11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berorganisasi. Karena dengan berkomunikasi kita dapat menyampaikan dan memperoleh pesan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Komunikasi menjadi penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena sebagian besar dari waktu yang kita miliki digunakan untuk berkomunikasi. Dan juga sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasive, edukatif, dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak akan ada proses interaksi yaitu kegiatan saling bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi, dan lain sebagainya. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.2 Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya menjadi tidak terisolasi lingkungan sekitarnya, karena seseorang dapat mengajarkan atau memberitahu apa yang diketahui kepada orang lain dan melalui komunikasilah maka seseorang dapat menambah pengetahuan dan mengubah persepsi serta perilaku kebiasannya. 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2007, hal 28 11 12 Perusahaan menjalankan standar kerja yang membutuhkan suatu komunikasi yang baik dan tepat sasaran agar tujuan dari program perusahaan tersebut dapat tercapai dengan baik. 2.1.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Ada beberapa definisi komunikasi yang dibuat para pakar menurut bidang ilmunya. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang telibat dalam komunikasi adalah manusia. Menurut Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam karyanya, “Human Behavior”, mendefinisikan komunikasi adalah : “ communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. bu the use of symbols-words, picture, figures, graph, etc. It is the act or process of transmission that is usually called communication. ( Komunikasi: Penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menngunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainlain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.”3 Dalam definisi ini menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses dan yang disampaikan bukan hanya sekedar informasi, tetapi juga gagasan, emosi dan keterampilan. 3 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Mansyarakat-suatu studi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 48 13 Gerald A. Miller dalam karyanya berjudul “On Defining communication on: Another Stab” yang dimuat dalam journal of commnunication menyatakan sebagai berikut: “In the main, communication has as its interest those behavioral situasions in which source transmits a message to a receiver (s) with conscious intent to affect the latte’s behavior”. (Pada pokoknya komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minat sentral, dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya.)4 dalam definisi itu memperluas pengertian komunikasi dengan tujuan mengubah perilaku. Ini berarti bahwa komunikasi menurut Miller bukan sekedar upaya memberi tahu, tetapi juga upaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan dan tindakan tertentu. Harold Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whomm With What Effect?. Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? . Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.5 Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur Komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : Pertama, sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Kedua, pesan yaitu apa 4 5 Ibid. 49 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal10 14 yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sunber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. sasaran/tujuan Keempat, (destination), penerima komunikate (receiver), sering (communicate), juga disebut penyandi-balik (decoder) atau khalayak yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Kelima efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.6 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya komunikasi merupakan suatu proses, baik itu pengiriman stimulus, pemberian signal, pengiriman informasi dan symbol yang akan diiterpretasikan oleh si penerima pesan. 2.1.2 Unsur-unsur komunikasi Menurut Alo Liliweri unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut7 : a. Pengirim/Sumber Pengirim adaalah orang yang membuat pesan. Dia merupakan pemrakarsaa yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. b. Penerima Perima adalah orang yang menafsirkan pesan yang diucapkan atau yang ditulis. c. 6 Encoding dan Decoding Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, 2005, hal 62 Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011, hal39 7 15 Encoding adalah proses dimana pengirim menerjemaahkan idea tau maksudnya ke dalam symbol-simbol berupa kata-kata atau nonverbal, sementara itu aktivitas seorang penerima adalah decoding, yaitu menerjemaahkan symbolsimbol verbal dan nonverbal tadi kedalam pesan yang bisa saja mirip, persis sama dengan, atau sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim. d. Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang telah diencode oleh pengirim atau didecode oleh penerima.(Orbe&Bruess, 2005). Pada umunya pesanpesan berbentuk sinyal, symbol, tanda-tanda atau kombinasi dari semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima. Sekurang-kurangnya ada dua hal utama yang terkandung dalam makna pesan, yaitu : (1) Content meaning, merupakan makna literal suatu pesan yang acap kali ditampilkan secara verbal. Biasanya makna ini mudah dipahami karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama diantara pengirim dan penerima. (2) Relationship meaning, adalah makna pesan yang harus dipahami secara emosional (konotasi). Biasanya pesan ini dikirimkan atau yang diterima hanya bisa dipahami oleh para pihak yang sudah mempunyai relasi tertentu. e. Saluran, dalam komunikasi saluran komunikasi merupakan sarana untuk mengangkut atau memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. 16 f. Noise, komunikasi sering mengalami hambatan, gangguan, atau distorsi. Ada beberapa jenis noise, yaitu : fisik, jarak, psikologis, sosiologis, antropologis, hambatan fisiologis, dan semantic. g. Feedback, atau sering disebut “umpan balik” adalah respon yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang dikirimkan oleh pengirim h. Kerangka pengalaman, pengalaman pengirim dan penerima. i. Konteks, adalah semua komunikasi terjadi dalam konteks.konteks meliputi semua unsure fisik dan psikologis dari lingkungann di mana komunikasi terjadi. j. Perubahan, menurut Mambert (1971), salah satu tujuan utama komunikasi adalah perubahan. 2.1.3 Bentuk komunikasi Dalam buku Onong Uchjana Effendy bentuk komunikasi terdiri dari8 :. a. Komunikasi persona (personal communication) 1) Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri komunikator atau lazim disebut komunikasi dengan diri sendiri. 2) Komunikasi antarpesona (interpersonal communication) adalah komunikasi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi diadik: dua orang). b. Komunikasi kelompok (Group Communication) adalah apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi 8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, 2006, hal 6 17 kelompok kecil atau komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi besar biasa disebut sebagai komunikasi public. 1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication) contohnya seperti : Ceramah (lecture), Diskusi panel (panel discussion), Symposium (symposium), Forum, Seminar,Curahsaran (brainstorming), dan lain-lain 2) Komunikasi kelompok besar (large group communication/public speaking) c. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi dengan melibatkan komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama, seperti : Pers, Radio, Televisi , Film, Dan lain-lain. d. Komunikasi medio (medio communication) seperti Surat, Telepon, Pamphlet, Poster, Spanduk, Dan lain-lain. 2.1.4 Proses Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan secara sekunder9 : a. 9 Proses Komunikasi secara Primer Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, 2006, hal 11 18 Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagi media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. b. Proses Komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. 2.1.5 Metode Komunikasi Berbagai kepustakaan ilmu komunikasi menyebutkan sekurangnya ada tiga metode utama komunikasi, yakni 10 : I. Informative communication Komunikasi yang informatif atau informative communication sering disebut juga informative speeking, jenis pidato ini sama dengan seorang guru mengajari para murid atau seorang pakar memberikan ceramah di depan publik 10 Alo,Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011, hal273 19 tertentu. Tujuan pidato yakni untuk menghibur, menginformasikan dan mempersuasi. Ada pula tujuan lain seperti membangkitkan kembali inspirasi atau memotivasi publik untuk berubah sikap. II. Persuasive communication (komunikai persuasif) Dalam sebagian besar pendidikan dan pelatihan “komunikasi persuasif” selalu diajarkan metode komunikasi tertentu, sehingga lebih cepat dan tepat mempengaruhi atau mengubah sikap dan persepsi public, dan metode ini adalah metode persuasi. A. Berbagai format pelatihan “komunikasi persuasif” selalu mengharapkan agar di akhir pelatihan, para peserta akan dapat : 1. Untuk menciptakan dan mengembangkan beberapa pilihan jenis komunikasi, apakah komunikasi antarpersonal, kelompok maupun menggunakan media. 2. Mengatur pikiran dan mengembangkan argument terhadap pesan yang mengandung persuasi kepada public. 3. Menghindari perangkap logika bagi pengembangan kemampuan berpikir kritis. 4. Menggunakan strategi komunikasi demi memaksimalkan persuasive melalui komunikasi lisan dan tulisan 5. Mewujudkan dan mengembangkan kualitas”karisma” komunikator yang dapat mempersuasi publik demi komunikasi yang efektif. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persuasi 1. Karakteristik Sasaran 20 Sebelum memulai komunikasi persuasive, maka rumuskan terlebih dahulu sasaran komunikasi. Hal ini untuk menghindari jumlah orang pada kelompok sasaran, tingkat keberagaman kelompok sasaran berdasarkan kriteria tertentu.karena itu, rumusan karakteristik sasaran dapat dibagi-bagi dalam stratifikasi dan kategorisasi misalnya berdasarkan geografis seperti desa/kota, daerah pesisir/penggunungan, dan daerah kumuh/elite. Atau berdasarkan demografis seperti umur, tingkat pendidikan, jenis pendidikan, status perkawinan, dan jenis pekerjaan. Batasan sasaran berdasarkan karakteristik ini memudahkan pembicara unutk meraancang tampilan dirinya ketika berbicara, rancangan pesan dan penggunaan media hinga efek seperti apa yang dikehendaki. (Rhodes & Woods, 1992) 2. Karakteristik Sumber Sukses persuasi sangat tergantung dari karakteristik sumber komunikasi sepeti tingkat pendidikan, keahlian, profesiaonalisme dan fungsional; atau kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, atau juga tampilan kepribadian seseorang yang menjadi sumber komunikasi. 3. Karakteristik Pesan Sifat dari pesan memainkan peran dalam persuasi. Kadang-kadang menampilkan kedua sisi dari sebauh cerita yang berguna untuk membantu mengubah sikap. Dan dapat dilihat dari variasi berbahasa, struktur pesan, gaya pesan, gaya bahasa, daya tartik pesan itu sendiri. C. yaitu: Menurut Robert Cialdini 6 prinsip yang mempengaruhi persuasi, 21 1. Reciprocation yaitu orang berusaha untuk kembali ke suatu situasi yang baik, aman dan menyenangkan. 2. Commitment and consistency yaitu ketika seseorang menyatakan komitmen, maka dia cenderung berpikir bahwa dia benar baik komitmen ini dinyatakan secara tertulis maupun lisan. 3. Social proof, dapat disama artikan dengan “daya tahan sosial” 4. Authority yaitu orang cenderung patuh dan taat pada otoritas atau orang yang memegang otoritas sekalipun 5. Liking yaitu orang lebih mudah dipersuasi oleh orang yang mereka sukai. 6. Scarcity yaitu orang lebih mudah dipersuasi dengan informasi tentang sesuatu yag ketersediaannya sangat langka. III. Coersive/Instructive communication Metode ini dimaknai sebagai metode menekan atau memaksa dan istruksi. Metode ini menerangkan bahwa untuk mempersuasi seseorang atau sekelompok orang agar mereka berubah sikap, maka komunikator/persuader akan mngirimkan pesan dengan cara menekan, memaksa, atau memberikan instruktur bahkan dengan taktik “cuci otak” sekalipun. (Schein 1961;Lifton 1961) 2.2 Pengertian Strategi Komunikasi Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi 22 komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi11. Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Lionberger dan Gwin (1982) menyatakan bahwa strategi komunikasi umumumnya dirumuskan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu khalayak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut12. Sedangkan strategi komunikasi menurut Alo Liliweri adalah sebagai berikut13 : 1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang baik. 2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi. 3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan kongkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan 11 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komuniasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal32 Moore,H Frazier, Humas Membangun Citra, PT Remaja Rosdakarya, 2002, hal75 13 Liliweri,Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011, hal240 12 23 teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. 4. Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen. (Bank Dunia,2001) Dapat dilihat dari pengertian tersebut, strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan siapa yang berbicara, maksudnya berbicara, pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. 2.2.1. Komponen-Komponen Strategi Komunikasi Menurut Cutlip, strategi komunikasi yang dirrancang haruslah mendukung tindakan sehingga dalam merancang strategi komunikasi harus memperhatikan komponen-komponen pembentuknya. Strategi komunikasi ini akan berkaitan dengan bagaimana mewujudkan gagasan sehingga bisa mencapai objektif yang ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang diperhatikan, yakni 14: 1. Khalayak Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan objektif yng sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, pentiung untuk memprioritaskan public organisasi. Namun dengan tidak melupakan public yang berpengaruh dalam membantu mengkomunikasikan pesan. 14 Iriantara Yosal dan A. Yani Surachman, Public Relations Writing, Pendekatan Teoritis dan Praktis, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 36 24 2. Tema Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, actual dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis, atau bernilai berita. 3. Event dan 4. Media Mempertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media public, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi. Tersebut. Menurut Alo Liliweri ketika merumuskan strategi komunikasi, maka patut diperhatikan bahwa perusahaan memerlukan informasi yang berkaitan dengan situasi pemasaran, yang pasti informasi yang dimaksud berisi beberapa jawaban atas pertanyaan berikut 15: 1. Apa, kapan (dan berapa banyak) kita memmaksudkan dengan berkomunikasi itu ? 2. Di mana dan bagaimana kita akan berkomunikasi? 3. Dengan media apa kita akan berkomunikasi? 4. Siapa yang berperan dalam tim komunikasi kita itu? 2.2.2 Tujuan Strategi Komunikasi 15 Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011, hal255 25 Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective Communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut16 : a. To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi b. To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik c. To motivate action, penggiatan untuk memotivasinya d. The goals which the communicator sought to achieve, bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut. Tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri adalah sebagai berikut : 1. Memberitahu (announcing), yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi 2. Memotivasi (motivating), yaitu mengusahakan agar informasi yang disebarkan ini harus dapat memberikan motivasi. 3. Mendidik (educating), yaitu setiap informasi yang diberikan harus disampaikan dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik. 16 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations edisi Revisi 5, Raja Grafindo, Jakarta, 2007, jal 37 26 4. Menyebarkan informasi (informing), yaitu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita. 5. Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision making), yaitu strategi yang mendukung pembuatan keputusan. Sedangkan menurut Cultip, tujuan dari strategi komunikasi yaitu17 : 1. Memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal untuk melakukan tindakan yang diinginkan. 2. Mempengaruhi khalayak untuk mendukung dan menerima tindakan tersebut. 3. Mengintruksikan khalayak untuk mengubah keinginan menjadi tindakan berdasarkan kemampuan. Menurut Alo Liliweri, prinsip-prinsip praktis strategi komunikasi yaitu terdiri dari 18: 1. Integrate. Adalah proses untuk menggabungkan (mengintegrasikan)berbagai aktivitas yang berkaitan dengan satu program komunikasi. 2. Straightforward. Katakanlah ini pada semua orang, kejujuran menyertai perjalanan kita. 3. Succin. Pesan strategis umumnya sangat pendek dan sederhana. 4. Target-segment. Tetapkan segmen yang akan dijadikan sasaran 17 Cultip, Effective Public Relations, 2000, hal 406 Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011, hal256 18 27 5. Personalia. Bantulah para pekerja untuk mengerti dampak personal, pertanyaan yang esensi dari setiap komunikasi membutuhkan jawaban. 6. Memorable. Buatkan ukuran terhadap hasil komunikasi yang akan kita lakukan. 7. Multimedia. Gunakan metode dan media yang bervariasi. 8. Be Realistic. Hendaklah realistis, tentukan di manakah tempat bagi orang yang akan bertemu dengan kita. 9. Be Result. Orientasikan kerja kita pada komunikasi yang efektif dan dapat diukur. 2.3 Public Relations 2.3.1. Pengertian Public Relations Public Relations atau Humas memiliki ruang lingkup yang luas dalam suatu perusahaan, karena berkaitan dengan public internal suatu perusahaan. Dimana keseluruhan kegiatannya untuk menciptakan citra/image yang baik dari suatu perusahaan, serta pembentukan opini publik yang positif dari berbagai produk/jasa yang dihasilkan untuk kelangsungan dan pengembangan organisasi. Public relations adalah managemen dari semua komunikasi dalam organisasi dan antara organisasi dengan audiens luar. Tujuannya adalah unutk menciptakan pemahaman yang lebih baik antara organisasi dengan audiensnya 19. Dua ahli komunikasi, Melvin L. DeFleur dan Everette E. Dennis (1998:297) mengutip Scott M. Cutlip & Allen H. Center yang mendefinisikan Public Relations “upaya terencana guna mempengaruhi opini publik melalui 19 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, Jakarta:Erlangga, 2007, hal 4 28 karakter yang baik dan kinerja yang bertanggungjawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak”20. Definisi public relations yang paling lengkap setelah mengkaji dari 472 lebih definisi, Dr. Rex Harlow dalam bukunya A Model for Public Relations Education or Professional Practies 1987, menyatakan bahwa : “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”21 Salah satu pelopor lahirnya Public Relations yaitu Ivy Ledbetter, yang menciptakan gagasan-gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan organisasi dengan mengedepankan 5 konsep Public Relations, antara lain : 1. Method of Communications Rangkaian atau system kegiatan (order system of action), yakni kegiatan berkomunikasi secara khas, dimana seorang praktisi PR harus memiliki suatu metode tersendiri yang menjadi ciri khas dalam menyampaikan maksud dan tujuan. 20 Yosal Iriantara, Community Relations, Konsep dan Aplikasinya, Penerbit Simbiosa Rekatama Media, Cetakan kedua, 2007, hal 5 21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005, hal 16 29 2. State of Being Perwujudan dari sebuah kegiatan berkomunikasi sehingga melembaga, yaitu adanya departemen atau bagian yang secara khusus mengurusi kegiatan berkomunikasi. Contohnya dibentuknya bagian khusus yang mengelola seluruh kegiatan komunikasi suatu perusahaan seperti “corporate communications” atau “marketing communications” 3. Declarations of Principles PR Memuat azas bahwa khalayak tidak dapat diabaikan oleh management industry atau dianggap bodoh oleh pers, sehingga perlu adanya keterbukaan baik terhadap pers maupun publik internal dan eksternal dari perusahaan. 4. Publicity Sebagai penyebar informasi yang membuat hal-hal menjadi umum dilihat dari pandangan pihak yang ingin memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan penyebaran 5. informasi secara sistematis tentang suatu lembaga atau perorangan. Advertaising (periklanan) Suatu kepandaian dan kepandaian dapat dipelajari (menurut Bernice Fitz Gibbon). 2.3.2. Fungsi dan Peranan Public Relations Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi public dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang menguntungkan lembaga organisasi. 30 Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952, University of Ocklahoma Press) terdapat 3 fungsi utama Public Relations, yaitu 22: 1. memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Selain fungsi public relations juga berperan dalam suatu organisasi yang dapat dibagi ke dalam empat kategori (Dozier & Broom, 1995) 23: 1. Penasehat Ahli (Expert prescriber) Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan denan publiknya (public relations). 2. Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator) Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator) Peranan praktisi Public Relations dalam memecahkan permasalahan 22 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005, hal. 18 23 Ibid.20 31 merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi perusahaan. 4. Teknisi Komunikasi (Communication technician) Praktisi PR berperan sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. 2.4 Karyawan Karyawan merupakan salah satu asset yang penting didalam sebuah organisasi atau perusahaan, sehingga komunikasi dengan mereka merupakan hal terpenting di dalam pelaksanaan 5 (lima) proses manajemen serta pelaksanaan tugas di dalam organisasi atau perusahaan. Karyawan juga merupakan salah satu elemen di dalam pembentukan citra dari sebuah organisasi.24 Pengertian karyawan menurut Rhenald Kasali, karyawan adalah orangorang di dalam perusahaan yang tidak memegang jabatan structural, dan dibawahh komando supervisor atau kepala seksi/kepala subseksi.25 Kata dasar dari karyawan adalah karya yang berarti kerja, sehingga pengertian karyawan adalah orang yang berkerja pada sebuah organisasi atau perusahaan, dimana mereka diberikan upah sebagai balas jasa untuk tenaga dan pikiran yang mereka telah berikan kepada perusahaan.26 24 Paul A. Agenti. The Power of Corporate Communication ; Crafting the voice & image of your business. Jakarta : Salemba Humanika. 2002 : 45 25 Rhenald Kasali, Manjemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 2006 : 72 26 Dan Lattimorre, Otis BAstin. Public Relations : Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Humanika. 2009 : 72