LIPID METABOLISM • • • • • • • The chemistry of plant lipids Fatty acid biosynthesis Triacylglycerol synthesis Membrane lipid biogenesis Lipid catabolism and turnover Cutins, suberins and waxes Plant membranes KRT-2011 1 KRT-2011 2 1 Fatty acids have four major biological roles: – They are components of membranes (glycerophospholipids and sphingolipids); – Several proteins are covalently modified by fatty acids; – They act as energy stores (triacylglycerols) and fuel molecules; – Fatty acid derivatives serve as hormones and intracellular second messengers. KRT-2011 3 • Interest in plant lipids has increased and many other areas of industrial application. • Understanding the regulation of seed oil quality in order to increase the usefulness of individual crop products by molecular biological manipulation. • Plant membrane lipids have implications for the action of various growth regulators and are targets for several important classes of herbicides. • Plant lipids are being used by industry for detergent, nylon, and cosmetic manufacture, as highly stable lubricants and, recently, as a renewable source of fuel. KRT-2011 4 2 KRT-2011 5 Nomenclature • Fatty acids are named according to the total number of carbon atoms, and to the number and position of any double bonds. • The systematic names for fatty acids are made by adding ‘oic acid’ on to the name of the parent hydrocarbon. • However, as fatty acids are ionized at physiological pH they are usually written as RCOO–, and have names ending in ‘ate’ rather than ‘oic acid’. • A C18 saturated fatty acid would be called octadecanoate, a C18 monounsaturated fatty acid octadecenoate, and a C18 fatty acid with two double bonds octadecadienoate (see Fig. 1). However, many nonsystematic names are still in use (Table 1). KRT-2011 6 3 The chemistry of plant lipids • Umumnya lipid dalam tanaman berupa acyl lipids; terutama membran lipid yaitu: glycosylglycerides atau phosphoglycerides; sedangkan material cadangan berupa triacylglycerol. Semua molekul ini mempunyai fatty acid yang diesterifikasi pada glycerol sehingga lemak dan minyak sering disebut trigliserida (triglycerides) • Lemak dan minyak adalah senyawa yang serupa secara kimia tapi pada suhu ruangan lemak berbentuk padat, sedangkan minyak berbentuk cair. • Keduanya terdiri dari asam lemak berantaipanjang diesterifikasi oleh gugus karboksil tunggalnya menjadi hidroksil dari alkohol tigakarbon (gliserol). KRT-2011 7 Rumus Umum Lemak atau Minyak KRT-2011 8 4 The triacylglycerol cycle • In mammals, triacylglycerol molecules are broken down and resynthesized in a triacylglycerol cycle during starvation. Some of the fatty acids released by lipolysis of triacylglycerol in adipose tissue pass into the bloodstream, and the remainder are used for resynthesis of triacylglycerol. Some of the fatty acids released into the blood are used for energy (in muscle, for example), and some are taken up by the liver and used in triacylglycerol synthesis. The triacylglycerol formed in the liver is transported in the blood back to adipose tissue, where the fatty acid is released by extracellular lipoprotein lipase, taken up by adipocytes, and reesterified into triacylglycerol. KRT-2011 9 • Titik leleh dan sifat lain lemak ditentukan oleh jenis asam lemak yang dikandungnya. Lemak biasanya mengandung tiga asam lemak yang berbeda walaupun kadangkala dua di antaranya sama. Ketiga asam ini hampir selalu mempunyai jumlah atom karbon yang genap, biasanya 16 atau 18 dan beberapa di antaranya tidak jenuh (mengandung ikatan rangkap). • Titik leleh meningkat dengan makin panjangnya asam lemak dan dengan adanya kejenuhan hidrogen sehingga lemak padat biasanya mempunyai asam lemak jenuh. • Pada minyak, satu sampai tiga ikatan rangkap dijumpai pada tiap asam lemak; ini menyebabkan titik lelehnya lebih rendah sehingga minyak menjadi cair pada suhu kamar. • Contoh minyak tumbuhan yang penting dalam perniagaan adalah yang berasal dari biji kapas, jagung kacang tanah, dan kedelai KRT-2011 10 5 • Ada lebih dari 300 asam lemak yang berbeda yang telah diisolasi dari tanaman, tetapi hanya beberapa yang dimanfaatkan oleh organisme untuk membran lipid atau dsimpan. • Asam lemak jenuh terbanyak adalah asam palmitat, dengan 16 karbon dan asam stearat, dengan 18 karbon. • Lemak kelapa kaya akan asam laurat, asam lemak jenuh 12 karbon. • Umumnya tanaman mengandung sejumlah kecil myristic acid dan capric acid atau lauric acid asam lemak jenuh (Tabel 1). KRT-2011 11 • Routes of synthesis of other fatty acids. Palmitate is the precursor of stearate and longer-chain saturated fatty acids, as well as the monounsaturated acids almitoleate and oleate. Mammals cannot convert oleate to linoleate or α-linolenate (shaded pink), which are therefore required in the diet as essential fatty acids. Conversion of linoleate to other polyunsaturated fatty acids and eicosanoids is outlined. Unsaturated fatty acids are symbolized by indicating the number of carbons and the number and position of the double bonds. KRT-2011 12 6 Table 1. Fatty acids found abundantly in plants KRT-2011 13 Table 2 The fatty acid composition of some important oil crops • For castor bean 90% of the fatty acids in the storage oil are ricinoleic (12hydroxyoctadecenoic) acid, for coconut oil medium chain acids of 8-14 carbons represent 79% and in palm kernel oil medium chain acids represent 71%. In both coconut and palm kernel oil, lauric acid is the dominant constituent (about 45% total). KRT-2011 14 7 Table 3. The fatty acid composition of some plant leaves KRT-2011 15 • This is in striking contrast to the composition of seed oils and fats where, not only are the percentages of individual fatty acids very variable, but unusual components may be major constituents (Table 2). • A notable fact about the fatty acid content of different plant tissues is the constancy of leaf composition where most of the lipids are components of membranes (Table 3). KRT-2011 16 8 Shuttle for transfer of acetyl groups from mitochondria to the cytosol. The mitochondrial outer membrane is freely permeable to all these compounds. Pyruvate derived from amino acid catabolism in the mitochondrial matrix, or from glucose by glycolysis in the cytosol, is converted to acetyl-CoA in the matrix. Acetyl groups pass out of the mitochondrion as citrate; in the cytosol they are delivered as acetyl-CoA for fatty acid synthesis. Oxaloacetate is reduced to malate, which returns to the mitochondrial matrix and is converted to oxaloacetate. An alternative fate for cytosolic malate is oxidation by malic enzyme to generate cytosolic NADPH; the pyruvate produced returns to the mitochondrial matrix. KRT-2011 17 • Dibandingkan dengan karbohidrat, lemak mengandung lebih banyak karbon dan hidrogen, dan lebih sedikit oksigen; bila digunakan untuk respirasi, lebih banyak 02 yang digunakan tiap satuan bobot. • Akibatnya, lebih banyak ATP yang terbentuk, menunjukkan bahwa lebih banyak energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak daripada karbohidrat. • Mungkin karena itulah maka sebagian besar biji kecil mengandung lemak sebagai bahan cadangan utama. • Bila lemak tadi digunakan untuk respirasi, cukup banyak energi yang dilepas untuk pembentukan kecambah. • Biji yang ringan memungkinkan mereka tersebar secara efektif oleh angin. KRT-2011 18 9 Lipid berperan penting dlm kehidupan sel: • Sebagai bahan struktural (pembangun) membran, yang membungkus komponen sel dan organel • Sebagai sumber energi asam lemak lebih disukai oleh sel hati dan sel otot • Metabolisme lipid tidak terbatas pada perombakannya, tetapi sel tubuh juga mensintesis lipid dan bahan asam lemak lain seperti kolesterol KRT-2011 19 Lipid Tubuh • Lipid yang memasuki aliran darah di sebar ke jaringan tubuh melalui dua cara: disimpan sebagai lemak simpanan (lemak cadangan) atau sebagai lipid jaringan • Lemak simpanan terkumpul dalam sel2 jaringan lemak, yang sering disebut jaringan adipos. Umumnya lipid disimpan dalam sel lemak sebagai trigliserida • Jaringan adipos cenderung mengumpul di sekitar pinggang, pinggul dan pantat • Lapisan jaringan adipos juga mengelilingi banyak organ tubuh. Lapisan lemak tubuh ini melindungi tubuh dan organnya dari benturan. • Lemak juga merupakan penyekat yang baik terhadap suhu dingin • Tubuh ikan paus dan anjing laut terselimuti oleh lapisan lemak yang tebal • Metabolisme dalam sel jaringan lemak merupakan sumber panas tubuh yang penting KRT-2011 20 10 Lipid Tubuh • Lipid kompleks fosfolipid, sfingomyelin dan serebrosida menjadi bagian dari lipid jaringan • Lipid jaringan terutama berbentuk membran sel dan membran organel sel seperti mitokondria, endoplasma retikulum, inti sel dan lisosom • Secara normal, trigliserida maupun lipid kompleks terusmenerus dipecah dan disintesis dalam tubuh. Tetapi ada beberapa penyakit yang menyebabkan ketiadaan enzim yang mengkatalisis perombakan lipid kompleks. Ketiadaan ini mengakibatkan sangat tingginya cadangan lipid kompleks dalam jaringan tertentu terutama dalam otak, limpa dan hati • Penyakit penyimpanan lipid cenderung diwariskan. Penyakit Tay-Sachs yang menimbun lipid pada otak ditandai oleh lumpuh, cacat mental dan buta. Penimbunan serebrosida yang tak normal pada limpa dan hati merupakan tahap dini dari penyakit Gaucher. Kerusakan penyimpanan lipid yang ketiga yaitu: penyakit Niemann-Pick, ditandai oleh penyimpanan sfingomyelin yang berlebihan pada limpa dan hati. KRT-2011 21 Lipid catabolism and turnover • Lemak yang disimpan dalam biji dan buah tidak diangkut dari daun, tapi disintesis in situ dari sukrosa atau gula-terangkut lainnya. • Walaupun daun memproduksi berbagai asam lemak yang terdapat di lipid pada membran, daun jarang mensintesis lemak. • Lagi pula, baik asam lemak maupun lemak sangat tidak larut dalam air sehingga tidak dapat diangkut lewat floem atau xilem KRT-2011 22 11 • Pengubahan karbohidrat menjadi lemak memerlukan produksi asam lemak dan rangka gliserol sehingga asam lemak teresterifikasi. Unit gliserol (α-gliserofosfat) terbentuk oleh reduksi dihidroaseton fosfat yang dihasilkan pada glikolisis • Asam lemak dibentuk oleh kondensasi berganda dari unit asetat di asetil CoA. Sebagian besar reaksi sintesis asam lemak terjadi hanya di kloroplas daun serta di proplastid biji dan akar (Stumpl "1,987Harwood, 1988; Heemskerk dan Wintermans, 1987). KRT-2011 23 • Asam lemak yang disintesis di organel tersebut terutama adalah asam palmitat dan asam oleat. • Asetil CoA yang digunakan untuk membentuk lemak di kloroplas sering dihasilkan oleh piruvat dehidrogenase (serupa dengan yang di mitokondria), yang menggunakan piruvat yang dibentuk pada glikolisis di sitosol. • Sumber lain asetil-CoA pada kloroplas bayam dan tumbuhan lainnya adalah asetat bebas dari mitokondria KRT-2011 24 12 • Asetat ini segera diserap oleh plastid, diubah menjadi asetil-CoA, kemudian digunakan untuk membentuk asam lemak dan lipid lainnya seperti diterangkan pada bab ini Rangkuman reaksi sintesis asam lemak dengan contoh asam palmitat (sebagai ester KoA) terdapat pada reaksi 15.1: • Berikutnya, CoA dihidrolisis keluar bila asam palmitat atau asam lemak lainnya bergabung dengan gliserol selama pembentukan lemak atau lipid membran. KRT-2011 25 • Rangkuman tersebut menekankan bahwa pengubahan unit asetat menjadi asam lemak membutuhkan banyak energi, sebab hampir dua pasang elektron (2 NADPH) dan satu ATP diperlukan untuk tiap gugus asetil yang ada. • Di daun yang terkena sinar, fotosintesis menyediakan sebagian besar NADPH dan ATP, dan pembentukan asam lemak terjadi jauh lebih cepat pada keadaan terang dibandingkan dengan pada gelap. • Dalam keadaan gelap dan di proplastid biji dan akar, lintasan respirasi pentosa fosfat (pasal 13.10) mungkin yang menyediakan NADPH, dan glikolisis menyediakan ATP dan piruvat yang merupakan senyawa asal asetil-CoA. KRT-2011 26 13 • ER semua sel dapat mengubah asam lemak menjadi fosfolipid yang diperlukan bagi pertumbuhan membran ER sendiri atau membran sel lainnya (Moore, 1984; Mudd, 1980). • Di daun asam linolat dan asam linolenat disintesis dari asam oleat dan (dengan perpanjangan) dari asam palmitat di ER. Asam linoleat dan asam linolenat kemudian diangkut dari ER kembali ke kloroplas tempat mereka dihimpun sebagai lipid di membran tilakoid KRT-2011 27 • Suhu merupakan faktor pengendali utama (Harwood, 1989). Pada suhu rendah, asam lemak lebih tidak jenuh (yaitu lebih banyak asam linolenat dan asam linoleat) dibandingkan dengan pada suhu tinggi. • Ketidakjenuhan ini menurunkan rerata titik leleh asam lemak (tabel 15.1), membuat membran lebih cair dan membentuk minyak di oleosom, bukannya lemak padat. • Hipotesis umum untuk menjelaskan pengaruh suhu adalah bahwa peningkatan kelarutan oksigen di air, sejalan dengan turunya suhu, menyediakan 02 sebagai penerima esensial atom hidrogen bagi proses ketakjenuhan di ER sehingga menyebabkan lebih banyak asam lemak takjenuh. KRT-2011 28 14 KRT-2011 29 Pengubahan lemak menjadi gula: αoksidasi dan daur glikoksilat • Perombakan lemak yang disimpan di oleosom biji dan buah melepaskan cukup banyak energi. • Untuk biji, energi tersebut perlu untuk memacu perkembangan awal kecambah sebelum fotosintesis mulai. • Karena lemak tidak dapat diangkut ke akar dan pucuk yang sedang tumbuh maka lemak harus diubah menjadi molekul yang lebih lasak, biasanya sukrosa. • Pengubahan lemak menjadi gula merupakan proses yang menarik sebab proses tersebut terjadi sebagian besar di spora fungi dan biji kaya lemak serta di beberapa bakteri, tapi tidak pada manusia atau hewan KRT-2011 30 15 • Perombakan lemak dimulai dengan kerja lipase, yang menghidrolisis ikatan ester dan melepas tiga asam lemak dan gliserol • Sebagian besar aktivitas lipase berlangsung di membran-separuh oleosom. • Gliserol hasil dari kerja lipase akan diubah dengan ATP menjadi α-gfiserolfosfat di sitosol; kemudian, dioksidasi oleh NAD meniadi dihidroksiaseton fosfat, yang sebagian besar akan.diubah menjadi gula oleh glikolisis yang terbalik. Asam lemak dibawa kematriks glioksisom yang mula-mula akan dioksidasi menjadi unit asetil CoA dan NADH oleh lintasan metabolik yang dinamakan βoksidasi karena karbon-beta yang dioksidasi KRT-2011 31 KRT-2011 32 16 • Rincian daur glioksilat dan reaksi tambahan mitokondria dan sitoplasma yang perlu untuk mengubah gugus asetat menjadi gula tertera pada gambar 15.4 dan diuraikan secara singkat berikut ini KRT-2011 33 • Rangkuman pengubahan asam lemak (palmitat) menjadi gula (sukrosa) tertera pada reaksi : • Ini merupakan proses respirasi karena 02 diserap (selama oksidasi FADH2 yang dihasilkan oleh βoksidasi) dan CO2 dilepaskan (selama pengubahan oksaloasetat menjadi PEP). • Kuosien respirasi (mol CO2/mol 02) adalah Q36, sesuai dengan pengukuran nilai RQ pada berbagai biji atau kecambah yang kaya-lemak KRT-2011 34 17 Lilin, kutin dan suberin: Lapisan pelindung tumbuhan • Seluruh sistem tajuk tumbuhan herba dilapisi oleh kutikula yang memperlambat kehilangan air dari daur batang bunga buah dan biji (Cutler dkk 1980; Juniper dan Jeffree, 1998). • Mikrograf elektron payar dari kutikula daun anyelir memperlihatkan struktur permukaan berlilin dari kutikula (gambar 15.5). • Tanpa lapisan pelindung ini, transpirasi pada hampir semua tumbuhan berlangsung sangat cepat sehingga tumbuhan akan mati. KRT-2011 35 • Kutikula merupakan perlindungan terhadap beberapa patogen tumbuhan dan terhadap kerusakan kecil mekanis (Kolattukudy, 1988) • Kutikula juga penting dalam pertanian karena sifatnya yang menolak air, yang digunakan pada berbagai semprotan yang mengandung fungisida, herbisida, insektisida, atau zat pengatur tumbuh. • Karena sifat hidrofobik kutikula, sebagian besar formulasi semprotan mengandung deterjen untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga butir semprotan menyebar pada permukaan daun KRT-2011 36 18 • Sebagian besar kutikula terdiri dari campuran berbagai macam komponen yang disebut kutin, sedangkan sisanya mengandung lilin lapisan penutup dan polisakarida pektin yang menempel pada dinding sel (gambar 15.6). • Kutin merupakan polimer heterogen yang terdiri dari terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak satu kelompok mempunyai 16 karbon dan satunya lagi 13 karbon (Kolattukudf, 1980a, 1980b; Holloway, 1980). • Sebagian besar asam lemak tersebut mempunyai dua atau lebih gugus hidroksil, serupa dengan asam risinoleat yang disebut pada pasal 15.L. Sifat polimer kutin timbul dari ikatan ester yang menggabungkan gugus hidroksil dan gugus karboksil dalam berbagai asam lemak KRT-2011 37 • Lapisan pelindung bagian tumbuhan di bawah tanah, yang sering kurang jelas, umumnya disebut suberin. • Suberin juga melindungi sel gabus yang terbentuk pada kulit pohon oleh kegiatan penghancuran dari pertumbuhan sekunder, dan ini terbentuk dari banyak sel sebagai jaringan luka setelah pelukaan (misalnya, setelah gugur daun dan pada luka umbi kentang yang akan ditanam). KRT-2011 38 19 • Bagian lipid yang berlilin (sampai dengan setengah total suberin) adalah campuran kompleks asam lemak rantai-panjan& asam lemak terhidroksi, asam dikarboksilat, dan alkohol rantai-panjang. • Sebagian besar anggota kelompok ini mempunyai lebih dari 16 atom karbon Holloway, 1983). • Suberin selebihnya mengandung senyawa fenol, dengan asam ferulat (lihat gambar 15.11) sebagai komponen utamanya. Seperti pada kutin, fenol ini diperkirakan mengikatkan fraksi lipid dari suberin ke dinding sel. • Jadi, suberin serupa dengan kutin karena keduanya memiliki fraksi poliester lipid utama, tapi suberin memiliki lebih banyak fraksi fenol dan dalam hal jenis asam lemaknya. KRT-2011 39 Senyawa isoprenoid • Berbagai produk tumbuhan yang mempunyai beberapa sifat umum lipid membentuk beraneka golongan senyawa dengan (atau dibentuk dari) satuan rumus bangun lima-karbon yang lazim. • Golongan ini dinamakan isoprenoid, terpenoid atau terpen (Grayson, 1988; Fraga, 1988, Croteau, 1980). • Tata-namanya beragam, bergantung pada " penulisnya, seperti dijelaskan oleh Loomis dan Croteau (1980), tapi banyak penulis menggunakan istilah terpm untuk isoprenoid tanpa-oksigen dan merupakan hidrokarbon murni (Robinsory 1980). • Yang termasuk isoprenoid adalah hormon seperti giberelin dan asam absisat (lihat bab 77 dan 18), farnesol (diperkirakan sebagai pengatur stomata pada gandum), xantoksin (pnzat hormon asam absisat, pasal 18.4), sterol, karotenoid, turpentin, karet, dan ekor fitol dari klorofil. KRT-2011 40 20 The main plant membran lipids: glycosylglycerides and phospoglycerides • Almost all plant membrane lipids are based on the trihydric alcohol glycerol. • In the chloroplast membranes of photosynthetic tissues (as well as the plastids of non-photosynthetic tissues) the glycosylglycerides are the major components (Table 4). • MGDG, monogalactosyldiacylglycerol; DGDG, digalactosyldiacylglycerol; SQDG, sulfoquinovosyldiacylglycerol; PG, phosphatidylglycerol KRT-2011 41 • Three glycosylglycerides are important and their structures are shown in Fig. 1 KRT-2011 42 21 KRT-2011 43 Lipid Composition Influences the Physical Properties of Membranes • • • • • Specialization of organella function Specialization of membrane function Membrane fluidity Membrane thickness Local curvature KRT-2011 44 22 Lipid Composition and Membranes Thickness KRT-2011 45 KRT-2011 46 23 Lipid Composition on Membranes of Polarized Cells Absortive epithelial cells basolateral membrane SM : PL : C = 0,5 : 1,5 : 1 apical membrane SM : PL : C = 1 : 1 : 1 KRT-2011 47 Gel and Fluid Forms of the Phospholipid Bilayer KRT-2011 48 24 KRT-2011 49 The Effect of Lipid Composition on Bilayer Curvature KRT-2011 50 25 The Effect of Lipid Composition on Bilayer Curvature • Depends on the relatize sizes of the polar head groups and nonpolar tails of phospholipids. • Formation of membrane blebs and pits, internal membrane vesicles, microvilli. KRT-2011 51 The Assimetry in Phospholipid Distribution Membrane Leaflet Phospholipid Composition Remark Exoplasmic SM PC Less fluid Cytosolic PE PS PI More fluid Human Membranes Erythrocytes KRT-2011 52 26 The Assimetry in Phospholipid Distribution • Result from the vectorial synthesis of lipids in the RE and Golgi. • SM is synthesized on the exoplasmic face of Golgi • Phospholipids is synthesized on the cytosolic face of RE • PC is in the exoplasmic leaflet KRT-2011 53 The Assimetry in Phospholipid Distribution • Necessary for intracellular signaling pathways that affect many aspects of cellular metabolism. • PI is cleaved by phospholipase C cytosol generate phosphoinositol and diacylglycerol. KRT-2011 54 27 KRT-2011 Permeability of phospholipid bilayers 55 Model for the facilitated of glucose Channel and carrier proteins KRT-2011 56 28 Ion selectivity of Na+ channels Ion selectivity of K+ channels Examples of antiport KRT-2011 Glucose transport by intestinal epithelial cells 57 Receptor-mediated endocytosis KRT-2011 58 29 Mobilisasi Lemak • • • • • • Melalui katabolisme glukosa, karbohidrat adalah pilihan utama untuk produksi energi bagi beberapa jaringan. Contohnya adalah jaringan otak dan otot kerangka yang aktif. Ttp, glikogen cadangan habis dlm bbrp jam puasa. Sesaat sebelum sediaan glikogen habis, banyak sel tubuh spt otot kendur, dan hati mulai memecah asam lemak untuk energi. Dgn menggunakan asam lemak untuk produksi energi, semua sel ini membantu mengawetkan cadangan glikogen pada sel otak dan sel lain dari sistem syaraf. Sel otak dan syaraf menuntut sediaan glukosa yang ajeg (konstan). Kecuali dalam keadaan darurat spt kelaparan, sel otak dan syaraf menghasilkan energi hanya dari glukosa. Jika sel tubuh lain memerlukan asam lemak, sistem endokrin mengirim hormon epinefrina kpd gudang penyimpannya, yaitu jaringan adipos. (Epinefrina juga merangsang pemecahan glikogen menjadi glukosa dalam sel otot dan hati) Dalam sel lemak, epinefrina merangsang hidrolisis trigleserida menjadi asam lemak dan glycerol, yang kemudian memasuki aliran darah. Proses ini disebut mobilisasi. Asam lemak yang termobilisasi akan melekat erat pada protein plasma, yaitu albumin serum. Albumin serum mengangkut asam lemak ke jaringan sel yang memerlukannya Gliserol yang dihasilkan dari hidrolisis trigliserida juga memasuki sel-sel ini KRT-2011 59 Oksidasi Asam Lemak • Asam lemak dirombak menjadi asetil CoA: Asam lemak memasuki sel jaringan yang memerlukan energi. Tetapi, sebelum asam lemak dapat dioksidasi untuk menghasilkan energi, senyawa ini harus melewati membran mitokondria. Hal ini tak akan terjadi sebelum asam lemak diubah menjadi tioester nya dengan CoA. Hasil reaksi ialah asil-lemak-CoA • Pengaktifan asam lemak: Pembentukan molekul asil-lemak-CoA menunjukkan bagaimana energi yang tersimpan dalam ikatan fosfat ATP dapat digunakan untuk memacu proses yang secara normal tak dapat berlangsung. Baik asam lemak maupun CoA tidak cukup berenergi untuk membentuk asil-lemak-CoA secara langsung, sehingga sel menaikkan kereaktifan kimia dari gugus karboksil asam lemak dengan menginvestasikan ATP. Gugus trifosfat dari molekul ATP diputuskan untuk menghasilkan pirofosfat (PPi) dan sisanya, yaitu adenosina monofosfat (AMP), membentuk ikatan anhidrida berenergi tinggi dengan asam lemak. • Ikatan tioester dari asil-lemak-CoA adalah iakatan berenergi tinggi seperti halnya pada Asetil CoA. KRT-2011 60 30 Oksidasi Asam Lemak • Oksidasi Beta: Pembentukan molekul asil-lemak-CoA menyebabkan asam lemak dapat memasuki mitokondria. Molekul ini dirombak oleh proses katabolisme yang disebut oksidasi beta. Selama oksidasi beta, karbon ketiga (atau beta) dari rantai asam lemak jenuh (molekul asil-lemak-CoA) dioksidasi menjadi keton. • Setiap langkah oksidasi beta dikatalisis oleh enzim • Ada 4 reaksi yang terlibat dalam oksidasi beta: 1. Dehidrogenasi ikatan ganda 2 C-C dibentuk di antara karbon kedua (α) dan ketiga (β) pada rantai asam palmitat, dihasilkan 1 molekul FADH2. FAD sering menjadi koenzim bagi enzim yang mengkatalisis pembuangan hidrogen dari senyawa karbon jenuh 2. Hidrasi Molekul air diadisikan pada ikatan ganda dua dari asil-lemak-CoA 3. Oksidasi Gugus hidroksil sekarang dioksidasi menjadi keton. NAD+ adalah koenzim yang bertindak sebagai pengoksidasi dalam reaksi oksidasi kedua dari oksidasi beta. Dihasilkan satu molekul FADH2 dan satu molekul NADH 4. Pemutusan ikatan karbon Ikatan karbon di anatara karbon kedua dan ketiga diputuskan, menghasilkan asetil CoA dan satu asil-lemak CoA yang rantainya mempunyai dua karbon lebih pendek dibandingkan dengan tioester awalnya. Reaksi ini melibatkan CoA lain, tetapi tanpa bantuan ATP lagi. Langkah2 dlm oksidasi beta berulang terus sampai asil-lemak-Coa terombak habis menjadi asetil CoA. Lintasan perombakan asam lemak menjadi asetil CoA disebut: Spiral asam lemak. Jadi pemecahan asam palmitat menghasilkan 8 molekul asetil CoA, tetapi hanya dihasilkan 7 molekul NADH dan 7 molekul FADH2 129 molekul ATP KRT-2011 61 Siklus Asam Sitrat Metabolisme Gliserol • Gliserol yang dihasilkan oleh hidrolisis trigliserida memasuki glikolisis sebagai dihidroksiaseton fosfat • Hidrolisis trigliserida menghasilkan gliserol dan asam lemak. Gliserol diubah oleh sel menjadi hidroksiaseton fosfat dalam 2 langkah: Gliserol Gliserol 3-fosfat Dihidroksi- aseton fosfat ATPADP NAD+ NADH + H+ Jadi gliserol yang dihasilkan dari hidrolisis trigliserida dapat menyumbang produksi energi dengan memaski glikolisis sebagai dihidroksiaseton fosfat KRT-2011 62 31 Sintesis Asam Lemak • Karbohidrat dapat diubah menjadi lemak. Senyawa kunci yang menghubungkan metabolisme karbohidrat dengan sintesis asam lemak ialah asetil CoA. • Jika sel tubuh mempunyai glukosa lebih banyak dari yang diperlukan untuk kebutuhan energi, sel akan mengubah sebagian asetil CoA yang diproduksi oleh katabolisme glukosa menjadi asam lemak • Asam lemak yang baru tersintesis ini tergabung menjadi trigliserida dan disimpan sebagai cadangan dalam jaringan adipos • Lipid adalah bentuk cadangan energi yang lebih pekat dibandingkan karbohidrat • Manusia mengubah karbohidrat menjadi lemak, tetapi tidak sebaliknya. • Dengan mengurangi makanan berlemak, ada resiko juga mengurangi vitamin esensial dan mineral yang terkandung dalam makanan tersebut. Lebih2 apabila penurunan makanan berlemak ditukar dengan meningkatkan makanan berkarbohidrat bobot tumbuh justru bertambah KRT-2011 63 32