Mata Kuliah Persepsi Bentuk

advertisement
Modul ke:
Mata Kuliah Persepsi
Bentuk
Pertemuan 11
Fakultas
FDSK
Program Studi
Desain Produk
www.mercubuana.ac.id
Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn
IDE
Dalam dunia seni rupa umumnya dikenal ada dua struktur, yaitu
1. struktur isi (bentuk)
2. gagasan (ide).
Sebuah karya seni tercipta melalui dua unsur itu yang saling melengkapi,
sehingga karya seni yang tercipta dalam kesatuan antara ide dan bentuk.
“isi otak kita terdiri dari
1. ide sederhana (simple ideas)
2. Ide kompleks (complex ideas)
sederhana.”
: berasal dari pengalaman langsung
: merupakan hubungan dari ide
Ide merupakan “rancangan yang tersusun di dalam pikiran dapat berupa
gagasan atau dapat juga diartikan dengan cita – cita”.
Ide merupakan hal yang mendasar dan terdapat pada diri manusia.
“semua ide berasal dari pengalaman dan ide itu terdiri dari dua macam
yaitu:
1. ide yang berasal dari pengalaman lahiriah (external sensation)
2. ide yang berasal dari pengalaman batin (Internal sense atau reflexion).”
IDE
Struktur dalam dunia seni rupa
struktur isi (bentuk)
gagasan (ide).
Tercipta karya seni
(kesatuan antara ide dan bentuk)
Gambar 1. Struktur dalam dunia seni rupa.Sumber: Maftukha, 2016
• Ide merupakan “rancangan yang tersusun di dalam pikiran dapat berupa
gagasan atau dapat juga diartikan dengan cita – cita”.
• Ide merupakan hal yang mendasar dan terdapat pada diri manusia.
IDE DALAM OTAK MANUSIA
Ide sederhana (simple ideas)
berasal dari pengalaman langsung
1. ide yang berasal dari
pengalaman lahiriah
(external sensation)
2. ide yang berasal dari
pengalaman batin
(Internal sense atau
reflexion).”
Ide kompleks (complex ideas)
hubungan dari ide sederhana.”
Gambar 2. Ide dalam otak manusia.
Sumber: Maftukha, 2016
IDE
External Sensation
• Ide yang berasal dari pengalaman lahiriah seperti
“penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa yang
masuk ke otak melalui rangsangan pengamatan dunia luar
(eksternal). Dalam proses pengamatan, akal budi kita
bersifat pasif dan hanya menerima rangsangan dunia luar
apa adanya.”
• Pengalaman lahir tersusun dari sifat – sifat yang
berhubungan dengan res extensa: keluasan, bentuk, jumlah,
gerak dsb.
Internal Sense (Reflexion)
• Pengalaman batin didapatkan setelah mendapatkan
pengalaman lahir yang diproses ke dalam dunia jiwa dan
menghasilkan “ide yang kompleks.”
• Pengalaman batin dapat dikatakan merupakan aktivitas batin
seperti: mengingat, menggabungkan, membandingkan,
menhendaki, mengevaluasi, memutuskan dsb.
IDE
Di dalam suatu ide terdapat struktur yang menghubungkan antara suatu ide
dengan ide yang lain. Khususnya di dalam suatu bidang seni rupa. Struktur
tersbut dapat dijadikan elemen bentuk.
Struktur atau elemen bentuk seni rupa antara lain warna, garis, bidang,
tekstur yang menghasilkan objek dalam karya seni tersebut. Selanjutnya
gagasan atau ide yang membangun terciptanya sebuah karya seni atau desain,
1.
2.
3.
4.
Terdapat empat macam struktur ide tersebut antara lain :
Citra
Metafora
Simbol
Mitos.
DEFINISI CITRA
Kajian psikologis
• “reproduksi mental, suatu ingatan masa lalu yang
bersifat indrawi dan berdasarkan persepsi serta tidak
bersifat visual.”
Pendekatan semiotika
• “sesuatu yang tampak oleh indra, tetapi tidak memiliki
eksistensi substansial.” Citra terbentuk melalui suara
(verbal) dan gambar (visual).
Teoritikus sastra Ezra Pound
• “citra bukan gambaran fisik, melainkan sebagai sesuatu
yang dalam bentuk dapat menampilkan kaitan pikiran
dengan emosi yang rumit.”
DEFINISI CITRA
Pencitraan visual merupakan penginderaan atau persepsi,
sekaligus mewakili pada sesuatu yang tampak, sesuatu yang
berada di dalam.”
Di dalam seni rupa, yang muncul adalah citra yang ditimbulkan
oleh indra penglihatan. Penglihatan terhadap karya seni tersebut
diproses ke otak melalui saraf, sehingga terjadilah suatu rasa
dalam melihat karya tersebut.”
Ketika seniman atau desainer mencipta sebuah karya seni atau
desain dengan berbagai macam bentuk, maka secara tidak
langsung seniman (desainer) tersebut menciptakan citra dalam
karya tersebut.
TIPOLOGI CITRA: W.J.MICHAEL
Thomas W.J.Michael mengusulkan “tipologi citra” dengan membedakan
beberapa kelas citra yaitu:
a. Citra Grafis (lukisan, gambar, patung, desain)
b. Citra Optikal (cermin, proyeksi)
c. Citra Perseptual (sense data,spesies, penampakan)
d. Citra Mental (metafora,deskripsi).
Dalam dunia desain, citra visual atau citra grafis merupakan bagian
dari ide, sadar atau tidak seniman (desainer) menciptakan citra visual.
Melalui bentuk, garis, warna, bidang, tekstur dan komposisi, terciptalah
sebuah objek dan munculah citra visual.”
Citra dapat didefenisikan merupakan “hasil pemuatan sensasi optis
dengan makna”
DEFINISI METAPHOR
• Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan
sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, dalam kalimat.”
• Sebuah model interaksi tanda, yang didalamya sebuah tanda dari sebuah sistem
digunakan untuk menjelaskan makna untuk sebuah sistem lainnya. Atau dengan kata
lain meminjam bentuk, tulisan, atau verbal untuk menghasilkan makna baru melalui
wujud yang lain.”
Contoh :
• Wajah merah pada gambar di
samping memiliki makna marah.
• Muka merah = marah
TIGA PILAR METAPHOR
Metafora secara tradisional ditandai dengan tiga pilar:
•
Metafora merupakan sesuatu yang dikenakan pada benda maka untuk
berabad-abad lamanya, metafora hanya diberikan dengan benda saja.
•
Metafora didefinisikan dalam konteks gerakan. Metafora dalam konteks ini
dikenal dengan istilah Ephipora, adalah semacam perpindahan atau gerakan
“dari…ke…” dalam konteks ini metafora berlaku untuk segala bentuk transposisi.
•
Metafora merupakan transposisi sebuah nama yang asing, yakni nama yang
sebetulnya milik sesuatu yang lain.
Metafora meliputi bentuk (visual, gerak atau kinetik) dan ucapan (verbal),
sehingga metafora memakai mediatersebut untuk menghasilkan makna baru
dari suatu bentuk atau komposisi.
FUNGSI METAPHOR
Dalam seni rupa dan desain, metafora “merupakan bagian yang
cukup penting dalam melukiskan, menggambarkan atau membuat makna
baru dalam sebuah karya seni. Karena dalam konteks seni rupa intinya
sama dengan konteks linnguistik (verbal), hanya medianya yang berbeda
yaitu dengan bentuk visual atau gambar.” Dalam seni rupa dan desain
metafora “bekerja melalui peminjaman bentuk atau objek untuk
menghasilkan sebuah makna.”
Fungsi metafora dalam seni rupa dan desain, bekerja pada “pengaburan
makna” yang ekstrim, negatif atau sebagainya. Seperti dicontohkan dalam
sebuah karya seni lukis, “dilukiskan seekor tikus dengan bentuk menyerupai
manusia sedang membawa brankas uang atau kantong uang. Sehingga dalam
lukisan tersebut dapat diartikan seorang manusia yang rakus akan uang atau
duniawi.”
SIMBOL (LAMBANG)
•
Istilah simbol hadir dalam ”konteks yang sangat beragam dan
digunakan untuk bebagai tujuan.”
•
Simbol dapat dapat hadir dalam beberapa disiplin ilmu seperti
logika, matematika, semantik, kimia, seni rupa dan seni lainnya.
•
Pengertian simbol adalah ”sebuah tanda konvesional yang disetujui
bersama oleh suatu kelompok atau komunitas tertentu
•
Bentuk simbol yang sama akan berbeda makna apabila berada di
territorial yang berbeda. Seperti dicontohkan ular disuatu tempat
menyimbolkan kejahatan atau setan, tetapi di tempat lain ular dapat
berkonotasi sebagai keberanian atau sifat dewa.
FUNGSI SIMBOL
•
•
•
•
•
Penggunaan simbol dalam seni rupa hampir sama dengan konteks
linguistik, hanya saja dalam seni rupa yang bekerja adalah unsur
visual bukan verbal.
Dalam konteks seni rupa, simbol dapat dikontruksi sedemikian rupa
oleh kreator (seniman atau desainer). Kreator dapat menciptakan
simbol –simbol melalui karya seni lukis, grafis, patung dan
sebagainya.
Pemakaian simbol dalam seni rupa bertujuan untuk meyampaikan
pesan yang terkandung dalam sebuah karya.
Dalam konteks seni rupa dan desain. Kreator (seniman atau
desainer) diberi ”kebebasan penuh untuk melukiskan simbol – simbol
baru.
Sehingga dari tersebut akan “lebih kaya dengan bentuk atau objek
visual yang baru. nilai simbolik dalam karya seni dapat berubah, tidak
hanya terbatas pada nilai konvensional masyarakat.”
MITOS
•
Mitos dapat dartikan “merupakan cerita suatu bangsa tentang dewa
dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentangt asal –
usul semesta alam, manusia, dan bangsa dan mengandung arti
mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib”.
•
•
Mitos terkadang identik dengan “cerita bohong” atau “khayalan.”
Istilah mitos terkadang mengacu dalam bidang agama, antroplogi,
sosiologi, psikologi dan seni rupa.
Pengertian mitos adalah “khayalan atau sacara ilmiah adalah sejarah
yang tidak benar.”
Dalam keberadaannya, mitos telah menempati posisi yang penting
dalam kehidupan manusia, hal ini dapat ditelusuri keberadaan mitos
sejak zaman kuno.
•
•
MITOS
Dalam kehidupan masyarakat primitif, mitos digunakan untuk menandai
sesuatu yang sakral atau suci.
Pemakaian mitos memiliki fungsi untuk “mengalihkan makna pada suatu
tempat atau bentuk, tetapi secara substansial dalam mitos itu tersimpan makna
sebenarnya.”
contoh: dalam cerita rakyat yang memitoskan bahwa didalam gua ada
seekor ular besar yang akan memangsa manusia yang berbuat merusak dan
jahat. Mitos tersebut yang tampak adalah makna tersurat, tetapi nilai
substansial dari mitos tersebut adalah sebagai peringatan manusia supaya
tidak melakukan tindakan merusak alam.
MITOS
Mitos adalah “pengkodean makna dan nilai – nilai sosial (yang sebetulnya
arbiter atau konotatif), sebagai sesuatu yang dianggap alamiah.”
Mitos adalah ”nilai – nilai sosial dalam khidupan manusia, ketika kita
berbicara kehidupan sosial kita, maka pada hari itu menjadi mitos.”
Mitos ”merupakan bahasa simbolik yang tidak baku, namun merupakan
bahasa yang dapat menggairahkan dan sekaligus menyatukan nilai – nilai
budaya.”
Mitos dalam seni rupa merupakan ”bahasa ungkap”
Peran mitos menjadi sarana “pencarian sudut pandang dalam pencapaian
tujuan tertentu. Dan tentunya penyampaian makna dalam sebuah karya seni.”
Terima Kasih
Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn.
Download