1 pola pembinaan dan pendampingan manajemen pengusaha

advertisement
POLA PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN PENGUSAHA MIKRO
BERBASIS TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS & PROFITABILITAS UMKM DI KOTA KENDARI
Oleh
Muhammad Yusuf,
La Ode Alimusa & Sitti Zakiah Ma’mun
ABSTRAK
Program Pembinaan dan Pendampingan Manajemen Pengusaha Mikro Berbasis
Technopreneurship ini memiliki permasalahan yang dimiliki kelompok usaha mikro di Kota
Kendari pada umumnya lemahnya kemampuan manajemen dalam mengelola usaha, Kendala
permodalan, dan kurangnya penerapan teknologi informasi & komunikasi dalam pemasaran.
Untuk itu penting dilakukan pemberdayaan berbasis technopreneurship. Target yang ingin
dicapai adalah berupa peningkatan produktivitas dan profitabilitas 25%-30%, dan terbentuknya
lembaga usaha baru berbasis lokal berpasar nasional.
Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah adalah pelatihan, pendampingan
manajemen, penerapan & penggunaan sistem informasi dan komunikasi pemasaran. Melalui
metode ini diharapkan mampu memberikan co-benefit baik bagi mitra maupun bagi mahasiswa
seabagai media pembelajaran praktis.
Pendampingan manajemen baik dibidang pemasaran, keuangan dan SDM berbasis
technopreneurship merupakan model pemberdayaan UKM efektif dalam meningkatkan
produktivitas dan profitabilitas usaha mikro di Kota Kendari. Pendampingan bidang pemasaran
bermuatan teknologi informasi sosial media menjadi faktor paling penting dalam mengukur
keberhasilan usaha dan meningkatkan profitabilitas usaha UMKM. Pendampingan manajemen
usaha berbasis teknologi informasi telah melahirkan pembelajaran bersama baik pengusaha
mikro maupun mahasiswa sebagai calon wirausahawan, dimana sebesar 8% mahasiswa telah
berhasil membuat usaha sendiri, dan sekitar 60% pengusaha mikro mitra KKA-PPM mampu
meningkatkan produktivitasnya dan profitabilitasnya.
Kata Kunci: pembinaan, pendampingan Manajemen, pelatihan, productivitas dan profitabilitas.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebijakan Pemerintah dalam memberikan penguatan modal UMKM selama 10 tahun
terakhir naik melalui BUMN dan lembaga perbankan. Khusus perbankan telah
dikuncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Mikro dan sejenisnya
bahkan perbankan Syariah tahun 2012 telah melemparkan pembiayaan sektor UMKM
sekitar 59,92 % dari total pembiayaan. Fenomena menarik bahwa program seperti ini
belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi maupun
1
keberlanjutan usaha dan kemandirian UMKM, jutru yang terjadi adalah kredit macet dan
impas.
Kondisi tersebut masalah umumnya dan yang paling krusial adalah lemahnya
manajemen usaha (kurangnya pengetahuan dan keterampilan) bagi pelaku usaha mikro.
Sehingga apabila diberikan penguatan modal tanpa pendampingan maka modal tersebut
salah sasaran dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, untuk memacu
keberlanjutan usaha dan berdaya saing perlu dilakukan pendekatan pembinaan dan
pendapingan usaha berbasis technopreneurship (wirausaha berbasis teknologi informasi).
Salah satu contoh nyata lauaran dengan menggunakan pendekatan pendampingan ini
adalah pengusaha mikro KUBE “Kelompok Wanita Pesisir II”, dengan produk Abon
Ikan yang sudah dipasarkan di Belanda dan Surabaya. Menurut DISPERINDAG Kota
Kendari bahwa kelompok Usaha abon Ikan di Kota Kendari sudah memproduksi ratarata 20 ton/bulan, sehingga pola-pola pembinaan dan pendampingan kelompok usaha
menjadi penting demi tercapainya kemandirian ekonomi masyarakat.
Adapun kelompok usaha (pengusaha mikro) yang diberdayakan Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah
Kendari
melalui
Pembinaan
dan
pendampingan adalah pengusaha mikro yang berpotensi maju dengan produk dan jasa
terdeferensiasi. Sejak 2 terakhir Fakultas Ekonomi melakukan KKN fokus pada
pengusaha mikro dengan alasan agar pengusaha mikro memperoleh pengauatan
kapasitas dan kesiapan soft skill dan hardskill dalam menghadapi ASEAN Community
2015, sehingga mampu menawarkan produk unik yang berdaya saing baik lokal,
nasional maupun multinasional. Penentuan kelompok-kelompok usaha mikro ini
berdasarkanl karakteristik dan masalah yang mirip yaitu aspek manajemen usaha.
Dengan demikian Fakultas Ekonomi merasa perlu dan penting melakukan KKN pada
kelompok usaha Mikro, kecil dan Menengah di Kota Kendari.
TARGET DAN LUARAN
a. Target Jangka Pendek
1. Peningkatan Produktifitas usaha sekitar 25-30% melalui metode manajemen intensifikasi
produksi dan cakupan pemasaran lebih luas.
2
2. Terbentuknya /lembaga usaha mikro mandiri sebagai bentuk job creator pada masyarakat
yang berdampak langsung atau memungkinkan melibatkan masyarakat lainnya baik dari
segi produksi maupun pemasaran.
3. Peningkatan profitabilitas usaha dan daya saing secara berkelanjutan.
4. Sebagai sumber –sumber pendapatan bagi masyarakat pengusaha mikro diatas standar
UMP
b. Target Jangka Panjang.
Target jangka panjang adalah terbentuknya lembaga usaha baru berbasis lokal berpasar
nasional dan internasional (‘act locally, think globally’) dalam mengahadapi ASEAN
Economy Community 2015..
c. Luaran yang dihasilkan
Luaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah:
1. Produk KKN yaitu peningkatan Profitabilitas dan pendapatan masyarakat dan
pengurangan pengangguran di Kota Kendari
2. Metode dan produk
3. Publikasi hasil program (jurnal atau proceding)
METODE PELAKSANAAN
a. Persiapan dan Pembekalan
Tabel 1. Uraian mekanisme kerja kegiatan
Item
Persiapan:
Kegiatan
Melakukan Rekrutmen
Mahasiswa calon peserta KKN
Presentasi proposal di LPPM
Universitas
Pembagian atribut KKN
kepada mahasiswa dan DPL
Pertemuan & Kordiansi DPL
Pembekalan
sosialisasi dan kordinasi ke
kelompok mitra
Pembekalan Kognitif:
Pemberian materi manajemen
pemasaran praktis, Keuangan
Praktis
Pembekalan Psikomotorik:
Mekanisme
Mahasiswa mendaftar ulang mata kuliah yang KKN
yang telah deprogram pada Fakultas/Prodi
Tim pengusul memaparkan kepada LPPM tentang
rencana dan Metode kegiatan untuk mendapatkan
persetujuan dana & fasilitas
Tim pelaksana (Panitia) membagikan atribut KKN
berupa Id Card, Baju KKN, panduan dan logbook
bagi pada saat registrasi ulang.
Rapat DPL bersama Tim, Dekan dan LPPM, tentang
prosedur pelaksanaan, penilaian mahasiswa dan
monitoring lapangan.
Penandatangan kontrak kerja sama dalam program
kegiatan KKN.
Mahasiswa diberikan materi khusus teknik
memasarkan, pencatatan keuangan usaha, laporan
keuangan usaha,
Mahasiswa peserta KKN dibekali keterampilan
penggunaan sistem komputerisasi dan sistem
informasi & komunikasi yang akan ditransfer
kemitra bersama DPL.
3
Pelepasan
mahasiswa
Peserta KKN ditempatkan
pada masing-masing mitra
Setiap mitra ditempatkan peserta KKN terdiri dari 6
orang mahasiswa dan diantar oleh DPL-nya masingmasing.
b. Operasional Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan KKN PPM ini dengan masa kerja efektif 45 hari kerja pada
kelompok usaha mikro, Kecil dan menengah. Adapun metode yang diterapkan dalam
penanganan masalah mitra adalah pelatihan, pendampingan manajemen, penerapan &
penggunaan sistem informasi dan komunikasi pemasaran. Untuk mendukung realisasi metode
tersebut perlu diuraikan rencana dan langkah-langkah kerja sebagai berikut:
1. Sosilaisasi program & perkenalan
Dalam kegiatan ini mahasiswa dilepas pada masing-masing mitra usaha (6 orang permitra)
dan dalam 3 hari kerja mahasiswa bersama mitra dan DPL melakukan pengenalan lingkup
kerja mitra, masalah, membuat rencana kerja prioritas.
2. Pelatihan
Pada kegiatan pelatihan ini kelompok mitra diberikan ilmu pengetahuan sekaligus
dilatih meningkatkan produktivitas dan manajemen usaha yang efektif. Adapun item-item
kegiatan ini adalah dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pelatihan kewirausahaan (pentingnya semangat usaha mitra agar melahirkan insan-insan
produktif bernilai ekonomis dan berdaya saing.
b. Pelatiahan manajemen usaha meliputi manajemen produksi, manajemen keuangan usaha,
serta manajemen pemasaran usaha praktis.
3. Pendampingan Manajemen.
Pada metode ini kelompok mitra diarahkan lebih berperan/berpartisipasi aktif dalam
program kegiatan yang telah disepakati bersama. tujuannya adalah melatih keterampilan
usaha untuk mendukung kemandirian usaha secara berkelanjutan. Item-item kegiatan ini
adalah:
a. Kunjungan silang dimana kelompok mitra dilibatkan untuk melakukan kunjungan silang
antar mitra KKN bersama mahasiswa pada mitra usaha yang sejenis untuk mempelajari
strategi-strategi model pengelolaan usaha dan memperkuat jaringan kemitraan UMKM
serta mahasiswa mendapatkan pengalaman lebih.
b. Pendampingan terhadap pengelolaan usaha ( pendampingan pemasaran, pendampingan
pencatatan keuangan dan pendampingan penerapan dan penggunaan teknologi informasi
4
dan teknologi sebagai media pemasaran usaha yang efisien dan efektif, serta pendapingan
Studi Kelayakan usaha.
4. Monitoring dan evaluasi terkoordinir.
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini mitra binaan secara terkoordinir dipantau
dan dievaluasi perkembangan dan kemajuan pasca pemberian pelatihan dan pembinaan
pendampingan manajemen. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan pada akhir-akhir
kegiatan KKN PPM, bentuk kegiatannya adalah bedah usaha mitra bersama mitra,
mahasiswa dan DPL melalui Foccus Group Discussion (FGD) untuk mengkaji kendalakendala yang masih bersifat prinsip untuk diatasi. Jika ada permasalahan-permasalahan yang
berkaitan dengan kendala permodalan maka dilakukan penguatan tambahan seperti bantuan
akses permodalan di lembaga keuangan.
Adapun volume total pekerjaan untuk melakukan item-item kegiatan diatas dapat
dinyatakan bahwa JKEM perindividu adalah sebanyak 169 JKEM selama 45 hari kerja Tabel 3.
Volume JKEM peserta KKA-PPM selama Program
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Universitas Muhammadiyah Kendari merupakan Universitas swasta terbesar dan kedua
di Sulawesi Tenggara.
Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) terlah berhasil
melaksanakan program-program pengembangan berupa produk penelitian dan pengabdian baik
Dosen maupun Mahasiswa. Pada tahun 2013 LPPM-UMK telah mendapatkan alokasi program
IbM sebanyak 6 proposal, meningkat 4 proposal dari tahun sebelumnya. Untuk kegiatan KKNPPM Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat telah berhasil melaksanakan program KKN
PPM berjudul Optimalisasi Hasil Perikanan Tangkap Melalui Pemberdayaan Masyarakat
terhadap Penggunaan Teknologi Tepat Guna Untuk Meningkatkan Nilai Jual Hasil Perikanan Di
Desa Bandaeha, Kecamatan Molawe.
Tujuannya outputnya adalah peningkatan pendapatan Nelayan di Desa Bandaeha.
Oleh karena itu LPPM UMK layak untuk melakukan KKA PPM pada Kelompok Usaha
Mikro demi peningkatan produktivitas dan profitabilitas Usaha. Kontribusi Universitas adalah
adanya dana sharing dan fasilitas dalam hal pendampingan teknologi Sistem informasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Karakteristik Pengusaha UMKM di Kota Kendari
5
Karakteristik pengusaha UMKM di Kota Kendari bersifat apatis terhadap pola-pola
pembinaan untuk kemandirian ekonomi diri mereka sendiri, sehingga banyak UKM yang tidak
tertarik dengan program pemberdayaan melalui KKN-PPM. Hasil indentifikasi permasalahan
dari sudut pandang ketiga aspek yang diuraikan diatas, maka diuraikan karakteristik pokok
permasalahan mitra sebagai berikut:
1. Aspek keuangan:
- Lemahnya kemampuan pengelolaan Keuangan usaha mitra (tanpa buku alur kas keluar
dan kas masuk)
- Tidak adanya laporan keuangan usaha mitra sehingga tidak dapat mengakses dana
pembiayaan perbankan.
2. Aspek Pemasaran:
- Produk-produk UKM Kota Kendari Mayoritas produk telanjang (tanpa kemasan yang
baik, brand dan tanpa jaminan kehalalan dan BP-BOM)
- Kurangnya pengetahuan pengusaha dalam memahami pasar dan target pasar.
- Orietasi bisnis UKM hanya fokus kearah bagaimana produknya laku dan untung belum
diarahkan pada bagaimana konsumen puas.
- Media promosi yang digunakan adalah promosi klasik cara lama yaitu menawarkan
produknya dari mulut-kemulut (words of mouth) atau kios ke kios.
- Desain produk tidak menarik perahatian konsumen.
3. Aspek Sumber Daya Manusia.
- Tidak adanya job description pada masing-masing unit struktur.
- Karyawan tidak mendapatkan pelatihan dan pengembangan.
b. Pendampingan Manajemen.
Pendampingan manajemen pengusaha UKM di Kota Kendari dalam program KKA-PPM
inidifokuskan pada penyelesaiaan masalah di tiga bidang diatas yaitu bidang pemasaran,
SDM dan keuangan usaha. Kegiatan tersebut diawali dengan pelatihan kewirausahaan,
Pelatihan keuangan praktis dan pelatihan strategi pemasaran praktis produk UKM di Kota
Kendari. Kegiatan pra pendampingan ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas usaha mikro.
Pendampingan Usaha bidang Pemasaran.
6
Untuk menyelesaikan permasalahan karakteristik UKM diatas maka melalui
pendampingan manajemen pemasaran menjadi penting dilakukan. Berikut ini karakteristik
produk UMKM di Kota Kendari sebelum diadakan pendampingan bidang pemasaran dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1. Desain Package pengiriman sebelum adanya pendampingan
Gambar 2. Desain Package setelah pendampingan yang melibatkan alamat usaha.
Berdasarkan hasil pendampingan bidang pemasaran beberapa usaha mikro media
promosi mempengaruhi peningkatan produktivitas usaha dan profitabilitas usaha, karena
model packaging sekaligus melibatkan kalimat promosi dan alamat & nomor kontak
perusahaan ketika pengiriman dapat dikenal diluar sehingga konsumen tanpa datang di
Toko tetapi langsung memesan atau transaksi online, sehingga volume penjualan
meningkat.
Selain pendampingan pemasaran disektor makanan olahan juga melakukan
pendampingan disektor jasa yang telah membuahkan hasil peningkatan volume penjualan
yang signifikan melalui promosi media online. Berikut ini dapat ditampilkan pada gambar
dibawah ini:
7
Gambar 4. Menyebar
Brosur UD. Pramutia Pot
ke instansi PLN, dan
Gambar 3. Media Promosi melalui Facebook & WA
PEMDA
Berdasarkan hasil kegiatan pendampingan pemasaran menggunakan pendekatan
teknologi promosi online maka volume penjualan meningkat sekitar 35% dari bulan
sebelumnya. Dengan demikian penggunaan media promosi baik salah satunya melalui
jejaring sosial, dan promosi langsung dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
memutuskan membeli suatu produk. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kotler
(2009:178) mengatakan bahwa stimuli pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi,
dan promosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Selain itu
pendampingan
lainnya adalah perbaikan kualitas produk baik kemasan, label dan
pembaharuan brand (merek) yang dapat mempengaruhi konsumen. Diantara beberapa
produk UKM
yang telah berhasil mendesainkan produknya melalui program
pendampingan manajemen ini agar berkualitas adalah UD. Mente Mubarak Lombe,
Keripik Bawang Rizki, Cikanos Food,
Gambar 5. Hasil desain kemasan produk melalui pendampingan pemasaran.
Dengan demikian, menciptakan produk yang berkualitas, kemasan yang terjamin,
promosi yang efektif dan efisien yang dapat mempengaruhi keputusan beli konsumen
sehingga meningkatkan volume penjualan yang pada akhirnya meningkatkan laba usaha
UKM.
8
c. Pendampingan bidang Keuangan.
Untuk mengatasi kendala yang dialami pengusaha mikro di bidang keuangan dimana
sekitar 90% pengusaha memiliki kendala dibidang ini kecuali untuk Griya Cendana telam
memiliki sistem keuangan menggunakan komputerisasi, maka melalui pendampingan
manajemen ini melakukan pelatihan kepada pengusaha mikro tentang penggunaan Sofware
akuntansi usaha yang dapat membantu pengelolaan usaha. Kegiatan ini dihadiri oleh
mahasiswa bersama mitra (pengelola keuangan usaha) yang bertujuan agar sama-sama
memahami model pencatatan dan cara melaporkan keuangan usaha melalui software
akuntansi usaha tersebut.
Setelah dilakukan pelatiahan mahasiswa, DPL dan Pengusaha mikro kembali menata
pengelolaan keuangan usaha secara bersama-sama mulai dari pencatatan kas masuk dan
kas keluar, pembuatan jurnal, sampai pada pembuatan laba rugi dan neraca. Penanganan
dibidang keuangan ini dinilai penting agar dapat meramalkan pertumbuhan usaha secara
berkelanjutan karena salah satu ukuran keberhasilan usaha dinilai dari perkembangan
laporan laba rugi usaha secara periodik.
Namun dengan kegiatan pendampingan manajemen bidang keuangan tersebut
banyak pula kendala-kendala yang dialami oleh pelaksana program ini baik mahasiswa
peserta KKA-PPM maupun DPL yaitu adanya sebagian mitra usaha tidak mengizinkan
mahasiswa dan DPL untuk mengetahui lebih dalam masalah keuangan usaha termasuk
keuntungan. Ini disebabkan oleh salah satu alasan mereka terhadap pembayaran pajak, atau
tidak mau dikenai pajak usaha sementara usaha mereka masih fluktuatif, padahal disisi lain
potensi untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan besar jika keuangan usaha dapat
dilaporkan secara periodik.
Akhirnya, pelaksana program baik mahasiswa peserta KKA maupun DPL hanya
fokus pendampingan kepada pengusaha yang terbuka dan memberikan data kepada
mahasiswa dan DPL tentang pengelolaan keuangan usaha mulai dari catatan penjualan
sampai dilibatkan sebagai kasir sehingga dapat dibuatkan laporan keuangan usaha dan
diajari tentang cara memasukan laporan arus kas kedalam format yang telah disediakan
oleh pelaksana program KKA-PPM (kuliah Kerja Amaliah Pembelajaran pemberdayaan
Masyarakat).
9
Berikut ini salah satu diantara contoh-contoh pendampingan keuangan usaha mitra
yang telah berhasil dilaksanakan yaitu pembuatan laporan keuangan UD. Membiri
Kendari, Pramutia Pot. Dalam kegiatan ini mahasiswa peserta KKA mendapatkan ilmu
secara langsung dan praktis karena menyusun laporan keuangan data riil dari mitra dan
mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan bank.
Kemudian untuk mitra (usaha mikro) disektor jasa didampingi dan diberi format
model pelaporan keuangan arus kas dengan harapan setelah pendampingan selesai mitra
mampu membuat laporan keuangan sendiri. Dengan demikian, pendampinga manajemen
mitra usaha di bidang keuangan mulai dari pembuatan buku jurnal, arus kas masuk dan
keluar, laporan laba/rugi, sampai neraca merupakan salah satu faktor penting keberhasilan
usaha mikro secara berkelanjutan, dimana ukuran keberhasilan usaha selalu diukur secara
kuantitatif melalui laporan keuangan.
d.Pendampingan bidang SDM Usaha Mikro
Pendampingan manajemen pengusaha mikro dibidang pengelolaan sumber daya
manusia atau personalia difokuskan pada pemecahan masalah umum pada usaha mikro
yaitu mayoritas pengusaha mikro tidak memiliki deskripsi tugas masing-masing karyawan
tentang siapa mengerjakan apa dan apa dikerjakan oleh siapa. Misalnya salah satunya pada
UD. Mente Mubarak Lombe siapa saja karyawan yang bertemu dan melayani konsumen
sudah itu juga menjadi kasirnya walaupun ada meja kasir akan tetapi kasir juga kadangkadang ikut melayani konsumen. Kondisi seperti ini akan mendatangkan konflik antar
karyawan maupun karyawan dan manajer atau budaya kerja yang buruk.
Selain itu, pengusaha mikro tidak memiliki jiwa kewirausahaan yang memadai dan
masih banyak yang menjadikan usaha mereka sebagai sampingan saja. Oleh karena itu,
melalui program ini pengusaha mikro diberi pemahaman bisnis dan wirausaha tentang
potensi-potensi UKM kedepan. Pengusaha mikro diikutkan dalam kegiatan pelatihan
kewirausahaan dan pelatihan pengemasan dari dewan kemasan Nasional melalui mitra
kerja Asosiasi UKM Kota Kendari.
Kemudian dibidang pelayanan konsumen mahasiswa telah membantu dalam
pemberian pelayanan kepada konsumen. Pengusaha mikro tidak memahami pentingnya
kualitas pelayanan yang berdampak kepada kepuasan konsumen. Hasil-hasil penelitian
telah menunjukan bahwa kualitas layanan yang baik dapat mempengaruhi kepuasan
10
konsumen terhadap perusahaan yang pada akhirnya menjadikan konsumen memiliki
loyalitas. Apabila konsumen sudah menunjukan loyalitas yang tinggi maka terjadilah
kemungkinan membeli ulang (setia) terhadap produk dan perusahaan atau konsumen
tersebut melakukan words of mouth (merekomendasikan produk dan perusahaan) kepada
orang lain sehingga volume penjualan perusahaan ikut terdongkrak. Inilah yang disebut
dengan pemasaran yang digerakan oleh pelanggan.
Selain itu, pendampingan manajemen di bidang SDM ini yaitu dengan membuatkan
struktur organisasi serta deskripsi tugas masing-masing unit struktur berdasarkan
kepentingan pengusaha dan jumlah karyawan.
e. Faktor Pendukung dan Indikator keberhasilan
Bebrapa indikator keberhasilan dalam program pendampingan manajemen berbasis
tecnopreneurship adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan dibidang pemasaran dan keuangan
Sebagai indikator keberhasilan program KKA-PPM ini adalah untuk dibidang
pemasaran telah dipasarkan produk usaha mitra baik secara langsung oleh mahasiswa
ke pasar-pasar lokal, instansi yang sekaligus bentuk pembelajaran bagi mahasiswa
dalam dunia pemasaran secara praktis. Kemudian sekitar 75% produk usaha mitra telah
disosialisasikan bersama peserta KKA di media sosial yaitu Facebook mitra, WA dan
leaflet serta brosur sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga dengan
kegiatan tersebut volume penjualan meningkat dan profitabilitas usaha meningkat.
Untuk dibidang keuangan sebagai indikator keberhasilan adalah adanya laporan
keuangan usaha mitra sehingga mampu mengukur produktivitas usaha secara
berkelanjutan. Kemudian disisi lain mahasiswa mendapatkan pelajaran penting karena
menyusun laporan keuangan secara rill sesuai kasus dan jenis usaha mitra.
2. Keberhasilan dalam terciptannya produk baru (wirausaha baru)
Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan kewirausahaan, pemasaran praktis, dan
pendampingan manajemen pengusaha mikro sehingga mampu melahirkan wirausaha
baru dari kelompok mahasiswa. Dimana mahasiswa mampu bekerjasama dan
menciptakan produk sendiri secara mandiri yaitu membuat susu kedele campur jahe
11
dan diberi merk susu Soya yang semntara pengurusan izin BPPOM DEPKES dan
standarisasi Halal di MUI. Berikut ini produk yang telah dihasilkan mahasiswa sebagai
wirausaha mandiri adalah sebagai berikut yang merupakan mitra PT. Miami Indah:
Gambar 6. Susu Soya hasil Karya Mahasiswa Peserta KKA-PPM
3. Terpublikasinya secara luas produk kegiatan dan produk UKM.
Dalam tahap akhir pada kegiatan KKA-PPM ini pengusaha mikro hasil pendampingan
manajemen dilakukan pameran mini produk UKM. Dalam kegiatan ini pihak pengelola
bersama LPPM-UMK mengundang pengusaha mikro untuk memamerkan produknya
sekaligus meningkatkan volume penjualan (profitabilitas) usaha mereka dengan
mengisi stand-stand yang telah disediakan.
Dalam pelaksanaan pameran mini ini pelaksana program mengundang stakeholder
yakni mitra Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sulawesi Tenggara, dan perbankan (BNI
Syariah Kendari, Bank Syariah Mandiri) dan masyarakat luar serta masyarakat Kampus
dosen dan mahasiswa. Dalam pameran mini dan singkat tersebut telah menunjukan
respon positif bagi pihak luar terutama pihak Dinas Koperasi & UKM telah meminta
salah satu produk mitra peserta pameran untuk dipromosikan dalam kegiatan pameran
tingkat Nasional yaitu kasuami pepek asal Kabupaten Wakatobi, selain itu beberapa
diantara peserta mitra yang produknya mengalami kenaikan produktivitas karena
mereka memproduksi diluar dari normal sehingga dengan kegiatan pameran mengalami
kenaikan profitabilitas pula seperti mitra Cikanos Food dan Kasuami Pepek Wakatobi.
Berikut ini dapat ditampilkan gambar foto kegiatan pameran mini produk UKM hasil
pendampingan Manajemen melalui KKN-PPM 2015:
12
Gambar 7. Foto kegiatan Pameran Mini Produk UKM hasil KKN-PPM 2015
Dalam kegiatan pameran mini ini pula banyak media masa lokal yang meliput kegiatan
ini terutama surat kabar “Kendari Pos” telah memuat informasi pameran dan produk
UKM hasil pendampingan Manajemen sebanyak 2 kali. Dan dimuat di berita TVRI
Sultra sebanyak 1 kali tayang. Sehingga produk UKM Kota Kendari yang berkualitas
yang merupakan hasil pendampingan Manajemen dapat dikenal semau masyarakat
lokal maupun masyarakat luar yang telah dipublikasikan melalui facebook, line dan
Whats App (WA) dan sebagainya, dengan demikian menjadi faktor pendorong
peningkatan profitabilitas dan produktivitas usaha mikro di Kota Kendari.
Pembahasan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan KKA-PPM maka perlu diuraikan lebih lanjut dalam
pembahasan hasil pelaksanaan program pedampingan Manajemen Usaha Mikro dalam
meningkatkan profitabilitas dan produktivitas usaha. Usaha mikro yang ada di Kota Kendari
memiliki karakteristik yang hamper sama yaitu lemahnya manajemen usaha (tidak memiliki
kemampuan pemasar an, tidak adanya laporan keuangan periodik serta lemahnya SDM dalam
pengelolaan usaha.
Hasil pendampingan manajemen bidang pemasaran dapat meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas usaha mikro, dimana dalam kegiatan pendampingan pemasaran berbasis teknologi
meliputi pendampingan pengemasan produk, promosi melalui social media, pemasaran langsung
ke kantor-kantor, dan keikutsertaan dalam pameran produk UKM. Kegiatan dimaksud telah
memberikan dampak pada perilaku konsumen sampai pada keputusan beli konsumen. Hal ini
sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Kotler (2009:178) bahwa salah satu diantara factorfaktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian adalah stimuli
pemasaran. Dengan demikian pendampingan manajemen pemasaran memberikan pengaruh
13
terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga berdampak pada usaha peningkatan
produktivitas dan profitabilitas usaha.
Kemudian pendampingan manajemen dari sisi keuangan usaha semua mitra (pengusaha
mikro) diberikan model pelaporan keuangan atau akuntansi usaha melalui pelatihan pembuatan
laporan keuangan oleh mitra bersama mahasiswa begitupula pendampingan manajemen dari segi
SDM mitra KKA-PPM difasilitasi pembuatan dan pembenahan struktur organisasi usaha,
deskripsi tugas oleh masing-masing unit sehingga manajemen usaha mikro lebih efisien dan
efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kemajuan pendampingan Manajemen pengusaha mikro maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Pendampingan manajemen baik dibidang pemasaran, keuangan dan SDM merupakan
merupakan model pemberdayaan efektif dalam meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas usaha mikro di Kota Kendari. Pendampingan bidang pemasaran media
teknologi sosial media menjadi faktor paling penting dalam mengukur keberhasilan
usaha dan meningkatkan profitabilitas usaha mitra.
2.
Pendampingan manajemen usaha berbasis teknologi informasi telah melahirkan
pembelajaran bersama baik mitra maupun mahasiswa, dimana mahasiswa mendapatkan
keterampilan usaha secara riil dilapangan dan telah melahir produk sendiri sehingga
ketika sarjana sudah siap berwirausaha secara mandiri. Hal ini ditandai dengan adanya
mahasiswa yang telah berhasil membuat usaha sendiri yaitu membuat susu kedelai-jahe
yang diberi merk Susu Soya.
Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dalam program pendampingan ini maka direkomendasikan
sebagai berikut:
1. Diharapkan agar pemerintah daerah tidak hanya sekedar memberi bantuan modal tetapi
lebih pada pembinaan-pembinaan salah satunya adalah pendampingan manajemen
sehingga pelaku UKM memiliki kematangan manajemen usaha menuju kemandirian
ekonomi.
14
2. Bagi periset agar lebih mengembangan hasil pendampingan ini kedalah kajian riset
selanjutnya sehingga menemukan model pemberdayaan masyarakat pengusaha UMKM
yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal maupun Nasional.
3. Kepada pengusaha mikro agar lebih terbuka terhadap kegiatan-kegiatan pendampingan
baik oleh perguruan tinggi maupun pemerintah, terutama terbuka dalam masalah
pendampingan keuangan dan tidak menghindari pajak usaha dan perlu mengurus pajak
usaha sehingga memiliki keleluasaan berinteraksi dengan perbankan dan kepentingan hak
paten produk usaha
DAFTAR PUSTAKA
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Sulawesi Tenggara. 2014. Kajian Ekonomi Regional
Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan IV 2013 (KER IV. 2013)
Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
15
Download