BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

advertisement
28
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Masalah
Pada bab III ini, akan dianalisa masalah yang timbul dari penelitian
pembuatan paket imp. Dan juga akan dianalisa pemecahan masalah yang dapat
dilakukan dalam penelitian ini.
3.1.1 Analisis Paket Instalasi
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat dan tidak dapat di
hentikan oleh apapun, membuat penulis berfikir untuk mencari metode untuk
memutakhirkan Imedia Linux, atau menambah paket yang diperlukan didalam
Imedia Linux. Imedia Linux memberikan performa yang lebih baik dari distribusi
standar Imedia Linux menggunakan kernel 2.4.23.
Paket instalasi yang ada di setiap distro sebenarnya untuk mempermudah
penginstalasian paket yang akan diinstal didistro tersebut. Pengguna perlu untuk
menyalin berkas-berkas hasil kompilasi, yang merupkan berkas yang dapat
dieksekusi, ke dalam direktori-direktori tempat berkas eksekusi di Imedia Linux
disimpan. Paket instalasi ini dengan sendirinya akan menyimpan berkas-berkas
yang dapat dieksekusi tersebut ke dalam direktori yang telah diatur dalam
pembuatan paket instalasi.
Paket instalasi yang ada sekarang menyerupai paket yang dikompresi
menggunakan aplikasi kompresi yang ada sekarang, seperti zip, rar, dan tar. Akan
28
29
tetapi berkas paket instalasi dapat dieksekusi untuk melakukan instalasi ke dalam
distro Linux. Paket instalasi yang ada di distro-distro Linux saat ini terdiri dari
dua buah paket instalasi, yaitu:
1. paket instalasi yang menyimpan source code dari suatu aplikasi dan
melakukan kompilasi source code terlebih dahulu sebelum menyimpan
berkas eksekusi ke dalam direktori yang telah ditentukan.
2. paket instalasi yang hanya menyimpan berkas hasil kompilasi dan hanya
menyimpan paket hasil kompilasi ke dalam direktori yang ditentukan.
Untuk paket instalasi yang akan dibuat adalah paket instalasi dalam bentuk yang
kedua, yang hanya dapat melakukan instalasi dan menyimpan berkas yang dapat
dieksekusi ke dalam direktori yang ditentukan.
3.1.2 Analisis Paket imp
Imedia Linux menyediakan paket-paket dengan ekstensi imp. Akan tetapi
hanya terbatas pada beberapa paket saja. Paket tersebut biasanya sudah ada di
dalam distro yang dapat diunduh dalam bentuk iso.
Dari paket imp yang telah disediakan oleh Imedia Linux, dapat dianalisa
bentuk dari paket tersebut. Sama seperti paket ipk, paket imp hanya untuk
menginstal aplikasi atau berkas biner yang telah dikompilasi di komputer lain,
atau biasa disebut kompilasi silang. Berkas biner yang dapat diekseskusi hasil
dari kompilasi silang tersebut dibungkus dalam bentuk baru yang diberi nama
paket imp yang telah ditempel dengan berkas yang dapat dieksekusi, berkas yang
dapat dieksekusi ditempel dibagian bawah setelah header dari paket imp.
30
Struktur dari paket imp yang berasal dari Imedia Linux menyerupai sebuah
kode bahasa pemrograman shell. Bahasa pemrograman shell, yang biasanya
berekstensi sh, yang telah ditempel dengan berkas yang dapat dieksekusi. Berkas
yang dapat dieksekusi yang ditempel di dalam paket imp dirubah menjadi bahasa
mesin, atau seperti berkas biner jika dilihat menggunakan editor teks.
Header yang digunakan di dalam paket imp juga tidak jauh berbeda
dengan paket ipk. Mungkin hanya susunan saja yang sedikit berbeda. Jika paket
ipk, harus membuat sebuah berkas teks dengan nama CONTROL, sedangkan
untuk paket imp sudah tertulis di dalam paket imp.
3.1.2.1 Struktur Paket sebelum Menjadi Paket imp
Struktur paket sebelum menjadi paket imp adalah berkas biner yang akan
dirubah menjadi paket imp adalah berkas – berkas biner. Berkas – berkas biner
tersebut adalah berkas hasil dari kompilasi silang, yaitu berkas dari suatu sumber
kode dari sebuah program yang telah dikompilasi dikomputer host ( komputer
besar ) sehingga hasil kompilasi yang berupa berkas biner dapat dijalankan
dikomputer guest ( komputer kecil ) sebuah paket imp dapat juga berisi berkas
library ( berekstensi O dan .SO ).
3.1.3.2 Struktur Paket setelah Menjadi Paket imp
Struktur paket imp yang berasal dari Imedia Linux menyerupai sebuah
kode bahasa pemerograman Shell. Biasanya bahasa pemerograman Shell
mempunyai paket berekstensi sh, yang telah ditempel dengan berkas yang dapat
dieksekusi, berkas yang dapat dieksekusi ditempel dibagian bawah setelah header
dari paket imp.
31
Header dari sebuah paket imp adalah sebagai berikut :
Name
: Nama dari sebuah paket
Version
: Versi dari sebuah paket
Arch
: Arsitektur dari mesin yang akan diinstal
Vendor
: Membuat paket
Categories
: katagori paket yang akan diinstal
Target system : Sistem yang akan menjadi target
Description
: Diskripsi dari paket yang diinstal
Details
: Detail dari paket
3.2 Pemecahan Masalah
Dari beberapa kesimpulan di atas, maka dapat diambil beberapa
pemecahan masalah untuk penelitian ini.
3.2.1 Memodifikasi aplikasi ipkg-build.sh
Dari hasil analisis antara paket ipk dan paket imp, terdapat sedikit
persamaan. Kedua paket ini sama-sama digunakan untuk Linux kecil ( Linux yang
diinstal di mesin-mesin kecil, seperti ARM, Zaurus, dan Minibox ). Dan keduanya
memiliki kesamaan lingkungan pengembangan, yaitu dikembangkan dengan
bahasa
pemrograman Shell.
Dari hasil analisis
tersebut,
maka
dapat
dikembangkan aplikasi pembentuk paket imp dari aplikasi pembentuk paket ipk
yang bernama ipkg-build.sh.
32
Pemodifikasian dilakukan dengan merubah beberapa baris kode di dalam ipkgbuild.sh menjadi kode yang sesuai dengan paket imp yang akan dibentuk.
3.2.2 Pemodelan Use Case untuk aplikasi pembentuk paket imp
Untuk mempermudah pemahaman tentang aplikasi pembentuk paket imp,
maka akan ditampilkan diagram use case dari aplikasi pembentuk paket imp.
Gambar 3.1 Use Case aplikasi pembentuk paket imp
Use Case di atas menunjukkan bahwa aplikasi ini membolehkan seorang
pengguna untuk membuat paket imp saja. Berikut deskripsi dari penjelasan use
case pembentuk aplikasi imp.
1. Nama
: Membuat paket imp
Aktor
: Pengguna
Deskripsi
: Pengguna dapat membuat paket imp
Skenario
:
33
Pengguna menggunakan aplikasi ini hanya dalam untuk membuat paket
dengan ekstensi imp, dengan cara menuliskan sintaks di dalam console
atau terminal.
Kondisi awal :
1. Pengguna sudah memiliki berkas executable yang akan dijalankan di
Imedia Linux.
2. Pengguna sudah memiliki berkas deskripsi bernama CONTROL yang
dimasukkan ke dalam satu direktori dengan berkas executable yang
akan dibentuk menjadi sebuah paket imp.
3. Pengguna sudah mengetahui sintaks untuk pembentukan paket imp.
Kondisi akhir :
1. Penguna memiliki paket dengan ekstensi imp.
3.2.3 Pemodelan Activity Diagram
Pemodelan Activity diagram untuk aplikasi pembentukan paket imp yang
dapat digambarkan dari aplikasi pembentuk imp hanya untuk activity diagram
membentuk paket imp. Karena aplikasi ini hanya untuk membentuk paket imp.
Berikut adalah activity diagram untuk aplikasi pembentuk paket imp.
34
Gambar 3.2 Activity Diagram aplikasi pembentuk paket imp
Activity diagram aplikasi pembentukan paket imp di atas menggambarkan
keseluruhan aktivitas dari aplikasi pembentuk paket imp. Karena aplikasi tersebut
hanya melakukan pembentukan paket imp, maka aplikasi activity diagram yang
ditampilkan hanya satu diagram saja.
35
3.3 Perancangan test bed
Untuk perancangan test bed yang akan dilakukan pada penelitian ini akan
dibahas pada subbab berikut.
3.3.1 Perancangan Instalasi Imedia Linux
Imedia Linux adalah sebuah distro Linux yang khusus disediakan untuk
sistem tertanam (embedded system) yang mempunyai ditribusi yang penuh fitur.
Imedia Linux ini dapat dijalankan pada prosesor-prosesor dengan mesin yang
kecil, seperti ARM dan Zaurus. Karena susahnya mendapatkan prosesor yang
bermesin kecil, maka untuk melakukan test pada penelitian ini digunakan
emulator untuk menjalankan Imedia Linux. Emulator yang digunakan adalah
Qemu.
Adapun tahap yang harus dilakukan untuk menjalankan Imedia Linux
menggunakan emulator Qemu adalah sebagai berikut:
1.
Mengunduh berkas iso dari Imedia Linux, dapat dilakukan dari
http://downloads.imedialinux.com/releases/6.0.4/
2.
Menginstalasi Qemu di komputer host ( Ubuntu 9.10 ), sebelumnya
perbarui repository terdahulu :
$ sudo apt-get update
Kemudia instal qemu dengan perintah :
$ sudo apt-get install qemu
36
3.
Membuat partisi virtual untuk Qemu yang ditujukan untuk instalasi
berkas iso dari Imedia Linux, dengan perintah :
$ qemu –img create gambar.img 500M
4.
Menginstal Imedia Linux di dalam Qemu dengan perintah :
$ qemu –boot d –cdrom /home/badi/imedia-6.0.0-mms.iso –m 192 –hda
gambar.img
Gambar 3.3 Imedia Linux
Keterangan : perintah diatas menunjukan option –boot d –cdrom
/home/badi/imedia-6.0.0-mms.iso menunjukan kalau qemu melakukan
boot dari file iso gambar yang ada di /home/badi/imedia-6.0.0-mms.iso.
37
selanjutnya –m 192 menunjukan kalau memori yang digunakan adalah
192MB, dan image harddisk yang digunakan adalah gambar.img.
5.
Menjalankan Imedia Linux di dalam Qemu dengan perintah.
$ qemu –boot c –hda gambar.img –m 192
Gambar 3.4 Qemu
38
3.4 Samba
Samba merupkan paket aplikasi dalam system operasi Linux yang
biasa digunakan untuk kebutuhan sharing berbagai printer dan file.
Samba mengembangkan protocol SMB (Server Messege Block) yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem operasi Microsoft
Windows
http://muaniack.wordpress.com/perintah-dasar-samba-linux/
adapun cara install samba dan konfigurasi sebagai berikut :
1. Install Samba :
$ sudo apt-get install samba
2. Cek direktori /etc/samba dengan perintah seperti dibawah ini :
$
ls
/etc/samba/
Gdbcommands smb.conf
3. Sharing file dengan izin akses hanya dapat dibaca (read only).
Sudo vi /etc/samba/smb.conf
Direktori yang akan disharing adalah direktori /home/badi/sharing.
Kemudian edit file /etc/samba/smb.conf muncul seperti brikut di
gedit:
[Global]
Workgroup
=
WORKGROUP
Netbios
name =
Ubuntu
Sever
string =
UbuntuSambaSever
Security
=
share
Hosts allow
=
192.168.0.2/24 127.0.0.1
39
[sharing_data]
Patch
=
/home/badi/sharing
Comment =
File
Public
=
yes
Readonly =
yes
Browseable =
yes
Sharing
Keterangan:
Workgroup : nama workgroup yang ada pada jaringan untuk
berhubungan
dengan
Microsoft
Windows
Netbios game : nama samba server yang akan terlihat pada network
neighborhood
Security share : akses keamanan yang kita tentukan untuk file sharing.
Path
: letak atau posisi file yang akan di – sharing
Public
: file sharing dapat diakses oleh siapa saja dalam range
jaringan
Read only
: akses file sharing hanya dapat dibaca dan tidak dapat
diedit
Browseable
: file sharing dapat dilihat isinya
4. Kkonfigurasi Samba.
$ fle /etc/samba/smb.conf
40
[Global]
Workgroup
=
WORKGROUP
Netbios
name =
Ubuntu
Sever
string =
UbuntuSambaSever
Security
=
share
Host allow
=
192.168.0.2/24 127.0.0.1
Path
=
/home/badi/sharing
Comment
=
File
Public
=
no
Readonly
=
no
Browseable
=
yes
Validusers
=
heart
Forceuser
=
heart
Force group
=
heart
[heart_sahre]
Sharing
5. Restart kembali service Samba untuk mengaktifkan perubahan
$ sudo /etc/ini.d/samba restart
Download