Click to add title - Program Alih Jenis Agribisnis IPB

advertisement
MID TERM
INVESTMENT
LEASING
By :
NETTI TINAPRILLA
Short Term Financing
 Trade credit
 Supplier credit
 Informal credit
 Formal credit (short
term bank)
 Factoring (account
receivable)  menjual
wesel tagih
Sumber Pendanaan Jangka Menengah
 Leasing (sewa guna
usaha)
 Venture Capital
Sumber Pendanaan Jangka Panjang
 Bonds
 Warrants
 mortgage
 Common Stocks
 Preferred Stocks
 Longterm Bank credit
What’s the differences ?
• Cash purchase
• Credit purchase
• Rent
• Leasing
MENYEWA (LEASING)
Sumber Aset (Tetap atau Bergerak):
 UTANG
 MODAL SENDIRI
 MENYEWA (LEASING).
LEASING
Pembiayaan dengan cara pihak yang membutuhkan
aset/pihak penyewa (Lessee) membuat perjanjian
dengan pihak yang menyewakan (Lessor), kemudian
lessor akan menyediakan aset tersebut.
The Basics
– A lease adalah perjanjian dalam kontrak
antara penyewa (lessee) dan pemberi sewa
(lessor).
– Pemberi sewa (lessor) memiliki aset dan
memberbolehkan penyewa (lessee) untuk
menggunakan aset dengan imbalan biaya
sewa.
 Dalam pembiayaan model leasing, lessor tetap
memiliki hak atas aset yang disewakan. Jika
lessee tidak memenuhi kewajibannya membayar
sewa, lessor dapat menarik aset tersebut.
 Model pembiayaan leasing bagi lessor lebih baik
daripada pembiayaan utang karena dalam
pembiayaan utang, kreditur tidak mempunyai
hak milik atas aset. Jika pengutang (debitur)
tidak memenuhi kewajibannya membayar bunga
dan angsuran pinjaman, kreditur sulit menyita
harta debitur; penyitaan harta debitur oleh
kreditur harus melalui proses hukum.
Ciri-ciri kegiatan leasing
 Perjanjian antara lessor (yang menyewakan) dengan
pihak lessee (penyewa).
 Lessee mendapat hak penggunaan barang atau
aktiva lessor berdasarkan perjanjian.
 Lessee membayar uang sewa atas penggunaan
barang atau aktiva kepada lessor.
 Lessee mengembalikan barang atau aktiva kepada
lessor pada akhir periode perjanjian dan jangka
waktunya kurang dari umur ekonomi barang
tersebut.
Unsur-Unsur Leasing






Pembiayaan perusahaan.
Penyediaan barang-barang modal.
Jangka waktu.
Pembayaran berkala.
Hak pilih diakhir wkt kesepakatan
Nilai sisa yang disepakati bersama.
Pihak yang Terlibat Dalam Transaksi
Leasing
 Lessor : pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada
pihak lessee dalam bentuk barang modal.
 Lessee : pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor.
 Supplier : pihak yang menyediakan barang untuk dijual
kepada lessee dengan cara pembayaran tunai oleh lessor.
 Bank atau Creditor : pihak yang berperan dalam
penyediaan dana kepada lessor.
 Asuransi : pihak yang menanggung resiko terhadap
perjanjian lessor dan lessee.
Prosedur Fasilitas Leasing
1. Lessee mengajukan permohonan leasing.
2. Lessor meneliti maksud dan tujuan lessee serta
kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan.
Dokumen yang dimaksud :
 Surat permohonan secara tertulis yang berisi maksud, tujuan , serta
cara pembayaran.
 Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk PT atau yayasan.
 KTP dan kartu keluarga jika lessee berbentuk perseorangan.
 Laporan keuangan 3 tahun terakhir jika lessee berbentuk PT.
 Slip gaji dan bukti penghasilan lain jika lessee berbentuk
perseorangan.
 NPWP baik perseorangan maupun perusahan.
3. Lessor mengadakan penelitian dan analisis
terhadap informasi dan data yang diberikan
lessee dengan cara :
 5C: Character Capacity Capital Condition Collateral.
 On the spot.
 Meneliti ke lokasi dimana lessee memiliki hubungan.
4. Penelitian dilakukan untuk mengukur
kemampuan nasabah membayar, kemauan
membayar, mengetahui kebenaran informasi
dan data di lapangan.
5. Dari hasil penelitian dapat ditarik 3 jenis
kesimpulan :
Menolak permohonan lessee.
Menunda dan mempertimbangkan permohonan
lessee.
Menerima permohonan lessee.
6. Jika permohonan diterima lessor, maka
diadakan pertemuan untuk membahas lebih
lanjut.
Mekanisme Leasing
bank
Lessor
9
5 7 8
4 3 2
Lessee
asuransi
1
6
Supplier
Mekanisme Leasing
1. LS S ; Lessee menghubungi supplier untuk
mengetahui jenis barang yang akan disewa.
2. LS  LR; Lessee bernegosiasi dengan lessor
mengenai kebutuhan pembiayaan modal. Lessee
dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat
dari lessor.
3. LRLS; Lessor mengirim letter of offer atau
comittment letter kepada lessee yang berisi syarat
pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang
modal yang dibutuhkan lessee. Lessee
menandatangani dan mengembalikan kepada lessor.
Mekanisme Leasing
4. LRLS ; Penandatangan kontrak leasing setelah
semua persyaratan dipenuhi lessee.
5. LR S: Pengiriman order beli kepada supplier
disertai pengiriman barang kepada lessee sesuai
dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah
disetujui.
6. SLS; Pengiriman barang dan pengecekan barang
oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani
surat tanda terima dan perintah bayar yang
selanjutnya diserahkan kepada supplier.
Mekanisme Leasing
7. SLR; Penyerahan dokumen dari supplier ke
lessor termasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.
8. LRS; Pembayaran oleh lessor kepada
supplier.
9. LSLR; Pembayaran sewa secara berkala
oleh lessee kepada lessor selama masa leasing
yang seluruhnya mencakup pengembalian
jumlah yang dibiayai beserta bunganya.
Penggolongan Perusahaan Leasing
1. Independent leasing company :
perusahaan yang mandiri atau tidak
bergantung kepada supplier yang mungkin
dapat memenuhi kebutuhan barang modal
lessee. Perusahaan ini dapat membelinya
dari berbagai supplier yang kemudian
disewakan kepada lessee.
2. Captive lessor
perusahaan leasing yang didirikan oleh supplier
yang menyediakan pembiayaan leasing. Bagi
captive lessor, dg leasing, penjualan dpt lbh
tinggi drpd cara tradisional
3. Lease broker atau Packager
perusahaan yang memberi jasa leasing dengan
mempertemukan calon lessee dengan pihak
lessor. Perusahaan ini tidak memiliki barang
atau peralatan untuk menangani transaksi
leasing untuk atas namanya.
Manfaat Leasing bagi leasee
 Menghemat modal
 Diversifikasi sumbersumber pembiayaan
 Persyaratan yang kurang
ketat dan lebih fleksibel
 Biaya yang lebih murah
 Di luar neraca (off-balance
sheet)
 Menguntungkan arus kas
 Proteksi inflasi






Perlindungan akibat
kemajuan teknologi
Sumber pelunasan
kewajiban
Kapitalisasi biaya
Resiko keuangan
Kemudahan
penyusunan anggaran
Pembiayaan proyek
skala besar
Pembayaran Sewa Guna Usaha
 Pembayaran di muka (payment in advance) :
pembayaran angsuran pertama dilakukan
pada saat realisasi. Angsuran ini mengurangi
utang pokok.
 Pembayaran sewa di belakang (payment in
arrears) : pembayaran angsuran dilakukan
diperiode berikutnya setelah realisasi.
Angsuran ini mengandung unsur bunga dan
cicilan pokok.
Faktor Besarnya Pembayaran Sewa
 Nilai barang modal : Total nilai harga barang
dengan nilai sisa pada akhir masa kontrak.
 Simpanan Jaminan : berfungsi sebagai
security deposit yang mengurangi uang sewa
periodik.
 Nilai sisa : perkiraan atas nilai barang modal
yang ditransaksikan dalam kontrak lease
pada masa akhir kontrak.
 Jangka waktu leasing : dikaitkan dengan
jangka waktu kegunaan ekonomis atau
manfaat barang modal tersebut.
 Tingkat bunga : dihitung dengan cara
effective interest rate yang berdasarkan
besarnya biaya dana ditambah dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan.
Fleksibilitas Leasing
 Step lease : kontrak leasing dimana lessee dapat
meningkatkan atau mengurangi jangka waktu
pembayaran leasing.
 Skipped payment lease : kontrak leasing dimana
lessee dapat melakukan pembayaran selama
periode tertentu.
 Swap lease : kontrak lease dimana lessee dapat
menukar barang yang disewa apabila barang itu
mengalami kerusakan dan ditukar dengan
barang lain selama barang rusak itu diservis.
Fleksibilitas Leasing
 Upgrade lease : kontrak leasing dimana lessee
dapat meminta tambahan barang leasing guna
meningkatkan kapasitas atau efisiensi.
 Master lease : kontrak leasing dimana lessee dapat
menambah barang yang disewa dengan persyaratan
sama seperti kontrak sebelumnya tanpa diperlukan
negosiasi dan kontrak baru.
 Short term or experimental lease: kontrak leasing
yang masa sewanya singkat atau masa percobaan
penggunaan barang yang disewa.
MACAM JENIS PEMBAYARAN
DENGAN LEASING
1. Sewa Keuangan (Financial Leases)
2. Jual dan Sewa Kembali (Sales and
Leaseback)
3. Leverage Lease
4. Sewa Operasi (Operating Leases)
1. Finance Lease atau
Fill Pay Out Leasing
 Penyewa (Lessee) Memperoleh aset dari lessor
dengan harga tertentu, dimana penyewa tidak
dapat membatalkan perjanjian secara sepihak.
 Lessor menyediakan aset (umumnya pabrik atau
peralatan pabrik) dan lessee bersedia membayar
sewa sesuai dengan perjanjian.
 Lessee dapat Memiliki Aset pada Akhir Periode
Sewa, atau Lessee Harus Mempunyai Hak Untuk
Membeli Aset yang Disewa Tersebut Pada Akhir
Periode Sewa.
 Lessor sebagai pihak pemilik barang yang berupa
barang bergerak atau tidak bergerak berumur
maksimum = masa kegunaan ekonomis barang
tersebut.
 Lessee wajib membayar secara berkala sesuai dengan
jumlah dan jangka waktu yang disetujui. Jumlah yang
dibayar adalah biaya perolehan barang + biaya lain-lain
+ keuntungan yang diinginkan lessor.
 Lessor maupun lessee tidak dapat mengakhiri masa
kontrak secara sepihak.
 Biaya pemeliharaan dan lainnya yang berkaitan dengan
barang yang disewa ditanggung lessee.
 Tidak menyediakan pemeliharaan atau
pelayanan oleh pemberi sewa.
 Penyewa pada umumnya memiliki hak untuk
memperbarui sewa pada saat akhir masa
sewa.
 Biasanya, financial leases tidak dapat
dibatalkan.
 Financial leases diamortisasi secara penuh
 Lessee pada akhir kontrak ; (1) memiliki hak
opsi untuk membeli barang tersebut sesuai
nilai sisa yang disepakati bersama; (2)
mengembalikan kepada lessor; (3)
memperpanjang masa sewa guna usaha
dengan syarat yang disetujui bersama.
 Pembayaran berkala pada masa perpanjangan
sewa biasanya jauh lebih rendah dari
angsuran sebelumnya.
Bentuk Finance Lease
• Direct finance lease : lessor membeli barang
modal yang diinginkan dan dilease kepada
lessee.
• Sale and lease back : lessee menjual barang
modal kepada lessor dan lessee menyewa
barang modal kepada lessor.
• Leveraged lease : lessor, lessee dan kreditor
(bank) terlibat dalam pembiayaan objek
leasing. Pihak kreditor memberikan porsi yang
besar dalam pembiayaan.
• Syndicated lease : kegiatan leasing yang
dilakukan oleh lebih dari satu lessor.
• Vendor program : metode penjualan yang
dilakukan dealer kepada konsumen
dengan mendapatkan fasilitas leasing.
• Cross border lease : leasing yang
dilakukan melewati batas negara.
2. JUAL DAN SEWA KEMBALI
(Sales and Leaseback)
 Jenis Sewa Ini Hampir Sama dengan Sewa
Keuangan (Financial Leases) Tipe tertentu dari
financial lease.
 Bentuk Pembiayaan dimana Pemilik Aset
Menjual Kepada Lembaga Keuangan dengan
Perjanjian Diperkenankan Menyewa Kembali
Aset yang Dijualnya Pada Waktu Tertentu dengan
Syarat-syarat Tertentu.
 Terjadi ketika perusahaan menjual aset yang
telah dimiliki ke perusahaan lain dan setelah itu
segera menyewa dari perusahaan pembeli.
Dua set arus kas yang terjadi :
– Penyewa menerima kas sekarang dari penjualan
aset
– Penyewa setuju untuk melakukan pembayaran
sewa secara periodik, dengan demikian penyewa
tetap bisa mempertahankan penggunaan aset.
3. Leveraged Leases
• Leveraged lease adalah tipe yang lain
dari financial lease.
• Perjanjian tiga sisi antara penyewa,
pemberi sewa, dan pemberi
pinjaman.
Leveraged Leases
– Pemberi sewa memiliki aset dan dengan imbalan
biaya sewa memperbolehkan penyewa untuk
menggunakan asetnya.
– Pemberi sewa meminjam uang untuk membiayai
aset sebagian (ex.bank)
– Bank biasanya menggunakan nonrecourse loan.
Hal ini berarti bahwa pemberi sewa tidak
memiliki kewajiban kepada bank saat penyewa
tidak bisa membayar sewa.
4. Operating Lease
Lessor sebagai pemilik objek leasing
menyerahkannya kepada lessee untuk
digunakan dengan jangka waktu yang lebih
pendek dari umur ekonomis barang modal
tersebut.
Lessee membayar uang sewa kepada lessor
meliputi harga perolehan + bunga + biaya
lainnya.
 Biasanya tidak sepenuhnya diamortisasi
 Biasanya mengharuskan pemberi sewa
untuk memelihara dan mengasuransikan
aset.
 Penyewa menikmati opsi untuk
pembatalan.
 Dalam perjanjian sewa, pada akhir periode
sewa, lessee harus mengembalikan aset
yang disewanya, atau diberi hak untuk
membeli aset tersebut dengan harga
menurut perjanjian.
Operating Lease
 Biaya pemeliharaan barang ditanggung
lessor.
 Objek leasing harus dikembalikan kepada
lessor pada masa akhir kontrak.
 Lessor atau lessee dapat membatalkan
perjanjian kontrak sewaktu-waktu.
Ketentuan diatur dalam Financial
Accounting Standard Board (FASB)
• Lessee membukukan aset sewa pada sisi aset,
dan kewajiban sewa modal pada sisi utang
jangka panjang.
• Aset sewa diamortisasi, dan sewa modal
jangka panjang dipindahkan secara periodik ke
sewa modal utang jangka pendek (current
liability).
PERHITUNGAN HARGA SEWA OLEH LESSOR
Lessor menentukan harga sewa berdasarkan :
1. nilai aset,
2. biaya modal,
3. keuntungan yang diharapkan atau markup
4. waktu penyewaan.
Pembayaran sewa (leases payment, Lt) =
Lt + (Mark Up X Lt)
Rumus :
Lt (1- T) + T (Dep)
n
NPV Lor = - Lo + Σ --------------------------------t=1
(1 + k) n
Keterangan
• NPVLor = Net Present Value dari pihak yang
menyewakan
• -LO = Nilai financial lease atau pengorbanan
pihak yang menyewakan (investasi pada awal
periode)
• (1+k)n = 1/ discount rate
• Lt(1 - T) = Lease payment setelah pajak
• T(Dep) = Pajak atas penyusutan aset yang
disewakan
PERHITUNGAN HARGA SEWA
OLEH LESSOR
Misalnya nilai aset Rp 1.000 (Lo), biaya modal
(k) 7,55% per tahun, umur/periode sewa 10
tahun, pajak 40%, markup 15% per tahun,
besarnya sewa dapat dihitung sebagai berikut:
1000
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10
NPV Lor = - 1000 + Σ
t=1
Lt (1- 0.4) + 0.4 (1000/10)
-------------------------------------(1 + 0.0755) 10
= - 1000 + (0,6 Lt + 40) x 6,849
= - 1000 + 4,1094 Lt + 273,96
4,1904 Lt = 726,04
Lt
= 176,68
(nilai ini selama 10 kali pembayaran, jika di PV akan
bernilai 1000)
Besarnya uang sewa yang ditetapkan oleh lessor dengan
markup 15% adalah sebesar 176,68 + (15% X Rp 176,68) =
Rp 203,18.
Table A-3 Present Value Interest Factors for One Dollar Discounted at k
Percent for n Periods:
PVIF k,n = 1 / (1 + k) n
Aplikasi tabel A.3 (PVIF)
Aplikasi tabel A.3 (PVIF)
4
2000 0.8227
1,645
3
2000 0.8638
1,728
2
2000 0.9070
1,814
1
2000 0.9524
1,905
7,092
Table A-4 Present Value Interest Factors for a One-Dollar Annuity
Discounted at k Percent for n Periods:
PVIFA = [1 - 1/(1 + k)n] / k
Aplikasi tabel A.4 (PVIFA)
2000 * tabel A.4 (3.5460) = 7092
Table A-1 Future Value Interest Factors for One Dollar Compounded at
k Percent for n Periods:
FVIF k,n = (1 + k) n
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
4
3
2
1
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
1.0500
1.1025
1.1576
1.2155
4.5256
2,100
2,205
2,315
2,431
9,051
Table A-2 Future Value Interest Factors for a One-Dollar Annuity
Compouned at k Percent for n Periods:
FVIFA k,n = [(1 + k) n - 1 ] / k
Aplikasi tabel A.1 (FVIFA)
Aplikasi Tabel A.2 (FVIFA)
2000 * tabel A.2 (4.3101) = 8620
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
2000 x 4,52563
= 9051,26
PV=Py*PVIFA (15%.5t)  30000=Py * 3.8897  Py=7712.08
PERHITUNGAN HARGA SEWA OLEH LESSOR
Lessor tidak akan menetapkan harga sewa sama dengan atau
di bawah Rp 176,68. Jika lessor menetapkan harga sewa Rp
176,68, maka nilai tunai (present value) dari aset yang
disewakan tersebut sebesar (To) :
Net Cash Flow (NCF)
= Lt (1-T)
+ T (Dep)
= 176,68 (1- 0,4) + 0,4 (1000/10)
= 106,01
+ 40
= 146,01
146,01 x (1 + 0.0755)10 = Rp.1000
• Nilai tunai arus kas bersih lessor (pada t10)
sama dengan nilai aset yang disewakan pada
awal periode sewa (to). Berdasarkan
perhitungan tersebut, lessor akan
menetapkan harga sewa di atas Rp 176,68
agar nilai tunai (present value) arus kas
bersih lebih besar daripada nilai investasi
pada awal periode sewa
PEMIKIRAN PENYEWA (LESSEE)
Penyewa akan mempertimbangkan apakah
ia akan MENYEWA (Cost of Leases) atau
MEMBELI ASET SENDIRI (Cost of Owning)
dengan cara pinjam uang dari lembaga
keuangan.
1. MEMILIKI ASET TETAP (BELI)
Balance sheet; aset  depreciation
Depreciation merupakan beban yang dapat meringankan
pajak atau PENGHEMATAN PAJAK (tax saving).
Keterangan
Laba Operasi Tanpa
Laba Operasi
Penyusutan
Dengan Penyusutan
(LEASING)
(BELI)
Laba operasi
400
400
Penyusutan
0
Laba kena pajak
400
100
(1000/10)
300
Pajak 40%
160
120
Laba Bersih
240
180
Dari CONTOH :
Besarnya uang sewa yang harus dibayar berdasarkan
perhitungan adalah Rp 203,18.
Alternatif pinjaman Rp 1.000, bunga 15% per tahun, umur
10 tahun untuk membeli aset sendiri, pajak perseroan 40%.
Biaya utang setelah pajak adalah 0,15 (1- 0,4) = 0,09
Pajak yang dihemat Rp. 40,- (160-120)
10
Nilai Tunai Memiliki Aset = - Lo + Σ
t=1
Atau :
1
------------------- = 6.4176
(1 + 0.09)t
= Lo – [ T(Dep) * (PVIFA, 9%,10)]
= 1.000 – [40 * (6.416) ]
= 1.000 – 256.64
= Rp. 740.36 (to, dengan membeli)
PV=Py*(PVIFA 15%,10t)  1000=Py*5.0188  Py =199.2508
1
2
3
4
5
end yr
beginning
Yr principal
loan
payment
interest
= 0.15*(1)
principal
= (2)-(3)
end yr principal
=(1)=(4)
1
1,000.00
199.25
150.00
49.25
950.75
2
950.75
199.25
142.61
56.64
894.11
3
894.11
199.25
134.12
65.13
828.98
4
828.98
199.25
124.35
74.90
754.07
5
754.07
199.25
113.11
86.14
667.93
6
667.93
199.25
100.19
99.06
568.87
7
568.87
199.25
85.33
113.92
454.95
8
454.95
199.25
68.24
131.01
323.94
9
323.94
199.25
48.59
150.66
173.28
10
173.28
199.25
25.99
173.26
0.03
2. BIAYA MENYEWA
( Cost of Leases)

Jika suatu perusahaan menyewa, maka ia harus
membayar sewa tahunan sebesar Rp 203,18.
 Pembayaran sewa itu adalah beban (expenses),
maka perusahaan dapat PENGHEMATAN PAJAK.
 Beban sewa yang dibayar adalah setelah dikurangi
pajak yaitu :
Lt (1-T) = Rp 203,18 (1- 0,4) = Rp 121,908
NILAI TUNAI
= Lt (1-T)
x (PVIFA, 7.55%,10)
= 203.18 (1 -0.4) x (6.849)
= Rp. 834.95
= Rp 835
Keterangan
Laba Operasi
Tanpa
Beban Sewa (beli)
Laba operasi
400
Laba Operasi
dengan
beban Sewa
(leasing)
400,00
Beban sewa
0
203,18
Laba kena pajak
400
192,62
Pajak 40%
160
78,73
Laba Bersih
240
117,89
KEPUTUSAN PENYEWA (LESSEE)
DENGAN LEASING yang dibayar adalah sebesar
Lt (1-T) = Rp 203,18 (1- 0,4) = Rp 121,908
Rp 203,18 - Rp 81,27 = Rp 121,91
Nilai tunainya selama 10 tahun dengan tingkat bunga
9%,
adalah = Rp 121,91 x 6,849 = Rp 835.
Keputusan:
MEMILIKI ASET SENDIRI LEBIH MURAH
DARIPADA MENYEWA. (740.36 < 835)
Accounting and Leasing
• Dulu, leases dimasukkan ke dalam offbalance-sheet financing.
• Sekarang, leases diklasifikasikan sebagai
capital leases atau operating leases.
• Operating leases tidak tampak pada neraca
• Capital leases tampak di neraca—present
value dari pembayaran sewa tampak pada
kedua sisi.
Accounting and Leasing
Balance Sheet
Truck is purchased with debt
Truck
$100,000
Land
$100,000
Total Assets
$200,000
Debt
$100,000
Equity
$100,000
Total Debt & Equity
$200,000
Operating Lease
Truck
Land
$100,000
Total Assets
$100,000
Debt
Equity
$100,000
Total Debt & Equity
$100,000
Capital Lease
Assets leased
Land
Total Assets
Obligations under capital lease
$100,000
Equity
$100,000
Total Debt & Equity
$200,000
$100,000
$100,000
$200,000
Capital Lease
• Lease harus dikapitalisasi jika satu dari beberapa hal
di bawah terjadi:
– Present value dari pembayaran sewa setidaknya
90% dari nilai pasar aset pada saat lease dimulai.
– Lessor mentransfer kepemilikan properti kepada
penyewa pada akhir masa sewa.
– Lease term adalah 75% atau lebih dari umur
ekonomis aset yang diestimasi.
– Penyewa dapat membeli aset pada harga yang
dapat dinegosiasikan pada akhir masa sewa.
SOAL 1.
PT. MEJA adalah perusahaan sewa operasi (operating lease).
Aset yang disewakan adalah mesin fotocopy. Harga mesin Rp 2.000, biaya
modal rata-rata tertimbang yang digunakan untuk membeli mesin tersebut
adalah 12%, pajak perseroan 40%, umur aset 5 tahun, penyusutan garis lurus
tanpa nilai sisa. Seluruh biaya modal tersebut akan dibebankan kepada
penyewa.
Penyewa memiliki alternatif membeli peralatan sendiri, dibiaya modal yang
digunakan untuk memiliki aset 12%, pajak 40%, laba sebelum penyusutan,
bunga, dan pajak (EBDIT) sebesar Rp 700,-.
TUGAS: Beri rekomendasi atas masalah tersebut !.
SOAL 2.
PT. MAYA akan menjual aset tetapnya berupa tanah an gedung, kemudian
menyewa kembali. Hal ini dilakukan karena perusahaan kesulitan membayar
utang dagangnya yang sudah jatuh rempo sebesar 80%. Posisi keuangan per
31 Desember 2005 sebagai berikut:
Neraca Keuangan PT. MAYA per 31 Desember 2005 (Rp. Juta)
Cash
Receivable
Inventories
Total current assets
Land
Building
Equipment
Net fixed assets
Total assets
300
1.500
1.800
3.600
1.100
700
300
2.100
5.700
Account payable
Bank loans (at 8%)
Others
Total current debt
Common stock
Retained earning
1.500
1.500
600
3.600
1.500
600
Total claims
5.700
Keterangan tambahan:
Laba bersih setelah pajak Rp 20.000, penyusutan tahunan Rp 57.600 atas bangunan, dan Rp
72.000 atas peralatan. Tanah dan bangunan dijual Rp 2.800.000, dan sewa tahunan Rp 240.000.
TUGAS : Beri rekomendasi apakah PT MAYA dapat memecahkan masalahnya?
SOAL 3.
PT. JAYA memiliki biaya modal rata- rata tertimbang 6%. Perusahaan
memproduksi mesin-mesin industri bernilai Rp 30.000, umur ekonomis 5
tahun, untuk dijual atau disewakan kepada pihak ketiga. Penyusutan model
garis lurus tanpa nilai sisa, pajak perseroan 40%.
PT MEJA ingin membeli mesin seperti mesin yang diproduksi PT JAYA seharga
Rp 30.000. perusahaan memperkirakan akan mampu menghasilkan laba Rp
10.000 per tahun. Biaya modal sendiri 12%, dan biaya utang 10%, pajak 40%.
MENURUT PENDAPAT ANDA :
1. Mana yang lebih baik bagi PT MEJA, membeli atau menyewa?
2. Jika biaya modal PT JAYA sebesar 9% yang dibebankan kepada
penyewa, bagaimana solusinya?
Terima Kasih
Download