Pendampingan Pastoral Terhadap Penderita Leukemia Anak (Suatu

advertisement
BAB III
PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDERITA LEUKEMIA di RSUP
DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Adanya suatu Rumah Sakit tidak terlepas dari tujuan dan mission dari
organisasi yang mendirikannya. Maka ada Rumah Sakit yang bertujuan
pendidikan (baik bagi dokter maupun perawat), atau yang bertujuan peningkatan
kesehatan masyarakat, yang didirikan untuk tujuan komersial atau penyebaran
agama. Namun lepas dari tujuan dan mission dari masing-masing Rumah Sakit,
mereka semua berisi satu hal yang sama: yaitu “manusia yang sakit”, yang
datang ke Rumah Sakit dengan tujuan utama untuk memperoleh kesembuhan
dari sakit dan penderitaannya.1 Dalam melaksanakan pelayanan, Rumah Sakit
harus memperhatikan empat aspek yang saling memiliki kaitan satu dengan
yang lain yakni aspek fisik (termasuk unsur medis, biologis, metabolisme,
psikomotorik), mental (termasuk unsur kognisi dan afeksi, otak kiri dan otak
kanan), sosial dan spiritual. Itulah yang dinamakan konsep kesehatan holistik.
A. Gambaran Umum dan Sejarah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito adalah Rumah Sakit
Umum yang terletak di Jl. Kesehatan No. 1 Sekip – Kabupaten Sleman, provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), persis di sebelah barat Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada dan di sebelah selatan Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada. Didirikan pada tahun 1982, Rumah Sakit ini segera menjadi mitra
1
B. Kieser SJ, Ikut Menderita Ikut Percaya Pastoral Orang Sakit (Yogyakarta: Kanisius, 1984),
3.
59
tetap Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dalam menyelenggarakan
pendidikan dokter, dokter spesialis, dan perawat.
Sebagai rumah sakit terbesar di Kota Yogyakarta, RSUP Dr. Sardjito
berusaha mengembangkan diri menjadi rumah sakit bertaraf internasional agar
mampu menangani permasalahan kesehatan dengan lebih baik. Saat ini, RSUP
Dr. Sardjito telah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit internasional yang
berada di luar negeri.
Mitra Terpercaya Menuju Sehat menjadi semangat yang dibawa oleh
setiap staf kesehatan dan pengelola RSUP Dr. Sardjito. Segala fasilitas dan
tenaga ahli yang kompeten di bidangnya telah disiapkan untuk masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.2
B.
Sejarah
Berdirinya
RSUP
Dr.
Sardjito
Yogyakarta
dan
Perkembangannya
Gagasan mendirikan Rumah Sakit Umum dan Pendidikan pada satu
lokasi guna pendidikan calon dokter dan dokter ahli serta untuk pengembangan
penelitian, pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr Sardjito pada tahun 1954, dan
karena dirasakan pula adanya kebutuhan mendesak perlunya Rumah Sakit
Umum Pemerintah (RSUP) guna mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Tengah
Bagian Selatan.
Perjuangan
tersebut
baru
berhasil
tahun
anggaran
1970/1971
menggunakan biaya dari Departemen Kesehatan RI dengan lokasi di Pingit,
sayangnya setelah ditinjau oleh Departemen
2
Kesehatan RI dianggap tidak
http://www.rumah sakit dr.sardjito.gudeg.net<pendopo>layanan umum>kesehatan>rumah
sakit. Di unduh pada tanggal 6 April 2013, pukul 15.35 WIB.
60
memadai. Setelah pembicaraan lebih lanjut maka pembangunan RSUP
dipindahkan ke daerah Sekip dengan nama RSUP Dr. Sardjito. Penggunaan
nama tersebut adalah untuk mengenang perjuangan dan jasa-jasa Prof. Dr.
Sardjito.
RSUP
Dr.
Sardjito
didirikan
dengan
SK
MenKes
RS
no.
126/Ka/B.VII/74 tanggal 13 Juni 1974, yaitu sebagai RSU tipe B pendidikan
pengelolaan oleh
Dep.Kes. RI melalui Dir.Jen.Yan.Med. Tugas utamanya
adalah melakukan pelayanan kesehatan masyarakat dan melaksanakan sistem
rujukan bagi masyarakat DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan, serta
dimanfaatkan guna kepentingan pendidikan calon dokter dan dokter ahli oleh
Fakultas Kedokteran (FK) UGM.
Berdasarkan SK bersama antara Men.Kes. RI dan Menteri P & K RI No.
522/ Men.Kes/SKB/X/81 no. 0283a/U/1981 tanggal 2 Oktober 1981 telah
dilakukan penggabungan RS UGM ke dalam
RSUP Dr. Sardjito dengan
memanfaatkan fasilitas pemerintah, baik dana, peralatan maupun tenaga dari
Departemen Kesehatan RI, Departemen Pendidikan & Kebudayaan serta instansi
lain terkait. Pada tanggal 8 Februari 1982 RSUP Dr. Sardjito telah dibuka secara
resmi oleh Presiden RI Soeharto.
RS Dr. Sardjito sebagai RS Pendidikan Tipe A
Meskipun RS Dr. Sardjito mengalami berbagai macam perubahan status,
tidak mempengaruhi kinerja RS Dr. Sardjito dalam mengemban misi dan visinya
bahkan penyelenggaraan
pelayanan dan SDM yang dimiliki semakin
berkualitas, hal ini dapat dibuktikan dengan turunnya Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1174/MENKES/SK/2204 pada tanggal 18 Oktober 2004
61
tentang Penetapan Kelas RS Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai RS Umum Kelas
A yang merupakan rujukan untuk daerah Propinsi DIY dan Jawa Tengah Bagian
Selatan.
RS Dr. Sardjito sebagai Badan Layanan Umum (BLU)
Perkembangan status RS Dr. Sardjito masih terus berjalan seiring waktu
dengan berakhirnya status PERJAN. Sejak ditetapkannya PP RI No. 23 Tahun
2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) maka RS Dr. Sardjito termasuk salah satu dari 13 rumah sakit
status perjan yang berubah menjadi BLU.
C. Visi dan Misi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
1.Visi
Menjadi salah satu Rumah Sakit unggulan dalam bidang pelayanan,
pendidikan dan penelitian di Asia Tenggara yang bertumpu pada
kemandirian.
2.Misi
Untuk mewujudkan Visi, maka misi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
ialah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu
dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan
untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
IPTEKDOKKES yang berwawasan global
4. Meningkatkan kesejahteran karyawan, dan
62
5. Meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemandirian
rumah sakit. 3
D. Keadaan Personalia
Jumlah Tenaga Medis:
- Dokter Umum: 24 Orang
- Dokter Spesialis: 198 Orang
- Dokter Gigi: 8 Orang
- Dokter Gigi Spesialis: 10 Orang
- Residen: 564 Orang
- Perawat: 799 Orang
- Paramedis non perawat: 271 Orang
- Non Medis: 986 Orang .4
E. Jenis Pelayanan RSUP Dr. Sadrjito Yogyakarta
Jenis Layanan Kesehatan:
- Poliklinik Bedah
- Poliklinik Bedah Orthopedi
- Poliklinik Bedah Syaraf
- Poliklinik Anestesi
- Poliklinik Gigi dan Mulut
- Poliklinik Bedah Mulut
- Poliklinik Gizi
- Poliklinik Jantung
- Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
3
http://www.pdpersi.co.id/content/hcpage.ph. Diunduh pada tanggal, 6 April 2013, pukul 11.30
WIB.
4
http://www.alamatjogja.com>alamatjogja.com>rumah sakit jogja, Diunduh pada tanggal 6
April 2013, pukul 15.35 WIB.
63
- Poliklinik Psikiatri/Kejiwaan
- Poliklinik Kulit dan kelamin
- Poliklinik Geriatri /Usia Lanjut
- Poliklinik Mata
- Poliklinik Paru
- Poliklinik Penyakit Dalam
- Poliklinik Saraf
- Poliklinik THT
- Poliklinik Akupuntur
- Poliklinik General Check Up
- Poliklinik Sore
- Poliklinik Konsulen
- Instalasi Kesehatan Anak:
- Poliklinik Kesehatan Anak
- Poliklinik Tumbuh Kembang Anak
- Poliklinik Perjanjian Cempaka Mulya
- Instalasi Kesehatan Reproduksi
- Poliklinik Ingin Anak Permata Hati R.S Dr. Sardjito
- Poliklinik Kontrasepsi Matang
- Poliklinik Rawat Jalan Perjanjian
- Instalasi Rawat Inap III (Wijaya Kusuma)
- Instalasi Rawat Inap V (Cendrawasih)
- Poliklinik Rawat Jalan Dalam Paket
- Pusat Jantung Terpadu
64
- Instalasi Maternal Perinatal
- Instalasi Dialisis
- Instalasi Kanker Terpadu “Tulip”
- Unit Stroke
F. Instalasi Kanker "Tulip"
Pelayanan Kanker Terpadu (Kanker “Tulip”)
Dewasa ini di Indonesia penyakit kanker menempati urutan keempat
sebagai penyebab kematian. Di RSUP Dr. Sardjito jumlah pasien
penderita kanker dari tahun ke tahun semakin meningkat. Mengingat hal
tersebut, Panitia Kanker Rumah Sakit Dr. Sardjito didukung anggotanya
yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan bekerja secara terpadu serta
solid, sebagai wujud pengabdian pada masyarakat, menyadari perlunya
tempat khusus untuk penanggulangan kanker terpadu paripurna. Tujuan
pelayanan kanker dapat tuntas, yaitu mulai dari pencegahan, deteksi dini,
diagnosis terapi, sampai dengan rehabilitasi dan pengobatan terminal
yaitu terapi nyeri kanker. Dapat melayani semua jenis kanker karena
selain dukungan sarana, juga didukung oleh segenap spesialis dibidang
kanker. Pasien kanker dilayani secara terpadu sejak awal oleh suatu tim
dokter spesialis sehingga dapat menghemat waktu, mengurangi alur
birokratis dan menekan biaya yang dikeluarkan oleh pasien. Pasien dapat
ditangani pada stadium yang lebih awal sehingga angka ketahanan hidup
pasien dapat meningkat.
G. Jenis Kegiatan
1. Pencegahan primer
65
2. Deteksi dan diagnosis dini
3. Peningkatan pelayanan penderita kanker
4. Pelayanan rehabilitasi penderita kanker
5. Pendidikan dan pelatihan tenaga
6. Registrasi kanker
7. Penelitian dan pengembangan
8. Pengorganisasian
F. Macam-macam Pelayanan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
1. Penyuluhan cara hidup sehat untuk pencegahan kanker
2. Deteksi dan diagnosis dini: Pap's smear, Mammografi, Aspirasi jarum
halus,
Penyuluhan dan pelatihan SADARI
3. Pelayanan penderita: Poliklinik / rawat jalan, Konsultasi kanker,
Pembedahan,
Radioterapi dan Khemoterapi.
4. Terapi paliatif untuk penderita kanker stadium lanjut
Pelayanan Kanker "Tulip" dilaksanakan langsung oleh dokter spesialis
dan dokter super spesialis di bidang kanker.
Hari pelayanan
: Setiap hari kerja
Lokasi
: Sebelah Selatan Paviliun Wijaya Kusuma dan
Paviliun Cendrawasih
Informasi pelayanan silakan hubungi Pelayanan Kanker Terpadu
(Kanker "Tulip") Telp: 0274 - 553121 (langsung) atau
0274 - 587333 psw. 231.
66
B. Gambaran Pelayanan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Sebagai rumah sakit terbesar di kota Yogya, RSUP Dr. Sardjito berusaha
mengembangkan diri menjadi rumah sakit bertaraf internasional agar mampu
menangani permasalahan kesehatan dengan lebih baik. Saat ini, RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta
telah
bekerja sama dengan berbagai
rumah sakit
internasional yang berada di luar negeri. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai
Rumah Sakit Kelas A Pendidikan merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan
nasional dengana cakupaan pelayanan meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jawa Tengan bagian Selatan, Jawa Barat bagian Timur dan Jawa Timur bagian
Barat. Salah satu produk layanan unggulan adalah pelayanan bagi penderita
kanker darah atau leukemia pada anak dengan dibukanya perawatan kanker anak
di gedung Estelle.
Saat ini pelayanan penyakit kanker darah atau leukemia pada anak
semakin meningkat dan masih mendapat kendala antara lain terbatasnya ruang
perawatan, sehingga mengakibatkan daftar tunggu pasien yang panjang.
Dalam rangka merespon tuntutan masyarakat seperti tersebut di atas
pada tanggal 1 Oktober 2012 INSKA RSUP Dr. Sardjito membuka produk
pelayanan baru yaitu pelayanan One Day Care (ODC) anak bagi pasien-pasien
yang membutuhkan perawatan rutin contohnya pasien kanker darah atau
leukemia, thalasemia, hemophilia, sindroma nefrotik resiten steroid, SLE
(lupus).
Sedangkan sumber pembiayaan yang dapat difasilitasi dengan pelayanan
ODC Anak tersebut adalah pasien umum, ASKES, Jamkesmas dan Jamkesda.
67
Diharapkan dengan adanya ODC Anak, biaya pasien lebih murah. Pasien
dengan Jamkesmas/Jamkesda akan menurunkan pemerataan, kerepotan orang
tua berkurang, mengurangi jumlah daftar lebih banyak pasien yang masuk
dengan kasus-kasus yang lain.5
Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta meraih penghargaan PSBH. RSUP
Dr. Sardjito menjadi Rumah Sakit kedua di dunia yang meraih penghargaan
untuk problem solving for better hospitals. Penghargaan diberikan The Dreyfus
Helat Foundation dari Amerika Serikat 29 Maret. Hal ini didasarkan penilaian
Rumah Sakit tersebut mampu meningkatkan mutu pelayanannya.6
Delapan dari sepuluh kanker anak terutama leukemia yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito bisa disembuhkan. Hal ini terjadi karena ada protokol Yogya
yang sebelumnya dikenal protokol Wijayakusuma. Hal ini dikemukakan Guru
Besar Fakultas Kedokteran UGM dan Ahli Kanker Anak Prof Sutaryo di RSUP
Dr. Sardjito.“Pada awalnya protokol Yogyakarta itu dikritisi dunia terlalu berat.
Tetapi ternyata setelah kita jalankan angka kematiannya kecil dan angka
kesembuhannya besar dan tidak kalah dengan pengobatan di luar negeri.
Bahkan, biayanya justru lebih murah,”ungkap Prof. Sutaryo dalam jumpa pers
menjelang Kongres Ongkologi Anak se Asia ke-7 yang berlansung 21-24 April
2012 di Yogyakarta. Prof Sutaryo mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan
pelopor pengobatan ALL untuk negara berkembang.
Saat ini di RSUP Dr. Sardjito ada sekitar 200-250 pasien baru kanker
anak dan 30-40% menderita leukemia. Penyakit kanker anak yang paling sering
5
http://www.sardjitohospital.co.id/index.php%3F. Diunduh pada tanggal 20 September 2013,
pukul 11.00 WIB.
6
http://www.sardjitohospital.co.id/index.php%3F. Diunduh pada tanggal 20 September 2013,
pukul 11.15 WIB.
68
adalah kanker darah atau leukemia, kelenjar getah
bening, neuroblastoma,
retinpblastoma, nefroblastoma, dan kanker hati.7
C. Pelayanan Kesehatan di RSUP Dr. SardjitoYogyakarta
Ketika seorang pasien di bawa ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk
memeriksa kesehatanya, ia harus mendaftar di loket, setelah itu akan mendapat
nomor urut. Pemeriksaan akan di lakukan di poli anak. Dengan mengukur tinggi
badan, berat badan. Setelah itu akan terjadi periksaan fisik dengan pengambilan
darah. Selesai pemeriksaan pasien akan di panggil untuk mengambil hasil tes
darah. Betapa terkejutnya orangtua juga anak, ketika membaca hasil diagnosis
dokter kalau anak mereka menderita leukemia. Pertama-tama penderita akan
merasa shock, menangis, kecewa, marah karena tidak menyangka hasil
diagnosisnya seperti itu. Orangtua, keluarga merasa
panic,shock dengan
perasaan hancur, kecewa, menangis, diam, tidak bisa membayangkan apa yang
dirasakan, diderita oleh anak mereka. Pada umumnya orangtua menjadi
bimbang, dengan kondisi yang mereka rasakan saat itu. Orangtua sangat panik,
takut dengan biaya yang besar bila terjadi pengobatan di rumah sakit. Dan
memang biaya pengobatan rawat inap sesuai dengan protokol 2 tahun, akan
menghabiskan biaya yang sangat besar. Orangtua merasa takut kehilangan anak
mereka, karena penyakit leukemia atau kanker darah ini sangat berbahaya, bila
ada kelalaian dalam pengobatan akan fatal. Perasaan takut bercampur cemas
baik anak yang didiagnosis menderita leukemia maupun orangtuanya. Mereka
selalu bertanya, apakah anak kami bisa disembuhkan?
7 http://www.republika.co.id>Home<Nasional>umum. Diunduh pada tanggal
2013, pukul 13.10 WIB.
69
20 september
Dengan kondisi seperti itu penderita leukemia akan merasa terganggu
dalam berbagai aspek kehidupan yakni aspek fisik, mental, sosial dan spriritual.
Demikian juga orangtua akan mengalami hal yang sama dengan apa yang
dirasakan anak-anak mereka yang menderita leukemia. Orangtua berkonsultasi
dengan paramedis tentang
penanganan pengobatan di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta menurut protokol Yogyakarta selama 2 tahun, apakah akan
menjamin anak mereka bisa sembuh total? Kalaupun mereka tidak melakukan
pengobatan apakah akan berakibat fatal bagi anak mereka yang menderita
leukemia? Orangtua, keluarga masih terus bertanya-tanya tentang pelayanan
kesehatan bagi anak mereka, yang akan di lakukan oleh pihak rumah sakit.
Selama penderita leukemia berada di ruang rawat inap INSKA, RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta, orangtua yang setiap hari
mendampingi anaknya,
selalu merasakan ada ketakutan, karena banyak sekali penderita leukemia anak
yang di rawat bersama-sama dengan anak mereka. Setiap hari selalu ada pasien
baru leukemia masuk dan mendapat perawatan yang sama dengan anak-anak
mereka, jenis leukemia yang beda-beda. Ada penderita leukemia yang sudah
didiagnosis dalam stadium lanjut, sehingga tidak bertahan dalam pengobatan
dan akhirnya meninggal dunia. Orangtua yang sementara mendampingi anak
mereka selalu merasakan ketakutan.
10 penderita leukemia anak yang
dirawat di RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta, 8 diantaranya akan sembuh, sesuai dengan jenis leukemia yang
diderita. Ada penderita leukemia anak yang ketika didiagnosis sudah dalam
stadium lanjut, dan besar kemungkinan tidak bisa tertolong karena mengalami
banyak perdarahan yang sangat membutuhkan darah untuk transfusi. Ada
70
penderita leukemia anak karena baru didiagnosis mempunyai gejala leukemia,
sesegra dilakukan penangana yang cepat lewat perawatan dan pengobatan yang
ditangani paramedis, sehingga bisa sembuh total, dengan harapan harus
mengikuti protokol dari rumah sakit selama 2 tahun perawatan rutin.
Karena dalam perjalanan pengobatan, perawatan penderita leukemia di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, penderita leukemia di rawat di ruang inap
INSKA yang disteril, dan yang menjaga pasien di ruang inap hanya satu orang
saja, dengan pertimbangan bahwa anak-anak yang menderita leukemia tidak bisa
dikunjungi oleh banyak orang, juga penderita leukemia anak, tidak bisa banyak
berbicara dan juga rentan dengan kuman bila banyak orang mengunjunginya,
bila ada yang masuk keluar kamar, atau karena penderita disiapkan untuk
menjalanai kemoterapi, dan pengobatan lainnya sehingga demi menjaga
kestabilannya kekebalan tubuhnya agar tidak rendah dan juga tidak gagal
menjalani kemoterapi. Penderita leukemia pada umumnya cepat
terinfeksi
dalam hal ini terjadi perdarahan yang secepatnya dilaporkan kepada paramedis
agar segera mendapat pertolongan, karena sangat membutuhkan transfusi darah.
Selama penderita leukemia anak di rawat di RSUP Dr. Sardjito secara umum
pelayanan kesehatan dari paramedis berjalan dengan baik. Para dokter, perawat
yang melayani mereka, telah melakukan pelayanan kesehatan kepada penderita
leukemia anak dengan baik, bahkan penderita leukemia anak selalu diperlakukan
khusus, oleh karena mereka berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Penderita leukemia anak dalam perawatan medis selalu mengalami banyak hal
diantaranya mual, muntah, sariawan, tidak ada nafsu makan, kadang-kadang
marah, menangis, takut. Kondisi seperti ini selalu diarasakan juga oleh setiap
71
orangtua saat mereka berada di ruang inap menjaga anak mereka. Perasaan
takut, kecewa, putus asa akan selalu menghantui keadaan mereka. Namun
penderita leukemia anak akan tersenyum ketika ada dokter atau perawat masuk
ruangan untuk pelayanan kesehatan, biasanya ada percakapan diantara penderita
dengan dokter. Dokter selalu mengatakan kepada penderita leukemia anak
dengan sapaan; apa kabar? Apa ada keluhan? Istirahatnya baik? Semoga bisa
banyak makan nasi, sayuran dan buah-buahan biar lekas sembuh, dan bisa
sekolah lagi dan bermain bersama teman-teman.
Dengan melihat kondisi penderita leukemia yang memprihatinkan ini,
banyak orangtua atau keluarga selalu mengambil inisiatif sendiri dan meminta
pendampingan pastoral secara khusus kepada penderita dan juga orangtua, yang
selalu mereka minta adalah pendeta di mana mereka berjemaat untuk
mengunjungi dan mendoakan mereka di rumah di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. Semua pasien Kristen yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, mendapat jadwal pelayanan pendampingan dari rohaniawan pada
setiap hari rabu dan sabtu.
Penderita leukemia yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan
dari berbagai latar belakang status sosial, suku, agama dan daerah. Siapa saja
yang datang untuk menjalani pengobatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
paramedis akan selalu siap melayani tanpa memandang latar belakang ras,
golongan, agama.
Selama penulis berada di lapangan dalam mengadakan penelitian,
memang benar kondisi penderita leukemia anak sangat memprihatinkan. Hampir
72
setiap hari banyak anak yang di bawa orangtua, keluarga untuk mendapat
perawatan medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Orangtua juga merasa takut
kehilangan anak, karena itu berapun biaya yang akan dibutuhkan dalam
pengobatan rutin selama 2 tahun, mereka akan mengusahakannya dan
membiayai pengobatan anaknya sampai selesai. Ini adalaha bagian dari ancaman
yang menakutkan bila perawatan, pengobatan gagal terhadap anak mereka, maka
yanag akan terjadi adalah kematian. Dan perasaan takut seperti ini sangat
manusiawi. Di saat-saat seperti ini, penderita leukemia maupun orangtua sangat
membutuhkan pendampingan pastoral.
Setiap tahun di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terdapat sekitar 200-300
pasien baru penderita kanker. Jenis kanker yang banyak menyerang pada anak
diantaranya
kanker
darah
(leukemia),
kanker
ginjal,
kanker
syaraf
neuroblastoma, kanker organ-organ ovarium, dan kanker getah bening. Menurut
Profesor Sutaryo, penyakit kanker pada anak itu pada dasarnya bisa
disembuhkan jika dilakukan operasi sejak awal. Tingkat penyembuhannya itu
tergantung usia. Ia mengatakan delapan dari sepuluh
pasien anak yang
menderita kanker bisa sembuh.8
Kanker merupakan salah satu dari
4 penyakit yang mematikan.
Leukemia atau kanker darah merupakan jenis kanker yang paling banyak
menyerang
anak-anak. Semua anak akan dirawat dengan tujuan untuk
mendapatkan kesembuhan total dan jika itu tidak memungkinkan, maka
tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas kehidupan selama mungkin.
8
http://www.beritabangka.Wordpress.com/info-kanker. Diunduh pada tanggal 1 Oktober 2013,
pukul 10 00 WIB.
.
73
Berdasarkan wawancara dengan informan yang anakanya menderita
leukemia mereka mengatakan :
“Ketika anak kami di bawah ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk diperiksa
darahnya di Laboratorium, dan ternyata hasil diagnosis menyataakan anak kami positif
menderita leukemia. Anak kami shock, menangis, takut, kecewa, putus asa, karena ia
pasti akan dirawat di rumah sakit. Sebagai orangtua, kami dapat merasakan ketakutan
yang amat dalam, karena kami tidak pernah membayangkan anak kami menderita
penyakit yang mematikan ini. Kami seperti tidak sanggup menerima hasil laboratorium.
Anak kami mendapat pelayanan kesehatan yang baik dari paramedis sampai anak kami
masuk ke ruang rawat inap.
Berdasarkan wawancara, berikut ini merupakan ungkapan-ungkapan
informan tentang pelayanan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta:
“Pelayanan kesehatan selama pengobatan, perawatan di ruang inap INSKA
oleh paramedis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sejak saya dirawat, berjalan
dengan baik, namun saya selalu, takut, kuatir dan cemas akan penyakit yang
saya derita, apakah saya bisa sembuh?”ataukah saya akan mati?
Pada umumnya, leukemia muncul pada diri seorang anak kecil, tanpa
diketahui penyebabnya. Pada kasus leukemia, sel darah putih tidak merespons
tanda/signal yang diberikan. Akibatnya, terjadilah produksi yang berlebihan dan
tidak terkontrol (abnormal), yang akan keluar dari sumsum tulang, serta
ditemukan dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang
berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya. Seseorang dengan
kondisi seperti ini akan menunjukkan beberapa gejala, misalnya mudah terkena
infeksi, anemia, pembengkakan limfa, rasa nyeri pada tulang persendian, dan
perdarahan. Jenis leukemia yang selalu menyerang anak-anak adalah Leukemia
Limfositik akut (ALL).9
Hasil wawancara dengan informan yang mengatakan bahwa :
“Penderita leukemia anak yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito di tempatkan di ruang
INSKA yang terdiri dari ruang Melati: 1, 2, 3, 4, 5, ruang Cempaka Mulya dan ruang
Estella 1 dan 2. Anak-anak usia 0-15 tahun mendapat perawatan di ruangan rawat
instalasi inap yang telah dipersiapkan khusus dan disteril oleh rumah sakit Sardjito,
dengan protokol Yogya selama 2 tahun pengobatan."
9
Satmoko Budi Santoso, Buku Pintar KANKER (Yogyakarta: Power Books, 2009), 114.
74
Anak-anak penderita leukemia diperlakukan dan dilayani khusus oleh
paramedis. Bahkan mereka ditempatkan dalam ruang khusus yang sudah disteril
yakni di ruang INSKA. Dalam penelitian ditemukan bahwa pada umumnya
penderita leukemia atau orang tua belum mengetahui dengan pasti apa
sebenarnya penyakit leukemia atau apa itu penyakit kanker darah itu, karena dari
hasil diagnosis dokter, ternyata anak mereka menderita leukemia. Penderita
dengan Leukemia Limfositik Akut (ALL) harus memulai terapi segera mungkin.
Tujuan terapi adalah penyembuhan, atau setidaknya remisi berkepanjangan.
Pengobatan keputusan didasarkan pada jumlah sel ALLdi dalam darah dan
sumsum tulang, analisis kromosom. Sebuah remisi pada penyakit ini diantaranya
adalah jumlah sel darah kembali normal, menghilangkan semua gejala penyakit
terkait, dan membunuh sel-sel ALL sebanyak mungkin.10
Kebanyakan penderita leukemia anak yang di rawat di RSUP Dr.
Sardjito adalah mereka yang menderita Leukemia Limfositik Akut (ALL).
RSUP Dr
Sardjito telah memiliki
dokter spesialis kanker yang didukung
dengan sarana yang memperlancar pelayanan kesehatan para pasien.
C.1 Pendampingan Pastoral di RSUP Dr. SardjitoYogyakarta
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, telah mengangkat seorang Rohaniawan
dari Dinas Kementerian Agama Kota Yogyakarta untuk membantu pelayanan
kepada semua pasien Kristen yang di rawat di RSUP Dr. sardjito, sesuai dengan
jadwal yang sudah diatur bersama setiap hari Rabu dan Sabtu. Mengunjungi
orang sakit di rumah sakit mempunyai kesulitan-kesulitan tersendiri. Bukan
10 Candis Morrisan & Charles S. Hesdorffer, Panduan Untuk Penderita Leukemia (Jakarta: PT
INDEX, 2012), 46.
75
karena adanya keberatan-keberatan atau peraturan-peraturan rumah sakit yang
menyulitkan. Pada umumnya hal-hal yang demikian tidak ada tetapi karena
situasi di rumah sakit itu sendiri. Rumah
sakit
seperti yang kita tahu
mempunyai “hidupnya” sendiri, dengan temponya sendiri. Pendamping pastoral
yang mengunjungi orang sakit di situ tidak boleh mengganggu tempo itu. Dan
hal ini terjadi di ruang rawat inap penderita leukemia anak di RSUP Dr. Sardjito.
Melihat dan mengamati penderita leukemia anak yang di rawat di Rumah
Sakit Sardjito dengan beragam kebutuhan yang tidak sama, misalnya ada yang
membutuhkan percakapan (karena ia kesepian dan bimbang), ada yang
membutuhkan bimbingan (karena mengalami krisis percaya), ada yang
membutuhkan penghiburan (karena ia susah dan tidak melihat jalan keluar).
Karena itu mereka dilayani secara pribadi. Pelayanan ini biasanya diharapkan
dilakukan oleh seorang pastor atau pendeta. Di samping itu, kita akui, bahwa
kadang-kadang mungkin timbul situasi, di mana hal-hal ini tidak dibutuhkan.
Umpamanya pada
penderita leukemia anak yang sudah sangat menderita,
sehingga pendampingan pastoral tidak dapat mengadakan percakapan yang
banyak dengannya.
Untuk menjadi seorang pendamping pastoral atau konselor yang baik,
harus tahu apa dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Baik itu
seorang konselor profesional (dalam arti seorang menjalankan tugas konseling
sebagai suatu profesi, dan oleh karenanya dia memperoleh bayaran dari tugas
tersebut), maupun oleh seorang hamba Tuhan karena tugas tersebut sangat lekat
dengan status dan jabatannya. Hamba Tuhan dalam melaksanakan konseling
juga tetap harus melakukannya secara profesional, dalam arti tidak boleh
76
melakukannya secara serampangan, melainkan sebagai seorang ahli yang harus
mentaati kaidah-kaidah konseling yang benar. Jadi tidak hanya dibutuhkan
“kemauan” tapi juga “kemampuan”.
Namun untuk mencapai maksud tersebut diatas dibutuhkan sebuah
proses. Proses tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pendamping pastoral,
agar apa yang dilaksanakan dalam pendampingan pastoral berjalan secara
efektif.
Lain lagi pendapat informan 1, ia mengatakan bahwa pendampingan
pastoral itu sudah ada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta:
“Menurut saya, pendampingan pastoral sudah ada, karena selama saya di rawat
di sini, pendeta yang melayani di jemaat kami datang dan mendampingi saya
dan keluarga, bahkan selalu ada rohaniawan yang mendoakan saya, dan saya
menganggap bahwa orangtua saya, paramedis adalah seorang pendamping
yang setia selama saya di rawat di Sardjito.”
Sejalan dengan pendapat informan1, informan 2 mengatakan bahwa
bentuk-bentuk pendampingan pastoral adalah semua hal yang berkaitan dengan
pasien, seperti yang disampaikan:
“Ketika anak kami didiagnosa dan ternyata ia menderita leukemia dan harus
di rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, kami selalu menghubungi
pendeta di jemaat kami untuk memberikan pendampingan yang khusus buat
anak kami yang sakit. Bahkan kami sebagai orangtua yang bertanggung
jawab atas kesembuhan anak kami, selalu siap mendampingi anak kami,
bahkan kami selalu mendapat pelayanan yang baik dari paramedis, dokter dan
perawat, yang setiap hari rutin memeriksa dan merawat kesehatan anak kami,
serta perhatian ekstra dari keluarga kami.”
Berdasarkan gambaran hasil wawancara di atas maka menurut penulis,
keberhasilan rumah sakit Sardjito Yogyakarta dalam menjalankan pelayanan
kesehatan sesuai dengan visi dan misi yang ada yakni menjadi rumah sakit
unggulan dalam bidang pelayanan, pendidikan serta memberikan pelayanan
77
kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
Bahwa pendampingan pastoral secara khusus di RSUP Dr. Sardjito yang
dilakukan oleh seorang pendeta bagi penderita leukemia tidak ada. Namun yang
terjadi selama ini bahwa bila si penderita membutuhkan pendampingan pastoral,
keluarga akan berusaha untuk menghubungi pendeta di mana keluarga ini
berjemaat. Sedangkan di RSUP Dr. Sadjito telah mengangkat dan menunjuk
seorang rohaniawan dari Dinas Kementerian Agama Kota Yogyakarta untuk
membantu pelayanan terhadap semua pasien Kristen yang menjalani pengobatan
dan perawatan di Rumah Sakit Sardjito, dengan jadwal yang sudah disepakati
bersama dengan para rohaniawan non Kristen (Islam, Katholik, Hindu dan
Budha). Rohaniawan Kristen ini mendampingi semua pasien Kristen yang di
rawat inap di Rumah Sakit Sardjito, dengan jadwal pelayanan dan
pendampingan setiap hari rabu dan sabtu.
Hasil wawancara dengan rohaniawan yang menjelaskan bahwa:
Saya ditugaskan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk melayani
pasien Kristen yang menjalani pengobatan dan rawat inap, sesuai dengan
jadwal yang sudah diatur dari unit pelayanan rohani setiap hari rabu dan
sabtu. 11
Kesimpulan data tentang penderita leukemia sebagai berikut :
Berdasarkan hasil wawancara, kata-kata kunci yang sering disebutkan
informan bahwa mereka merasakan ketakutan, putus asa, menangis, depresi oleh
karena penyakit leukemia adalah penyakit yang mematikan. Dari sini dapat
11 Tri Didik Wibowo Adi (Rohaniawan Kristen RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta), wawancara
pada 26 Juni 2013, pukul 12.15 WIB.
78
disimpulkan bahwa RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta belum mempunyai tenaga
pendamping pastoral.
79
Download