BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Dalam implementasi PNPM MP SPP yang dilaksanaan di Kecamatan Bajo Kabupaten Luwu, bisa diakui masyarakat sangat antusias untuk ikut serta menjadi anggota pemanfaat SPP. Meski demikian, ini masih belum bisa dikatakan efektif seluruhnya. Hal ini terlihat dari kurangnya partisipasi aktif masyarakat, baik dalam musyawarah maupun pelatihan, diakibatkan karena kesibukan sehari-hari mereka; kelompok sasaran yang belum sepenuhnya tepat; jumlah pelaksana yang masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas (skill) sehingga menyebabkan pencapaian tujuan program masih terkendala. 2. Terdapat pengaruh faktor komunikasi yang masih belum berjalan dengan baik secara dua arah; sumber daya yang belum memadai; disposisi dalam hal ini masih kurang dalam aspek insentif; dan struktur birokrasi yaitu dimana masih terkendala pada aspek fragmentasi serta tidak tegasnya aturan-aturan yang diberlakukan yang menyebabkan masyarakat tidak terlalu mengindahkan, baik itu berupa informasi maupun sanksi yang diterapkan dalam program SPP ini. VI.2 Saran Dalam pelaksanaan PNPM MP SPP ini, masih ditemui beberapa hambatan dalam beberapa aspek, dimana hal tersebut dapat mengganggu berjalannya proses implementasi. Untuk itu, penulis memberikan beberapa saran untuk pelaksanaan PNPM MP SPP selanjutnya, yaitu: 1. Oleh karena PNPM MP SPP ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat, maka partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan program. Oleh karena itu perlu ditingkatkan upaya pendekatan kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadarannya agar mereka mau berpartisipasi aktif dalam semua tahap implementasi. 2. Berkaitan dengan komunikasi, ada baiknya jika penyampaian informasi dapat berjalan secara dua arah, dengan demikian akan terjalin koordinasi yang baik dan informasi dari pihak pengelola bisa diterima secara baik oleh pihak masyarakat dalam hal ini adalah pemanfaat SPP. 3. Selain itu, sumber daya dalam hal kuantitas dan kualitas yang memadai, perlu diperhatikan, ketersediaan informasi yang dibutuhkan agar tidak lamban dalam penentuan langkah yang akan ditempuh; kewenangan yang ada di tangan masyarakat harus digunakan dengan efektif melalui partisipasi aktif; dan fasilitas pendukung yang memadai dalam pelaksanaan fungsinya. Berkaitan dengan aturan-aturan yang berlaku, dalam hal ini peran implementor sangatlah penting. Mereka harus bersikap tegas terhadap aturan-aturan yang diberlakukan, serta sanksi bagi yang menyalahi aturan benar-benar harus diterapkan sebagaimana mestinya sehingga masyarakat tidak akan bertindak semaunya.