DISUSUN OLEH dr. H. Basirun, MMRS 1 HORMON SENYAWA ORGANIK YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR ENDOKRIN, YANG BEKERJA PADA DAN MEMPENGARUHI JARINGAN / ORGAN SASARAN FUNGSI HORMON : 1. FUNGSI INTEGRASI 2. FUNGSI REGULASI 3. FUNGSI MORFOLOGI TEMPAT KERJA HORMON : JARINGAN SASARAN / TARGET ORGAN 1. AUTOCRINE TISSUE . H. TESTOSTERON; H. OESTROGEN 2. PARACRINE TISSUE PERLU RESEPTOR / MEDIATOR2 3 RESEPTOR : • TEMPAT MELEKATNYA HORMON DI ORGAN SASARAN • STRUKTUR BERUPA PROTEIN • JUMLAH dan KEPEKAAN RESEPTOR MEMPENGARUHI AKTIVITAS HORMON • BEBERAPA HORMON ADA YANG MEMPUNYAI LEBIH DARI SATU MACAM RE - SEPTOR 4 KLASIFIKASI HORMON : BERDASARKAN RESEPTOR dan MEDIATOR PADA ORGAN SASARAN 1. YANG RESEPTORNYA ADA DIDALAM SEL : H. STEROID; H. TIROID dan KALSITRIOL 2. YANG RESEPTORNYA ADA DI PERMUKAAN SEL : II.1. DENGAN MEDIATOR c-AMP : -. H. ADENOHIPOFISE -. H. HIPOFISE POSTERIOR -. MSH; dan sebagainya II.2. DENGAN MEDIATOR Ca++ / FOSFATIDIL INOSITOL ATAU KEDUANYA : ASETIL KOLIN, GASTRIN, VASOPRESIN, ADH OKSITOSIN. II.3. DENGAN MEDIATOR KINASE atau FOSFAT : GROWTH HORMON, PROLAKTIN, INSULIN MEDIATORNYA disebut juga sebagai SECOND MESSENGER HORMONNYA disebut FIRST MESSENGER 5 MEKANISME KERJA HORMON : KELOMPOK I : HORMON DALAM SEL DENGAN RESEPTOR AKTIVASI atau DNA IKATAN KOMPLEKS H-R IKATAN DENGAN GENE HRE SINTESA PROTEIN atau TRANSKRIPSI KELOMPOK II : HORMON MENEMPEL & BERIKATAN DENGAN RESEPTOR MEDIATOR : cAMP, Fosfatidil Inositol, Ca++ FUNGSI FISIOLOGIS JARINGAN SASARAN 6 KERJA HORMON HRE STEROID H.TIROID GENE T4 T4 T3 T3 + 7 PENGENDALIAN KADAR HORMON : 1. PERANAN HIPOTALAMUS & HIPOFISE : A. SISTEM UMPAN BALIK B. SISTEM TOMBOL ON / OFF 2. PENGENDALIAN OLEH METABOLIT atau HORMON LAIN. HIPOTALAMUS (-) 1. A (-) RH (-) HIPOFISE TROPIC HORMON KELENJAR ENDOKRIN HORMON TARGET ORGAN 8 1. B PENGENDALIAN HORMON MELALUI SISTEM TOMBOL / SKAKELAR ON – OFF : -. Growth Hormon Releasing Hormon = GHRH = GRH = GHRF = GRF -. Growth Hormon Release Inhibiting Hormon ( Somatostatin = Somatotropin releasing inhibiting hormon = GHRIH = GHRIF = SRIH = SRIF -. Prolactin Release Inhibiting Hormon = PRIH = PRIF = PIH = PIF Releasing hormon memacu Hipofise tombol ON Release inbiting hormon menghambat tombol OFF 9 2. PENGENDALIAN HORMON OLEH METABOLIT atau HORMON LAIN : • HORMON GASTRO INTESTINAL / INTESTINAL FACTOR • HORMON PANKREAS MISAL : H. INSULIN DIPENGARUHI oleh KADAR GLUKOSA / METABOLITNYA atau oleh asam amino ( ARGININ ) 10 HORMON HIPOFISE “ THE MASTER GLAND “ 1. LOBUS / PARS ANTERIOR = ADENOHIPOFISE : - GH - FSH - LH - TSH - ACTH - LTH 2. LOBUS / PARS INTERMEDIA : MSH 3. LOBUS / PARS POSTERIOR = NEUROHIPOFISE : - OKSITOSIN - VASOPRESIN = ADH 11 HORMON ADENOHIPOFISE : PEMBAGIAN : 1. KELOMPOK HORMON PERTUMBUH-AN: (GROWTH HORMON = GH ); PROLAKTIN ( PRL ); CHORIONIC SOMATOMAMMOTROPIN ( CS ) 2. KELOMPOK HORMON GLIKOPROTEIN : TIROID STIMULATING HORMON ( TSH ), I FOLLICLE STIMULATING HORMON ( FSH ), LUTHEOTROP HORMON ( LH ) dan CHORIONIC GONADOTROPIN ( CG ) 3. KELOMPOK PEPTIDA ; PRO OPIO MELANO CORTIN ( POMC ) : ADRENO CORTICO TROPIC HORMON ( ACTH ), LIPOTROPIN ( LPH ), MELANOSIT STIMULATING HORMON ( MSH ) 12 HORMON TROPIK : Hormon yang mempengaruhi & mengendalikan pertumbuhan DAN fungsi II hormon / kelenjar endokrin lain CONTOH : TSH, ACTH, FSH, LH HORMON NON TROPIK : -. GH = Growth hormon = Somatotropin -. LACTOGENIC HORMON = LH = PROLAKTIN ( PRL ) 13 GROWTH HORMON = GH GH, PRL dan CS ( KELOMPOK 1 ) MEMPUNYAI KESAMAAN DALAM REAKSI IMMUNOLOGI dan FUNGSI . FUNGSI SOMATOTROPIK dan LAKTOGENIK. ► STRUKTUR GH : POLIPEPTIDA ► SINTESA & SEKRESI : DISINTESA DIDALAM SEL SOMATOTROP. PRODUKSINYA PALING BANYAK DARI PADA HORMON LAINNYA. PRODUKSINYA DI PACU oleh keadaan TIDUR, STRES ( SAKIT, OPERASI ), EXERCISE, HIPOGLIKEMIA, MAKANAN BANYAK PROTEIN. 14 HIPOTALAMUS GHRH GHRIH STRES / TIDUR (-) (+) (-) (+) HIPOFISE GH HEPAR IGF-I FUNGSI GH : FUNGSI UTAMANYA adalah MERANGSANG PERTUMBUHAN OTOT SKELET, VISCERA dan PERTUMBUHAN BADAN dalam PROPORSI NORMAL. PERAN FISIOLOGIS melalui MEDIATOR IGF– I & II 15 ► TERHADAP METABOLISME PROTEIN : -. SINTESA PROTEIN : . TRANSPORT AS.AMINO . TRANSLASI & TRANSKRIPSI ► TERHADAP METABOLISME KARBOHIDRAT : -. PENGGUNAAN GLUKOSA JARINGAN . TRANSPORT GLUKOSA . GLIKOLISIS -. GLUKONEOGENESIS di HEPAR ( dari asam amino ) GLUKOSA DARAH dan GLIKOGENESIS ► TERHADAP METABOLISME LEMAK : -. MOBILISASI FFA -. β-OKSIDASI di HEPAR ► TERJADI RETENSI MINERAL TERTENTU ► TERHADAP KELENJAR MAMMAE : TERJADI PENINGKATAN 16 PERTUMBUHAN KELENJAR dan LAKTOGENESIS KLINIS : 1. HIPOFUNGSI GH : * TERLIHAT SEJAK KECIL. DWARFISME ( KERDIL ) : a) TIPE LARON GANGGUAN PADA TAK ADANYA RESEPTOR di HEPAR c) TIPE PYGMIES KELAINAN di JARINGAN TEPI 2. HIPERFUNGSI GH : * BIASANYA KARENA TUMOR HIPOFISE * TERJADI : -. GIGANTISME -. ACROMEGALI 17 PROLAKTIN ( PRL ) = LACTOGENIC HORMON ( LTH ) = MAMMOTROPIN PRODUKSI & SEKRESI PRL DIKENDALIKAN oleh PRIH ( pro – duksi hipotalamus ) SEKRESI PRL dipengaruhi oleh : -. PRIH menghambat sekresi PRL -. Pemacu ESTROGEN & OKSITOSIN -. DIPACU oleh rangsangan pada papilla mammae. stress, tidur, coitus PERAN / FUNGSI fisiologis : • MEMULAI & MEMPETAHANKAN MASA LAKTASI Pada sat kehamilan peran ini dibantu oleh hormon ESTROGEN, PROGESTERON & CHORIONIC SOMATOTROPIN ( CS ) • IKUT PERTAHANKAN CORPUS LUTEUM LUTEOTROPIC HOR - MON 18 KELAINAN KLINIS hormon PRL : -. TUMOR YANG MENEKAN SEL YANG MENSEKRESI PRL KADAR PRL AMENORRHAE & GALAKTOREA -, TUMOR YANG MENYEBABKAN PROLIFERASI & HIPERTRO – FI SEL YANG MENSEKRESI PRL KADAR PRL GYNECOMASTIA dan IMPOTENSI ( ♂ ) CHORIONIC SOMATOMAMMOTROPIN = CS DIPRODUKSI OLEH JARINGAN PLASENTA. BERPERAN SEBAGAI HORMON LAKTOGENIK, SEPERTI PRL. 19 MELANOCYTE STIMULATING HORMON = MSH DISEKRESI OLEH PARS INTERMEDIATE HIPOFISE. FUNGSI : -. MEMACU SEL MELANOSIT HORMON HIPOFISE POSTERIOR OKSITOSIN & ADH STRUKTUR : KE 2 NYA STRUKTURNYA BERUPA PEPTIDA, YANG TERDIRI DARI 9 ASAM AMINO ( NONA PEPTIDE ) KARENA STRUKTURNYA MIRIP ADA FUNGSINYA YANG JUGA SAMA ANTARA ADH & OKSITOSIN 20 OKSITOSIN FUNGSI : -. MEMACU KONTRAKSI OTOT POLOS UTERUS ( UTERO TONIKA ) -. MEMACU KONTRAKSI SEL MIOEPITEL KELJ.MAMMAE SEKRESI AIR SUSU. ADH ( ANTI DIURETIC HORMON ) = VASOPRESSIN FUNGSI : RESEPTOR DI MEMBRAN SEL TUBULI GINJAL MEMACU ADE- NILAT SIKLASE MENINGKATKAN cAMP *. MENGATUR REABSORPSI AIR DI TUBULI GINJAL *. MEMACU OTOT POLOS KAPILER VASOKONSTRIKSI DIABETES INSIPIDUS INSUFISIENSI SEKRESI ADH. 21 HORMON TIROID KELENJAR TIROID •T3 = TRIIODOTIRONIN • T4 = TETRAIODOTIRONIN • MIT = MONOIODOTIROSIN • DIT = DI IODOTIROSIN BIOSINTESIS HORMON TIROID : SINTESIS TIROGLOBULIN : • TIROGLOBULIN adalah SUATU PROTEIN • DISINTESIS OLEH RANGSANGAN DARI TSH • DISEKRESI KEDALAM LUMEN KELENJAR DISIMPAN sebagai KOLOID 22 UP TAKE YODIUM : 2/3 BAGIAN BERASAL dari PROSES DEYODINASI MIT & DIT 1/3 BAGIAN BERASAL dari ABSORPSI AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN “ POMPA YOD “ . YOD DIABSORPSI KEDALAM FOLLIKEL DIIKAT OLEH TIROGLOBULIN. TAHAPAN SINTESIS TIROKSIN : 1. TAHAP OKSI DASI : •ENZIM : TIROID PEROKSIDASE •OKSIDATOR : H2O2 •TUJUANNYA : SUPAYA YOD DAPAT DI ORGANIFIKAFIKASI-KAN DENGAN TIROGLOBULIN 2. TAHAP ORGANIFIKASI ( YODINASI ) : 23 2. TAHAP ORGANIFIKASI ( YODINASI ) : -. YOD MENGIKAT GUGUS TIROSIL dari TIROGLOBULIN -. MEMBENTUK M I T dan D I T 3. TAHAP KOPLING : KOPLING ANTARA MIT + DIT T3 DIT + DIT T4 4. TAHAP SEKRESI TRANSPORTASI HORMON TIROID : T3 & T4 DARAH TARGET ORGAN CARRIER : -. THYROXIN BINDING GLOBULIN = TBG ( pengemban ) -. THYROXIN BINDING PRE ALBUMIN ( TBPA ) 24 METABOLISME YODIDA dalam FOLIKEL TIROID RUANG FOLIKULER Oksi dasi Peroksidase I+ + Tgb Iodinasi DIT MIT DIT MIT Tgb MIT H2O2 DIT Perang kaian MIT DIT T3 DIT T4 DIT Tgb MIT DIT T4 DIT IO2 NADPH H+ Pagositosis & Pinositosis Tgb NADP+ LISOSOM Tgb TIROSIN Tgb IPOMPA YOD I- Kosentrasi * MIT DIT Na-K ATPase I- RUANG EKSTRASELULER Lisosom sekunder Hidrolisa T3 & T4 Pelepasan T3 & T4 25 TBG DISINTESIS DI HEPAR dan DIPACU oleh ESTROGEN serta DAPAT DIHAMBAT OLEH oleh ANDROGEN & GLUKOKORTIKOID PENGENDALIAN : OLEH HIPOFISE & HIPOTALAMUS, DENGAN MEKANISME UMPAN BALIK MEKANISME KERJA : -. T3 BERIKATAN DENGAN RESEPTOR DIDALAM SEL TRANSLASI & TRANSKRIPSI c AMP -. T4 DEYODENASE T3 AKTIF + RESEPTOR 26 PERANAN HORMON TIROID : • MENGATUR METABOLISME . MENINGKATKAN OKSIDASI • PERTUMBUHAN MENTAL & FISIK DOSIS FISIOLOGIS : . MENINGKATKAN TRANSKRIPSI & TRANSLASI SINTESIS PROTEIN BALANS N POSITIP . c AMP . MEMACU HIPOTALAMUS GHRH DOSIS TINGGI : GH . SINTESIS PROTEIN , KATABOLISME . MOBILISASI Ca ++ dari TULANG . OKSIDASI RESPIRASI TIDAK KOPLING DENGAN OKSISI FOSFORILASI PANAS . ABSORPSI GLUKOSA OLEH MUKOSA USUS KOSA DARAH GLU 27 KLINIS : 1. HIPOTIROIDI : GANGGUAN SINTESIS / SEKRESI KADAR H.TIROID DARAH TURUN FUNGSI TURUN • KADAR YOD DALAM MAKANAN KURANG • GANGGUAN ABSORPSI DARI USUS • HAMBATAN POMPA YOD • HAMBATAN PROSES OKSIDASI • HAMBATAN SINTESIS TIROGLOBULIN • KERUSAKAN SISTEM MIKROTUBULI GANGGUAN PADA PROSES SEKRESI • KELAINAN FUNGSI SEKRESI KELENJAR • PENINGKATAN TBG FUNGSI TURUN • RESEPTOR KURANG PEKA FUNGSI TURUN 28 “ GONDOK ENDEMIK “ = ENDEMIC GOITER : SEBAB UTAMA : INTAKE YOD KURANG YOD DALAM KELENJAR KURANG PRODUKSI T3 & T4 KURANG HIPOTALAMUS TRH HIPOFISE TSH MEMACU KELENJAR TIROID TERJADI HIPERTROFI & HIPERPLASI serta FUNGSI KELENJAR MENINGKAT PRODUKSI TIROGLOBULIN TIMBUNAN KOLOID pada FOLLICULAR SPACE KELENJAR MENJADI BESAR & KENYAL TERAPI : PEMBERIAN YODIUM GEJALA : * sejak lahir CRITINISM * masa anak YUVENILE MIXEDEMA 29 2. HIPERTIROIDI ( TOXIC GOITER ) : -. KADAR H.TIROID ( T3 & T4 ) MENINGKAT -. PENYEBAB : 1. TUMOR KELENJAR TIROID 2. TERBENTUKNYA THYROID STIMULATING IgG ( TSI ) AKTIVITAS RESEPTOR TSH KEPE- KAAN KELENJAR TIROID terhadap TSH PRODUKSI ==== “ GRAVE DISEASE “ -. GEJALA : DENYUT JANTUNG / NADI , SUKAR TIDUR, BADAN LEMAH, NAFSU MAKAN TURUN, PANAS & BERKERINGAT, MATA EXOPTHALMUS -. TERAPI : OBAT ANTI RIROID TIOURASIL; TIOUREA 30 dan sebagainya HORMON PARATIROID • H. PARATIROID ( PTH ) MENJAGA KADAR Ca DARAH TETAP DALAM BATAS-BATAS NORMAL ( 1,1 - 1,6 mmol/dl ) • KALSITONIN • KALSITRIOL ( vit. D aktif ) Ca DARAH SEBAGAI HASIL DARI : 1. ABSORPSI USUS 2. REABSORPSI Ca OLEH GINJAL 3. SELISIHMINERALISASI & DEMINERALISISASI TULANG BENTUK Ca DARAH : -. ION Ca++ -. GARAM Ca; IKATAN DENGAN ASAM ORGANIK -. TERIKAT PROTEIN : ALBUMIN 31 PERANAN KALSIUM ( Ca ) : • MINERAL POKOK DALAM TULANG • MENGATUR KEPEKAAN OTOT & SARAF • KOAGULASI DARAH • INTEGRITAS MEMBRAN SEL dan TRANSPORT TRANSMEMBRANE • SEKRESI HORMON DARI KELENJARNYA • MEDIATOR HORMON • PELEPASAN NEUROTRANSMITTER KALSITONIN PTH GINJAL Ca++ PO4- (-) (+) darah Ca++ TULANG (-) 25-OH-D3 (+) Ca++ PO4- 1,25-(OH)2-D3 ( KALSITRIOL = Vitamin D3 aktif ) 32 USUS SINTESIS HORMON PARATIROID : -. PRE PRO PARATIROID polipeptida tunggal PRO PARATIROID PARATIROID HORMON -. SINTESISNYA TIDAK DIPENGARUHI oleh Ca DARAH Ca DARAH MEMPENGARUHI DEGRADASI PTH : Ca DARAH PTH DARAH DEGRADASI PTH SEKRESI Ca DARAH cAMP MENGHAMBAT DEGRADSI PTH 33 PERANAN H.PARATIROID : 1. TERHADAP Ca++ : Ca DARAH ↓ • di TULANG : - MOBILISASI Ca++ ↑ dari tulang • di GINJAL : - REABSORPSI Ca++ ↑ oleh TUBULI - MEMACU 25-OH-D3 1,25-OH-D3 ABSORPSI Ca++ oleh USUS MENINGKAT 2. TERHADAP FOSFAT DARAH : FOSFAT DARAH , karena REABSORPSI TUBULI EKSKRESI MENINGKAT KLINIS : 1. HIPOPARATIROIDISME 2. PSEUDO HIPOPARATIROIDISME 3. HIPERPARATIROIDISME 4. HIPERPARATIROIDISME SEKUNDER 34 KALSITRIOL = 1,25-(OH)2-D3 = VIT. D3 AKTIF SUMBER : 1. dari MAKANAN 2. DISINTESIS dari KOLESTEROL SINTESIS : KOLESTEROL SINAR UV KULIT 7-DEHIDROKOLESTEROL PROVIT. D PROVIT. D SITOKROM P450 HEPAR 25-OH-D3 25-OH-D3 1,25-(OH)2-D3 ( KALSITRIOL ) 24,25-(OH)2-D3 GINJAL 35 CARA KERJA : H – R COMPLEX PENGEMBAN Ca TRANSKRIPSI SINTESIS PROTEIN - KLINIS : RAKHITIS * KADAR Ca DARAH TURUN, KELAINAN BENTUK TULANG, DEMINERALISASI ( tulang kero pos ) KALSITONIN = CT DIPRODUKSI OLEH SEL C dari KELENJ. TIROID, PARATIROID & TIMUS FUNGSINYA BERLAWANAN DENGAN PTH & KALSITRIOL; YAITU MENCEGAH NAIKNYA Ca DARAH : HAMBATAN pada : . DEMINERALISASI TULANG . REABSORPSI Ca oleh TUBULI GINJAL . ABSORPSI Ca oleh USUS 36 HORMON KELENJAR ADRENALIS ( SUPRARENALIS ) MEDULA H. KATEKOLAMIN KELENJAR ADRENALIS 1. ZONA GLOMERULOSA KORTEKS 2. ZONA FASIKULATA 3. ZONA RETIKULARIS H. MINERALOKORTIKOID -H. GLUKOKORTIKOID -H. ANDROGEN KORTEKS ADRENALIS KORTIKOSTEROID : 1. GLUKOKORTIKOID 2. MINERALOKORTIKOID 3. ANDROGEN ( SEX HORMON ) 37 INTI STEROID SIKLO PENTANO PERHIDRO PENENTREN 12 11 13 C 1 2 3 16 D 14 9 10 ( 17 ATOM C ) 17 15 21 C 20 C OH C 8 A 5B 4 6 C 18 7 CH2 C C C OH C 19 C=O KOLESTEROL HO HO 38 PREGNENOLON BIOSINTESIS H. STEROID KOLESTEROL 17-HIDROKSI PREGNENOLON PREGNENOLON DEHIDROEPIANDRO STERON ( DHEA ) 3β-HIDROKSI STEROID DEHIDROGENASE : ∆5,4 ISOMERASE POGESTERON 17-HIDROKSI PROGESTERON 21 - HIDROKSILASE 11-DEOKSIKORTIKOSTERON ( DOC ) 11-DEOKSIKORTISOL ∆4ANDROSTENE3,17-DION TESTOSTERON 11-β-HIDROKSILASE 17-α-ESTRADIOL KORTIKOSTERON KORTISOL 18-HIDROKSILASE-18-HIDROKSI DEHIDROGENASE 39 ALDOSTERON PENGENDALIAN SEKRESI / SINTESIS GLUKOKORTIKOID : CNS HIPOTALAMUS (+) cepat (-) CRH HIPOFISE lambat ACTH ADRENAL KADAR KORTISOL PLASMA PENGENDALIAN SEKRESI / SINTESIS MINERALOKORTIKOID: 1. SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN 2. KALIUM DARAH 3. ACTH 4. Na dan SISTEM SARAF 40 SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN : Sel Juncta glomerular pada arteriol afferent renal Enzim RENIN ANGIOTENSINOGEN ( diproduksi Sel Hepar ) ANGIOTENSIN I Angiotensin Converting Enzim ( ACE ) glukokortikoid estrogen Dikeluarkan oleh Paru, Endotel & Plasma ANGIOTENSIN II Amino peptidase ANGIOTENSIN III Angiotensinase Degradasi : ANGIOTENSIN INAKTIF Angiotensin II : . Kadar NaCl turun - Vasokonstriksi . β-adrenergik - Memacu Aldosteron . Volume Cairan turun - Menghambat katabolisme bradikinin pelepasan Renin ( dehidrasi, kehilangan cairan / darah, tekanan darah turun ) 41 TRANSPORTASI H. STEROID : Carrier . ALBUMIN . CORTICOSTEROID BINDING GLOBULIN ( CBG = TYRANSKORTIN = α-GLUBULIN ) ALDOSTERON tak punya carrier spesifik, terikat lemah dengan Albumin PERANAN GLUKOKORTIKOID : 1. TERHADAP METABOLISME KH : glukosa darah meningkat GLUKONEOGENESIS MENINGKAT MENGHAMBAT GLUKOSA KE DALAM SEL HAMBATAN PENGGUNAAN GLUKOSA EKSTRA HEPAR GLIKOGENESIS HEPAR MENINGKAT 2. TERHADAP METABOLISME LEMAK : FFA darah meningkat DI DAERAH MUKA & LEHER LIPOGENESIS DI DAERAH EKSTRIMITAS LIPOLISIS MOBILISASI FFA 42 3. TERHADAP METABOLISME PROTEIN : =. DI HEPAR ANABOLISME =. DI JARINGAN EKSTRA HEPAR KATABOLISME AMINO DARAH ASAM GLUKONEOGENESIS 4. TERHADAP PERTAHANAN TUBUH : * MEMATIKAN SEL-SEL LIMPOSIT & MENGECILKAN JAR.LIMFOID MENGHAMBAT METABOLISME ANTIBODI 5. EFEK ANTI PERADANGAN / ANTI INFLAMASI 6. TERHADAP METABOLISME AIR & MINERAL : * MEMACU ANGIOTENSINOGEN & MENGHAMBAT SEKRESI ADH terjadi RETENSI Na+ & H2O; SEKRESI K+ dan HIPERTENSI 7. TERHADAP HORMON LAINNYA : KEPEKAAN RESEPTOR PERANAN MINERALOKORTIKOID : TERHADAP TUBULI DISTALIS & DUCT.CHOLEDUCHUS : * REABSORPSI Na & AIR * SEKRESI K, H & NH4 RETENSI Na 43 KLINIS : 1. DEFISIENSI GLUKOKORTIKOID : Primer & Sekunder ADDISON DISEASE Sebab : KERUSAKAN KELENJAR ADRENAL ( INFEKSI TBC ) PRODUKSI GLUKOKORTIKOID tapi ACTH Gejala : HIPOGLIKEMIA; PEKA TERHADAP INSULIN; ANOREKSIA BADAN LEMAH; BB Turun; HIPOTENSI; FILTRASI GLOMERULUS TURUN; HIPERPIGMENTASI; EKSKRESI AIR turun; Na+ DARAH turun; K+ DARAH naik 2. HIPERSEKRESI GLUKOKORTIKOID : CUSHING SYNDROME Sebab : - TUMOR ADENOMA ADRENAL - TUMOR HIPOFISE ACTH naik - PENGGUNAAN STEROID YANG BERLEBIHAN Gejala : 44 Gejala : HIPERGLIKEMIA; ATROFI OTOT karena KATABOLISME PROTEIN ; OSTEOPOROSIS; ( DARAH ) Na+ dan K+ ; ALKALOSIS; OEDEM; HIPERTENSI; BADAN KURUS karena LIPOLISIS DI ADIPOSA 3. HIPERSEKRESI MINERALOKORTIKOID : ALDOSTERONISME PRIMER : COHN SYNDROME Sebab : ADENOMA SEL GRANULOMA ADRENAL Gejala : HIPERNATREMIA; HIPOKALEMIA; ALKALOSIS; HIPERTENSI; KADAR GLUKOKORTIKOID, RENIN dan ANGIOTENSIN II TIDAK NAIK ALDOSTERONISME SEKUNDER : Sebab : HIPERPLASI & HIPERFUNGSI sel Junctaglomeruler oleh stenosis Arteri Renalis. Gejala : Sama dengan yang Primer; KECUALI KADAR RENIN & ANGI45 TENSIN MENINGKAT. MEDULA ADRENALIS KATEKOLAMIN : • ADRENALIN = EPINEFRIN • NOR ADRENALIN = NOR EPINEFRIN • DOPAMIN = 3,4-DIHIDROKSI FENIL ETIL AMINA BIOSINTESIS : TIROSIN Tirosin hidroksilase DOPA ( dihidroksi fenil alanin ) Dopa dekarboksilase DOPAMIN Dopamin-β-dekarboksilase NOR EPINEFRIN Fenil etanolamin-Nmetil transferase ( PNMT ) EPINEFRIN 46 RESEPTOR ADRENALIN : α1 ; α2 : β1 dan β2 ★ RESEPTOR β β- ADRENAERGIK ADENILAT SIKLASE cAMP Second messenger : cAMP ★ RESEPTOR α2 α-adrenergik ADENILAT SIKLASE cAMP Second messenger : cAMP PERANAN KATEKOLAMIN : RANGSANGAN OTAK SISTEM OTONOMIK MEDULLA ADRENALIS ADRENALIN : • TERHADAP CARDIOVASCULAR & RESPIRATORIC SYSTEM • TERHADAP METABOLISME 47 SEKRESI : ASETILKOLIN β-ADRENERGIK Ca++ MASUK KE DALAM SEL KROMAFIN Mg++ ATP-ASE EKSOSITOSIS KATEKOLAMIN DARAH SEKRESI DIHAMBAT oleh α-ADRENERGIK SEKRESI DIPACU oleh HIPOGLIKEMIK KATABOLISME : • TERJADI DI HEPAR oleh MAO & COMT • KONJUGASI oleh SULFAT / GLUKORONAT • EKSKRESI MELALUI URINE METANEFRIN & VENILMANDELAT ( VMA ) 48 PERANAN : # TERHADAP SISTEM KARDIOVASKULAR & RESPIRASI : JANTUNG : - KONTRAKSI & FREKWENSI CARDIAC OUT PUT PEMBULUH DARAH : . VASODILATASI pada ORGAN VITAL . VASOKONSTRIKSI PERIFER RESPIRASI : - RELAKSASI OTOT BRONCHUS BRONCHODILATASI PERANAPASAN LANCAR OKSIGENASI # TERHADAP METABOLISME : K H : * GLIKOGENESIS DI HEPAR * GLUKONEOGENESIS DI HEPAR & GINJAL * PEMAKAIAN GLUKOSA JARINGAN DIHAMBAT KESEMUANYA MENYEBABKAN GLUKOSA DARAH , TERU- TAMA UNTUK OTAK & SEL DARAH MERAH LEMAK : LIPOLISIS FFA PENYEDIAAN ENERGI PROTEIN : KATABOLISME 49 PULAU LANGERHANS SEL α : H. GLUKAGON SEL β : H. INSULIN HORMON INSULIN HORMON INSULIN MERUPAKAN PROTEIN, YANG TERDIRI DARI POLIPEPTIDA α dan POLIPEPTIDA β , YANG DIHUBUNGKAN OLEH DUA JEMBATAN DISULFIDA dan SATU JEMBATAN DISULFIDA DIDALAM POLIPEPTIDA α TERDAPAT TIGA BAGIAN PENTING DARI MOL. INSULIN YANG MENEN TUKAN AKTIVITAS BIOLOGISNYA : 1. KEUTUHAN & POSISI KETIGA JEMBATAN DISULFIDA 2. GUGUS HIDROFOB YANG ADA DI TERMINAL C POLIPEPTIDA β50 3. TERMININAL N MAUPUN C DARI POLIPEPTIDA α METABOLISME INSULIN : INSULIN TIDAK MEMPUNYAI PENGEMBAN KHUSUS WAKTU PARUH PENDEK INSULIN CEPAT DIMETA BOLISME DI JARINGAN HEPAR, GINJAL dan PLASENTA ENZIM UNTUK HIDROLISA INSULIN : PROTEASE dan GLUTATION INSULIN TRANSHIDROGENASE, YANG SEBAGIAN BESAR TERDAPAT DI JARINGAN HEPAR. 51 PERAN FISIOLOGIS INSULIN : MENGATUR METABOLISME KH, LEMAK dan PROTEIN ► TERHADAP METABOLISME KH : MENURUNKAN GLUKOSA DARAH, dengan cara : . Menghambat IN PUT glukosa darah ( me glikogenesis & me glukoneogenesis di hepar ) . Meningkatkan OUT PUT glukosa darah ( me glikolisis, glikogenesis & lipogenesis penggunaan glukosa oleh jaringan meningkat ) ► TERHADAP METABOLISME LEMAK : MEMACU LIPOGENESIS dijaringan ADIPOSA, dengan cara : # meudahkan glukosa menembus membran sel # memacu glikolisis sintesa TG meningkat # memacu enzim asetil-koA karboksilase # memacu jalur HMP NADPH MENGHAMBAT LIPOLISIS sintesa FFA 52 ► TERHADAP METABOLISME PROTEIN : MENINGKATKAN ANABOLISME PROTEIN, dengan cara : -. Memacu masuknya asam amino kedalam sel -. Memacu proses transkripsi & translasi KLINIS : DEFISIENSI INSULIN sebabkan DIABETES MELLITUS LIHAT KULIAH METABOLISME KARBOHIDRAT & LEMAK 53 HORMON GLUKAGON ♣ BERUPA POLIPEPTIDA TUNGGAL, terdiri dari 29 rangkaian as. Amino ♣ DISINTESA oleh SEL D PULAU LANGERHANS (terutama) & MUKOSA USUS, dalam bentuk pro hormon ♣ Tidak mempunyai pengemban khusus waktu paruh pendek (5 menit ) ♣ METABOLISMENYA TERJADI DI HEPAR SEKRESI DIPACU oleh : AS,AMINO glikogenik GASTRIN KHOLESISTOKININ KORTISOL ASETIL KOLIN RANGSANGAN β-ADRENERGIK TURUNAN XANTIN : AMINOFI – LIN, TEOFILIN - EXERCISE SEKRESI DIHAMBAT oleh : - GLUKOSA - INSULIN - IGF I - SOMATOSTATIN - SEKRETIN - FFA & BENDA KETON - RANGSANGAN α-ADRENEGIK - PHENYTOIN 54 PERAN FISIOLOGIS : BERLAWANAN DENGAN INSULIN INSULIN : mendorong penyimpanan energi GLIKOGEN, TG & PROT GLUKOAGON : mendorong penyedidaan energi me glukosa darah, dengan cara peningkatan glikogenolisis & FFA darah ( lipolisis di adiposa ) GLUKAGON juga meningkatkan GLUKONEOGENESIS & KETOSIS memperberat DM. ORGAN SASARAN : HEPAR glukagon reseptor (di membran sel ) adenilat siklase cAMP protein kinase . glikogenesis , glikogenolisis . transkripsi enzim PEPCK ( enzim kunci gluko neogenesis ) . Lipolisis di jar. Adiposa mobilisasi FFA ketogesis ketoasidosis kolesterol sklerosis 55 HORMON GASTROINTESTINAL 3 KELOMPOK HORMON GASTROINTESTINAL : 1. KELOMPOK GASTRIN : GASTRIN; CHOLECYSTOKININ ( CCK ) 2. KELOMPOK SECRETIN : -. SEKRETIN -. GASTRIC INHIBITORY POLYPEPTIDE ( GP ) -. GLUKAGON -. VASOACTIVE INTESTINAL POLYPEPTIDE = -. GLICENTIN VIP 3. KELOMPOK LAIN : * NEUROTENSIN * MOTILIN * SOMATOSTATIN * SUBSTANCE P * BOMBENSINLIKE * ENCHEPHALINE * PANCREATIN POLYPEPTIDE 56 HORMON LOKASI PERAN UTAMA GASTRIN ANTRUM GASTER, DUODENUM MEMACU SEKRESI PEPSIN & HCl CHOLECYSTOKININ = CCK DUODENUM, JEJUNUM MEMACU SEKRESI AMILASE PANKREAS SEKRETIN DUODENUM, JEJUNUM MEMACU SEKRESI BIKARBONAT GIP ILEUM MEMACU SEKRESI INSULIN DENGAN MEDIATOR GLUKOSA; MENGHAMBAT SEKRESI HCl VIP PANKREAS RELAKSASI OTOT POLOS, SEKRESI BIKARBONAT MOTILIN JEJUNUM INISIASI MOTILITAS G.I TRACT PANCREATIC POLYPEPTIDE PANKREAS MENGHAMBAT SEKRESI BIKARBONAT & PROTEIN ENCHEPHALIN GASTER,DUOD,EMPEDU SEPERTI OPIAT SUBSTANCE P DUODENUM,JEJUNUM MEMACU SEKRESI BIKARBONAT BLI GASTER,DUODENUM MEMACU sekresi GASTRIN, CCK NEUROTENSIN ILEUM ? ENTEROGLUKAGON PANKREAS, JEJUNUM ? 57 & 58 TYROID STIMULATING HORMON = TSH = TIROTROPIC HORMON FUNGSI TSH : * MEMACU PERTUMBUHAN & FUNGSI KELENJAR TIROID PRO DUKSI HORMON TIROID ( T3 & T4 ) PENGENDALIAN SINTESIS dan SEKRESI TSH dilakukan dengan MEKANISME UMPAN BALIK oleh T3, T4 dan TRH (-) HIPOTALAMUS TRH SRIH (+) HIPOFISE TSH KELENJAR TIROID T3 59 ESTROGEN MENINGKATKAN KEPEKAAN HIPOFISE TERHADAP TRH RESPONS WANITA lebih baik dari PRIA. RANGSANGAN ADRENERGIK JUGA MENINGKATKAN SEKRESI TSH. PADA KEADAAN STRESS ( SUHU DINGIN ) SEKRESI ADRENALIN SEKRESI TSH SEKRESI T3 & T4 OKSIDASI RESPIRASI TIDAK KOPEL DENGAN OKSIDASI FOSFORILASI ENERGI BEBAS BERUPA PANAS. FOLLICLE STIMULATING HORMON = FSH FSH, LH & hCG ( human chorionic gonadotropin ) HORMON YANG MEMACU KELENJAR SEX / REPRODUKSI GONADOTROPIN 60 FUNGSI FSH : RESEPTOR PADA MEMBRAN SEL FOLIKULER OVARIUM dan SEL SERTOLI TESTES, FSH MEMACU ADENILAT SIKLASE cAMP ♀ : -, Memacu pertumbuhan folikel -, Menyiapkan folikel terhadap stimulasi LH dalam persiapan ovulasi dan sintesis serta sekresi estrogen ♂ : -, Menginduksi sintesis protein pengikat androgen pengemban testosteron -, Memacu pertumbuhan testes dan tubuli seminiferi untuk spermatogenesis -, Menginduksi produksi estradiololeh sel Sertoli 61 LUTEINIZING HORMON = LH PERAN / FUNGSI LH : RESEPTOR ADA DI MEMBRAN SEL CORPUS LUTEUM dan SEL LEYDIG ADENILAT SIKLASE Camp STEROIDOGENESIS PERAN LH TERUTAMA TERHADAP SISTEM REPRODUKSI : PADA ♀ : -. MEMPERTAHANKAN dan MEMELIHARA CORPUS LUTEUM ( ESTRADIOL & PROGESTERON ). SELAMA KEHAMILAN DIBANTU OLEH HCG ( DARI PLASENTA ). -. BERSAMA ESTRADIOL, MEMICU OVULASI -. MEMACU INTERSTITIEL OVARIUM untuk produlsi H.ANDROGEN ( ANDROSTENDION. DEHIDROEPI – ANDROSTERON & TESTOSTERON ). PADA ♂ : - MEMACU SEL LEYDIG untuk produksi TESTOSTERON SEL SERTOLI SPERMATOGENESIS 62 KELOMPOK HORMON POMC ( PROOPIOMELANOCORTIN ) ACTH MSH LPH STRUKTURNYA : PEPTIDA DISINTESIS DALAM BENTUK PROHORMON dari SATU GEN POMC. SINTESIS : EKSPRESI GENE POMC PEPTIDA POMC yang panjang peptida ACTH & peptida β- LIPOTROPIN (β- LPH ) ACTH aktip α- MSH γ-LPH & β- ENDORPHIN CLIP ( corticotropin like intermediate lobe peptide ) TEMPAT SINTESIS POMC selain di ADENOHIPOFISE & PARS INTERMEDIA HIPOFISE, juga di JARINGAN OTAK, PLASENTA, PARU, LIMFOSIT dan TR. DIGESTIVUS. 63 ADRENOCORTICOTROPIC HORMON = ACTH FUNGSI : RESEPTORNYA DI MEMBRAN SEL, ACTH cAMP : -. MEMACU PERTUMBUHAN KELJ. CORTEX ADRENALIS -. MEMACU STEROIDOGENESIS di CORTEX ADRENALIS dengan cara memacu perubahan kolesterol pregnenolon DOSIS TINGGI ACTH LIPOLISIS MOBILISASI FFA MEMACU PANKREAS INSULIN >> KLINIS : SEKRESI ACTH >> akibat dari TUMOR HIPOFISE CUSHING SYNDROME Gejalanya sebagai akibat kelainan metabolik glukokortikoid >> : -. Toleransi glukosa turun gejala mirip Diabet Mellitus -. Balans N, K & Fosfat negatip -. Retensi Na hipertensi & oedem 64 -. Penurunan sistem kekebalan, dan atrofi otot skelet