PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU

advertisement
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si1) Ir. H. Thomas Gozali, MP2), dan Gita
Rosetivana Putri, S.T. 3)
1)
Pembimbing Utama. 2)Pembimbing Pendamping. 3)Alumni Program Studi
Tekologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan, Jl. Dr.
Setiabudhi No. 193, Bandung, 40153, Indonesia.
ABSTRACT
Currently in our communities use of preservatives that don’t fit often happens for
example the use of formaldehyde as a preservative fish, where fish is a food that
is easily damaged so needs to be done preservation to extend the shelf life. One of
the natural preservatives that can be used is liquid smoke which is not harmful to
the body. The research objective were applied the liquid smoke as a
natural food preservative as well as to determine the influence of the
concentration of the liquid smoke and storage temperatures to characteristics of
the Tilapia.
The method of research were carried out determined concentration of
smoke liquid 5%, 7,5%, and 10% and temperature storage 10oC and 25oC. The
conducted observation covered microbiology test with total plate count test and
sensory test of the gills’s colour, flavor, and appearance.
The resulted of this research showed that concentration of the liquid smoke
coconut shell influenced the total of microba but it didn’t influenced to colour of
the gills, flavor, and appearance of Tilapia. The temperature storage influenced
the total of microba and color of the gills but it didn’t influenced to flavor and
appearance of Tilapia. The interaction between liquid smoke concentration and
temperature storage didn’t influenced to total microbes, color of the gills, flavor,
and appearance of the Tilapia. The selected sample was Tilapia with
concentration of smoke liquid 7,5% and temperature 10oC, during storage 0-2
day decreased levels of protein and increased the total microbia and contains
Escherichia coli 0 APM/gram.
Keywords : Tilapia, concentration of liquid smoke, temperature storage
penggunaanya sehingga tidak lagi
memikirkan dampaknya terhadap
kesehatan
konsumen.
Kadang
kalanya untuk menjaga kesegaran
ikan agar terlihat segar dan memiliki
nilai
jual
tinggi,
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, di masyarakat
kita sekarang penggunaan pengawet
yang tidak sesuai masih sering terjadi
dan
sudah
sedemikian
luas
1
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
masyarakat
atau
pedagang
memperlakukan ikan tidak sesuai
dengan standar kesehatan yaitu
dengan menggunakan formalin,
borak, H2O2, Antiseptik, dan lain
Indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki potensi yang
besar
dalam
perikanan,
baik
perikanan air tawar, air payau,
maupun air laut. Ikan merupakan
jenis bahan pangan bernilai gizi
tinggi juga sebagai salah satu sumber
protein yang mudah mengalami
pembusukan akibat dari aktivitas
bakteri maupun enzim yang terdapat
Proses pembusukan ikan
dapat
dicegah
dengan
cara
pengawetan.
Salah
satu
cara
pengawetan yang sudah dikenal
masyarakat adalah penggunaan asap
cair. Asap cair telah digunakan
secara komersial sebagai bahan
pemberi aroma pada ikan dan daging
karena adanya komponen flavor dari
senyawa-senyawa fenolik (Muratore
dkk., 2005). Menurut Wijaya, dkk
(2008), Asap cair yang diperoleh dari
proses pirolisis memiliki kemampuan
untuk mengawetkan bahan makanan
karena adanya senyawa asam,
fenolat, dan karbonil. Menurut Yanti
dan Rochima (2009), kelebihan dari
penggunaan
asap cair dalam
pengasapan ikan adalah dapat
memperoleh produk yang seragam,
mengurangi
polusi
lingkungan,
flavor, dan citarasa hampir sama
dengan ikan asap secara tradisional.
Asap
cair
mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu memiliki
aktivitas antibakteri, penggunaan,
dosis dan penanganan lebih mudah
serta komponen-komponen yang
berbahaya
seperti
tar
yang
mengandung hidrokarbon aromatik,
sebagainya. Pemakaian formalin
didalam makanan sangat tidak
dianjurkan karena didalam formalin
terkandung zat formaldehid yang
didalam tubuh bersifat racun.
pada ikan. Salah satu penyebab
kerusakan ikan antara lain kadar air
yang cukup tinggi (70-80 % dari
berat daging) dan kandungan gizi
yang tinggi terutama kandungan
lemak dan protein. Kandungan air
yang
cukup
tinggi
dapat
menyebabkan
mikroorganisme
mudah
untuk
tumbuh
dan
berkembangbiak (Astawan, 2004).
termasuk benzo(a)-pyrene dapat
dipisahkan (Muratore dkk., 2007).
1.2. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi
asap cair tempurung kelapa
terhadap karakteristik ikan nila ?
2. Bagaimana
pengaruh
suhu
penyimpanan
ikan
nila
menggunakan
asap
cair
tempurung
kelapa
terhadap
karakteristik nila ?
3. Bagaimana pengaruh interaksi
antara konsentrasi asap cair
tempurung kelapa dan suhu
penyimpanan
terhadap
karakteristik ikan nila ?
1.3. Maksud
dan
Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
pengaruh
konsentrasi asap cair tempurung
kelapa terhadap karakteristik ikan
nila.
2. Mengetahui
pengaruh
suhu
penyimpanan ikan nila terhadap
karakteristik ikan nila.
3. Mengetahui pengaruh interaksi
antara konsentrasi asap cair
tempurung kelapa dan suhu
penyimpanan
terhadap
karakteristik ikan nila.
2
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengaplikasikan asap cair
sebagai pengawet bahan pangan yang
alami serta untuk menentukan
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
upaya untuk memanfaatan asap cair
tempurung kelapa sebagai bahan
pengawet,
serta
untuk
mempertahankan kualitas ikan nila
segar , juga untuk mengetahui
perubahan mutu yang terjadi pada
ikan nila setelah direndam dengan
asap cair.
1.5. Kerangka Pemikiran
Penelitian
Badan
Pengawas
Obat
dan Makanan
Indonesia
(2010),
penggunaan
formalin pada ikan dan hasil laut
menempati peringkat teratas. Yakni,
66% dari total 786 sampel.
Penelitian
yang
telah
dilakukan oleh Fauziah (2006),
menunjukkan bahwa dari 24
sampel ikan asin di Pasar Johar
Kota Semarang terdapat 5 sampel
yang mengandung formalin.
Menurut Kartika (2011), pada
umumnya ikan memiliki waktu
rigormortis yang pendek , yaitu kirakira 1-7 jam . Untuk mencegah
proses pembusukan tersebut , maka
perlu dikembangkan berbagai cara
pengawetan dan pengolahan yang
cepat dan cermat.
Menurut Desrosier
(1988),
ikan segar sangat mudah mengalami
kerusakan atau pembusukan karena
ikan mengandung protein yang tinggi
yang membuat mikroorganisme
dapat berkembang biak dengan baik.
Mikrooganisme ini dapat merombak
protein pada ikan sehingga ikan
menjadi rusak.
pengaruh konsentrasi asap cair dan
suhu
penyimpanan
terhadap
karakteristik ikan nila.
Menurut Wijaya, dkk (2008),
Asap cair yang diperoleh dari proses
pirolisis memiliki kemampuan untuk
mengawetkan bahan makanan karena
adanya senyawa asam, fenolat, dan
karbonil.
Menurut Yanti dan Rochima
(2009), kelebihan dari penggunaan
asap cair dalam pengasapan ikan
adalah dapat memperoleh produk
yang seragam, mengurangi polusi
lingkungan, flavor, dan citarasa
hampir sama dengan ikan asap secara
tradisional. Keuntungan lain dari
penggunaan asap cair adalah tidak
memerlukan tempat khusus untuk
pengasapan dan dilakukan secara
lebih sederhana.
Menurut Dwiyitno dan Rudi
R (2006), penggunaan asap cair
untuk pengawetan ikan kembung
(Rastrelliger
neglectus)
segar
ditinjau dari aspek organoleptik
dengan perendaman konsentrasi 510% asap cair selama 30 menit
mampu mempertahankan kesegaran
ikan sampai 24 jam.
Menurut Marasabessy (2007),
pemanfaatan asap cair pada ikan
tongkol. Ikan tongkol setelah
dipreparasi dan direndam larutan
garam, kemudian direndam dalam
asap cair konsentrasi 2% selama 30
menit. Ikan asap yang dihasilkan
memiliki kadar protein tinggi dan
kadar benzopyren tidak terdeteksi.
Menurut
Arizona,
dkk
(2011), penambahan asap cair
tempurung
kenari
hingga
konsentrasi 12% pada daging
berpengaruh terhadap sifat kimia
3
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
daging terutama pada kadar fenol
dan asam. Semakin besar konsentrasi
asap cair akan meningkatkan kadar
fenol dan asam, sedangkan kualitas
fisik daging mengalami penurunan.
Daging asap yang disimpan hingga 4
hari menunjukkan penurunan mutu
seperti pH, DIA, SM serta sensoris
daging. Nilai pH, DIA, tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi asap
cair akan tetapi dipengaruhi oleh
lama penyimpanan.
Menurut Maidina, S (2004),
penelitian pada ikan tongkol
(Euthynnus
affinis)
dengan
perendaman 5% konsentrasi asap cair
selama
30
menit
merupakan
perlakuan
terbaik
karena
mengasilkan kualitas organoleptik
yang paling disukai.
Menurut Sadam (2013),
pemberian level asap cair 1% dengan
lama
penyimpanan
berbeda
berpengaruh
nyata
terhadap
kesukaan
bakso
dan
tidak
berpengaruh
nyata
terhadap
kekenyalan dan daya lenting bakso.
Menurut
Abustam,
dkk
(2016), menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat penambahan asap cair
sampai 2,0 % dari berat daging
semakin tinggi DIA dan semakin
rendah pH. Semakin lama waktu
rigor semakin rendah pH dan DIA
kurang lebih sama antara rentang
waktu rigor.
II METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan
pada penelitian adalah ikan nila
dengan berat sekitar 60 gram dan
panjang sekitar 15 cm serta asap cair
grade 1 dari produsen Madaniah di
Yogyakarta.
Menurut
Nursiwi,
dkk
(2013), selama proses perendaman
telur dalam larutan garam dengan
penambahan asap cair terjadi
perubahan kadar air, kadar garam,
dan kadar protein pada telur. Akan
tetapi kadar lemak tidak mengalami
perubahan. Semakin lama waktu
perendaman terjadi penurunan kadar
air pada kuning maupun pada putih
telur dan penurunan kadar protein
pada putih telur. Sedangkan kadar
garam pada kuning maupun pada
putih telur mengalami kenaikan
1.6. Hipotesis Penelitian
1. Penambahan konsentrasi asap cair
tertentu berpengaruh terhadap
karaktersitik ikan nila.
2. Penyimpanan ikan nila pada suhu
penyimpanan
tertentu
berpengaruh
terhadap
karaktersitik ikan nila.
3. Interaksi antara konsentrasi asap
cair dan suhu penyimpanan
berpengaruh
terhadap
karakteristik ikan nila.
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juni 2016 sampai dengan
Agustus
2016,
bertempat
di
Laboratorium Penelitain Jurusan
Teknologi Pangan Fakultas Teknik
Universitas Pasundan, Jl. Setiabudi
No.193 Bandung.
Bahan yang digunakan untuk
analisis kimia antara lain garam
kjedahl, aquadest, Na2SO4, HgO,
Selenium black, batu didih, H2SO4
pekat, NaOH 1 N, NaOH 0,3 N,
Na2S2O3, granul Zn, HCl 0,1 N,
H2SO4 3 N, larutan baku NaOH 0,1
N,
batu
didih,
indikator
Phenolpthalien, dan media agar yang
4
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
diperoleh
dari
Laboratorium
Teknologi
Pangan
Universitas
Pasundan.
2.2 Metode Penelitian
Penelitian utama yang akan
dilakukan
yaitu
melakukan
eksperimen
untuk
menentukan
konsentrasi asap cair dan suhu
penyimpanan terbaik terhadap ikan
nila yang terdiri dari konsentrasi 5%,
7,5%,
dan
10%
dan
suhu
o
o
penyimpanan pada 10 C, 25 C.
1. Suhu Penyimpanan (B)
a1 = 10oC
a2 = 25oC
2. Konsentrasi Asap Cair (A)
b1 = 5 %
b2 = 7,5 %
b3 = 10 %
Kemudian dilakukan uji
organoleptik (uji mutu hedonik)
dengan 30 panelis serta penentuan
angka lempeng total dengan metode
TPC.
2.2.1. Rancangan Perlakuan
Rancangan perlakuan pada
penelitian ini terdiri dari dua faktor,
yaitu : konsentrasi asap cair yang
terdiri dari tiga taraf, dan suhu
penyimpanan yang terdiri dari dua
taraf.
3.2.2.2. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang
dilakukan pada penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan pola faktorial 2x3 dengan 4
kali pengulangan didapatkan 6
kombinasi
perlakuan
sehingga
diperoleh 24 satuan percobaan.
Tabel 1. Model Rancangan Percobaan Faktorial 2x3 dalam RAK
Suhu
Konsentrasi
Ulangan
Penyimpanan
Asap Cair
I
II
III
IV
(A)
(B)
b1
a1b1
a1b1
a1b1
a1b1
a1
b2
a1b2
a1b2
a1b2
a1b2
b3
a1b3
a1b3
a1b3
a1b3
b1
a2b1
a2b1
a2b1
a2b1
a2
b2
a2b2
a2b2
a2b2
a2b2
b3
a2b3
a2b3
a2b3
a2b3
untuk faktor konsentrasi asap cair
(B))
µ
= Nilai tengah umum
Kk
= Efek taraf kelompok ke-k
Ai = Pengaruh perlakuan taraf ke-i
untuk faktor suhu penyimpanan
Bj
= pengaruh perlakuan taraf ke-j
untuk faktor konsentrasi asap cair
(AB)ij = Efek interaksi antara taraf
ke-i faktor suhu penyimpanan dan
taraf ke-j konsentrasi asap cair
2.2.3. Rancangan Analisis
Model percobaan untuk penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Yijk = µ + Kk + Ai + Bj + (AB) ij + Єijk
Keterangan :
Yijk = Nilai pengamatan pada
satuan percobaan ke-K yang
memperoleh kombinasi perlakuan ij
(taraf ke-i dari faktor suhu
penyimpanan (A) dan taraf ke-j
5
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Єijk = Pengaruh acak (galat
(ANAVA)
untuk
mendapatkan
percobaan) pada taraf ke i (faktor A),
kesimpulan mengenai pengaruh
taraf ke j (faktor B, interaksi AB.
perlakuan. Sidik Ragam (ANAVA)
Berdasarkan percobaan di atas,
dapat dilihat pada Tabel 2.
maka
dibuat
analisis
variasi
Tabel 2. Sidik Ragam (ANAVA)
Sumber
F Tabel
Db
JK
KT
F Hitung
Varians
5%
Kelompok
r-1
JKK
KTK
Perlakuan
ab-1
JKP
KTP
A
a-1
JK(A)
KT(A)
KT(A)/KTG
B
b-1
JK(B)
KT(B)
KT(B)/KTG
AB
(a-1)(b-1)
JK(AB)
KT(AB)
KT(AB)/KTG
Galat
(r-1)(ab-1)
JKG
KTG
Total
rab-1
JKT
Sumber : ( Gasperz, 1995).
Berdasarkan
perhitungan
2. Penyiangan
ANAVA, dapat ditentukan daerah
Ikan
nila
disiangi
untuk
penolakan hipotesis yaitu :
menghilangkan sisik, dan jeroan
1.
Ho, diterima, jika F hitung > F
pada ikan dan untuk memudahkan
tabel pada taraf 5% yang
dalam
proses
perendaman.
berarti terdapat pengaruh yang
Penyiangan ikan nila dilakukan
nyata atau ada pengaruh suhu
dengan menggunakan pisau.
penyimpanan dan konsentrasi
3. Pencucian
asap cair terhadap karakteristik
Pencucian dilakukan dengan
ikan nila. Dengan begitu
tujuan untuk membersihkan atau
dilakukan uji lanjut Duncan.
menghilangkan
kontaminan2.
Ho, ditolak, jika F hitung ≤ F
kontaminan yang menempel pada
tabel pada taraf 5% yang
ikan nila seperti darah, sisik dan
berarti tidak terdapat pengaruh
jeroan.
Pencucian
ikan
nila
yang nyata atau tidak ada
menggunakan air bersih yang
pengaruh suhu penyimpanan
mengalir langsung dari kran agar
dan konsentransi asap cair
proses pencucian lebih maksimal.
terhadap karakteristik ikan nila.
4. Penimbangan
Dengan begitu tidak perlu
Ikan nila yang telah dicuci
dilakukan uji lanjut Duncan.
selanjutnya ditimbang 200 gram
dengan sekitar panjang 15 cm.
2.3. Prosedur Penelitian
1. Persiapan bahan baku
Tujuan dari penimbangan adalah
Ikan nila yang digunakan adalah
untuk menyeragamkan berat ikan
ikan nila yang masih hidup langsung
nila yang akan digunakan dalam
diambil dari tempat penjualan ikan,
penelitian. Penimbangan dilakukan
hal ini diharapakan agar ikan nila
dengan menggunakan timbangan
tersebut belum mendapat perlakuan
digital
pengawetan sebelumnya.
6
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
5. Perendaman
Ikan nila
yang telah
ditimbang kemudian direndam dalam
asap cair dengan konsentrasi 5%,
7,5%, dan 10% dan dengan waktu
perendaman 30 menit. Perendaman
dilakukan dalam baskom tertutup
pada suhu ruang.
6. Penirisan
Ikan nila selanjutnya ditiriskan
selama 5 menit pada suhu ruang
dengan tujuan agar asap cair pada
ikan nila tidak menetes. Penirisan
ikan nila menggunakan saringan
yang disimpan diatas baskom
sehingga asap cair yang menetes
akan tertampung dalam baskom.
7. Pembungkusan
Ikan nila selanjutnya dibungkus
menggunakan plastik jenis LDPE
dengan ukuran 25 x 16 cm. Tujuan
pembungkusan yaitu agar ikan nila
tidak kontak langsung dengan udara.
8. Penyimpanan
Ikan nila yang telah dibungkus
dengan asap cair dengan konsentrasi
tertentu
selanjutnya
dilakukan
penyimpanan pada suhu 10°C dan
25°C selama 0, 1, dan 2 hari untuk
mengetahui penurunan mutu yang
terjadi pada ikan nila.
9. Analisis
Ikan nila pada penyimpanan
tertentu dianalisa secara berkala
dengan melakukan pengujian angka
lempeng total, kadar protein, dan
bakteri Escherichia coli. Analisa
tersebut bertujuan untuk mengetahui
seberapa banyak jumlah mikroba dan
bakteri Escherichia coli serta
penurunan kadar protein yang
terdapat pada ikan nila.
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Penelitian Utama
Perlakuan yang dilakukan pada
penelitian utama diantaranya dengan
menggunakan dua taraf
suhu
penyimpanan yaitu 10oC dan 25oC
serta tiga taraf konsentrasi asap cair
yaitu 5%, 7,5%, dan 10%.
3.1.1. Respon Organoleptik
Kenampakan
Berdasarkan
perhitungan
analisis variasi, menunjukkan bahwa
suhu
penyimpanan
(A)
dan
konsentrasi asap cair (B) serta
interaksi keduanya (AB) tidak
berpengaruh
nyata
terhadap
kenampakan ikan nila segar.
Perubahan warna tampilan ikan dari
warna asli menjadi kekuningkuningan dan bau seperti asap adalah
disebabkan oleh kelompok karbonil
yang terdapat pada kayu (Darmaji,
1997). Pelunakan tekstur terjadi
karena penguraian protein menjadi
senyawa yang lebih sederhana, yaitu
polipeptida, asam amino dan
amoniak yang dapat meningkatkan
pH ikan.Kenampakan pada sisik ikan
dapat menjadi parameter kesegaran
ikan, untuk ikan bersisik jika
sisiknya masih melekat kuat, tidak
mudah dilepaskan dari tubuhnya
tersebut berarti ikan masih segar.
Warna Insang
Berdasarkan
perhitungan
analisis variasi, menunjukkan bahwa
suhu penyimpanan berpengaruh
nyata terhadap warna insang ikan
nila segar, sehingga dilakuan uji
lanjut duncan. Untuk hasil uji lanjut
duncan dapat dilihat pada Tabel 3.
7
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Tabel 3. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Warna Insang Ikan Nila
Perlakuan
Hasil Rata-rata
o
a1 (10 C)
1,88 a
o
a2 (25 C)
2,06 b
Warna insang pada ikan nila
Aroma
yang telah direndam dalam asap cair
Berdasarkan
perhitungan
berubah warna menjadi coklat.
analisis variasi, menunjukkan bahwa
Warna coklat kehitaman dari asap
suhu
penyimpanan
(A)
dan
cair
dipengaruhi
oleh
kadar
konsentrasi asap cair (B) serta
karbonilnya. Semakin tinggi kadar
interaksi keduanya (AB) tidak
karbonil semakin tinggi potensi
berpengaruh nyata terhadap aroma
pencoklatannya (Putra, 2010). Warna
ikan nila segar. Ikan nila yang telah
kecoklatan tersebut dihasilkan dari
direndam dengan asap cair dengan
karbonil yang bereaksi dengan
konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10%
protein dan membentuk pewarnaan
memiliki aroma yang khas dan
coklat. Perubahan warna insang
sangat menyengat . Semakin tinggi
menjadi kecoklatan disebabkan oleh
konsentrasi asap yang diberikan
terhentinya peredaran darah dan
maka aroma dan rasa asap pada ikan
suplai oksigen dari insang, sehingga
pun akan semakin meningkat
terjadi reaksi reduksi – oksidasi.
(Afrianto dan Liviawaty, 1989).
Ikan yang masih segar berwarna
3.1.2. Respon Mikrobiologi
cerah merah, sedangkan ikan yang
Berdasarkan
perhitungan
tidak segar berwarna coklat gelap.
analisis variasi, menunjukkan bahwa
Insang merupakan pusat darah
suhu
penyimpanan
(A)
dan
mengambil oksigen mengambil air.
konsentrasi
asap
cair
(B)
Ikan yang mati mengakibatkan
berpengaruh nyata terhadap jumlah
peredaran darah terhenti, bahkan
mikroba pada ikan nila. Hasil uji
sebaliknya
dapat
teroksidasi
lanjut terhadap jumlah mikroba pada
sehingga warnanya berubah menjadi
ikan nila dapat dilihat pada Tabel 4
merah gelap.
dan Tabel 5.
Tabel
4.
Pengaruh
Suhu
menunjukkan berbeda nyata pada
Penyimpanan Terhadap Jumlah
taraf 5% Uji Duncan.
Mikroba Ikan Nila
Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi Asap
Cair Terhadap Jumlah Mikroba Ikan
Perlakuan
Hasil Rata-Rata
Nila
(CFU/ml)
Perlakuan
Hasil Rata-Rata
a1 (10ºC)
167 a
(CFU/ml)
a2 (25ºC)
196 b
b1
(5%)
193 a
Keterangan: Nilai rata-rata yang
b2 (7,5%)
181 b
ditandai dengan huruf yang berbeda
b3 (10%)
170 c
Hasil pengujian dari tabel 4 pengaruh
suhu penyimpanan terhadap jumlah
mikroba ikan nila menunjukan
semakin rendah suhu penyimpanan
terhadap ikan nila yang telah
direndam dengan asap cair maka
8
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
semakin rendah jumlah mikroba
kurang sedangkan pada konsentrasi
dalam ikan nila tersebut. Hal ini
10% telah terjadi efek penghambatan
disebabkan ikan yang disimpan pada
pertumbuhan bakteri sebagai akibat
suhu rendah mampu menghambat
peningkatan kadar fenol sehingga
pertumbuhan mikroba (Kartika,
jumlah bakteri menurun.
2011). Teknik penyimpanan pada
Senyawa
fenol
bersifat
suhu beku dapat memperlambat
sebagai
sebagai
antioksidan,
kecepatan
reaksi
metabolisme,
sehingga
dapat
menghambat
sehingga dengan penurunan suhu
kerusakan pangan dengan cara
8°C kecepatan reaksinya akan
mendonorkan hidrogen sehingga
berkurang
setengahnya
dan
efektif dalam jumlah sangat kecil
memperlambat keaktifan respirasi
untuk menghambat autooksidasi
sehingga pertumbuhan bakteri, jamur
lemak yang dapat mengurangi
dan kebusukan akan dihambat
kerusakan pangan karena oksidasi
(Khomsan 2004).
lemak oleh oksigen serta kandungan
Asap
cair
memiliki
asam pada asap cair yang sangat
kemampuan untuk mengawetkan
efektif dalam menghambat dan
bahan makanan karena adanya
mematikan mikroba dengan cara
senyawa asam, fenolat dan karbonil.
senyawa asam ini menembus dinding
Sehingga penggunaan asap cair serta
sel
mikroorganisme
yang
penyimpanan ikan nila pada suhu
menyebabkan sel mikroorganisme
rendah
mampu
menghambat
menjadi lisis kemudian mati, dengan
pertumbuhan mikroba yang akan
menurunnya jumlah bakteri maka
mampu mengurangi jumlah mikroba
dapat meningkatkan umur simpan
yang terdapat pada ikan nila
produk pangan (Putra, 2010).
(Harvinosa, 2012).
3.2. Sampel Terpilih
Hasil pengujian dari tabel 5
Berdasarkan hasil skoring
pengaruh konsentrasi asap cair
dari masing-masing respon dapat
terhadap jumlah mikroba ikan nila
diketahui bahwa sampel terpilih
menunjukkan
semakin
tinggi
dengan skor sebesar 21 yaitu sampel
konsentrasi asap cair maka semakin
a1b2 dengan suhu penyimpanan
rendah jumlah mikroba dalam ikan
10°C dan konsentrasi asap cair 7,5%.
nila tersebut. Hal ini dikarenakan
3.3. Penelitian Sampel Terpilih
komponen aktif asap cair pada
3.3.1. Analisis Kadar Protein
konsentrasi 5% dan 7,5% masih
Selama Penyimpanan
Tabel 6. Hasil Analisis Kadar Protein Ikan Nila Selama Penyimpanan
Penyimpanan
Kadar Protein
(Hari)
(%)
0
26,56
1
20,13
2
10,44
9
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Berdasarkan hasil analisis kadar
protein, apabila dibandingkan dengan
kontrol kadar protein pada ikan nila
segar sebesar 28,13 % perlakuan ini
mengalami penurunan dari hari ke 02 sehingga dapat diketahui bahwa
semakin lama penyimpanan maka
kadar protein akan mengalami
penurunan. Penurunan kadar protein
ini mungkin terjadi karena adanya
aktivitas mikroba yang menguraikan
protein (Sedjati, 2006). Protein
merupakan makanan bagi mikroba,
protein akan diuraikan oleh mikroba
sehingga akan muncul bau amoniak
(Saparinto, 2007). Penurunan kadar
protein juga dapat disebabkan sifat
protein ada yang larut air sehingga
semakin lama waktu perendaman
bisa menurunkan kadar protein
bahan. Selain itu asap cair memiliki
tekanan osmotik yang tinggi
sehingga dapat menarik air dari
daging ikan serta menyebabkan
terjadinya denaturasi dan koagulasi
protein sehingga terjadi pengerutan
daging ikan dan protein terpisah
(Sanny, E, dkk. 2013).
3.3.2. Analisis Total Mikroba
Tabel 7. Angka Lempeng Total Ikan Nila Segar
Sampel
Hasil
Ikan Nila Segar
2,89 x 103
Tabel 8. Angka Lempeng Total Ikan Nila Selama Penyimpanan
Penyimpanan
Angka Lempeng Total
(hari)
(CFU/ml)
0
1,94 x 103
1
9,8 x 103
2
9,73 x 105
Berdasarkan hasil analisis angka
lempeng total, apabila dibandingkan
dengan kontrol jumlah mikroba pada
ikan nila segar tanpa perendaman
menggunakan
asap
cair
dan
o
penyimpanan pada suhu 10 C yaitu
sebesar 2,89 x 103 terjadi penurunan
jumlah mikroba pada ikan nila yang
telah direndam menggunakan asap
cair dan disimpan pada suhu 10oC
pada hari ke-0, hal ini disebabkan
pengaruh kandungan asap cair
sebagai antmikrobial yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba.
Berdasarkan analisis angka lempeng
total, pertumbuhan mikroorganisme
meningkat pesat pada hari ke-2 yaitu
sebesar 9,73 x 105 yang merupakan
jumlah yang sudah tidak layak untuk
dikonsumsi. Apabila dibandingkan
dengan standar yang telah ada,
perlakuan ini pada hari ke-0 sampai
hari ke-1 memenuhi syarat yang
telah ditetapkan oleh SNI namun
pada hari ke-2 melebihi batas
maksimum SNI. Berdasarkan SNI
01-2729-2006 tentang persyaratan
mutu dan keamanan ikan segar
bahwa
angka
lempeng
total
5
maksimal 5 x 10 . Hasil penelitian
Haras (2004) menyebutkan bahwa
ikan cakalang yang direndam dengan
asap cair tempurung kelapa selama
15 menit dan disimpan pada suhu
kamar mulai mengalami kemunduran
mutu pada hari ke-4. Febriani (2006)
10
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
melaporkan bahwa ikan belut yang
menit dapat awet pada suhu kamar
direndam dalam asap cair tempurung
sampai hari ke-9.
kelapa konsentrasi 30% selama 15
3.3.3. Pengujian Escherichia coli
Tabel 9. Hasil Analisis Escherichia coli
Pengujian
Hasil (APM/g)
Escherichia coli
0
Berdasarkan
hasil
pengujian
Escherichia
coli
,
apabila
dibandingkan dengan standar yang
telah ada, perlakuan ini memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh
SNI. Berdasarkan SNI 01-2729-2006
tentang persyaratan mutu dan
keamanan ikan segar
bahwa
Escherichia coli total maksimal < 2
APM/g. Zat-zat yang ada dalam asap
merupakan bahan yang bersifat
bakteriostatik dan bakteriosidal.
Senyawa yang sangat berperan
sebagai
antimikrobial
adalah
senyawa fenol dan asam asetat
(Darmaji & Izimoto, 1995). Pada
pengenceran 10 kali, asap cair
mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Pseudomonas fluorescence,
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsentrasi asap cair tempurung
kelapa berpengaruh terhadap total
mikroba namun tidak berpengaruh
terhadap warna insang, aroma,
dan kenampakan ikan nila.
2. Suhu Penyimpanan berpengaruh
terhadap total mikroba dan warna
insang namun tidak berpengaruh
terhadap aroma dan kenampakan
ikan nila.
3. Interaksi antara konsentrasi asap
cair dan suhu penyimpanan tidak
berpengaruh
terhadap
total
Bacillus subtilis, Escherichia coli,
dan Staphylococcus aureus (Darmaji,
1996).
Senyawa fenol merupakan
salah satu senyawa kimia utama yang
bersifat
antibakteri
(Sugiastuti,
2002). Sebagai antibakteri senyawa
fenol ini memiliki mekanisme kerja
dengan merusak struktur sel bakteri
dan
menghambat
proses
pembentukan dinding sel sehingga
dapat menyebabkan lisis pada
dinding sel bakteri, fenol juga akan
menghambat pertumbuhan mikroba
dengan
cara
mengganggu
metabolisme dari mikroba dengan
menghambat pembentukan spora dari
mikroba tersebut (Susanti, 2006).
mikroba, warna insang, aroma,
dan kenampakan ikan nila.
4. Sampel terpilih yaitu pada kode
sampel a1b2 dengan konsentrasi
asap cair 7,5% dan suhu
penyimpanan 10oC ikan nila
selama penyimpanan 0-2 hari
mengalami
penurunan
kadar
protein
dan
mengalami
peningkatan total mikroba serta
mengandung Escherichia coli 0
APM/gram.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian
maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut :
1. Perlu
dilakukan
penelitian
terhadap pH dan kadar lemak
11
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
pada
ikan
nila
selama
penyimpanan.
2. Perlunya dilakukan penelitian
lanjutan tentang umur simpan
DAFTAR PUSTAKA
Abustam, Effendi., Hikmah. 2016.
Peningkatan Sifat
Fungsional Daging Sapi
Bali (M. Longisismus Dorsi)
Melalui Penambahan Asap
Cair Pascamerta Dan
Waktu Rigor. Fakultas
Peternakan Universitas
Hasanudin.
Adawyah, R. 2008. Pengolahan dan
Pengawetan Ikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Afrianto, Eddy., dan Evy Liviawaty.
1989.
Pengawetan
dan
Pengolahan
Ikan.
Yogyakarta.
Afrianto, Eddy., dan Evy Liviawaty.
2010. Penanganan Ikan
Segar, Proses Penurunan
dan Cara Mempertahankan
Kesegaran Ikan. Bandung:
Widya Padjajaran.
Arizona, Rizki., S, Edi., E, Yuni
2011.
Pengaruh
Konsentrasi Asap Cair dan
Lama
Penyimpanan
terhadap Kualitas Kimia
dan Fisik Daging. Fakultas
Peternakan
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Association of Official Analytical
Chemist (AOAC). 19952005. Official Methods of
Analysis : AOAC Arlington.
Astawan, M., 2004. Ikan yang
Sedap
dan
Bergizi.
Surakarta. Tiga Serangkai.
Badan Standardisasi Nasional. 2006.
Ikan Segar. Jakarta.
ikan nila asap cair pada suhu
ruangan maupun suhu rendah.
BPOM, RI. 2005. Penyalahgunaan
Formalin Pada Ikan.
Budijanto, Slamet, R. Hasbullah,
Setyadjid, dan S. Prabawati,
Setyadjit, Sukarno & I.
Zuraida. 2008. Identifikasi
dan Uji Keamanan Asap
Cair Tempurung Kelapa
untuk Produk Pangan.
Jurnal Pascpanen.
Clifford. M. N,. S. L. Tang., and A.
A. Eyo., 1980. Smoking
Foods. Proc. Biochem.
Darmaji, P. and Izimoto, M. 1995.
Antibacterial effects of
spices on fermented meat.
The Scientific Reports of The
Faculty
of
Agriculture
Okayama University. 83 (1):
9–15.
Darmaji,
P.1996.
Aktivitas
antibakteri asap cair yang
diproduksi dari bermacammacam limbah pertanian.
Yogyakarta.
Dwiari
SR,
Asadayanti
DD,
Nurhayati, Sofyaningsih M,
Yudhanti
SFAR,
Yoga
IBKW. 2008. Teknologi
Pangan.
Jakarta
:
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Dwiyitno, Riyanto R. 2006. Studi
Penggunaan Asap Cair
UntukPengawetan
Ikan
Kembung
(Rastrelliger
neglectus) Segar.
Fardiaz S. 1987. Penuntun Praktek
Mikrobiologi
Pangan.
Bogor : LSI Institut Pertanian
Bogor.
12
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Fatimah, E., 2010. Meraup Untung
Besar dari Budidaya Ikan
Nila. Yogyakarta. LYLY.
Fatmanuarisma. 2012. Penilaian
Tingkat Kesegaran Ikan
Mas.
http://fatmanuarisma.blogspot
.com.Diakses 15 April 2016.
Febriani, R.A. 2006. Pengaruh
Konsentrasi Larutan Asap
Cair Terhadap Mutu Belut
(Monopterus albus) Asap
yang Disimpan pada Suhu
Kamar. Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Gasperz,
V.
1991.
Metode
Perancangan
Percobaan.
Penerbit Armico. Bandung.
Jilid 1.
Girard, J.P., 1992. Smoking dalam
Technology
of
Meat
Products. Translated by
Bernard Hammings and ATT,
Clermont
Ferrand.
New
York.
Haras,
A.
2004.
Pengaruh
Konsentrasi Asap Cair dan
Lama
Perendaman
Terhadap
Mutu
Fillet
Cakalang
(Katsumonus
pelamis L) Asap yang
Disimpan
Pada
Suhu
Kamar. Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Harvinosa, Rio. L. 2012. Pengaruh
Perbedaan
Konsentrasi
Asap Cair dari Beberapa
Jenis Limbah Pertanian
yang Berbeda Terhadap
Mutu Ikan Nila Asap.
http://riolharvinosa.blogspot.c
o.id. Diakses 04 Oktober
2016
Heruwati E.S. 2002. Pengolahan
Ikan secara Tradisional:
Prospek
dan
Pengembangan.
Jurnal
Litbang Pertanian. Jakarta.
Hidayat, Dika Junianto. 2013. Asap
Cair Sebagai Pengawet.
Asap-cair-sebagaipengawet.blogspot.co.id.
Diakses 04 Oktober 2016.
Himawati, Indah. 2010. Pengaruh
Penambahan Asap Cair
Tempurung
Kelapa
Destilasi dan Redestilasi
Terhadap Sifat Kimia,
Mikrobiologi, dan Sensoris
Ikan
Pindang
Layang
(Decapterus Sp) selama
Penyimpanan. Surakarta.
Kartika. 2011. Penanganan Ikan
Segar. Jakarta
Khayat, A. and Schwll, D. 1983.
Lipid oxidation in sea food. Food
Tech.
Lestari, H., 2008. Pengawetan asap
dengan
Asap
Cair.
http//Suara Merdeka.com.
Mahdi. 2012. Mengenal Bahaya
Formalin,
Borak,
dan
Pewarna
Berbahaya.
Chanif.lecture.ub.ac.id.
Diakses: 15 April 2016
Maidina S. 2004. Pengaruh
Pemberian
Asap
Cair
Terhadap Aktivitas Air
(Aw)
Dan
Kualitas
Organoleptik Pada Ikan
Tongkol
(Euthynnus
Affinis).
Marabessy, I. 2007. Produksi Asap
Cair
dari
Limbah
Pertanian
dan
Penggunaannya
dalam
Pembuatan Ikan Tongkol
(Euthynnus affinis) Asap.
Tesis. IPB, Bogor.
Mayasari,
D.
2011. Pengaruh
Konsentrasi Asap Cair
Tempurung
Kelapa
13
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Pranata, J. 2007. Pemanfaatan
Sabut dan Tempurung
Kelapa serta Cangkang
Sawit untuk Pembuatan
Asap
Cair
sebagai
Pengawet Alami. Teknik
Kimia
Universitas
Malikussaleh. Lhoksumawe.
Putra, Danu. 2010. Asap Cair
Pengawet Makanan. Asapcair-pengawetmakanan.wordpress.com.
Diakses 04 Oktober 2016.
Sagoo S, Board R, Roller S. 2002.
Chitosan Inhibits Growth of
Spoilage Microorganism in
Chilled
Pork
Product.
Journal
of
Foood
Microbiology
Sanny E., Yefrida., Indrawati dan
Refilda. 2013. Pemanfaatan
Asap Cair Tempurung
Kelapa Pada Pembuatan
Ikan Kering dan Penentuan
Kadar Air, Abu Serta
Proteinnya.Laboratorium
Kimia Lingkungan, Jurusan
Kimia FMIPA, Universitas
Andalas
Saparinto, C. 2007. Membuat
Aneka Olahan Bandeng.
Jakarta: Penebar Swadaya
Sedjati,
S.2006.
Pengaruh
Konsentrasi
Khitosan
Terhadap Mutu Ikan Teri
(Stolephorus heterolobus)
Asin
Kering
Selama
Penyimpanan Suhu Kamar.
Semarang:
Progam
Pascasarjana
Universitas
Diponegro
Soekarto ST. 1985. Penilaian
Organoleptik
Untuk
Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bhrata Karya
Aksara. Jakarta.
terhadap
Mutu
Ikan
Nila (Oreochormis
niloticus) Asap.
[Skripsi].
Universitas Andalas. Padang.
Montazeri, N., Oliviera, O. C. M.,
Himelbloom, B. H., Leigh,
M. B., and Crapo. C. A,.
2012.
Chemical
Characterization
of
Commercial Liquid Smoke
Products. Food Science and
Nutrition. P.
Muchtadi, R Tien., Sugiyono.,
Fitriyono Ayustaningwarno.
2008. Teknologi Proses
Pengolahan Pangan. IPB
Press. Bogor.
Muratore, G., Licciardello, F. 2005.
Effect of vacuum and
modified
atmosphere
packaging on the shelf-life
of liquid-smoked swordfish
(Xiphias gladius) slices..
Muratore, G., Mazzaglia, A., Lanza,
C.M., Licciardello, F. 2007.
Process variables on the
quality of swordfish fillets
flavored
with
smoke
condensate. J of Food
Processing and Presetvation.
Nursiwi, Asri., Darmadji, Purnama.,
Kanoni, Sri. 2013. Pengaruh
Penambahan Asap Cair Terhadap
Sifat Kimia dan Sensori Telur Asin
Rasa Asap.
Pertiwi., Mihada., Hartawan. 2015.
Kualitas Kimia Fisik Bakso
Ayam Yang Dimarinasi
Dalam Asap Cair Dalam
Waktu Yang Berbeda. Ejournal
Rumenta, S. R. 2011. Pengolahan
Ikan Kembung. Jakarta:
Pusat Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan.
14
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Solichin, M. 2008. Gema Industri
Kecil. Standart. Teknologi
Industri
Asap
Cair
“Deorub”menjadi
Lomomotif
Industri.
Jakarta: Direktorat Industri
Kecil dan Menengah
Soldera, S., N. Sebastianutto and R.
Bortolomeazzi.
2008.
Composition of Phenolic
Compound and Antioxidant
Activity of Agric. Food
Chem.
Sugiastuti, S. 2002. Kajian Aktifitas
Anti
bakterin
dan
Antioksidan Ekstrak Daun
Sirih (Piper Betle, L) pada
Daging
Sapi
Giling.Thesis.Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Sundari, Tri. 2008. Potensi Asap
Cair Tempurung Kelapa
Sebagai
Alternatif
Pengganti
Hidrogen
Peroksida (H2O2) Dalam
Pengawetan Ikan Tongkol
(Euthynnus
affinis).UNS.
Surakarta.
Suryaningsih,
Lilis.,
Putranto,
Wendry., Tiarasari, Eliza
(2011). Perendaman Daging
Domba
Garut
Dengan
Berbagai Konsentrasi Asap
Cair Tempurung Kelapa
Terhadap Jumlah Total
Bakteri Daya Awet Dan
Akseptabilitas
Susanti, A. 2006. Daya anti bakteri
ekstrak
etanol
daun
beluntas (Pluchea indica
less) terhadap Escherichia
coli secara in vitro.
Fakultas Kedokteran Hewan
UNAIR. Surabaya.
Suyanto, R. 2002. Nila. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Swastawati, Fronthea. 2011. Studi
Kelayakan dan Efisiensi
Usaha Pengasapan Ikan
Dengan Asap Cair Limbah
Pertanian.
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas
Diponegoro.
Semarang.
Tagor,
Mara.,
Sari,
Ira.,
Desmelati.2002. Pengaruh
Penggunaan Asap Cair
Yang Berbeda Terhadap
Mutu
Ikan
Patin
(
Pangasius
hypopthalmus)
Asap Selama Penyimpanan
Pada
Suhu
Kamar.
Universitas Riau.
Tamaela, P. 2003. Efek antioksidan
asap cair tempurung kelapa
untuk
menghambat
oksidasi lipida pada steak
ikan cakalang (Katsuwonus
pelamis)
asap
selama
penyimpanan.
Wibowo,
S.
2002.
Industri
Pengasapan Ikan. Penebar
Swadaya. Yogyakarta
Wijaya, M., E. Noor, T. Tedja
Irawadi dan G. Pari. 2008.
Karakterisasi
Komponen
Kimia Asap Cair dan
Pemanfaatannya
Sebagai
Biopestisida. Jurusan Kimia.
FMIPA. UNM Makassar.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan
dan Gizi. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Yanti, A. R dan Rochima, E. 2009.
Pengaruh
Suhu
Pengeringan
terhadap
Karakteristik
Kimiawi
Fillet Lele Dumbo Asap
Cair pada Penyimpanan
Suhu
Ruang.
Jurnal
Bionatura.
15
Gita Rosetivana Putri (123020063)
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAN SUHU PENYIMPANAN
TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
16
Download