PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK

advertisement
Jurnal Keuangan & Bisnis
Volume 2 No. 1, Maret 2010
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PADA MAJESTYK BAKERY & CAKE SHOP
CABANG H.M. YAMIN MEDAN
Dita Amanah
([email protected])
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
ABSTRACT
Every company markets their products differently. One of the ways is to set the price of the
product by not reducing the quality of the product, which will ultimately affect customer
satisfaction. This study aims to determine and explain the influence of price and product quality to
customer satisfaction at the Majestyk Branch Bakery & Cake Shop H.M. Yamin Medan.
The population in this study are all consumers Majestyk Branch Bakery & cake Shop H.M.
Yamin field for one week, amounting to 500 people and 83 people is being sampled in this study.
Data collection techniques used in this study is to spread questionnaires and observations. The
results of the validity of each item is a valid statement. The hypothesis in this study can be accepted
that there is influence between prica and quality products for customer satisfaction in Majestyk &
Cake Shop Branch H.M. Yamin Medan.
Keywords : Price, Product Quality, Customer Satisfaction
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi pesaingan yang ketat
di era globalisasi ini, setiap perusahaan harus
mampu bersaing untuk memenangkan
persaingan. Orientasi dunia pemasaran telah
mengalami perubahan dari profit orientied
kepada satisfied orientied. Setiap perusahaan
harus memperhatikan dan mempertimbangkan
kepuasan konsumen. Masalah yang sering
dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa
perusahaan belum tentu mampu memberikan
kepuasan
maksimal
yang
benar-benar
diharapkan oleh konsumen atau pelanggan.
Banyak cara yang bisa dicapai oleh
perusahaan untuk meningkatkan kepuasan
konsumen, misalnya dengan memperhatikan
faktor harga. Pada umumnya, konsumen
cenderung akan memilih perusahaan yang
menawarkan produknya dengan harga yang
relatif murah. Harga merupakan salah satu
bahan pertimbangan yang penting bagi
konsumen untuk membeli produk pada suatu
perusahaan.
Selain harga yang relatif murah, kualitas
produk
juga
sangat
mempengaruhi
keberhasilan dan kemajuan suatu usaha bisnis.
Perusahaan yang memproduksi produk yang
berkualitas tinggi lebih akan memberi
keuntungan
dibandingkan
dengan
memproduksi produk yang berkualitas rendah.
Artinya, konsumen akan bersedia membeli
suatu barang dengan harga yang masuk
akal/relatif terjangkau, dengan kualitas barang
yang baik.
Kepuasan konsumen menjadi perhatian
yang utama bagi kebanyakan perusahaan. Jika
kinerja produk lebih rendah dari pada harapan,
pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai
harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi
harapan, pembeli akan sangat
puas.
Perasaan-perasaan itu akan membuat apakah
pembeli akan membeli produk tersebut dan
akan
membicarakan
hal-hal
yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan
tentang produk tersebut dengan orang lain.
Kepuasan konsumen merupakan konsep
penting dalam konsep pemasaran. Melihat
tingginya tingkat kepentingannya pada
pemasaran, kepuasan telah menjadi subyek
dari beberapa penelitian konsumen yang
dilakukan cukup gencar oleh perusahaan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah
keinginan konsumen yang sebenarnya.
Perusahaan perlu melihat pentingnya
konsumen dipuaskan dengan memberikan
harga yang relatif murah dan kualitas produk
yang baik. Artinya, memberikan kinerja yang
sama atau melebihi harapan konsumen, dengan
tujuan untuk mendapatkan para konsumen
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
yang loyal (setia) sehingga memberikan
manfaat yang tinggi bagi perusahaan.
Majestyk Bakery & Cake Shop adalah
toko yang menjual berbagai jenis roti dan kue.
Toko roti ini merupakan salah satu toko roti
yang paling pesat perkembangannya di
Sumatera Utara. Saat ini Perusahaan tersebut
telah memiliki 18 cabang yang tersebar di
Sumatera Utara dan Jakarta (Majestykbakery,
2009). Perusahaan ini menetapkan harga yang
relatif murah dan dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat. Hal ini merupakan strategi
yang sangat baik untuk bisa bertahan dalam
persaingan dengan perusahaan sejenis.
Di samping menetapkan harga yang
relatif murah, Majestyk Bakery & Cake Shop
juga selalu memberikan beragam produk yang
berkualitas untuk semua konsumennya. Saat
ini tersedia lebih dari 400 jenis produk yang
disajikan dengan kualitas yang baik dan selalu
fresh from the oven setiap harinya
(Majestykbakery, 2009). Dengan menawarkan
produk yang beranekaragam untuk dipilih
konsumen maka akan membuat perusahaan
semakin ramai dikunjungi oleh para
konsumen.
Dalam menjaga hubungannya dengan
konsumen, Majestyk Bakery & Cake Shop
terus membina hubungan yang baik kepada
setiap
konsumennya
yaitu
salah
satunya dengan membuat acara Family
Gathering setiap tahunnya. Family Gathering
merupakan acara dimana berkumpulnya semua
pelanggan Majestyk yang dimeriahkan dengan
acara pemeberian hadiah kepada para
pelanggan tertentu. Selain itu Majestyk juga
mengeluarkan Majestyk Family Card. Dengan
adanya Family Card ini, Perusahaan akan
semakin dekat dengan konsumennya.
Banyak fasilitas yang akan diperoleh
anggota Majestyk Bakery & Cake Shop, yaitu:
 Setiap member akan mendapatkan
Family Card.
 Setiap
transaksi
pesanan
akan
mendapatkan diskon 5 %.
 Family Card berlaku di seluruh cabang
Majestyk Sumatera Utara.
 Setiap anggota akan mendapatkan
sampel produk baru.
 Setiap anggota yang berulang tahun
akan diberi kejutan Tar ulang Tahun.
keuntungan
yang
perusahaan yang lain.
lebih
dibandingkan
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas,
maka permasalahan yang dirumuskan pada
penelitian ini adalah: ”Apakah Harga dan
Kualitas Produk mempengaruhi Kepuasan
Konsumen pada Majestyk Bakery & Cake
Shop?”
LANDASAN
TEORITIS
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis
1. Harga
a. Pengertian Harga
Istilah harga tidaklah asing lagi bagi
semua orang, namun kemajuan akan
ekonomi membuat harga mempunyai
istilah lain seperti dalam layanan jasa
bank, harga disebut juga dengan bunga
dan dalam bisnis akuntansi, periklanan,
dan konsultan disebut fee. Harga tercipta
biasanya dari adanya tawar-menawar
antara para penjual dengan pembeli,
setelah tercipta kesepakatan harga.
Harga merupakan satu-satunya unsur
dalam
bauran
pemasaran
yang
menghasilkan pendapatan sedangkan
unsur yang lainnya, hanya merupakan
unsur biaya saja. Harga mempengaruhi
tingkat penjualan, tingkat keuntungan
market share yang dapat dicapai oleh
perusahaan. Menurut Swastha dan
Sukotjo (2000: 211) “Harga adalah
sejumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya”.
Saladin
mengemukakan bahwa
“harga adalah sejumlah uang sebagai alat
tukar untuk memperoleh produk atau jasa
atau dapat juga dikatakan penentuan nilai
suatu
produk
dibenak
konsumen”.(Indoskripsi,
2009).
Sedangkan Menurut Tjiptono (2006: 178),
secara sederhana istilah harga dapat
diartikan sebagai jumlah uang (satuan
moneter) dan/atau aspek lain (non
moneter)
yang
mengandung
utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas
merupakan atribut atau faktor yang
berpotensi memuaskan kebutuhan dan
keinginan tertentu.
Fasilitas-fasilitas tersebut tentunya akan
membuat setiap konsumennya merasa puas
dan perusahaan juga akan mendapatkan
72
2010
Dita Amanah
Harga merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar
keuntungan
yang
akan
diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik
berupa barang maupun jasa. (Bny, 2009).
Dari berbagai pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa harga adalah
Sejumlah uang yang dibutuhkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhannya
dalam mendapatkan produk atau jasa.
2. Ketika sedang mempertimbangkan
melakukan perubahan jangka panjang
bagi suatu produk yang telah mapan.
3. Ketika sedang mempe3rtimbangkan
melakukan perubahan harga jangkan
pendek.
Berbagai model banyak ditawarkan
untuk
memandu
pemasar
dalam
mendesain strategi penetapan harga.
Sebagian
besar
model
berisikan
rekomendasi yang sangat mirip dan
kalaupun berbeda biasanya dalam hal
seberapa rinci asumsi yang dibangun,
berapa banyak harapan proses penetapan
harga dipilih, dan dalam urutan yang
mana tugas penetapan harga yang
direkomendasikan untuk mencapai tujuan.
Dikembangkan suatu model yang
memiliki enam tahap yang ditunjukkan
pada gambar berikut ini:
b. Strategi Penetapan Harga
Menurut Peter dan Olson (2000: 232)
strategi penetapan harga menjadi sesuatu
yang perlu diperhatikan dalam tiga situasi
berikuit ini :
1. Ketika harga suatu produk baru sedang
ditetapkan.
Analisis hubungan konsumen – produk
Analisis situasi Lingkungan
Tentukan peran harga dalam strategi pemasaran
Perkiraan biaya produksi dan pemasaran yang relevan
Tentukan tujuan penetapanya
Kembangkan strategi harga dan tetapkan harga
Sumber : Peter dan Olson ( 2000: 233 )
Gambar 1.1. Tahapan Proses Penetapan Harga
Tahapan Proses penetapan harga
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2. Analisis situasi lingkungan.
Perusahaan harus mempertimbangkan
situasi lingkungan di sekitarnya
seperti; tren ekonomi, pandangan
politik,
perubahan
sosial,
dan
hambatan hukum. Elemen-elemen
tersebut sudah harus dipertimbangkan
segera mungkin di awal proses
perumusan bagian-bagian dari strategi
1. Analisis hubungan konsumen – produk.
Tahap pertama yang sangat penting
dalam
proses
tersebut
adalah
melakukan
analisis
hubungan
konsumen – produk. Perusahaan harus
mengeti apa produk yang diinginkan
konsumen dan apa kegunaan produk
tersebut bagi konsumen.
73
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
pemasaran dan harus dipantau secara
terus-menerus.
3. Tentukan peran harga dalam strategi
pemasaran.
Dalam situasi tertentu, harga tidak
dapat memainkan peran pemosisian
yang penting selain hanya sebagai alat
persaingan harga
semata. Jika
konsumen menikmati kenyamanan
berbelanja yang lebih besar atau jika
suatu produk memiliki keunggulan
pembeda yang jelas walaupun harga
mungkin ditetapkan sama di atas harga
pesaing namun tidak menjadi sesuatu
penting dalam strategi pmosisian.
4. Perkirakan biaya produksi dan
pemasaran yang relevan.
Biaya untuk memproduksi dan
memasarkan suatu produk dengan
efektif dapat menjadi suatu tolok ukur
yang sangat berguna dalam membuat
keputusan harga.
5. Tentukan tujuan penetapan harga.
Tujuan penetapan harga harus
diturunkan dari tujuan pemasaran
keseluruhan, yang aman, pada
akhirnya, akan diturunkan dari tujuan
perusahaan. Pada dasarnya, tujuan
yang paling umum digunakan adalah
berupa pengembalian investasi pada
tingkat penetrasi tertentu.
6. Kembangkan strategi harga dan
tetapkan harga.
Tugas penetapan harga saat ini adalah
untuk menentukan suatu strategi
penetapan harga dan harga tertentu
yang, (1). Cukup berada di atas biaya
untuk dapat menciptakan tingkat laba
yang diinginkan dan mencapai tujuan
yang ditetapkan, (2). Merupakan harga
yang
bersaing
dalam
artian
kekonsistenannya dengan keseluruhan
strategi pemasaran dan pemosisian,
dan (3). Didisain untuk menciptakan
permintaan konsumen yang didasarkan
pada tawar-menawar antar biaya
konsumen serta nilai.
Dari tahapan-tahapan di atas,
perusahaan dapat menetapkan harga suatu
produk. Dengan melalui semua proses
tahapan tersebut harga dapat disesuaikan
dengan
keadaan
perusahaan
dan
konsumen.
c. Tujuan Penetapan Harga
Pada umumnya penjual mempunyai
beberapa tujuan dalam penetapan harga
produknya. Menurut Tjiptono (2006:
152), pada dasarnya terdapat tujuan
penetapan harga, yaitu :
1. Tujuan berorientasi pada laba.
Asumsi
teori
ekonomi
klasik
menyatakan bahwa setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba paling tinggi,
tujuan ini dikenal dengan istilah
maksimasi laba.
2. Tujuan berorientasi pada volume
Selain tujuan berorientasi pada laba,
ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang
berorientasi pada volume tertentu atau
yang biasa dikenal dengan istilah
volume pricing objectives.
3. Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat
dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan
harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
4. Tujuan stabilisasi harga
Pada pasar yang konsumennya sangat
sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya,
maka
para
pesaingnya
harus
menurunkan harga mereka.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan
tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendukung penjualan ulang, atau
menghindari
campur
tangan
pemerintah.
Tujuan-tujuan penetapan harga di
atas memiliki implikasi penting terhadap
strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang
ditetapkan harus konsisten dengan cara
yang ditempuh perusahaan dalam
menempatkan posisi relatifnya dalam
persaingan. Misalnya, pemilihan tujuan
berorientasi pada laba mengandung
makna
bahwa
perusahaan
akan
mengabaikan harga para pesaing. Pilihan
ini cocok ditetapkan dalam tiga kondisi,
menurut Tjiptono (2006: 153-154) yaitu:
1. Tidak ada pesaing
74
2010
Dita Amanah
2. Perusahaan beroperasi pada kapasitas
produksi maksimu
3. Harga bukanlah merupakan atribut
yang penting bagi pembeli
perusahaan lainnya. Apakah harga
tersebut tinggi, sedang, atau rendah.
e. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam
penentuan tingkat harga, sebab suatu
tingkat harga yang tidak dapat
menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian. Sebaliknya, apabila suatu
tingkat harga melebihi semua biaya,
baik biaya operasi maupun biaya non
operasi
akan
menghasilkan
keuntungan.
f. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering
dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang
akan dicapai. Setiap perusahaan tidak
selalu mempunyai tujuan yang sama
dengan perusahaan yang lainnya.
g. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan
Pemerintah
juga
merupakan faktor penting dalam
penentuan
harga.
Pengawasan
pemerintah tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk penentuan harga
maksimum dan minimum, serta
praktek-praktek lain yang mendorong
atau mencegah usaha-usaha kearah
monopoli.
Jadi jelas bahwa tingkat harga suatu
produk dapat berubah setiap waktunya
dan dalam menetapkan tingkat harga
produk tersebut perusahaan harus sering
melihat lingkungan sekitarnya.
d. Tingkat Harga
Tingkat harga merupakan suatu nilai
untuk mendapatkan suatu produk kepada
konsumen manfaat dari memiliki atau
menggunakan pada suatu waktu tertentu.
Pada dasarnya tingkat harga yang terjadi
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Swastha dan Sukotjo (2000:
211), faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat harga antara lain:
a. Keadaan Pemerintah
Kondisi
Pemerintah
sangat
mempengaruhi tingkat harga yang
berlaku. Pada saat resesi , daya beli
konsumen menurun seiring dengan
menurunnya
nilai
tukar
uang.
Masyarakat
menjadi
penuh
pertimbangan dan selektif dalam
memilih produk untuk dikonsumsi.
b. Penawaran dan Permintaan
Kuantitas suatu produk akan dibeli
tergantung pada tingkat harganya.
Semakin tinggi harga, semakin sedikit
barang atau jasa yang diminta
konsumen, sebaliknya semakin rendah
tingkat harga, semakin banyak barang
atau jasa yang akan konsumen minta.
Sedangkan penawaran adalah jumlah
produk yang akan ditawarkan ke pasar
oleh para pemasok dengan harga yang
bervariasi dalam suatu periode
tertentu.
c. Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan mempengaruhi
keputusan
manajemen
untuk
menaikkan atau menurunkan harga
jual produk. Jika permitaan suatu
produk bersifat elastis maka keputusan
untuk menurunkan harga jual berakibat
pada meningkatnya volume penjualan
dalam jumlah yang relative besar.
d. Persaingan
Persaingan
yang
ketat
antara
perusahaan
sejenis
dapat
mempengaruhi tingkat harga suatu
produk. Dalam menentukan tingkat
harga produk, manajemen perusahaan
akan melihat harga produk pada
2. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas
Menurut Tjiptono (2000: 4), kualitas
adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk dan jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.
Sedangkan Menurut SNI 19-8402-1991,
kualitas adalah semua ciri dan
karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya
dapat
memuaskan
kebutuhan, baik yang dinyatakan secara
tegas maupun tersamar (Architectional,
2009)
Menurut ASQC (American Society
for Quality Control) dalam Amiruddin,
(2007: 15) Kualitas ialah gambaran total
sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan
yang
berhubungan
dengan
kemampuannya
untuk
memberikan
kebutuhan kepuasan.
75
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
Menurut Kotler dan Armstrong
(2007: 347), ”Kualitas produk adalah
kemampuan
suatu
produk
untuk
melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan
itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut
lain yang berharga pada produk secara
keseluruhan”.
Menurut Kotler (2002: 329) untuk
menentukan dimensi kualitas barang
dapat melalui tujuh dimensi, yaitu :
1. Bentuk (performance)
Berkaitan dengan aspek fungsional
suatu
barang
dan
merupakan
karakteristik
utama
yang
dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.
2. Keistimewaan (features)
Sebagian
besar
produk
dapat
ditawarkan
dengan
berbagai
keistimewaan seperti karakteristik
yang melengkapi fungsi dasar produk.
Upaya untuk menjadi yang pertama
dalam memperkenalkan keistimewaan
baru yang berharga merupakan salah
satu cara yang efektif untuk bersaing.
Suatu
perusahaan
dapat
mengidentifikasi
dan
memilih
keistimewaan baru yang tepat dengan
terlebih dahulu menghubungi para
pembeli dan mengajukan pertanyaan.
Tugas selanjutnya adalah memutuskan
keistimewaan yang patut ditambahkan.
Untuk
tiap
kemungkinan
keistimewaan,
perusahaan
harus
menghitung
nilai
pelanggan
dibandingkan
dengan
biaya
perusahaan.
Perusahaan
perlu
mengetahui seberapa besar pasar yang
mengiginkan keistimewaan tersebut,
berapa waktu yang dibutuhkan untuk
memperkenalkan keistimewaan itu.
Sejatinya, perusahaan harus berupaya
agar pasar merespon keistimewaan
yang ditawarkan dan memberikan
keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan.
3. Keandalan (reliability)
Keandalan
adalah
ukuran
kemungkinan sebuah proyek tidak
akan rusak atau gagal dalam suatu
periode tertentu. Pembeli pada
umumnya akan membayar lebih demi
mendapatkan suatu produk yang dapat
diandalkan.
4. Mutu kinerja (conformance)
Mutu kinerja mengacu pada level
dimana karakteristik dasar produk itu
beroperasi. Sebagian besar produk
ditetapkan pada salah satu dari empat
level kinerja, yaitu rendah, rata-rata,
tinggi dan super. Strategi planning
institute mempelajari dampak dari
mutu produk yang lebih tinggi dan
menemukan korelasi yang sangat
positif antara mutu produk dengan
tingkat pengembalian investasi. Unitunit bermutu tinggi mendapatkan hasil
yang lebih banyak karena mutu unggul
(premium) sehingga memungkinkan
untuk menetapkan harga yang lebih
tinggi
(premium).
Perusahaan
mendapatkan
keuntungan
dari
pembelian ulang yang lebih banyak,
kesetian pelanggan dan kesan yang
positif serta biaya yang efektif untuk
memberikan kualitas yang lebih baik
dan hasilnya jauh lebih tinggi dari unit
bisnis yang berproduksi mutu rendah.
Suatu perusahaan harus memutuskan
bagaimana mengelola kualitas kinerja
sehingga dengan persaingan pasar
yang
semakin
ketat.
Pertama,
perusahaan terus mengembangkan
produk,
menghasilkan
tingkat
pengembalian investasi, dan pangsa
pasar yang tertinggi. Strategi kedua
adalah mempertahankan mutu produk
pada level tertentu. Karena banyak
perusahaan yang membiarkan mutu
mereka
tidak
berubah
setelah
formulasi awal kecuali jika terjadi
kegagalan pangsa pasar. Dan strategi
ketiga adalah mengurangi mutu produk
seiring dengan waktu. Beberapa
perusahaan melakukan hal ini untuk
mengimbangi kenaikan biaya dan ada
juga yang sengaja mengurangi mutu
untuk menaikkan laba sekarang walau
tindakan ini berpotensi merusak
profitabilitas jangka panjang mereka.
5. Daya tahan (durability)
Daya tahan (durability) adalah suatu
ukuran usia operasi produk yang
diharapkan dalam kondisi normal atau
berat. Daya tahan merupakan atribut
yang berharga untuk menawarkan
sebuah produk. Pembeli biasanya rela
76
2010
Dita Amanah
membayar lebih untuk barang yang
mempunyai reputasi tinggi karena
tahan lama.
6. Pelayanan (service ability)
Pelayanan yaitu karakteristik yang
berkaitan
dengan
kecepatan
kompetensi, kemudahan dan akurasi
dalam memberikan pelayanan untuk
perbaikan barang.
7. Keindahan/gaya (aesthetics)
Keindahan/gaya
merupakan
karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai nilai- nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi
dan refleksi serta preferensi individual.
Dari
hal-hal
di atas
dapat
disimpulkan bahwa dalam menciptakan
produk yang berkualitas perusahaan harus
memperhatikan dimensi kualitas barang,
agar setiap konsumen mendapatkan
kepuasan
terhadap
produk
yang
diinginkannya. Jadi produk yang memiliki
kualitas yang baik akan menciptakan
kepuasan konsumen yang baik pula.
c. Fungsi Produk
Ketika konsumen membeli sebuah
produk, maka ia memiliki sebuah harapan
bagaimana produk tersebut berfungsi.
Selanjutnya menurut Kotler dalam
Simamora (2001: 139) fungsi produk
adalah sebagai berikut :
1. Produk berfungsi lebih baik dari yang
diharapkan. Inilah yang disebut
dengan diskonfirmasi positif (positif
disconfirmasi). Jika ini terjadi maka
konsumen akan merasa puas.
2. Produk berfungsi seperti apa yang
diharapkan. Inilah yang disebut
dengan konfirmasi sederhana (simple
confirmasi). Jika ini terjadi maka
konsumen akan merasa puas dan tidak
mengecewakan konsumen. Konsumen
akan memiliki perasaan netral.
3. Produk berfungsi lebih buruk dari apa
yang diharapkan. Inilah yang disebut
dengan
diskonfirmasi
negative
(negative disconfirmasi). Produk yang
berfungsi buruk, tidak sesuai dengan
harapan
konsumen
dan
akan
menyebabkan kekecewaan sehingga
konsumen merasa tidak puas.
b. Pengertian Produk
Kotler dalam Simamora (2001: 139)
menyatakan :”Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar
untuk
diperhatikan,
dibeli,
digunakan, ataupun dikonsumsi yang
dapat memuaskan kebutuhan atau
kemauan”.
Amir (2005: 8) mendifinisikan
produk sebagai : ”Apa saja yang dapat
ditawarkan kepada pasar agar dapat
dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan mereka”.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa konsumen membeli
tidak hanya sekedar kumpulan atribut
fisik saja. Pada dasarnya mereka
membayar sesuatu yang memuaskan
keinginan. Jadi sebuah produk yang baik
juga menjual manfaat produk itu sendiri.
Konsumen membeli produk dengan
fungsinya sekaligus maknanya. Produk
merupakan simbol atribut pribadi, tujuan
dan pola sosial. Konsumen membeli
produk yang mampu memperkuat citra
konsumen dan seorang konsumen
merupakan penilai yang tajam tentang
sebuah produk.
d. Klasifikasi Produk
Menurut Gitosudarmo (2000: 182)
produk dapat diklasifikasikan berdasarkan
daya tahan produk dan tujuan pembelian.
Berdasarkan pembagian tersebut maka
klasifikasi produk masing – masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Daya tahan
a. Barang tahan lama
Barang tahan lama adalah barang
yang berwujud yang biasanya
dipakai
untuk
waktu
lama,
misalnya alat perlengkapan rumah
tangga, alat-alat dapur, mebel,
televisi, barang otomotif, dan lain
sebagainya.
Penjualan dan penawaran barang
tahan lama pada umumnya
dilakukan dengan cara memotivasi
pembeli dengan pendekatan pribadi
(personal selling), memberikan
penjelasan tentang keunggulan
barang yang ditawarkan, kotinuitas
supply dan dalam hal ini biasanya
memerlukan banyak garansi atau
pelayanan purna jual.
77
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
b. Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama adalah
barang berwujud yang biasanya
habis
dikonsumsi
satu
kali
pemakaian. Misalnya makanan,
minuman, sabun, shampoo, minyak
wangi dan sebagainya. Barang ini
sering dibeli oleh karena itu
haruslah mudah didapat dan
pembeli dimotivasi untuk mencoba
produk.
2) Barang konsumsi
a. Barang konvenien (convenience
goods)
Barang konvenien ini akan
dibutuhkan oleh masyarakat untuk
kehidupan setiap hari. Barang ini
memiliki sifat-sifat tertentu yaitu
frekuensi pembeliannya tinggi dan
konsumen berkeinginan hanya
dengan
sedikit
usaha
mendapatkannya. Sebagai contoh
dari produk ini adalah beras,
sayuran, lauk pauk dan lain
sebagainya. Barang konvenien
dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu : barang kebutuhan pokok,
barang impulsive dan barang
darurat. Barang kebutuhan pokok
adalah barang yang dibutuhkan
untuk kehidupan sehari-hari dan
tampa barang tersebut konsumen
tidak dapat bertahan hidup.
 Barang impulsive adalah barang
yang dibeli tampa rencana
dimana
konsumen
secara
mendadak
setelah
melihat
barang tersebut lalu tertarik dan
membeli produk tersebut.
 Barang darurat adalah barang
yang dibeli untuk kebutuhankebutuhan
mendadak
dan
biasanya tidak dapat ditunda,
misalnya obat-obatan.
b. Barang belanja (shopping goods)
Barang belanja adalah barang
kebutuhan pelengkap yang mana
terhadap barang tersebut dalam
proses
pemilihan
dan
pembeliannya, konsumen terlebih
dahulu memperbandingkan dan
mempertimbangkan dengan matang
berbagai hal yang berkaitan dengan
barang tersebut. Perbandingannya
biasanya meliputi keserasian mutu,
warna,
harga,
model
dan
sebagainya. Barang tersebut bukan
merupakan
kebutuhan
pokok
karena tampa barang tersebut
sebenarnya bisa bertahan hidup.
Contoh barang ini seperti hiasan
dinding.
c. Barang spesial (barang mewah)
Barang special adalah barang
kebutuhan sehari-hari yang pada
umumnya harganya mahal dan
kebutuhannya
tidak
menuntut
jumlah yang banyak serta frekuensi
pembeliannya pun sangat kecil
misalnya mobil, sepeda motor,
camera, antena parabola, dan lain
sebagainya.
e. Tingkat Produk
Menurut Kotler dan Susanto (2001:
560) dalam merencanakan penawaran
pasar atau produk, pemasar harus
memikirkan lima tingkat produk, yaitu:
1. Manfaat utama
Tingkat paling dasar adalah manfaat
utama, yaitu jasa atau manfaat dasar
yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
Pemasar harus memandang dirinya
sendiri sebagai pemberi manfaat.
Dalam hal sepeda motor, konsumen
membeli kenyamanan dan kualitas.
2. Produk generic
Pada tingkat kedua adalah produk
generic. Pemasar harus merubah
manfaat utama itu menjadi produk
generic, yaitu versi dasar dari produk
tersebut. Misalnya pada sebuah hotel
yaitu suatu bangunan yang memiliki
ruangan-ruangan yang disewakan.
3. Produk yang diharapkan
Pada tingkat yang ketiga adalah
produk yang diharapkan, yaitu satu set
atribut dan persyaratan yang biasanya
diharapkan dan disetujui pembeli
ketika membeli produk itu. Misalnya
tamu hotel mengharapkan tempat tidur
yang bersih, sabun dan handuk, air
ledeng yang lancer, telepon, lemari
pakaian dan ketenangan.
4. Produk tambahan
Pada tingkat yang keempat, pemasar
mempersiapkan produk tambahan,
yaitu yang meliputi tambahan dan
manfaat yang akan membedakan dari
produk pesaing. Misalnya hotel dapat
78
2010
Dita Amanah
menambahkan produknya dengan
melengkapinya dengan televisi, bungabunga segar, pelayanan chek in dan
chek out yang cepat.
5. Produk potensial
Pada tingkat yang kelima adalah
produk potensial, yaitu semua
tambahan dan perubahan yang
mungkin di dapat produk tersebut di
masa depan. Disinilah perusahaan
berusaha mencari cara baru untuk
memuaskan
pelanggan
dan
membedakan
penawarannnya.
Beberapa perusahaan yang paling
berhasil menambahkan manfaat pada
penawarannya yang tidak hanya
memuaskan
pelanggan
juga
menyenangkannya.
Menyenangkan
dalam arti memberikan kejutan yang
tidak terduga pada penawarannya.
Jones
dan
Sasser,
melalui
makalahnya di Harvard Business Review
yang berjudul Why Satisfied Customer
Defect menyarankan bahwa inti dari
strategi yang sukses dalam mengelola
kepuasan pelanggan adalah kemampuan
dalam
mendengar
pelanggan
(Astosubroto, 2009).
Menurut Lupiyoadi (2001: 158), ada
lima faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menentukan tingkat
kepuasan
pelanggan atau konsumen,
yaitu :
a. Kualitas Produk. Pelanggan akan
merasa puas bila hasil evaluas mereka
menunjukkan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan. Pelanggan akan
merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau sesuai
dengan yang diharapkannya.
c. Emosional. Pelanggan akan merasa
bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain kagum kepadanya
bila dia memakai produk dengan
merek tertentu.
d. Harga. Produk dengan kualitas sama
tapi menetapkan harga yang relatif
murah akan memberi nilai yang
tiunggi kepada pelanggannya.
e. Biaya dan Kemudahan. Pelanggan
yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau membuang waktu untuk
mendpatkan suatu produk, cenderung
puas terhadap produk.
f. Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2002: 42), kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang
yang
muncul
setelah
membandingkan
persepsi/
kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya.
Menurut Oliver dalam Barner
(2001: 64), kepuasan adalah tanggapan
konsumen atas terpenuhi kebutuhannya.
Hal itu berarti penilaian bahwa suatu
bentuk keistimewaan dari suatu barang
atau jasa ataupun barang atau jasa itu
sendiri, memberikan tingkat kenyamanan
yang terkait dengan pemenuhan suatu
kebutuhan,
termasuk
pemenuhan
kebutuhan
dibawah
harapan
atau
pemenuhan kebutuhan melebihi harapan
konsumen.
Kepuasan konsumen didefinisikan
sebagai respon konsumen terhadap
ketidak
sesuaian
antara
tingkat
kepentingan sebelumnya dengan kinerja
aktual yang dirasakan setelah pemakaian
(Scribd, 2009).
Menurut Tjiptono dan Anantasia
(2006: 102), Terciptanya kepuasan
pelanggan akan memberikan manfaat,
diantaranya adalah hubungan antara
perusahaan dan pelanggan menjadi
harmonis, menjadi dasar bagi pembelian
ulang
serta
terciptanya
loyalitas
pelanggan.
B.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka
berpikir sebagaimana telah diuraikan, maka
penulis memberikan hipotesis dalam penelitian
ini adalah: ”Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara harga dan kualitas produk
terhadap kepuasan konsumen pada Majestyk
Bakery & Cake Shop”.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Majestyk
Bakery & Cake Shop yang berlokasi di Jalan
Prof. H. M. Yamin SH. No. 267 B Medan.
B.
79
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
Populasi yang menjadi penelitian ini
adalah seluruh konsumen di Majestyk
Bakery & Cake Shop cabang H. M.
Yamin Medan,
dengan rata-rata
konsumen berkisar 500 orang selama satu
minggu yang diperoleh dari hasil pra
penelitian dengan bertanya langsung
kepada Bagian Penjualan Majestyk
Bakery & Cake Shop cabang H. M.
Yamin Medan.
Indikator pada Kepuasan Konsumen
adalah:
 Kualitas Produk
 Kualitas Pelayanan
 Emosional
 Harga
 Biaya dan Kemudahan
Skala penilaian yang digunakan untuk
setiap responden adalah skala Likert. Untuk
variabel harga dan kualitas produk dimulai dari
sangat tidak setuju (STS) untuk iskor 1 hingga
sangat setuju (SS) untuk skor 5. Sedangkan
untuk variabel kepuasan konsumen dimulai
dari sangat tidak puas (STP) untuk skor 1
hinggga sangat puas (SP) untuk skor 5.
2. Sampel
Berdasarkan keadaan populasi ini
maka jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
500
n
500(0.1)2  1
n = 83,333
Sampel
dalam
penelitian
ini
berjumlah 83 orang dengan taraf
kesalahan 10%. Teknik pengambilan
sampel
menggunakan
purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan tujuan tertentu, dengan
kriteria bahwa konsumen yang dijadikan
sampel penelitian adalah konsumen yang
datang membeli produk Majestyk Bakery
& Cake Shop.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
Pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survei.
Survei dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner, melalui pengisian daftar pertanyaan
dengan jawaban tertutup.
E.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan
dalam penelitian adalah dengan menggunakan
Analisis Jalur (Path Analysis). Perhitungan
analisis jalur ini akan menggunakan SPSS
(Statistical Packages for the Social Science)
15.
C. Defenisi Operasional Variabel
a. Harga adalah nilai suatu barang atau
jasa yang diukur dengan sejumlah
uang. Indikator pada harga yaitu:
 Tingkat harga
 Potongan harga
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Untuk Variabel Harga (X1)
a. Tingkat Harga yang ditetapkan dalam
suatu produk dapat menambah minat
konsumen untuk membeli produk
tersebut.
Tingkat
Harga
yang
bervariasi membuat konsumen bebas
memilih
produk-produk
yang
diinginkannya. Hal ini sesuai dengan
jawaban responden yang menyatakan
bahwa produk Majestyk Bakery &
Cake Shop memiliki tingkat harga
yang bervariasi (85,5%) yang dapat
dijangkau oleh semua pihak (92,8%).
b. Potongan Harga merupakan salah satu
strategi pemasaran yang dapat
meningkatkan minat untuk membeli
sebuah produk dan juga dapat
meningkatkan jumlah penjualan bagi
perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat
b. Kualitas produk adalah kemampuan
produk
untuk
melaksanakan
fungsinya. Indikator pada Kualitas
Produk yaitu:
 Bentuk
 Keistimewaan
 Keandalan
 Mutu kinerja
 Daya tahan
 Pelayanan
 Keindahan
c. Kepuasan Konsumen (Y) adalah
tingkat dimana konsumen mersa
bahwa kebutuhan, keinginan dan
harapannya terhadap suatu produk atau
jasa telah terpenuhi bahkan terlampaui.
80
2010
Dita Amanah
dari
jawaban
responden
yang
menyatakan bahwa Majestyk Bakery
& Cake Shop memberikan potongan
harga yang cukup besar kepada
pelanggannya (42,2%).
a.
b.
c.
d.
e. Daya Tahan adalah ukuran nilai
ekonomis yang diberikan sebuah
produk. Dimana konsumen biasanya
lebih menyukai produk yang memiliki
nilai ekonomis yang tinggi, dengan
kata lain sebuah produk tersebut dapat
disimpan (69,9%) dan dapat bertahan
cukup lama (37,4%).
f. Pelayanaan yang diberikan oleh
karyawan toko kepada konsumen
merupakan salah satu cara untuk
menarik perhatian konsumen. Hal
tersebut terlihat
pada jawaban
responden yang menyatakan bahwa
saat melakukan pembelian produk,
karyawan toko majestyk bakery &
Cake Shop bersikap ramah dan sopan
(81,9%).
g. Keindahan/gaya dalam sebuah produk
tidak dapat dinilai secara objektif
karena keindahan/gaya yang terdapat
dalam sebuah produk tergantung dari
kepribadian konsumen. Hal ini
disesuai jawaban responden yang
merasa percaya diri (49,4%) dan
bangga (54,2%) saat menikmati
produk-produk Majestyk Bakery &
Cake Shop.
Untuk Variabel Kualitas Produk
(X2)
Bentuk
merupakan
salah
satu
karakteristik penting dalam membuat
sebuah produk. Bentuk akan menjadi
pertimbangan bagi konsumen untuk
membeli produk tersebut. Bentuk yang
unik
dapat
menarik
perhatian
konsumen dan akan membeli produk
tersebut. Hal ini sesuai dengan dengan
jawaban responden yang menyatakan
bahwa produk Majestyk Bakery &
Cake Shop memiliki bentuk yang
menarik dan bagus (92,8%) dengan
tampilan yang berbeda pada setiap
jenisnya (86,6%).
Keistimewaan dalam sebuah produk
adalah salah satu cara terbaik dalam
bersaing dengan produk lain. Produk
yang selalu baru setiap harinya
ditambah variasi yang banyak akan
menciptakan peluang besar dalam
menarik perhatian para pembeli. Hal
ini sesuai dengan produk Majestyk
Bakery & Cake Shop yang selalu baru
setiap harinya (51,8%) dan bervariasi
(85,5%).
Keandalan dalam sebuah produk juga
merupakan
pertimbangan
bagi
konsumen untuk membeli sebuah
produk. dan biasanya konsumen lebih
suka membayar lebih pada suatu
produk
yang
telah
terbukti
keandalannya. Hal ini sesuai dengan
jawaban responden yang menyatakan
bahwa produk Majestyk Bakery &
Cake Shop tidak mudah rusak
(48,2%).
Mutu Kinerja yang baik dari sebuah
produk dapat berpotensi untuk
membuat harga jual yang lebih tinggi
dan pembelian ulang yang tinggi
karena kepercayaan yang diberikan
pelanggan terhadap produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan jawaban
responden yang menyatakan bahwa
produk Majestyk Bakery & Cake Shop
memiliki variasi rasa yang banyak dan
rasa yang dihasilkan enak (85,5%).
Untuk
Variabel
Kepuasan
Konsumen (Y)
a. Kualitas Produk adalah faktor yang
sangat penting dalam memnciptakan
produk. Produk yang memiliki kulaitas
yang tinggi akan membuat konsumen
puas saat menikmatinya. Hal ini sesuai
dengan jawaban responden yang
menyatakan bahwa mereka akan
merasa puas apabila produk yang akan
dipilih bervariasi (86,8%) dan
mempunyai mutu yang tinggi (90,4%).
b. Kualiatas Pelayanan adalah faktor
pendukung
keberhasilan
suatu
Perusahaan. Pelyanan yang baik akan
membuat
konsumen
merasa
diperhatikan. Hal ini sesuai dangan
jawaban konsumen yang menyatakan
mereka puas tehadap keramahan dan
kesopanan karyawan pada saat
konsumen
melakukan
pembelian
(65,2%).
c. Emosional seseorang dapat timbul
apabila kebutuhan mereka terpenuhi.
Perasaan-perasaan itu timbul ketika
konsumen menikmati produk tertentu
81
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
sesuai dengan harapan mereka. Hal ini
diperhatikan oleh konsumen. Dimana,
ditunjukkan oleh produk Majestyk
produk tersebut mudah ditemukan dan
Bakery & Cake Shop. Di mana,
tidak perlu biaya tambahan untuk
konsumen merasa puas setelah
memperolehnya. Hal tesebut sesuai
membeli dan menggunakan produk
dengan jawaban responden yang puas
tersebut (65,2%).
terhadap letak toko Majestyk Bakery
d. Harga adalah salah satu faktor yang
& Cake Shop (86,8%).
paling sering dilihat oleh konsumen
2. Analisis Data Penelitian
pada saat membeli produk. Konsumen
Uji Validitas dan Reliabilitas
akan cenderung memilih dan membeli
Variabel Harga (X1)
produk yang memiliki harga yang
Setiap item pernyataan dinyatakan
relatif murah. Hal ini sesuai dengan
valid, karena telah memenuhi syarat r hitung
jawaban responden yang puas terhadap
> r tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa
produk Majestyk yang harganya relatif
setiap item pernyataan dalam variabel
murah (88%) namun tidak mengurangi
harga (X1) tersebut layak digunakan
kualitasnya (77,1%).
dalam penelitian ini.
e. Biaya dan Kemudahan pada saat
membeli suatu produk juga sangat
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Harga (X1)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.796
N of
Items
.820
4
Sumber: Data Primer Diolah
Dari perhitungan reliabilitas diperoleh
nilai Alpha Cronbach sebesar 0,796. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada
taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan
df – 2 = 30 – 2 = 28 ; yaitu 0,374. Jadi
dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam
dalam vaiabel Harga (X1) ini adalah
reliabel (0,796 > 0,374).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Kualitas Produk (X2)
Setiap item pernyataan dinyatakan
valid, karena telah memenuhi syarat rhitung
> rtabel sehingga dapat dinyatakan bahwa
setiap item pernyataan dalam variabel
kualitas produk (X2) tersebut layak
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Kualitas Produk (X2)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.835
.879
N of
Items
14
Sumber: Data Primer Diolah
Dari perhitungan reabilitas diperoleh
nilai Alpha Cronbach sebesar 0,835. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada
taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan
df – 2 = 30 – 2 = 28 ; yaitu 0,374. Jadi
dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam
dalam vaiabel kualitas produk (X2) ini
adalah reliabel (0,835 > 0,374).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
Setiap item pernyataan dinyatakan
valid, karena telah memenuhi syarat r hitung
82
2010
Dita Amanah
> r tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa
setiap item pernyataan dalam variabel
kepuasan konsumen (Y) tersebut layak
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
.795
N of
Items
.816
10
Sumber: Data Primer Diolah
Dari perhitungan reabilitas diperoleh nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,795. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada
taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan
df – 2 = 30 – 2= 28 ; yaitu 0,374. Jadi
dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam
dalam vaiabel kepuasan konsumen (Y) ini
adalah reliabel (0,795 > 0,374).
B.
sebagai berikut:
Y = 0,347 X1 + 0,433 X2 + 
2. Menguji
Koefisien
Secara
Keseluruhan (Simultan)
Besarnya angka R2 adalah 0,478.
Angka tersebut dapat digunakan untuk
melihat besarnya harga dan kualitas produk
terhadap kepuasan konsumen dengan cara
menghitung Koefisien Determinasi (KD)
sebesar 47,8%. Angka tersebut maksudnya
adalah bahwa pengaruh harga dan kualitas
produk terhadap kepuasan konsumen
47,8% dan 52,2% disebabkan oleh variabelvariabel lain di luar model ini.
Untuk mengetahui kebenaran uji
hipotesis secara keseluruhan model jalur
tersebut digunakan nilai F sebagaimana
tertera dalam tabel berikut:
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kerangka Hubungan Antara Jalur
(X1, X2 terhadap Y)
Kerangka hubungan antara jalur (X1,
X2 terhadap Y) dapat dilihat melalui
persamaan variabel sebagai berikut:
Y  PY X 1  PY X 2  
Dari hasil penelitian dapat diketahui
masing-masing koefisien jalur dari setiap
variabel,
dan
di
dapatkan
persamaan
Tabel 4.4
Koefisien Secara Keseluruhan (Simultan)
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
2364.498
2581.437
4945.935
Df
2
80
82
Mean Square
1182.249
32.268
F
36.638
Sig.
.000(a)
Sumber: Data Primer Diolah
Adapun
hipotesisnya
sebagai berikut:
berbunyi
HI : Ada pengaruh antara harga dan
kualitas
produk
terhadap
kepuasan konsumen
HO : Tidak ada pengaruh antara harga
dan kulitas produk terhadap
kepuasan konsumen
Pengujian dapat dilakukan dengan
menggunakan syarat:
83
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
Jika F hitung > F tabel maka HO ditolak
dan HI diterima.
Jika F hitung < F tabel maka HO diterima
dan HI ditolak.
Dari tabel tersebut di dapat F hitung
sebesar 36,638. Dan F tabel dihitung
dengan ketentuan taraf signifikan 5% dan
derajat kebebasan (dk) = n – k. dimana k
adalah jumlah variabel bebas. Maka, dk =
83 – 2 = 81, dan diperoleh nilai F
tabelnya adalah 3,11. Sehinggga diperoleh
nilai F hitung > F tabel: 36,638> 3,11.
maka HO ditolak dan HI diterima.
Disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
harga dan kualitas produk terhadap
kepuasan konsumen.
3. Menguji Koefisien Secara Individu
(Parsial)
Uji hipotesis secara individu
ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 4.5
Koefisien Secara Individu (Parsial)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
Harga
Kualitas
Produk
B
Std. Error
15.255
3.254
.625
.176
.301
.068
Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig.
.347
B
Std. Error
4.688
.000
3.555
.001
.433
4.436
.000
Sumber: Data Primer Diolah
a. Pengaruh antara Harga terhadap
Kepuasan konsumen
Untuk melihat apakah ada pengaruh
antara
harga
terhadap
kepuasan
konsumen, dapat dilakukan dengan
analisis sebagai berikut:
HO : Tidak ada pengaruh antara harga
terhadap kepuasan
HI : Ada pengaruh antara harga
terhadap kepuasan konsumen
Pengujian ini dapat dilakukan dengan
syarat:
Jika t hitung > t tabel maka, HO ditolak
dan HI diterima.
Jika t hitung < t tabel maka, HO diterima
dan HI ditolak.
Dari hasil perhitungan SPSS
diperoleh nilai t penelitian sebesar 3.555
dan besarnya t tabel dengan taraf
signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk)
= n – 2 maka, dk = 83 – 2 = 81. Sehingga
diperolah nilai t tabel sebesar 2,000.
Berdasarkan data diatas, diperoleh
bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 3.555
>2,000. Dengan demikian, HO ditolak dan
HI diterima. Berarti, terdapat pengaruh
antara harga dan kualitas produk terhadap
kepuasan konsumen.
b. Pengaruh antara Kualitas Produk
terhadap Kepuasan Konsumen
Untuk melihat apakah ada pengaruh
antara kuaalitas produk terhadap kepuasan
konsumen, dapat dilakukan dengan
analisis sebagai berikut:
HO : Tidak ada pengaruh antara
kualitas
produk
terhadap
kepuasan konsumen
HI : Ada pengaruh antara kualitas
produk
terhadap
kepuasan
konsumen.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan
syarat:
Jika t hitung > t tabel maka, HO ditolak
dan HI diterima.
Jika t hitung < t tabel maka, HO diterima
dan HI ditolak.
Dari hasil perhitungan SPSS
diperoleh nilai t penelitian sebesar 4.436.
dan besarnya t tabel dengan taraf
signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk)
= n – 2 maka, dk = 83 – 2 = 81. Sehingga
diperolah nilai t tabel sebesar 2,000.
Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa
nilai t hitung > t tabel yaitu 4.436>2,000.
Dengan demikian, HO ditolak dan HI
diterima. Berarti, terdapat pengaruh antara
84
2010
Dita Amanah
kualitas produk
konsumen.
terhadap
kepuasan
Korelasi kedua variabel tersebut bersifat
signifikan karena signifikansinya sebesar
0,00. Dimana apabila angka signifikansi
(sig) < 0,05 maka, hubungan kedua
variabel tersebut signifikan.
4. Menghitung
Pengaruh
secara
Proporsional
Model analisis jalur digunakan untuk
meganalisis pola hubungan antar variabel
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung variabel bebas terhadap variabel
terikat.
b. Korelasi
antara
Harga
dan
Kepuasan Konsumen
Berdasarkan perhitungan diperoleh
angka korelasi antar variabel sebesar
0,591. Korelasi sebesar 0,591 mempunyai
maksud hubungan antara variabel harga
dengan kepuasan konsumen adalah kuat
dan searah. Korelasi kedua variabel
tersebut bersifat signifikan karena
signifikansinya (sig) 0,00< 0,05.
a. Korelasi antara Harga dan Kualitas
Produk
Berdasarkan perhitungan diperoleh
angka korelasi antar variabel sebesar
0,563. Untuk menafsirkan angka tersebut
digunakan kriteria sebagai berikut:
0 – 0,25
: Korelasi Sangat Lemah
(dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi Cukup
> 0,5 – 0,75 : Korelasi Kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi Sangat Kuat
c. Korelasi antara Kualitas Produk
dan Kepuasan Konsumen
Berdasarkan perhitungan diperoleh
angka korelasi antar variabel sebesar
0,629. Korelasi sebesar 0,629 mempunyai
maksud hubungan antara variabel kualitas
produk dengan kepuasan konsumen
adalah sangat kuat dan searah. Korelasi
kedua variabel tersebut bersifat signifikan
karena signifikansinya (sig) 0,00< 0,05.
Korelasi sebesar 0,563 mempunyai
maksud hubungan antara variabel harga
dengan kualitas produk adalah kuat dan
searah. Searah artinya jika harga tinggi
maka kualitas produk juga tinggi.
Dengan demikian diagram jalur dapat digambar sebagai berikut:
yX 1  0,347
Harga
Kepuasan
Konsumen
rX1X2 = 0,563
Kualitas Produk
yX 2  0,433
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.1. Skema Diagram Jalur
Besarnya
pengaruh
secara
proporsional dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
a. Pengaruh Harga (X1) terhadap
Kepuasan Konsumen (Y)
Pengaruh Langsung = yX 1
= 0,3472 = 0,120409 = 0,120
Pengaruh Tdk Langsung
b. Pengaruh Kualitas Produk (X2)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
Pengaruh Langsung = yX 2
= 0,4332 = 0,187489 = 0,187
Pengaruh Tdk Langsung
2
= yX 2 .rX 1 X 2 .yX 1
= 0,433 . 0,563 . 0,347
= 0,09117335 = 0,091
= yX 1 .rX 1 X 2 .yX 2
= 0,347 . 0,563 . 0,433
= 0,08049131 = 0,080
85
2
Jurnal Keuangan & Bisnis
Maret
c. Pengaruh Simultan Harga (X1),
Kualitas Produk (X2) terhadap
Kepuasan Konsumen (Y)
ryX1
r2Y (X1X2) = 0,591 0,629
= 0,477
0,347
0,433
r2Y (X1X2) = yX 1 yX 2
ryX2
Hasil tersebut dapat diringkas seperti tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, Pengaruh Total dan
Pengaruh Harga (X1), dan Kualitas Produk(X2) Secara Simultan dan Signifikan Terhadap
Kepuasan Konsumen(Y)
Variabel
Pengaruh
X1
Parsial
X2
Pengaruh Simultan X1 dan X2
Pengaruh Variabel Lain
Koefisien
Jalur
0,347
0,433
Pengaruh Terhadap Y
Langsung
Tidak Langsung
0,120
0,080
0,187
0,091
Total
0,200
0,278
0,478
0,522
Sumber: Data Primer Diolah
1. Pengaruh
harga
(X1)
terhadap
Kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,347
atau sebesar 12%.
2. Pengaruh Kualitas Produk (X2)
terhadap Kepuasan konsumen (Y)
sebesar 0,433 atau sebesar 18,7%.
3. Pengaruh Haraga (X1), Kualitas
Produk (X2) secara bersama-sama
terhadap kepuasan konsumen (Y)
sebesar 0,478 atau 47,8% dan sisanya
sebesar 0,522 atau 52,2% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat
dijelaskan dalam penelitian ini.
2.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpuan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
penelitian sebagaimana telah diuraikan di
atas, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil persamaan koefisien
jalur yang diperoleh yaitu Y = 0,347
X1 + 0,433 X2 +  dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Harga
dan
kualitas
produk
berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen Majestyk Bakery &
Cake Shop cabang H. M. Yamin
Medan.
b. Konstanta
sebesar
15,255
menyatakan bahwa ada atau
tidaknya
harga dan kualitas
produk, maka kepuasan konsumen
terhadap Majestyk bakery & Cake
3.
4.
5.
6.
86
Shop akan tetap sebesar 15,255
(asumsi faktor lain tetap).
c. X1 sebesar 0,347 menyatakan
bahwa harga akan meningkatkan
kepuasan
konsumen
terhadap
Majestyk Bakery & Cake Shop
(asumsi faktor lain tetap).
d. X2 sebesar 0,433 menyatakan
bahwa kualitas produk akan
meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap Majestyk Bakery & Cake
Shop (asumsi faktor lain tetap).
Pengaruh harga (X1) terhadap Kualitas
Produk (X2) yaitu sebesar 0,563 atau
56,3%.
Harga (X1) memiliki pengaruh
terhadap meningkatnya Kepuasan
Konsumen. Besarnya pengaruh harga
secara langsung berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen adalah 12%.
Kualitas produk (X2) memiliki
pengaruh
terhadap
Kepuasan
Konsumen.
Besarnya
pengaruh
kualitas produk secara langsung
berpengaruh
terhadap
kepuasan
konsumen adalah 18,7%.
Berdasarkan dari nilai signifinasi (sig)
variabel harga dan kualitas produk
adalah signifikan. Dimana, sig harga
0,00 < 0,05. dan signifinasi (sig)
variabel kualitas produk adalah 0,00.
Secara simultan harga (X1) dan
kualitas produk (X2) berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen sebesar
0,478 atau 47,8% dan sebesar 0,522
2010
Dita Amanah
atau 52,2%
merupakan pengaruh
yang datang dari faktor lain .
Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan
bahwa
hipotesis
penelitian yang menyatakan “Ada
Pengaruh antara Harga dan Kualitas
Produk terhadap Kepuasan Konsumen
pada Majestyk Bakery & Cake Shop”
dapat diterima.
B.
Amiruddin, Ridwan. (2007). Pendekatan Mutu
dan
Kepuasan
Pelanggan
dalam
Pelayanan Kesehatan, Makassar, Unhas.
Architectional.
(2009).
http://www.architectional.com. Diakses 8
Juli 2009.
Astosubroto.
(2009).
http://www.astosubroto.com. Diakses 8
Juli 2009.
Barner, G. James. (2001). Secret of Customer
Relationship
Management:
Rahasia
Hubungan Konsumen. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Bny. (2009). http://www.bny.web.id/media.
Diakses 8 Juli 2009.
Gitosudarmo, Indriyo. (2000). Manajemen
Pemasaran. Edisi I, BPFE-UGM,
Yogyakarta.
Indoskripsi.
(2009).
http://www.one.indoskripsi.com. Diakses
8 Juli 2009.
Kotler, Philip dan Armstrong. (2007). Dasardasar Pemasaran. Edisi Kesembilan,
Cetakan Kedua, PT. Indeks, Jakarta.
_________. (2002). Manajemen Pemasaran.
Edisi Millenium,: PT. Prenhallindo,
Jakarta.
_________ dan Susanto. (2001). Dasar-dasar
Pemasaran, Jilid I, Edisi 9, PT. Indeks,
Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat. (2001). Manajemen
Pemasaran Jasa. Salemba Empat,
Jakarta.
Majestykbakery.
(2009).
http://www.majestykbakery.co.id.
Diakses 8 Juli 2009.
Peter dan Olson. (2000). Consumer Behaviour.
Edisi 4, Jilid 2,: Erlangga, Jakarta.
Scribd. (2009). http://www.scribd.com/doc.
Diakses 8 Juli 2009.
Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan
Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitable. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Swastha, Basu dan Sukotjo. (2000),
Manajemen
Pemasaran
Modern
Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. (2006). Strategi Pemasaran.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
_________ dan Anantasia (2006). Total
Quality Management. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksakan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian dapat dilihat
bahwa harga dan kualitas produk
memiliki pengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, pihak
perusahaan Majestyk Bakery & Cake
Shop
hendaknya
teliti
dalam
menetapkan harga suatu produk.
2. Majestyk Bakery & Cake Shop
hendaknya
terus
menjaga
dan
meningkatkan kualitas produknya
meskipun harga yang ditetapkan relatif
murah dibandingkan perusahaan lain.
3. Majestyk Bakery & Cake Shop
hendaknya meningkatkan kualitas
pelayanan agar kepuasan konsumen
lebih tinggi lagi.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa harga dan kualitas produk
memiliki pengaruh terhadap kepuasan
konsumen sehingga dalam hal ini
hendaknya
perusahaan
dapat
menjadikannya
sebagai
strategi
pemasarannya.
5. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik
meneliti tentang harga dan kualitas
produk terhadap kepuasan konsumen
sebaiknya menambahkan variabel lain
seperti kualitas pelayanan sehingga
penelitian berikutnya dapat lebih
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Amir,
M.Taufiq.
(2005).
Dinamika
Pemasaran. PT. Raja Grafindo Pustaka
Utama,. Jakarta.
87
Download