BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik normal dalam tubuh yang secara potensial dapat menyebabkan kerusakan (Benzei and Strain, 1996). Senyawa yang dikategorikan dalam ROS antara lain adalah radikal anion superoksida, oksigen singlet, hidrogen peroksida dan radikal hidroksil yang sangat reaktif (Waris and Ahsan, 2006). Prooksidan atau radikal bebas yang dihasilkan dalam reaksi biokimia tubuh, terlibat sebagai mediator dari banyak penyakit, termasuk kanker, aterosklerosis dan jantung (Li et al., 2011). ROS dalam jumlah yang berlebihan ini dapat menyerang molekul biologis yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan dan dihubungkan dengan penyakit degeneratif (Amarowicz et al., 2004). Antioksidan dapat menangkap radikal bebas dan mendetoksifikasinya (Kumaran and Karunakaran, 2006). Keanekaragaman hayati Indonesia sangat berpotensi dalam penemuan senyawa baru sebagai antioksidan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari antioksidan yang efektif digunakan oleh manusia. Tumbuhan dapat menjadi sumber antioksidan yang potensial dan perlu dieksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan alternatif senyawa penangkap radikal yang aman dan mempunyai aktivitas besar (Robinson, 1991). Tumbuhan bidara yang dikenal dengan nama latin Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk. merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat dalam pengobatan tradisional. Mishra et al. (2011) melaporkan bahwa ekstrak dari biji Z. mauritiana 1 in vitro mampu menghambat proliferasi sel kanker HL-60 dan in vivo mampu mengobati ascites karsinoma Ehrich pada mencit Swiss albino. Jarald et al. (2009) menyatakan bahwa ekstrak air dan fraksi yang tidak mengandung polisakarida dari ekstrak air buah Z. mauritiana menunjukkan aktivitas yang signifikan sebagai antihiperglikemi. Ekstrak etanol daun Z. mauritiana mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Aspergillus niger dan Candida albicans. Bakteri yang paling rentan adalah S. aureus, diikuti bakteri E. coli dan terakhir yaitu bakteri S. pyogenes (Abalaka et al., 2010). Koffi et al. (2008) melaporkan ekstrak dari tanaman Z. mauritiana dalam kisaran 0,4 – 122 mg/kgBB yang diberikan pada kelinci secara intrakutan menyebabkan hipotensi pada kelinci tersebut. Ekstrak etanol kulit batang Z. mauritiana dilaporkan menunjukkan aktivitas sebagai analgesik pada mencit yang diinduksi asam asetat dengan persentase penghambatan masingmasing sebesar 42,92% dan 59,67% pada dosis 250 dan 500 mg/KgBB, yang mana apabila dibandingkan dengan kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak 25 mg/KgBB memberikan persentase penghambatan sebesar 77,71% (Rahman, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Dahiru et al. (2005) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Z. mauritiana memiliki aktivitas hepatoprotektor, yang mana dapat melindungi tikus terhadap kerusakan hati akibat pemberian karbon tetraklorida. Senyawa dengan aktivitas hepatoprotektor adalah senyawa yang tergolong antioksidan. Senyawa ini bekerja dalam menghambat atau memperlambat proses oksidasi radikal bebas akibat stres oksidatif dalam tubuh 2 (Murray dkk., 2009). Stres oksidatif merupakan sebuah konsekuensi dari ketidakseimbangan jumlah prooksidan dan antioksidan dalam tubuh suatu organisme (Urquiaga and Leighton, 2000). Aktivitas antioksidan tanaman Z. mauritiana telah dibuktikan dalam beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abalaka et al. (2011), aktivitas penangkapan radikal DPPH ekstrak etanol dan ekstrak heksan daun Z. mauritiana memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 101,02 μg/ml dan 124,21 μg/mL serta dibandingkan dengan standar asam askorbat yang memiliki nilai IC50 sebesar 78,12 μg/mL. Perumal et al. (2012) melaporkan aktivitas penangkapan radikal DPPH dari ekstrak metanol daun dan kulit batang Z. mauritiana memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 21,40 ± 0,15 μg/mL dan 20,09 ± 0,19 μg/mL bila dibandingkan dengan standar BHT yang memiliki nilai IC50 sebesar 18,50 ± 0,19 μg/mL. Ekstrak etanol kulit batang Z. mauritiana dilaporkan juga memiliki aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dengan IC50 sebesar 27,47 μg/mL serta dibandingkan dengan standar asam askorbat yang memiliki nilai IC50 sebesar 18,63 μg/mL (Rahman, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jain et al. (2012) serta Bhatt and Dhyani (2013), kulit batang Z. mauritiana mengandung golongan senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, fenolik, lignin, steroid dan tanin. Aktivitas antioksidan sering kali dihubungkan dengan kandungan senyawa fenolik pada tanaman, seperti flavonoid, asam fenolat dan asam triterpenoat (Javanmardi et al., 2003);(Martin and Appel, 2010). Senyawa fenolik merupakan senyawa penangkap radikal yang poten. Senyawa ini dapat menyumbangkan radikal hidrogen ke 3 radikal bebas, dan bahkan memecah rantai reaksi oksidasi lipid pada tahap inisiasi awal (Gulcin et al., 2004). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan fraksinasi ekstrak metanol kulit batang Z. mauritiana, isolasi dan identifikasi senyawa aktif sebagai penangkap radikal DPPH yang terkandung dalam kulit batang Z. mauritiana secara bioassay guided fractionation. B. Rumusan Masalah Berdasarkan informasi yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Senyawa apakah yang terkandung dalam kulit batang bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) yang mempunyai aktivitas penangkap radikal bebas DPPH paling aktif? 2. Bagaimanakah aktivitas penangkap radikal bebas DPPH senyawa aktif pada kulit batang bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.)? C. Keaslian Penelitian Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan, penelitian mengenai isolasi dan elusidasi struktur senyawa antioksidan penangkap radikal DPPH dalam kulit batang bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) belum pernah dilakukan. Penelitian relevan yang pernah dilakukan adalah mengenai aktivitas antioksidan penangkap radikal DPPH dari ekstrak metanol daun dan kulit batang Z. mauritiana (Perumal et al., 2012), aktivitas antioksidan ekstrak heksan dan etanol 4 daun Z. mauritiana (Abalaka et al., 2011) serta aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang Z. mauritiana (Rahman, 2012). D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Melakukan isolasi dan identifikasi senyawa penangkap radikal bebas DPPH dalam kulit batang bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.). 2. Menentukan aktivitas senyawa penangkap radikal bebas DPPH yang diisolasi dari kulit batang bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.). 5