Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) PENGARUH KEPERCAYAAN NASABAH DAN KOMITMEN ANTARA NASABAH DAN BANK TERHADAP KEPUASAN NASABAH DAN LOYALITAS NASABAH (Studi Kasus Pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar) Muchamad Taufiqur Rachman STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak: Kepuasan dan loyalitas nasabah terhadap suatu produk dilandasi oleh berbagai faktor diantaranya adalah kepercayaan dan komitmen Dengan kepercayaan penuh nasabah, komitmen yang erat tentunya akan disukai nasabah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dan bank baik secara parsial dan simultan terhadap kepuasan dan liyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Jenis penelitian ini adala eksplanatori riset dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian adalah nilai R Square Change adalah 0,472 dengan tingkat signifikansi 0,000. artinya ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dengan bank secara simultan terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Ada pengaruh kepercayaan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Komitmen antara nasabah dengan bank terhadap loyalitas nasabah juga menunjukkan pengaruh yang signifikan, selain itu komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan dan loyalitas pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Ada pengaruh kepercayaan nasabah terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Terdapat pengaruh komitmen antara nasabah dengan bank terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Kata Kunci: Kepercayaan, Komitmen, Kepuasan Dan Loyalitas PENDAHULUAN Masyarakat akan menilai, melihat dari perusahaan mana sebuah produk atau jasa tersebut ditawarkan, yang bisa diberikan masyarakat tidaklah terbatas pada fungsi utama yang bisa diberikan oleh perusahaan tetapi berkembang menjadi satu keinginan sekunder, dimana masyarakat melihat dari perusahaan mana produk atau jasa tersebut ditawarkan, sehingga suatu perusaan apalagi perbankan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah perlu melakukan kegiatan pelayanan yang baik karena nasabah sekarang ini mendambakan bank yang benar-benar dapat berperan sebagai patner dan penasehat yang dapat melayani merek secara tepat dan baik. Ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya yang relatif murah adalah harapan dari para nasabah. Karena itu 69 ISSN: 2407-2680 bank harus tanggap dan berupaya menciptakan suasana fanatisme nasabah atau mengakui adanya satu bank yang dipercaya dan tidak berpaling pada bank lain melalui pelayanan prima atau pelayanan yang terbaik kepada nasabah agar mampu bersaing dengan baik. Dasar utama kegiatan bank adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Dalam persaingan antar bank dalam menghimpun dana masyarakat, banyak upaya yang ditempuh bank, antara lain diversivikasi jenis-jenis tabungan yang dilengkapi dengan sejumlah atribut yang dapat merangsang minat masyarakat untuk menabung. Mencermati banyaknya jumlah bank yang menawarkan jenis-jenis tabungan baru dengan serangkaian atribut yang melekat itu menyebabkan persaingan antar bank untuk menarik nasabah semakin meningkat. Banyak faktor yang menentukan keputusan seseorang dalam memilih bank sebagai tempat menabung, seperti kualitas pelayanan, lokasi, suku bunga, iklan yang menarik, hadiah yang diberikan, frekuensi penyaringan hadiah, dan bonafiditas bank. Namun yang paling mendasar adalah kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Selain kepercayaan, komitmen bank kepada nasabah menjadi faktor penting, karena tanpa faktor tersebut masyarakat tidak akan menyimpan dananya di bank. Untuk itu bank harus mampu menjaga kredibilitas dari masyarakat, Kepuasan terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Kepuasan terjadi ketika suatu kelompok percaya bahwa tindakan kelompok lain akan memberikan hasil yang positif baginya. Dengan demikian kepuasan nasabah akan memberikan hasil yang positif dan menguntungkan bagi Bank. Kepuasan dan loyalitas nasabah terhadap suatu produk dilandasi oleh faktor-faktor tertentu. Maka dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan menjadi variabel penelitian. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas nasabah, diantaranya adalah kepercayaan dan komitmen Dengan kepercayaan penuh nasabah, komitmen yang erat tentunya akan disukai nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Nasabah Dan Komitmen Antara Nasabah Dan Bank Terhadap Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar)” Seperti halnya nasabah yang kurang percaya pada pihak Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Ditunjukkan oleh berkurangnya jumlah nasabah baru pada bulan Agustus 2014 nasabah baru berjumlah 46, September 40. Oktober 37, November 35, dan Desember 31. Selain itu ada juga nasabah yang menutup rekening secara langsung maupun tidak langsung, pada bulan Agustus 2014 nasabah yang menutup rekeningnya berjumlah 11, September 15, Oktober 17, November 20, dan bulan Desember 25. Ini menunjukkan kurangnya komitmen dan loyalitas masabah pada Bank BPR Jatim, Bank Jatim UMKM Cabang Blitar. Oleh sebab itu dengan adanya kepercayaan nasabah akan dapat mempengaruhi dalam memilih bank sebagai tempat menabung yang memadai untuk membuat nasabah merasa nyaman, serta adanya komitmen nasabah dengan bank juga mempengaruhi nasabah untuk menabung di bank tersebut. Sebab itulah kepercayaan nasabah dan komitmen pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim harus di tingkatkan agar tercapai kepuasan dan loyalitas yang di inginkan oleh nasabah. 70 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) Rumusan Masalah 1. Mengapa nasabah baru semakin lama semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar? 2. Mengapa nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar? 3. Bagaimana cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah yang menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui nasabah baru semakin lama semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 2. Untuk mengetahui nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 3. Untuk mengetahui cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Kegunaan penelitian 1. Bagi Penulis Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan khususnya memngenai bauran pemasaran yang dilaksanakan pada suatu perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang perusahaan khususnya dalam hal pemasaran. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian mengenai bidang atau permasalahan yang serupa. LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulu 1. Astri Dhiah Maharani (2010) Melakukan penelitain dengan judul “Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Mega Semarang” Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah: Semakin tinggi derajat kepercayaan yang dimiliki nasabah maka akan semakin tinggi pula derajat loyalitas nasabah Sesuai dengan pemaparan dalam bab IV (Hasil dan Analisis), dapat diperhatikan bahwa variabel kepercayaan nasabah memiliki hasil yang signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah. Artinya, variabel kepercayaan nasabah memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Semakin tinggi derajat kepuasan yang dimiliki nasabah maka akan semakin tinggi pula derajat loyalitas nasabah Sesuai dengan pemaparan dalam bab IV (Hasil dan Analisis), dapat diperhatikan bahwa variabel kepuasan nasabah memiliki hasil yang signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah. Artinya, variabel kepuasan 71 ISSN: 2407-2680 nasabah memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. 2. Ken Hermanto Agung (2006) Melakukan Penelitian Dengan Judul “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Komitmen Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Simpeda Bank Jateng)” Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah: Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap komitmen. hal tersebut memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa komitmen dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepercayaan. hal tersebut memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa kepercayaan dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. hal tersebut memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan. Komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. hal tersebut memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi secara positif oleh komitmen. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. hal tersebut memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi secara positif oleh kepercayaan 3. Agus Bastiar (2012) Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank (Studi Kasus Pada Nasabah Bri Unit Pangandaran Banjar)” Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan terhadap kepuasan nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan nilai pelanggan terhadap kepuasan nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan, kepercayaan dan nilai pelanggan secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar. Bank Menurut Arbi (2008:5) Bank adalah lembaga keuangan yang usahanya menyerap dana dari kelompok masyarakat yang berkelebihan dana dan menyalurkannya kepada kelompok masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan dana tersebut serta memenuhi persyaratan tertentu untuk diberikan bantuan dana tersebut. Sedangkan menurut Simorangkir (2004:9) Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik dngan modal sendiri atau dengan dana-dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga ataupun dengan jalan memperedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral. Berbagai penulis buku perbankan memberi definisi yang berbeda tentang bank. Perpustakaan inggris kuno menjelaskan arti bank secara singkat sebagai berikut: Tugas perbankan terutama menghimpun uang pihak ketiga, beberapa penulis Eropa lainnya menitik beratkan tugas bank sebagai badan perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. 72 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) Menurut Simorangkir (2004:9) memberikan perbedaan antara dua jenis bank. Bank yang bertugas “Uberweissungsverkehr”, yaitu bank yang dipercayakan oleh pihak ketiga dalam pemidahbukuan (transfer) alat-alat pembayaran dan bertugas sebagai perantara dalam pemberian jaminan. Bank yang melakukan pemindahbukuan alat-alat pembayaran yang menciptakan kredit disebut sebagai “kreditschopfungsbanken” atau bank primer. Bank yang hanya bertugas sebagai perantara dalam pemberian jaminan disebut “kreditvermittlungsbanken” atau bank sekunder. Dana-dana yang dipercayakan untuk disimpan di Bank dapat dibagi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut. 1. Giro adalah simpanan pihak ketiga (atas nama perorangan atau perusahaan berbadan hukum) kepada bank yang dipercayakan untuk dibukukan dalam rekening koran. Hal ini lazim disebut pemegang rekening nasabah atau pemegang giro. Penarikan simpanan bagi (instrument) berupa cek (cheque), surat giro bilyet, atau perintah tertulis kepada bank untuk pemindah bukuan. 2. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai perjanjian antara Deposan (nasabah) dan bank yang bersangkutan. Di Indonesia deposito lazim berjangka tiga, enam, sampai dua belas bulan, dan maksimal dua tahun. 3. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang ditentukan antara bank dan nasabah. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, fungsi bank dibedakan dalam jenis berikut. 1. Bank Sentral ialah bank yang memperoleh hak untuk mengedarkan uang logam dan uang kertas. 2. Bank Umum ialah bank yang didalam usahanya menghimpun dana terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya. Didalam usahanya bank umum terutama memberikan kredit berjangka pendek. 3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ialah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau tabungan pada bank lain. Kepercayaan Menurut Jasfar (2009:164) dalam tulisannya “ A new Scale for the Measurement of Interpersonal Trust”, secara sangat mendasar menyatakan bahwa faktor yang sangat penting dalam mencapai efektifitas dalam organisasi sosial yang sangat kompleks adalah suatu keinginan untuk saling mempercayai di antara pihak-pihak yang mengadakan hubungan. Dia menekankan, bahwa efisiensi, penyesuaian, dan kelangsungan suatu usaha sangat tergantung pada tingkat kepercayaan yang dapat dibina. Selanjutnya, penulis ini memberikan definisi kepercayaan antarpribadi (interpersonal trust) sebagai: “Sebuah harapan yang dimiliki oleh individu atau kelompok adalah perkataan, jani, pernyataan lisan atau tertulis dari idividu lain dan kelompok tersebut dapat diandalkan“. Bagaimana pentingnya kepercayaan (trust) sebagai salah satu faktor kunci dalam membina hubungan pemasaran (marketing reletionship), terutama pada industri jasa telah dikemukakan dalam banyak penelitian yang dilakukan oleh penulis Parasuraman, Zeithml, Berry dalam bukunya Jasfar (2009:165), yang 73 ISSN: 2407-2680 mengemukakan bahwa dalam membina hubungan jangka panjang dengan konsumen, kepercayaan dan komitmen merupakan dua unsur yang sangat penting artinya bagi para konsumen. Jasfar (2009:165) dalam penelitiannya pada 14 perusahaan jasa yang sukses, menyatakan: “Dengan sifat tak terwujud yang mengikat layanan, konsumen membuka jalan dalam hubungan berbasis kepercayaan untuk mengurangi ketidakpastian dan kerentanan, dan memberikan fondasi kepada perusahaan jasa tetap abadi” Selanjutnya, Jasfar (2009:165) mengajukan suatu model yang menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi pondasi terbentuknya hubungan jangka panjang yang berdasarkan kepada kepercayaan. Pada model ini dijelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar terciptanya kepercayaan dalam perusahaan. Bagaiman pengaruh tingkat kepercayaan ini terhadap hubungan baik dengan karyawan, konsumen, maupun hubungan dengan pihak-pihak lain. Persepsi mengenai kecakapan (competence) dan kejujuran (fairness) perusahaan secara langsung mempunyai peranan dalam membina atau menanamkan rasa kepercayaan (sense of trust). Dua faktor penting ini merupakan landasan yang menumbuhkan rasa kepercayaan dari karyawan, mitra bisnis dan konsumen. Hubungan perusahaan terhadap karyawan dan mitra kerja memberikan kontribusi pada usaha untuk membangun hubungan dengan konsumen. Semakin tinggi kepercayaan yang terjalin dalam suatu hubungan, semakin tinggi komitmen yang terjalin. Tingkat komitmen yang terjalin berbeda-beda, tergantung pada tingkat kepercayaan yang dapat ditanamkan. Menurut Jasfar (2009:166): kepercayaan akan ada ketika suatu pihak mempunyai kepercayaan yang akan merubah keadaan dan integritas mitra. Sementara Jasfar (2009:166) mendefinisikan kepercayaan sebagai niat yang sungguh untuk merubah mitra aadalah kepercayaan. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa dalam suatu transaksi, kepercayaan akan timbul dari kedua belah pihak bila masing-masing pihak yakin pihak lain mempunyai kehandalan dan integritas. Kepercayaan (trust) adalah perekat yang memungkinkan perusahaan untuk mempercayai orang lain dalam mengorganisir dan menggunakan sumber daya secara efektif dalam menciptakan nilai tambah untuk stakeholder. Kepecayaan yang terbina, termasuk untuk mempercayai orang lain akan menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi serta akan kemampuan dan keinginannya untuk memenuhi janji eksplisit dan implisitnya. Kepercayaan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membina hubungan, karena tingginya kepercayaan diri dari suatu perusahaan, membuat perusahaan tersebut kuat dalam membina hubungannya dengan kelompok steakholder-nya. Manfaat lain dari kepercayaan (trust) adalah toleransi, menurut Jasfar (2009:167), harapan konsumen terhadap kualitas jasa terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu tingkat keinginan (desired) dan tingkat kecukupan (adequate). Keinginan menggambarkan apa yangkonsumen pikirkan mengenai jasa “dapat di” dan “seharusnya di” level kecukupan menggambarkan jasa minimum yang diterima oleh konsumen. Kekuatan yang sebenarnya dari suatu perusahaan diukur dari eratnya (kuatnya) hubungan perusahaan dengan stakeholder, yaitu karyawan, konsumen, dan rekan bisnis, seperti pemasok dan distributor. Tujuan utama dari setiap perusahaan harus terorganisir dengan cara memanfaatkan sumber daya dari stakeholder dan berusaha untuk menciptakan nilai tambah bagi kepentingan 74 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) stakeholder maupun untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Tanpa komitmen dari stakeholder, konsumen yang menyediakan income, karyawan yang menyediakan tenega kerja, institusi yang menyediakan keuangan, perusahaan pemasok yang menyediakan barang, material, peralatan dan jasa, maka sebuah perusahaan tidak akan dapat mewujudkan (mencapai) tujuannya dan bertahan hidup. Komitmen Sama halnya dengan trust (kepercayaan), komitmen merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha membina hubungan Jasfar (2009,179). Menurut Jasfar (2009:179) mendefinisikan komitmen sebagai: “Sebuah janji implisit dan eksplisit atau kontinuitas relasiaonal anatara mitra pertukaran”, sementara Jasfar (2009:179) mendefinisikan hubungan komitmen sebagai “suatu keinginan yang abadi untuk menjaga hubungan tetap dihargai”. Sama halnya dengan dua definisi diatas, peneliti lain yaitu Jasfar (2009:179) mendefinisikan komitmen sebagai:” mitra pertukaran percaya bahwa hubungan dengan yang lain sangat penting untuk mempertahankannya, komitmen suatu pihak percaya hubungan yang layak dalam bekerja memastikan bahwa itu bertahan tanpa batas dan mengusulkan bahwa hubungan konitmen merupakan pusat pemasaran hubungan. Komitmen merasakan sejumlah perasaan terhadap komitmennya pada hubungan yang telah tercipta dengan para penyedi jasa (service provider). Bentuk komitmen konsumen dibedakan atas continuance, affective, dan normative commitment. Jasfar (2009:179) yang dimaksud dengan continuance commitment dalam hubungan pemasaran adalah komitmen yang timbul karena konsumen terikat pada suatu perusahaan dan akan membutuhkan biaya dan waktu apabila ia pndah ke perusahaan lain. Sedangkan yang dimaksud dengan komitmen yang normatif (normative commitment) adalah komitmen yang timbul karena konsumen merasa bahwa ia wajib menjalankan suatu usaha bisnis dengan perusahaan tertentu. Affective commitment merupakan komitmen yang muncul, karena masing-masing pihak yang berhubungan merasa yakin bahwa diantara mereka terdapat nilai-nilai yang sejalan dan timbulnya komitmen ini berdasarkan kesepakatan bahwa hubungan yang saling menguntungkan ini perlu dilanjutkan. Konsumen, karyawan maupun mitra bisnis dalam suatu hubungan hanya akan dapat bertahan dan mempunyai kadar keterikatan atau komitmen tergantung kepada keinginannya dan persepsinya terhadap perusahaan. Bisa saja mereka bertahan pada perusahaan kerena dia tidak punya pilihan lain atau bisa juga mereka bertahan dan mempunyai komitmen yang tinggi karena mereka mempunyai pengalaman-pengalaman yang selalu menyenangkan, sehingg apa pun yang terjadi konsumen ini tetap loyal terhadap perusahaan. Menurut Jasfar (2009:180), tingkat komitmen dapat berada pada suatu daerah kontinum yang dapat dibedakan atas beberapa tingkat, interest in alternatives sebagai tingkat komitmen yang paling rendah, berikutnya acquiescense, cooperation, enhancement, identity, advocary, dan ownership sebagai tingkat komitmen yang paling tinggi. Kepuasan Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai 75 ISSN: 2407-2680 kepuasan yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas produk jasa yang diterima dengan yang diharapkan Lupiyoadi (2013:228). Kepuasan pelanggan situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan Tjiptono (2011:89). Dalam era globalisasi ini perusahaan akan selalu menyadari akan pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu, mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangatlah perlu walaupun hal tersebut tidaklah semudah mengukur berat badan atau tinggi badan pelanggan bersangkutan. Menurut Tjiptono (2008:24) menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Tjiptono (2008:24) mendefinisikan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Tjiptono (2008:24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Tjiptono (2008:24) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan. Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang sangat esensialbagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Pada prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Pada bagian ini akan dibahas beberapa diantaranya. Menurut Tjiptono (2008:34) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Keluhan dan Saran 2. Ghost Shopping 3. Lost Customer Analysis 4. Survai Kepuasan Pelanggan Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa metode survai merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan. Metode survai kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai cara sebagai berikut: 1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly repoted statisfaction). 2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (devided dissatasfaction). 3. Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dan perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis) 4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik 76 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance/performance analysis. Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan suatu perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia Schnaars dalam Tjiptono (2008:40). Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan: 1. Strategi pemasaran berupa Reletionship Marketing McKenna dalam Tjiptono (2008:40), yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain, dijalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus menerus Jackson dalam Schnaars dalam Tjiptono (2008:40), yang pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis ulangan (repeat business). Betapa pentingnya hubungan ini ditunjukkan dengan pernyataan Tjiptono (2008:40) bahwa “ semakin banyak kegiatan ekonomi dunia yang dilakukan melalui hubungan jangka panjang antara pembeli dan penjual”. 2. Strategi superior customer service menurut Tjiptono (2008:41). Yaitu menawarkan pelayananyang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior. Oleh karena itu sering kali (tetapi tidak harus) perusahaan yang menawarkan customer service yang lebih baik akan membebankan harga yang lebih tinggi pada produ-produknya. Akan tetapi biasanya mereka memperoleh manfaat besar dari pelayanan yang lebih baik tersebut, yaitu berupa tingkat pertumbuhan yang cepat dan besarnya laba (gain) yang diperoleh. 3. Strategi unconditional guarantees menurut Tjiptono (2008:42) atau extra ordanary guarantees. Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. 4. Strategi penanganan keluhan yang efisien menurut Tjiptono (2008:43). Penanganan peluang memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas (atau bahkan menjadi pelanggan abadi). Proses penangana keluhan yang efektif dimulai dari isentifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. 5. Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan, memberikan pendidikan dan pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship dan public relation kepada pihak manajemen dan karyawan.memasukkan unsur kemampuan untuk memuaskan pelanggan ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan, dan memberikan empowerment yang lebih besar kepada para karyawan dalam melaksanakan tugasnya. 6. Menerapkan Quality Function Development (QFD), yaitu praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. QFD merupakan konsep yang pertama kali dikembangkan di Jepang dan 77 ISSN: 2407-2680 kemudian berkembang luas di negara-negara lain. QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi. Hal ini dilaksanakan dengan melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan produk sedini mungkin. Dengan demikian, QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum. Loyalitas Menurut Usmara (2008:122) Loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk membeli kembali atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa yang dipilih di masa mendatang, dengan cara membeli merek yang sama secara berulang, meskipun pengaruh situasional dan usaha-usaha pemasaran secara potensial menyebabkan tingkah laku untuk berpindah. Jenis loyalitas ini merupakan jenis yang paling disukai untuk semua pelanggan di perusahaan. pada tingkat ppreferensi yang paling tinggi tersebut orang bangga karena dapat menemukan dan menggunakan produk tertentu dan saling membagi pengetahuan mereka dengan rekan keluarga. Kajian-kajian loyalitas pelanggan (costumer loyality) ini dapat dikatagorikan menjadi tiga kategori: pendekatan perilaku (behavioral approach), pendekatan sikap (attitude approach), dan pendekatan terintegrasi (integrade approach) Lupiyoadi (2013:231). Pendekatan perilaku memfokuskan pada perilaku konsumen purnapembelian dan mengukur loyalitas berdasarkan tingkat pembelian, frekuensi, dan kemungkinan melakukankembali pembelian. Pendekatan sikap menyimpulkan loyalitas pelanggan dari aspek keterlibatan psikologis, favoritisme dan sanse of goodwill pada jasa tertentu. Sementara itu, pendekatan terintegrasi mengombinasikan dua variabel untuk menciptakan konsep loyalitas pelanggan secara terpisah. Dengan mencoba mengadopsi pendekatan ini dalam menyusun model, konsep loyalitas pelanggan dipahami sebagai kombinasi sikap senang pelanggan (costumer’s favorable attitude) dan perilaku pembelian ulang. Hambatan pindah memainkan peran sebagai variabel penyesuai pada hubungan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dengan kata lain, ketika tingkat kepuasan pelanggan diketahui, tingkat loyalitas pelanggan dapat bervariasi bergantung pada kuatnya hambatan pindah tersebut dalam Lupiyoadi (2013:232). Signifikasi loyalitas pelanggan sangat terkait dengan kelangsungan perusahaan dan terhadap kuatnya pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Dengan demikian, agar perusahaan mampu mempertahankan tingkat profit yang stabil, saat pasar mencapai tingkat kedewasaan, dan kompetisi bisnis begitu tajam, strategi defensif yang berusaha untuk mempertahankan pelanggan yang ada saat ini lebih penting dibandingkan dengan strategi agresif yang memperluas ukuran pasar dengan menggaet konsumen potensial dalam Lupiyoadi (2013:232). Hubungan Kepercayaan Nasabah, Komitmen Antara Nasabah Dan Bank, Loyalitas Nasabah Serta Loyalitas Nasabah Kepercayaan dan komitmen berkaitan erat dengan kepuasan dan loyalitas, kepercayaan timbul ketika perusahaan dapat menunjukkan kemampuan, keahlian, dan kehandalannya dan komitmen merupakan suatu kondisi yang 78 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) diperlukan bagi terbentuknya loyalitas terhadap bank. Apabila tidak ada kepercayaan dan komitmen bank pelanggan merasa tidak puas dan tidak loyal, maka dari itu dengan adanya kepuasan konsumen maka akan dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Hipotesis Ha1: Diduga ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dan bank secara Simultan terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Ha2: Diduga ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dan bank secara Partial terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Ha3: Diduga ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dan bank secara Simultan terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Ha4: Diduga ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dan bank secara Partial terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim ,Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. METODOLOGI PENELITIAN Populasi Penelitian Dan Sampel Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi juga diartikan sebagai keseluruhan karakteristik yang menjadi objek penelitian, dimana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti. Dalam penelitian ini populasi diambil dari nasabah yang bertransaksi di Bank UMKM Jatim Cabang Blitar pada bulan Desember 2014 sebesar 547, penelitian kuantitatif digunakan pada yang jumlahnya banyak dan mempunyai kemiripan, pada penelitian ini semua adalah nasabah bank Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel juga diartikan bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. dalam penelitian ini sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane: Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel yang digunakan berjumlah 85 responden. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan eksplanatory research, Penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengambilan data, kuesioner dalam bentuk kalimat dirubah menjadi data kuantitati dengan skala likert. Penelitian eksplanatory research adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, oleh karena itu penelitian ini juga disebut pengujian hipotesis yang nantinya akan diketahui hubungan antara variabel kepercayaan dan komitmen terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 79 ISSN: 2407-2680 Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner 2. Observasi partisipatif (participant observation) 3. Wawancara 4. Dokumentasi Teknik Analisis Data Analisa data kualitatif dengan mendiskripsikan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Uji validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Normalitas 4. Uji Multikolinearitas 5. Uji Autokorelasi 6. Uji Heterokedastisitas 7. Analisis Jalur (Path Analysis) Gambar 1. Analisis jalur 8. Analisis Deskriptif Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu yang ditempuh untuk melakukan penelitian ini adalah dari Februari 2015 sampai dengan Oktober 2015 dan tempat penelitan dilakukan di Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar Jl. Kalimantan No. 59 Kecamatan Sananwetan, Blitar. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Data Perusahaan Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jawa Timur, yang dulu dikenal sebagai Bank UMKM Jawa Timur, telah melalui jalan panjang sebelum menjadi Bank UMKM Jawa Timur seperti yang kita kenal pada saat ini. dimulai dari pendiriannya sebagai KURK (Kredit Usaha Rakyat Kecil) hingga terjadi Konsolidasi menjadi Bank BPR Jatim pada tahun 2001. PD. BPR KURK Jatim merasa perlu diadakan Konsolidasi untuk menjadi Bank BPR Jatim. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya: 1. Semuanya memiliki nama yang sama, yaitu PD. BPR KURK JATIM; 2. Semuanya dimiliki oleh institusi yang sama, yaitu Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 3. Manajemen dikelola sendiri-sendiri oleh Direktur secara terpisah. 80 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) 4. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: 32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999. Penurunan Jumlah Nasabah Hasil penelitian menunjukkan jumlah nasabah yang semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Data menunjukkan bahwa tahun 2010 jumlah nasabah adalah sebesar 2097 orang nasabah, pada tahun 2011 bertambah sebesar 53 nasabah sehingga jumlah menjadi 20150 orang nasabah, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah nasabah secara terus menerus. Pada tahun 2012 nasabah turun 8 orang menjadi 2142 orang, pada tahun 2013 jumlah nasabah turun sebesar 4 orang sehingga menjadi 2138 orang, pada tahun 2014 jumah nasabah menurun lagi sebesar 9 orang sehingga jumlah nasabah menjadi 2129 orang. Alasan Menutup Rekening Hasil penelitian tersebut diperoleh dari petugas Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar yang menyatakan bahwa, pada saat nasabah menutup rekeningnya dibank, pada saat itulah nasabah diberi kuesioner alasan menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Perhitungan hasil kuesioner yang diajukan kemudian dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu menutup rekening karena : tidak digunakan lagi, pindah bank lain, tutup otomatis, black list dan alasan lain-lain. Alasan nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar adalah 41% yaitu sebesar 19 orang nasabah menutup rekening yang tertinggi adalah karena tutup otomatis, sehingga dari hal ini dapat diketahui bahwa rekening tersebut sudah tidak aktif lagi dan sudah tidak ada lagi dana yang tersimpan sehingga selama enam bulan berturut-turut tidak aktif, maka sistem bank akan menutup rekening secara otomatis, jumlahnya adalah sebesar 32 orang nasabah yaitu sebesar 41%. Alasan karena rekening sudah tidak digunakan lagi 19 orang nasabah yaitu sebesar 24%, nasabah yang menutup rekening karena pindah bank lain yaitu sebesar 17 orang nasabah atau 22%. Alasan berikutnya menutup rekening adalah lain-lain yang bila dikelompokkan adalah tidak ada dana untuk ditabung, sudah tidak lagi kredit pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar dan tidak ditulis jawabannya adalah sebesar 10 orang nasabah atau 13%. Jumlah nasabah yang paling kecl menutup rekening adalah karena black list yaitu sebesar 1 orang atau 1%. Yang Dilakukan Bank UMKM Jatim Cabang Blitar Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Baru Dan Mengurangi Nasabah Yang Menutup Rekening 1. Memenuhi kebutuhan nasabah dengan cara menyediakan produk jasa yang memang benar-benar menjadi kebutuhan nasabah dengan tingkat suku bunga yang kompetitif, sehingga bank mampu meraih nasabah sebanyak-banyaknya. 2. Memenuhi kewajiban perusahaan seperti yang telah dijanjikan dalam promosi, iklan atau brosur yang telah disebar kepada masyarakat, sehingga menumbuhkan lagi kepercayaan nasabah terhadap bank. 3. Meningkatkan kepercayaan dengan cara memberikan pelayanan yang handal sehingga mampu memberikan persepsi yang baik kepada nasabah. Nasabah akan menaruh kepercayaan yang tinggi dengan adanya pelayanan yang melebihi dari yang dipersepsikan baik oleh nasabah 4. Dalam meningkatkan komitmen adalah dengan memberikan pemenuhan 81 ISSN: 2407-2680 kebutuhan nasabah seperti yang telah dijanjikan, bila hal ini tidak dapat dilakukan nasabah akan merasa ditipu karena janji yang diberikan oleh bank sebelum nasabah masuk tidak sesuai, dalam hal ini bank telah melanggar komitmen sehingga dipersepsikan buruk oleh nasabah. 5. Menjaga komunikasi yang baik antara nasabah dengan bank, karena komitmen merupakan hal yang tidak searah saja oleh bank tetapi juga dilakukan dua arah yaitu komitmen antara nasabah dengan Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 6. Meningkatkan kepuasan nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas, sehingga dengan kepuasan yang diberikan, nasabah akan merasa dihargai dan semakin menambah komitmen antara bank dengan nasabah. Analisis Jalur Model 1 Struktur Model Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz Ɛ1 1. Pengujian secara simultan Uji simultan ditunjukkan pada tabel anova dan keeratan hubungan dengan model summary, hasil perhitungan menunjukkan adalah: Nilai R Square Change adalah 0,472 dan untuk analysis of varian atau anova adalah 24,105 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai standart error adalah 5% dengan tingkat nilai signifikansi < 0,05, maka keputusan untuk hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dengan bank secara simultan terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Pengujian ini dilakukan apabila Ha diterima, maka pengujian dapat dilanjutkan dan bila tidak maka tidak dapat dilanjutkan. Pada pengujian ini nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05, sehingga pengujian secara individual atau parsial dapat dilanjutkan. 2. Pengujian secara Individual Kepercayaan Nassabah terhadap Loyalitas Nasabah (X1 Terhadap Z) Pengujian secara individual atau parsial dilakukan dengan melihat pada hasil standardized coefficient beta pada tabel coefficient sebagai berikut: Terlihat pada kolom sig hasil dari kepercayaan nasabah terhadap loyalitas nasabah menunjukkan hasil 0,005 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,005<0,05) oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya adalah ada pengaruh kepercayaan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim, Cabang Blitar. 3. Pengujian secara Individual Komitmen Antara Nasabah Dan Bank terhadap Loyalitas Nasabah (X2 Terhadap Z) Terlihat pada kolom sig hasil dari komitmen antara nasabah dengan bank terhadap loyalitas nasabah menunjukkan hasil 0,010 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,01 < 0,05) oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya adalah ada pengaruh komitmen antara nasabah dengan bank terhadap kepuasan loyalitas pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan loyalitas pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang 82 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) Blitar. 4. Pengujian secara Individual Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah (Y Terhadap Z) Terlihat pada kolom sig hasil dari kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah menunjukkan hasil 0,004 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05) oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya adalah ada pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan nasabah berkontribusi terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 5. Kerangka hubungan kausal empiris X1, X2 dan Y terhadap Z dapat dibuat melalui persamaan struktural model 1 Struktur Model Z= ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz Ɛ1 Rumus : ρz Ɛ1 = 1 - R²zyx1x2 = 1 – 0,472 = 0,528 Struktur Model Z= 0,275X1 + 0,271X2 + 0,296Y + 0,528Ɛ1 Analisis Jalur Model 2 Struktur Model Y= ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρy Ɛ2 a. Pengujian secara simultan Uji simultan ditunjukkan pada tabel anova dan keeratan hubungan dengan model summary, hasil perhitungan menunjukkan adalah: Nilai R Square Change adalah 0,360 dan untuk analysis of varian atau anova adalah 23,056 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai standart error adalah 5% dengan tingkat nilai signifikansi < 0,05, maka keputusan untuk hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dengan bank secara simultan terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Pengujian ini dilakukan apabila Ha diterima, maka pengujian dapat dilanjutkan dan bila tidak, maka tidak dapat dilanjutkan. Pada pengujian ini nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05, sehingga pengujian secara individual atau parsial dapat dilanjutkan. b. Pengujian secara Individual Kepercayaan Nassabah terhadap Kepuasan Nasabah (X1 Terhadap Y) Pengujian secara individual atau parsial dilakukan dengan melihat pada hasil standardized coefficient beta pada tabel coefficient sebagai berikut: Terlihat pada kolom sig hasil dari kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah menunjukkan hasil 0,028 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,028 < 0,05) oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya adalah ada pengaruh kepercayaan nasabah terhadap kepuasan nasabah pada BPR Jatim Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. c. Pengujian secara Individual Komitmen Antara Nasabah Dan Bank terhadap Kepuasan Nasabah (X2 Terhadap Y) Terlihat pada kolom sig hasil dari kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah menunjukkan hasil 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) 83 ISSN: 2407-2680 oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya adalah ada pengaruh komitmen antara nasabah dengan bank terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim. Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. d. Kerangka hubungan kausal empiris X1, X2 terhadap Y dapat dibuat melalui persamaan struktural model 1 Struktur Model Y = ρzx1 x1 + ρzx2 x2 + ρy Ɛ2 Rumus : ρz Ɛ1 = 1 - R²yx1x2 = 1 – 0,360 = 0,640 Struktur Model Y = 0,226X1 + 0,457X2 + 0,640Ɛ2 Mengetahui nasabah baru semakin lama semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar Jumlah nasabah baru semakin lama semakin menurun, hal ini dapat diketahui dari data jumlah nasabah baru yang membuka rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar, hal ini dapat dilihat pada grafik berikut : Dari grafik dapat diketahui bahwa jumlah nasabah baru pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar semakin menurun setiap tahunnya. Pada tahun 2012 jumlah nasabah baru yang membuka rekening sejumlah 744 orang, pada tahun 2013 jumlah nasabah yang membuka rekening sejumlah 696 orang dan pada tahun 2014 sejumlah 612 orang membuka rekeningnya pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Mengetahui alasan nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar Jumlah nasabah yang menutup rekening bank semakin lama semakin meningkat, hal ini dapat diketahui dari data penutupan rekening selama tiga tahun yaitu tahun 2012-2014 dengan alasan sebagai berikut : Nasabah yang menutup rekeningnya berjumlah 108 nasabah dengan alasan pelayanan nasabah yang kurang baik, sejumlah 113 orang menutup rekeningnya fasilitas yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang kurang dan sejumlah 119 orang yang menutup rekeningnya karena kepercayaan kepada bank yang semakin menurun, dan sejumlah 90 orang menutup rekening karena komitmen antara nasabah dengan Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Mengetahui cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah yang menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar Untuk mengetuahi cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah yang menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar adalah dengan mengetahui alasan-alasan nasabah membuka rekening pada bank, dengan cara demikian diketahui apa yang seharusnya dilakukan oleh bank dalam menjaring nasabah, cara ini digunakan setelah bank melakukan promosi dan pemasaran. Mengetahui alasan nasabah membuka rekening dapat merupakan kunci bagi bank karena bank mau mendengar apa yang diinginkan oleh nasabah. 84 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisa jalur struktur maka dapat disusun tabel dekomposisi dari koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak langsung, pengaruh total kepercayaan nasabah (X1) Komitmen Antara Nasabah Dengan Bank (X2) dan Kepuasan Nasabah (Y) terhadap Loyalitas Nasabah (Z) pada BPR Jatim Bank UMKM Jatim Cabang Blitar sebagai berikut : Tabel 1. Pengaruh Variabel X1, X2 Terhadap Y Nilai Sisa Pengaruh Variabel Nilai Ɛ1 dan Ɛ2 X1 terhadap Z 0,275 X2 terhadap Z 0,271 Y terhadap Z 0,296 X1,X2,Y terhadap Z 0,472 (1 – 0,472) = 0,528 X1 terhadap Y 0,226 X2 terhadap Y 0,457 X1, X2 terhadap Y 0,360 (1 - 0,360) = 0,640 Sumber data : Data Primer diolah 2015 Tabel 2. Pengaruh Variabel X1, X2 Terhadap Z Pengaruh Variabel Nilai Nilai Total X1 terhadap Z 0,275 + (0,226 x 0,296) 0,342 X2 terhadap Z 0,271 + (0,457 x 0,296) 0,406 Sumber data : Data Primer diolah 2015 Kontribusi kepercayaan nasabah, komitmen antara nasabah dengan bank dan kepuasan nasabah secara langsung mempengaruhi loyalitas nasabah adalah sebesar 0,472 atau 47,2% sisanya sebesar 0,528 atau 52,8% dipengaruhi oleh kontribusi lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar harus lebih giat lagi dalam mendapatkan loyalitas nasabah dengan cara yang lain karena kontribusi dari ketiga variabel ini kurang dari separuhnya. Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar harus memberikan inovasi sehingga kepercayaan nasabah, komitmen antara nasabah dengan bank dan kepuasan nasabah diitngkatkan lagi oleh perusahaan. Kontribusi kepercayaan nasabah, komitmen antara nasabah dengan bank secara langsung mempengaruhi kepuasan nasabah adalah sebesar 0,360 atau 36% sisanya sebesar 0,64 atau 64% dipengaruhi oleh kontribusi lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar harus lebih giat lagi dalam mendapatkan kepuasan nasabah dengan cara yang lain karena kontribusi dari ketiga variabel ini kurang dari separuhnya. Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar harus memberikan inovasi sehingga kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dengan bank diitngkatkan lagi oleh perusahaan. 1. Untuk mengetahui nasabah baru semakin lama semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar: Hasil penelitian diketahui bahwa jumlah nasabah baru pada Bank BPR Jatim, 85 ISSN: 2407-2680 Bank UMKM Jatim Cabang Blitar semakin menurun setiap tahunnya. Jumlah nasabah yang menutup rekeningnya berjumlah 108 nasabah dengan alasan pelayanan nasabah yang kurang baik, sejumlah 113 orang menutup rekeningnya fasilitas yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang kurang dan sejumlah 119 orang yang menutup rekeningnya karena kepercayaan kepada bank yang semakin menurun, dan sejumlah 90 orang menutup rekening karena komitmen antara nasabah dengan Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 2. Solusi agar nasabah tidak menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar: a. Memenuhi kebutuhan nasabah dengan cara menyediakan produk jasa yang memang benar-benar menjadi kebutuhan nasabah dengan tingkat suku bunga yang kompetitif, sehingga bank mampu meraih nasabah sebanyak-banyaknya. b. Memenuhi kewajiban perusahaan seperti yang telah dijanjikan dalam promosi, iklan atau brosur yang telah disebar kepada masyarakat, sehingga menumbuhkan lagi kepercayaan nasabah terhadap bank. 3. Cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar: a. Meningkatkan kepercayaan dengan cara memberikan pelayanan yang handal sehingga mampu memberikan persepsi yang baik kepada nasabah. Nasabah akan menaruh kepercayaan yang tinggi dengan adanya pelayanan yang melebihi dari yang dipersepsikan baik oleh nasabah b. Dalam meningkatkan komitmen adalah dengan memberikan pemenuhan kebutuhan nasabah seperti yang telah dijanjikan, bila hal ini tidak dapat dilakukan nasabah akan merasa ditipu karena janji yang diberikan oleh bank sebelum nasabah masuk tidak sesuai, dalam hal ini bank telah melanggar komitmen sehingga adakan dipersepsikan buruk oleh nasabah. c. Menjaga komunikasi yang baik antara nasabah dengan bank, karena komitmen merupakan hal yang tidak searah saja oleh bank tetapi juga dilakukan dua arah yaitu komitmen antara nasabah dengan bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. d. Meningkatkan kepuasan nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas, sehingga dengan kepuasan yang diberikan, nasabah akan merasa dihargai dan semakin menambah komitmen antara bank dengan nasabah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil nilai R Square Change adalah 0,472 dan untuk analysis of varian atau anova adalah 24,105 artinya ada pengaruh kepercayaan nasabah dan komitmen antara nasabah dengan bank secara simultan terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. 2. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh kepercayaan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 3. Hasil menunjukkan komitmen antara nasabah dengan bank terhadap loyalitas 86 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 1 (2015) nasabah menunjukkan adanya pengaruh komitmen antara nasabah dengan bank terhadap kepuasan loyalitas pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan dan loyalitas pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 4. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan nasabah berkontribusi terhadap loyalitas nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 5. Hasil nilai R Square Change adalah 0,360 dan untuk analysis of varian atau anova adalah 23,056 oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Pengujian ini dilakukan apabila Ha diterima, maka pengujian dapat dilanjutkan dan bila tidak, maka tidak dapat dilanjutkan, hasil pengujian secara individual atau parsial dapat dilanjutkan. 6. Hasil menunjukkan adanya pengaruh kepercayaan nasabah terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim Bank, UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan nasabah berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 7. Hasil menunjukkan adanya pengaruh komitmen antara nasabah dengan bank terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen antara nasabah dengan bank berkontribusi terhadap kepuasan nasabah pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 8. Nasabah baru semakin lama semakin menurun pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar, hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah baru yang membuka rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar dalam kurun waktu tiga semakin menurun hal ini berhubungan dengan kinerja pelayanan bank. 9. Nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar dapat diketahui dari alasan-alasan nasabah menutup rekening yang paling tinggi adalah kepercayaan nasabah dengan bank dan fasilitas yang diberikan oleh bank. 10. Cara meningkatkan jumlah nasabah baru dan mengurangi nasabah menutup rekening pada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar adalah dengan cara mengetahui alasan-alasan nasabah membuka rekening pada bank yaitu yang tertinggi adalah adanya komitmen antara nasabah dengan bank dan percaya selama ini sudah memakai jasa bank dan tidak ada masalah. Saran 1. Menjaga komunikasi yang baik antara nasabah dengan bank, karena komitmen merupakan hal yang tidak searah saja oleh bank tetapi juga dilakukan dua arah yaitu komitmen antara nasabah dengan bank Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim Cabang Blitar. 2. Meningkatkan kepuasan nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas, sehingga dengan kepuasan yang diberikan, nasabah akan merasa dihargai dan semakin menambah komitmen antara bank dengan nasabah. 87 ISSN: 2407-2680 DAFTAR PUSTAKA Arbi, M. Syarif. 2008. Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank. Djambatan. Jakarta. Bastiar, Agus. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank (Studi Kasus Pada Nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Grifin, Jill. 2005. Customer Loyality. Menumbuhkan & mempertahankan kesetiaan pelanggan. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hermanto, K. Agung. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Komitmen Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Simpeda Bank Jateng). Tesis Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Jasfar, Farida. 2009. Manajemen Jasa. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor. Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Maharani, Astri Dhiah. 2010. Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Mega. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Riduwan dan Kuncoro, Engkos Ahmad.2008 Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Penerbit Alfabeta. Bandung. Sandjojo, Nidjo. 2011. Metode analisis jalur (path analysis) dan aplikasinya. Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. 2013. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung. Tjiptono, Fandy, 2011, Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumedia Publishing, Malang. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Penerbit Andy Yogyakarta. Usmara, Usi. 2008. Pemikiran Kreatif Pemasaran. Penerbit Asmara Books. Yogyakarta. 88