1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya

advertisement
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber daya manusia
Afrida (2003:143) sumber daya mansia adalah manusia yang mampu
bekeja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Sedangkan pendapat
dari Frinces (2011:120) menjelaskan sumber daya manusia adalah salah satu
sumber untuk menciptakan keunggulan komparatif organisasi untuk
membangun keunggulan kompetitif organsasi secara totalitas.
Berdasarkan dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
sumber daya manusia merupakan individu atau manusia yang sudah siap
bekerja dan mampu untuk menghasilkan barang, di Indonesia
menurut
Undang-undang Nomor 20 tahun 1999 umur minimum bekerja adalah 18
tahun.
Sumber daya manusia itu sendiri juga harus memiliki keunggulan
komparatif untuk bisa menghasilkan produk berkualitas. Sehingga untuk
mencapai itu karyawan harus memberikan usaha yang berkualitas juga.
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Mangkuprawira (2004:86) menjelaskan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah tentang suatu kegiatan yang ada dalam suatu perusahaan sehingga
2
dapat mendorong beberapa faktor, baik itu internal maupun eksternal dengan
adanya perubahan serta aturan yang ada.
Hasibuan (2003:10) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia adalah bidang manajemen khusus mempelajari
hubungan dan peranan manajemen manusia dalam organisasi perusahaan.
2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Mondy (2008:38) menyebutkan ada beberapa fungsi dari manajemen sumber
daya manusia adalah sebagai berikut:
a.
Penyediaan staf
Penyediaan staf merupakan proses yang menjamin suatu organisasi untuk
selalu memiliki jumlah karyawan yang tepat dengan keahlian-keahlian yang
memadai dalam pekerjaan-pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat untuk
mencapai tujuan organisasi. Penyediaan staf dalam perusahaan juga memunyai
peran dalam melakuka seleksi dan perekrutan karyawan, analisis jabatan dan
perencanaan sumber daya manusia. Penempatan kerja seorang karyawan pada
bidang pekerjaan yang tepat akan meghasilkan produktivitas yang optimal
b.
Pegembangan Sumber Daya Manusia
Pegembagan sumber daya manusia (Human resource development/HRD)
adalah fungsi manajemen sumber daya manusia yang utama yang tidak hanya
terdiri atas pelatihan pengembangan namun juga aktivitas-aktivitas perencanaan
3
dan pengembangan karier individu, pengembangan orgaisasi, serta manajemen
dan penilaian kerja. Dalam suatu perusahaan mengembangkan sumber daya
manusia menjadi suatu hal yang penting karena suatu perusahaan yang memiliki
karyawan potensial pasti akan mendapatkan keunggulan yang lebih dibandigkan
dengan perusahaan lain.
c.
Kompensasi
Suatu sistem kompensasi yang terecana matag memberi para karyawan
imbalan-imbalan yang layak dan adil atas kontribusi mereka dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Istilah kompensasi mencangkup semua imbalan total
yang diberikan kepada para karyawan sebagai timbal balik untuk jasa mereka.
Kompensasi meliputi finansial langsung berupa gaji, komisi bonus dll. Finansial
tidak langsung berupa cuti sakit, liburan, asuransi kesehatan dll. Dan kompesasi
nonfinansial berupa kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri
atau dari lingkungan psikologis di mana orang tersebut bekerja.
d.
Keselamatan
Keselamatan adalah perlindungan bagi para karyawan dari luka-luka yang
disebabkan kecelakaan-kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan
adalah bebasnya para karyawan dari
dari sakit secara fisik dan emosiaonal.
Aspek-aspek dari pekerjaan tersebut penting karena para karyawan yang bekerja
dalam lingkungan yang aman dan menikmati kesehatan yang baikakan cenderung
lebih produktif dan memberi manfaat jangka panjang bagi organisasi.
e.
Hubungan kekaryawanan dan perburuhan
4
Suatu perusahaan secara hukum dituntut untuk megakui serikat pekerja dan
beunding denganya dengan itikad baik jika karyawan perusahaan yang
bersangkuta menginginkan serikat pekerja mewakili mereka. Ketika suatu serikat
kerja mewakili para karyawan perusahaan, aktivitas sumber daya manusia
seringkali disebut sebagai hubungan industrial, yang menangani pekerjaan untuk
melakukan perundingan kolektif. Perusahaan harus memiliki hubungan yang baik
dengan serikat pekerja agar terbentuk suatu kerjasama yang baik dan saling
menguntungkan. Hubungan kerja yan kuat antara perusahaan dengan serikat
pekerja akan membuat perusahaan mengerti bagaimana cara memperlakukan
karyawan mereka.
2. Pengertian Tenaga Kerja
Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam
maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
3.
Produktivitas
a. Pengertian Produktivitas
Haming dan Numajamuddin (2008:48)
menyatakan bahwa produktivitas
sebagai rasio keluaran output terhadap masukan input, atau "output;input"
bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi dilihat dari sisi keluaran proses,
yaitu berapa unit keluaran yang dapat dihasilkan oleh setiap unit masukan.
5
Sedangkan pendapat Hasibuan (2005:126) menyatakan produktivitas merupakan
perbandingan antara keluaran dengan masukan, produktivitas kadang-kadang
dipandang sebagai penggunaan insentif terhadap sumber-sumber konversi seperti
tenaga keja dan mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukan
suatu penampilan yang efisien.
Sedangkan menurut Sunyonto (2012:203) produktivitas kerja adalah ukuran
yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan
perusahaan serta peran tenaga kerja yang dimiliki persatuan waktu. Senada
dengan pendapatan diatas, Haming dan Numajamuddin (2012:48) menyatakan
bahwa produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input),
atau "output:input" bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi dilihat dari
sisi keluaran proses, yaitu berapa unit keluaran yang dapat dihasilkan oleh setiap
unit masukan.
Selain itu, Fahmi (2012:79) juga menjelaskan bahwa produktivitas adalah
kemampuan suatu bisnis dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang
ditentukan. Kurun waktu biasanya dihitung perkuartal, semester, dan tahunan.
Kapasitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit yang dihasilkan, serta
kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati.
b. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja
Dalam pengukuran produktivitas suara dalam perusahaan dapat diukur dengan
dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni, jam-jam kerja yang harus dibayar
(overjob) dan jam-jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
6
Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi peningkatan produktivitas suatu
perusahaan. (Stoner dalam Fahmi, 2013:80) mengemukakan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :
1. Angkatan kerja.
2. Biaya energi.
3. Keadaan fasilitas dan investasi pada pabrik dan peralatan baru.
4. Tingkat pengeluaran untuk penelitia dan pengembangan.
5. Pertambahan sektor jasa yang kurang produktif.
6. Perubahan struktur keluarga.
7. Penggunaan alkohol dan obat-obatan meningkat.
8. Perubahan sikap dan motivasi pekerja.
9. Peraturan pemerintah yang menimbulkan biaya bagi industri.
10. Inflasi.
11. Kebijakan pajak.
Selain itu, Tarwaka (2004:139) juga menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas antara lain:
1. Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang
kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
mencapainya .
Menurut Sunyoto (2012:192) yang dikutip dari (Indriyanto Gitosudarmo,
1997) Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses sebagai berikut:
7
a. Kenbutuhan yang belum terpenuhi akan menyebabkan lahirnya dorongan
untuk berusaha melakukan kegiatan.
b. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang
mereka lakukan dhargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran.
c. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bias terpenuhi dari gaji
yang mereka terima.
2. Kedisiplinan
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku
perorangan, kelompok atau masyarakat berupa keputusan atau ketaatan terhadap
peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
3. Etos Kerja
Etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan
sesuatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam
setiap pekerjaan yang kta lakukan.
4. Keterampilan
Keterampilan teknis maupun manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian
produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam
perubahan teknlogi mutakhir.
5. Pendidikan
8
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur pendidikan
formal maupun informal. Karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat
dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan handal.
Download