110 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN V.I. KESIMPULAN Berdasarkan tinjauan 5 metrik dari model Pell dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai internal konsistensi (Cronbach’s α) OSCE UKDGI tahun 20122013 masih rendah (< 0,7). Aspek reliabilitas (kehandalan) OSCE UKDGI sebagai suatu ujian dengan tipe high stake examination belum terpenuhi. 2. Nilai determinasi R2 pada station OSCE UKDGI tahun 2012 rata-rata masih sangat rendah (< 0,5) karena terdapat banyak ketidaksesuaian antara penilaian checklist dan global rating. Terdapat peningkatan rata-rata nilai koefisien determinasi R2 Pada OSCE UKDGI tahun 2013. 3. Terjadinya nilai indeks diskriminasi yang tinggi pada beberapa station yang diakibatkan dari beberapa nilai sangat gagal dari kandidat. 4. Tingginya angka kegagalan pada station yang menguji tentang bidang ilmu radiologi dental dan station yang menguji domain psikomotor terkait kemampuan pemeriksaan fisik (physical examination skills). 5. Masih tingginya variasi skor yang terjadi pada banyak station yang diujikan pada OSCE UKDGI periode tahun 2012-2013. 111 V.II. SARAN 1. Analisis dengan 5 metrik model Pell ini dapat memberikan gambaran evaluasi yang lebih menyeluruh dari mutu individual station OSCE UKDGI tahun 2012-2013 sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pada penyusunan materi dan pelaksanaan OSCE UKDGI/uji kompetensi di tahun yang akan datang. 2. Diperlukan pelatihan penguji OSCE UKDGI agar kesesuaian penilaian checklist dan GPS dari setiap station dapat ditingkatkan. 3. Disarankan apabila memungkinkan untuk menambah jumlah station atau waktu ujian OSCE UKDGI agar nilai reliabilitas OSCE dapat ditingkatkan 4. Pengukuran mutu yang dilakukan pada penelitian ini hanya terbatas pada pengukuran mutu station. Disarankan untuk melakukan penelitian terkait mutu dari komponen lain dari OSCE selain dari mutu station yang diujikan, sehingga mendapatkan gambaran lebih utuh tentang mutu OSCE UKDGI tahun 2012-2013. V.III. RINGKASAN Objective Structured Clinical Evaluation (OSCE) merupakan metode penilaian keterampilan klinis yang sudah banyak digunakan untuk menilai kemampuan kompetensi klinis di bidang kedokteran. OSCE menyediakan suatu format yang sesuai untuk menilai berbagai komponen dari kompetensi klinis, 112 khususnya keterampilan-keterampilan klinis praktis dengan derajat ketepatan yang tinggi. Sebagai suatu metode penilaian maka OSCE yang diterapkan dalam suatu ujian haruslah sesuai dengan kriteria penilaian yang baik yaitu memenuhi aspek: (1) validity atau coherence; (2) reproducibility atau consistency; (3) equivalence; (4) feasibility; (5) educational effect; (6) catalytic effect; dan (7) acceptability. OSCE merupakan hal baru di bidang kedokteran gigi. Penerapan OSCE di kedokteran gigi dimulai pada tahun 1997. Saat ini OSCE juga telah diterapkan di dalam ujian tingkat nasional bagi dokter gigi seperti yang dilakukan oleh National Dental Examining Board of Canada (NDEB) dan Kolegium Dokter Gigi Indonesia (KDGI). Sebagai suatu ujian yang bersifat high stake examination maka kualitas OSCE yang haruslah memenuhi standar mutu yang ada. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu OSCE diantaranya adalah kualitas station yang diujikan. Sangat penting untuk selalu mengevaluasi kualitas dari penilaian berisiko tinggi seperti OSCE melalui penggunaan berbagai metrik yang tepat. Ketika menilai kualitas OSCE sangat penting untuk menggunakan lebih dari 1 metrik untuk memperoleh pandangan menyeluruh dari kualitas penilaian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengukur mutu station OSCE yang diujikan dalam Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI) dengan menggunakan 5 metrik pengukuran mutu individual dari station OSCE yang dianjurkan oleh model Pell. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi pada pelaksanaan OSCE UKDGI selanjutnya. 113 Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriftif analitik menggunakan data sekunder hasil OSCE UKDGI tahun 2012-2013. Data diukur menggunakan discrimination, metric Cronbach’s alpha, determination R2, intergrade failure rate, dan between group variation. Cronbach’s alpha digunakan untuk melihat konsistensi internal (inter case reliability) yang mempengaruhi reliabilitas OSCE. Determination R2 digunakan untuk melihat kesesuaian penilaian checklist dan global rating yang akan mempengaruhi nilai validitas konkuren kedua cara penilaian tersebut serta mengidentifikasi kemampuan penguji menggunakan standar penilaian yang ada. Intergrade discrimination melihat kenaikan nilai regresi yang terjadi pada hasil penilaian OSCE di setiap station yang berhubungan erat dengan kesesuaian penilaian oleh penguji pada hasil metrik determination R2. Failure rate digunakan untuk mengetahui station jenis ketrampilan yang menyebabkan kegagalan kandidat, sehingga dapat menjadi evaluasi dalam proses pembelajaran. Metrik variasi antar kelompok dilakukan untuk mengetahui variasi kemampuan kandidat dalam suatu station sehingga dapat menjadi dasar evaluasi terhadap proses pembelajaran yang diberikan di masing masing Institusi kedokteran Gigi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspek reliabilitas (kehandalan) OSCE UKDGI sebagai suatu ujian dengan tipe high stake examination belum terpenuhi. Masih terdapat banyak ketidaksesuaian antara penilaian checklist dan global rating pada OSCE UKDGI tahun 2012 – 2013 (nilai koefisien R2 masih rendah). Tingginya angka kegagalan pada station yang menguji tentang bidang ilmu radiologi dental dan station yang menguji domain psikomotor terkait kemampuan pemeriksaan fisik (physical examination skills). Masih besarnya nilai 114 koefisien variasi yang terjadi menjadi bahan evaluasi yang perlu dikaji lebih lanjut. Secara keseluruhan station-station OSCE UKDGI masih memerlukan perbaikan pada beberapa aspek seperti penambahan jumlah station, disain station terutama pada ketrampilan pemeriksaan fisik, serta station terkait bidang ilmu radiologi dental.