BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam
industri manufaktur tersebut dikelompokkan menjadi beberapa sub kategori
industri. Banyaknya perusahaan dalam industri menciptakan suatu persaingan
antar perusahaan.
Industri manufaktur telah
mengalami pasang surut yang membuat
perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini
menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna
melakukan kegiatan operasional perusahaannya. Kebutuhan dana tersebut dapat
dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal. Dibandingkan dengan sumber pendanaan lain misalnya
melakukan pinjaman pada pihak lain, go public merupakan alternative yang lebih
mudah dan murah, sehingga banyak industri manufaktur yang melakukan go
public.
Menurut Nor Hadi (2015:10) pasar modal merupakan wadah untuk
mempertemukan penjual dan pembeli. Pembeli dan penjual disini adalah pembeli
dan penjual instrumen keuangan dalam kerangka investasi. Dalam arti sempit,
pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar (tempat, berupa gedung) yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi, dan jenis surat
1
2
berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah,
2011:4).
Pasar modal juga mempunyai fungsi tersendiri yaitu sebagai lembaga
perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal
dalam menunjang perekonomian, karena pasar modal dapat menghubungkan
pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.
Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang
efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana
(investor) dapat memilih alternative investasi yang memberikan return yang
paling optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return relative besar
adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar.
Menurut Sunariyah (2011:4) investasi adalah penanaman modal untuk satu
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Seorang
investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh
keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang
akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi
tersebut.
Terdapat beberapa jenis investasi di pasar modal sebagai instrument yang
dapat diperjual-belikan diantaranya saham, obligasi, reksadana, dan derivative
(right, warrant, index future dan option). Menurut Sunariyah (2011:49) saham
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
3
dalam suatu perusahaan. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek.
Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk
memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu
mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa
perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Oleh karena itu, salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam membuat dan mengambil keputusan investasi
adalah faktor harga saham. Harga saham merupakan cerminan dari kegiatan pasar
modal.
Saham menjadi salah satu alternative investasi di pasar modal yang paling
banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih
besar dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu
besar jika dibandingkan dengan obligasi. Tujuan perusahaan melakukan investasi
saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara
memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya akan mencerminkan
harga saham tersebut. Investasi dalam saham menarik para pemodal dengan
menawarkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
keuntungan investasi lainnya yang kurang berisiko. Semakin besar hasil yang
diharapkan, semakin besar risiko yang dihadapi (high risk high return). Seorang
investor hendaknya benar-benar memahami tentang harga saham dan kerap
melakukan analisis harga saham dan harus memahami pola pergerakan harga
saham di pasar modal
terlebih dahulu agar tidak salah berinvestasi karena
pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti.
4
Untuk memperoleh pendapatan (earning) yang diinginkan, seorang investor
perlu melakukan analisis penilaian terhadap kinerja perusahaan sebelum membuat
keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Analisis
penilaian saham yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi meliputi analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis
mengenai penilaian saham yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis
fundamental. Salah satu cara yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis
laporan keuangan dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Salah satu indikator penting
bagi investor dalam menilai prospek perusahaan di masa depan adalah dengan
melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Tingkat profitabilitas
dapat diukur dengan berbagai macam tolak ukur, diantaranya adalah Earning per
Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Investment (ROI). Maka
dari itu kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan tersebut.
Perhitungan EPS menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba untuk tiap lembar sahamnya atau merupakan suatu gambaran
mengenai sejumlah rupiah yang akan didapat oleh investor dari setiap jumlah
saham yang dimilikinya. Oleh karena itu, dengan mengetahui EPS suatu
perusahaan maka investor dapat menilai potensi pendapatan yang akan
diterimanya. Dengan demikian, EPS dapat mencerminkan pendapatan di masa
yang akan datang. EPS merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap
harga saham, karena laba perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi
penilaian investor akan keadaan perusahaan. Dimana apabila EPS meningkat,
5
investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang cerah di masa yang
akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan. Selain
itu, semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham, karena
semakin besar laba yang disediakan oleh perusahaan untuk pemegang saham.
Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
menunjukkan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak
penghasilan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan
strategi
penetapan
harga
penjualan
yang
diterapkan
perusahaan
dan
kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Semakin besar Net Profit
Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap
semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan
manajemen dalam menjalankan perusahaan cukup berhasil untuk menyisakan
margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah
menyediakan modalnya untuk suatu risiko.
Hasil pengukuran investasi atau lebih dikenal dengan Return on Investment
(ROI) merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak keuntungan yang
menjadi hak pemilik modal sendiri. Return on Investment merupakan salah satu
rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
investasi yang ditanamkan dalam total aset yang digunakan untuk memperoleh
6
keuntungan. Return on Investment merupakan rasio antara laba sesudah pajak
terhadap total aset, ROI yang semakin tinggi akan meningkatkan daya tarik
investor, sehingga harga saham relative meningkat, demikian pula return saham
akan meningkat. Dengan meningkatnya ROI maka akan menambah daya tarik
investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sehingga harga saham
perusahaan akan terus meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah Earning per Share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
2.
Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3.
Apakah Return on Investment berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
7
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh Earning per Share terhadap harga saham
perusahaan manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2.
Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham
perusahaan manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
3.
Untuk mengetahui pengaruh Return on Investment terhadap harga saham
perusahaan manufaktur dalam sektor food and beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian diharapkan tidak hanya bagi
peneliti, namun juga bagi perusahaan dan peneliti lainnya.
1.
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh kinerja keuangan
perusahaan terhadap harga saham melalui analisis fundamental dengan cara
menganalisis rasio keuangan.
2.
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan informasi ini dapat digunakan
sebagai kontribusi dalam pengambilan keputusan finansial dan menetapkan
kebijakan strategis di masa yang akan datang bagi perusahaan dan investor
yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menginvestasikan
8
modalnya pada perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian
hasil (return) yang optimal.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas serta mempertimbangkan berbagai
keterbatasan-keterbatasan yang ada penulis hanya membatasi penelitian pada
pengaruh Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on
Investment (ROI) terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur dalam
sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2012 – 2015.
Download