BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus listrik yang mengalir pada kabel yang memiliki tahanan akan menghasilkan rugi-rugi daya berupa energi panas. Besarnya rugi-rugi daya berbanding lurus dengan kuadrat arus dan tahanan. Energi panas yang dihasilkan sebanding dengan rugi-rugi daya dan waktu. Energi panas yang dihasilkan akan menyebabkan suhu kabel meningkat. Apabila kabel tersebut dialiri arus secara terus-menerus suhu kabel akan terus meningkat sampai mencapai suhu setimbang (steady state). Suhu setimbang terjadi saat panas yang diterima oleh kabel sama dengan panas yang dilepas oleh kabel tersebut ke lingkungan, baik secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Kenaikan suhu kabel dipengaruhi oleh ketebalan isolasi kabel. Dalam tugas akhir ini akan diteliti dampak ketebalan isolasi kabel listrik dalam pipa PVC terhadap kesetimbangan suhu kabel dan lamanya waktu mencapai suhu setimbang (steady state). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut 1. Apa pengaruh pemakaian isolasi dan pipa PVC terhadap suhu kabel yang dialiri arus listrik. 2. Apa pengaruh pemakaian isolasi dan pipa PVC terhadap lamanya suatu kabel penghantar mencapai suhu setimbang (stedy state). 3. Apa pengaruh ketebalan isolasi terhadap suhu kebel yang dialiri arus. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengamati pengaruh ketebalan isolasi kabel dalam pipa PVC terhadap kesetimbangan suhu kabel sehingga dapat diketahui : 1. Hubungan antara tebal isolasi dalam pipa PVC dengan suhu kabel. 2. Hubungan antara tebal isolasi dalam pipa PVC dengan waktu kabel mencapai suhu setimbang. 1 Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi bagaimana pengaruh ketebalan isolasi terhadap suhu kesetimbangan kabel listrik jika kabel tersebut ditempatkan di dalam pipa PVC. 1.5 Batasan Masalah Agar pembahasan tugas akhir ini lebih terarah, penulis membatasi batasan masalah sebagai berikut: 1. Kabel yang menjadi objek penelitian adalah kabel tembaga dengan luas penampang 1 mm2, dilapisi dengan isolasi berbahan polyolefin, dengan ketebalan isolasi 2.07 mm, 2.62 mm, dan 2.99 mm dengan diameter pipa PVC 0.5 inchi, 0.75 inchi, 1.25 inchi, dan 1.5 inchi. 2. Proses pengambilan data dilakukan pada waktu dan kondisi cuaca yang relatif sama yaitu saat cuaca cerah antara pukul 12.00-15.00 dengan suhu ruangan 29oC. Untuk itu pengukuran suhu kabel dianggap tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sistem, seperti kelembapan udara, kecepatan angin, dan suhu udara luar. 3. Posisi kabel saat pengukuran berada di tengah pipa PVC. 4. Parameter yang dibahas adalah suhu kabel dan suhu isolasi kabel. 5. Besar arus yang yang digunakan adalah 11 A. 6. Panjang kabel yang digunakan adalah 34 cm. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketebalan isolasi kabel listrik dalam pipa PVC terhadap kesetimbangan suhu kabel. Pertama-tama kabel listrik diberi isolasi polyolefin dengan ketebalan yang berbeda beda yaitu 2.07 mm, 2.62 mm, dan 2.99 mm. Kabel yang telah diberi isolasi kemudian dimasukkan ke dalam thermos berisi es, agar didapat suhu awal kabel 25oC. Kemudian kabel tersebut dimasukkan ke dalam pipa PVC dengan diameter yang bervariasi yaitu 0.5 inchi, 0.75 inchi, 1.25 inchi, dan 1.5 inchi. Dimana masing-masing pipa PVC tersebut diberi 2 lobang kecil untuk tempat 2 Universitas Sumatera Utara thermometer yang akan digunakan untuk mengukur suhu inti dan suhu isolasi kabel seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 (pada Subbab 3.7). Kabel yang telah dimasukkan ke dalam pipa PVC tersebut dihubungkan dengan sumber arus 11 A seperti pada Gambar 3.1 (pada Subbab 3.7). Kemudian kenaikan suhu yang dibaca oleh thermometer dicatat setiap 5 menit sampai diperoleh suhu setimbang. 1.7 Sistematika Penulisan Materi pembahasan dalam Tugas Akhir ini diurutkan dalam lima bab yang diuraikan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori perpindahan panas bahan isolasi. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian, bahan pengujian, alat penelitian dan spesifikasinya, variasi pengujian, prosedur percobaan. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data hasil percobaan, dan analisa data. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran. 3 Universitas Sumatera Utara