Universitas Gadjah Mada 1 BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak pertengahan abad ke dua puluh penggunaan tenaga nuklir di berbagai bidang
industri berkembang dengan cukup pesat. Tenaga nuklir tersebut dimanfaatkan sebagai
sumber energi listrik, sumber energi untuk proses sintesa kimia, perunut radioaktif untuk
analisis system, analisis tanpa merusak, sumber energi untuk terapi maupun diagnosa di
Rumah sakit dan lain sebagainya.
Pemakaian tenaga nuklir, yang meliputi penggunaan bahan radioaktif, dan alat yang
menghasilkan radiasi pengion, seperti halnya dengan penerapan teknologi lainnya diamping
dapàt memberkan manfaat bagi keejahteraan manusia juga mengandung risiko yang
merugkan. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya untuk memperkecil risiko tersebut. Untuk
mempelajari hal tersebut, ada beberapa istilah yang sering dijumpai dalam bidang mi.
Menurut UURI No. 10 tahun 1997 tentang ketenagaannukliran, didifinisikan beberapa
ketentuan umum sebagai berikut:
1. Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan pemenfaatan, pengembangan,
dan penguasaan ilmu dan teknulogi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan tenaga nuklir.
2. Tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses
transpormasi inti termasuk tenaga yang berasal dan sumber radiasi pengion.
3. Radiasi pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang
karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilakuinya
4. Pemanfaatan adalah kegiatan yang berkaitan dengan tenaga nuklir yang meliputi
penelitian, pengembangan, penambangan, pembuatan, produksi, pengangkutan,
penyimpanan, pengalihan, impor, penggunaan, dekomisioning, dan pengelolaan
limbah radioaktif untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
5. Kecelakaan nuklir adalah setiap kejadian atau rangkaian kejadian yang menimbulkan
kerugian nuklir.
6. Kerugian nuklir adalah setiap kerugian yang dapat berupa kematian, cacat, cedera,
atau sakit, kerusakan harta benda, pencemaran, dan kerusakan Iingkungan hidup
yang ditimbulkan oleh radiasi atau gabungan radiasi dan sifat racun, sifat mudah
meledak, atau sifat bahaya lainnya sebagai akibat kekritisan bahan bakar nuklir
dalam instalasi nuklir atau pengangkutan, termasuk kerugian sebagai akibat tindakan
untuk pemulihan Iingkungan hidup.
Universitas Gadjah Mada
1
Pasal 3 butir (1) menyatakan bahwa Pemerintah membentuk Badan Pelaksana
yang berada di bawah dan tanggungjawab langsung Presiden, yang bertugas
melaksanakan pemanfaatan tenaga nuklir. Badan Pelaksana yang dimaksud di atas
adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Disamping Badan pelaksanan dibentuk Badan Pengawas, yang menurut Pasal 4
butir (1) menyatakan : Pemerintah membentuk Badan Pengawas yang berada di bawah
dan bertanggung jawah langsung kepada Presiden yang bertugas melaksanakan
pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir. Berdasarkan Kepres.
No. 76 tahun 1998 tertanggal 19 Mel 1998, dibentuk Badan Pengawas Tenaga NukIir
(BAPETEN). Informasi BAPETEN dapat diperoleh melalui http//:www.bapeten.org
Misi BAPETEN memberikan rasa aman dan tenteram dalam setiap pemanfaatan
tenaga nuklir baik bagi para pengguna dan pekerjanya, maupun bagi masyarakat luas
sehingga tenaga nuklir benar-benar dapat dimanfaatkan di bumi Indonesia untuk
kesejahteraan hidup rakyat banyak dengan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan
hidup.
Untuk meleksanakan tugas BAPETEN, telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala
BAPETEN No. 01 ./Ka-BAPETEN/V-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap
Radiasi. Dalam Surat keputusan tersebut didifinisikan pengertian Keselamatan Nuklir,
yaitu kegiatan teknik, hukum, dan menejemen yang terencana dan teratur untuk
mencegah dampak negatif penggunaan tenaga nuklir.
Lebih lanjut dalam pasal I Bab I Peraturan Pemerintah No 63 tahun 2000
Keselamatan dan Kesehatan terhadap pemanfatan radiasi pengion, menyatakan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan terhadap radiasi pengion yang ijutnya disebut Keselamatan
Radiasi adalah upaya yang dilakukan untuk iptakan kondisi yang sedemikian agar efek
radiasi pengion terhadap manusia llngkungan hidup tidak melempui nilai batas yang
ditentukan. Nilai batas ada dalam Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/
BAPETEN/V-99.
Menurut Wiryosimin (1995), Proteksi radiasi atau yang sering dikenal lamatan
radiasi tidak lain adalah nama cabang ilmu atau teknologi yang berkaitan dengan upaya
perlindungan kepada seseorang ataupun masyarakat dan Iingkungan terhadap
kemungkinan memperoleh dampak yang merugikan dan pemanfaatan radiasi pengion.
Bidang ilmu tersebut sering disebut Fisika Kesehatan. Menurut Cember (1983) Fisika
Kesehatan atau dsering disebut sebagai Kesehatan radiologis merupakan suatu bidang
rekayasa kesehatan lingkungan hubungan dengan masalah perlindungan individu atau
kelompok populasi terhadap efek-efek radiasi pengion dan non pengion yang bersifat
membahayakan. AhIi keselamatan radiasi bertanggung jawab terhadap terhadap
keamanan mendesain suatu proses, alat, dan fasilitas yang menggunakan sumberUniversitas Gadjah Mada
2
sumber sehingga pengaruh radiasi terhadap personil dapat ditekan serendah mungkin,
dan selalu dalam batas yang diperbolehkan. Pengawasan terhadap ini dan lingkungan
hasur dilakukan untuk memastikan efektivitas desainnya. Jika terjadi kegaagalan maka
ahli keselamatan radiasi harus mampu mengevaluasi bahayanya, dan rekomendasi
tindakan perbaikannya.
Aspek ilmiah bidang keselamatan radiasi berhubungan dengan:
1. Pengukuran fisis jenis-jenis radiasi dan radiasi yang dipancarkan zat radioaktif
2. Hubungan kuantitatif efek radiasi dan kerusakan biologis. Efek radiasi biasanya
dinyatakan dengan dosis radiasi.
3. Jalur atau gerakan zat radioaktif di lingkungan. Jalur ini akan banyak ditentukan
oleh aspek geologi, daur hidrologi, meteorologi dan rantai makanan.
4. Perancangan alat, proses dan lingkungan yang secara radiologis aman.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas menunjukkan bahwa bidang
keselamatan radiasi merupakan bidang ilmu antar disiplin, meliputi bidang rekayasa
nuklir, bilologi, kebumian, kedokteran, rekayasa industri, material, dll.
Universitas Gadjah Mada
3
Download