BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di jaman sekarang ini biro perjalanan saling berlomba dalam memasarkan paket wisata mereka agar paket wisata mereka laku dan diminati oleh calon wisatawan, dalam hal tersebut biro perjalanan membutuhkan banyak strategi yang digunakan agar perusahaan mereka tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain, dan tentu saja agar produk wisata yang mereka jual laku dan diminati oleh calon wiastawan dengan lakunya paket yang mereka jual berarti sama artinya dengan menjaga eksistensi perusahaan mereka dan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan atau biro perjalanan lainnya, dalam mempromosikan suatu produk wisata strategi pemasaran dan pengelolaan suatu paket wisata sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk memasarkan agar paket wisata yang telah mereka susun diminati oleh calon wisatawan. Upaya promosi dan penyusunan paket wisata sangat penting untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dalam membuat paket wisata sebuah biro perjalanan harus mempunyai sebuah konektivitas atau kerja sama dengan jasa trasportasi, restaurant, hotel dan penyedia jasa akomodasi lainnya. Jika sebuah biro perjalanan wisata mempunyai kerjasama dengan pihak penyedia jasa akomodasi dengan luas maka biro jasa tersebut nantinya akan lebih mudah dalam menyusun suatu paket wisata yang ditawarkan kepada pihak wisatawan. Dengan terbentuknya kerja sama yang berkesinambungan dengan pihak penyedia jasa 1 lainnya maka biro perjalanan tersebut telah berhasil membangun suatu konektivitas dengan pihak penyedia jasa akomodasi wisata. Tetapi masalah yang dihadapi oleh sebuah perusahaan biro perjalanan wisata adalah persaingan dengan biro jasa lain yang juga gencar dalam melakukan promosi wisata penawaran paket dan lain sebagainya, sehingga hampir semua biro perjalanan mempunyai penawaran yang menarik untuk calon wisatawan. Pemasaran serta promosi harus gencar dilakukan oleh suatu objek wisata agar biro perjalanan wisata tersebut dikenal oleh calon wisatawan dan dikenal oleh banyak penyedia jasa akomodasi wisata seperti hotel, restautan, dan lain sebagainya, sehingga mereka mau menjalin sebuan kerja sama dengan biro perjalanan wisata tersebut. Seiring dengan banyaknya perusahaan di bidang biro jasa perjalanan, Agent Ticket Rudy Tour and Travel adalah salah satu biro perjalanan yang bergerak di bidang layanan jasa, seperti reservasi Tiket Pesawat, Kapal Laut atau trasportasi lainnya, Agent Ticket Rudy Tour and Travel juga banyak menawarkan produk dan paket wisata, dan dengan maraknya persaingan di bidang jasa biro perjalanan wisata penulis melakukan praktek kerja lapangan ( PKL ) di AGENT TICKET RUDY TOUR AND TRAVEL dan mengambil judul: “ANALISIS BAURAN KAJIAN PEMASARAN PAKET WISATA DI NEGERI LASKAR PELANGI PULAU BELITUNG OLEH AGENT TICKET RUDY TOUR AND TRAVEL” 2 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang ingin penulis bahas adalah: 1. Bagaimana cara ‘AGENT TICKET RUDY TOUR & TRAVEL’ mengemas suatu paket wisata yang menarik dan diminati wisatawan? 2. Upaya apa saja yang dilakukan untuk memasarkan suatu paket wisata? 3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam memasarkan suatu produk wisata? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Mengetahui Aspek-aspek bauran pemasaran paket wisata di Negeri Laskar Pelangi Pulau Belitung 2. Untuk mengetahui strategi apa saja yang sesuai untuk memasarkan paket wisata di Negeri Laskar Pelangi Pulau Belitung 3. Mengetahui kendala dalam memasarkan suatu produk wisata yang dihadapi oleh AGENT TICKET RUDY TOUR & TRAVEL. D. Manfaat Penulisan Bagi penulis Manfaat bagi penulis adalah menambah wawasan atas berbagai ilmu yang telah di tempuh selama perkuliahan serta memberikan konstribusi positif terhadap perkembangan ilmu pemasaran pariwisata. 3 Bagi Peneliti Informasi yang diberikan dalam penulisan ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Bagi Perusahaan Biro Perjalanan Wisata Penulisan ini diharapkan berguna bagi perusahaan Biro perjalanan wisata, untuk menentukan strategi dalam memasarkan paket wisata yang baik, dan mengetahui kendala dalam memasarkan paket wisata sehingga mampu bersaing dengan perusahaan Biro perjalanan wisata lainnya. E. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan tinjauan pustaka dari buku-buku yang terkait dengan pembahasan tema yang dikembangkan. 1. Dennis I. Foster dengan judul Travel & Tourism. yang diterjemahkan oleh Tri Budhi Satrio. (2000), menyatakan bahwa tujuan setiap kegiatan pemasaran adalah menciptakan prospek dan kemudian mengubahnya menjadi pembeli. Untuk melakukan tindakan konversi ini, penjual haruslah mampu memandu perilaku membeli seorang prospek menjadi hasil yang diharapkan. 2. Tugas Akhir (Heri Kurniawan, 2011) Universitas Gadjah Mada dengan judul “Strategi Pemasaran Paket Wisata Yyang Ditawarkan ke Pengguna Jasa Wisata Guna Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisata Bagi PT> Merapi Pesona Jogya”. Dalam penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa PT. Merapi Pesona Jogya menerapkan “Strategi pemaaran yang paling 4 berpengaruh besar yang dilakukan oleh PT. Merapi Pesona Jogya adalah dengan metode kerjasama dengan beberapa instansi perusahaan perjalanan domestic maupun Internasional” dalam memperluas pasarnya. Adapun berikut adalah daftar instansi yang bekerja sama dengan PT. Merapi Pesona Jogya : Domestik: 1. Radiva Tour and Travel 2. Selamat jalan Tour & Travel 3. Travelindo 4. Wira Tour Sulawesi 5. Explore Sulawesi 6. Jackal Holiday 7. Buana Jakarta 8. Bali lucky 9. Ika Sulawesi 10. Batam Tour. Internasional: 1. Destinasi Asia 2. Tilsman Asia 3. ER Tour 4. Simbad Voyage 5. Venture Travel 6. Asia online 7. Select Tour France 8. Exclusive Indonesia Netherland. 3. Tugas Akhir (Falla Rizky Amalia, 2013) Universitas Gadjah Mada dengan judu “Strategi promosi Guna Meningkatkan Penjualan Paket Wisata di Biro Perjalanan Wisata Surya Agung Tour”. Dalam penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa biro perjalanan wisata Surya Agung Tour menerapkan “Strategi promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan paket wisata di Surya Agung Tour adalah menyusun daftar rencana promosi, memaksimalkan promosi melalui internet seperti menggunakan jejaring sosial yang sekarang ini sudah menjadi tranding topik di semua kalangan seperti facebook, twitter, google, blog, blog, dan juga website serta menggunakan metode promosi yang tepat, meningkatkan mutu sumber daya manusia, menjalin kerjasama yang baik dengan jasa transportasi, restaurant, hotel serta 5 objek wisata agar memudahkan pihak Surya Agung Tour dalam membuat paket wisata. 4. Buku (Dwyono Chandradhy, 1978) dengan judul Strategi Pemasaran di Indonesia. Keadaan sosio-ekonomi negara semakin baik, dan tanda-tanda pesaingan sudah dimulai mengambil berntuk yang nyata, maka sistem pemasaran dari perusahaan memerlukan informasi dalam suatu aliran informasi dari dan ke pasar. Untuk mendesain program peamsaran yang lebih layak untuk kebutuhan pasar. pemasaran secara langsung mulai ditinggalkan dan diganti dengan cara pemasaran tak langsung melalui dua tingkat atau lebih (two or more state marketing channel). Dari beberapa penelitian di atas, tugas akhir yang sedang penulis selesaikan dengan judul “Analisis Bauran Kajian Pemasaran Paket Wisata Di Negeri Laskar Pelangi Pulau Belitung Oleh Agent Ticket Rudy Tour and Travel”. belum pernah ditulis dalam Tugas Akhir Siapapun F. Landasan Teori Pemasaran adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Menurut Kotler & Amstrong (2008), Pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen. Menurut Kutrz (2008), Pemasaran adalah fungsi organisasi dan sebuah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai untuk 6 konsumen dan mengatur hubungan dengan konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga pihak berkepentingan. Konsep pemasaran adalah sebuah upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada dasar dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan memberikan kepuasan pada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi, (Kotlet, 1997), Adapun juga menurut American Marketing Association (AMA,2003), Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Adapun juga menurut Gitosudarmo, I (2000) menyatakan Pemasaran merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut tertarik, senang, kemudian membeli dan akhirnya puas terhadap produk yang dipasarkannya. Dari definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktifitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya 7 bertujuan untuk memperoleh laba. Dan dari definisi di atas terdapat empat komponen utama yang melandasi konsep pemasaran yaitu: 1. Fokus pasar Perusahaan harus dapat membatasi dan menentukan pasarnya yang akan menjadikan sasarannya karena kenyataanya tidak ada perusahaan yang sanggup melaksanakan semua kegiatannya disemua pasar dengan memenuhi kebutuhan pelanggan. 2. Orientasi pada pelanggan Perusahaan harus berorientasi pada pelanggan bukan berorientasi pada perusahaan, hal ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen dapat menimbulkan rasa loyalitas konsumen terhadap pelanggan. 3. Pemasaran terpadu Kegiatan perusahaan harus dikoordinasi dengan baik dengan bagianbagian lain dari perusahaan untuk berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen 4. Kemampulabaan Dengan konsep pamasaran perusahaan harus berusaha berhubungan baik dengan konsumen, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang menguntungkan.jadi dengan konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen kemudian mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. 8 Bauran Pemasaran dikenal dengan 8P yang diterapkan di paket wisata Negeri Laskar Pelangi Pulau Belitung dan didefinisikan: 1. Product Produk merupakan benda maupun jasa yang di tawarkan suatu perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut agar memberikan keuntungan bagi sebuah perusahaan apabila produk tersebut laku. 2. Price Harga adalah jumlah uang yang harus ditukarkan atau dibayar sebagai pengganti dari jasa ataupun produk berupa uang. 3. Place Distribusi adalah proses penyaluran produk atau jasa dari tempat satu ke tempat yang lainnya agar produk tersebut dikenal oleh konsumen dan diminati konsumen. Distrbusi juga meliputi trasportasi, tempat dan sebagainya. 4. Promotion Promosi adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas agar produknya dikenali oleh konsumen dengan dikenali oleh wisatawan maka diharapkan produk perusahaan tersebut diminati oleh wisatawan. 5. Process Process, mutu layanan jasa sangat bergantng pada proses penyampaian jasa kepada konsumen, mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa 9 adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkometmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. 6. People People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 7. Physical Evidence Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan 10 bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. 8. Productivity & Quality Produktivitas adalah sejauh mana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dalam Jasa juga ada komponen biaya yang dihitung berdasarkan aktivitas, makanya kita mengenal istilah activity based accounting. Sementara itu kualitas sangat penting pada Jasa ketimbang pada produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa laku di pasar, tidak demikian halnya dengan Jasa. G. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu menguraikan suatu kenyataan atau fenomena yang akan diteliti. Penulis menggunakan jenis penelitian ini karena penulis akan menguraikan dan menjabarkan pemasaran paket wisata di “Agent Ticket Rudy Tour and Travel” sehingga penulis berharap pembaca mendapatkan informasi yang lebih baik dan 11 berkualitas tentang pemasaran tersebut. Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoakan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisi sampai menyusun laporannya) kegiatan penelitian di Agent Ticket Rudy Tour & travel dalam usaha menemukan dan mengembangkan serta memasarkan paket wisata ke Pulau Belitung. 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Digunakan untuk melihat secara langsung kegiatan di lapangan mengenai produk paket wisata, kualifikasi sumber daya manusia, dan strategi pemasran yang dilakukan pihak Agent Ticket Rudy Tour and Travel. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke obyek penelitian pada tanggal 1 Maret 2014 di Agent Ticket Rudy Tour & Travel terhadap pelaksanaan kegiatan dan wawancara dengan pemimpin perusahaan. b. Wawancara Penulis menggunakan metode wwancara dengan sumber langsung. Penulis melakukan tanya jawab kepada pihak pengelola agent, marketing,staff dan pengelola lainnya guna mengetahui secara jelas bagaimana pihak biro perjalanan mengelola dan memasarkan paket wisatanya. Wawancara dilakukan langsung dengan pimpinan perusahaan Rudy Christian, dan karyawan untuk memperoleh informasi yang 12 berkaitan dengan masalah yang ingin dipelajari. Menggunakan teknik latihan secara langsung. c. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh cenderung lebih banyak berbentuk informasi maupun penjelasan. Maka penulis menggunakan teknik analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap data-data yang berupa informasi mengenai data yang diperlukan secara jelas. Analisis data yang saya lakukan sejak awal hingga akhir penulisan menggunakan pola berfikir secara induktif, yaitu menganalisa data dan masalah-masalah yang sifatnya khusus lalu diambil kesimpulan ke dalam masalah yang sifatnya umum. d. Studi Kepustakaan Penulis membaca, mempelajari, dan mendapatkan informasi melalui teori-teori yang ada dalam buku yang ada kaitanya dengan masalah yang diteliti. Adapun sumber referensi diperoleh dari berbagai perpustakaan antara lain perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan Vokasi, dan Internet. 13