Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan - e

advertisement
405
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
Analisis Potensi dan Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Pemerintah Kota Padang
(Studi Kasus di Dinas Pengelolaan Keuangan Kota Padang)
Ardiles
(Alumni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, e-mail: [email protected])
Erly Mulyani
(Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, e-mail:[email protected])
Abstract
The purpose of this study was for determining how the potential and contribution of the Hotel Tax Revenue for
the Revenue receipts of Padang, and the influence of the potential and contribution to the Hotel Tax Revenue
receipts of Padang. The research used descriptive method quantitative and quanlitative, the research sources by
collecting data, presenting and explaining the data through the numbers. This result indicate that the Hotel Tax
has huge potential and continues to increased from 2008 – 2014. This is evidenced by calculating the difference
between realization and potential of the Hotel Tax revenues in 2008 is 31,28%, in 2009 is 47,13%, in 2010 is
about 39.13%, in 2011 is 53,04 %, in 2012 is 52,82 %, in 2013 is 53,27 % and in 2014 is 52,24 %. This result
showed the conclusion that the potential tax revenue Hotel in Padang did not reflect its true potential, therefore
the Department of Revenue need to optimizing Hotel Tax receipts of Padang for local revenue to be increased.
Keywords : Potential tax hotel, hotel tax retribution, original regional revenue
1. PENDAHULUAN
Pengelolaan dan pengembangan
potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
merupakan strategi dan kunci utama dalam
mencapai kemandirian daerah. Semakin
tinggi peranan PAD dalam pendapatan
daerah merupakan cerminan keberhasilan
usaha atau kemampuan daerah dalam
membiayai penyelenggaraan pemerintah
dan pengembangan daerah (Suhendi,
2007).
Oleh karena itu, pemerintahan daerah
harus mampu meningkatkan peranan dan
kontribusi PAD secara optimal, dengan
cara menggali dan mengelola sumbersumber PAD yang pontesial sehingga
kegiatan pembangunan di daerah dapat
terealisasi. Untuk dapat meningkatkan
penerimaan PAD tersebut, pemerintah
daerah harus mengetahui atau menghitung
potensi riil PAD di daerahnya masingmasing, menggunakan dan menerapkan
sistem serta prosedur koleksi sumbersumber PAD yang tepat dan sesuai dengan
situasi serta kondisi daerahnya.
Menurut Mahmudi (2009) potensi
adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada,
hanya belum didapat atau diperoleh di
tangan. Untuk mendapatkannya diperlukan
upaya-upaya tertentu, karena potensi
tersebut sifatnya masih tersembunyi.
Dengan demikian, besarnya potensi
pendapatan yang ada perlu diteliti.
Perhitungan potensi menjadi penting,
karena sebaik apapun sistem dan prosedur
dalam pemungutan sumber-sumber PAD
yang diterapkan oleh pemerinta daerah,
jika potensi tidak ditentukan dengan
sebenarnya maka realisasi penerimaan
PAD juga akan rendah. Sedangkan
kontribusi merupakan suatu ukuran untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan
pajak daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. (Halim, 2004).
Berdasarkan Undang - undang
Nomor
33
tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah, sumber-sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain PAD yang sah. Diantara sumbersumber pendapatan tersebut, pajak daerah
merupakan sumber pendapatan potensial
dan memegang peranan penting dalam
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
peningkatan PAD di samping sumber
pendapatan daerah lainnya. Salah satu
jenis pajak daerah yang mempunyai
potensi dan kontribusi yang cukup besar
bagi PAD dan perlu dilakukan optimalisasi
pemungutannya adalah pajak hotel.
Pertumbuhan dan perkem-bangan
potensi pajak hotel di kabupaten dan kota
di Indonesia dapat kita amati dari
perubahan Undang Undang Nomor 18
Tahun 1997, yakni pada awalnya pajak
atas hotel disetarakan dengan pajak
restoran dengan nama pajak hotel dan
restoran. Dengan dikeluarkannya UndangUndang Nomor 34 Tahun 2000, pajak
hotel dan pajak restoran dipisahkan
menjadi jenis pajak yang berdiri sendiri.
Hal ini mengindikasi besarnya potensi dan
kontribusi pajak hotel dalam pembiayaan
pem-bangunan suatu daerah.
Berdasarkan data dari Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota
Padang, pada tahun 2014 jumlah hotel
yang telah terdaftar di Pemerintahan Kota
Padang adalah 87 hotel. Akan tetapi,
kondisi ini berbanding terbalik terhadap
penerimaan pajak hotel di Kota Padang.
Perkembangan jumlah hotel di Kota
Padang
belum
diimbangi
dengan
pertumbuhan dan kenaikan penerimaan
pajak hotel.
Berdasarkan hasil suvei yang
dilakukan peneliti ke Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPKA) Pemerintah
Kota Padang, khususnya di Bidang
Pendapatan, diketahui kalau upaya
penetapan target pajak hotel di Kota
Padang belum didasarkan pada analisis
atau perhitungan potensi sebenarnya.
Mengamati perkembangan sektor
perdagangan dan hotel yang merupakan
sektor potensial di Kota Padang. Dengan
adanya potensi sumber daya yang tersedia
diharapkan kontribusi yang diberikan oleh
sektor perdagangan dan hotel dapat
memacu pembangunan ekonomi dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kota Padang.
Melihat fakta yang terjadi dalam
mengembangkan potensi pajak daerah
khususnya pajak hotel tersebut, maka
penulis tertarik melakukan penelitian yang
berjudul
“Analisis
Potensi
dan
Kontribusi Pajak Hotel Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Peme-rintah
Kota Padang”.
2. Telaah Literatur Dan Perumusan
Hipotesis
2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penerimaan
daerah
merupakan
semua penerimaan daerah dalam bentuk
peningkatan aktiva atau penurunan hutang
dari berbagai sumber dalam periode tahun
anggaran bersangkutan. Pendapatan asli
daerah (PAD) adalah salah satu sumber
penerimaan daerah yang memiliki peranan
penting dalam pembangunan. PAD adalah
pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipunggut
berdasarkan
peraturan
perundang-undang. Sedangkan menurut
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004,
sumber Pendapatan Asli Daerah meliputi
retribusi
daerah,
hasil
pengolahan
kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain
PAD yang sah, serta pajak daerah.
2.2 Pajak Daerah
Menurut Undang-Undang nomor 28
tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi raerah (PDRD), pajak dapat
diartikan biaya yang harus dikeluarkan
seseorang atau suatu badan untuk
menghasilkan pen-dapatan suatu negara,
karena ke-tersediaan berbagai sarana dan
pra-sarana publik yang dinikmati semua
orang tidak mungkin ada tanpa adanya
biaya yang dikeluarkan dalam bentuk iuran
tersebut.
2.3 Pajak Hotel
Pajak merupakan sumber keuangan
pokok dari daerah, termasuk di dalamnya
Pajak Hotel. Menurut Muqodium (2000)
pajak hotel adalah pajak atas pelayanan
hotel. Hotel adalah bangunan yang khusus
disediakan bagi orang untuk dapat
menginap atau beristirahat, memperoleh
pelayanan, dan atau fasilitas lainnya
dengan dipungut bayaran, termasuk
406
407
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
bangunan lainnya yang menyatu, dikelola
dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali
untuk pertokoan dan perkantoran.
Objek pajak hotel adalah pelayanan
yang disediakan dengan pembayaran
dihotel. Sedangkan subjek pajak hotel
adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran atas pelayanan
hotel kepada orang pribadi atau badan
yang mengusahakan hotel. Sedangkan
wajib pajak hotel adalah orang pribadi atau
badan yang mengusahakan hotel.
Dasar pengenaan pajak hotel adalah
jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada hotel. Tarif pajak hotel
ditetapkan paling tinggi 10%. Besarnya
pokok pajak hotel yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif pajak dasar
dengan dasar pengenaan pajak.
2.4 Aspek Kajian Operasional
2.4.1 Perhitungan Potensi Pendapatan
Berbasis Mikro
Potensi
adalah
sesuatu
yang
sebenarnya sudah ada, hanya didapat atau
diperoleh di tangan. Menurut Mahmudi
(2009) analisis potensi pendapatan bersifat
luas sebab banyak faktor yang harus
diidentifikasi terkait dengan pendapatan.
Adapun rumus potensi pendapatan pajak
atau retribusi menurut Mahmudi (2009)
adalah sebagai berikut :
Menurut Mardiasmo dan Makhfatih
(2000) potensi pajak sangat menentukan
besarnya pajak daerah yang dapat
dipungut, dengan demikian besarnya
potensi pajak perlu diketahui untuk
menetapkan besarnya target penerimaan
pajak pada suatu periode.
2.4.2 Kontribusi Pajak Hotel terhadap
PAD
Kontribusi
adalah
sumbangan,
sokongan atau dukungan terhadap suatu
kegiatan. Kontribusi merupakan suatu
ukuran untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan
pajak
daerah
dalam
meningkatkan PAD. Kontribusi digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pajak
daerah memberikan sumbangan dalam
penerimaan PAD. Dalam mengetahui
kontribusi
dilakukan
dengan
membandingkan penerimaan pajak daerah
periode tertentu dengan penerimaan PAD
pada periode yang sama.
2.4.3 Efektifitas
Efektifitas adalah pengaruh atau
dampak yang merupakan hasil dari
kebijakan atau langkah yang diambil.
Dengan kata lain efektifitas berarti tingkat
pencapaian hasil program kerja denga
target yang ditetapkan, juga bisa dikatakan
merupakan perbandingan antara outcome
dengan output. Outcome adalah tujuan atau
target yang ditetapkan (Abdul Halim,
2007).
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini
adalah mengetahui selisih yang terjadi
antara besarnya realisasi penerimaan pajak
hotel yang ada dengan target penerimaan
pajak hotel yang ditetapkan oleh
pemerintah kota Padang. Ketika realisasi
yang terjadi lebih besar dari target yang
ditetapkan tentunya terdapat potensi pajak
yang begitu besar. Sedangkan apabila nilai
realisasi penerimaan pajak lebih kecil dari
target berarti bahwa pelaksaan pemungutan
pajak tersebut belum dilakukan secara
maksimal.
Membandingkan besarnya potensi
pajak hotel yang ada dibandingkan dengan
realisasi penerimaan pajak hotel yang
terjadi, maka akan dapat diketahui
seberapa besar tingkat efektifitas dari pajak
hotel tersebut. Analisis potensi dan
kontribusi pajak hotel mutlak diperlukan,
guna mengukur sudah sejauh mana
pemungutan pajak hotel oleh pemerintah
kota Padang. Semakin tinggi nilai potensi
yang ada, maka akan semakin tinggi pula
tingkat efektifitas pajak hotel tersebut.
Dengan demikian sangatlah penting
mengetahui potensi yang sebenarnya pada
pajak hotel serta efektifitas yang dimiliki,
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
sehingga dapat menjadi dasar dan panduan
dalam
pelaksaan
program-program
peningkatan penerimaan daerah terutama
dari sisi pajak.
3. Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian
deskriptif terdapat upaya mendeskripsikan,
mencatat,
menganalisis,
serta
menginterprestasikan kondisi-kondisi yang
sekarang ini ada atau terjadi. Penelitian ini
akan menghitung potensi dan kontribusi
dari pajak hotel kota Padang.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh
hotel yang terdaftar di pemerintah Kota
Padang (meliputi hotel pondok wisata,
penginapan remaja, hotel melati, serta
hotel bintang I-V. Sampai dengan tahun
2014, jumlah hotel yang terdaftar adalah
87 unit.
Sampel
penelitian
dipilih
menggunakan total sampling, karena
populasinya kurang dari 100 subjek.
Adapun responden penelitian adalah
pemilik maupun pengelola hotel selama
tahun 2008 hingga 2014. (lampiran 1)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah data subjek, yaitu data
berupa angka, opini, sikap, pengalaman
atau karakteristik dan kinerja dari
seseorang atau sekelompok orang, lembaga
atau instansi yang menjadi subjek
penelitian (responden). Penelitian ini
mengambil lokasi di kota Padang. Adapun
data yang diperlukan dalam penyusunan
hasil penelitian ini dibedakan atas data
primer (data harga sewa kamar per malam,
tingkat pemakaian kamar pada kondisikondisi tertentu, klasifikasi hotel yang ada
di Kota Padang, lama menginap tamu
hotel, sistem pengelolaan dan jumlah yang
ada) serta data sekunder (data realisasi dan
target penerimaan pajak hotel, data pajak
daerah, jumlah hotel, jumlah kamar,
jumlah PAD khususnya pajak hotel,
kontribusinya terhadap PAD dan beberapa
data lainnya).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan
dan
memperoleh data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara atau
Interview,
observasi
atau
survei,
dokumentasi, serta kepustakaan.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis atau Perhitungan Potensi
Menurut
Mahmudi
(2009),
perhitungan potensi pajak hotel dilakukan
dengan cara mengalikan rata-rata hunian
kamar dengan tarif kamar rata-rata,
kemudian dikalikan dengan jumlah hari
dalam satu tahun dan dikalikan dengan
tarif pajak hotel. Jika dirumuskan akan
terlihat sebagai berikut:
Keterangan :
T: Tarif Kamar
N: Jumlah Kamar
: Potensi Pajak Hotel = Rata-rata
Hunia Kamar x Tarif Rata-rata x
360 hari x Tarif Pajak
3.5.2 Analisis Kontribusi Pajak Hotel
Untuk
menghitung
kontri-busi
penerimaan
pajak
hotel
terhadap
Pendapatan Asli Daerah menurut Syafri
Daud (2004) digunakan rumus sebagai
berikut:
Kontribusi
Keterangan :
X:Realisasi Penerimaan Pajak Hotel
Y:Realisasi Penerimaan Penda-patan Asli
Daerah
3.5.3 Analisis Efektifitas Pajak Hotel
Efektifitas yaitu hubungan antara
output dan tujuan atau dapat juga
dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh
tingkat output tertentu, kebijakan dan
408
409
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
prosedur dari organisasi. Adapun perhitungan menurut Devas dkk (1989) :
Apabila hasil perhitungan efektivitas
memperlihatkan hasil persentase yang
semakin besar, maka dapat dikatakan
bahwa pemungutan pajak hotel semakin
efektif. Demikian pula sebaliknya semakin kecil presentasi hasilnya menunjukan
pemungutan pajak hotel semakin tidak
efektif.
4. Hasil Analisis Data Dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum dan Objek
Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan
dengan menyebarkan angket kepada
pemilik atau pengelola hotel yang terdaftar
sebagai wajib pajak hotel di Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA)
Pemerintah
Kota
Padang.
Angket
diantarkan dan dijemput langsung pada
responden. Lama penyebaran angket
adalah dari tanggal 28 Oktober sampai
pada tanggal 9 Desember 2014. Tingkat
pengembalian angket dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel.1
Tingkat Pengembalian Angket Penelitian
Keterangan
Jumlah
Jumlah Angket yang disebar
87
Angket yang dapat diolah
82
Angket yang tidak dapat diolah 5
Sumber : Hasil Olahan Data 2014
Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa dari 87 angket penelitian yang
disebar ke seluruh hotel yang terdaftar di
DPKA Pemerintah Kota Padang, hanya 82
angket yang dapat diolah. Sedangkan 30
angket dari 82 angket tersebut diisi
langsung oleh pengelolah atau pemilik
hotel, lalu sisanya diperoleh dari hasil
wawancara dan tanya jawab dengan
karyawan atau staf hotel (resepsionis atau
manajer hotel). Sedangkan untuk 5 angket
sisanya, dari pihak hotel tidak bersedia
memberikan data atau informasi terkait
hotel.
4.2 Hasil Temuan
4.2.1 Pertumbuhan dan Klasifikasi
Jumlah Hotel
Hotel atau penginapan di kota
Padang letaknya sebagian besar berada di
pusat kota maupun di pusat wisata dan
budaya, seperti pantai dengan jarak ± 5
km dari pusat kota dan pusat
pemerintahan. Sebagian besar hotel atau
penginapan tersebut telah beroperasi
selama 3 - 20 tahun.
Pertumbuhan dan klasifikasi jumlah
hotel di kota Padang dalam 5 (lima) tahun
terakhir yakni dari tahun ke tahun terus
meningkat. Dari tahun 2008 sampai tahun
2014 jumlah hotel menunjukan partumbuhan yang signifikan adalah hotel jenis
melati. Sedangkan pertumbuhan hotel
berbintang terus mengalami peningkatan,
akan
tetapi
tidak
menunjukan
pertumbuhan yang begitu besar dan
berarti.
Adapun data pertumbuhan dan
klasifikasi jumlah hotel yang penulis
sajikan merupakan hotel-hotel yang masih
beraktivitas dan terdata sebagai wajib
pajak di di DPKA Kota Padang dari tahun
2008 hingga awal tahun 2014 baik yang
aktif dan non aktif sementara waktu
karena perbaikan.
4.2.2 Pertumbuhan
dan
Kenaikan
Jumlah Kamar
Data pertumbuhan dan kenaikkan
jumlah kamar hotel di Kota Padang dari
tahun ke tahun, khususnya dari tahun
2008 – 2014 selalu bertambah. Pada tahun
2008 jumlah kamar hotel di kota Padang
sebanyak 1.550 kamar, dengan rata-rata
jumlah kamar hotel pada masing-msing
kelasnya sebanyak 310 kamar. Pada tahun
2009 sebanyak 1.655 kamar dengan rata rata 331 kamar. Selanjutnya pada tahun
2010 jumlah kamar menurun dari tahun
sebe-lumnya, yakni sebanyak 1.445 kamar
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
dengan rata-rata 289 kamar. Penurunan
jumlah
kamar
disebabkan
karena
terjadinya bencana gempa bumi di kota
Padang dan menyebabkan banyak hotel
yang tidak berfungsi. Lalu pada tahun
2011, jumlah kamar hotel sebanyak 2.013
dengan rata-rata 336 kamar. Pada tahun
2012 jumlah kamar 2.978 dengan rata-rata
496 kamar. Sedangkan pada tahun 2013
terdapat 3.296 kamar dengan rata-rata 549
kamar dan 2014 terdapat 3.296 kamar
dengan rata-rata 549. (lampiran 2)
4.3 Analisis Data
4.3.1 Penetapan Target dan Potensi
Pajak Hotel
Berdasarkan Peraturan Daerah No.
28 Tahun 2011 Tentang Pajak
Pemerintah Kota Padang, yakni pegawai
pemerintah atau pihak yang bersangkutan
dan
diberikan
we-wenang dalam
pengelolaan pajak tidak diperkenankan
memberikan informasi terkait aktivitas
keuangan suatu badan usaha atau wajib
pajak. Dalam hal ini, pihak DPKA tidak
bersedia memberikan informasi terkait
rincian penerimaan dan pembayaran
pajak yang dibayarkan atau disetorkan
oleh pihak hotel sebagai subjek pajak.
Adapun tujuan dari paraturan
tersebut, yakni untuk melindungi
kerahasian setiap badan usaha terkait
keuangan dan pembayaran pajak yang
disetorkan. Dalam hal ini agar tidak
terjadi konflik dan perselisihan antar
badan usaha terkait persaingan usaha dan
pembayaran pajak yang disetorkan.
Namun, secara umum Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset (DPKA) Pemerintah
Kota
Padang,
khususnya
Bidang
Pendapatan me-ngatakan bahwa pihaknya
memiliki informasi terkait pendapatan
dan pengenaan pajak masing-masing
hotel setiap tahunnya sesuai dengan
SPTPD.
Berdasarkan hasil dari wawancara
dengan salah satu staf Bidang Pendapatan
di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
(DPKA) Pemerintah Kota Padang, yakni
Bapak Firdaus yang merupakan KASI
atau Kepala Seksi Pendapatan terkait
dengan pengelolaan Pajak Hotel.
Menurut Firdaus (2014) dalam penetapan
target dan potensi Pajak Hotel, bidang
pendapatan menetapkan anggaraan atau
perkiraan atau target pajak yang dapat
dipunggut pada tahun berikutnya yakni
dengan menghitung pendapatan atau
penerimaan rata-rata dari total pajak yang
dibayarkan oleh masing-masing hotel.
4.3.2 Langkah–langkah Penetapatan
target dan Potensi Pajak Hotel
Berdasarkan hasil wawacara yang
dilakukan peneliti dengan DPKA kota
Padang, diketahui langkah-langkah dalam
penetepan target dan potensi Pajak hotel
kota Padang adalah sebagai berikut:
1. Pihak DPKA, khususnya Bidang
Pendapatan akan mengkelompokkan
atau mengklasifikasikan hotel sesuai
dengan level atau kelasnya, yakni
hotel berbintang dengan hotel berbintang, hotel kelas melati dengan
melati dan seterusnya.
2. Kemudian, total pembayaran atau
penerimaan pajak tahun se-belumnya
dari masing-masing level atau kelas
hotel akan dijumlahkan dan dihitung
rata-rata pembayaran atau penerimaannya.
3. Terakhir, setelah diketahui rata-rata
pembayaran atau penerimaan pajak
dari masing-masing hotel sesuai
dengan kelas atau le-velnya. Lalu ratarata pem-bayaran atau penerimaan
pajak hotel dijumlahkan, yakni dari
hotel bintang 5 hingga melati.
Kemudian ditemukanlah target atau
potensi pajak hotel yang akan
direalisasikan oleh DPKA, khususnya
Bidang Pendapatan selama tahun
berjalan atau tahun anggaran.
4.3.3 Perhitungan Target dan Potensi
Pajak Hotel
Adapun cara penetapan target atau
potensi pajak hotel di Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPKA) Kota
Padang sebagai berikut :
410
411
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
Tabel.2
Perhitungan Target/Potensi Pajak Hotel untuk APBD
Tahun 2011
Rata-Rata
Klasifikasi Jumlah
No
Pajak
Wajib
Penerimaan
Hotel
Pajak
per-Bulan
(Rp)
Hotel
3
349.000.000
1
Bintang III
2
Hotel
3
84.300.000
Bintang II
3
Hotel
6
56.900.000
Bintang I
4
Hotel
48
134.800.000
Melati
Jumlah
60
625.000.000
Potensi 12 Bulan
12
625.000.000
Sumber : DPKA Kota Padang dan
Data Primer
diolah Tahun 2014
Data di atas menunjukan tata cara
Bagian Pendapatan DPKA Pemerintah
Kota Padang dalam menentukan target
atau potensi pajak hotel. Pada tahun 2011,
diketahui jumlah hotel yang terdaftar
sebagai wajib pungut atau wajib pajak
hotel yakni sebanyak 60 hotel dengan
rincian seperti di tabel. Adapun jumlah
rata-rata penerimaan pajak hotel di
Pemerintah Kota Padang dari masingmasing kelas hotel yakni sebesar Rp
625.000.000 per bulan.
Setelah diketahui jumlah rata-rata
penerimaan pajak hotel perbulannya.
Kemudian jumlah rata-rata tersebut dikali
12 (duabelas). Berdasarkan pengkalian
jumlah rata-rata penerimaan pajak hotel
tersebut Bagian Pendapatan DPKA Kota
Padang menetapkan target atau potensi
pajak sebesar Rp 7.500.000.000. Namun
setalah melalui pembahasan bersama
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
pada akhirnya target dan potensi pajak
hotel pemerintah kota Padang yang telah
direncanakan sebelumnya naik sebesar Rp
100.000.000
yakni
menjadi
Rp
7.600.000.000 sesuai rekomendasi dari
DPRD Kota Padang.
Sedangkan
berdasarkan
hasil
wawancara dan tata cara penetapan target
atau potensi pajak hotel oleh Bagian
Pendapatan DPKA pemerintah Kota
Padang tersebut. Diketahui bahwa
penetapan target atau potensi pajak hotel
berlandaskan penerimaan rata-rata pajak
tahun
sebelumnya.
Kondisi
ini
menunjukan bahwa upaya penetapan target
atau potensi pajak hotel belum berdasarkan
perhitungan potensi yang memadai.
Mengamati hal tersebut dapat kita
simpulkan bahwa penetapan target atau
potensi pajak hotel yang akan dipungut dan
akan direalisasikan oleh Bagian Pendapatan Dinas DPKA belum sesuai dengan
perhitungan potensi yang sebenarnya atau
rill.
4.3.4 Perhitungan Efektifitas
1. Target dan Realisasi
Perhitungan efek-tivitas pemungutan
Pajak Hotel di Kota Padang Tahun 20082014 menunjukkan perhitungan pajak hotel
Pemerintah
Kota
Padang
rata-rata
efektivitasnya adalah 108.26% yang berarti
sangat efektif (lampiran 3)
2. Realisasi dan Potensi
Perhitungan efek-tivitas Pajak Hotel
Pemerintah Kota Padang 2008-2014
berdasarkan realisasi penerimaan dari
pendapatan Pajak Hotel Kota Padang dari
periode tahun 2008 sampai dengan 2014
tidak efektif. Pada data tersebut, rata-rata
efek-tifitas penerimaan atau realisasi pajak
hotel sebesar 53,01 %. (lampiran 3)
4.3.5 Perhitungan Potensi
Adapun untuk perhitungan potensi
pajak hotel tahun 2008-2014 (lampiran 4).
Berikut adalah hasil kesimpulan dari
uraian perhitungan potensi Pajak Hotel di
Pemerintah Kota Padang selama tahun
2008-2014:
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
Tabel. 3 Potensi dan Pertumbuhan Pajak Hotel
Pemerintah Kota Padang Tahun 20082014
Selisih
Potensi
Pertum
Tah
Potensi
Pajak
buhan
un
Realisasi
(Rp)
(%)
2008
11.034.653.874
31,28
2009
13.142.568.099
19,10
47,13
2010
10.031.877.963
-23,67
39,13
2011
16.844.650.851
67,91
53,04
2012
30.654.336.830
81,98
52,82
2013
37.811.509.171
23,35
53,27
2014
44.708.291.300
18,24
52,24
Rata-Rata
31,15
46,99
Sumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2014.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat
bahwa target yang hendak dicapai dalam
penerimaan pajak hotel, disusun guna
mengetahui penerimaan pajak hotel pada
tahun yang akan datang. Akan tetapi
realisasi penerimaan pajak hotel dengan
potensi penerimaan pajak hotel sangat
kurang. Target, realisasi, dan potensi
penerimaan pajak selama enam tahun yaitu
dari tahun 2008–2013 tersebut sebagai
berikut:
4.3.6 Target dan Realisasi Penerimaan
Pajak Hotel
Pada tahun 2008 realisasi Pajak
Hotel sudah melampaui 16,65% dari target
yang ditetapkan, pada tahun 2009 realisasi
pajak hotel kurang atau minus sebesar 7,36 % dari target yang ditetapkan, pada
tahun 2010 realisasi melampaui 1,81%,
pada tahun 2011 sebesar 4,09 %, pada
tahun 2012 realisasi pajak hotel sudah
melampaui 19,62% dari target yang
ditetapkan, pada tahun 2013 realisasi pajak
hotel sudah me-lampaui 15,47% dari target
yang ditetapkan dan tahun 2014 realisasi
melampaui 7,49%.
4.3.7 Realisasi dan Potensi Penerimaan
Pajak Hotel.
Selisih
potensi
dan
realisasi
penerimaan pajak hotel yang dicapai
selama enam tahun berturut-turut tahun
2008 sekitar 31,28% dari potensi
penerimaan pajak hotel, tahun 2009 sekitar
47,13% dari potensi penerimaan pajak
hotel, tahun 2010 sebesar 39,13% dari
potensi penerimaan pajak hotel, pada tahun
2011 sekitar 53,04% dari potensi
penerimaan pajak hotel, pada tahun 2012
sekitar 52,82 %, pada tahun 2013 sebesar
53,27 % dan tahun 2014 sebesar 52,24 %
dari potensi penerimaan pajak hotel.
4.4 Perhitungan Kontribusi
4.4.1 Pajak Daerah
Adapun perhitungan kon-tribusi
Pajak Hotel terhadap pajak daerah kota
Padang tahun 2008 – 2014 yakni
menunjukan bahwa kontribusi pajak hotel
terhadap penerimaan
pajak daerah
pemerintah kota Padang masih rendah.
Sesuai dengan standar yang ditetapkan
dalam Tim Litbang Depdagri, kontribusi
pajak terhadap penerimaan pajak daerah
belum atau tidak berhasil. Jika kita amati
rata-rata kontribusi pajak hotel terhadap
pajak daerah dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2014 sebesar 9,70% dengan
rata-rata interprestasi tidak berhasil. Dimana kontribusi terbesar yakni 11,25 %
terjadi pada tahun 2012. Sedangkan
kontribusi terendah yakni pada tahun 2011
yakni 7,72 %. (lampiran 5)
4.4.2 Pendapatan Asli Daerah
Kontribusi Pajak Hotel terhadap
pendapatan asli daerah kota Padang
menunjukan bahwa kontribusi pajak hotel
terhadap pajak daerah dan pendapatan asli
daerah masih relatif rendah, yakni rata–rata
sebesar 6,41% atau tidak berhasil hal ini
disebabkan kontribusi berada di bawah
30%. Persentase ini masih rendah bila
dibandingkan dengan potensi yang bisa
diperoleh dari pajak hotel yang sangat
potensial dalam meningkatkan pajak
daerah dan pendapatan asli daerah di kota
Padang. Hal ini membutuhkan perhatian
pemerintah
kota
Padang
untuk
mengoptimalkan penerimaan pajak hotel
terhadap pajak daerah sehingga persentase
tersebut
dapat
meningkatkan
dan
menambah pemasukan pendapatan asli
daerah di kota Padang. (lampiran 5).
412
413
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Simpulan
Kesimpulan penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan diperoleh
fakta bahwa terdapat selisih antara
potensi pajak hotel yang ada dengan
realisasi penerimaan Pajak Hotel yang
terjadi.
2. Dengan melihat proporsi potensi pajak
hotel dan realisasinya terhadap target
pajak hotel yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah menunjukkan bahwa
pemerintah
daerah
tidak
memperhitungkan potensi yang ada
dalam penetapan target pajak hotelnya
serta belum optimalnya penggalian
potensi pajak yang ada.
3. Penetapan target penerimaan pajak
hotel yang hanya didasarkan pada
anggaran tahun-tahun sebelumnya serta
penetapan standar perhitungan pajak
hotel yang harus dibayar yang tidak
jelas menyebabkan timbulnya ketidak
akuratan dalam proses perhitungan
pajak yang seharusnya dibayarkan
wajib pajak dan yang diterima fiskus.
4. Pelaksanaan pemungutan pajak hotel di
pemerintah kota Padang tergolong tidak
efektif karena nilai efektivitas yang ada
tidak lebih dari 50%, masih jauh
dibawah kriteria efektif yaitu sebesar
100%.
5. Proporsi potensi terhadap target dan
proporsi potensi terhadap realisasi
menunjukkan bahwa nilai potensi pajak
hotel yang sangat besar. Begitu pula
proporsi realisasi terhadap target yang
besar juga menunjukkan bahwa realisasi
penerimaan pajak hotel yang terjadi
jauh lebih besar daripada target yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah kota
Padang.
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan yang terdapat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak semua pemilik atau pengelolah
hotel yang bersedia memberikan
informasi dan data terkait tingkat
hunian, jumlah kamar, tarif hotel dan
per-kembangan hotel dalam 7 (tujuh)
tahun terakhir.
2. Peneliti tidak berhasil menelusuri hotelhotel yang sebelumnya aktif dan
beraktivitas di Kota Padang. Dan
penulis tidak berhasil menelusuri datadata terkait wajib pajak hotel dan
pengelolaan pajak hotel dari Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset
(DPKA)
pemerintah
kota
yang
sebelumnya dikelola oleh Dinas
Pendapatan Daerah.
3. Dalam penelitian, penulis membatasai
hanya melakukan perhitungan potensi
atau analisis potensi pajak hotel terkait
dengan tingkat hunian atau kamar hotel
yang terpakai. Namun, tidak untuk data
dan informasi lainnya berkaitan dengan
fasilitas penginapan atau fasilitas
tinggal jangka pendek, dan pelayanan
penunjang.
5.3 Saran
Dari berbagai kesimpulan yang telah
dirangkum di atas, sebagai masukan bagi
pemerintah kota Padang dalam upaya
peningkatan penerimaan pajak hotel, yakni
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
potensi pajak hotel yang ada
berpengaruh sangat kuat terhadap
realisasi penerimaan pajak hotel yang
terjadi sehingga akan lebih baik bila
pemerintah
kota
Padang
dalam
penetapan pajaknya memperhatikan
aspek-aspek yang berpengaruh terhadap
penerimaan pajak hotel. Misalnya
besarnya tingkat hunian kamar hotel,
tarif rata-rata hotel dan jumlah kamar
yang dimiliki hotel.
2. Dalam penentuan target penerimaan
pajak hotel hendaknya tidak hanya
berdasar pada anggaran tahun-tahun
sebelumnya
saja
tetapi
juga
memperhatikan potensi pajak hotel
yang ada serta keadaan yang terjadi di
lapangan.
3. Dengan potensi yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Padang, diharapkan
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
pemerintah kota Padang sigap dan
tanggap dalam menyikapi keadaan yang
ada agar menjadi peluang dalam
meningkatkan
penerimaan
daerah
khususnya dari aspek pajak hotel
sehingga
dapat
meningkatkan
pembangunan daerah.
Daftar Pustaka
Abdul Halim. 2004. Akuntansi Sektor
Publik: Akuntansi Keuangan Daerah.
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Abdul, Halim. Ibnu Mujib, 2009. Problem
Desentralisasi Dan Perimbangan
Keuangan
Pemerintahan
PusatDaerah: Peluang Dan Tantangan
Pengelolaan Sumber Daya Daerah,
Sekolah
Pasca-sarjana
UGM:
Yogyakarta.
Agus Rahmanto. 2007. Efektivitas Pajak
Hotel dan Kontribusinya terhadap
Pajak Daerah di Kabupaten Semarang
Tahun 2000-2004. Semarang : UNS.
Arinda
Trywilda.
2011.
Analisis
Kontribusi Pajak Hotel dan Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kota Samarinda. Samarinda: Fakultas
Ekonomi Universitas Mulawarman.
Lisa Hendra Aya dan Retnaningtyas
Widuri. 2013. Analisis Potensi Pajak
Hotel Terhadap Realisasi Penerimaan
Pajak Hotel Berbintang di Surabaya.
Surabaya: Program Akuntansi Pajak,
Program Studi Akuntansi Universitas
Kristen Petra.
Mahmudi. 2009. Manajamen Keuangan
Daerah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mardiasmo.
2004,
Otonomi
dan
Manajemen Keuangan Daerah (Serial
Otonomi Daerah
dan Good
Governance),
Andi
Offset,
Yogyakarta
Nur Aini Yuniyarti. 2006. Modul
Pembelajaran Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.
Yogyakarta:
UGM.
Rahmanto, Agus. 2007. Efektivitas Pajak
Hotel dan Kontribusinya terhadap
Pajak Daerah di Kabupaten Semarang
Tahun 2000-2004. Semarang : UNS.
Republik Indonesia, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 125.
Rifqy Sabatini dan Evi Yulia Purwanti.
2013. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mem-pengaruhi Penerimaan Pajak
Hotel Di Kota Semarang. Semarang:
Diponegoro Journal of Economics .
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013,
Halaman
1-7.
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jme
Suhendi, Eno. 2008. Analisis FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Penerimaan Pajak Hotel dan
Restoran di Kota Yogyakarta (Tahun
1991-2005). Yogyakarta: UII.
Siahaan, Marihot Pahala. 2010. Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi
Revisi,
Jakarta:
Rajagrafindo
Persada.
Walikota Padang. Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Pajak Daerah
____,Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Per-imbangan Keuangan
Republik Indonesia.
_____. 2009. Akuntansi sektor publik
Akuntansi Keuangan daerah, Salemba
Empat Jakarta.
_____. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2004 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
.
.
414
415
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
LAMPIRAN 1. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Daftar Wajib Pajak Hotel Pemerintah Kota Padang Tahun 2014
Nama Hotel
Alamat WP
Basko Premier Hotel
Jl. Prof. Dr Hamka
Bumi Minang Hotel
Jl. Bundo Kanduang
Grand Inna Muaro Hotel
Jl. Gereja
Mercure Hotel
Jl. Purus IV No.8
Pangeran Beach Hotel
Jl. Juanda No.79
Rocky Plaza Hotel
Jl. Permindo
Hayam Wuruk Hotel
Jl. Hayam Wuruk No.28
Aliga Hotel
Jl. Thamrin
The Axana Hotel
Jl. Bundo Kanduang
Diniya Suaso Hotel
Jl. Asahan No.7 Rimbo Kaluang
Grand Zuri
Jl. M. Thamrin No.27 Alang Laweh
Ibis Hotel
Jl. Taman Siswa No.1 A
Pangeran City Hotel
Jl. Dobi No.3
Surya Palace
Jl. Belanti Raya
SMK 9 Edotel
Jl. Bundo Kanduang
SMK 6 Edotel
Jl. Suliki
Daima Hotel
Jl. Sudirman
ibis Hotel
Jl. Hangtua No.211
Bogenville hotel
Jl. Bgd Aziz Chan
Padang Hotel
Jl. Bgd Aziz Chan
Mariani Hotel
Jl. Bundo Kanduan
Femina Hotel
Jl. Bgd Aziz Chan
Grand Sari Hotel
Jl. Thamrin
Savali Hotel
Jl. Hayam Wuruk
Anda Hotel
Jl. Belakang Lintas
Andalas Wisma
Jl. Simpang Haru
Benyamin I Hotel
Jl. Bgd Aziz Chan
Benyamin II Hotel
Jl. Aur Duri
Bhakti Wisma
Jl. Belakang Olo1/4
Bintang Wisma
Jl. Bandar Pulau Karam
Bunda Hotel
Jl. Bundo Kanduang
Caroline Beach hotel
Jl. Padang Painan
Cavery Beach Hotel
Jl. Padang Painan
Cendrawasih Hotel
Jl. Pemuda No.27
Dahlia Hotel
Jl. Kp. Jawa Dalam
D'Dhave Hotel
Jl. Purus IV
Eden Wisma
Jl. S.Parman No. 169
Garuda Hotel
Jl Permindo No.4
Guessn House Monata
Jl. S. Parman 126 A
Hang Tua Hotel
Jl. Pemuda No.11
Havilla Maranatha Home Stay
Jl. Bdr. Pl. Karam No.109
Imanuela Wisma
Jl. Hayam Wuruk No.28
Ion Hotel
Jl. S.Parman
Jakarta Hotel
Jl. Belakang Olo No.7
Jati Wisma
Jl. KLS.M.Sarkoro
Jesnig Wisma
Jl. Kp Nias
Levender Guest House
Jl. Gurun
M3 Guest House
Jl. Veteran
Maharani Pd. Wisata Htl
Jl. Veteran No. 11
Mayang Hotel
Jl. Veteran Dalam
Mervit Hotel
Purus II No 6
Wisma Beta
Jl. Bdr. Blk. Tangsi No.2
Keterangan
Bintang V
Bintang IV
Bintang IV
Bintang IV
Bintang IV
Bintang III
Bintang III
Bintang III
Bintang III
Bintang III
Bintang III
Bintang III
Bintang II
Bintang II
Bintang II
Bintang II
Bintang II
Bintang II
Bintang I
Bintang I
Bintang I
Bintang I
Bintang I
Bintang I
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
53 Mutiara Wisma
Jl. Pulau Karam No.149
54 Musafir-Inn
Jl. Terandam No. 31
55 Multi Prima I Hotel
Jl. Jhoni Anwar
56 Multi Prima II Hotel
Jl. S. Parman
57 New Castle Hotel
Jl. Pancasila
58 Pelita Hotel
Jl. Kp Jawa Dalam
59 Persamaan Hotel
Jl. Kp Jawa Dalam
60 Parmin Hotel
Jl. KLS. M. Srkoro
61 Plan B Hotel
Jl. Hayam Wuruk No.28
62 Rasaky Hotel
By. Pass
63 Rumah Nenek
Jl. Rasuna Said
64 Sawahan Hotel
Jl. Sawahan
65 Siti Nurbaya Wisma
Jl. Ujung Pandan
66 Son & Son Hotel
Jl. Prof. Dr Hamka
67 Sriwijaya Hotel
Jl. Alang Lawas
68 Sriwijaya Hotel
Jl. Veteran
69 Surya Hotel
Jl. Belaakang Lintas
70 Takana Juo Wisma
Jl. Paus No.14
71 Tiga Tiga Hotel
Jl. Veteran
72 D'Monty Hotel
Jl. Raden Saleh No.47
73 Hotel Rumah RB
Jl. Dr Sutomo No.48
74 Grace Guest House
Jl. Batang Arau No.88, D/5
75 Ranah Bundo Hotel
Jl. MH. Thamrin No.8
76 D'Ox Ville Hotel
Jl. Kamung Sebelah No.26
77 Wisma Alfa
Jl. Bandar Purus No.29
78 New House Padang
Jl. Cikriminot No.104
79 Brigitte's House
Jl. Kp. Sebelah No.26
80 Benro Hotel
Jl. Ujung Tanah No.56 A Lubeg
81 Hotel Al Ghani
Jl. Aur Duri Indah No 23
82 Alinia Guesthouse
Jl. Komp. Filano Jaya I Blok A5
83 Hotel Nayla
Jl. Prof Dr. Hamka
84 Hotel Machudum Syariah
Jl. Bundo Kanduang No. 20 Pondok
85 Yani Homestay
Jl. Nipah No.1
86 Wisma Metronas
Jl. Aru Bo. 12.Lubeg
87 Wisma Kemala
Jl. Jend, Sudirman No. 39
Sumber : Bidang Pendapatan, DPKA Pemerintah Kota Padang
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
Melati
1
LAMPIRAN. 2 PERTUMBUHAN DAN KENAIKAN JUMLAH KAMAR
Perkembangan Jumlah Kamar (unit)
Klasisifikasi Hotel
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Hotel Bintang V
180
180
180
2014
180
2
3
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
4
Hotel Bintang II
No
5
Hotel Bintang I
6
Melati
Jumlah
Rata-Rata
344
230
344
230
177
230
177
272
490
569
549
730
549
730
97
97
97
97
241
293
293
134
746
1.551
310
134
822
1.627
325
134
808
1.446
289
205
1.082
2.013
336
212
1.286
2.978
496
211
1.332
3.295
549
211
1.332
3.295
549
416
417
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
LAMPIRAN. 3 PERHITUNGAN EFEKTIFITAS
a. Efektitas Target dan Realisasi
No
Tahun
1
2008
2
2009
3
2010
4
2011
5
2012
6
2013
7
2014
Rata-Rata
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Efektifitas
(%)
Selisih
-/+
(%)
6.500.000.000
7.500.000.000
5.997.859.500
7.600.000.000
12.090.532.000
15.300.000.000
19.865.600.000
10.693.427.357
7.582.483.951
6.948.371.260
6.106.355.228
7.910.983.109
14.462.683.262
17.667.533.678
21.353.910.003
11.718.902.927
116,65
92,64
101,81
104,09
119,62
115,47
107,49
108,26
16,65
-7,36
1,81
4,09
19,62
15,47
7,49
8,26
Efektifitas
(%)
68,72
52,87
60,87
46,96
47,18
46,73
47,76
53,01
Selisih
(-/+)
31,28
47,13
39,13
53,04
52,82
53,27
52,24
46,99
b. Efektifitas Realisasi dan Potensi
Realisasi
No Tahun
(Rp)
1
2008
7,582,483,951
2
2009
6,948,371,260
3
2010
6,106,355,228
4
2011
7,910,983,109
5
2012
14,462,683,262
6
2013
17,667,533,678
7
2014
21.353.910.003
Rata-Rata
10,113,068,415
No
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
Potensi
(Rp)
11.034.653.874
13.261.906.030
10.031.877.963
16.844.650.851
30.654.336.830
37.811.509.171
44.708.291.300
19.929.658.817
Interprestasi
Sangat Efektif
Tidak Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Interprestasi
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
LAMPIRAN. 4 PERHITUNGAN POTENSI
Tahun 2008
Jumlah Tarif RataJumlah
Potensi Pajak
Klasisifikasi Hotel
Kamar
Rata
Hotel
(Rp)
(unit)
(RP)
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
2
344
645.480
4.731.596.610
Hotel Bintang III
2
230
506.596
1.761.607.018
Hotel Bintang II
1
97
274.124
598.686.186
Hotel Bintang I
4
134
306.754
881.189.177
Melati
31
746
201.420
3.106.574.884
Total
40
1.551
387.426
11.034.653.874
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Jumlah
Hotel
2
2
1
4
34
43
Tahun 2009
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata (Rp)
(unit)
344
696.610
230
506.596
97
324.124
134
313.004
822
206.407
1.627
409.348
Potensi Pajak
(Rp)
5.092.047.458
3.021.691.228
707.886.186
901.289.177
3.419.654.051
13.142.568.099
Proporsi (%)
42,88
15,96
5,43
7,99
27,75
100
Proporsi
(%)
38,74
22,99
5,39
6,86
26,02
100
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
No
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Jumlah
Hotel
1
2
1
4
34
42
Jumlah
Hotel
1
1
3
1
6
45
57
Jumlah
Hotel
1
3
6
5
6
62
83
Jumlah
Hotel
1
4
7
6
6
63
87
Tahun 2010
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata (RP)
(unit)
177
546.045
230
716.830
97
374.742
134
369.575
808
201.972
1.446
441.833
Tahun 2011
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata (RP)
(unit)
180
822.017
177
600.565
272
614.553
97
479.485
205
463.343
1.082
243.508
2.013
3.223.471
Tahun 2012
Jumlah
Tarif Rata-Rata
Kamar
(RP)
(unit)
180
822.017
490
859.276
569
716.647
241
464.914
212
492.391
1.286
269.882
2.978
604.188
Tahun 2013
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata
(unit)
(Rp)
180
822.017
549
904.694
730
826.265
293
498.811
212
506.159
1.331
269.473
3.295
3.827.418
Potensi Pajak
Proporsi
(%)
1.703.661.017
2.915.031.579
818.437.113
1.082.721.599
3.512.026.654
10.031.877.963
16,98
29,06
8,16
10,79
35,01
100
Potensi Pajak
Proporsi
(%)
3.521.520.542
1.873.762.712
3.284.031.579
1.047.194.227
1.451.473.121
5.666.668.670
16.844.650.851
20,91
11,12
19,50
6,22
8,62
33,64
100
Potensi Pajak
Proporsi
(%)
3.521.520.542
8.247.296.324
7.037.432.590
2.661.777.545
1.623.570.264
7.562.739.565
30.654.336.830
11,49
26,90
22,96
8,68
5,30
24,67
100
Potensi Pajak
(Rp)
4.182.422.157
9.792.521.778
11.189.770.602
3.126.750.845
1.720.718.090
7.799.325.699
37.811.509.171
Proporsi
(%)
11,06
25,90
29,59
8,27
4,55
20,63
100
418
419
Ardiles dan Erly Mulyani: Analisis Potensi dan Kontribusi ...
No
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
1
4
7
6
6
63
87
Klasisifikasi Hotel
Hotel Bintang V
Hotel Bintang IV
Hotel Bintang III
Hotel Bintang II
Hotel Bintang I
Melati
Total
Jumlah
Hotel
Jumlah
Hotel
1
4
7
6
6
63
87
Tahun 2014
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata
(unit)
(Rp)
180
1.577.728
551
1.281.242
730
883.088
291
532.620
211
506.831
1.332
274.547
3.295
5.056.055
Tahun 2015
Jumlah
Tarif RataKamar
Rata
(unit)
(Rp)
180
1.577.728
551
1.281.242
730
883.088
291
532.620
211
506.831
1.332
274.547
3.295
5.056.055
Potensi Pajak
(Rp)
7.137.640.467
13.077.807.713
11.908.227.481
3.017.047.232
1.723.477.133
7.844.091.276
44.708.291.300
Potensi Pajak
(Rp)
7.137.640.467
13.077.807.713
11.908.227.481
3.017.047.232
1.723.477.133
7.844.091.276
44.708.291.300
Proporsi
(%)
15,96
29,25
26,64
6,75
3,85
17,55
100
Proporsi
(%)
15,96
29,25
26,64
6,75
3,85
17,55
100
Lampiran. 5 Perhitungan Kontribusi
a. Realisasi
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
RataRata
PAD (Rp)
kenaikan
penerimaan
pajak hotel
Kontribusi
Pajak
Hotel dan
Daerah
76.795.691.361
71.666.752.249
77.639.340.556
102.412.116.200
128.595.100.667
165.460.994.275
194.617.818.528
117.866.279.170
113.268.654.183
116.435.656.590
150.151.686.567
189.450.840.075
238.889.759.534
316.079.336.434
-8,36
-12,12
29,55
82,82
22,16
20,87
9,87
9,70
7,87
7,72
11,25
10,68
10,97
Kontribusi
Pajak
Hotel
Terhadap
PAD
6,43
6,13
5,24
5,27
7,63
7,40
6,76
116.741.116.262
177.448.887.508
22,49
9,70
6,41
Realisasi
Pajak Hotel
(Rp)
Pajak Daerah
(Rp)
7.582.483.951
6.948.371.260
6.106.355.228
7.910.983.109
14.462.683.262
17.667.533.678
21.353.910.003
11.718.902.927
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014
b. Potensi
Tahu
n
Potensi Pajak
Hotel (Rp)
2008
11.034.653.87
4
13.142.568.09
9
10.031.877.96
3
16.844.650.85
1
30.654.336.83
0
37.811.509.17
1
44.708.291.30
0
19.919.932.79
8
2009
2010
2011
2012
2013
2014
RataRata
Pajak Daerah
(Rp)
76.795.691.361
71.666.752.249
77.639.340.556
102.412.116.20
0
128.595.100.66
7
165.460.994.27
5
194.617.818.52
8
103.761.665.88
5
PAD (Rp)
117.866.279.17
0
113.268.654.18
3
116.435.656.59
0
150.151.686.56
7
189.450.840.07
5
238.889.759.53
4
316.079.336.43
4
146.849.837.26
9
Pertumbuha
n Pajak
Hotel (%)
Kontribus
i Pajak
Hotel dan
Daerah
Kontribusi
Pajak Hotel
Terhadap
PAD
-
14,37
9,36
19,10
18,34
11,60
(23,67)
12,92
8,62
67,91
16,45
11,22
81,98
23,84
16,18
23,35
22,85
15,83
18,24
22,97
14,14
31,15
20,10
12,42
420
Download