FK UB Gelar Seminar Urologi yang ke 10 Dikirim oleh ronnysetiantoko pada 14 Maret 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 570 Warek I UB Prof Kusmartono saat membuka The 10th Malang Continuing Urology Education PS PDS Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bekerjasama dengan Departemen Urology RSSA Malang, selama dua hari (10/3 - 11/3/2017) menyelenggarakan "The 10th Malang Continuing Urology Education : International Workshop & Meeting of Reconstruction & Functional Urology" di Hotel Harris Malang. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor I UB Prof. Dr. Ir. Kusmartono ini merupakan kegiatan seminar nasional rutin dari PS Urologi FKUB yang ke-10 yang diselenggarakan sejak tahun 2008. Ditemui PRASETYA, Ketua Program Studi Urology Pendidikan Spesialis FKUB/RSSA dr. Besut Dariyanto, Sp.B, Sp.U., menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan 8 pembicara internasional dan lokal dibidang urologi serta. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 200 peserta baik asing maupun nasional. Pembicara asing maupaun nasional yang hadir dalam kegiatan tersebut, antaralain adalah Sanjai Kulkarni, Pankaj Joshi, Justin Chee, Francisco Martins, Firdaoes Saleh, Kuncoro Adi, Gede Wirya Duarsa. Sedangkan tema yang diangkat dalam seminar kali ini adalah mengenai rekontruksi urologi dimana topik yang paling diminati mengenai uretthal recontraction. "Acara ini didahului dengan workshop selama dua hari mengenai rekontruksi urologi, seperti operasi hepospadia, operasi peyronie disease, dan operasi mengenai struktur urethal yang sudah dilaksanakan pada hari rabu dan kamis di RSSA. Dan berlanjut dengan seminar dua hari di Hotel Haris ini," kata Besut. Mengenai dokter spesialis urologi sendiri Besut mengatakan jumlahnya masih belum banyak di Indonesia atau sekitar 350 orang. Sehingga distribusinya belum merata. Bahkan ada sekitar delapan atau sepuluh provinsiyang masih belum memiliki ahli urologi. "Untuk Kota Malang sendiri baru ada delapan orang, rencana kami semoga nantinya di Malang setidak-tidaknya ada sekitar sepuluh orang ahli urologi. Oleh karena itu, harapan kami, dengan diadakan seminar yang bertaraf Internasional ini akan memiliki dampak positif untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dokter khususunya urology di Indonesia juga untuk mengenalan kita di kancah Internasional," katanya.[ronny/Humas UB]