BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

advertisement
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menganalisa secara empiris pengaruh dari Rasio Profitabilitas,
Solvabilitas dan Aktivitas, serta Likuiditas Saham terhadap Nilai Tambah
Investasi yang akan diterima oleh pemegang saham. Adapun likuiditas saham
akan diwakilkan dengan nilai rata-rata volume transaksi saham per bulan. Model
yang digunakan adalah analisa data panel dengan aplikasi EVIEWS.
5.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Proses analisa penelitian ini dilakukan secara bertahap. Pertama, membuat
regresi berdasarkan metode OLS atau yang dikenal dengan common effect. Kedua,
membuat regresi yang akan memasukkan efek individu perusahaan kedalam
model yang bersifat tetap (model fixed effect). Kedua model regresi tadi lalu diuji
coba dengan uji redundant, untuk memilih model yang lebih baik yang akan
digunakan untuk menganalisa hasil penelitian.
Jika hasil uji redundant menunjukkan bahwa model fixed effect yang
terpilih, maka penelitian harus dilanjutkan ke tahap berikutnya. Model fixed effect
akan mengurangi derajat kebebasan antar variabel, yang akhirnya akan
mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Oleh karena itu, untuk
meyakinkan apakah benar model fixed effect yang akan digunakan sebagai model
analisa, perlu dilakukan uji coba lanjutan. Regresi fixed effect akan diuji kembali
dengan uji hausman. Uji hausman digunakan untuk memastikan apakah error
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
komponen perlu dimasukkan ke dalam model (random effect model) sebagai
pertimbangan dalam proses analisa hasil penelitian.
Tabel 5.1 di bawah ini akan mendeskripsikan data penelitian secara umum,
sebelum menganalisa lebih jauh dengan metode analisa data panel.
Tabel 5.1
Deskriptif Statistik
EPS
DER
TATO
ROA
LIKUIDITAS
P/BV-1
MEAN
0,59
0,99
1,29
0,30
0,69
0,80
MEDIAN
0,11
1,01
0,28
0,09
0,53
0,53
MAX
10,02
2,27
13,09
4,04
2,29
3,47
MIN
0,00
0,08
0,08
0,01
0,01
-0,47
Std.Dev
1,74
0,51
2,36
0,65
0,51
1.02
Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan Eviews
Rata - rata nilai tambah investasi saham properti dan real estate sepanjang
periode penelitian adalah sebesar 0,80; atau 80% dari nilai modal awal
investasinya. Adapun nilai tambah atas investasi tertinggi diperoleh pemilik
saham PT. Jaya Real Properti Tbk di tahun 2014, yakni sebesar 3,47x dari nilai
investasi awal. Di tahun yang sama, pemilik saham PT. Sentul City Tbk
mengalami kerugian sebesar 47% dari nilai investasi awalnya. Nilai kerugian ini
merupakan yang terendah sepanjang periode penelitian.
Nilai rata-rata likuiditas saham properti dan real estate pada periode ini
adalah 0,69; yang artinya 69% dari saham yang beredar di bursa, mudah untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
dicairkan kembali. Di tahun 2014, dimana nilai tambah investasi atas saham PT.
Jaya Real Properti Tbk adalah yang tertinggi (pada lampiran 3), nilai likuiditas
sahamnya hanya sebesar 0,03; dan setahun sebelumnya, likuiditas saham
perusahaan ini merupakan yang terparah yang pernah terjadi sepanjang 20102014, yaitu sebesar 0,01 atau hanya sekitar 1% dari total saham yang berada di
investor, yang dapat dilepas kembali di bursa. Data statistik ini menunjukkan, ada
kemungkinan bahwa faktor likuiditas saham di bursa, tidak menjadi sebuah
jaminan bahwa nilai tambah akan investasi saham dipengaruhi oleh faktor
likuiditas saham itu sendiri.
Nilai perputaran atas aset (ROA) yang paling cepat, terjadi di tahun 2012
(pada lampiran 3), pada PT. Agung Podomoro Land Tbk, yakni sebesar 4,04.
Pada saat itu, nilai tambah atas investasi saham PT. Agung Podomoro Land Tbk
hanya sebesar 0,19-sangat jauh dibawah rata-ratanya (0,80). Statistik ini juga
mengisyaratkan bahwa mungkin ROA tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap nilai tambah yang akan diterima oleh para investor. Sementara itu, titik
terendah nilai perputaran aset adalah 0,01; yang terdapat pada PT. Sentul City Tbk
di tahun 2010 dan 2014. Nilai ini sepadan dengan kerugian yang dialami oleh para
investornya, yang kehilangan 24%-47% dari modalnya. Nilai median dari
perputaran aset pada perusahaan properti dan real estate yaitu sebesar 0,09.
Jika dilihat dari nilai return per lembar sahamnya (EPS), maka nilai rata rata dari keuntungan saham di sektor properti adalah sebesar 0,59; atau 59% per
lembar sahamnya per tahun. Adapun nilai tertingginya yaitu sebesar 10,02 yang
diperoleh investor dari PT. Jaya Real Properti Tbk di tahun 2012. Di tahun itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
juga, nilai tambah atas investasi saham melejit, jauh diatas rata-ratanya, yakni
sebesar 2,84; atau 284% dari modal awalnya. Statistik ini menunjukkan bahwa
nilai keuntungan per lembar saham berpengaruh dan cukup signifikan terhadap
nilai tambah investasi yang diperoleh investor. Nilai minimum return per lembar
saham yaitu 0,00 yang diperoleh di tahun 2011 dan 2014 oleh investor PT. Sentul
City Tbk, dan di tahun 2010 oleh investor PT. Kawasan Industri Jababeka, Tbk.
Tabel 5.2 berikut ini merupakan ringkasan dari hasil pengolahan data yang
dilakukan oleh aplikasi EVIEWS.
Tabel 5.2
Ringkasan Hasil Pengolahan Data Eviews
Variabel
C
EPS
DER
TATO
ROA
LIKUID
Uji R2
Uji F
Uji Chow
Uji Hausman
Model
FEM
Coefficient
CEM
Coefficient
prob.
0,134
0,727
1,681
0,000
0,004
0,228
-0,004
0,070
0,900
0,001
-0,612
0,060
-0,031
0,565
0,030
0,311
-0,213
0,281
0,041
0,710
-0,466
0,085
-0,151
0,578
0,351
4,765
prob.
0,864
0,001
77,953 (Chow test)
15,822
0,000
0,000 (prob.)
42,346 (Chi-Sq)
Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan Eviews
http://digilib.mercubuana.ac.id/
REM
Coefficient
0,867
-0,002
0,353
-0,009
-0,025
-0,440
0,077
0,733
prob.
0,007
0,423
0,112
0,753
0,812
0,040
0,602
0,000 (prob.)
72
5.2 Hasil Uji Redundant
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa fixed model lebih baik dari pada common
model. Ini berarti Ho ditolak, dibuktikan dengan nilai uji chow-nya sebesar 77,953
dengan probabilitas 0,000 (<0,05).
5.3 Hasil Uji Hausman
Tabel 5.2 juga menunjukkan bahwa fixed model lebih baik dari pada
random model. Ini berarti Ho ditolak, dibuktikan dengan nilai uji hausman-nya
sebesar 42,346 dengan probabilitas 0,000 (<0,05).
5.4 Pembahasan
Nilai P/BV yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang
mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi
perusahaan akan menguntungkan untuk investasi dan pada akhirnya juga
memberikan return saham yang baik atas investasi yang dilakukan pada
perusahaan
tersebut.
Sawir
(2003),
berpendapat
bahwa
rasio
P/BV
menggambarkan nilai pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi dari
perusahaan yang sedang berjalan (going concern).
Dari tes yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu uji Redundant, yang
kemudian diikuti dengan uji Hausman, keduanya mengarah kepada fixed effect
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
model, yang artinya hasil penelitian ini mengacu kepada hasil analisa yang
ditampilkan oleh metode fixed effect.
Dari persamaan regresi fixed effect untuk tiap perusahaan maka terlihat
bahwa selama periode penelitian berjalan, perusahaan dengan angka konstanta
yang paling besar adalah PT Sumarecon Tbk, yaitu:
Y_SMRA = 3.801058 - 0.004011*EPS_SMRA - 0.611774*DER_SMRA +
0.030545*TATO_SMRA + 0.040863*ROA_SMRA - 0.151154*LIKUID_SMRA
Persamaan di atas memiliki arti bahwa, nilai konstanta sebesar 3,80 artinya
bahwa bila semua variabel independen mempunyai nilai nol, maka nilai tambah
bagi pemilik saham PT Summarecon Tbk yaitu sebesar 3,80% dari nilai buku
saham tersebut.
Posisi kedua dengan nilai tambah atas investasi sahamnya yang tertinggi
diperoleh oleh para pemegang saham dari perusahaan PT Jaya Real Properti Tbk.
Adapun nilai tambah yang diperoleh adalah sebesar 3,64%, seperti yang
dijabarkan pada persamaan berikut:
Y_JRPT = 3.641815 - 0.004011*EPS_JRPT - 0.611774*DER_JRPT +
0.030545*TATO_JRPT + 0.040863*ROA_JRPT - 0.151154*LIKUID_JRPT
PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, dan PT Agung
Podomoro Tbk, memiliki nilai tambah atas investasi saham yang sangat bersaing.
Hasil penelitian menunjukan bahwa PT Bumi Serpong Damai Tbk masih lebih
unggul 0,3% bila dibandingkan dengan nilai tambah yang akan diperoleh oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
pemilik saham PT Lippo Karawaci Tbk dan 0,6% di atas PT Agung Podomoro
Tbk. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:
Y_BSDE = 1.813241 - 0.004011*EPS_BSDE - 0.611774*DER_BSDE +
0.030545*TATO_BSDE + 0.040863*ROA_BSDE - 0.151154*LIKUID_BSDE
Y_LPKR = 1.522495- 0.004011*EPS_LPKR - 0.611774*DER_LPKR +
0.030545*TATO_LPKR + 0.040863*ROA_LPKR - 0.151154*LIKUID_LPKR
Y_APLN = 1.207575 - 0.004011*EPS_APLN - 0.611774*DER_APLN +
0.030545*TATO_APLN + 0.040863*ROA_APLN - 0.151154*LIKUID_APLN
Nilai tambah investasi saham yang terendah akan diperoleh oleh pemilik
saham PT Sentul City Tbk, yaitu hanya sebesar 0,34% dari nilai bukunya. Hal itu
tertulis dalam persamaan dibawah ini:
Y_BKSL = 0.324804 - 0.004011*EPS_BKSL - 0.611774*DER_BKSL +
0.030545*TATO_BKSL + 0.040863*ROA_BKSL - 0.151154*LIKUID_BKSL
Metode Fixed Effect yaitu membuat regresi dimana efek individu
perusahaan diwakilkan oleh konstanta tiap perusahaan yang berbeda sedangkan
koefisien regresi (slope) nya adalah sama untuk semua perusahaan. Model Fixed
Effect tidak menggunakan komponen error sebagai bahan pertimbangan dalam
proses analisa. Hasil pengolahan fixed effect secara lengkap disajikan pada
lampiran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Nilai R2 pada model ini adalah 0,864; yang berarti hasil penelitian ini
mampu merefleksikan kondisi nyata di lapangan sebesar 86,4%. Sementara itu,
model ini menunjukkan hanya dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap
nilai tambah investasi (Y) bagi pemegang saham yaitu EPS dan DER.
Nilai F statistik pada penelitian ini adalah sebesar 15,822 dengan nilai
probabilitasnya 0,000; yang berarti secara keseluruhan, kelima variabel yang
diujikan memberikan kontribusi sebesar 15,82% terhadap nilai tambah atas
investasi saham properti dan real estate.
Tabel 5.3 berikut ini akan menjelaskan secara rinci tentang pengaruh dari
masing-masing variabel terhadap fluktuasi nilai tambah investasi saham.
Tabel 5.3
Nilai t- statistik
T statistik
C
4,662
EPS
-1,870
DER
-1,948
TATO
1,027
ROA
0,375
LIKUIDITAS
-0,561
Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan Eviews
Nilai t statistik pada variabel EPS sebesar -1,870 dan bertanda negatif.
Tanda negatif ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Angka probabilitas untuk EPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
adalah 0,070 yang artinya signifikan pada alpha 10%. Data ini menunjukkan
bahwa hipotesa 1 ditolak, yang artinya EPS akan memberikan pengaruh negatif
terhadap nilai tambah atas investasi saham properti dan real estate.
Variabel DER mempunyai koefisien sebesar -1,948 dan bertanda negatif.
Tanda negatif ini tidak sesuai dengan ekspektasi, karena dalam rentang yang
belum maksimal, semakin besar debt akan memberikan dampak positif terhadap
kemajuan perusahaan. Nilai negatif ini dapat juga diartikan bahwa sebagian besar
populasi perusahaan properti dan real estate, memiliki nilai debt yang telah
melewati batas maksimalnya, sehingga memberikan efek negatif terhadap
perusahaan tersebut. Angka probabilitas untuk DER adalah 0,060 yang artinya
signifikan pada alpha 10%. Nilai ini tidak sejalan dengan hipotesa 2, bahwa DER
memberikan pengaruh negatif terhadap nilai tambah atas investasi saham properti
dan real estate.
TATO memiliki nilai koefisien 1,027, dengan probabilitasnya sebesar
0,311; yang artinya TATO memberikan dampak positif terhadap nilai tambah atas
investasi saham properti dan real estate. Nilai ini signifikan pada alfa 5%.
Hipotesa 3 disini terpenuhi, dengan TATO memberikan pengaruh positif terhadap
nilai tambah terhadap investasi saham properti dan real estate.
ROA dengan nilai koefisien sebesar 0,375 dan probabilitas 0,710
memberikan dampak positif terhadap nilai tambah investasi saham, meskipun
nilai ini tidak signifikan. Hipotesa 4 diterima dengan sigifikansi 5%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Likuiditas saham itu sendiri memiliki nilai koefisien sebesar -0,561
dengan probabilitas 0,578, yang berarti memberikan pengaruh yang negatif
terhadap investasi saham properti dan real estate. Hipotesa 5 ditolak dengan nilai
signifikan pada 5%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download