45 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi dan

advertisement
BAB 4
IMPLEMENTAS I DAN PENGUJIAN
4.1
S pesifikasi dan Implementasi Sistem
Implementasi sistem yang telah dirancang, baik rancangan jaringan
maupun rancangan database meliputi 3 (tiga) komponen utama yaitu komponen
perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan internet.
4.1.1
S pesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras dikelompokkan sesuai dengan
perancangan sistem pada bab 3 (tiga), yakni perangkat keras jaringan
user, perangkat keras jaringan hosting dan perangkat keras jaringan
router.
4.1.1.1 S pesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Jaringan User
Perangkat keras pada jaringan user meliputi :
1. Komputer, dengan spesifikasi sebagai berikut :
CPU
: Intel Pentium 3
RAM
: 256 M B
VRAM
: 64 M B of Graphics Memory
OS
: M icrosoft Windows XP
4.1.1.2 S pesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Server
Hosting
Perangkat keras pada server hosting meliputi :
1. Server Hosting, dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. masterweb.net
45
46
Tidak dipublikasikan.
b. freewebhostingarea.com
CPU : quad-processor
RAM : 8 GB
4.1.1.3 S pesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Jaringan
Router
Perangkat keras pada jaringan router meliputi :
1. IP camera, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Models
.IP7133 (Wired)
.IP7134 (WLAN)
Video
.Compression : M JPEG & MPEG-4
.Streaming :
Simultaneous dual streams
MPEG-4 streaming over UDP, TCP or HTTP
MJPEG streaming over HTTP
.Frame rates:
MPEG-4 : Up to 25 fps at 640x480
MJPEG : Up to 25 fps at 640x480
Networking
.10/100 M bps Ethernet, RJ-45
.Built-in 802.11b/g WLAN (IP7134)
47
.Protocols: IPv4, TCP/IP, HTTP, RTSP/RTP/RTCP
,DNS, and DDNS
.Triple-window video for motion detection
.One D/I and one D/O for external sensor and alarm
.Local recording of MP4 file
Gambar 4. 1 IP camera IP1733/34
2. Router, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Model
.WRT160N
Ports
.Power, Internet, Ethernet (4)
48
Gambar 4. 2 Router WRT160N
2a. Router ADSL, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Model
.WAG54G2
Ports
.Power, DSL, Ethernet (4)
Gambar 4. 3 Router WAG54G2
3. Modem, dengan spesifikasi sebagai berikut:
General
.Model : SB5101
.CPE Network Interface : 10/100Base-T Ethernet, USB
.Data Protocol : TCP/IP
49
Gambar 4. 4 Modem M otorola SB5101
4. ServerRecording, dengan spesifikasi sebagai berikut :
CPU
: Intel Pentium 4 core 2 duo @ 2,2 GHz
RAM
: 2 GB
VRAM
: 512 M B of Graphics M emory
OS
: M icrosoft Windows XP
Gambar 4. 5 Server Recording
50
4.1.2
S pesifikasi dan Implementasi Perangkat lunak
Komponen perangkat lunak yang mendukung sistem ini terdiri dari 5
(lima) bagian yaitu :
1. Perangkat lunak untuk IP camera IP7134
Sistem operasi : windows XP
Program utility : camera configuration
2. Perangkat lunak untuk router
Sistem operasi : windows XP
Program utility : router configuration
3. Perangkat lunak pendukung hosting
4. Perangkat lunak untuk user
Sistem operasi : windows XP
Program utility : browser Internet Explorer
5. Perangkat lunak untuk server, aplikasi pendukung untuk recording
Sistem operasi : windows XP
Program utility : phpmyadmin
4.1.3
Implementasi Aplikasi Penunjang Sistem
Aplikasi diimplementasi sesuai dengan perancangan pada subbab
3.4. Berikut adalah tampilan halaman aplikasi :
4.1.3.1 Halaman Login
Halaman ini berguna sebagai sarana otentifikasi user pada
aplikasi. User harus memasukkan username dan password yang
51
tepat agar dapat masuk ke dalam aplikasi. Berikut adalah
implementasi halaman login :
Gambar 4. 6 Implementasi Halaman Login
4.1.3.2 Halaman Home
Halaman ini muncul setelah user berupa user biasa atau
administrator berhasil melakukan otentifikasi pada login.
Halaman ini berisi kata sambutan. Dari halaman ini, user dapat
berpindah ke halaman lain melalui menu navigasi yang
disediakan. Berikut adalah implementasi halaman home :
52
Gambar 4. 7 Implementasi Halaman Home
4.1.3.3 Halaman Live Streaming
Pada halaman
ini, user
berupa user
biasa atau
administrator dapat melakukan pemantauan terhadap IP Camera
secara real time/live. User dapat memilih IP camera yang akan
ditampilkan pada frame melalui menu pemilihan IP Camera.
Selain itu user dapat melakukan kontrol terhadap IP Camera
seperti
zoom
melalui
kontrol
kamera.
implementasi halaman live streaming :
Berikut
adalah
53
Gambar 4. 8 Implementasi Halaman Live Streaming
4.1.3.4 Halaman Recording
Pada halaman
ini, user
berupa user
biasa atau
administrator dapat mengakses video rekaman IP camera.
Berikut adalah implementasi halaman recording :
54
Gambar 4. 9 Implementasi Halaman Recording
4.1.3.5 Halaman Configuration Administrator
4.1.3.5.1 Halaman Change Password
Pada halaman ini, user berupa administrator
dapat melakukan perubahan terhadap password yang
digunakan pada saat otentifikasi. Berikut adalah
implementasi halaman change password :
Gambar 4. 10 Implementasi Halaman Change Password
55
4.1.3.5.2 Halaman Frame Counts
Pada halaman ini user berupa administrator
dapat melakukan perubahan jumlah frame yang
ditampilkan pada halaman live streaming. M aksimal
jumlah frame yang ditampilkan ekuivalen dengan
jumlah IP Camera. Berikut adalah implementasi
halaman frame counts :
Gambar 4. 11 Implementasi Halaman Frame Counts
4.1.3.5.3 Halaman Camera ke -n
Pada halaman ini user berupa administrator
dapat melakukan konfigurasi terhadap IP camera.
Konfigurasi yang dilakukan berupa nama IP camera,
resolusi IP camera dan bunyi yang ditangkap oleh IP
camera. Berikut adalah implementasi halaman camera
ke-n :
56
Gambar 4. 12 Implemetasi Halaman Camera ke-n
4.1.3.6 Halaman Configuration User Biasa
4.1.3.6.1 Halaman Change Password
Pada halaman ini, user berupa user biasa dapat
melakukan
perubahan
terhadap
password
yang
digunakan pada saat otentifikasi. Berikut adalah
implementasi halaman change password :
Gambar 4. 13 Implementasi Halaman Change Password
4.1.3.6.2 Halaman Frame Counts
Pada halaman ini user berupa user biasa dapat
melakukan perubahan jumlah frame yang ditampilkan
pada halaman live streaming. M aksimal jumlah frame
yang ditampilkan ekuivalen dengan jumlah IP Camera.
Berikut adalah implementasi halaman frame counts :
57
Gambar 4. 14 Implementasi Halaman Frame Counts
4.1.3.7 Halaman About Us
Halaman ini berisi informasi dari pembuat aplikasi. User
dapat menghubungi pembuat aplikasi apabila terjadi masalah
ataupun memberikan pertanyaan mengenai aplikasi. Berikut
implementasi halaman about us :
Gambar 4. 15 Implementasi Halaman About Us
4.1.4
S pesifikasi Internet Service Provider (IS P)
Komponen internet berguna untuk menghubungkan jaringanjaringan yang ada sehingga dapat diakses dari jarak jauh untuk
kepentingan user atau kepentingan perawatan.
Dilakukan pengujian terhadap beberapa provider yang sering
digunakan di Jakarta. Provider yang telah diuji adalah Telkomnet
58
Speedy, Fastnet Firstmedia, Indosat m2, M obi, Binus Access Hot Spot,
dan Inet Akses.
4.1.4.1 Fastnet (P.T. First Media)
P.T. First M edia memiliki beberapa paket layanan ISP
dengan kuota tidak terbatas, yaitu Fastnet 384, Fastnet 512,
Fastnet 768, Fastnet 1500, Fastnet 3000, dan Fastnet SOHO.
Pada pengujian digunakan Fastnet 768 personal. Fastnet
768 mempunyai bandwidth downstream 768 Kbps atau setara
dengan 96 KBps dan bandwidth upstream 128 Kbps atau setara
dengan 16 KBps.
4.1.4.2 S peedy (P.T. Telkom)
P.T. Telkom memiliki beberapa paket layanan ISP dengan
kuota tidak terbatas, yaitu Paket Family, Paket Load, Paket
Game, Paket Executive, dan Paket Biz.
Pada pengujian digunakan Paket Game yang memiliki
bandwidth downstream 1 M bps atau setara dengan 125 KBps dan
bandwidth upstream 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps untuk
kuota tidak terbatas.
4.1.4.3 Binus Access Hotspot (Bina Nusantara University)
Binus Access Hotspot merupakan fasilitas internet
mahasiswa Bina Nusantara University. Besarnya sinyal hotspot
dapat mempengaruhi besarnya bandwidth. Pengujian dilakukan
dalam keadaan sinyal hotspot penuh.
59
Binus Access Hotspot memiliki bandwidth downstream
sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps dan bandwidth
upstream sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps.
4.1.4.4 Inet Akses (P.T. Inet Global Indo)
P.T. Inet Global Indo memiliki 3 (tiga) paket layanan ISP
yaitu Inet Akses Company Broadband, Inet Akses Broadband
Dedicated, dan Inet Akses Broadband for Apartment.
Pada pengujian
digunakan
paket
Inet
Akses
for
Apartment. Paket ini memiliki bandwidth downstream sebesar
256 Kbps atau setara dengan 32 KBps dan bandwidth upstream
sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps.
4.1.4.5 Broom (P.T. In dosat Mega Media)
P.T. Indosat M ega M edia merupakan penyedia jasa
internet dan multimedia dengan layanan broadband 3.5G. Salah
satu produk pascabayar dari Indosat adalah Broom.
Bandwidth downstream Broom dapat mencapai 2 M bps
atau setara dengan 250 KBps dan bandwidth upstream dapat
mencapai 1 M bps atau setara dengan 125 KBps.
4.1.4.6 Mobi (P.T. Mobile-8 Telecom tbk)
M obi merupakan produk keluaran M obile-8 Telecom tbk
yang menyediakan jasa layanan internet 3G. Salah satu produk
M obi prabayar adalah Unlimited 250.
60
Bandwidth Downstream M obi Unlimited 250 dapat
mencapai 1 M bps atau setara dengan 125 KBps dan bandwidth
upstream dapat mencapai 768 Kbps atau setara dengan 90 KBps.
Tabel 4. 1 Spesifikasi dari ISP
IS P
Fastnet*
S peedy*
Binus Access**
Inet Akses*
Broom**
Mobi**
Downstream Upstream
(up to)
(up to)
(KBps)
(KBps)
96
16
125
32
32
32
32
32
250
125
125
90
Sistem
Kabel
Kabel
Wireless
Kabel
Wireless
Wireless
Blok Port
yang
digunakan
tertentu
tidak
ya
ya
tidak
tidak
Pengujian terhadap port yang dipakai, dibagi menjadi 2:
•
Server Side (tanda * pada tabel 4.1)
Website www.canyouseeme.org digunakan untuk memeriksa
port yang digunakan, apakah diblok atau tidak diblok.
•
User Side (tanda ** pada tabel 4.1)
IP camera diakses menggunakan provider yang akan diuji.
Apabila port yang digunakan diblok, maka IP camera tidak
dapat diakses.
4.1.5
Implementasi Internet
Berdasarkan tabel 4.1, pada implementasi internet tidak
digunakan Inet Akses dan Binus Akses karena kedua ISP ini tidak
membuka semua port yang terhubung ke internet. Sebaliknya digunakan
Fastnet dan Speedy dalam jaringan router. Pada jaringan user digunakan
M obi.
61
4.1.6
S pesifikasi Server Hosting
Terdapat banyak server hosting di internet, baik server hosting
gratis maupun berbayar. Berikut adalah server hosting yang diujikan :
4.1.6.1 www.masterweb.net
M asterweb merupakan salah satu perusahaan webhosting
di Indonesia. Pada pengujian digunakan paket Shared Platinum
yang memiliki kapasitas penampungan data tidak terbatas. Lokasi
server hosting masterweb.net berada di Indonesia. Pada
pengujian digunakan nama beta.skkni.com dalam layanan hosting
ini.
Gambar 4. 16 Proses Pencarian Letak Server Hosting masterweb.net
62
4.1.6.2 www.freewebhostingarea.com
www.freewebhostingarea.com
menyediakan
layanan
hosting gratis. Pada pengujian digunakan layanan hosting gratis
ini. Letak server freewebhostingarea.com berada di Dallas,
Amerika Serikat. Pada pengujian digunakan nama domain
www.ipcampro.freevar.com dalam layanan hosting ini.
Gambar 4. 17 Proses Pencarian Letak Server Hosting freewebhostingarea.com
4.1.7
Implementasi Server Hosting
Berikut adalah grafik hasil pengujian koneksi server hosting
berdasarkan round trip time yang didapat. Paket data yang dikirim
sebesar 32 Byte atau setara dengan 256 bit. Pengujian dilakukan dengan
melakukan ping setiap jam pada kedua server hosting tersebut selama 24
jam.
63
Gambar 4. 18 Grafik Hasil Pengujian Koneksi Server Hosting Berdasarkan Round Trip
Time yang didapat
Berdasarkan 4.1.5 dan gambar 4.8, pada implementasi digunakan
masterweb.net sebagai server hosting karena memiliki koneksi dalam
negeri yang lebih baik sehingga lebih cepat dalam mengaksesnya.
4.2
Pengujian Sistem
Pada pengujian sistem, pengujian dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
pengujian berdasarkan perancangan, yaitu:
• Pengujian jaringan router
• Pengujian server hosting
• Pengujian jaringan user
4.2.1
Pengujian Jaringan Router
Pengujian jaringan router terbagi dalam 2 (dua) tahap, yaitu
•
Pengujian jaringan Local Area Network (LAN)
•
Pengujian jaringan LAN yang terhubung ke internet
64
4.2.1.1 Pengujian Jaringan LAN
4.2.1.1.1 Konfigurasi Pada Jaringan LAN
Langkah awal dalam pengujian ini adalah
menghubungkan semua alat dan memastikan alat
tersebut dapat digunakan dengan baik. Berikut adalah
topologi
jaringan
yang
akan
dibuat
dengan
menggunakan router WRT160N :
Gambar 4. 19 Topologi Jaringan LAN yang M enggunakan Router WRT160N
Selain
digunakan router
WRT160N,
juga
digunakan router WAG54G2. Berikut adalah topologi
jaringan yang akan dibuat dengan menggunakan router
WAG54G2 :
65
Gambar 4. 20 Topologi Jaringan LAN yang M enggunakan Router WAG54G2
Setelah menghubungkan semua alat sesuai
dengan topologi di atas, dilakukan konfigurasi IP
address pada setiap alat yang ada. Berikut adalah
konfigurasi IP address yang digunakan :
Tabel 4. 2 Konfigurasi IP Address Pada Jaringan LAN yang M enggunakan Router
WRT160N
Alat
Server 2
IP camera 4
Router WRT160N
IP Address Subnet Mask
192.168.1.22 255.255.255.0
192.168.1.14 255.255.255.0
192.168.1.1 255.255.255.0
Gateway
192.168.1.1
192.168.1.1
-
Tabel 4. 3 Konfigurasi IP Address Pada Jaringan LAN yang M enggunakan Router
WAG54G2
Alat
Server 1
IP camera 1
IP Address Subnet Mask
192.168.1.21 255.255.255.0
192.168.1.11 255.255.255.0
Gateway
192.168.1.1
192.168.1.1
66
IP camera 2
IP camera 3
Router WAG54G2
192.168.1.12 255.255.255.0
192.168.1.13 255.255.255.0
192.168.1.1 255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.1
-
4.2.1.1.2 Pengujian Koneksi Antar Alat
Pengujian ini menggunakan ping sebagai acuan.
Ping dilakukan dari server 1 dan server 2. Berikut
adalah printscreen hasil pengujian tes ping :
Gambar 4. 21 Hasil Pengujian Ping dari Server 2 ke Router WRT160N
Gambar 4. 22 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke Router WAG54G2
67
Gambar 4. 23 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 1
Gambar 4. 24 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 2
68
Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 3
Gambar 4. 26 Hasil Pengujian Ping dari Server 2 ke IP Camera 4
Setelah
semua
alat
dipastikan
terhubung,
dilakukan percobaan streaming pada setiap IP camera.
Berikut adalah printscreen hasil percobaan streaming
pada setiap IP camera :
69
Gambar 4. 27 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 1
Gambar 4. 28 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 2
70
Gambar 4. 29 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 3
Gambar 4. 30 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 4
4.2.1.1.3 Pengujian Protocol HTTP
Penggunaan
protocol
Hypertext
Transfer
Protocol (HTTP) digunakan untuk berkomunikasi
71
dengan IP camera melalui port 80. IP camera akan
memberikan balasan jika ada permintaan dari user.
Method yang banyak digunakan adalah method
get dan post. Method get digunakan untuk mendapatkan
data-data dari IP camera sedangkan method post
digunakan untuk mengirimkan data ke IP camera.
Data-data tersebut dapat berupa parameter
dengan nilai-nilai tertentu, baik parameter untuk
konfigurasi atau parameter untuk informasi. Berikut
adalah hasil pemantauan data-data yang diterima dari IP
camera
dan
data yang dikirim ke IP camera
menggunakan paket sniffer EtherDetect v1.4 :
Gambar 4. 31 Method Get yang ditujukan Kepada IP Camera
72
Gambar 4. 32 Balasan IP Camera Terhadap Method Get yang ditujukan Kepada IP
Camera
Gambar 4. 33 Method Post yang ditujukan Kepada IP Camera
73
Gambar 4. 34 Balasan IP Camera Terhadap Method Post yang ditujukan Kepada IP
Camera
4.2.1.1.4 Pengujian Protocol RTS P
Protocol Real Time Streaming Protocol (RTSP)
digunakan untuk mengirimkan data video streaming.
Gambar 4. 35 Protocol RTSP
74
Dalam beberapa kasus, RTSP dapat melakukan
tunneling ke dalam HTTP. Hal ini dilakukan untuk
menghindari firewall yang hanya mengijinkan port
HTTP dalam mengakses IP camera. Tunneling ini
dilakukan karena banyak ISP menggunakan firewall
yang melakukan blok terhadap semua jalur komunikasi
kecuali dari port HTTP. Berikut adalah hasil pengujian
tunneling dari protocol RTSP :
Gambar 4. 36 Tunneling RTSP dalam HTTP
Selain
itu
dalam beberapa kasus,
fungsi
“protocol rolling” yang berada dalam IP camera
IP7134 dapat mengubah penggunaan protocol RTSP
(TCP) menjadi RTP/RTCP(UDP). Hal ini disebabkan
oleh kurang stabilnya koneksi yang digunakan. Berikut
75
adalah hasil pengujian penggunaan protocol UDP
dalam proses streaming :
Gambar 4. 37 Penggunaan Protocol UDP Dalam Video dan Audio Streaming
4.2.1.1.5 Pengujian Recording
IP camera akan melakukan perekaman secara
otomatis jika server dan IP camera berada dalam
kondisi menyala. Rekaman akan disimpan dalam
direktori sesuai dengan path yang telah ditentukan.
Berikut adalah printscreen hasil rekaman :
76
Gambar 4. 38 Direktori Penyimpanan dan File Hasil Recording
4.2.1.2 Pengujian Jaringan LAN yang Terhubung Dengan Internet
Untuk mengakses IP camera dari berbagai lokasi,
dibutuhkan akses dari jaringan LAN ke internet. Pada prinsipnya,
suatu jaringan
dapat diakses dari jaringan
lain apabila
dikonfigurasi dengan tepat. Pada pengujian, jaringan yang
diakses adalah jaringan LAN sedangkan jaringan yang lain
adalah internet. Terdapat 2 (dua) jenis topologi jaringan LAN
yang dibuat berdasarkan ISP yang digunakan pada pengujian,
yaitu :
•
Fastnet
Topologi yang digunakan pada
jaringan LAN yang
terhubung ke internet menggunakan ISP Fastnet adalah sebagai
berikut :
77
Gambar 4. 39 Topologi Jaringan LAN yang Terhubung ke Internet M enggunakan ISP
Fastnet
•
Speedy
Topologi yang digunakan pada
jaringan LAN yang
terhubung ke internet menggunakan ISP Speedy adalah seba gai
berikut :
Gambar 4. 40 Topologi Jaringan LAN yang Terhubung ke Internet M enggunakan ISP
Speedy
78
Selanjutnya dilakukan konfigurasi DDNS agar jaringan
dapat diakses dari luar melalui internet. Berikut adalah
konfigurasi DDNS pada masing-masing router :
Tabel 4. 4 Konfigurasi DDNS pada Router yang Berada pada Topologi Jaringan LAN
yang M enggunakan ISP Fastnet
Parameter
IP
Username DDNS
Hostname DDNS
Nilai
DHCP
ipcampro
rendy.homeip.net
Tabel 4. 5 Konfigurasi DDNS pada Router yang Berada pada Topologi Jaringan LAN
yang M enggunakan ISP Speedy
Parameter
IP
Username DDNS
Hostname DDNS
Nilai
DHCP
ipcampro
testes.homeip.net
Selain itu dilakukan konfigurasi Port Forwarding pada
router yang bertujuan untuk meneruskan paket data yang datang
melalui port yang telah ditentukan menuju ke IP address dan port
tujuan.
Kelebihan
penggunaan
port
forwarding
adalah
memungkinkan pengaksesan beberapa IP camera melalui satu IP
address publik sehingga lebih efisien. Berikut adalah konfigurasi
port forwarding pada masing-masing router :
79
Tabel 4. 6 Konfigurasi Port Forwarding pada Router yang Berada pada Topologi
Jaringan LAN yang M enggunakan ISP Fastnet
Single Port Forwarding
Internal
Destination
Protocol
External Port
Port
IP Address
14000
80
TCP
192.168.1.14
Nama
IP camera 4
Range Port Forwarding
Nama
Range Port
Protocol
IP camera 4
14001-14005
Both
Destination
IP address
192.168.1.14
Tabel 4. 7 Konfigurasi Port Forwarding pada Router yang Berada pada Topologi
Jaringan LAN yang M enggunakan ISP Speedy
Single Port Forwarding
Internal
Protocol
External Port
Port
Nama
IP camera 1
IP camera 2
IP camera 3
11000
80
12000
80
13000
80
Range Port Forwarding
TCP
TCP
TCP
Nama
Range Port
Protocol
IP camera 1
IP camera 2
IP camera 3
11001-11005
12001-12005
13001-13005
Both
Both
Both
Destination
IP Address
192.168.1.11
192.168.1.12
192.168.1.13
Destination
IP address
192.168.1.11
192.168.1.12
192.168.1.13
Skenario pengujian jaringan LAN yang terhubung dengan
internet adalah sebagai berikut:
•
Komputer pada jaringan LAN melakukan ping ke salah satu IP
address yang terdapat pada internet. Apabila mendapat balasan
maka dapat dianalisis bahwa jaringan LAN sudah terhubung ke
internet.
80
•
Komputer lain yang terhubung ke internet melakukan ping ke IP
Address publik dari jaringan LAN. Apabila mendapat balasan maka
dapat dianalisis bahwa jaringan LAN dapat diakses dari luar
menggunakan internet.
Hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut :
•
Jaringan LAN terhubung dengan internet dibuktikan dengan
komputer
LAN
berhasil
mendapatkan
balasan
ping
dari
google.com.
Gambar 4. 41 Hasil Balasan www.google.com Terhadap Komputer Pada Jaringan LAN
•
Jaringan LAN dapat diakses melalui internet dibuktikan dengan
komputer lain yang terhubung ke internet berhasil mendapatkan
balasan ping dari rendy.homeip.net maupun testes.homeip.net.
Gambar 4. 42 Hasil Balasan rendy.homeip.net Terhadap Komputer yang Terhubung ke
Internet
81
Gambar 4. 43 Hasil Balasan testes.homeip.net Terhadap Komputer yang Terhubung ke
Internet
4.2.2
Pengujian Jaringan User
4.2.2.1 Pengujian Penggunaan Bandwidth Antara Object Diam dan
Object Bergerak
Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP
camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) M bps, frame
rate 25 fps serta resolusi 640x480 pixel . Skenario pengujian
adalah IP camera dikondisikan untuk menangkap object diam
selama 1 (satu) menit. Kondisi ini diuji sebanyak 10 kali.
Pengujian dilanjutkan dengan mengkondisikan IP camera untuk
menangkap object bergerak selama 1 (satu) menit. Kondisi ini
diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakses IP camera diinstall aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang
digunakan.
Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang.
Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian
setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik
82
hasil pengujian penggunaan bandwidth antara object diam dan
object bergerak :
Gambar 4. 44 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Antara Object Diam dan
Object Bergerak
Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa
bandwidth yang digunakan IP camera untuk menangkap object
bergerak lebih besar dibandingkan bandwidth yang digunakan IP
camera untuk menangkap object diam.
Oleh karena itu untuk pengujian selanjutkan IP camera
dikondisikan untuk menangkap object bergerak saja dikarenakan
83
hasil yang didapat akan lebih valid. Data detail dapat dilihat pada
halaman L10 sampai halaman L11.
4.2.2.2 Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP
Camera dan Frame Rate IP Camera
Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP
camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) M bps, tiga
jenis frame rate dan tiga jenis resolusi. Skenario pengujian adalah
setiap jenis resolusi diuji dengan menggunakan 3 (tiga) jenis
frame rate selama 1 (satu) menit. Setiap kondisi diuji sebanyak
10 kali. Komputer yang mengakes IP camera di-install aplikasi
Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang digunakan.
Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang.
Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian
setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik
hasil pengujian penggunaan bandwidth berdasarkan resolusi IP
camera dan frame rate :
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP Camera
dan Frame Rate IP Camera
Resolusi
(pixel)
Frame Rate
(fps)
5
15
25
176x144
694,959 Kbps
1.639,438 Kbps
2.206,516 Kbps
320x240
1.726,502 Kbps
4.062,852 Kbps
4.070,036 Kbps
640x480
3.224,628 Kbps
3.779,017 Kbps
3.805,563 Kbps
84
Gambar 4. 45 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP
Camera dan Frame Rate IP Camera
Dari grafik dan tabel hasil pengujian dapat dianalisis
bahwa semakin besar frame rate yang digunakan maka
bandwidth yang digunakan semakin besar. Pada kondisi frame
rate 5 fps semakin besar resolusi yang digunakan maka
bandwidth yang digunakan semakin besar. Pada kondisi frame
rate 15 fps dan 25 fps penggunaan bandwidth akan naik seiring
dengan besarnya nilai resolusi, tetapi ketika resolusi bernilai
640x480 pixel penggunaan bandwidth justru turun. Hal ini
disebabkan karena penggunaan bandwidth dibatasi maksimal
hanya sampai 4M bps atau kurang lebih 512 KBps. IP camera
akan menyesuaikan penggunaan bandwidth yang digunakan agar
dapat berjalan dengan lancar dan tidak melebihi batas maksimal
85
penggunaan bandwidth. Data detail dapat dilihat pada halaman
L11 sampai halaman L16.
4.2.2.3 Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Jumlah IP
Camera
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) buah
IP camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) M bps,
frame rate 25 fps serta resolusi 640x480 pixel. Skenario
pengujian adalah digunakan 1 (satu) buah IP camera untuk
menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Kemudian pengujian
dilanjutkan dengan menggunakan 2 (dua) buah IP camera untuk
menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Selanjutnya pengujian
dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) buah IP camera untuk
menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Setiap kondisi diuji
sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakes IP camera di-install
aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang
digunakan.
Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang.
Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian
setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik
hasil pengujian penggunaan bandwidth berdasarkan jumlah IP
camera :
86
Gambar 4. 46 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Jumlah IP
Camera
Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa
semakin banyak jumlah IP camera yang digunakan maka
bandwidth yang digunakan semakin besar. Data detail dapat
dilihat pada halaman L16 sampai halaman L18.
4.2.2.4 Pengujian Pengaruh Bit Rate Terhadap Kualitas Gambar
yang Ditangkap Oleh IP Camera
Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP
camera Vivotek IP7134 dengan frame rate 25 fps , resolusi
640x480 pixel dan bit rate antara 20 Kbps sampai 4 (empat)
M bps. Skenario pengujian adalah diambil printscreen dari setiap
87
jenis bit rate kemudian hasilnya dibandingkan secara kualitatif
(dilihat langsung dengan mata). Berikut adalah hasil pengujian
pengaruh bit rate terhadap kualitas gambar yang ditangkap oleh
IP camera :
Gambar 4. 47 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 20 Kbps
88
Gambar 4. 48 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 30 Kbps
Gambar 4. 49 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 40 Kbps
89
Gambar 4. 50 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 50 Kbps
Gambar 4. 51 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 64 Kbps
90
Gambar 4. 52 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 128 Kbps
Gambar 4. 53 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 256 Kbps
91
Gambar 4. 54 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 512 Kbps
Gambar 4. 55 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 768 Kbps
92
Gambar 4. 56 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 1 M bps
Gambar 4. 57 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 1.5 M bps
93
Gambar 4. 58 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 2 M bps
Gambar 4. 59 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 3 M bps
94
Gambar 4. 60 Kualitas Gambar M enggunakan Bit Rate 4 M bps
Dari gambar di atas dapat dianalisis bahwa semakin kecil
nilai bit rate maka kualitas gambar akan semakin jelek. Semakin
besar nilai bit rate maka kualitas gambar akan semakin bagus.
4.2.2.5 Pengujian Perbandingan Penggunaan Bandwidth Antara
Jaringan LAN dengan Jaringan Internet
Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP
camera Vivotek IP7134 dengan frame rate 25 fps , resolusi
320x240 pixel dan bit rate antara 50 Kbps sampai 512 Kbps.
Skenario pengujian adalah setiap jenis bit rate diuji selama 1
(satu) menit pada jaringan LAN. Pengujian selanjutnya adalah
setiap jenis bit rate diuji selama 1 (satu) menit pada jaringan
internet dengan kapasitas upload ISP sebesar 220 Kbps (nilai
upload diambil menggunakan www.speedtest.net). Setiap kondisi
95
diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakes IP camera diinstall aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang
digunakan.
Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang.
Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian
setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik
hasil pengujian perbandingan penggunaan bandwidth antara
jaringan LAN dengan jaringan internet :
Gambar 4. 61 Grafik Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Bit Rate pada Jaringan LAN
96
Gambar 4. 62 Grafik Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Bit Rate pada Jaringan
Internet
Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa
penggunaan bandwidth pada jaringan LAN akan terus naik
seiring dengan naiknya nilai bit rate. Pada jaringan internet, nilai
bandwidth akan terus naik tetapi pada titik tertentu akan tertahan.
Hal ini disebabkan penggunaan bandwidth sudah mencapai batas
maksimal kapasitas upload dari ISP yang digunakan. Data detail
dapat dilihat pada halaman L18 sampai halaman L24.
Download