Gambaran respon kebal terhadap virus Avian

advertisement
 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit influenza menular pada unggas (Avian Influenza/AI) atau flu
burung disebabkan oleh virus Avian Influenza. Virus Avian Influenza termasuk
dalam golongan influenza tipe A. Virus ini digolongkan kedalam famili
Orthomyxoviridae dan genus Orthomyxovirus (Escorcia et al. 2008).
Pada tahun 1955, flu burung lebih dikenal dengan nama Fowl plaque,
penyakit ini menyerang sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem syaraf
unggas. Penyakit AI (Avian Influenza) dapat menyerang semua jenis burung, baik
domestik maupun eksotik yang ditemukan di darat dan unggas air. Beberapa kasus
AI (Avian influenza) ditemukan pada babi, kuda, hewan liar, bahkan manusia
(Soejoedono & Handharyani 2005).
Masa inkubasi penyakit AI tiga hari untuk unggas di luar kandang,
sedangkan unggas di dalam kandang mencapai 14-21 hari. Unggas air lebih kebal
terhadap virus ini daripada unggas peliharaan. Virus tersebut tidak menyebabkan
penyakit yang nyata pada unggas air, namun dapat menyebabkan dampak yang
sangat fatal pada unggas peliharaan karena berperan sebagai pembawa (reservoir)
virus. Unggas tersebut dapat mengeluarkan virus melalui kotorannya yang dapat
ditularkan ke unggas lain.
Penyakit AI memiliki gejala yang bervariasi. Pada kasus yang sangat ganas
dan akut ditandai dengan kematian tinggi tanpa disertai gejala klinis. Hewan
tampak sehat tetapi tiba-tiba mati (Nuh 2008). Virus AI dapat dikelompokan
sesuai keganasan serangan penyakitnya yaitu Low Pathogenicity Avian Influenza
(LPAI) dan High Pathogenicity Avian Influenza (HPAI) (Koch & Elbers 2006).
Kerugian sebagai akibat kematian unggas ialah penurunan harga produk unggas,
tertutupnya peluang ekspor, serta peningkatan biaya penanggulangan penyakit
(Nuh 2008).
Virus yang dapat menyerang unggas selain virus AI adalah virus Newcastle
Disease atau virus tetelo. Penyakit ND merupakan penyakit viral yang disebabkan
oleh Avian Paramyxovirus dan tergolong ke dalam virus RNA. Penyakit
Newcastle Disease dapat menyebabkan gejala klinis yang bervariasi, dari infeksi
2 subklinis sampai dengan terjadi kematian 100%, hal tersebut tergantung pada
kerentanan inang dan virulensi virus. Wabah ND telah dilaporkan di banyak
negara dengan kerugian ekonomi yang cukup besar.
Berdasarkan gejala klinisnya, penyakit ND dapat dibedakan menjadi 5
patotipe, yakni viscerotropic velogenic (VVND), neurotropic velogenic (NVND),
mesogenic, lentogenic respiratory, dan asymptomatic enteric. Strain velogenic
menyebabkan infeksi fatal akut ayam dari semua kelompok umur dengan temuan
klinis berupa lesi hemoragi dalam saluran pencernaan. Strain mesogenic
menyebabkan gangguan pernafasan dan saraf, sedangkan strain lentogenic
menyebabkan gangguan infeksi ringan tanpa gejala (Jindal et al. 2009).
Salah satu upaya untuk pencegahan penyakit-penyakit tersebut adalah
dengan vaksinasi. Vaksin adalah suatu suspensi mikroorganisme atau substansi
mikroorganisme yang digunakan untuk menginduksi sistem imunitas (Radji
2010). Penyakit AI dan ND merupakan penyakit yang cukup tinggi tingkat
kejadiannya di Indonesia sehingga vaksinasi menggunakan dua jenis virus dalam
satu kemasan vaksin akan memudahkan tindakan vaksinasi pada ayam. Beberapa
jenis vaksin merupakan kombinasi dari dua atau lebih mikroorganisme misalnya
vaksin kombinasi ND-IB, ND-IBD dan AI-ND. Kombinasi lebih dari satu
organisme dalam satu vaksin dapat mempengaruhi efektifitas respon vaksinasi.
Pengaruh tersebut dapat berupa peningkatan maupun penurunan efektifitas
pembentukan antibodi dalam vaksinasi. Menurut penelitian Raggi & Lee, 1964;
Bracewell et al., 1972; Thornton & Muskett, 1975 yang dilaporkan oleh Cardoso
et al. (2005), vaksinasi kombinasi vaksin IB-ND menyebabkan pembentukan
anibodi terhadap ND kurang optimal. Menurut penelitian Ebrahim (2000)
kombinasi vaksin AI-ND tidak mempengaruhi respon pembentukan antibodi
terhadap ND maupun AI. Pada penelitian ini digunakan kombinasi vaksin AI-ND
dan diamati respon pembentukan antibodinya terhadap AI-H5.
Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui gambaran
respon kebal terhadap virus Avian Influenza (AI) H5 pada ayam petelur yang
divaksinasi dengan vaksin AI-ND inaktif.
3 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran
respon kebal terhadap virus Avian Influenza (AI) H5 pada ayam petelur yang
divaksinasi dengan vaksin AI-ND inaktif.
Download