan terakhir tentang karya tulisnya. Pembahasan dalam bab ini dimaksudkan ikut memperjelas latar belakang yang ikut mempengaruhi pemikiran teologi Islam A. Hassan. Bab tiga berisi tentang Teologi Islam dan Teologi aliran Pemikiran Islam A. Hassan, dengan didahului uraian ilmu kalam dengan mempolakan tentang menjadi liberal, tradisional dan moderat dalam bagian A. teologi Di sini ditampilkan beberapa aliran secara substantif tergolong ke dalam tiga pola tersebut, yaitu seperti aliran Mu'tazilah, Asy'ariyah, diuraikan dan Maturidiyah. secara insidental diwakili oleh aliran yang lain. Sedangkan karena aliran aliran ini postulat dapat Pemikiran substansif ter- golong ke dalam tiga pola tersebut akan dijadikan atau Salaf untuk menjadi pijakan dalam aksioma melihat ke- cenderungan pemikiran teologi Hassan. Bagian loginya B berisi tentang Hassan dan tentang Tuhan, sifatNya, pandangan teo- perbuatan-perbuatanNya 17 dan ancaman serta keadilanNya. secara Semuanya deskriptif untuk melihat akan diuraikan kecenderungan pemikiran teologi Hassan. .. Dalam bagian ini juga dibicarakan pandangan tentang alam dan rnanusia. yang Hassan Yaitu tentang alam secara urnurn disebut rnakhluk dan tentang manusia secara umum secara khusus tentang Nabi Muhammad saw. di sini tentang Kalam Allah al-Qur'an. dan Ditampilkan pula Di sini juga akan diuraikan secara deskriptif. Sesudah itu, yakni dalam bab keempat baru analisis terakhir berhubungan evaluatif. dengan dari pandangan-pandangan kajian dalam bab dilakukan Hassan sebelumnya yang secara Sesudah itu ditarik kesimpulan secara induktif yang dapat menggambarkan secara jelas dan teoritis tentang corak pemikiran Hassan dalam bab yang terakhir yakni kelima bersama penutup dan saran-saran. bab BAB V PEHUTUP Sekarang sampailah penulis kepada bagian disertasi ini, untuk mengambil kesimpulan dari bab pembahasan sebelumnya serta memberikan saran-saran yang dengan kesimpulan. akhir Setelah itu diakhiri dengan relevan ungkapan untuk mengakhiri penulisan disertasi ini. A. Kesimpulan Meskipun Hassan dikenal sebagai pemikir Islam kal dan seorang mujaddid kena~aan, namun radi- pemikirannya banyak paralel dengan pemikiran Teologi Islam klasik bercorak tradisional. yang Yaitu corak pemikiran Teologi Islam tidak banyak menggunakan penafsiran seperti yang secara ta'wil, corak pemikiran Teologi Islam Imam Abu Hasan al- Asy' ari. Ini bisa terjadi pada Hassan lantaran faktor yang mempengaruhi diri Hassan tidak sepenuhnya pemikiran para pembaru dalam Islam. Hassan mula-mula beraliran kolot, masih mempertahankan amal-amal ibadat yang dikerjakan kaum "tahlil" dan "qunut". Tapi kemudian ia kolot seperti berubah menjadi ulama maju beraliran moderen, sehingga ia sendiri mengakui bahwa perjuangannya mengikuti kaum Wahabi. Dialah pelopor Wahabi di Jawa, ungkap Hassan sendiri. Sesuai dengan masalah yang dihadapi, pembaruan dalam Islam oleh Hassan tidak banyak terjadi dalam bidang 204 pemikiran Teologi Islam, tetapi lebih banyak perhatiannya kepada soal-soal agama di bidang hukum Islam dan sebagian dalam soal-soal akidah dalam arti keyakinan sebagai korekr. si terhadap praktek-praktek keagamaan yang dinilainya menyimpang karena tidak sejalan dengan ajaran murni Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan al-Sunnah. Karena itu corak pembaruan dalam Islam oleh Hassan lebih tepat dikatakan; dalam hal metoda berpikir keislaman menggunakan metoda puritanisasi, berpikir keislaman dengan hanya kembali kepada al-Qur'an dan al-Sunnah dengan dekatan literalis-tekstualis. Maka yang pen- nampak dalam pemikiran Islam Hassan secara umum adalah keradikalan kefundamentalan baik di dalam berpikir tentang soal-soal bidang hukum Islam, dan juga di bidang dan agama, teologi Islam, karena semua praktek keagamaan harus sesuai dengan petunjuk dengan murni al-Qur'an dan al-Sunnah, bahkan makna yang tekstualis, lebih-lebih secara khusus dalam hal yang berhubungan dengan akidah, karena menurut Hassan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. tentang yang terakhir ini telah cukup jelas secara teks, tidak perlu penafsiran secara f ilosofis atau apa masalah sehingga menggunakan pendekatan ta'w11. Apabila Hassan populer disebut sebagai ref ormis (mujaddid) Islam kenamaan, sebenarnya tidak berbeda dengan apa yang dikatakan oleh H.A. Mukti Ali tentang Muhamma- diyah, yaitu bahwa Muhammadiyah dikatakan golongan "Modernis" dan "reformis" adalah karena ia memang moderen dengan 205 jalan pikirannya yang lain daripada jalan pikiran yang ada dalam permulaan abad duapuluh; yakni bahwa memahami pada masa itu harus dengan taqlid dan mengikuti Islam imam-imam mazhab, sedangkan Muhammadiyah membebaskan diri dari paham seperti ini dan mengatakan bahwa memahami Islam harus langsung dari al-Qur'an dan al-Sunnah dan taqlid ditantang keras. Demikian halnya yang terjadi pada diri Hassan. Hassan adalah Howard M. Fiderspiel, variasi dari golongan modernis karena itu produk pemikiran keagamaannya mencakup tradisional Hassan seorang modernis, atau dan kembali bertaqlid segi modernis, karena metoda menekankan hanya kebebasan Islam dengan tidak dan Atau dilihat dari seorang pembawa moderen atau pembaruan dalam Islam tetapi dilihat berpikir, Hassan adalah dari segi materi dan substansi berpikir, Hassan kan dan elemen (ijtihad) berpikir kepada imam mazhab manapun. dikatakan memahami kepada al-Qur'an dan al-Sunnah instrumen aliran seperti Jadi dirinya sebagai seorang tradisionalis. menunjukItu dapat dilihat dalam pendekatan Hassan terhadap penafsiran ajaran Islam dan yang hanya menekankan kepada nas tidak selain filosofis. karya Bahkan ia taf sirnya secara literalis mempersilahkan al-Furqan apabila membaca menghendaki tafsir yang tidak literalis. Kelanjutan dari metoda dan pendekatan Hassan dalam membawa konse- kuensi logis, Hassan menjadi seorang pemikir Islam tr adi- memahami Islam seperti tersebut di atas 206 sionalis yang hanya mengikatkan diri pada nas menggunakan kecuali penalaran intelektual sebatas sebagai alat yang dapat yang ditangkap oleh akal. alat untuk golongan dan atau tidak otoritas akal menjelaskan seperti yang dilakukan oleh tradisionalis dalam Islam pengikut aliran juga seperti nas Artinya menjadikan akal sebagai na~ memahami dan Imam Abu Hasan al-Asy'arI Salaf atau juga seperti Imam al-Ghazali. Tampak sekali ketradisionalan Hassan dalam annya ketika dikaji secara substantif pemikirannya bidang Teologi Islam, baik tentang Tuhan atau pun alam. Meskipun Hassan memiliki pemikir- kemahiran kalam atau logika (akal) untuk membela dan tentang menggunakan mempertahankan soal-soal yang berhubungan dengan keyakinan agama, Hassan tetap menempatkan akal sebagai alat di tetapi memahami nas atau wahyu dengan kecenderungan sempit karena terikat oleh makna leterlek nas. Tidak seperti kaum Mu'tazilah atau tokoh yang ikut mempengaruhi Hassan, Syekh Muhammad Abduh. Akal bagi Hassan berbeda dengan pemahaman Mu'tazilah dan Abduh, hanya sebagai alat untuk membantu memahami nas atau wahyu yang ditangkap oleh akal sehingga empat masalah sentral dalam Teologi Islam seperti yang dikemukakan dalam bab pendahuluan disertasi ini, tidak dapat dijangkau akal sebelum ada wahyu; paralel dengan pemikiran oleh aliran Salaf, juga paralel dengan pemikiran al-Ghazali dan secara umum paralel dengan pemikiran golongan tradisionalis dalam Teologi Islam yaitu gologan Asy'ariyah. 207 Kesimpulan j elaskan lebih ini dapat dibuktikan ketika Hassan tentang dulu Tuhan dan alam yang dalil (akal)nya. wahyunya dan selalu kemudian Maka secara khusus pemikiran men- dijelaskan dalil logika Hassan tentang Tuhan paralel dengan pemikiran al-Asy'arI dan pemikirannya tentang alam paralel dengan pemikiran al-Ghazali. Ghazali adalah juga penganut mazhab Imam al-Asy'arI Teologi Islam. Setidaknya ijtihad al-Ghazali dalam paralel dengan ijtihad al-Asy'arI. Dengan demikian ijtihad dengan paham Asy'ariyah dalam paralel Hassan Teologi pemikiran karena dan karena itu bercorak tradisional. Tetapi Islam instrumen (mantiq) lebih pemikiran Hassan menggunakan pendekatan maka maju pemikiran Teologi Islam dari pemikiran Teologi Hassan Islam Al- logika terlihat Tradisionalis. Sehingga dapat menempatkan posisi pemikiran Teologi Islamnya berada di antara Tradisionalis-Rasionalis tetapi dengan kecenderungan lebih dekat kepada tradisionalis. B. Saran-saran Pengaruh secara Hassan sebagai pemikir tentang Islam khusus tentang akidah Islam meluas bukan hanya dalam negerinya sendiri, tetapi sampai ke negara seperti Malaisia dan Singapura. secara nasional di tetangga Bahkan mendapat perhatian khusus karena pernah menjadi tema di dan Singapura dengan kesimpulan, seminar inter- Hassan adalah seorang pembaru Islam kenamaan Indonesia.~ Oleh sebab itu 208 perlu dilanjutkan pemikiran-pemikiran keislamannya dan secara khusus pemikirannya di bidang Teologi Islam. Hassan mencakup nalis. adalah seorang ~emikir Islam pemikiran elemen modernis dan yang elemen Ketradisionalan Hassan adalah karena Hassan kepada na~ dapat tradisioketerikatan atau wahyu dan mendudukkan akal sebagai alat bantu untuk memahami na~ atau wahyu dengan pendekatan literalis. Sedang kemoderenan Hassan adalah karena baruan Hassan dalam ijtihad memahami Islam hanya kepada al-Qur'an kepada imam luar dan al-Sunnah dan menentang kembali bertaqlid mazhab dalam soal agama; suatu hal kecenderungan umat Islam Indonesia di pem- yang masa di hidup Hassan. Ijtihad Islam sesuai adalah Islam dan secara dengan sumbernya pemikiran Islam. Islam memahami Tetapi khusus al-Qur'an dan yang tetap relevan bagi pemahaman terhadap na~ al-Sunnah kemajuan dan secara tradisional dan tekstual di teologi teks zaman ajaran kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kurang bisa jadi membawa kemunduran, maka ijtihad memahami logi Islam instrumen dengan penaf siran yang memuaskan, kontekstual logika f ilsafat sebagai alatnya umat bahkan Teodengan seperti dalam paham Kalam Mu'tazilah, perlu dikembangkan sebagai dalil agama untuk memacu dinamika umat Islam sesuai dengan ajarannya yang mengajak penganutnya dinamis-kreatif karena ia adalah khalifah fi al-ard. 209 Pemikiran Teologi Islam Mu'tazilah cukup akses untuk itu dengan konsep tentang mernberikan sunnatullahnya, yaitu sebuah pemahaman tentang hukurn alam atau sunnatullah yang deterrninistik tetapi rnengandung hukum serta mernberikan akses kepada manusia dapat temuan-ternuan manusia dan sebab akibat menghasilkan baru ilmu pengetahuan dan teknologi. dapat mengungkap rahasia di balik Maka ciptaan Tuhan dari situ tampak kebesaran Tuhan yang kemudian dapat menggerakkan rasa manusia ke temuan-temuan yang lain sebagai syukur dan ujud dari iman dan taqwa yanga ada dalam dirinya. Pola teologi Islam Mu'tazilah adalah humanistik tetapi diberangkatkan dari iman dan untuk mengabdi iman (teistik). Dengan kata lain memiliki yang komprehensif, Iman, Islam dan Ihsan. kepada tiga dimensi Secara ringkas ialah Teologi Islam yang bercorak Ilahiyah-Insaniyah atau Teistik-Humanistik. Sehingga agama mampu mernberikan justif ikasi bahkan lebih dari itu mendorong dinamika manusia dengan dimensi keimanan dan bukan dengan keduniaan Upaya kehidupan seperti semboyan science semata aktualisasi seperti ini memerlukan for berikut ilmuwan muslim dari kalangan dan agarnawan scientist. ini penulis menyarnpaikan saran-saran golongan ilmuwan tersebut. science. perhatian ijtihad para ilmuwan; baik ilmuwan dari kalangan maupun dimensi kepada Maka dua 210 1. Untuk para Ilmuwan Agama Islam Sudah saatnya untuk dipikirkan ijtihad sasikan dan Teologi Islam Mu'tazilah yang bercorak teistik-humanistik sehingga dapat should be" dilakukan dan "What it is". untuk membebaskan mengaktualirasional Karena itu kejumudan ijtihad akibat Ilmu Kalam yang bercorak tradisional kepada kemunduran. Pendapat para imam mazhab harus sebagai dipengaruhi oleh hasil produk ijtihad akumulasi pengetahuan dan harus menganut mazhab dijelaskan "Wh.at menjelaskan dan membawa dapat manusia yang budaya yang ikut mempengaruhi ijtihadnya dan karenanya tidak memiliki nilai absolut seperti halnya wahyu yang datang dari Tuhan. Mengaktualisasikan Teologi Islam yang komprehensif seperti tersebut ijtihad di muka hendaknya dapat dilakukan kolektif (jama'i), yaitu dengan dengan cara melibatkan para pakar ilmu menurut bidangnya masing-masing. kan agar ijtihad untuk merumuskan Ini dimaksud- aktualisasi Teologi Islam tersebut dapat menjelaskan secara clear and distinct tentang oleh dimensi metaf isis yang secara ilmuwan agama Islam tetapi kurang materiil dikuasai dipahami dimensi empiriknya. 2. Untuk para Scientist Muslim Menyampaikan pesan agama (tablig) bukanlah golongan yang disebutkan dalam poin A, apalagi kemajuan ilmu menjadi pengetahuan dan teknologi. semacam patronase bila tidak monopoli di Agama dapat zaman bahkan dijelaskan 211 sebagai petunjuk kepada kehidupan rnanusia. Untuk itu para scientist rnuslirn tidak perlu rnerasa takut rnelakukan pene- muan-penernuan baru ilrnu pengetahuan dan teknologi, bahkan ' berkewajiban diyakini sesuai tualisasikan prehensif tidak untuk ikut rnenyarnpaikan dengan kapasitas pesan agarna keilrnuannya. zarnan dilengkapi dengan rnuatan ilmu kealaman dan terrnasuk filsafat. di Mengak- Teologi Islam Mu'tazilah rnenjadi tidak dan tidak dapat rnenjawab tantangan dalarnnya bahasa, antropologi, yang kornbila sosial, sejarah dan DAFTAR PUSTAKA Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an, 1993. Thahir, Ilmu Abd. Mu'in, Taib 1973. Kalam, Jakarta: Wijaya, Abd. Rahman, Syekh. al-Qaul al-Sac!i.d, Surabaya: PT. Ilmu, t.t. Bina al-Islamiyah, Abu Zahrah, Muhammad. Ta.rikh al-Hazahib Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi, t.t. Affandi, Bisri. "Syekh Ahmad al-Surkati : His Role in Al-Irshad Movement in Java in the Early Twentieth Century", Thesis HA yang tidak diterbitkan, Montreal: Institute of Islamic Studies McGill University, 1976. Amin, Ahmad. Zu'ama al-Islah fI al-Asri al-Hadis, Maktabah al-Nahdah·al~Misriyah; 1979. Fajru al-Islam, Singapura: Sulaiman Kairo: Mar'i, 1963. ---------. Duba al-Islam, Nah~afi al-Mi~riyah, ~-------. Zuhr Mi~riyah, ---------. Juz III 1964. Kairo: al-Islam, Kairo: Maktabah Maktabah . al-Nahdah 1964. Kitab Usul al-Din, Kairo: Isa al-Babi alalal- Halabi, 1963. · Fajru al-Islam, Singapura: Sulaiman Mar'i, 1963. M., Editor, Teologi Pembangunan Paradigma Islam, Yogyakarta: LKPSMNU, 1409 Amin, Masyhur, Baru Pemikiran H/1989 M. Amin Abdullah, M. Falsafah Pelajar, 1995. A. Mughni, bagai Kalam, Yogyakarta: Syafiq. Pandangan Ahmad Hassan Hasalah Agama Serta Reaksi Pustaka Hengenai PelTerhadapnya, Surabaya: Firma al-Muslimun, 1399 H/1979 M. Hassan Bandung Pemikiran Islam Radikal, baya: PT. Bina Ilmu, 1980. Sura- 213 - - - - - . "Hanbali Movements in Baghdad from Abu Muhammad al-BarbaharI (d. 329/941) to Abu Ja'far al-Hashimi (d. 470 H/1077 M). Disertasi yang tidak diterbitkan, Los Angeles, University of California, 1990. r. Ansori Umar Sitanggal. Kebebasan dalam Islam (Terjemahan dari "Hurriyatul Insan Fil Islam" karya Bakar Musa), Bandung: PT. al-Maarif, 1988. Arifin Abbas, Zainal. Peri Hidup Huhammad Rasulullah saw., Medan: Islamiyah, 1952. Arkoun, M., terjemahan Hashim Saleh al-Islam al-Akhlaq wa al-Siyasah, Beirut: Markaz al-Inma' al-Qaumy, 1990. Asy'ari, Abu Hasan, al. al-Luma' fi al-Raddi ala Ahl-Ziaq wa al-Bida', Beirut: al-Ma!baah al-Katulikiyah, 1952. - - - - - . Risalah fi Istihsan al-Baud fI Ilm al-Kalam, India: Majlis Dairah·a1-Ma'afif 0Nizamiyah, 1344 H. - - - - - - . Al-Ibanah an-Usul al-Diyanah, al-Azhar Idarah al-!iba'ah a!-Muniriyah, t.t. Bahi, Muhammad, al., al-Fikr al-IslamI, Mesir: Dar al-Fikr, 1971. FI Mesir: Ta~awwurihi, Baijuri, Ibrahim, al. Tahqiq al-Haqam, Surabaya: al-Maktabah al-Saqafiyah, ·t.t. BazdawI, Abu al-Yusr, al. Kitab U~ul al-Din, Kairo: Isa al-Babi, 1963. Boswort, E., C.E. The Encyclopaedia of Islam, Leiden: E.J. Brill. Dunya, Sulaiman. Tahafut al-Falasifah li al-Imam GazalI, Makkah: ·oar al-Ma'arif, 1385 H/1989 M. Esposito, L., John. (ed.) Dinamika Jakarta: Rajawali Press, 1987. Kebangkitan al- Islam, Faruqi, Isma'il R., al. dan al-Faruqi, Lois Lamya'. The Cultural Atlas of Islam, New York: Macmillan Publishing Company, 1986. Franz Magnis_Luseno. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, karta: 1992. Yogya- Geertz, Clifford. The Religion of Java, London: The versity of Chicago Press, 1976. Gibb, H.A.R. Modern Books, 1978. Trend in Islam, New York: Uni- Octagon 214 - - - - - . dan J.H. Kramers. Schorter Encyclopedia of Islam, Leiden: E.J. Brill, 1974. Hadi Sutrisno. Bimbingan Henulis Skripsi-Thesis Yogyakarta: Psikologi UGM, 1977. I+II, Hamka, (Haji Abdul Malik Karim Amrullah). Pengaruh Huhammad Abduh di Indonesia, Jakarta: Tinta Mas, 1961. Hanafi, A. Pengantar Theology Islam, Pustaka al-Husna, 1992. Jakarta: Jakarta: Bulan Persatuan Islam Islam dan Kebangsaan, Bangil: Persatuan Islam Theology Islam (Ilmu Kalam), Penerbit Bintang, 1983. Hassan, A. Risalah al-Hadzhab, Bangil: Bagian Pustaka, 1972. -----. Bagian Pustaka, 1947. ABC Politik, Bangil: Persatuan Islam Bagian Pustaka, 1947. - - - - - . An-Nubuwwah, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1977. Shalat, Bangil: Persatuan Islam, juga terbitan Bandung: CV. Diponegoro, Pengajaran 1985 dan Th.1992. --------. Kitab al-Tau~Id, Bandung: CV. Diponegoro, 1992. -------. "dari Hal Taqdir", dalam Al-Lisan No. 56. Tafsir al-Furqan, Surabaya: al-Ikhwan, 1986. --------. Adakah Tuhan, Bandung: CV. Diponegoro, 1972. -----. Apakah Huhammad Seorang Nabi Yang Benar ? • I Bangil: Persatuan Islam, 1951. Sejarah Isra' Hiraj, Bangil: Persatuan Islam, 1949. --------. Benarkah Huhammad itu Rasul?, Bangil: Persatu- an Islam, 1951. - - - - - - . "Nasib" dalam Soal-Jawab, No. 12. - - - - - . dkk., Soal-Jawab, III, Bandung: CV. Diponegoro, 1977. Hasyim, Umar. Apakah Anda Termasuk Golongan Ahlussunnah Waljamaah, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1978. Ibn Hijazi, Ahmad. Hawahib al-Samad fi Halli al-Zubad, Semarang: Ma~ba'ah Keluarga; t.t. 215 al-Fazi . Johannes dan Heijir bekerjasama dengan Ab Messier, dua bahasa, Pedoman Transliterasi Bahasa Arab, A Guide To Arabic Transliteration, Seri INIS jilid XIII, Jakarta: INIS, 1992. Khallaf, Abd. Wahab. Ilmu Usul al-Fiqh, Jakarta: al-Majlis al-A'la al-Indonesy !i al-Da'wah al-Islamiyah, 1392 H/1972 M. Koentjaraningrat. Hetode-metode Penelitian Jakarta: PT. Gramedia, 1977. Hasyarakat, Madjid, Nurcholis. Disiplin Ilmu Keislaman Tradisional (Sebuah Tinjauan Singkat Kritis Kesejarahan), Serie KKA 20/Tahun II/1988, Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1988. - - - - - . "Informasi Ilmiah Moderen Sebagai Bahan Menafsirkan al-Qur'an", Hakalah dalam seminar Jam'iyyatul Qurra' wa al-Huffaz di Garut Jawa Barat, 26 · Nopember 1994. MaghribI, Ali Abd. Fattah, al. Imam Ahl al-Sunnah wa alJama'ah Abu Mansur al-Hii.turidI wa Arauhu alKalamiyah, Kairo, ·Mesir: Maktabah Wahbah, 1405 H/ 1985 M. - - - - - . Al-Firaq al-Kalamiyah al-Islamiyah, Hadkhal wa Dirasah, Kairo, Mesir: Maktabah Wahbah, 1407 H/ 1986 M. Mahall!, Jalaluddin, al. dan al-SuyutI Jalaluddin. Tafsir · al-Jalalain, Surabaya: Syirkan Maktabah Salim bin Saad bin Nabhan wa Akhihi Ahmad, 1958. Majdi Wahbah dan Kamil al-Muhandis. Hu'jam al-Hustalahat al-Arabiyah Fi al-Lugoh Wa al-Adab, Bairut: ·Maktabah Lubnan, 1988. Islam, Majid, Nurcholis, (ed). Khazanah Intelektual Jakarta: Bulan Bintang, 1984. Majma' al-Lughoh al-Arabiyah, al-Hu'jam al-FalsafI alHai 'ah al-Aman Li Syuun al-Ha~bai' al-Amiriyah, Kairo: 1399 H/1979 M. MaturidI, al. Kitab al-Tauhid, tahqiq Fathullah Khalif, Istanbul Turki: al-Maktabah al-Islamiyah, 1979. - - - - - . Syarah al-Fiqh al-Akbar, al-Maarif al-Usmaniyah, 1980. Hyderabad: Dairah 216 M. Federspiel, Howard. Persatuan Islam Islamic Reform In Twentieth Century Indonesia, Seri monograp, Ithaza, New York: Modern Indonesia Project South east Asia Program, Cornel University, 1970. r. Maududi, Abul 1968. Ala. Islam Today, Kuwait: Dar al-Qalam, Muhadjir, Noeng. Hetodologi Penelitian Kualitatif, karta: Penerbit Rake Sarasin, 1989. Yogya- ~~~~-. Laporan Tahunan Rektor, Yogyakarta: IKIP Muhammadiyah Yogyakarta, 1993. "Pembidangan Ilmu Agama Islam, Pendekatan Teosentrik - Humanistik " dalam Suara Huhammadiyah, th. ke - 79. Muhammad Fathi Usman, al-Fikr al-IslamI Wa al-Tatawwur, Kuwait: Dar al-Kuwaitiyah, 1388 H/1969 M. · Muhammad Musa, Jalal. Nasy'ah al-Asy'ariyah Watatawwuriha, Beirut: Dar al-Kitab al-Lubnani, 1390 H/ i975 M. Mukti Ali, H.A. "Pengembangan Metode Memahami Islam" dalam Kumpulan Hakalah Studi Islam Asia Tenggara, Surakarta: UMS, 1990. Munawwar Cholil, Muhammad. Peristiwa Jakarta: Bulan Bintang, Isra' Hi'raj, Nadwi, Abu al-Hasan, al. Haza Khasira al=Alam Bi Inhitati al-Huslimin, Kuwait: Dar al-Qalam, 1390 H/1970.M. Nasyar, Al-SyamI, Ali, al. Nasy'ah al-Fikr al-Falsafi Fi al-Islam I, Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi, 1397. --~~~~. Hanahij al-Bahs Inda Hufakkiri al-Islam, Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi, 1367 H/ 1968 M. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Jilid II, Jakarta: UI Press, 1979. Aspeknya, ~~~~-. Huhammad Abduh dan Teologi Rasional Hu'tazilah, Jakarta: UI Press, 1987. Teologi Islam, Jakarta: Yayasan Penerbit UI, 1972. ~~~~-. Akal dan Wahyu dalam Islam, Jakarta: 1986. UI-PRESS, 217 - - - - - . "Metode Berfikir Keislaman dalam Rangka Mengembangkan Ilmu-ilmu Islam dan Memecahkan Berbagai Masalah Kemasyarakatan Sebagai Dampak Modernisasi" dalam Kajian Islam Tentang Berbagai Hasalah Kontemporer, Jakarta: Penerbit Hikmat Syahid Indah, 1988. Falsafah dan Histisisme dalam Islam, Bulan Bintang, 1973. · Jakarta: dan Thomas M. Buku Penuntun Hembuat Disertasi Thesis, Skripsi, Report, Paper, Bandung: CV. Jernrnars, 1980. Nedvi, Habibul Haq, Syed. Dinamika Islam, (terjemahan dari "The Dynamic of Islam" oleh Asep Hikmat), Bandung: Risalah, 1982. Noer, Deliar. Riwayat Hidup Persatuan Islam, t.t. Hassan, Gerakan Modern Islam di Jakarta: LP3ES, 1980. Bangil: Indonesia Pesantren 1900-1942, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi Dirjen Pendidikan Tinggi depdikbud, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga, 1990. Rahardjo, Dawam. "Assalamu'alaikum" dalam Uliimul No. Vol. II. 1991 M/1411 H. Qur'an, Rumes, D., Dagobert. Dictionary of Philoshopy, New Jersey: Littlefield, Adams and CO., Paterson, 1963. Salim, Agus, H.A. Cerita Isra' Hi'raj Nabi Huhammad Jakarta: Sumber Ilmu, 1935. saw., Gods Laaste Boodschap, De Universale dienst, Jakarta: Sumber Ilmu, 1937. gods- Shiddieqy, ash. Muhammad Hasbi. Al-Lisan: Tugas Hidup Seorang Huslim, Medan: Islamiyah, 1952. Shihab, Quraish. "Dasar-dasar Tafsir Bagi Masyarakat Moderen" dalam al-Burhan, No. I/th. I/PTIQ Jakarta, 1995. Sumaji. Pengembangan Sumber Daya Hanusia dalam Era Globalisasi IPTEK, (Pidato Dis Natalis !KIP MuhammadiYah Yogyakarta ke XXXIII), Yogyakarta: !KIP Muhammadiyah, 1993. SyahrastanI, al. Nihayat al-Iqdam fI 'Ilm al-Kalam, London: Oxford Universitas Press, 1934. 218 al-Milal wa al-Nihal, Kairo: Muassasah alHalabi wa Syirkah li al-Nasyr wa al-Tauz'I, 1387 H/1968 M. Syaifuddin Anshori, Endang, H. dan A. Mughni Syafiq. A.Hassan Wajah dan Wijhah Seorang Mujtahid, Surabaya: Firma al-Muslimun, 1985. Syaikh al-Islam Muhammad Ibn Abd. Wahhab. Kitab al-Tawhid, Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset, t.t. Tritten, A.S., D. Litt. Muslim Theology, Bristol: Luzac Company LTD., 1947. Turaiban, L. Kate. A Manual for Writers, University of Chicago Press, 1973. Chicago: & The Watt, W. Montgomery. The Formative Period of Islamic Thought, Bristol: Edinburgh University Press, 1973. Free Will And Predestination In Luzac & Company LTD., W.C.I, 1948. Early Islam, ~~~~-. terjemahan Umar Basalim, Pemikiran Teologi dan Filsafat Islam, Jakarta: P3M, Widjaja, Roebaie, "Biografi A. Hassan' Islam, I, No. 1 (Agustus 1956}. dalam Hujjatul Sejarah Kebangkitan Islam Dan PerkemZuhri, Saifuddin. di Indonesia, Bandung: PT. Al-Maarif, bangannya 1981. RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama H. Hoer Tempat/Tgl Lahir Banyuwangi, 5 Mei 1955 Pekerjaan - Pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah I~kandar al-Barsany Karangsuci, Purwokerto. - Dosen Program Pascasarjana Univer- si tas Islam Malang (UNISMA). P.P Alamat al-Hidayah Karangsuci Purwokerto 53126 Telp. (0281) 31166 - 31199 Riwayat Pendidikan 1. Madrasah Ibtida'iyah Darul Ulum Sumberberas Banyuwangi, tamat 1967. 2. Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Sumberberas Banyuwangi, tamat 1970. 3. Madrasah Aliyah Darul Ulum Sumberberas Banyuwangi, tamat 1973. 4. Beberapa Pondok Pesantren di Jawa tahun 1974 - 1977. 5. Sarjana Muda Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogya- karta, tahun 1981. 6. Sarjana Lengkap jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Januari 1984. 7. Master of Arts (M.A.) jurusan Akidah-Filsafat Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1990. Riwayat Pekerjaan dan Aktif itas 1. Tenaga edukatif pada Yayasan Tunas Melati Yogyakarta, 1979 - 1981. 2. Tenaga edukatif pada PKMS masjid Syuhada Yogyakarta, 1982 - 1984. 3. Anggota Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Membaul Ulum Berasan Banyuwangi, 1970 - sekarang. 4. Dosen Lembaga Bahasa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1985. 5. Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo(dulu menginduk ke IAIN Sunan Kalijaga) tahun 1985-1995. 6. Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren al-Hiday ah Karangsuci Purwokerto, 1986 - sekarang. 7. Aktif berdakwah, pernah di undang oleh kerajaan Darussalam menulis untuk berdakwah di sana tahun di beberapa penerbit dan media Brunei dan 1989, koran ataupun majalah. 8. Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA). Karya Tulis yang telah dipublisasikan 1. Buku : a. Waria dan Pengubahan Kelamin di tinjau dari Hukum Islam, Penerbit CV. Nurcahaya Yogyakarta. b. Arti Perkembangan dan Pembaruan dalam Syari'at Islam (terjemahan), Penerbit CV. Nurcahaya Yogyakarta. Aspek c. Beberapa (terjemahan), al-Qur'an dalam Specialisasi ten tang Penerbit Nurcahaya CV. Yogyakarta. d. Kaidah-kaidah Hukum ( Ilmu Islam al-Fiqh) u~ul Penerbit CV. Rajawali Jakarta. e. "Teologi Alternatif : Memadu Pemikiran Al-Asy'arif" dalam Teologi Pembangunan, Penerbit LKPSM - NU DIY, Yogyakarta. f. "Politik Islam di Indonesia" dalam Fiqh Permusyawa- ratan/Perwakilan, Penerbit P3M Jakarta. 2. Majalah dan Koran : a. Teologi Al-Asy'ari "Al-Luma'"), (Telaah Kitab "Al-Ibanah" dalam majalah Pesantren P3 dan Jakarta I Vol VII 1990. b. Teologi Huhammadiyah (Majlis Tarjih), dalam majalah Theologi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang No. 7 Pebruari 1991. c. Aswaja dalam Pengembangan Perspektif Pesantren, dalam majalah Santri RMI No. 2 tahun I - 1989. d. Insan Kamil dalam Konsep Histik Al-Jili, dalam majalah Pesantren P3 Jakarta I Vol IX 1992. e. Al-Ghazali dan Filsafat, dalam majalah Pesantren P3 Jakarta I Vol VIII 1991. f. Bermazhab yang Dinamis - Kreatif, dalam majalah Aula Surabaya Nomor 05 th. XIV/Juni 1~92. g. Hakikat Hidup dalam Khutbah majalah Perspektif Jum'at, Ikatan Al-Qur'an Hasjid dalam Indonesia Jakarta No. 143 Mei 1993. h. Fikih Baru Tentang Kebebasan Perempuan, dalam maja- lah Amanah Jakarta No. 283 18 April - 1 Mei 1994. i. Gender dalam Perspektif Islam dalam majalah LKPSM 1994. j. Islam Bangkit - NU DIY, Yogyakarta No. 07 Pebruari - Aswaja, Sebuah Wawasan Baru, dalam No. 56. k. Pemaknaan ulang Ahlussunah Waljama'ah Maret Warta dalam NU SKH Suara Herdeka, Jum'at 16 besember 1995. 1. Qira'at dan Tafsir Al-Qur'an, Kajian Historis, dalam majalah Teologi Fakultas Ushuluddin IAIN Semarang No. 25 Desember 1994. m. Dan masih banyak lagi. Walisongo