BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan , hingga dikeluarkannya UU No I / 67 dan UU No 6 / 68 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) . Tepatnya sampai dikeluarkan Repelita I (Rencana Pembangunan Lima Tahun 1) pada tahun 1969. Dengan dikeluarkannya UU dan Repelita I maka pemerintah selaku pihak yang berkewenangan mengembangkan arah kebijakan ekonomi ke arah industrialisasi untuk menaikan perekonomian nasional. Pembangunan yang awalnya berfokus pada pertanian dan perkebunan mulai bergeser kearah sektor industri. Tingkat kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat pesat membuat perubahan ini perlu dilakukan agar negara tidak banyak mengalami defisit keuangan karena banyaknya impor kebutuhan dalam negeri dari negara – negara lain. Setiap arah kebijakan tentunya diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, tapi tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menuju pengaruh positif tersebut. Gejolak ekonomi Indonesia terjadi pada tahun 1986. Pada tahun 1986 sebuah fenomena besar terjadi di Indonesia yaitu devaluasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Cara mengatasinya pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Dan hasil dari kebijakan-kebijakan itu pada tahun 1989 pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mengarah pada sisi yang positif, ditandai dengan cadangan devisa yang tinggi, tingkat inflasi yang rendah dan terkendali, kurs rupiah stabil dan suku bunga menurun. Dengan mulainya era industrialisasi di Indonesia maka Indonesia membutuhkan devisa yang cukup besar. Sumber pembiayaan perdagangan disimpan dalam bentuk cadangan devisa, yang dikelola dan dipertanggung jawabkan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia. Sumber devisa berasal dari hasil ekspor barang dan jasa. Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin 1 2 banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak. Cadangan Devisa yaitu stok emas dan mata uang asing yang dimiliki yang sewaktu-waku digunakan untuk transaksi atau pembayaran internasional. Pengertian Cadangan Devisa atau Foreign Reserve Currencies adalah mata uang asing, misalnya dolar Amerika yang dipegang oleh pemerintah atau bank sentral setiap negara yang pada umumnya digunakan sebagai cadangan internasional. Posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya dari luar negeri, tetapi juga memerosotkan kredibilitas mata uangnya. Kurs mata uangnya di pasar valuta asing akan mengalami depresiasi. Apabila posisi cadangan devisa itu terus menipis dan semakin menipis, maka dapat terjadi rush terhadap valuta asing di dalam negeri. Apabila telah demikian keadaannya, sering terjadi pemerintah negara yang bersangkutan akhirnya terpaksa melakukan devaluasi. Makin menipisnya cadangan devisa juga merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat kerentanan ekonomi Indonesia yaitu makin memperburuk kondisi perekonomian nasional. 3 Tabel 1.1 Cadangan Devisa Indonesia (dalam Juta USD) Tahun Cad. Dev Tahun Cad. Dev 1990 8661.00 2002 32038.77 1991 9868.00 2003 36295.71 1992 11611.00 2004 36320.00 1993 12352.00 2005 34723.69 1994 13158.00 2006 42586.00 1995 14674.00 2007 56920.00 1996 19125.00 2008 51639.00 1997 21418.00 2009 66105.00 1998 23762.00 2010 96207.00 1999 27054.00 2011 110123.00 2000 29393.70 2012 112781.00 2001 28015.80 2013 99387.00 Sumber : www.bi.go.id Kondisi cadangan devisa harus terus dijaga, agar transaksi internasional dapat terus berlangsung dengan stabil dan lancar. Kondisi ekonomi Indonesia setelah krisis ekonomi menunjukan berkurangnya cadangan devisa untuk kebutuhan dalam Negeri. Karena devisa ekspor lebih rendah dari devisa impor. Upaya untuk mempertahankan cadangan devisa pada tingkat yang aman perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa Indonesia, seperti Ekspor, Impor dan Kurs nilai tukar rupiah. Nilai tukar merupakan indikator penting yang akan berpengaruh pada aktivitas di pasar saham maupun pasar uang. Jika nilai kurs turun maka harga barang domestik akan relatif lebih murah dibandingkan harga barang di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan penduduk domestik akan membeli sedikit barang - barang impor dan orang-orang asing akan membeli lebih banyak produk domestik. Akibatnya jumlah ekspor akan lebih tinggi daripada impor dan akan terjadi surplus neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang baik akan menarik minat dan kepercayaan investor terhadap perokonomian Indonesia. Para investor akan tertarik 4 untuk berinvestasi di Indonesia dan perdagangan saham di pasar modal pun akan meningkat. Karena permintaan semakin meningkat maka akan berpengaruh terhadap harga saham, yaitu cenderung naik. Karena nilai ekspor naik maka akan meningkatkan posisi cadangan devisa suatu negara ,selain itu nilai kurs terhadap rupiah pun menjadi suatu indikator dalam posisi cadangan devisa suatu negara. Karena apabila kurs US Dollar terhadap rupiah menguat maka akan meningkatkan jumlah posisi cadangan devisa tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan proposal skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Ekspor , Impor dan Kurs nilai tukar rupiah terhadap Cadangan Devisa Indonesia” 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah saya uraikan diatas , maka diperoleh permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia 2. Bagaimana pengaruh Impor terhadap cadangan devisa Indonesia 3. Bagaimana pengaruh Nilai tukar (Kurs) terhadap cadangan devisa Indonesia 4. Bagaimana pengaruh Ekspor, Impor dan Nilai tukar (Kurs) terhadap cadangan devisa Indonesia 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekspor terhadap Cadangan devisa Indonesia 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Impor terhadap Cadangan devisa Indonesia 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Nilai tukar (Kurs) terhadap Cadangan devisa Indonesia 5 1.4 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada tiga variable utama yaitu tingkat ekspor serta impor secara keseluruhan per tahunnya dan nilai kurs rupiah yang mempengaruhi tingkat posisi cadangan devisa di Indonesia. Data yang digunakan sebanyak 24 tahun dari tahun 1990 – 2013. 1.5 State of the art State of the art dimaksudkan untuk menganilisis penelitian yang pernah ada sebelumnya, yang sejalan dan mempunyai konsep yang hampir sama. Tabel 1.2 State of the art Judul Metode Export VS Import Ordinary – Led Growth In least Mexico Hasil Adaptasi Impor memberikan Jurnal tsb menjadi square kontribusi terhadap bahan rujukan bahwa method pertumbuhan impor juga memiliki ekonomi di Meksiko pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 6 Foreign Excange Ordinary Reserve least Accumulation, method Menjadi square cadangan Domestic Stability, Akumulasi and rujukan devisa untuk variable dapat meningkatkan cadangan devisa dan pertumbuhan kurs pada penelitian ekonomi China ini Foreign Exchang Policy: The Case of China (20012010) Indonesia Export, Metode time Identifikasi perilaku Sebagai bahan rujukan Import and series Demand for ekspor, impor dan untuk variable ekspor komoditas domestik dan impor Domestic di era liberalisasi Commodities Under Economic Liberalisaion Ekspor dan Impor Metode Ekspor berpengaruh Sebagai bahan rujukan Pengaruhnya positif Terhadap analisis dan impor dan acuan dalam Posisi ekonometrika berpengaruh negativ penelitian ini Cadangan Devisa terhadap Di Indonesia devisa Indonesia Pengaruh Metode cadangan Ekspor berpengaruh Sebagai bahan rujukan Ekspor,Impor dan kepustakaa, positif Kurs berpengaruh Terhadap time series dan impor dan acuan penelitian ini, tetapi Cadangan Devisa negative serta kurs terdapat Nasional Periode berpengaruh positif pandangan 1999 - 2010 terhadap perbedaan cadangan variable impor devisa Indonesia dalam dalam