File

advertisement
Cita-cita
negara ??
Tujuan
negara
??
BAGAN
Teori Plato
Teori Negara
Kekuasaan
Teori Theokratis
TEORI NEGARA
Teori Negara Polisi
Teori Negara Hukum
Teori Negara
Kesejahteraan
TEORI TUJUAN NEGARA
Teori Plato
Teori
Negara
Kekuasaan
Negara bertujuan untuk memajukan
kesusilaan manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai makhluk
sosial.
Menurut Shang Yang, tujuan negara adalah
mengumpulkan kekuasaan yang sebesarbesarnya Machiavelli mengatakan bahwa
tujuan negara adalah menghimpun dan
memperbesar kekuasaan negara agar
tercipta
kemakmuran,
kebesaran,
kehormatan dan kesejahteraan rakyat
… LANJUTAN
Teori
Theokratis
Teori Negara
Polisi
tujuan negara adalah untuk mencapai
penghidupan dan kehidupan aman serta
tentram dengan taat kepada dan di
bawah pimpinan Tuhan, Thomas
Aquinas dan Agustinus
negara bertujuan semata-mata
menjaga keamanan dan ketertiban
negara serta pelindung hak serta
kebebasan warganya. Immanuel
Kant.
… LANJUTAN
Teori Negara
Hukum
Teori Negara
Kesejahtraan
negara bertujuan menyelenggarakan
ketertiban
hukum, dengan berdasarkan dan
berpedoman pada hukum, Krabbe
Tujuan negara menurut teori ini
adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan
Umum, Mr. R. Kranenburg.
Rumusan tujuan Negara Republik Indonesia
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan
Negara
Indonesia
yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban
dunia
yang
berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial......
Lembaga-lembaga Pemegang
Kekuasaan Negara
UUD 1945
MPR
DPR
PRESIDEN
MA
BPK
DPA
Bagan : Struktur ketatanegaraan Republik Indonesia sebelum perubahan UUD NRI 1945
Bagan : Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia setelah Amandemen UUD 1945
Montesquieu
Kekuasaan Negara
Kekuasaan Eksekutif
Presiden
Kekuasaan Legislatif
DPR,DPD,MPR
Kekuasaan Yudikatif
MA, MK
Peran Pemerintah Pusat dalam
Mewujudkan Tujuan Negara
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia
3. Mencerdaskan kehidupan
rakyat Indonesia
seluruh
4. Aktif melaksanakan ketertiban dunia
KEKUASAAN PEMERINTAHAN
PRESIDEN
PEMEGANG KEKUASAAN
PEMERINTAHAN – PSL 4 (1)
UUD 1945
PUSAT
Kementerian/LPNK
Koordinasi
Sebagian
Urusan
PRESIDEN MEMEGANG
TANGGUNG JAWAB AKHIR ATAS
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN TERMASUK
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
Psl 17 UUD 1945
Koordinasi
KEMENDAGRI
Koordinator dlm
penyeleng. urusan pem.
di daerah
Tanggungjawab
Otonomi Seluas-luasnya
Ps 18 (5) UUD ‘45
DAERAH
Pemerintahan Daerah
12
PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN
Pemerintahan = bestuurvoering = pelaksanaan
tugas pemerintah
 Pemerintah = organ/alat atau aparat yang
menjalankan pemerintahan
 Pemerintah :

- Luas (in the broad sense) = semua alat kelengkapan
negara
- Sempit (in the narrow sense) = kekuasaan eksekutif
ISTILAH PEMERINTAHAN
 Pemerintahan
sbg fungsi (bestuur als
functie) = melaksanakan tugas-2
pemerintahan
 Pemerintahan sbg organisasi (bestuur
als orgaan) = mempelajari ketentuan-2
susunan organisasi, termasuk di
dalamnya fungsi, penugasan,
kewenangan, dan kewajiban masing-2
departemen, badan, dinas dan instansi
pemerintahan
Pemerintahan daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem
dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1945
Tentang Peraturan Mengenai Kedudukan Komite Nasional
Daerah
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
1948 Tentang Penetapan Aturan-Aturan Pokok Mengenai
Pemerintahan Sendiri di Daerah-daerah yang Berhak
Mengatur dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1957
Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah
4) Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 Tentang
Pemerintahan Daerah
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1965
Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah
6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah
7) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999
Tentang Pemerintahan Daerah
8) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah
10) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang RI
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
LANDASAN HUKUM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH
Undang-Undang
Dasar NRI Tahun
1945
Undang-Undang No. 23
Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN
2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
ASAS OTONOMI DAERAH

Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintahanoleh
Pemerintah kepada daerah otonom
Untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan dalam
sistem NKRI

Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau
kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

Tugas pembantuan : Penugasan dari pemerintah kepada
daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten
kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH
a.Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluasluasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
b.Urusan otonom pemerintahan daerah menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang ditentukan menjadi
urusan Pemerintah, yakni politik luar negeri; pertahanan
dan keamanan; yustisi; moneter dan fiskal nasional; dan
agama.
c.Urusan tugas pembantuan dalam menyelenggarakan
urusan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan,
yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
PERTAHANAN
KEAMANAN
AGAMA
YUSTISI
POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
URUSAN
PEMERINTAHAN
UMUM
KONKUREN
Dibagi berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
WAJIB
1.
2.
3.
4.
5.
Kes, Pendidik,
PU, dll.
YAN DASAR
SPM
PILIHAN
Pertambangan,
Perdagangan, dll.
NON YAN DASAR
CATATAN:
Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan, Perkebunan,
Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan Provinsi yang sebagian
21
hasilnya dibagikan ke Kab/Kota
PEMBAGIAN WILAYAH DAN PENATAAN DAERAH
Pembagian Wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerahdaerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota
Merupakan daerah otonom dan
masing2 mempunyai
pemerintahan daerah
Merupakan wilayah administratif
yang menjadi wilayah kerja bagi
Gubernur, Bupati/Walikota
dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan umum
Penataan Daerah
Pembentukan
Penggabungan
Penyesuaian
daerah otonom
Melalui Daerah
Persiapan
Desain Besar
Penataan Daerah
Pedoman penataan daerah
Peraturan Pemerintah
22
URUSAN PEMERINTAHAN

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan
pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden yang pelaksanaannya dilakukan
oleh kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan Daerah
untuk melindungi, melayani,
memberdayakan, dan menyejahterakan
masyarakat.
Urusan Pemerintahan Meliputi :
1. Urusan pemerintahan absolut
2. Urusan pemerintahan
konkuren
3. Urusan pemerintahan umum
1. URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT
Urusan pemerintahan absolut adalah
Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Urusan pemerintahan absolut meliputi:
a. politik luar negeri;
b. pertahanan;
c. keamanan;
d. yustisi;
e. moneter dan fiskal nasional; dan
f. agama.
2. URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
Urusan pemerintahan konkuren menjadi
kewenangan Daerah terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan.
Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangan Daerah terdiri atas:
1. Urusan Pemerintahan Wajib
2. UrusanPemerintahan Pilihan.
… LANJUTAN
Urusan Pemerintahan Wajib
terdiri atas
1. Urusan Pemerintahan yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2. Urusan Pemerintahan yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar meliputi:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan
ruang;
d. perumahan rakyat dan
kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindungan
masyarakat; dan
f. sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar meliputi:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
i. perhubungan
…LANJUTAN
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan
menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
a. kelautan dan perikanan;
b. pariwisata;
c. pertanian;
d. kehutanan;
e. energi dan sumber daya mineral;
f. perdagangan;
g. perindustrian; dan
h. transmigrasi.
3. Urusan pemerintahan umum
a. pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam
rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan
pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;
c. pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat
beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas
kemanan lokal, regional, dan nasional;
d. penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
…Lanjutan
e. koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan
yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila; dan
g. pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan
merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan
oleh Instansi Vertikal.
Download