Faktor-faktor yang berkaitan dengan jangka

advertisement
4
TINJAUAN PUSTAKA
Menstruasi
Menstruasi
adalah
peluruhan
sel-sel
endometrium
yang
disertai
pendarahan dan berlangsung 5-6 hari. Hari mulainya pendarahan dinamakan hari
pertama siklus menstruasi. Panjang siklus menstruasi ialah jarak antara tanggal
mulainya menstruasi yang lalu dengan awal menstruasi berikutnya. Panjang siklus
menstruasi tidak dapat diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar menstruasi dari
ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui. Panjang siklus menstruasi yang
normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi yang klasik adalah 28 hari, tetapi
variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita
yang sama. Kakak beradik bahkan saudara kembar akan memiliki siklus yang
tidak terlalu sama (Wiknjosastro et al. 2008). Endometrium merupakan lapisan
dalam uterus yang terdiri atas permukaan epitelium, kelenjar dan jaringan ikat
(stroma) (Price & Wilson 1995). Seluruh rangkaian siklus dalam endometrium
dipengaruhi oleh hormon steroid ovarium (Salamonsen & Lathbury 2000).
Pusat pengendalian hormon dari sistem reproduksi adalah hipotalamus.
Hipotalamus pada otak mensekresi gonadotropin – releasing hormone (GnRH),
yang menstimulasi kelenjar pituitari anterior untuk mensekresi follicle-stimulating
hormone (FSH) (Friedlander & Jones 2002). FSH mendorong pertumbuhan
folikel vesikuler yang berisi ovum di dalam ovarium. Ketika folikel matang, maka
akan menghasilkan estrogen. Estrogen dan FSH memicu pematangan ovum,
selain itu FSH juga merangsang penebalan endometrium pada uterus. Kelenjar
pituitari anterior kemudian mensekresi luteinizing hormone (LH) yang membantu
pematangan ovum dan ovum keluar (ovulasi) dari folikel menuju tuba fallopi.
Folikel yang kehilangan ovum berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum
akan mensekresi progesteron yang menjaga penebalan lapisan endometrium jika
terjadi pembuahan. Pada saat terjadi penebalan, endometrium mengandung lebih
banyak pembuluh serta mengembangkan kelenjar yang mensekresikan cairan
yang kaya akan glikogen. Glikogen ini diperlukan sebagai makanan bagi zigot.
5
Jika tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum akan menghentikan
produksi estrogen dan progesteron, sehingga penebalan uterus tidak dapat
dipertahankan dan terjadilah menstruasi (Friedlander & Jones 2002).
Perkembangan
endometrium
Terjadi
pembuahan
Tidak terjadi
pembuahan
Progesteron menurun
Terjadi kehamilan
Progesteron
dipertahankan
Terjadi
menstruasi
Gambar 1 Ilustrasi mekanisme yang terjadi pada endometrium
(Jabbour et al.2006).
Peningkatan usia selalu disertai dengan pengurangan jumlah folikel
primordial (Gambar 2). Pada usia 10 tahun, rata-rata jumlah folikel primordial
sekitar 500 000 buah. Pada usia 40 tahun, rata-rata jumlah sel primordial menurun
drastis hingga kurang dari 100 000 buah. Penurunan jumlah folikel di dalam
ovarium akan terus berlangsung secara cepat selama 10 tahun menjelang
menopause, sehingga pada usia sekitar 50 tahun ovarium tidak berfungsi dan
folikel habis (Jones et al. 2007).
6
Gambar 2 Penurunan jumlah folikel bersamaan dengan bertambahnya usia wanita
(Jones et al. 2007).
Menarke
Dalam masa pubertas, ovarium mulai berfungsi di bawah pengaruh
hormon gonadotropin dari hipofisis, sehingga ovarium dapat menghasilkan ovum
(ovulasi). Ovulasi yang pertama kali terjadi diikuti oleh menstruasi pertama
(menarke) (Parent et al. 2003). Menarke terjadi antara usia 12-13 tahun, yaitu
dalam rentang usia 10-16 tahun dan diawali dengan periode pematangan yang
dapat memakan waktu 2 tahun (Price & Wilson 1995). Selama selang waktu ini,
terdapat
tanda-tanda
seksual
sekunder
berupa
perkembangan
payudara,
pertumbuhan rambut pubis dan aksila, serta pertumbuhan badan yang cepat
(Marshall & Tanner 1969; Price & Wilson 1995). Usia menarke dapat dipengaruhi
oleh kegiatan fisik, gizi, sosial ekonomi, dan kesehatan (Ikaraoha et al 2005;
Mokha et al. 2006). Usia menarke lebih lambat pada anak perempuan yang kurus
dibandingkan dengan anak perempuan yang gemuk (Kaplowitz 2008). Penelitian
di Nigeria dan India menunjukkan bahwa menarke terjadi lebih awal pada anak
perempuan yang tinggal di kota (urban) dibandingkan yang tinggal di perdesaan
(rural) (Ikaraoha et al 2005; Mokha et al. 2006). Status gizi dan kesehatan yang
lebih baik di daerah urban dapat mempercepat usia menarke (Kaplowitz 2008).
7
Menopause
Menopause adalah berhentinya siklus pendarahan endometrium yang
teratur selama lebih dari satu tahun. Menurunnya kadar estrogen yang bersikulasi
meningkatkan produksi FSH dan terus diproduksinya LH selama beberapa tahun
setelah wanita menopause. Peningkatan kadar gonadotropin pada wanita
menopause disebabkan oleh tidak terdapatnya umpan balik negatif hormon
estrogen pada ovarium dan mungkin pula adanya penghambatan pelepasan
gonadotropik setelah berumur 60 tahun (Sievert 2006).
Perkiraan kadar estrogen dalam darah sedikit, artinya
kadar estrogen
berkurang untuk merangsang hormon perangsang folikel. Apabila ovarium tidak
memberikan respons lagi terhadap pituitari, maka hipotalamus pertama-tama akan
bereaksi dengan meningkatkan jumlah FSH untuk merangsang ovarium yang
gagal
menghasilkan
estrogen.
Peningkatan
FSH
dalam
darah
dapat
mengindikasikan adanya kegagalan ovarium yang tidak dapat menghasilkan
estrogen (Sievert 2006).
Usia menopause dapat dipengaruhi oleh gizi, sosial ekonomi, gaya hidup,
pendidikan, penggunaan alat kontrasepsi, dan kesehatan (Ikaraoha et al 2005;
Mokha et al. 2006). Usia menopause dapat berlangsung pada usia 45-60 tahun.
Wanita dikategorikan ke dalam menopause cepat jika usia menopausenya kurang
dari 45 tahun dan wanita dikategorikan menopause lambat jika usia
menopausenya lebih dari 60 tahun (Hajikazemi et al. 2010). Usia menopause yang
cepat dapat menyebabkan penyakit cardiovascular dan osteoporosis, sedangkan
usia menopause yang lambat dapat menyebabkan kanker endometrium dan
payudara (Reis et al. 1998). Estrogen diduga merupakan faktor protektif untuk
terjadinya arteriosklerosis (Akahoshi et al. 1996). Hormon estrogen juga berfungsi
di dalam pembentukkan tulang, remodelling tulang yang mempertahankan
keseimbangan kerja osteoblas (formasi tulang), dan osteoklas (penyerapan tulang)
(Reifenstein & Albright 1947).
Penelitian usia menopause terjadi lebih awal pada wanita dengan bobot
badan yang kurus dibandingkan dengan wanita dengan bobot badan gemuk. Hal
ini disebabkan oleh ketersediaan estrogen dari jaringan adipose pada wanita
gemuk yang dapat memperpanjang fungsi reproduktif (Friedlander & Jones 2002).
8
Hasil penelitian Ceballos et al. (2006) pada wanita Meksiko menunjukkan
merokok, pendidikan dan status gizi yang rendah dapat mempercepat usia
menopause. Rokok memiliki dampak negatif pada fungsi ovarium, yakni
kemungkinan akan meningkatkan atresia. Polycylic aromatic hydrocarbons yang
terdapat pada rokok putih akan meracuni folikel dalam ovarium sehingga dapat
mempercepat terjadinya menopause (Kaufman et al. 1980). Wanita yang
berpendidikan
rendah
pada
umumnya
akan
memiliki
pekerjaan
yang
membutuhkan energi yang lebih banyak, sehingga mengakibatkan asupan gizi
yang tidak seimbang dengan pengeluaran energi. Status gizi yang rendah dapat
menyebabkan amenorhea dan mempercepat terjadinya menopause. Penelitian di
Turki oleh Reis et al. (1998) melaporkan bahwa usia menopause berhubungan
positif dengan status perkawinan, lama menstruasi dan jumlah anak yang
dilahirkan (paritas), sedangkan usia melahirkan anak pertama dan penggunaan alat
kontrasepsi oral berhubungan negatif dengan usia menopause. Menopause juga
lebih awal terjadi pada wanita yang tinggal di perdesaan dibandingkan yang
tinggal di perkotaan (Kaur & Talwar 2009).
9
Download