1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan aplikasi perkantoran elektronis dilingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah menjadi salah satu syarat terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang baik. Semakin banyaknya aplikasi-aplikasi yang terhubung dengan server di kantor pusat melalui jaringan internet menjadi alasan utama bagi setiap lembaga pemerintah untuk selalu meningkatkan kualitas layanan akses internet. Seiring dengan kebutuhan terhadap akses internet, jaringan komputer yang terpasang dapat dipastikan akan mengalami perkembangan. Kurose (2010) mengatakan bahwa hampir setiap jaringan komputer pada institusi modern dipasang secara hirarki, dimana setiap komputer suatu ruangan kantor dihubungkan dengan satu switch yang terhubung dengan switch ruang kantor yang lain melalui switch yang juga menghubungkan jaringan komputer antar gedung. Beberapa kelemahan model jaringan komputer tersebut adalah kurang efisien dalam penggunaan peralatan jaringan dan tidak dapat mengisolasi trafik antar ruang kantor untuk meningkatkan peforma dan keamanan jaringan. Terdapat beberapa metode segmentasi jaringan untuk mengisolasi trafik antar ruang kantor, antara lain menerapkan Virtual Local Area Network (VLAN) dan metode extended LAN menggunakan router. VLAN bekerja dengan menambahkan empat byte yang berisi identitas VLAN dalam header dari paket data yang dikirim, sedangkan pada jaringan extended LAN dengan Network Address Translation (NAT), router harus memodifikasi source IP address pada header paket yang diterima dari setiap host yang terhubung pada port LAN menjadi alamat IP publik yang terpasang pada port WAN kemudian paket tersebut akan dikirimkan ke alamat IP server yang dituju. Router juga akan 1 2 menyimpan data pasangan source address dan port serta destination address dan port yang digunakan akan disimpan dalam NAT translation table, sehingga apabila router tersebut menerima paket balasan dari server, akan dibandingkan terlebih dahulu dengan data yang terdapat dalam tabel untuk menentukan alamat IP dan port dari host yang dituju. Sutanto (2011) mencoba memanfaatkan VLAN untuk membuat segmentasi jaringan laboratorium komputer dan jaringan hotspot yang bertujuan untuk mengisolasi jaringan dan mengurangi trafik broadcast sehingga peforma dan keamanan jaringan dapat ditingkatkan. Pada jaringan komputer yang melibatkan penggunaan lebih dari satu VLAN switch dapat dihubungkan dengan metode VLAN Trunking melalui satu port khusus, sehingga suatu host yang terhubung pada VLAN dengan tag-id tertentu di VLAN switch yang satu seolah-olah dapat terhubung secara fisik dengan host yang terhubung pada VLAN dengan tag-id yang sama di VLAN switch yang lain (Kurose, 2010). Beberapa VLAN switch produksi 3Com menyediakan dua port khusus untuk keperluan tersebut, yaitu port nomor up dan port down sehingga dapat disusun secara stack, namun switch jenis ini hanya dapat dihubungkan sebanyak empat unit (3Com, 2002). Suatu host yang yang akan melakukan pertukaran data dengan host tertentu yang terhubung pada VLAN dengan tag-id yang berbeda memerlukan bantuan sebuah router yang terhubung dengan kedua VLAN tersebut (Kurose, 2010). Namun apabila interkoneksi antar VLAN ini dikelola secara terpusat, maka proses pertukaran data akan membebani router dan jaringan trunk sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan proses yang sama pada jaringan LAN. Berbeda dengan jaringan extended LAN dimana pengelolaan interkoneksi antar segmen jaringan dapat dikelola secara terdistribusi di masing-masing lokasi, sehingga komunikasi antar segmen jaringan hanya melibatkan router yang menghubungkan kedua segmen jaringan tersebut. Translasi terhadap alamat IP di setiap router diperlukan agar setiap end device yang terhubung pada router tersebut dapat mengakses internet, namun menurut Chugh (2013) proses tersebut 2 3 akan meningkatkan beban router sehingga dapat mempengaruhi kualitas layanan jaringan. Kedua metode segmentasi jaringan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga untuk mengetahui perbandingan QoS pada kedua jaringan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran secara aktif terhadap parameter-parameter QoS pada saat beban jaringan mencapai puncak (Sugeng, 2015), namun pekerjaan ini akan sulit dilakukan secara manual sehingga perlu dibuat suatu mekanisme pengukuran yang dapat dilakukan secara otomatis. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian adalah bagaimana perbandingan QoS pada jaringan VLAN dan extended LAN pada saat trafik padat? 1.3 Batasan Masalah Penelitian yang akan dilakukan memiliki batasan masalah sebagai berikut; 1) Parameter QoS yang akan diukur adalah throughput, jitter dan packet-loss-ratio. 2) Pengukuran dilakukan pada jaringan internal untuk meminimalisir interferensi pada jaringan yang berada diluar kendali. 3) Aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran adalah iperf3 yang tersedia secara gratis untuk berbagai macam sistem operasi. 4) Pengukuran parameter awal dan parameter akhir dilakukan selama masing-masing 14 hari (dua minggu). 5) Tidak membahas tentang keamanan jaringan, manajemen bandwidth, local routing, dll. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran secara terjadwal berdasarkan trafik padat terhadap parameter-parameter QoS pada jaringan VLAN, kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran secara 3 4 terjadwal berdasarkan trafik padat terhadap parameter-parameter QoS pada jaringan extended LAN sehingga dapat diketahui kualitas layanan jaringan yang lebih baik diantara kedua jaringan tersebut pada saat trafik padat. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengelola jaringan dalam merancang infrastruktur jaringan komputer yang dikelolanya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang penelitian yang terkait dan penelitian terdahulu BAB III LANDASAN TEORI Berisi tentang teori dasar dan definisi dari hal yang terkait dengan penelitian BAB IV RANCANGAN PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian, pengamatan jaringan terpasang, perancangan pengukuran, rencana pengujian dan rencana pengolahan data. BAB V IMPLEMENTASI Berisi tentang implementasi topologi jaringan extended LAN dan implementasi pengukuran pada kedua jaringan. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil pengukuran parameter, dan perbandingan hasil pengukuran dari extended LAN 4 jaringan VLAN dan jaringan 5 BAB VII PENUTUP Berisi tentang kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. 5