BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persedian (Inventory) Secara umum Inventory adalah bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang di simpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Secara fisik, item persediaan dapat dikelompokan dalam lima kategori yaitu sebagai berikut: a. Bahan Mentah (Raw Material) Yaitu barang-barang yang diperoleh dari sumber alam, atau dibeli dari pemasok (supplier), atau di olah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksinya sendiri. b. Komponen (Component) Yaitu barang-barang yang terdiri atas bagian-bagian yang diperoleh oleh perusahaan lain atau hasil produksi sendiri untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi atau setengah jadi. c. Barang Setengah Jadi (Work in Process) Barang-barang keluaran dari tiap operasi produksi atau perakitan yang telah memiliki bentuk lebih kompleks daripada komponen, namun masih perlu proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi. d. Barang Jadi (Finished Good) Barang-barang yang telah selesai diproses dan siap di distribusikan ke konsumen. e. Bahan Pembantu (Supplies Material) Barang-barang yang diperlukan dalam proses pembuatan atau perakitan barang, namun bukan merupakan komponen barang jadi. Termasuk bahan penolong seperti listrik, air, dan lain-lain. 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 2.1.1 Definisi Sistem Persediaan Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi output, dimana diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisii, dan berapa besar pesanan harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkapkan dan menjamin tersedianya produk jadi, barang dalam proses, komponen, dan bahan baku secara optimal, dalam kualitas yang optimal dan waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi biaya total yang terkait persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan persediaan. Secara luas tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan solusi optimal terhadap seluruh masalah yang terkait dengan persediaan. Dikaitkan dengan tujuan umum perusahan atau lembaga, maka ukuran optimalitas pengendalian seringkali diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banya subsistem lain selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian persediaan biasa diukur dengan total biaya minimal pada suatu periode tertentu. 2.1.2 Sistem Persediaan untuk Bahan Tidak Tahan Lama Forgarty (2011) mengemukakan bahwa perishability item merupakan produk yang dapat rusak apabila telah melewati ketahanan dari item tersebut. Perishability item memerlukan penanganan khusus baik dalam hal penyimpanan, persiapan, penampilan dan pemeliharaannya. Perishability meliputi bahan-bahan seperti bahan makanan susu, telur, buah-buahan, roti, sayuran dan lain-lain. Perusahaan yang menjual produk perishability seringkali memiliki masalah ketika persediaan barang tersebut masih banyak stock nya, hal ini menyebabkan produk tersebut memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan produk baru. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 2.2 2.2.1 Perancangan Basis Data Data Kata data dalam bahasa Inggris berasal dari kata datum yang berarti fakta. Secara conceptual, data yaitu deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas ataupun transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2010). Dapat diartikan juga bahwa data adalah suatu deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas atupun transaksi yang dimana nantinya dapat di olah sebagai sebuah informasi. 2.2.2 Database Menurut Connolly dan Begg (2010), database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Kadir (2010) basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data dapat terbagi dalam empat komponen penting, yaitu: 1. Sistem Operasi (Operating System) Sistem Informasi merupakan program yang mengaktifkan/memfungsikan system computer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operaso-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). 2. Hardware Merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya database memiliki ukuran yang besar. Perangkat keras dapat berupa personal computer (PC), minikomputer, mainframe, dan lain-lain. 3. Software http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengelolaan database. Perangkat lunak ini sering disebut sebgaai database management system (DBMS). 4. User Merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seseorang yang mengelola database tersebut yaitu disebut database administrator (DBA) bisa juga end user yang mengambil hasil dari pengelolaan database melalui bahasa query. User juga dapat seorang programmer yang membangun aplikasi yang terhubung ke database dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti C, Visual Basic, PHP dan lainlain Tujuan basis data yang efektif menurut Kendall, 2010 adalah sebagai berikut: a. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai aplikasi. b. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistenannya. c. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang akan disediakan dengan cepat. d. Membolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai untuk berkembang. e. Membolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya tentang data tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik 2.2.3 Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2010), Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database. DBMS mengengelola basis data yang secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi di tangani oleh sebuah Perangkat Lunak (system) yang khusus/spesifik. DBMS menentukan bagaimana data di simpan, diubah, dan diambil kembali. Dapat dikatakan DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, mengontrol akses, memodifikasi, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 menyimpan, dan mengambil data dalam cara yang terstruktur serta mengontrol akses ke database. Selain itu DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas berikut : 1. Data Definition Language (DDL) DDL memungkinkan pengguna untuk membedakan tipe dan struktur data, dan batasan data yang akan disimpan ke dalam database. 2. Data Manipulation Language (DML) DML memungkinkan pengguna untuk memperbarui (update), meyisipkan, menghapus, dan menerima data dari database. 3. Menyediakan akses kontrol ke database berupa: a. Sistem keamanan yang mencegah pengguna yang tidak bertanggung jawab mengakses database. b. Pemulihan Sistem Kontrol, yang mengembalikan database ke dalam keadaan yang konsisten sebelum hardware ataupun software mengalami kegagalan. c. Concurrency Control System, yang memungkinkan berbagi akses pada database. d. User Akses Katalog, yang berisikan deskripsi data-data yang berada pada database. 2.2.4 Normalisasi Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang (Jogiyanto, 2011). Tujuan dari normalisasi ini sendiri adalah untuk mengurangi pemasukan data yang berulang (redundancy data), ataupun duplikasi data. Selain itu juga mengindari masalah pada saat mengisi, mengubah ataupun menghapus data. Akan tetapi semua kasus data yang berulang dapat dipisahkan menjadi satu tabel yang dapat berdiri sendiri. Adapun bentuk-bentuk dari normalisasi adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormallized Form) Merupakan kumpulan dari data yang direkam, dan tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, data bisa tidak lengkap ataupun terduplikasi. 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Pada bentuk normal kesatu setiap data dibentuk dalam satu record, mengilangkan semua kelompok yang berulang dan mengidentifikasin kunci utama. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form) Semua bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama. Semua ketergantungan partial diubah dan diletakan dalam hubungan lain. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form) Semua atribut bukan primer tidak mempunyai ketergantungan transitif. Ketergantungan transitif adalah keadaan dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut atau kunci lainnya. 2.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ERD adalah suatu komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. ERD menggambarkan data dan hubungan antar data secara global (Jogiyanto, 2011). ERD merupakan bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relational. Ada beberapa jenis hubungan dalam ERD, yaitu: a. One to One (1 to 1) Hubungan ini medeskpripsikan dimana satu entitas hanya berhubungan dengan satu entitas saja dan tidak berhungan dengan entitas lainnya. Sebagai contoh satu user hanya memiliki satu ID user. Bukan satu user memiliki banyak ID. b. One to Many (1 to M) atau Many to One Hubungan ini mendeskripsikan adanya satu entitas berhungan dengan lebih dari satu entitas ataupun sebaliknya. Sebagai contoh: seorang karyawan merupakan anggota dalam satu departemen, tetapi setiap departemen memiliki banyak karyawan. c. Many to Many (M to N) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Hubungan ini mendeskripsikan dimana suatu entitas dapat berhubungan dengan banyak entitas lainnya. Sebagai contoh mahasiswa dapat mengambil banyak mata kuliah, mata kuliah dapat diambil oleh banyak mahasiswa. 2.3 Perancangan Aplikasi 2.3.1 Model SDLC System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall, 2010). SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodelogi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Dapat disimpulan SDLC merupakan sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada user dengan melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan dengan memahami dan dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna. 2.3.2 UML (Unified Modeling Language) UML adalah salah satu standar bahasa yang banya digunakan di dunia industri untuk mendifinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan Bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan suatu permodelan, jadi dalam pemakaian UML tidak terbatass pada metodelogi tertentu, meskipun pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 kenyataanya UML paling banyak digunakan dalam metode berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram diantaranya. 2.3.2.1 Diagram Use Case Diagram Use case merupakan permodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Bisa disimpulkan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Use case juga merupakan gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Diagram use case merupakan penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila dimulai dengan memperhatikan aktor dan actions/aksi yang mereka lakukan dalam sistem. Setiap use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara aktor dengan sistem dan harus memberikan sejumlah nilai pada satu aktor. Kemudian, kebutuhan fungsional sistem yang dijelaskan dalam use case merupakan suatu spesifikasi eksternal dari sebuah sistem. Ketika membuat use case, sangatlah penting menghindari suatu dekomposisi fungsional yang dalam beberapa use case kecil lebih menjelaskan fungsi-fungsi individual sistem daripada menjelaskan urutan kejadian yang memberikan hasil yang berguna bagi aktor. Syarat penamaan use case adalah nama harus didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal yang utama pada use case yaitu : a. Aktor Yaitu merupakan human, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat, jadi bisa dikatakan walau simbol dari aktor tersebut merupakan adalah gambar orang, belum tentu actor tersebut merupakan human. b. Use case http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antara unit atau pun aktor. Berikut ini adalah notasi-notasi diagram use case: Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram No Gambar Nama Keterangan Menspesifikasikan himpunan peran yang 1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case. Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada 2 Dependency suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent). 3 Hubungan dimana objek anak berbagi perilaku Generalization dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk. Include Menspesifikasikanbahwa use case sumber secara eksplisit. 5 Extend Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. 6 Association 7 UseCase Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor. Collaboration Interaksi aturan-aturandan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi). 4 8 Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram Pada Online Shopping 2.3.2.2 Diagram Aktifitas Diagram aktivitas atau activity diagram mengambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas tidak menggambarkan jalannya internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan prosesproses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram juga digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut : 1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 2. Urutan atau pengelompokan tampilan / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan tampilan antarmuka. 3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu di definisikan kasus ujinya. 4. Sebagai rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangakat lunak. Berikut notasu diagram aktivitas Tabel 2.2 Notasi Diagram Aktivitas No Gambar Nama 1 Status Awal 2 Aktivitas 3 Percabangan/Decision Node 4 Penggabungan/Join 5 Status Akhir Nama Swimalane 6 Keterangan Status awas aktivitas sistem dimana aliran kerja dimulai aktivitas yang dilakukan sistem, bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity atau pada event yang spesifik Menunjukan suatu keputusan yang mempunyai satu atau lebih transisi sesuai dengan suatu kondisi menunjukan penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu menujukan dimana aliran kerja diakhiri Nama Swimalane Swimlane http://digilib.mercubuana.ac.id/ menunjukan siapa yang bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas dalam suatu diagram 17 Gambar 2.3 Contoh activity diagram pada menu login 2.3.2.3 Diagram Sequence Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan atau diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki class yang diinstansiasi menjadi objek itu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan sekenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Dalam diagram sequence, setiap objek hanya memiliki garis yang digambarkan garis putus-putus ke bawah. Pesan antar objek digambarkan dengan anak panah dari objek yang mengirimkan pesan ke objek yang menerima pesan. Banyaknya diagram sequence yang harus digambarkan sesuai dengan pendefinisian use case yang telah dibuat sebelumnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Berikut notasi sequence diagram: Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Gambar 2.4 Contoh diagram sequence 2.4 Perancangan Antarmuka 2.4.2 HTML (HyperText Markup Language) HTML adalah salah satu bentuk dokumen pada internet yang dapat dibaca oleh browser. HTML menjadi standar dokumen pada internet karena mempunyai dua fitur esensial. Pertama, dapatmembuat link pada halaman website yang mengantarkan user ke halaman lainnya, dan kedua adalah dokumen HTML tersimpan sebagai dokumen teks, yang hampir semua komputer dapat membacanya (Castro, 2012). 2.4.3 CSS (Cascanding Style Sheet) CSS digunakan dalam kode HTML untuk menciptakan suatu kumpulan style yang terkadang dapat digunakan untuk memperluas kemampuan HTML, sebagai contoh, kode HTML murni tidak memungkinkan untuk untuk mengatur ukuran font http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 yang diterapkan pada setiap sel dan bahkan tag <BASEFONT> pun tak berpengaruh pada sel-sel tabel (Kadir, 2010). CSS secara umum dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu: a. Layout properties, yaitu terdiri dari beberapa sifat yang mempengaruhi posisi elemen pada halaman web, seperti: margin, padding, keselarasan dan sebagainya. b. Formatting properties, yaitu terdiri dari beberapa sifat yang mempengaruhi tampilan secara visual dari elemen dalam sebuah web, seperti: jenis tulisan, ukuran, warna, dan sebagainya. 2.4.4 PHP PHP (Personal Home Page) merupakan bahasa skrip yang menyatu dalam tag-tag HTML untuk dieksekusi yang bersifat server side (Nugroho, 2013). PHP termasuk dalam open source product, sehingga source code PHP dapat diubah dan didistribusikan secara bebas. PHP bersifat open source dan gratis, selain itu dengan memakai program open source ini internet semakin canggih, mudah dipelajari, aman dan harganya terjangkau. Life cycle dari PHP sendiri singkat sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan internet. PHP sendiri dapat melakukan tugas-tugas yang dilakukan dengan mekanisme CGI seperti mengambil, mengumpulkan data dari database, meng-generate halaman yang dinamis, atau bahkan menerima dan mengirim cookie. PHP dapat dipakai di hampir semua webserver yang ada di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS) dan dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD). PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis ataupun berbayar seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, dan masih banyak lagi. 2.4.4 MySQL MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemograman.aplikasi web yang bersifat open source. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relasional. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. Selain itu MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database relasional yang ada di dalamnya. Contoh DBMS lainnya adalah SQL server, MS Access dari Microsoft, DB2 dari IBM, FoxPro, Dbase, dan lain-lain. Kelebihan dari MySQL sendiri adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. DBMS sering dibundlling dengan web server sehingga proses instalasinya jadi lebih mudah. 2.4.5 XAMMP XAMPP Server adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjalankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X berbagai sistem operasi (Linux, Mac, Windows), Apache, MySQL, PHP, PERL. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis. 2.4.6 Dreamweaver Dreamweaver diciptakan pada tahun 1997, merupakan program aplikasi web editor yang cukup populer untuk pembuatan website, selain tampilannya yang menarik, kemampuan fitur-fiturnya juga memudahkan para pemakainnya untuk menciptakan halaman web. Dreamweaver digunakan untuk melakukan desain secara visual dan mengelola halaman web serta pembuatan aplikasi web. Dreamweaver telah menjadi software utama bagi para web designer maupun web programming dalam mengembangkan situs mereka. Hal ini karena ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun dalam membangun situs. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 2.5 Black-Box Testing Black-Box Testing digunakan untuk menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Black-Box Testing dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus Uji yang dibuat untuk melakukan Black-Box Testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah: a. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar. b. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah. http://digilib.mercubuana.ac.id/