BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DATA DAN SAMPEL Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang berasal dari laporan keuangan perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah perusahaan selain bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan lainnya yang memiliki peraturan bisnis ketat. Hal ini dilatarbelakangi karena pendanaan perusahaan-perusahaan tersebut diatur dengan ketat oleh otoritas-otoritas yang berwenang (Pemerintah dan Bank Indonesia). Perusahaan yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah perusahaan yang memiliki keleluasaan dalam mengatur pendaanaannya. Adanya beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk masuk sebagai sampel pada penelitian ini menunjukkan bahwa tehnik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Adapun kriteria pada pemilihan sampel untuk penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal sejak tahun 2001 sampai dengan 2011. 2. Perusahaan yang masuk sebagai sampel pada penelitian memiliki laporan keuangan yang lengkap, berkaitan dengan variabel yang digunakan pada penelitian. 32 Data sekunder yang digunakan oleh peneliti bersumber dari layanan BNI46 Financial Market Update, sebuah entitas pendidikan yang terafiliasi dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah mada. 3.2. DEFINISI OPERASIONAL Pada penelitin ini ada beberapa variabel yang digunakan. Variabel aset tetap, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas perusahaan akan digunakan untuk membentuk leverage yang optimal. Selain itu ada juga variabel kecepatan perubahan struktur modal yang dihipotesiskan akan dipengaruhi oleh variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, distance, inflasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) . Selanjutnya akan disajikan definisi operasional masing-masing variabel yang digunakan pada penelitian ini. 3.2.1. Leverage Definisi leverage yang akan digunakan pada penelitian ini akan mengikuti beberapa penelitian terdahulu. Pada penelitian Rajan dan Zingales (1995), Hovakimian et al. (2001), dan Drobetz dan Wanzenried (2006) digunakan rasio utang total terhadap aset total (LVTA) sebagai pe ngukuran leverage perusahaan. Pengukuran dengan rasio ini dapat memberikan informasi mengenai apa yang tersisa bagi pemegang saham ketika perusahaan dilikuidasi. = ....................................................................... (1) 33 3.2.2. Aset Tetap Aset tetap diukur dengan rasio aset tetap dengan aset total, variabel ini dinotasikan dengan TANG (Heshmati, 2001; Drobetz & Wanzenried, 2006). = ......................................................................... (2) 3.2.3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diukur dengan natural log dari penjualan, variabel ini selanjutnya dinotasikan dengan SIZE (Jensen et al, 1992; Gaud at al., 2005; Drobetz & Wanzenried, 2006). 3.2.4. Pertumbuhan Perusahaan Pada penelitian ini digunakan perubahan penjualan yang disimbolkan dengan S, sebagai indikator variabel pertumbuhan perusahaan. Penggunaan indikator perubahan penjualan ini, sejalan dengan penelitian Jensen et al. (1992), variabel perubahan penjualan selanjutnya dinotasikan dengan GROWTH. = ...................................................................... (3) 3.2.5. Profitabilitas Profitabilitas perusahaan diukur dengan rasio laba bersih dibagi dengan penjualan, variabel ini selanjutnya dinotasikan dengan ROA (Drobetz & Wanzenried, 2006). 34 = ..................................................................... (4) 3.2.6. Distance Distance adalah perbedaan antara rasio target leverage dan aktual, yang dinotasikan dengan DIST (Drobetz & Wanzenried, 2006). =| Untuk mencari nilai ∗ − ∗ | ........................................................................... (5) digunakan hasil dari regresi fixed effect atau random effect (tergantung hasil uji Hausman) dari rasio leverage perusahaan i dengan determinan karakteristik perusahaan pada waktu t, yang akan diuji pada langkah selanjutnya. 3.2.7. Inflasi Inflasi yang dinotasikan dengan INFLASI pada penelitian ini, didasarkan pada data inflasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. 3.2.8. Pendapatan Domestrik Bruto Pendapatan Domestik Bruto akan dinotasikan dengan PDB pada penelitian ini. Data variabel PDB yang digunakan oleh peneliti adalah Produk Domestik Bruto per kapita atas dasar harga konstan pada tahun 2000. Data yang digunakan merupakan data yang bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik Indonesia. 35 3.3. MODEL DINAMIK Pada penelitian ini target leverage atau leverage yang optimal dibentuk berdasarkan karakteristik perusahaan, sedangkan model yang diacu berasal dari penelitian Heshmati (2001), De Miguel dan Pindado (2001), Gaud et al. (2005), dan Drobetz dan Wanzenried (2006). Pada model, leverage yang optimal pada perusahaan ∗ i dan pada periode t disimbolkan sebagai . Model ∗ Sendiri merupakan fungsi linier dari kumpulan variabel L (karakteristik perusahaan). ∗ =∑ .................................................................... (6) Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk menyesuaiakan struktur modalnya setiap saat tanpa memperhatikan biaya perubahan struktur modal, maka struktur modal aktual akan sama dengan target yang rasio leverage ditunjukkan dengan LV ∗ = LVit. Perubahaan struktur modal antar perusahaan dan antar waktu dapat dijelaskan oleh persamaan berikut dilihat (Heshmati, (2001); Drobetz dan Wanzenried (2006) berikut. ( − )= Persamaan 7, perusahaan. ( ∗ − ) ........................................... (7) merupakan paramenter penyesuaian yang dilakukan merepresentasikan magnitude penyesuaian antara dua periode waktu yang berbeda atau dengan kata lain persamaan 7 didisain untuk menangkap kecepatan perubahan dari target debt ratio rasio tahun sebelumnya ( mempermudah kita dalam mengabsolutkan nilai dari menganalisis kecepatan perubahan ). Untuk kita dapat , karena nilai positif atau negatif tidak memberikan arti 36 bagi kecepatan perubahan struktur modal. Jika | | = 1, artinya penyesuaian dilakukan dengan cepat, penyesuaian dilakukan dalam rentang satu periode, sehingga ratio hutang yang dimiliki perusahaan tepat berada pada target leverage. Sedangkan jika | | < 1 maka perusahaan tersebut tidak optimal melakukan penyesuaian, sehingga tidak berada pada struktur modal yang optimal. Hasil dari perhitungan dapat juga menunjukkan hasil | | > 1, hasil ini artinya perusahaaan melakukan penyesuaian lebih daripada yang diperlukan, sehingga harus melakukan penyesuaian lagi, karena belum berada pada level rasio hutang yang optimal. Untuk menjelaskan adanya penyesuaian dan kecepatan perubahan struktur modal, diasumsikan bahwa bervariasi dari waktu kewaktu dan merupakan fungsi linier dan konstan term yang dijelaskan oleh beberapa variabel. Determinan dari variabel kecepatan penyesuaian diberi label Zit., seperti yang tampak pada persamaan 8. = + ......................................................................... (8) Variabel-variabel yang ada pada Zit bukan merupakan suatu vektor seperti pada persamaan 6, tetapi merupakan skalar. Hal ini untuk menghindari terjadinya masalah multicollinearity. 3.4. PENGUJIAN HIPOTESIS Data yang peneliti himpun dari tahun 2001sampai dengan 2011, merupakan data runtut waktu ( time series) dan lintas sektoral ( cross section), data tersebut 37 dikategorikan sebagai data panel. Secara harafiah data panel menurut Winarno (2011) adalah jenis data yang merupakan gabungan antara data runtut waktu dan data seksi silang. Penggunaan data panel pada penelitian memiliki beberapa keunggulan. Kelebihan data panel menurut Baltagi dalam Gujarati (2012) ini antara lain: 1. Dapat mengontrol heterogenitas individu dengan memberikan variabel spesifik-subjek. 2. Dengan menggabungkan antara observasi runtut waktu dan seksi silang, data panel member lebih banyak informasi, lebih banyakk variasi, sedikit kolinearitas antar variabel lebih banyak degree of freedom dan lebih efisien. 3. Dengan mempelajari observasi seksi silang berulang-ulang, data panel paling tepat untuk mempelajari dinamika perubahan. 4. Data penel paling baik untuk mendeteksi dan mengukur dampak yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada data seksi silang murni dan runtut waktu murni. 5. Data panel memudahkan untuk mempelajari model perilaku yang rumit. 6. Dengan membuat data menjadi lebih banyak, data panel dapat meminimumkan bias yang bisa terjadi jika kita mengagregasi individuindividu atau perusahaan-perusahaan ke dalam agregasi besar. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan model dinamik yaitu Partial Ajustment Model (PAM) untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan 38 terhadap kecepatan penyesuaian struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan. Pengujian akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama, penguji akan mencari struktur modal optimal. struktur modal optimal pada penelitian ini akan diwakili oleh rasio utang atau biasa disebut sebagi leverage perusaahaan (Hovakimian et al., 2001; Heshmati, 2001; Gaud et al., 2005; Drobetz & Wanzenried, 2006; Sinha & Ghosh, 2010; Said, 2012). Sedangkan untuk membentuk leverage yang optimal peneliti akan menggunakan karakteristik perusahaan yang terdapat pada hasil survey Haris & Raviv (1991), terdiri dari variabel aset tetap (TANG), ukuran perusahaan (SIZE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), dan profitabilitas (ROA). Variabel-variabel ini diharapkan dapat menjelaskan rasio target leverage yang optimal dari masing-masing perusahaan ∗ = + + + + + .............................................................. (9) Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel. Untuk melakukan regresi data panel ada tiga model yang dapat digunakan yaitu pooled, fixed effect, dan random effect. Masing-masing model memiliki asumsinya masing-masing. Tehnik yang paling sederhana yaitu pooled, mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua obyek pada semua waktu. Sehingga kelemahan utama pada model ini adalah, ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya yang nyatanya setiap obyek berbeda, bahkan satu obyek pada suatu waktu akan sangat berbeda 39 dengan kondisi obyek tersebut pada waktu lain. Model kedua adalah fixed effect. Menurut Winarno (2011), model ini dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar obyek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Efek tetap yang dimaksup pada model ini adalah satu obyek memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu ( time invariant). Untuk model yang terahir random effect, berusaha mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel semu (dummy), sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode random effect menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar obyek. Untuk mementukan model yang paling tepat digunakan maka diperlukan pengujian lebih lanjut. Untuk memilih antara model pooled dengan fixed effect digunakan uji Likelihood Ratio. Keputusan penggunaan model berdasarkan hipotesis berikut: Ho : Model mengikuti common effect model Ha : Model mengikuti fixed effect model Sedangkan untuk memilih diantara model fixed effect dan random effect didasarkan pada hasil uji Hausman yang akan dilakukan. Hasil dari Uji Hausman akan menentukan langkah peneliti dalam menentukan apakah menggunakan regresi fixed effect regression (LSDV) atau random effect. Uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut: Ho : Model mengikuti random effect model 40 Ha : Model mengikuti fixed effect model Uji hausman mengikuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika hasil nilai uji Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka Ho ditolak dan model yang digunakan adalah Fixed Effect, dan apabila sebaliknya yang terjadi nilai uji Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang digunakan adalah model Random Effect. Hasil dari regresi ∗ (pada persamaan 9) akan membantu kita dalam mendefinisikan variabel DIST yang merupakan salah satu variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi kecepatan penyesuaian struktur modal perusahaan. Pada hipotesis yang terdapat pada bab 3, ada enam variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam melakukan penyesuaian struktur modal. Untuk menguji variabel-variabel tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengujian dengan menggunakan persamaan 8. Untuk menguji keempat hipotesis tersebut dilakukan dengan menguji persamaan berikut: = + + + + + + .................... (10) Koefisien beta (β) dan signifikansi dari masing -masing variabel akan menjelaskan peran atau pengaruh variabel tersebut pada kecepatan penyesuaian struktur modal pada masing-masing perusahaan. Untuk melakukan pengolah data pada penelitian ini, peneliti menggunakan perangkat lunak statistik EVIEWS 7. 41