BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi sangat

advertisement
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
Komunikasi sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berorganisasi. Karena dengan
berkomunikasi kita dapat menyampaikan dan memperoleh pesan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Komunikasi menjadi penting dalam kehidupan
manusia sehari-hari, karena sebagian besar dari waktu yang kita miliki digunakan
untuk berkomunikasi. Dan juga sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat:
persuasive, edukatif, dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak akan
ada proses interaksi yaitu kegiatan saling bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman,
pendidikan, persuasi, informasi, dan lain sebagainya. Hakikat komunikasi adalah
proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
penyalurnya.2
Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya menjadi tidak
terisolasi lingkungan sekitarnya, karena seseorang dapat mengajarkan atau
memberitahu apa yang diketahui kepada orang lain dan melalui komunikasilah
maka seseorang dapat menambah pengetahuan dan mengubah persepsi serta
perilaku kebiasannya.
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,
2007, hal 28
11
12
Perusahaan menjalankan standar kerja yang membutuhkan suatu
komunikasi yang baik dan tepat sasaran agar tujuan dari program perusahaan
tersebut dapat tercapai dengan baik.
2.1.1
Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Ada beberapa definisi komunikasi yang dibuat para pakar menurut bidang
ilmunya.
Komunikasi
secara
terminologis
merujuk
pada
adanya
proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam
pengertian ini yang telibat dalam komunikasi adalah manusia. Menurut Bernard
Berelson dan Garry A. Stainer dalam karyanya, “Human Behavior”,
mendefinisikan komunikasi adalah :
“ communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills,
etc. bu the use of symbols-words, picture, figures, graph, etc. It is the act or
process of transmission that is usually called communication. ( Komunikasi:
Penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menngunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainlain.
Kegiatan
atau
proses
penyampaianlah
yang biasanya
dinamakan
komunikasi.”3 Dalam definisi ini menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses
dan yang disampaikan bukan hanya sekedar informasi, tetapi juga gagasan, emosi
dan keterampilan.
3
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Mansyarakat-suatu studi Komunikasi, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 48
13
Gerald A. Miller dalam karyanya berjudul “On Defining communication
on: Another Stab” yang dimuat dalam journal of commnunication menyatakan
sebagai berikut: “In the main, communication has as its interest those behavioral
situasions in which source transmits a message to a receiver (s) with conscious
intent to affect the latte’s behavior”. (Pada pokoknya komunikasi mengandung
situasi keperilakuan sebagai minat sentral, dimana seseorang sebagai sumber
menyampaikan suatu kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara
sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya.)4 dalam definisi itu memperluas
pengertian komunikasi dengan tujuan mengubah perilaku. Ini berarti bahwa
komunikasi menurut Miller bukan sekedar upaya memberi tahu, tetapi juga upaya
mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan dan
tindakan tertentu.
Harold Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In
Which Channel To Whomm With What Effect?. Atau Siapa Mengatakan Apa
Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? . Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu.5
Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur Komunikasi
yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : Pertama, sumber (source), sering
disebut
juga
pengirim
(sender),
penyandi
(encoder),
komunikator
(communicator), pembicara (speaker) atau originator. Kedua, pesan yaitu apa
4
5
Ibid. 49
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal10
14
yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Ketiga, saluran atau media,
yakni alat atau wahana yang digunakan sunber untuk menyampaikan pesannya
kepada
penerima.
sasaran/tujuan
Keempat,
(destination),
penerima
komunikate
(receiver),
sering
(communicate),
juga
disebut
penyandi-balik
(decoder) atau khalayak yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Kelima
efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.6
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya
komunikasi merupakan suatu proses, baik itu pengiriman stimulus, pemberian
signal, pengiriman informasi dan symbol yang akan diiterpretasikan oleh si
penerima pesan.
2.1.2
Unsur-unsur komunikasi
Menurut Alo Liliweri unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut7 :
a.
Pengirim/Sumber
Pengirim
adaalah orang
yang membuat
pesan. Dia merupakan
pemrakarsaa yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa
atau objek.
b.
Penerima
Perima adalah orang yang menafsirkan pesan yang diucapkan atau yang
ditulis.
c.
6
Encoding dan Decoding
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, 2005, hal 62
Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011,
hal39
7
15
Encoding adalah proses dimana pengirim menerjemaahkan idea tau
maksudnya ke dalam symbol-simbol berupa kata-kata atau nonverbal, sementara
itu aktivitas seorang penerima adalah decoding, yaitu menerjemaahkan symbolsimbol verbal dan nonverbal tadi kedalam pesan yang bisa saja mirip, persis sama
dengan, atau sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim.
d.
Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang telah diencode oleh
pengirim atau didecode oleh penerima.(Orbe&Bruess, 2005). Pada umunya pesanpesan berbentuk sinyal, symbol, tanda-tanda atau kombinasi dari semuanya dan
berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima.
Sekurang-kurangnya ada dua hal utama yang terkandung dalam makna
pesan, yaitu :
(1)
Content meaning, merupakan makna literal suatu pesan yang acap
kali ditampilkan secara verbal. Biasanya makna ini mudah dipahami
karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa
yang sama diantara pengirim dan penerima.
(2)
Relationship meaning, adalah makna pesan yang harus dipahami
secara emosional (konotasi). Biasanya pesan ini dikirimkan atau yang
diterima hanya bisa dipahami oleh para pihak yang sudah mempunyai
relasi tertentu.
e.
Saluran, dalam komunikasi saluran komunikasi merupakan sarana untuk
mengangkut atau memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.
16
f.
Noise, komunikasi sering mengalami hambatan, gangguan, atau distorsi.
Ada beberapa jenis noise, yaitu : fisik, jarak, psikologis, sosiologis, antropologis,
hambatan fisiologis, dan semantic.
g.
Feedback, atau sering disebut “umpan balik”
adalah respon yang
diberikan oleh penerima terhadap pesan yang dikirimkan oleh pengirim
h.
Kerangka pengalaman, pengalaman pengirim dan penerima.
i.
Konteks, adalah semua komunikasi terjadi dalam konteks.konteks meliputi
semua unsure fisik dan psikologis dari lingkungann di mana komunikasi terjadi.
j.
Perubahan, menurut Mambert (1971), salah satu tujuan utama komunikasi
adalah perubahan.
2.1.3
Bentuk komunikasi
Dalam buku Onong Uchjana Effendy bentuk komunikasi terdiri dari8 :.
a.
Komunikasi persona (personal communication)
1)
Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah
komunikasi yang terjadi di dalam diri komunikator atau lazim disebut
komunikasi dengan diri sendiri.
2)
Komunikasi antarpesona (interpersonal communication) adalah
komunikasi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan
(komunikasi diadik: dua orang).
b.
Komunikasi kelompok (Group Communication) adalah apabila jumlah
pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, 2006, hal 6
17
kelompok kecil atau komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi besar
biasa disebut sebagai komunikasi public.
1)
Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
contohnya seperti : Ceramah (lecture), Diskusi panel (panel discussion),
Symposium (symposium), Forum, Seminar,Curahsaran (brainstorming),
dan lain-lain
2)
Komunikasi kelompok besar (large group communication/public
speaking)
c.
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi dengan
melibatkan komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas,
namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama, seperti : Pers, Radio,
Televisi , Film, Dan lain-lain.
d.
Komunikasi medio (medio communication) seperti Surat, Telepon,
Pamphlet, Poster, Spanduk, Dan lain-lain.
2.1.4
Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Proses komunikasi ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan secara
sekunder9 :
a.
9
Proses Komunikasi secara Primer
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, 2006, hal 11
18
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagi media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa,
kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
b.
Proses Komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang
relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah,
radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan
dalam komunikasi.
2.1.5
Metode Komunikasi
Berbagai kepustakaan ilmu komunikasi menyebutkan sekurangnya ada
tiga metode utama komunikasi, yakni 10 :
I.
Informative communication
Komunikasi yang informatif atau informative communication sering
disebut juga informative speeking, jenis pidato ini sama dengan seorang guru
mengajari para murid atau seorang pakar memberikan ceramah di depan publik
10
Alo,Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011,
hal273
19
tertentu. Tujuan pidato yakni untuk menghibur, menginformasikan dan
mempersuasi. Ada pula tujuan lain seperti membangkitkan kembali inspirasi atau
memotivasi publik untuk berubah sikap.
II.
Persuasive communication (komunikai persuasif)
Dalam sebagian besar pendidikan dan pelatihan “komunikasi persuasif”
selalu diajarkan metode komunikasi tertentu, sehingga lebih cepat dan tepat
mempengaruhi atau mengubah sikap dan persepsi public, dan metode ini adalah
metode persuasi.
A.
Berbagai format pelatihan “komunikasi persuasif”
selalu
mengharapkan agar di akhir pelatihan, para peserta akan dapat :
1.
Untuk menciptakan dan mengembangkan beberapa pilihan jenis
komunikasi, apakah komunikasi antarpersonal, kelompok maupun
menggunakan media.
2.
Mengatur pikiran dan mengembangkan argument terhadap pesan
yang mengandung persuasi kepada public.
3.
Menghindari perangkap logika bagi pengembangan kemampuan
berpikir kritis.
4.
Menggunakan
strategi
komunikasi
demi
memaksimalkan
persuasive melalui komunikasi lisan dan tulisan
5.
Mewujudkan dan mengembangkan kualitas”karisma” komunikator
yang dapat mempersuasi publik demi komunikasi yang efektif.
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persuasi
1.
Karakteristik Sasaran
20
Sebelum memulai komunikasi persuasive, maka rumuskan terlebih dahulu
sasaran komunikasi. Hal ini untuk menghindari jumlah orang pada
kelompok sasaran, tingkat keberagaman kelompok sasaran berdasarkan
kriteria tertentu.karena itu, rumusan karakteristik sasaran dapat dibagi-bagi
dalam stratifikasi dan kategorisasi misalnya berdasarkan geografis seperti
desa/kota, daerah pesisir/penggunungan, dan daerah kumuh/elite. Atau
berdasarkan
demografis
seperti
umur,
tingkat
pendidikan,
jenis
pendidikan, status perkawinan, dan jenis pekerjaan. Batasan sasaran
berdasarkan karakteristik ini memudahkan pembicara unutk meraancang
tampilan dirinya ketika berbicara, rancangan pesan dan penggunaan media
hinga efek seperti apa yang dikehendaki. (Rhodes & Woods, 1992)
2.
Karakteristik Sumber
Sukses persuasi sangat tergantung dari karakteristik sumber komunikasi
sepeti tingkat pendidikan, keahlian, profesiaonalisme dan fungsional; atau
kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, atau juga tampilan
kepribadian seseorang yang menjadi sumber komunikasi.
3.
Karakteristik Pesan
Sifat dari pesan memainkan peran dalam persuasi. Kadang-kadang
menampilkan kedua sisi dari sebauh cerita yang berguna untuk membantu
mengubah sikap. Dan dapat dilihat dari variasi berbahasa, struktur pesan,
gaya pesan, gaya bahasa, daya tartik pesan itu sendiri.
C.
yaitu:
Menurut Robert Cialdini 6 prinsip yang mempengaruhi persuasi,
21
1.
Reciprocation yaitu orang berusaha untuk kembali ke suatu situasi
yang baik, aman dan menyenangkan.
2.
Commitment and consistency yaitu ketika seseorang menyatakan
komitmen, maka dia cenderung berpikir bahwa dia benar baik komitmen
ini dinyatakan secara tertulis maupun lisan.
3.
Social proof, dapat disama artikan dengan “daya tahan sosial”
4.
Authority yaitu orang cenderung patuh dan taat pada otoritas atau
orang yang memegang otoritas sekalipun
5.
Liking yaitu orang lebih mudah dipersuasi oleh orang yang mereka
sukai.
6.
Scarcity yaitu orang lebih mudah dipersuasi dengan informasi
tentang sesuatu yag ketersediaannya sangat langka.
III.
Coersive/Instructive communication
Metode ini dimaknai sebagai metode menekan atau memaksa dan istruksi.
Metode ini menerangkan bahwa untuk mempersuasi seseorang atau sekelompok
orang agar mereka berubah sikap, maka komunikator/persuader akan mngirimkan
pesan dengan cara menekan, memaksa, atau memberikan instruktur bahkan
dengan taktik “cuci otak” sekalipun. (Schein 1961;Lifton 1961)
2.2
Pengertian Strategi Komunikasi
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh
penentuan strategi komunikasi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi
22
komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication
planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
bergantung pada situasi dan kondisi11.
Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk
mencapai tujuan tertentu. Lionberger dan Gwin (1982) menyatakan bahwa strategi
komunikasi umumumnya dirumuskan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu
khalayak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut12.
Sedangkan strategi komunikasi menurut Alo Liliweri adalah sebagai
berikut13 :
1.
Strategi
yang
mengartikulasikan,
menjelaskan,
dan
mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu
rumusan yang baik.
2.
Strategi
untuk
menciptakan
komunikasi
yang
konsisten,
komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa
opsi komunikasi.
3.
Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan
tahapan kongkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan
11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komuniasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal32
Moore,H Frazier, Humas Membangun Citra, PT Remaja Rosdakarya, 2002, hal75
13
Liliweri,Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011,
hal240
12
23
teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah satu
pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4.
Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi
perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen. (Bank
Dunia,2001)
Dapat dilihat dari pengertian tersebut, strategi komunikasi selalu
dihubungkan dengan siapa yang berbicara, maksudnya berbicara, pesan apa yang
harus disampaikan kepada seseorang, dan saluran yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
2.2.1. Komponen-Komponen Strategi Komunikasi
Menurut Cutlip, strategi komunikasi yang dirrancang haruslah mendukung
tindakan sehingga dalam merancang strategi komunikasi harus memperhatikan
komponen-komponen pembentuknya. Strategi komunikasi ini akan berkaitan
dengan bagaimana mewujudkan gagasan sehingga bisa mencapai objektif yang
ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan
dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang diperhatikan, yakni 14:
1.
Khalayak
Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi
sejalan objektif yng sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, pentiung
untuk memprioritaskan public organisasi. Namun dengan tidak melupakan public
yang berpengaruh dalam membantu mengkomunikasikan pesan.
14
Iriantara Yosal dan A. Yani Surachman, Public Relations Writing, Pendekatan Teoritis dan
Praktis, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 36
24
2.
Tema
Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik
adalah tema yang jelas, langsung, relevan, actual dan jujur. Selain itu bisa juga
kreatif, dramatis, atau bernilai berita.
3.
Event dan
4.
Media
Mempertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media
public, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah
menyelenggarakan kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan
mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi.
Tersebut.
Menurut Alo Liliweri ketika merumuskan strategi komunikasi, maka patut
diperhatikan bahwa perusahaan memerlukan informasi yang berkaitan dengan
situasi pemasaran, yang pasti informasi yang dimaksud berisi beberapa jawaban
atas pertanyaan berikut 15:
1.
Apa, kapan (dan berapa banyak) kita memmaksudkan dengan
berkomunikasi itu ?
2.
Di mana dan bagaimana kita akan berkomunikasi?
3.
Dengan media apa kita akan berkomunikasi?
4.
Siapa yang berperan dalam tim komunikasi kita itu?
2.2.2 Tujuan Strategi Komunikasi
15
Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011,
hal255
25
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang
merupakan paduan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut R. Wayne Pace, Brent D.
Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective
Communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut16 :
a.
To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi suatu
pengertian dalam berkomunikasi
b.
To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu terus dibina
dengan baik
c.
To motivate action, penggiatan untuk memotivasinya
d.
The goals which the communicator sought to achieve, bagaimana
mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses
komunikasi tersebut.
Tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.
Memberitahu (announcing), yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan
kualitas informasi
2.
Memotivasi (motivating), yaitu mengusahakan agar informasi yang
disebarkan ini harus dapat memberikan motivasi.
3.
Mendidik (educating), yaitu setiap informasi yang diberikan harus
disampaikan dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik.
16
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations edisi Revisi 5, Raja Grafindo,
Jakarta, 2007, jal 37
26
4.
Menyebarkan informasi (informing), yaitu menyebarluaskan informasi
kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita.
5.
Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision making), yaitu
strategi yang mendukung pembuatan keputusan.
Sedangkan menurut Cultip, tujuan dari strategi komunikasi yaitu17 :
1.
Memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal untuk
melakukan tindakan yang diinginkan.
2.
Mempengaruhi khalayak untuk mendukung dan menerima tindakan
tersebut.
3.
Mengintruksikan khalayak untuk mengubah keinginan menjadi tindakan
berdasarkan kemampuan.
Menurut Alo Liliweri, prinsip-prinsip praktis strategi komunikasi yaitu
terdiri dari 18:
1.
Integrate.
Adalah
proses
untuk
menggabungkan
(mengintegrasikan)berbagai aktivitas yang berkaitan dengan satu program
komunikasi.
2.
Straightforward. Katakanlah ini pada semua orang, kejujuran menyertai
perjalanan kita.
3.
Succin. Pesan strategis umumnya sangat pendek dan sederhana.
4.
Target-segment. Tetapkan segmen yang akan dijadikan sasaran
17
Cultip, Effective Public Relations, 2000, hal 406
Alo, Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, PT Kencana Prenada Media Group, 2011,
hal256
18
27
5.
Personalia. Bantulah para pekerja untuk mengerti dampak personal,
pertanyaan yang esensi dari setiap komunikasi membutuhkan jawaban.
6.
Memorable. Buatkan ukuran terhadap hasil komunikasi yang akan kita
lakukan.
7.
Multimedia. Gunakan metode dan media yang bervariasi.
8.
Be Realistic. Hendaklah realistis, tentukan di manakah tempat bagi orang
yang akan bertemu dengan kita.
9.
Be Result. Orientasikan kerja kita pada komunikasi yang efektif dan dapat
diukur.
2.3
Public Relations
2.3.1. Pengertian Public Relations
Public Relations atau Humas memiliki ruang lingkup yang luas dalam
suatu perusahaan, karena berkaitan dengan public internal suatu perusahaan.
Dimana keseluruhan kegiatannya untuk menciptakan citra/image yang baik dari
suatu perusahaan, serta pembentukan opini publik yang positif dari berbagai
produk/jasa yang dihasilkan untuk kelangsungan dan pengembangan organisasi.
Public relations adalah managemen dari semua komunikasi dalam
organisasi dan antara organisasi dengan audiens luar. Tujuannya adalah unutk
menciptakan pemahaman yang lebih baik antara organisasi dengan audiensnya 19.
Dua ahli komunikasi, Melvin L. DeFleur dan Everette E. Dennis
(1998:297) mengutip Scott M. Cutlip & Allen H. Center yang mendefinisikan
Public Relations “upaya terencana guna mempengaruhi opini publik melalui
19
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, Jakarta:Erlangga, 2007, hal 4
28
karakter yang baik dan kinerja yang bertanggungjawab, yang didasarkan pada
komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak”20.
Definisi public relations yang paling lengkap setelah mengkaji dari 472
lebih definisi, Dr. Rex Harlow dalam bukunya A Model for Public Relations
Education or Professional Practies 1987, menyatakan bahwa :
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama;
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu
manajemen untuk mampu menanggapi opini
publik; mendukung manajemen
dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai
system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan
penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”21
Salah satu pelopor lahirnya Public Relations yaitu Ivy Ledbetter, yang
menciptakan
gagasan-gagasan
baru
dalam
menyelesaikan
permasalahan
organisasi dengan mengedepankan 5 konsep Public Relations, antara lain :
1.
Method of Communications
Rangkaian atau system kegiatan (order system of action), yakni kegiatan
berkomunikasi secara khas, dimana seorang praktisi PR harus memiliki suatu
metode tersendiri yang menjadi ciri khas dalam menyampaikan maksud dan
tujuan.
20
Yosal Iriantara, Community Relations, Konsep dan Aplikasinya, Penerbit Simbiosa Rekatama
Media, Cetakan kedua, 2007, hal 5
21
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta 2005, hal 16
29
2.
State of Being
Perwujudan dari sebuah kegiatan berkomunikasi sehingga melembaga,
yaitu adanya departemen atau bagian yang secara khusus mengurusi kegiatan
berkomunikasi. Contohnya dibentuknya bagian khusus yang mengelola seluruh
kegiatan komunikasi suatu perusahaan seperti “corporate communications” atau
“marketing communications”
3.
Declarations of Principles PR
Memuat azas bahwa khalayak tidak dapat diabaikan oleh management
industry atau dianggap bodoh oleh pers, sehingga perlu adanya keterbukaan baik
terhadap pers maupun publik internal dan eksternal dari perusahaan.
4.
Publicity
Sebagai penyebar informasi yang membuat hal-hal menjadi umum dilihat
dari pandangan pihak yang ingin memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan
penyebaran
5.
informasi secara sistematis tentang suatu lembaga atau perorangan.
Advertaising (periklanan)
Suatu kepandaian dan kepandaian dapat dipelajari (menurut Bernice Fitz
Gibbon).
2.3.2. Fungsi dan Peranan Public Relations
Fungsi
utama
Public
Relations
adalah
menumbuhkan
dan
mengembangkan hubungan baik antarlembaga dengan publiknya, internal maupun
eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi public dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang
menguntungkan lembaga organisasi.
30
Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952,
University of Ocklahoma Press) terdapat 3 fungsi utama Public Relations,
yaitu 22:
1.
memberikan penerangan kepada masyarakat.
2.
melakukan
persuasi
untuk
mengubah
sikap
dan
perbuatan
masyarakat secara langsung.
3.
berupaya
untuk
mengintegrasikan
sikap
dan
perbuatan
suatu
badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Selain fungsi public relations juga berperan dalam suatu organisasi yang
dapat dibagi ke dalam empat kategori (Dozier & Broom, 1995) 23:
1.
Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan denan publiknya (public relations).
2.
Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator)
Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh publiknya.
3.
Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process
fasilitator)
Peranan praktisi Public Relations dalam memecahkan permasalahan
22
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta 2005, hal. 18
23
Ibid.20
31
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil keputusan dalam
mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi perusahaan.
4.
Teknisi Komunikasi (Communication technician)
Praktisi PR berperan sebagai journalist in resident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of
communication in organization.
2.4
Karyawan
Karyawan merupakan salah satu asset yang penting didalam sebuah
organisasi atau perusahaan, sehingga komunikasi dengan mereka merupakan hal
terpenting di dalam pelaksanaan 5 (lima) proses manajemen serta pelaksanaan
tugas di dalam organisasi atau perusahaan. Karyawan juga merupakan salah satu
elemen di dalam pembentukan citra dari sebuah organisasi.24
Pengertian karyawan menurut Rhenald Kasali, karyawan adalah orangorang di dalam perusahaan yang tidak memegang jabatan structural, dan
dibawahh komando supervisor atau kepala seksi/kepala subseksi.25
Kata dasar dari karyawan adalah karya yang berarti kerja, sehingga
pengertian karyawan adalah orang yang berkerja pada sebuah organisasi atau
perusahaan, dimana mereka diberikan upah sebagai balas jasa untuk tenaga dan
pikiran yang mereka telah berikan kepada perusahaan.26
24
Paul A. Agenti. The Power of Corporate Communication ; Crafting the voice & image of your
business. Jakarta : Salemba Humanika. 2002 : 45
25
Rhenald Kasali, Manjemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti, 2006 : 72
26
Dan Lattimorre, Otis BAstin. Public Relations : Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Humanika.
2009 : 72
Download