BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata akuntansi mungkin sudah biasa, kita langsung berasumsi tentang proses siklus akuntansi yang pada akhirnya menghasilkan sebuah laporan keuangan. Peraturan BAPEPAM Nomor kep-36/PM/2003 dan peraturan bursa efek Indonesia nomor kep306/BEJ/07-2004 menyebutkan bahwa suatu perusahaan, apalagi perusahaan yang sudah go public diharuskan membuat laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) secara periodik, hal ini adalah salah satu dasar penilaian para pemegang kepentingan untuk mengambil sebuah keputusan dari hasil kinerja perusahaan selama satu periode. Disini pula dibutuhkan sebuah instansi atau seorang auditor yang independen untuk memeriksa (audit) hasil dari laporan keuangan. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau 1 2 organisasi. Seorang auditor dalam proses audit memberikan opini, dimana dalam memberikan opini dibutuhkan judgment yang berdasarkan peristiwaperistiwa masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Standar Profesional Akuntan Publik menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal lapooran keuangan auditan. Seorang auditor dalam melaksanakan audit bukan hanya semata untuk kepentingan perusahaan (klien), tetapi pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak audit untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang diambil oleh mereka, karena banyak sekali terjadi kasus keuangan dan manajerial perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan perusahaan didenda oleh BAPEPAM ( Winarno dalam Christiawan, 2003:82). Selain itu terjadi permasalahan auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan, seperti yang terungkap juga pada skandal yang menimpa Enron, Anderson, Xerox, Worldcom, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan Walt Disney (Sunarsi dalam Christiawan, 3 2003:83). Oleh karena itu, auditor dituntut untuk mempertahankan kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari perusahaan dan menjaga akuntabilitasnya. Audit judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa lain. Proses audit atas laporan keuangan dilakukan oleh auditor melalui empat tahap utama yaitu : perencanaan, pemahaman, pengujian struktur, pengendalian intern serta penerbitan laporan audit. Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment dipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Aspek perilaku individu sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgement, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian, meningkatnya perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi perilaku dimana dalam banyak penilitian tidak menjadi fokus utama (Meyer, 2001). Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan resiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi faktor 4 tekanan ketaatan, perilaku auditor dalam tekanan anggaran waktu, keahlian audit, serta pengetahuan auditor dalam melakukan pemeriksaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah faktor tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu juga akan mempengaruhi persepsi auditor. Dalam suatu organisasi biasanya akan muncul tekanan ketaatan. Tekanan tersebut mempengaruhi auditor dalam melaksanakan tugasnya, salah satunya adalah dalam audit judgment. Hartanto (1999) juga menyatakan bahwa tekanan ketaatan mempengaruhi audit judgment. Bawahan yang mendapat tekanan ketaatan dari atasan dapat mengalami perubahan psikologis dari seseorang yang berperilaku mandiri,menjadi perilaku agen. Tekanan dari atasan atau klien juga dapat memberikan pengaruh yang buruk seperti kehilangan profesionalisme, hilangnya kepercayaan publik dan kredibilitas publik. Hal ini disebabkan karena keberadaan kekuasaan atau otoritas yang merupakan bentuk dari legitimate power. Selain tekanan ketaatan, didalam suatu organisasi tentunya tidak menutup kemungkinan timbulnya tekanan anggaran waktu. Tekanan anggaran waktu ini dapat menyebabkan perilaku menyimpang auditor, yang dapat memberikan implikasi yang serius bagi kualitas audit, etika dan kualitas auditor (Liyanarachi dan Mc Namara 2007). Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Marganingsih (2001), tekanan anggaran 5 waktu berdampak positif terhadap tekanan kerja auditor. Dengan demikian maka hal ini juga dapat mempengaruhi audit judgment seorang auditor. Apabila seorang auditor mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut tidak ingin dipublikasikan oleh klien, maka akan menimbulkan konflik antara auditor dan klien. Konflik tersebut akan menjadi dilema standar professional ketika auditor tersebut diharuskan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy, 1995). Karena auditor seharusnya secara sosial juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan profesinya dari pada mengutamakan kepentingan dan pertimbangan pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis semata, sehingga seringkali auditor dihadapkan kepada masalah dilema standar profesional auditor dalam pengambilan keputusannya. Faktor lain yang mempengaruhi audit judgment adalah keahlian audit dan pengetahuan auditor. Keahlian auditor dalam melakukan audit menunjukan tingkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh auditor. Dengan semakin banyaknya sertifikat dan semakin sering mengikuti pelatihan atau seminar, auditor diharapkan akan semakin cakap dalam melaksanakan tugasnya. (Mayangsari, 2003) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa auditor yang mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik atas laporan keuangan akan lebih mampu member 6 penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan. (Waspodo, 2007) menyatakan auditor yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pandangan yang lebih luas mengenai berbagai hal. Dengan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh auditor mengenai bidang yang digelutinya maka auditor akan semakin mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam. Selain itu dengan pengetahuan yang luas, auditor akan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan yang semakin kompleks. (Wijayatri, 2010) juga membuktikan bahwa keahlian audit berpengaruh terhadap audit judgment. Pengetahuan auditor sangat diperlukan sehingga mencegah terjadinya kekeliruan standar pekerjaan lapangan sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No.1. Tugas seorang auditor adalah melakukan penilaian atau judgment terhadap laporan keuangan dan berbagai kecurangan yang muncul dalam laporan keuangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, seorang auditor dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar sehingga mendapatkan kepercayaan publik. Dalam menjalankan tugas tersebut auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, keahlian audit dan pengetahuan auditor dalam memberikan penilaian atau judgment mereka. keempat faktor tersebut baik secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi penilaian seorang auditor. 7 Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Nur Laila Yuliani. (2012), namun pada penelitian ini perbedaanya adalah tidak menggunakan variabel kompleksitas tugas, independensi, dan pengalaman auditor, kemudian menambahkan variabel yaitu tekanan ketaatan dan pengetahuan auditor. Dengan demikian berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini berjudul : “PENGARUH TEKANAN KETAATAN, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEAHLIAN AUDIT, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT”. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : a. Apakah terdapat pengaruh tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, keahlian audit dan pengetahuan auditor secara bersama-sama terhadap audit judgment ? b. Apakah terdapat pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment ? c. Apakah terdapat pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment ? d. Apakah terdapat pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment ? e. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan auditor terhadap audit judgment ? 8 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk : a. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, keahlian audit dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment berpengaruh terhadap audit judgement. b. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment. c. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment. d. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment. e. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan auditor terhadap audit judgment. 2. Kontribusi Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori maupun prektek dibidang auditing sebagai bekal dalam dunia kerja yang sesungguhnya 9 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini mengungkapkan berbagai informasi mengenai pengaruh tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, keahlian audit, dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment diharapkam dapat memberikan manfaat bagi kantor akuntan publik, auditor, dan juga klien dari kantor akuntan publik tersebut dalam penyempurnaan kinerja yang sebaik-baiknya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya ( Kalangan Akademik ) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, keahlian audit, dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment.